Anda di halaman 1dari 9

Prodi Keperawatan

Akultas Vokasi UKI


Jl. Mayjen Sutoyo Cawang
Jakarta Timur 13630
EVALUASI AKHIR SEMESTER (EAS) GANIL
Mata Ajar : Perkesmas
Tingkat / Sem. : III/ V
Hari/Tanggal :
Koord. MA. : Adventus L.,SKM., M.Kes
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Betty Stefania
Nim : 1863030002

Petunjuk Mengerjakan Soal :


Bacalah soal dengan teliti dan cermat dan kerjakan terlebih dahulu soal yang saudara anggap paling
mudah.
Untuk Pilihan A, B, C, D dan E. Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Seorang anak SDN 05 pagi Jakarta kelas 6, pulang sekolah mengeluh sakit perut mual sampai
muntah dan fusing. Orang tua bertanya makan apa di sekolah, jajanan di kantin. Apakah
penyebab timbulnya masalah akibat dari Pencemaran makanan, diantaranya adalah…
A. . Pencemaran lingkungan sekolah dan udarah
B. Pencemaran pada proses pengolahan makanan
C. Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas kantin
D. ara penyimpanan bahan dan penyajian makanan
E. Keracunan makanan karena bahan tambahan, zat pewarna

2. Dari data yang didapat oleh petugas kesehatan puskesmas yang ada pada masyarakat, Dalam trias
epidemiologi begitu terjadi gangguan keseimbangan pada kesehatan lingkungan, Apakah yang
akan muncul pada masyarakat?
A. Penyakit
B. Resistensi
C. Kejadian baru
D. Imunitas Menurun
E. Kejadian luar biasa

3. Dari data yang didapat oleh petugas kesehatan, pada musim kemarau yang terjadi saat ini banyak
anak – anak mengalami batuk, demam berdarah dan penyakit menular yang angka kejadiannya
tinggi adalah DHF, apakah yang menjadi agent penyakit tersebut:
A. Jamur
B. Virus
C. Bakteri
D. Aedes aegepty
E. Aedes Albopictus
4. Dari data yang didapat oleh petugas kesehatan puskesmas yang ada pada masyarakat, Penyakit
menular yang disebabkan oleh bakteri yang sering terjadi dimasyarakat yang padat penduduk,
penyakit apa yang sering dialami masyarakat adalah:
A. Cacar
B. ISPA
C. Tonsilitis
D. Faringitis
E. TB Paru

5. Sebagai perawat komunitas dimasyarakat atau Pelayanan Kesehatan Masyarakat sebagai pelopor
kesehatan dimasyarakat yang dapat meningkatkan deraja kesehatan masyarakat, apakah tugas
utama nya :
A. Kuratif
B. Preventif
C. Rehabilitatif
D. Memberikan Home visit
E. Memberi terapi medis

6. Petugas kelurahaan di satu daerah melakukan sensus penduduk, dari hasil sensus pertumbuhan
penduduk disuatu daerah terjadinya jumlah balita yang mayoritas, Resiko penyakit apakah yang
sering terjadi :
A. Diare
B. ISPA
C. Thypoit
D. Morbilli
E. Demam berdarah

7. Salah satu program puskesmas adalah pengendalian penyakit menular di Masyarakat dan Sebagai
tanggung jawab perawat komunitas. tetapi secara data masih banyak angka penyakit menular.
Apakah yang utama dilakukan oleh perawat komunitas adalah:
A. Merawat pasien yang menderita penyakit menular
B. Promkes cara pencegahan dan penularan penyakit
C. Aktiv dalam case finding dan kegiatan surveillance
D. Mengajarkan higiene kepada keluarga dan komunitas
E. Perawatan lingkungan yang rutin

8. Menurut teori segitiga host, agent dan environment, penyebaran penyakit bisa secara langsung
maupun tidak langsung. penyebaran langsung apabila terjadi rangkaian peristiwa :

A. Agent – manusia – vector


B. Agent – vektor – manusia
C. Agen – manusia
D. Manusia - Manusia
E. Vektor – manusia
9. Tn. A menderita hepatitis A dari hasil anamnesa ke keluarga, didapatkan bahwa ia adalah seorang
marketing, yang setiap hari makan di warung pinggir jalan. Pasien juga membenarkan bahwa
badannya terasa lemes dan merasakan sakit setelah makan di warung perempatan jalan. Melihat
kasus ini, Tn. A menderita hepatitis apakah penyebab utama masalah tersebut :
A. Makan di pinggir jalan.
B. Pekerjaan yang berat
C. Makan tidak higienes
D. Kondisi immunitas turun
E. Kontak langsung

10. Tn. A menderita Thypoid, dari hasil anamnesa ke keluarga, didapatkan bahwa ia adalah seorang
marketing, yang setiap hari makan di warung pinggir jalan. Pasien juga membenarkan bahwa
badannya terasa lemes dan merasakan sakit setelah makan di warung perempatan jalan. Melihat
kasus ini lingkungan banyak serangga, bagaimana cara penularan menurut teori segitiga tersebut :
A. Agent – manusia – vector
B. Manusia langsung
C. Agen – manusia
D. Agent – vektor – manusia
E. Vektor – manusia

11. Suatu kelas Akademi keperawatan dengan 13 orang mahasiswa, dimana kelompok pertama tinggi
badannya 155cm sedangkankelopok kedua tinggi badannya 165 cm. Menurut skala pengukuran
untuk variabel tinggi badantermasuk dalam skala:
A. Nominal
B. Ordinal
C. Interval
D. Ratio
E. Kategorial

12. Prodi keperawatan UKI terdiri dari beberapa suku bangsa, Bahasa dan menurut skala
pengukuran suku bangasa merupakan skala:
A. Nominal
B. Ordinal
C. Interval
D. Ratio
E. Kategori

13. Data puskesmas yang didapat oleh petugas dari masyarakat tentang gizi balita. Grafik Untuk
mengetahui keeratan hubungan dua variabel yang berpasangan dengan persentase yang jelas
grafik apa yang tepat digunakaan:
A. Grafik tebar
B. Grafik garis
C. Grafik batang
D. Histogram
E. Ogive
14. Sumber data tentang jumlah penderita DBD di Jakarta yang diperoleh dari catatan medik
beberapa rumah sakit di Jakarta, menurut sumbernya dikenal dengan jenis data apakah:
A. Kualitatif
B. Primer
C. Sekunder
D. Tertier
E. Kualitatif

15. Pada Desember 2011, Jakarta diberitakan terjadi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dokter
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati akan membuktikan kebenarannya, dan akan meneliti dan
mengambil kesimpulan. Langkah-langkah pada metoda statistik untuk mengambil kesimpulan a.l:
A. Pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data, dan kesimpulan
B. Pengumpulan data, analisis data, kesimpulan, penyajian data, dan pengolahan data
C. Pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis data, dan kesimpulan
D. Penyajian data, analisis data, pengolahan data, pengumpulan data dan kesimpulan
E. Penyajian data, analisis data, pengolahan data, kesimpulan dan pengumpulan data

16. Perawat komunitas malakukan home Visit salah satu warga kelurahaan, Keluarga Bp. A
mengalami masalah penyakit menular TB paru (Anak ke.2) 17 tahun, yang tinggal satu atap
dengan anggota keluarga lain. Yang mana beresiko tinggi terinfeksi TBC adalah :
A. Tenaga Kader RW
B. Petugas Puskesmas
C. Orang yang kontak fisik
D. Semua anggota keluarga
E. Balita yang tinggal satu atap

17. Seorang perawat komunitas melakukan survei dan mengkaji sebuah Kelurahan di dapatkan 40
kasus campak di bawah umur 15 tahun, bulan Juli 2014 kondisi lingkungan kecamatan tersebut
kumuh, -rumah penduduk berdekatan, rumah- rumah kurang ventilasi dan sebagian besar anak
mengalami gizi kurang. Apakah intervensi prioritas yang dilakukan perawat ?
A. Imunisasi massal
B. Promosi kesehatan
C. Pengelolaan lingkungan sehat
D. Evaluasi terjadinya campak berulang
E. Cara perawatan dan pencegahaan penyakit

18. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu kelurahan dari pos yandu terdapat 55 % adalah
balita, 10 orang tua mengeluh anaknya lemas dan lesu, berat pada KMS pada gerafik garis merah.
Selanjutnya perawat melakukan skerening pada balita yang mengalami gizi kurang yang pada
pelaksanaannya akan bekerja sama dengan pihak swasta dalam penyediaan makanann
tambahan. Apakah strategi intervensi yang akan perawat lakukan?
A. Mandiri
B. Kemitraan
C. Proses kelompok
D. Promosi Kesehatan
E. Kerja sama dengan puskesmas
19. Perawat mengkaji sebuah desa yang penduduknya percaya terhadap seorang dukun dalam
menghadapi persalinan (melahirkan) asumsi tersebut begitu kuat sehingga mayoritas penduduk
lebih mengandalkan dukun di banding petugas kesehat. Apakah tindakan perawat untuk
mengubah asumsi masyarakat?
A. Penyuluhan kesehatan
B. Kolaborasi dengan pemerintah
C. Sebagai advokasi masyarakat
D. Bekerjasama dengan dukun
E. Negosiasi dengan masyarakat

20. Petugas kesehatan melakukan survei di masyarakat pada bulan desember 2014 terjadi kasusu
DBD 10% dilingkungan X. dua bulan yang lalu terjadi kasus yang sama sebesar 20% lingkungan
tampak genangan air pada pot-pot, ban bekas dan kaleng bekas minuman. Apakah tindakan
sederhana dan langsung yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD oleh masyarakat:
A. Melakukan P3M
B. Pebangian ABATE dari petugas
C. Melakukan pendidikan kesehatan
D. Melakukan foging terhadap lingkungan sekolah
E. Bersama-sama warga sekolah membersihkan lingkungan

21. Data yang didapat oleh perawat komunitas karena lingkungan kotor di sebuah desa sebanyak
76% masyarakat menganggap penyakit ini hal biasa. Apa tindakan keperawatan yang harus di
lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

A. Promosi kesehatan
B. Pembiarkan oleh petugas
C. Lakukan pembersihan
D. Berikan gizi tambahan pada masyarakat beresiko
D. Pembagian sabun mandi

22. Terjadi kasus infeksi saluran pernapasan yang selama ini tdak pernah terjadi tetapi tahun
belakang ini ada kejadian, yang dapat membahayakan orang lain (Diteri) Petugas kesehatan
melakukan survei di masyarakat terjadi kasus. Apakah yang maksud kejadian tersebut?
A. Insiden
B. Resitensi
C. Prepalens
D. Kejadian baru
E. Kejadian luar biasa

23. Terdapat 50 % siswa SD kelas satu di kelurahaan X yang mengalami sakit gigi, diketahui
sebagain besar gigi siswa kotor dan mengalami karies gigi. Apakah intervensi utama yang
perlu dilakukan perawat komunitas pada siswa SD?

A. Promosi kesehatan tentang gigi sehat


B. Pemeriksaan gigi secara rutin
C. Pemberian tablet kalsium
D. Melakukan perawatan gigi
E. Merujuk ke puskesmas
24. Pada musim kemarau tahun lalu didesa X mengalai kekurangan air, sehingga masyarakat
banyak yang menggunakan air sungai untuk mandi, cuci, kakus, dan minum, terdapat kasus
penyakit kulit, dan diare. Masyarakat membuat suber air sumur pompa. Apakah syarat air
minum?
A. Tidak bau, tidak berwarna, jernih dan bersih
B. Tidak bau, tidak berwarna, jernih dan ada rasa
C. Bebas kimia, bebas biologis dan bebas Fisik
D. Bebas kimia dan bebas bilogis
E. Bersih dan tidak ada rasa

25. Kelurahan X berada di lingkungan industry, setiap kali musim hujan sering banjir tampak
saluran air tersumbat, sampah berserakan, limbah industry dialirkan ke sungai kumuh.
Apakah intervensi utama yang perlu dilakukan perawat?
A. Advokasi dengan pihak industry
B. Pengelolaan sampah
C. Pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat
D. Pengelolaan limbah industry
E. Data penyakit menular

26. Seorang perawat mendapatkan data 90 % laki-laki dewasa 50 % remaja dan 30 % anak di Desa
X adalah perokok. Sebagian besar penduduk merokok ditempat umum. Apakah intervensi
utama yang perlu dilakukan perawat?
A. Promosi kesehatan tentang bahaya rokok
B. Anjurkan merokok di area bebas rokok
C. Anjurkan mengurangi merokok
D. Kampanye bebas rokok di desa x
E. Resiko tinggi pada anak- anak

27. Terjadi kasus baru Difteri di Desa X, sebanyak dua orang warga meninggal dunia. Telah
dilakukan imunisasi massal, tetapi warga tidak semua mau imunisasi karena takut sama
jarum suntik. Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan oleh perwat komunitas?
A. Pendidikan kesehatan tentang bahaya difteri
B. Pengobatan ulang terhadap seluruh warga
C. Pemeriksaan darah tepi terhadap seluruh warga
D. Melakukan sweeping terhadap desa x
E. Imunisasi ulang pada warga

28. Angka kejadian gizi buruk tahun 2012 di Dinas Kesehatan kelurahan X sebanyak 6 %,
berdasarkan hasil survey di Desa Y, ditemukan angka gizi buruk 7 %, dalam 3 bulan terakhir
80 % balita pernah mengalami diare. Keadaan lingkungan kotor dan kebiasaan anak balita
bermain di tanah. Apakah masalah keperawatan komunitas yang paling tepat untuk kasus
diatas?
A. Tingginya kejadian diare di Desa Y
B. Tingginya kejadian gizi buruk di Desa Y
C. Rendahnya sanitasi lingkungan di Desa Y
D. Resiko meningkatnya kasus gizi buruk di Desa Y
E. Kurang pengetahuan masyarakat tentang masalah gizi
29. Telah terjadi bencana tsunami di wilayah pantai selatan dua minggu yang lalu, terdapat
korban luka- luka yang telah di rawat di tenda perawatan. Tampak anak- anak yang sedang
termenung tanpa aktifitas , telihat ada beban yang mendalam di wajah mereka. Anda datang
sebagai relawan. Apa tindakan mandiri keperawatan prioritas untuk mengatasi masalah
tersebut ?
A. Melakukan evaluasi korban dari tenda perawataan ke rumah sakit terdekat
B. Melakukan perawatan luka terhadap korban di tenda perawatan
C. Melakukan terapi bermain bagi anak- anak korban tsunami
D. Melakukan pencarian korban yang belum teridentifikasi
E. Melakukan promosi kesehatan tentang PBHS

30. Berdasarkan laporan dari korban dari koran bahwa desa Z banyak anak yang menderita
efilepsi. Apabila sedang dalam serangan, sesepuh warga mengadakan ruwatan dengan mantra
mantra dan di kurung di kandang ayam. Apakah prioritas implementasi perawat komunitas
terhadap kasus di atas.
A. Merubah budaya yang ada
B. Mempertahankan budaya masyarakat
C. Menerima budaya yang ada dengan modifikasi
D. Menerima budaya yang ada dengan negosiasi
E. Melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat

31. Terjadi kekerasan antar pelajar di SMA D yang melibatkan banyak siswa, hasil kajian di ketahui
beberapa pelajar di bawah pengaruh alcohol dan seks bebas. Apa rencana keperawatan
prioritas yang akan anda lakukan ?
A. Konseling terhadap siswa yang menggunakan alcohol dan seks bebas
B. Panggil orang tua untuk di berikan penyuluhan tentang bahaya penggunaan alcohol
C. Minta bantuan kepolosian untuk mengatasi kekerasan dan pengguanaan alcohol
D. Penyuluhan seluruh siswa tentang zat adiktif, kekerasan dan tentang sekas bebas
E. Kerasama dengan guru untuk mengatasi masalah yang dialami siswa SMA

32. Kunjungan pertama perawat di suatu posyandu di peroleh gambaran bahwa sebagian besar
balita yang datang menunjukan tanda- tanda kurang gizi. Pelayanan meja empat posyandu
tampak tidak berfungsi. Penyuluhan terkait gizi untuk para ibu yang datang membawa
balitanya ke posyandu tidak di lakukan kader. Secara manajemen puskesmas Apakah tugas
kader yang di lakukan ?
A. Pendaftaran
B. Penimbangan
C. Pemerisaan
D. Promosi kesehatan
E. Pengobatan
33. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu kelurahan 36% lansia merasakan keluhan
penyakit DM seperti BAK terus, haus terus, lapar terus, luka lama sembuh dan 50% di
antaranya masih memiliki kebiasaan sering makan dan minum yang manis, tidak
menggunakan alas kaki , tidak melakukan olahraga , tidak berpantang terhadap makanan dan
penggunaan obat penurunan gula darah tanpa resep dokter. Apakah masalah keperawatan
komunitas untuk kasus tersebut?
A. Koping masyarakt tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Resiko peningkatan penyakit DM
D. Ketidak efektifan peran keluarga
E. Ketidakefektifan menejeman diri pada lansia

34. Perawat komunitas melakukan kunjungan kesuatu wilayah, tampak lingkungan kumuh,
terdapapat 3 pabrik tekstil besar yang jaraknya dekat dengan pemukiman penduduk, tampak
satu buah puskesmas pembantu yang letaknya kurang lebih 10 km dari pemukiman, dan satu
rumah peribadi beradan dipinggir sungai. Apakah tekhnik pengkajian untuk mendapatkan
data tersebut diatas?
A. Wawancara dan observasi
B. Literature review wilayah
C. Winsheld survey wilayah
D. Indepth interview wilayah
E. Pengumpulan data langsung

35. Seorang perawat mengunjungi suatu daerah untuk melakukan pembinaan kesehatan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengkajian keperawatan dengan
mengambil data-data menggunakan questioner yang di sebarkan ke masyarakat, wawancara
dan pemeriksaan fisik. Apakah sumber data yang di peroleh melalui lembar questioner?
A. Primer
B. Tersier
C. Sekunder
D. Kualitatif
E. Kuantitatif

36. Perawat mendapatkan informasi bahwa ada salahsatu warga di suatu RW yang mengalami
pasca rawat stroke dari sebuah rumah sakit yang memerlukan tindak lanjut perawatan dari
puskesmas. Perawat berencana akan melatih ROM dengan melakukan home care pada
keluarga tersebut. Apakah nama program puskesmas untuk aplikasi home care untuk kasus
tersebut?
A. Promosi kesehatan tentang prepentib
B. Kesehatan keluarga rehabilitasi
C. Perawatan kesehatan masyarakat kuratib
D. Perawatan kesehatan pada post stroke
E. Perawatan Home Visit
37. Seorang perawat mealakukan kunjungan rumah dan menemukan seorang anak perempuan
berusia 3 tahun dengan berat anak 12 kg. Ibu mengatakan anaknya sering sakit terutama
perubahaan cuaca, dan catatan terakhir pada kms menunjukan penimbangan berat badan
berada pada garis kuning. Ibu mengatakan tidak mengetahui makanan yang seharusnya di
berikan kepada anak. Apakah prioritas tindakan mandiri yang harus di lakukan oleh perawat?
A. Mengajarkan keluarga tentang menu seimbang
B. Menganjurkan keluarga untuk berkunjung ke posyandu
C. Memotipasi keluarga untuk memeriksakan anak ke puskesmas
D. Melakukan konseling kepada keluarga tentang cara perawatan anak
E. Memberikan makanan yang mahal dan susu yang trkenal pada masyarakat

38. Setelah pemberian asuhan keperawatan selama 8 minggu pada sekelompok ibu di suatu
posyandu yang memiliki balita dengan gizi kurang, diperoleh data peningkatan BB balita rata-
rata 200-300 mg. Perawat akan melakukan evaluasi terhadap perubahn perilaku keluarga
dalam penyediaan makanan pada balita. Apakah cara yang tepat untuk melakukan evaluasi
terhadap sikap keluarga?
A. Membuat janji untuk datang kerumah keluarga
B. Meminta ibu menulis menu makanan anak selama satu minggu
C. Meminta kader untuk memantau makanan balita yang di sediakan
D. Meminta ibu mendemonstrasikan cara menyediakan makan untuk balita
E. Mengunjungi keluarga pada jam makan balita tanpa membuat janji denga keluarga

39. Saat perawat mengunjungi suatu posyandu di temukan hasil penimbangan balita menunjukan
35% balita berada di pita kuning pada KMS hasil wawancara pada ibu balita memperoleh
data bahwa balita mereka pada umumnya susah makan, dan lebih sering jajan. Ibu tidak
menyediakan makanan khusus bagi balita dan tidak paham dengan pariasi makanan balita.
Apakah intervensi yang paling tepat diberikan oleh perawat?
A. Lakukan rujukan ke puskesmas
B. Berikan penyuluah tentang gizi balita
C. Berikan penyuluahn tentang pertumbuah balita
D. Berikan penyuluahn cara mengolah makan yang baik
E. Berikan penyuluahn tentang pertumbuahn dan perkembangan balita

40. Seorang kader di suatu posiandu melaporkan 13 anak berusia 3-5 tahun mengalami ISPA yang
berulang setiap perubahan cuaca padahal selama ini sudah sering di lakukan penyuluhan
tentang pencegaahan ISPA tetapi para ibu yang ke posyandu jarang yang memperhatikan.
Kader menanyakan jenis kegiatan lain yang sebaiknya dilakukan kader untuk mencegah ISPA
pada balita. Apakah tindakan yang paling tepat yang akan di sarankan untuk kader?
A. Melatih kader mengidentifikasi keadaan balita yang ISPA
B. Melatih kader mengidentifikas pengetahuan ibu tentang ISPA
C. Melatih kader mengidentifikas penyakit yang sering terjadi pada balita
D. Melakukan kerjasama anatara puskesmas dan pihak pendidikan untuk Promkes
E. Membuat jadwal kader untuk memberikan penyuluahan di posyandu secara bergiliran

Anda mungkin juga menyukai