BAHAYA ROKOK SHISHA (Bindo)
BAHAYA ROKOK SHISHA (Bindo)
Dosen Pembimbing :
Nim : 2011055
Kelas : 1B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Pro kontra alat rokok shisha
pada kesehatan paru-paru”. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Ajar Bahasa Indonesia dengan materi
penyusunan karya tulis ilmiah dan Ragangan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari awal
pembuatan makalah ini sampai pada penyusunannya sangatlah sulit bagi penulis dalam
menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini :
1. Kepada Bapak Rasyid Sartuni, MA yang memberikan tugas dan memacu penulis untuk
mencari data tentang tugas karya tulis ilmiah sehingga penulis dapat memahami materi ini
dengan detail dan menyeluruh.
2. Kepada Suami dan Orang Tua Penulis yang turut membantu menjaga Anak semata
wayang penulis, sehingga penulis bisa mengerjakan tugas ini dengan maksimal
3. Kepada teman-teman kelas 1 B yang turut memberikan masukan kepada penulis untuk
Menyusun makalah ini dengan runtut
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu makalah ini
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengharapkan saran dan masukkan yang membangun. Akhir kata penulis berharap
kepada Allah SWT agar membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan khususnya
dalam konteks keperawatan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Masalah......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian Data Ilmiah...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengetahuan Dasar Mengenai Rokok Shisha………………………………….. 3
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….15
5.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16
DAFTAR RIWAYAT PENULIS………………………………………………………...17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pergaulan luas masyarakat dunia khusus nya di Indonesia, Rokok Shisha
adalah salah satu trend yang digemari oleh para perokok bahkan non perokok sekalipun.
Di Negara UEA (United Emorates Arab) Rokok Shisha adalah salah satu hal yang sangat
di gemari baik untuk laki-laki maupun perempuan, sehingga ketika masyarakat Indonesia
mendengar bahwa banyak orang Arab yang mengkonsumsi Rokok Shisha, maka
masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong untuk menghalalkan dan menjadikan
Rokok Shisha sebagai hal yang lumrah tanpa melihat sisi dampak kesehatan bagi
pengkonsumsinya.
Banyak dari orang Indonesia menganggap enteng dampak merokok khususnya
dampak rokok Shisha yang menjadikan polemik hingga pro kontra di berbagai elemen
masyarakat, padahal banyak sekali runtutan hal yang harus dikaji sebelum menentukan
bahwa rokok shisha tidak berbahaya bagi kesehatan. Kurangnya penyuluhan tentan Rokok
Shisha, kurangnya buku yang membahas bahaya merokok shisha, dan minimnya edukasi
media sosial tentang merokok shisha menjadikan topik ini menarik untuk dibahas.
Permasalahan akibat merokok saat ini sudah menjadi topik yang terus menerus
dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetak dan pertemuan ilmiah, ceramah,
wawancara radio atau televisi serta penyuluhan mengenai bahaya rokok dan kerugian yang
timbul karena merokok. Salah satunya adalah aspek sosial yang mempengaruhi keluarga,
teman, dan rekan kerja. Seseorang yang bukan perokok bila terus-menerus terkena asap
rokok dapat menderita dampak risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru. Namun
dikalangan masyarakat definisi Rokok biasa memiliki arti berbeda dengan Rokok Shisha,
50% Perokok Shisha percaya bahwa Rokok Shisha lebih sehat dari para merokok batangan
Nikotin secara terus menerus. Karya tulis ilmiah ini bermaksud untuk mengupas tuntas pro
kontra rokok shisha pada kesehatan paru-paru.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan Bagaimana kerja Rokok Shisha
2. Untuk mengetahui Dampak merokok shisha pada kesehatan paru-paru
3. Untuk mengedukasi kecanduan menghisap Rokok Shisha
4. Untuk mengetahui Pengetahuan secara global mengenai Rokok Shisha
4. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 2
5 4
10 8
Gambar 2.1.2.1
3
1. Mangkuk Tembakau
2. Mangkuk Grommet : Terbuat dari keramik, clay, atau metal. Ini digunakan
sebagai tempat tembakau yang akan dihisap.
3. Baki Pipa
4. Batang Pipa : Merupakan tempat hookah hose, menghubungkan dengan
bowl, vase and hose. Juga mendinginkan asap.
5. Grommet Selang : Pipa air yang digunakan untuk menghisap tembakau
melalui air dingin. Nikotin dipanaskan di dalam wadah seperti mangkok
yang terletak di bagian atas hookah dan asapnya disaring melalui air di
bagian bawah hookah.
6. Katup Udara : Terdiri dari logam dan ball bearing. Ketika dihisap, air
valve untuk pembuangan dari asap. Hal ini berguna pada saat
tembakaunya mulai panas dan asapnya terasa terbakar.
7. Bantalan Bola
8. Segel Dasar
9. Botol Dasar : Water receptacle, biasa terbuat dari kaca atau dapat juga
dibuat dari plastik atau akrilik.
10. Selang Hookah : Terbuat dari plastik atau karet dengan struktur logam
yang member bentuk tube, ada yang dapat dicuci dan tidak dapat dicuci.
Gambar 2.1.2.2
Shisha atau biasa juga disebut hookah, merupakan gaya merokok tembakau ala
Timur Tengah. Cara merokok shisha berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada
umumnya. Shisha menggunakan tabung yang berisi air.
4
dihasilkannya. Shisha disebut-sebut sebagai cara yang aman untuk menikmati
tembakau karena sudah dicampur dengan air sebagai filter, bahkan tidak jarang
dicampur dengan wine. Tapi pendapat ini dipatahkan, karena terbukti kandungan tar
dalam shisha jauh lebih tinggi daripada rokok.
Gambar 2.1.2.3
5
2.2 Kandungan Rokok Shisha
Shisha mengandung tembakau dan kandungan beracun lain seperti nikotin,
tar, karbon monoksida, arsenik, dan timah. Meski kandungannya sama,
ternyata asap shisha lebih beracun daripada rokok tembakau.
Shisha disebut-sebut sebagai cara yang aman untuk menikmati tembakau
karena sudah dicampur dengan air sebagai filter, bahkan tidak jarang dicampur
dengan wine, supaya lebih ahzek. Sayangnya, semua anggapan itu keliru. Tapi
pendapat ini dipatahkan, karena terbukti kandungan tar dalam shisha jauh lebih
tinggi daripada rokok. Merokok shisha lebih berbahaya dibandingkan merokok
tembakau biasa. Menurut World Health Organization (WHO), merokok shisha
selama satu jam sama bahayanya seperti mengisap 100 rokok.
List Kandungan Shisha :
6
4. Arsenik : adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal
beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu.
5. Timah : adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50.Timah termasuk
logam pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.
Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai
oksida.
Gambar 2.2.1
Rokok Shisha tidak seperti rokok biasa, tembakau pada shisha tidak terbakar secara
terus menerus. Arang yang menyala diletakkan pada mangkok di atas pipa. Udara
yang dihisap melalui mouthpiece akan mengaktivasi pembakaran tembakau oleh
arang dan menimbulkan munculnya asap. Asap yang timbul akan didinginkan saat
melewati reservoir air pada dasar pipa. Sayangnya, tidak seperti keyakinan
masyarakat, air tidak membuat komponen racun pada asap menjadi tidak berbahaya.
Jika dibandingkan dengan sebatang rokok tembakau, asap shisha mengandung arsenik
dan nikel yang lebih tinggi, kandungan tar 36 kali lebih tinggi, dan karbon monoksida
15 kali lebih tinggi.
7
BAB III
TUJUAN
2. Kanker
Shisha biasanya dihisap oleh si pengguna dalam waktu yang lebih lama
dibandingkan rokok biasa. Sehingga otomatis, penghisap shisha menyerap racun
lebih banyak daripada perokok biasa. Arang yang digunakan untuk memanaskan
tembakau juga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Bahkan setelah melewati air
pun, asap shisha masih mengandung racun tingkat tinggi. Zat-zat semacam karbon
8
monoksida, logam, dan bahan-bahan kimia penyebab kanker (kanker paru-paru,
kanker mulut dan kanker kandung kemih) terkandung di dalamnya.
Saat ini, masyarakat mengkonsumsi nikotin dalam berbagai macam bentuk. Mulai
dari menghisap rokok tradisional, e-cigarette, hingga shisha. Oleh karena itu, dalam
proses underwriting lebih baik ditanyakan kebiasaan atau riwayat konsumsi tembakau
dalam segala bentuk, bukan hanya dalam bentuk rokok. Dalam proses penilaian kita
harus memperhatikan berapa kadar nicotine dalam shisha yang dikonsumsi karena
kadar nicotine yang terkandung dalam shisha dapat saja berbeda-beda.
Dampak negative yang ditimbulkan juga kurang lebih sama dengan yang
ditimbulkan rokok biasa. Kalau mau ikut pergaulan, sepertinya gaul yang ini bisa
9
berdampak buruk bagi kesehatan deh. Lebih baik budget pergaulannya dipake buat
belanja atau makan enak. Perut senang, hati riang, badan sehat.
10
1. Diagnosis PPOK dilakukan berdasarkan wawancara medis dan
pemeriksaan fisik yang dibantu dengan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi:
- Tes fungsi paru-paru. Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah udara
yang bisa kamu hirup dan hembuskan, dan apakah paru-paru memberikan
oksigen yang cukup ke darah. Spirometri adalah tes fungsi paru-paru yang
paling sering digunakan. Pada tes ini, kamu akan diminta untuk meniup
udara ke dalam tabung besar yang terhubung ke mesin kecil yang bernama
spirometer. Mesin ini dapat mengukur berapa banyak udara yang mampu
ditahan oleh paru-paru pasien dan seberapa cepat pasien dapat
mengeluarkan udara dari paru-parunya. Spirometri dapat mendeteksi
PPOK, bahkan sebelum gejala penyakit tersebut muncul. Tes ini juga
digunakan untuk mengukur perkembangan penyakit dan untuk memantau
seberapa baik pengobatan bekerja.
- X-ray dada dapat mendeteksi adanya emfisema yang merupakan salah satu
penyebab utama PPOK.
- CT Scan juga dapat dilakukan untuk mendeteksi emfisema dan
memprediksi keuntungan yang bisa didapatkan melalui operasi. Selain
itu, CT Scan juga dapat digunakan sebagai skrining terhadap kanker paru-
paru.
11
PPOK merupakan penyakit yang bisa diobati dengan melakukan beberapa
perawatan. Bahkan bila PPOK sudah mencapai tahap lebih lanjut pun,
masih ada terapi yang efektif untuk mengendalikan gejala dan mengurangi
risiko komplikasi. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan PPOK:
Berhenti Merokok
Pemberian Obat-obatan
Dokter dapat memberikan beberapa jenis obat untuk mengobati gejala dan
komplikasi PPOK. Pengidap dianjurkan untuk mengonsumsinya secara
teratur dan sesuai kebutuhan.
Terapi Paru-paru
Operasi
Operasi adalah tindakan bagi pengidap emfisema yang parah dan tidak
mempan lagi diobati dengan obat-obatan. Pilihan operasi yang biasanya
dilakukan adalah operasi pengurangan volume paru-paru, transplantasi
paru-paru, dan bullectomy.
12
Bagi para pekerja yang bekerja di lingkungan yang penuh dengan bahan
kimia yang dapat membuat paru-paru menjadi iritasi, disarankan untuk
menggunakan alat pelindung seperti masker.
Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-
paru. Seseorang yang menderita bronkitis biasanya ditandai dengan munculnya
gejala batuk yang berlangsung selama satu minggu atau lebih. Secara umum,
bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:
Gambar 3.1.b
13
peradangan pada satu atau kedua kantung paru-paru. Seseorang yang sudah
mencapai tahap ini akan merasakan gejala berupa:
Gejala bronkitis adalah batuk, yang dapat disertai sesak napas dan sakit
tenggorokan. Pada kasus yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada
bahkan penurunan kesadaran. Bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, dan
lebih rentan menyerang perokok dan orang dengan sistem kekebalan tubuh
lemah. Salah satu kelompok yang rentan terkena bronkitis adalah anak-anak.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena bronkitis, antara lain:
3. Pengobatan Bronkitis
- Menghindari rokok.
- Menerima vaksin flu dan pneumonia.
- Menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan setiap usai beraktivitas.
- Mengenakan masker untuk menghindari paparan senyawa berbahaya.
14
BAB IV
PRO KONTRA
4.1 PRO
Bagi penggemar Shisha yang suka akan berbagai varian rasa, hal ini dapat menjadi
jalan keluar pemecah stress dan banyak pengkonsumsi menyatakan Shisha lebih baik
dari pada narkotika (obat-obatan terlarang).
4.2 KONTRA
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa dalam Rokok bagi Kesehatan adalah BERBAHAYA.
masih sangat banyak pembahasan ilmiah yang harus dipelajari, karya tulis ilmiah ini
belum meliputi keseluruhan tentang dari materi yang dibahas, namun sebagian besar
penjelasan dan bahayanya sudah dijelaskan dalam karya tulis ilmiah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes ri. (2014). Riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2013. Jakarta: depkes ri.
Elder, r, evans k., nizette d. (2012). Psychiatric and memtal health nursing 2nd. Australia:
elsevier.
16
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis memiliki pengalaman bisnis dalam bidang seni, restaurant dan salon
kecantikan. Kemudian bekerja sebagai professional di sebuah perusahaan
bertafar Internasional sebelum akhirnya memutuskan untuk memulai untuk
mempelajari skill di bidang Kesehatan atas saran dan dukungan dari suami dan
keluarga.
17