Asam oksolinat, asam pipemidat, dan asam nalidiksat adalah zat antibakteri kuinolon. Mereka
aktif melawan Bakteri gram negatif. Namun bakteri Gram positif, Pseudomonas aeruginosa, dan
anaerob obligat tidak rentan. Turunan Obat ini diantaranya:
- Difloxacin
- Danofloxacin
- Enrofloxacin
- Flumequine
- Ibafloxacin
- Marbofloxacin
- Orbifloxacin
- Sarafloxacin
Indikasi
FQ adalah antibakteri sintetis yang secara luas digunakan untuk hewan terhadap berbagai
infeksi bakteri. Pada umumnya FQ sangat efektif untuk mengobati CDR (chronic
respiratory disease) complex, Colibacillosis, Snot/infectious Coryza, Fowl Cholera,
Salmonellosis, Staphylococcis, Streptococcis, Fowl thypoid, Pullorum, dan Mycoplasmosis pada
unggas.
Mekanisme Kerja
Fluorokuinolon bekerja dengan cara menghambat DNA gyrase dan enzim topoisomerase IV
dengan mengikat kompleks enzim DNA dan mengakibatkan denaturasi enzim.
Bentuk Sediaan
Antibiotika quinolon pada umumnya tersedia dalam bentuk tablet namun ada beberapa golongan
obat tersebut tersedia dalam bentuk infus dan vial untuk injeksi.
Dosis
Dosis dari beberapa Fluorokuinolon yang digunakan dalam pengobatan hewan dapat dilihat
dalam tabel
Efek Samping
Berikut adalah beberapa efek samping penggunaan Fluorokuinolon :
1. Pertumbuhan abnormal pada tulang rawan, saluran urin dan pencernaan, serta susunan
syaraf pusat .
2. Gangguan retina termasuk kebutaan akut dan mydriasis pada anjing yang diberikan dosis
lebih dari 5 mg/kg/hari.
3. Dapat menyebabkan anoreksia, penurunan nafsu makan, diare dan muntah pada kucing dan
anjing.
4. Arthropathy juga biasanya terjadi pada hewan yang belum dewasa, seperti anak kuda,
anjing, tikus dan marmot.
KELOMPOK 2