ASAL DAN KIMIA. Flusitosin (5-fluorositosin; 5FC) merupakan antijamur sintetik yang
berasal dari fluorinasi pirimidin, dan mempunyai persamaan struktur dengan fluorourasil dan
floksuridin. Obat ini berbentuk kristal putih tidak berbau, sedikit larut dalam air tapi mudah larut
dalam alkohol.
AKTIVITAS ANTI JAMUR. Spektrum antijamur flusitosin agak sempit. Obat ini efektif untuk
pengobatan kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis dan aspergilosis.
Cryptococcus dan Candida dapat menjadi resisten selama pengobatan dengan
flusitosin. 40 50% Candida sudah resisten sejak semula pada kadar100 g/mL flusitosin.
Infeksi saluran kemih bagian bawah oleh Candida yang sensitif dapat diobati dengan flusitosin
saja karena kadar obat ini dalam urin sangat tinggi. Invitro pemberian flusitosin bersama
amfoterisin B akan menghasilkan efek supraaditif terhadap C. neoformans, C. tropicalis dan C.
albicans yang sensitif.
Mekanisme kerja
Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam sitoplasma
akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-Fluorourasil. Sintesis
protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit
fluorourasil. Keadaan ini tidak terjadi pada sel mamalia karena dalam tubuh mamalia flusitosin
tidak diubah menjadi fluorourasil.
Farmakokinetik
Absorbsi
: diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna. Pemberian bersama
Ekskresi
Kadar puncak dalam darah setelah pemberian per-oral dicapai 1-2 jam. Kadar ini lebih
tinggi pada penderita infusiensi ginjal.
Masa paruh obat ini dalam serum pada orang normal antara 2,4-4.8 jam dan sedikit
memanjang pada bayi prematur tetapi dapat sangat memanjang pada penderita
insufisiensi ginjal.
Efek samping
Indikasi
infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per oral.
Dosis yang biasanya digunakan ialah 50-150 mg/kgBB sehari yang dibagi dalam 4 dosis.