Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erika Joyce Anastasya

Nim : 12190005

Tugas keperawatan dasar: perawatan luka

Patofisiologi luka dan penyembuhan luka

luka adalah  Gangguan (putus) integritas dari kulit (jaringan) karena trauma, Putusnya integritas
(keutuhan) tak hanya sebatas jaringan dermis tapi dapat ke subcutan, lapisan lemak, fascia,
muskulus, bahkan sampai tulang.

Fase Penyembuhan Luka

 Hemostasis
 Inflamasi (0-5 hari)
 Proliferasi (5-21 hari)
 Remodelling (21 hari – 1tahun)

1. FASE HEMOSTASIS (0-1 hari) 

Jaringan ikat bila mengalami perlukaan :

 Vasokonstriksi pembuluh darah berkerutperdarahan berhenti


 Faktor Intrinsik dan Extrinsik Pembekuan darah Aktivasi protombin menjadi
thrombinfibrinogen menjadi fibrin polimerasi yang stabil dari bekuan darah.

                 

2. FASE INFLAMASI (0-5 hari)


 Efflux leukosit, yang pertama  Neutrophyl dan terakhir Monosit ± 24-48 jam pasca
trauma kemudian ± 48-72 jam pasca trauma  pada luka yang bersih dan tidak ada infeksi :
populasi makrofag dominan. Makrofage  mensekresi Growth factor,menginduksi
fibroblast dan endothelial cell utk migrasi dan proliferasi

3. FASE PROLIFERASI (5-21 hari)

Terjadi proses :

 fibro plasia, fibroblast yang mulai muncul hari ke 2-4  pasca trauma,mulai hari ke 3-3
minggu mengadakan replikasi yang disebut  fibroplasia.
 sintesa collagen
 angio genesis, proses pembentukan pembuluh darah baru mulai tampak hari ke 3-4
sebagai sulur sulur tonjolan pada tepi luka.
 pembentukan jaringan granulasi, Terbentuk bila tepi luka tidak saling bertemu, terbentuk
48 jam post trauma
 epithelialisasi, Satu lapis sel epidermal dari tepi luka dalam   beberapa jam membentuk
penutup halus pada  daerah yang terekspos karena hilangnya epidermis, proses epiboli.

4. FASE REMODELLING (21hari–1tahun)

Merupakan keadaan yang seimbang antara sintesis, penimbunan dan degradasi

 bila matrix matang : fibronectin dan HA tdk aktifcollagen bundle


diameterpeningkatan tensile strength

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

1.Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua lebih sering
terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan
darah.
2.Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya
protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi
memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin.
Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena suplai darah
jaringan adipose tidak adekuat.

3.Infeksi
Bakteri sumber penyebab infeksi. Infeksi menyebabkan peningkatan inflamasi dan nekrosis yang
menghambat penyembuhan luka.

4.Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses
sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan
lekosit (sel darah putih), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah
(“Pus”).

5.Keadaan luka
Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan luka. Beberapa
luka dapat gagal untuk menyatu.

6.Faktor internal diabetes


Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak
dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.

Anda mungkin juga menyukai