KEPEMIMPINAN KRISTEN
diri manusia.
Untuk kesekian kalinya, Yesus menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah
pelayanan. Kata ingin dan hendaklah dalam ayat 43 dan 44 di atas berasal
dari kata want dan must dalam bahasa Inggris. Jadi yang lebih tepat adalah
ingin dan harus. Yesus mengajukan syarat yang konkret. Ingin menjadi besar,
harus menjadi pelayan. Ingin menjadi terkemuka, harus menjadi hamba.
Kita cenderung berat sebelah, condong kepada sisi ingin dan melupakan sisi
harus. Kita cenderung ingin jadi besar namun tidak mau menjadi pelayan bagi
sesama. Kita memilih untuk menjadi yang terkemuka, namun tidak pernah rela
menjadi hamba bagi orang lain.
Yesus lalu berkata tentang diri-Nya: Karena Anak Manusia juga datang bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang (10:45). Inilah yang disebut Oswald Sanders
sebagai The Masters Master Principle. Prinsip ini tidak dimengerti oleh
Yohanes dan Yakobus yang menginginkan mahkota namun menghindari salib,
yang mengejar kemuliaan tapi menjauhkan penderitaan, yang berambisi menjadi
tuan dan menolak disebut hamba.
Seorang dosen seminari teologi pernah mengingatkan saya bahwa Yesus tidak
mengajarkan konsep pemimpin-pelayan. Terminologi tersebut tidak pernah
muncul di Alkitab. Yang ia ajarkan adalah konsep pelayan, dan setiap orang
Kristen seharusnya menjadi pelayan. Namun tidak semua orang dipanggil
menjadi pemimpin. Ini masukan yang sangat berharga dan saya setuju dengan
sepenuh hati. Tetapi kepadanya saya mengungkapkan bahwa memang benar
tidak semua orang dipanggil menjadi pemimpin, namun mereka yang terpanggil
menjadi pemimpin haruslah menjadi pemimpin-pelayan. Dosen ini mengangguk
setuju. Namun yang penting untuk digarisbawahi adalah bahwa dalam konsep
pemimpin-pelayan, yang menjadi tekanan bukanlah aspek pemimpin, namun
aspek pelayan. Pemimpin-pelayan bukan pemimpin yang melayani, namun
pelayan yang memimpin. Ia bukan seorang pemimpin yang lalu merelakan diri
untuk melayani orang lain. Namun ia pertama-tama adalah seorang pelayan,
seorang hamba Allah yang lalu terpanggil untuk memimpin.
Setelah cukup lama merenungkan ajaran Yesus di atas, ada beberapa
kristalisasi pemikiran yang mengemuka:
Memimpin adalah melayani,
namun melayani belum tentu memimpin.
Referensi:
http://www.sarapanpagi.org/pelayan-yang-memimpin-atau-pemimpin-yangmelayani-vt2056.html
Sumber diedit dari:
Judul Buku Kepemimpinan Kristen
Judul Artikel Pelayan yang Memimpin atau Pemimpin yang Melayani
Penulis Sendjaya
Penerbit Kairos Books, Yogyakarta, 2004
Halaman 80 - 90
Sumber pengutipan : http://www4.gbkpjakartapusat.org/?p=118