Anda di halaman 1dari 6

The 11th University Research Colloquium

m 2020
20
Universitas ‘Aisyiyah
ah Yogyakarta

Validasi Metode Penetapan Kadar Kurkumin pada


Ekstrak Rimpang Temulawak ((Curcuma
Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
dengan KLT-Densitometri
Dedi Hanwar1*, Vera Widyastuti1, Andi Suhendi1
1
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: dedi.hanwar@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan salah satu tanaman
Temulawak (Curcuma yang banyak digunakan dalam pengobatan herbal. Tanaman tersebut
xanthorrhiza); mempunyai banyak manfaat bagi tubuh,di
tubuh,dimana
mana manfaatnya sangat
Kurkumin; KLT- tergantung pada kadar kurkuminnya, maka diperlukan metode
Densitometri penetapan kadar kurkumin yang valid terhadap ekstrak temulawak
untuk menjamin kualitas
kualitasnya.. Telah dikembangkan metode untuk
penetapan kadar kurkumin dalam ekstrak yaitu KLT-Densitometri.
KLT
Validasi metode KLT KLT-Densitometri
Densitometri untuk analisis kurkumin
dilakukan dengan fase diam silika gel GF254, fase gerak benzen:
kloroform: metanol (15:80:5). Nilai Rf dari kurkumin yaitu 0,57
dengan nilai Rs 2,16 dan dideteksi pada λ maksimal 415 nm. Hasil
analisis parameter validasi yang diperoleh yaitu akurasi 100,36%
dengan nilai RSD 0,70; linieritas dengan r = 0,9951; RSD untuk
presisi antara yaitu 1,75%; keberulangan nilai RSDnya 1,43%; nilai
LOD dan LOQ berturut
berturut-turut adalah
ah 19,9 ppm dan 66,4 ppm.
Metode KLT densitometri untuk analisis kurkumin dalam ekstrak
rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) memenuhi nilai
validitas yang diperbolehkan.

1. PENDAHULUAN anti mutagenik [5] dan mencegah penyakit


Temulawak
emulawak (Curcuma xanthorrhiza Alzheimer’s [6].
Roxb) merupakan salah alah satu tanaman Sediaan
ediaan herbal yang diproduksi
herbal yang banyak digunakan masyarakat mempunyai variasi
ariasi kandungan dari satu
Indonesia sebagai obat tradisional. bets dengan bets lainnya, sehingga
Kandungan utama temulawak adalah diperlukan suatu metode standardisasi
kurkuminoid yang terdiri dari tiga bahan baku maupun sediaaan yang cepat,
komponen yaitu kurkumin, mudah, biaya murah dan bisa dilakukan
demetoksikurkumin dan bis
bis- dilaboratorium manapun yaitu skrining
demetoksikurkumin. Kurkumin merupakan cepat [7].. Standardisasi tidak saja
komponen terbesar pada da kurkuminoid yang diperlukan pada simplisia, tetapi juga pada
memiliki aktivitasitas biologi sebagai anti ekstrak, metode pembuatan sediaan
inflamasi [1],, anti oksidan, antiplatelet [2], termasuk pelarut yang digunakan dan
anti angiogenik, artritis, antidiabetes [3] standardisasi sediaan jadinya [8].
anti kanker [4],, antivirus, antikarsinogenik, Parameter standardisasi ekstrak yaitu

243
The 11th Un
University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

parameter spesifik dan non spesif


spesifik ekstrak sederhana, cepat, biaya rendah, analisis
yang terstandar dan menunjukkan kualitas sampel bisa sekaligus/banyak, fase gerak
ekstrak dalam hal kandungan aktif, kadar lebih sedikit reliable dan memiliki
air maupun batas cemaran yang sensitivitas yang baik yaitu KLT- KLT
diperbolehkan [9]. Densitometri. Metode tode ini merupakan
Efektivitas sediaan obat herbal metode pilihan dibandingkan HPLC.
terstandar berbasis kurkuminoid sangat Validasi metode KLT--densitometri analisis
tergantung pada kadar kurkumin dalam kurkumin pada rimpang temulawak
sediaan,n, karena kurkumin merupakan (Curcuma xanthorrhiza Roxb) perlu
komponen terbesar, senyawa marker dan dilakukan karena metode ini belum pernah
komponen yang berperan penting pada divalidasi. Hal ini dimaksudkan untuk
aktivitas
itas biologi sediaan berbasis menjamin kualitass ekstrak temulawak yang
kurkuminoid. Oleh karena itu perlu dihasilkan sebagai bahan baku sediaan obat
dilakukan kontrol kualitas kurkumin untuk herbal sesuai dengan standar mutu yang
menjamin keseragaman kandungan telah ditetapkan, sehingga jaminan kualitas
kurkumin dalam
alam sediaan. Untuk menjaga sediaan herbal berbasis kurkuminoid dapat
dan mengarahkan kualitas produk sediaan ditingkatkan.
yang dibuat sesuai dengan standar mutu 2. METODE
yang diinginkan maka diperlukan suatu Bahan yang digunakan adalah
metode yang valid untuk melakukan Rimpang temulawak awak yang diambil dari
control kualitas terhadap sediaan Obat Pasar Gede Surakarta, standard
Herbal. kurkuminoid (E Merck purity 80%), plat
Metode yang diaplikasikan untu untuk KLT GF 254, metanol teknis (Brataco),
menetapkan kadar kurkumin, diantaranya benzen pa (Merck), kloroform pa (Merck),
spektrofotometrik [10],, KLT
KLT-Densitometri dan metanol pa (Merck).
[11],, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Alat yang digunakan adalah
Kromatografi Kolom (KK) [12], Seperangkat alat ekstraksi, seperangkat
seper
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) alat gelas, neraca analitik, seperangkat alat
[13],, Kromatografi Lapis Tipis Kinerja kromatografi densitometri CS 9301 pc dual
Tinggi (KLTKT) [14], Capillary waveligth flying spot scanning.
electrophoresis (CE), Analisis Injeksi Alir Analisis dengan KLT-Densitometri:
KLT
[15],, Kromatografi Cair Gas dan sampel dianalisis dengan KLT
KLT-
potensiometri [1]. Pothitirat dan Densitometri CS 9301 pc dual wavelight
Gritsanapan (2005) melakukan penelitian flying spot scanning, fase gerak
jumlah kurkumin, demetoksikurkumin dan kloroform:benzen:metanol (80:15:5 v/v),
bis-demetoksikurkumin
demetoksikurkumin dalam ekstrak fase diam KLT silika GF254, λ scan 415
Curcuma longa yang dikumpulkan dari nm. Sebanyak 4μl sampel ditotolkan pada
berbagai tempat berbeda di Thailand plat KLT silika GF254. Komponen
dianalisis dengan metode KLT
KLT- diidentifikasi dengan membandingkan luas
Densitometri menghasilkan linieritas yang area standard dengan sampel pada
baik untuk bisdemotoksikurumin dengan kromatogram.
fase gerak benzen: kloroform: metanol Prosedur preparasi sampel
sampel:
(15:80:5) [16]. Preparasi sampel dilakukan
dilakuka dengan
Metode yang biasa diaplikasikan menimbang 100 mg ekstrak rimpang
untuk skrining maupun
aupun kontrol kualitas di temulawak dengan seksama, kemudian
Badan POM dan industri obat herbal yaitu dilarutkan dengan metanol sedikit. Larutan
HPLC. Metode ini mempunyai beberapa kemudian disonifikasi selama 5 menit,
kekurangan yaitu mahal, analisis sampel dimasukkan ke dalam labu takar 10,0 mL,
lebih lama karena satu per satu, fase gerak kemudian ditambah metanol sampai tanda
yang digunakan lebih banyak, rumit. Oleh sehingga konsentras
konsentrasi sampel yang
karena itu perlu dikembangka
dikembangkan suatu diperoleh yaitu 10 mg/mL (konsentrasi
metode skrining maupun kontrol kualitas 100%).
bahan baku dan sediaan herbal yang lebih

244
The 11th University Research Colloquium
m 2020
20
Universitas ‘Aisyiyah
ah Yogyakarta

Analisis parameter validasi sesuai dan dibaca dengan densitometer


Akurasi: pada λ maksimal senyawa yang dianalisis.
Ekstrak temulawak dipreparasi seperti Parameter ini direplikasi sebanyak 3 kali
prosedur preparasi sampel, kemudian pada hari yang sama dan kadar dihitung
ditambah standar kurkuminoid (500 μL, dengan memasukkan nilai luas area ke
750 μL dan 1000μL) dan metanol sampai dalam persamaan linier regression (LR)
tanda. Larutan kemudian dielusi dengan dan dihitung nilai RSD nya. Tingkat
fase gerak yang cocok dan dibaca pada keberterimaan
berterimaan untuk parameter presisi
densitometer. Hasil yang didapat berupa antara adalah 3,7% untuk kadar analit
luas area dan Rf. Kadar dihitung dengan sampai 0,1% [17].
memasukkan nilai luas area ke dalam LOD dan LOQ
persamaan linier regression (LR). Data Parameter LOD dan LOQ ditetapkan
kadar kurkumin tiap sampel kemudian dengan cara menghitung secara statistik
dihitung sehingga diperoleh nilai perolehan melalui garis linier regression (LR) dengan
kembali dan RSD. Kriteria keberterimaan menggunakan persamaan pada Harmita
untuk parameter akurasi adalah perorehan (2004) [18].
kembali 95-105%
105% dan RSD 3,7% untuk
kadar analit
alit sampai 0,1% [17]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Linieritas: Analisis parameter validasi yang
Linieritas ditentukan dengan membuat ditetapkan pada penelitian ini adalah
seri kadar larutan sampel dengan rentang akurasi, linieritas, presisi antara,
kadar 70%-140%
140% serta direplikasi ripitabilitas, LOD dan LOQ. Kurva baku
sebanyak 3 kali. Ditimbang sampel ekstrak pada percobaan ini ditetapkan dengan
dipreparasi dengan range kadar 70 70-140 mg, range kurva baku kurkumin 0,02%-0,140%
0,02%
larutan kemudian ditotolka
ditotolkan pada plat dari larutan stok kurkuminoid 0,5%.
KLT, dielusi dengan fase gerak yang Persamaan kurva baku yang diperoleh
sesuai dan dibaca dengan densitometer yaitu y = 38115,16x + 1051,67 dengan R2
pada λ maksimal. Data yang diperoleh = 0,995. Pada penelitian ini akurasi
kemudian diolah dengan menggunakan ditetapkan dengan metode penambahan
linier regression (LR) antara berat standar zat aktif (standar addition method).
penimbangan vs luas area. Kemudian Akurasi dilaporkan sebagai sebag persentase
dihitung nilai r nya dengan syarat perolehan kembali (%recovery) dengan
keberterimaan > 0,98. syarat keberterimaan 95%-105%
95% dan RSD
Presisi antara (interday precision)
precision): 3,7% untuk kadar analit sampai 0,1% [17].
Ekstrak temulawak dipreparasi sesuai Nilai %recovery dan RSD yang diperoleh
dengan prosedur preparasi sampel pada penetapan parameter akurasi yaitu
sebanyak tujuh kali, ditotolkan pada plat 100,36 ± 0,70 (Tabel 1) dan parameter ini
KLT, dielusi dengan fase gerak yang memenuhiuhi persyaratan yang ditetapkan
sesuai dan dibaca pada densitometer yaitu %recovery 95%-105%
95% dan RSD
dengann λ maksimal senyawa yang 3,7%. Maka metode KLT-Densitometri
KLT
dianalisis. Parameter ini direplikasi untuk penentuan kadar kurkumin pada
sebanyak 3 kali pada 3 hari yang berbeda. ekstrak temulawak akurat.
Kadar dihitung dengan memasukkan nilai Parameter akurasi senyawa kurkumin
luas area ke dalam persamaan linier juga telah dilakukan oleh para peneliti
regression (LR) dan dihitung nilai RSD dengan menggunakan metode HPTLC.
nya. Tingkat keberterimaan untuk Hasil yang diperoleh memberikan hasil
parameter presisi antara adalah 3,7% untuk yang hampir sama dengan penelitian ini.
kadar analit sampai 0,1% [17]. Nilai %recovery dan RSD yang diperoleh
Keberulangan (Intraday precision) yaitu 106,67% ± 3,51 [19]; 99,67% ± 0,05
Ekstrak temulawak dipreparasi sesuai [14] dan 99,49% ± 0,95 [20]. Semakin
dengan prosedur preparasi sampel kecil RSD yang diperoleh maka semakin
sebanyak tujuh kali, ditotolkan pada plat presisi pengukurannya.
engukurannya. Bila akurasi tidak
KLT, dielusi dengan fase gerak yang

245
The 11th Un
University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

diterima maka diperlukan pengkajian ulang antara, karena pada presisi antara
mengenai sampel, cara kerja, atau dilakukan pada kondisi yang berbeda
percobaan ulang dengan metode yang sedangkan pada keberulangan dilakukan
berbeda yang lebih selektif untuk pada kondisi analisis yang sama, sehingga
memastikan hasil percobaan yang telah perbedaan kondisi disi penelitian tersebut
dilakukan. menyebabkan variasi nilai RSD yang
Pada penetapan parameter lini linieritas diperoleh. Kriteria keberterimaan
untuk ekstrak rimpang temulawak keberulangan sama dengan presisi antara
dilakukan dengan rentang linieritas 70mg – yaitu digambarkan dengan nilai RSD yang
140mg sampel. Hasil percobaan yang memiliki syarat keberterimaan 3,7% untuk
diperoleh pada penetapan parameter ini kadar analit sampai 0,1% [17]. Hasil
yaitu 0,9951 (Tabel 1). Pada penelitian ini analisis
isis parameter ini menggunakan
hasil yang diperoleh memenuhi syarat memberikan hasil yang hampir sama
yaitu r > 0,98, dim dimana hasil tersebut dengan penelitian lain menggunakan
hampir sama dengan penelitian lain pada metode HPTLC yaitu nilai RSD 1,417%
penetapan linieritas senyawa kurkumin, [19] dan 1,32% [20].
antara lain Kekre and Walode (2012) Penentuan Limit of Detection (LOD)
melakukan penelitian linieritas kurkumin dan Limit of Quantification (LOQ) pada
pada suplement diet dengan rentang penelitian ini dilakukan dengan metode
linieritas 100–180
180 ng/spot, nilai koefisien perhitungan berdasarkan pada standar
korelasi
relasi (r) yang diperoleh yaitu 0,998 deviasi respon dan kemiringan kurva
[19].. Gantait et al (2011) menetapkan kalibrasi. Nilai LOD dan LOQ yang
linieritas pada serbuk Cur Curcuma longa didapatkan kebenaran hasilnya dapat diuji
dengan rentang linieritas 0,8 0,8-1,3μg/spot, dengan membandingkan nilai/kadar analit
nilai r yang diperoleh yaitu 0,99395 [14]. yang terkecil dengan nilai LOD dan
Ashraf et al (2012) menetapkan linieritas LOQnya. Caranya adalahad 10 x LOQ >
pada Curcuma longa di daerah India Cmin dan LOD < Cmin, jika hasilnya
dengan rentang linieritas 200 200-1000 memenuh kriteria tersebut maka nilai LOD
ng/spot, nilai r = 0,9968. dapat diterima [21].. Hasil perhitungan
Penetapan parameter ppresisi antara LOD dan LOQ dari ekstrak rimpang
dan keberulangan dilakukan dengan cara temulawak berturut-turut
turut yaitu 19,9 ppm
menimbang sampel minimal 6 kali dan 66,4 ppm (Tabel 1).
penimbangan dengan berat yang sama. Hasil percobaan nilai LOD dan da LOQ
Pada penetapan parameter presisi antara yang diperoleh pada pengukuran ekstrak
dilakukan pada hari yang berbeda dan hasil rimpang temulawak dengan metode KLT- KLT
penentuan presisi antara untuk ekstrak Densitometri dapat diterima. Hal ini
rimpang temulawak
awak yaitu 1,75% (Tabel 1). dibuktikan dengan nilai LOD (19,9 ppm) <
Presisi antara digambarkan sebagai nilai Cmin (200 ppm) dan 10 x LOQ (644 ppm)
RSD dengan syarat keberterimaan yaitu > Cmin (200 ppm). Parameter ini
3,7% untuk kadar analit sampai 0,1% merupakan parameter penting yang perlu
(Mulja dan Hanwar,, 2003 2003). Hasil yang ditetapkan untuk metode pengukuran atau
diperoleh pada penetapan parameter presisi kuantifikasi senyawa, sehingga penelitian
antara mendekati hasil penelitian Ashraf et dengan metode dan sampel yang sama
al (2012) yang menetapkan parameter hanya bisa dilakukan jika nilai LOD dan
presisi antara kurkumin pada Curcuma LOQ yang diperoleh sama dengan
longa yang terdapat di daerah India penelitian ini. Hasil analisis yang diperoleh
menggunakan metode HPTLC dengan nilai pada penelitian
itian ini mempunyai nilai yang
RSD 1,7% [20]. lebih besar dibandingkan penelitian lain
Hasil penetapan parameter dengan menggunakan metode HPTLC.
keberulangan untuk ekstrak rimpang Nilai LOD dan LOQ yang diperoleh yaitu
temulawak yaitu 1,43% (Tabel 1). 49 ng dan 148 ng [14];
[14] 27,3 ng dan 82,7 ng
Parameter keberulangan mempunyai nilai [19] dan 50 ng dan 200 ng [20].
RSD yang lebih kecil dibandingkan presisi

246
The 11th University Research Colloquium
m 2020
20
Universitas ‘Aisyiyah
ah Yogyakarta

Tabel 1.. Hasil Parameter Validasi Me


Metode ekstrak kasar dimana masih terdapat
KLT-Densitometer Analisis Kurkumin senyawa pengganggu
Dalam Ekstrak Rimpang Temulawak
4. KESIMPULAN
Parameter Hasil Metode KLT densitometri untuk
Akurasi 100,36
100,36%±0,70 penetapan kadar kurkumin dalam ekstrak
Linieritas 0,9951 rimpang temulawak (Curcuma
Presisi antara 1,75% xanthorrhiza) memenuhi nilai validitas
va
Keberulangan 1,43% syarat keberterimaan yang ditetapkan.
LOD 19,9 ppm
LOQ 64,4 ppm UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Fakultas Farmasi
Dari data parameter validasi (Tabel 1) UMS yang telah meberikan dukungan
menunjukkan bahwa wa metode KLT finansial
sial dan fasilitas untuk penelitian ini.
ini
Densitometri merupakan metode yang
valid untuk analisis kurkumin dalam REFERENSI
ekstrak rimpang temulawak. Hal ini
[1] Modi G. And Pitre K. S., 2010,
dibuktikan dengan hasil analisis parameter
Electrochemical Analysis of Natural Nat
validasi semua memenuhi syarat
Chemopreventive Agent (Curcumin) in
keberterimaan.
Extracted Sample and Pharmaceutical
Formulation, J Def. Sci., Sci Vol. 60, pp.
Tabel 2.. Rasio perbandingan konsentrasi
255-258.
kurkuminoid
minoid pada kurva baku dan sampel
ekstrak rimpang temulawak (Curcuma [2] Naz S., Safia Jabeen, Saiqa Ilyas,
xanthorrhiza Roxb.) Farkhanda Manzoor, Farah Aslam and
Aamir Ali, 2010, Antibacterial Activity
Senyawa Rasio Rasio of Curcuma longa VarietiesVari Against
baku ekstrak Different Strains of Bacteria, Pak. J. Bot.,
Bis-demetoksi 7 0,8 42(1): 455-462.
kurkumin [3] Himesh S., Patel Sita Sharan, Mishra K,
Demetoksi 24 27 Nayak Govind, Singhai AK, 2011,
kurkumin Qualitative and Quantitatve Profile of
Kurkumin 69 65,2 Curcumin from Ethanolic Extract of
Anonim 0 7 Curcuma long, IRJP 2, 2 India, hal : 180-
184.
Sampel maupun standar kurkumin [4] Aggarwal, B.B., Kumar, A. and Bharti,
tidak mengalamimi perubahan kadar yang A.C., 2003, Anticancer potential of
signifikan selama penyimpanan dan curcumin: preclinical
reclinical and clinical studies,
pengukuran, hal ini disebabkan karena Anticancer Research 23, 363-98.
penyimpanan sampel maupun standar yang [5] Chattopadhyay, I., Biswas, K.,
baik yaitu di almari es, dimana kerusakan Bandyopadhyay, U., Banerjee, R.K,
sampel maupun standar dapat 2004, Turmeric and curcumin: Biological
Bio
diminimalkan (Tabel 2). Namun, apabila actions and medicinal applications, Curr.
dibandingkan dengan standard kurkumin Sci. 87, 44-53.
maka sampel ekstrak mempunyai kadar [6] Lim, G. P., Chu, T.,Yang, F., Beech, W.,
kurkumin yang lebih rendah, hal ini Frautschy, S. A. and Cole, G.M., 2001,
mungkin disebabkan karena standa standard The curry spice curcumin reduces
kurkumin sudah melalui proses isolasi oxidative damage and amyloid pathology
dimana senyawa pengganggu sudah in an Alzheimer transgenic mouse, J
dihilangkan sehingga kadar kurkumin lebih Neurosci 21: 8370 - 8377.
tinggi. Sedangkan
angkan pada penelitian ini
sampel yang digunakan masih berupa

247
The 11th Un
University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

[7] Sotanaphun U., Thawatchai Phaechamud estimation of curcumin in turmeric


and Pranom Dechwisissakul
Dechwisissakul, 2007, Rapid powder, Indian J Traditional Knowledge,
Knowledge
Screening Method for Curcuminoid Vol. 10, hal : 247-250.
250.
Content in Turmeric (Curcuma longa [15] Rohman, n, 2012, Analysis of curcuminoids
Linn.), Thai Pharmaceutical and Health in food and pharmaceutical products,
Science Journal,, Vol. 2 No. 2: 125
125-130. International Food Research Journal
[8] Dewoto H. R., 2007, Pengembangan 19(1): 19-27.
Obat Tradisional Indonesia Menjadi [16] Pothitirat, W and Gritsanapan, W., 2005,
Fitofarmaka, Majalah
alah Kedokteran Quantitative Analysis of Curcumin,
Indonesia,, Volum: 57, Nomor: 7. Demethoxycurcumin and Bisdemethoxy
[9] Badan POM RI, 2005, Standardisasi curcumin in the Crude Curcuminoid
Cu
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia Salah Extract from Curcuma longa in Thailand
Satu Tahapan Penting dalam by TLCDensitometry, Mahidol Univ J
Pengembangan Obat Asli Indonesia, Pharm Sci,, Bangkok
Badan Pengawas Obat dan Makanan [17] Mulja M and Hanwar D, 2003, Prinsip-Prinsip
Republik Indonesia,, Vol. 6 No. 4. prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik
[10] Gupta N., Alok Nahata, Vinod Kumar (Good Laboratory Practice), Majalah
Dixit, 2010, Development of a Farmasi Airlangga 3 (2): 71-76
71
spectrofluorimetric method for the [18] Harmita, 2004,04, Petunjuk Pelaksanaan
determination of curcumin, Asian Validasi Metode dan Cara
Journal of Traditional Medicines Perhitungannya, Majalah Ilmu
[11] Hanwar D., Aisyah S., SuSuhendi A., 2018, Kefarmasian,, Vol. 1, No.3.
Validasi Metode KLT Densitometri [19] Kekre V. A. and Walode S. G., 2012,
untuk Penetapan Kadar Kurkumin pada Validated HPTLC method for estimation
Produk Obat Herbal Berbasis Curcuma curcumin content in Dietary Supplement
sp, Proceeding of The Urecol 7: 379-385 Formulation, IJPSR, Vol. 3, hal : 3796-
379
[12] Revathy S., Elumalai S., Merina Benny 3800.
and Benny Antony, 2011, Isolation, [20] Kamran A, Mujeeb M, M Ahmad A, Ahmad
Purification and Ident Identification of S, Amir M, Mallick MN, and Sharma D,
Curcuminoids from Turmeric (Curcuma 2012, Validated HPTLC analysis method
longa L.) by Column Chromatography
Chromatography, J for quantification of variability in content
Exp Sci 2: 21-25. of curcumin in Curcuma longa L
[13] Nagappan, Meyyanathan S N, (tumeric) collected from different
Rajinikanth B Raja and Elango Kannan, geographical region of India,Indi Asian
2009, A Liquid Chromatography Method Pacific Journal of Tropical Biomedicine :
for the Simultaneous Determination of 584-588.
Curcumin and Piperine in Food Products [21] Konieczka, P., and Namiesnik, J., 2009,
Using Diode Array Detection, Asian J. Quality Assurance and Quality Control
Research Chem. in The Analytical Chemical Laboratory,
[14] Gantait A., Barman T., and Mukherjee P. CRC Press, 148-150.
150.
K., 2011, Validated method for

248

Anda mungkin juga menyukai