Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR

BETON PRATEGANG
Tahap-Tahap Pembebanan

Menurut SNI-03-2847-2002 Psl.20.2 ayat 2):


Perencanaan komponen struktur beton prategang harus didasarkan
pada kekuatan DAN (pada) perilaku komponen struktur pada
beban kerja, untuk semua tahap pembebanan kritis yang mungkin
selama masa layan struktur sejak saat pertama prategang
diberikan.

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


Tahap-Tahap Pembebanan
Tahap-tahap pembebanan pada struktur beton prategang:
Dari saat proses pembuatan s/d saat difungsikannya suatu struktur beton prategang
mengalami tahapan pembebanan yang berbeda-beda, yang mungkin menimbulkan
keadaan kritis, sehingga masing-masing tahap perlu ditinjau pada perancangan struktur tsb.

Tahap-tahap pembebanan yang penting :


1. Saat transfer (Transfer Stage/Condition, Initial Stage/Cond.):
yaitu saat pemindahan gaya prategang dari baja prategang
kepada beton.
2. Saat layan (Service Stage/Cond., Final Stage/Cond.):
yaitu saat struktur tersebut telah digunakan dan baja prategang
telah mengalami kehilangan (sebagian) gaya prategangnya.

Keadaan batas (SLS dan ULS) ditinjau untuk masing2 tahap tsb.
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
Tahap-Tahap Pembebanan
Lo
Sebelum penarikan tendon:
Panjang beton = panjang baja ptg = Lo
Dlc
Dlp P Pada saat dilakukan penarikan tendon:
o
Baja prategang memanjang = Dlp
Beton memendek = Dlc
Transfer Stage (t = 0)
Baja prategang dijangkar/diangker pd beton:
Pi Pi Pi Pi Pd baja prategang bekerja gaya tarik Pi
Pd beton bekerja gaya desak Pi

Final Stage (t = tx) Dlc,C+S Setelah jangka panjang tx:


Beton mengalami susut dan rayapan  balok
Pt Pt Pt Dlc,C+S+ memendek Dlc,C+S  Baja ptg ikut memendek
R
Pt  Gaya prategang yang bekerja pada baja
maupun beton berkurang menjadi Pt atau Pe
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
Prilaku Struktur
Tahap: Initial Stage Final Stage

Waktu: t = to t = tx atau te

Gaya Prategang: Pi Pt atau Pe atau P∞


(besar) (berkurang krn LOP, < Pi)

Kekuatan Beton: Umur beton pada Kuat desak sudah


umumnya < 28 hari mencapai fc‘
kuat desak f ‘ci

Beban yg bekerja: gaya prategang Pi gaya prategang Pt


berat sendiri balok beban penuh (DL, ADL,
LL, etc.) Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
Tahap-Tahap Pembebanan
Contoh Kasus:
Jembatan Beton Prategang Pracetak Segmental

Tahap Beban Luar Kehilangan Gaya Prategang Section


Pekerjaan GyPrategang Properties

1. Berat sendiri Time indepdt. Jacking Force: Lubang tendon


Perangkaian girder LOP (DPo): Pj belum digrouting:
segmen dan - Elas. Short. dan Netto-Section
penegangan balok - Friction Pinitial:
girder
Pi = Pj – DPo
2. Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Lubang tendon
Launching balok girder LOP (DPo) tsb. PL = Pj – DPo – telah digrouting:
girder + Relaksasi (jika DPR,L Netto-Section
perlu + akibat dan
Susut & Rayapan) Ideal-Section
s/d. saat launching
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
Tahap-Tahap Pembebanan
Tahap Beban Luar Kehilangan Gaya Section
Pekerjaan GyPrategang Prategang Properties

3. -Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Netto-Section


Pengecoran girder + LOP (DPo) tsb. PO = Pj – DPo – dan
plat lantai diafragma + Relaksasi DPR,P
jembatan -Berat plat (jika perlu + Ideal-Section
lantai akibat Susut &
Rayapan) s/d. (utk penam-
-Beban pelaks. pang girder)
saat pe-
ngecoran plat
4. -Berat sendiri Time indepdt. P s/d saat ini: Netto-Section
Keadaan servis girder LOP (DPo) tsb. Pe = Pj – DPo – dan
-Berat plat + Relaksasi + DPt
lantai, lapis akibat Susut & Ideal-Section
keras dll Rayapan s/d. (untuk penam-
-Beban hidup saat final (t = pang kompo-sit)
penuh 100.000 jam)
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR

Setiap struktur yang dirancang berdasarkan konsep keadaan batas


(limit state) harus memenuhi syarat-syarat:

1. Keadaan batas layan (Serviceability Limit State, SLS):


1.1 Batas lendutan
1.2 Batas tegangan
1.3 Batas lebar retak
1.4 Batas getaran

2. Keadaan batas kekuatan (Ultimit Limit State, ULS):


2.1 Kuat batas lentur
2.2 Kuat batas aksial (desak, tarik)
2.3 Kuat batas lentur dengan gaya aksial
2.4 Kuat batas geser (lentur, torsi, pons)
2.5 Batas patah lelah (fatigue)  pd beban layan!

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR
Dimensi Penampang &
Prinsip perencanaan kuat batas: Kuat Bahan: f´c, fy

Kuat Rencana  Kuat Perlu Hitungan Kuat Penampang: dg


Asumsi2 pada Model Bahan
& Mekanik Penampang

Kuat Nominal Penampang:


mis.: Mn

<
Faktor Reduksi Kekuatan f

Kuat Perlu, Kuat Rencana Penampang:


mis.: Mu = 1,2 MD + 1,6 ML

Faktor Beban
= mis.: Md = 0,8 Mn

Gaya Internal,
mis.: MD, ML, MW, ME

Analisis Struktur (elastis linier)

Beban: D, L, W, E, ...
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Anda mungkin juga menyukai