Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel Perempuan Yang Hilang

Judul asli : al-Bahts’an imra’ah mafqudah

Penulis                  : DR. Imad Zaki

Penerjemah           : DR. Zuriyati

Penerbit asli          : Markaz as-Rayah

Cetakan                : pertama, 2002

Editor                   : Abu Fawwuz

Kategori               :  cerita fiksi

Novel ini menceritakan kisah cinta, kehidupan seorang anak manusia, moral bahkan
kekejaman seorang ayah.

Penulis menghadirkan kisah cinta antara tokoh Sholeh dan tokoh wanita bernama
Ahlam, sholeh adalah seorang dokter yang ahli dibidangnya serta lulusan cum laude di
universitas kedokteran, ia bekerja di rumah sakit Ibnu Nafis, rumah sakit tempat
berkumpulnya dokter spesialis.

Sholeh lahir dari keluarga yang sederhana, berkecukupan harta dan kasih sayang,
ayahnya adalah seorang laki-laki gigih yang bekerja dengan giat tanpa berkeluh kesah untuk
menghidupi keenam anaknya termasuk sholeh, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga
yang mendidik keenam anaknya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

Sedangkan Ahlam adalah seorang gadis cantik yang juga bekerja di rumah sakit Ibnu
Nafis bersama Sholeh, ayahnya seorang kaya raya pemilik beberapa gedung-gedung mewah
danmegah salah satunya adalah  pusat perbelanjaan terbesar al-Burju Azraq (menara biru ).
Ibunya seorang perempuan konglomerat yang aktif di kegiatan organisasi perkumpulan
wanita-wanita kaya .

Ahlam dibesarkan dengan harta yang berlimpah ruah. Ia dibesarkan dengan 3 orang
pembantu yang siap sedia mengurusi keperluannya. Satu orang pembantu bertugas mengurusi
kebersihan Ahlam, satu orang bertugas mengurusi keperluan makan Ahlam, satu orang lagi
bertugas menjaga kesehatan Ahlam. Ahlam bagaikan seorang puteri raja yang bergelimang
kemewahan,apapun yang ia mau akan dengan mudah didapatkannya, segalanya ia miliki.
Ayahnya selalu memberikan apapun tanpa ia minta. Namun ternyata di balik
kemewahan yang Ahlam miliki, ia merasa tidak bahagia. Tidak bahagia karena tidak dapat
merasakan kasih sayang seorang ibu, layaknya anak perempuan lainnya. Ia hanya di
manjakan dengan harta dan kesenangan duniawi.

Ia bagaikan tumbuhan di padang pasir, dari luar terlihat kokoh menjulang tinggi akan
tetapi di dalamnya kering tanpa air. Segalanya ia miliki namun kasih sayang hakiki yang
seharusnya diberikan oleh seorang ibu dan ayah tak ia  miliki.

Penulis mempertemukan dr. Sholeh dengan dr.Ahlam di tempat mereka bekerja yaitu
rumah sakit Ibnu Nafis. Dr.Ahlam mencintai dr.Sholeh karena dr.Sholeh adalah lelaki tampan
yang berakhlak mulia, cerdas, berdedikasi tinggi, selain tampan  ia sangat menghormati para
wanita.

Sedangkan bagi dr. Sholeh, Dr. Ahlam bagaikan bulan purnama keindahannya,
kecantikan dan budi luhur serta berakhlak mulia. Yang di miliki dr.Ahlam  dapat membius
seluruh lelaki untuk mencintainya.

Namun, kisah cinta mereka tidak semudah yang mereka bayangkan. Di benak dr.Sholeh
ia hanya bermimpi mencintai seorang gadis, puteri seorang konglomerat, yang seluruh negara
ini mengenal siapa ayah gadis yang ia cintai, sedangkan dr.Sholeh hanyalah seorang dokter
yang hanya memiliki gaji yang cukup besar namun tidak dapat menandingi kekayaan seorang
Abdul Ghani Zahabi, ayah gadis yang ia cintai, pemilik pusat perbelanjaan yang megahnya
bagaikan istana raja.

Bagaimanapun bagi dr.Sholeh ia hanyalah seseorang yang bagaikan pungguk


merindukan bulan.ia sangat cemas dan bimbang, dr.Sholeh sangat yakin jikalau ayah ahlam
pasti akan menolak lamarannya. Akan tetapi dr.ahlam berusaha menyakinkan kekasihnya ,
bahwasanya ayahnya tidak akan menolak dan menerima pinangannya. Karena keputusan
sesungguhnya ada ditangan dr.Ahlam, karena yang menikah adalah dirinya bukan ayahnya.

 Bahkan dr.Ahlam menjamin bahwasanya jika ayahnya menolak pinangan dr.sholeh


yang ia cintai, ia tidak akan pernah mencintai laki-laki lain untuk menggantikan dr.sholeh.
mendengar keyakinan ahlam, dr. Sholeh menetapkan pilihannya dan tidak menunda-nunda
untuk bertemu dengan Abdul Ghani Zahabi, ayah Ahlam serta calon mertuanya.
Namun, semuanya tidak berjalan mulus,  pada awalnya ayah ahlam menerima
kedatangan dr.Sholeh dengan bermuka manis, dan bahkan ia menerima pinangan dr. Sholeh
untuk dapat menikahi puteri satu-satunya.

 Akan tetapi,Abdul Ghani Zahabi adalah orang memiliki ambisi kuat dan tidak mau
rugi, bahkan pinangan untuk putri satu-satunya dibuat menjadi ajang bisnis yang
menguntungkan untukknya. Ia memperalat dr.sholeh untuk bisnis kejahatan dan
kecurangannya. Apabila dr.sholeh menolak, maka ayah ahlam menolak pinangan dr.sholeh
untuk menikahi puterinya.

Cinta yang dimiliki dr.shioleh kepada dr.ahlam adalah cinta yang benar-benar tulus,
namun sebesar apapun cinta yang dr.sholeh miliki, ia tidak akan mengorbankankanya hanya
untuk kepentingan pribadi Abdul Ghani Zahabi yang membahayakan banyak orang. Maka
dengan tegas, ia menolak permintaan ayah ahlam, dan itu artinya pinangan dr.sholeh untuk
menikah dengan dr.ahlam hanyalah sia-sia belaka

Tokoh Abdul Ghani Zahabi menjadi peran utama yang membuat kisah ini menjadi
semakin menarik dan misterius. Tokoh abdul ghani yang arogan, ambisius, menghalalkan
segala cara untuk mancapai keinginannya dan mendapatkan keuntungan yang besar menjadi
aktor utama dalam novel ini.

Selain itu penulis bercerita tentang zaman saat ini, zaman sekarang adalah zaman edan,
zaman yang  aneh, penuh bara dan konflik. Seakan-akan dunia ini semakin sempit sehingga
tidak ada lagi tempat untuk kejujuran dan nilai-nilai moral, bahkan tidak ada lagi artinya
sebagai manusia.

Jika kau ingin menjadi orang cerdas, bersih, dan jujur saat ini, justru kau akan terlihat
aneh. Masyarakat akan memandangmu sebagai makhluk yang muncul dari alam lain. Kau
akan tersisih karena tak seorang pun yang mau menoleh padamu. Kau akan hidup dalam
nuansa yang membunuh dan mencekik dirimu sendiri. Belum cukup sampai disini. Mereka
tidak akan meninggalkan dirimu sendirian dalam keadaan bersih, damai dan istiqomah.
Mereka senantiasa berusaha menghina, mencerca, dan merusakkan kecerdasanmu. Mereka
merasa bahwa kecerdasan dan keahlianmu hanya akan mempertontonkan kelemahan mereka.

Itu adalah beberapa potong kisah yang tersurat didalam novel ini. Dalam novel ini,
penulis mencoba mengungkapkan  keadaan masyarakat saat ini, dimana moral dan etika serta
keadilan tidak berjalan dengan sesuai. Penulis menekankan bahwasanya kecerdasan, ketaatan,
kejujuran, bermoral serta berbudaya adalah omong kosong belaka. 

Seorang manusia yang hidupnya bersih pun akan menjadi sedikit dan pudar oleh waktu
dikarenakan keadaan menolaknya, keadaan tidak menerima seorang manusia yang bersikap
idealis dan menentang mereka.

Penulis menguatkan keadaan ini dengan menghadirkan tokoh yang bernama Ustad
Said, dia seorang wartawan yang handal , pemilik penerbitan sebuah majalah al-ayyam. Ia
seorang pemberani, cerdas, idealis dan selalu berusaha mengungkan kebenaran yang terjadi
melalui artikel  kriminal yang ditulisnya.

Namun di suatu waktu ia terperangkap dengan pemikirannya dan kenyataan yang ia


miliki, ia mencoba mengungkapkan sebuah kebenaran atas kejadian  pengaborsian seorang
bayi yang tidak bersalah. namun usaha ustad said sia-sia belaka dan hanya menjadi bumerang
bagi dirinya, dia di angggap sebagai seseorang yang memuakkan, ia di hadapkan pada
kenyataan bahwasanya kebenaran bisa di beli oleh uang.

Ia menjadi terpukul atas apa yang terjadi pada dirinya dan mengubah jalan hidupnya.
Biasanya ia menerbitkan artikel tentang berita kriminal  serta berusaha mengungkap siapa
pelaku di balik kejadian ini, namun karena ia merasa tertekan dengan kenyataan yang ada ia
beralih menulis artikel tentang berita-berita tentang seorang seniman, selebriti dunia model
dan pameran.

Apa yang terjadi pada tokoh Ustad said ini, lagi-lagi penulis menjelaskan keadaan
masyarakat saat ini,masa yang penuh idealis, masa yang berakar budaya dan memiliki nilai-
nilai moral, kini semua sudah berakhir. Tinggal pidato-pidato kosong.

Masa sudah berubah. Masa sekarang sudah berada di bawah kepemimpinan yang
bernama dolar. Dolar bagaikan kebutuhan utama yang  menjauhkan budi luhur, moral dan
akhlak dari kehidupan saat ini.

Tokoh Abdul Ghani memberikan pengaruh besar didalam novel ini, ia adalah dalang
dari semua kericuhan ada, ia adalah sumber petaka bagi musibah yang terjadi, ia adalah
pelaku utama pembunuhan, kedholiman, dan kehancuran kehidupan orang lain bahkan anak
kandungnya sendiri.
Demi kekayaan dan ambisinya ia memfitnah dr.Sholeh dan menghalalkan segala cara
agar dr.sholeh di benci oleh puterinya. Dengan kekuatannya ia membunuh seorang gadis tak
bersalah yang bernama nura demi menutupi kesalahannya.

Namun, semua kebohongan, kedholiman, dan kesalahan yang di buat oleh Abdul Ghani
Zahabi di ditentang oleh puterinya, dr.Ahlam Zahabi membuka semua kesalahan yang
dilakukan ayahnya dihadapan majelis persidangan yang sebenarnya dilaksanakan untuk
memvonis hukum mati dr.syarif yang dituduh sebagai membunuh nura.

Setelah pengakuan  lugu seorang anak yang merasa tertekan atas kejahatan ayahnya,
dr.ahlam pergi meninggalkan kotanya. Dan bahkan berhari-hari, berbulan-bulan lamanya
tidak ada kabar satupun tentang dr.ahlam.

Mencari perempuan yang hilang adalah kisah pilu seorang wanita yang menghilang dari
peradapan karena berat untuk menanggung beban kejahatan ayahnya yang merugikan orang
banyak, kisah seorang wanita yang menghilang dari peradaban karena tidak menikahi kekasih
pujaannya karena sikap ayahnya yang arogan, ambisius serta serakah, dan kisah seorang anak
yang tidak di didik dengan benar dan penuh kasih sayang oleh orang tuanya.

Sumber :

http://umuassyam.blogspot.com/2012/12/resensi-novel-perempuan-yang-hilang.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai