Proposal Thesis Edi Sucipto Tanady 117.19.2010 MM Untar
Proposal Thesis Edi Sucipto Tanady 117.19.2010 MM Untar
PROPOSAL TESIS
087886253997
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
energi di dalam bumi ini masih tersedia untuk dimanfaatkan. Manusia pada
saat ini tidak dapat hidup tanpa adanya olahan energi yang dibutuhkan untuk
meningkat. Energi yang dimaksudkan di dalam ini adalah energi yang tidak
output energi dunia dan lebih dari 39 persen dari seluruh listrik dihasilkan
oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara atau uap. (Auriga, 2018)
berbagai macam bentuk logistik yaitu melalui udara, darat, dan lautan. Bentuk
logistik yang paling umum untuk sektor industri energi adalah lautan dengan
1
untuk menerbitkan LHV (Laporan Hasil Verifikasi) dan LS (Laporan
adalah dengan tujuan mengontrol para pemain batu bara agar membayarkan
surat LS dan LHV ini dibutuhkan dokumen yang lengkap dari setiap pemain,
representative terhadap kargo tersebut dan dilakukan uji lab untuk melihat
usaha surveyor dibutuhkan sertifikasi SNI ISO 17020 sebagai badan inspeksi,
kegiatan inspeksi seperti SNI ISO 17025 yang berguna untuk penentuan
kualitas, ISO 9001 sebagai sistem manajemen mutu, OHSAS 18001 sebagai
2
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, ISO 14001
Brand Loyalty adalah titik fokus yang menarik bagi para peneliti dan
Brand Loyalty telah digunakan oleh pemasar sebagai senjata ampuh strategis
Itu juga dibahas dalam literatur yang masih ada bahwa masalah kritis
menarik pelanggan baru memiliki biaya hingga enam kali lebih tinggi
3
1983). Selain itu, pelanggan setia biasanya kurang sensitif terhadap harga
(Krishnamurthi dan Raj, 1991), dan keberadaan basis pelanggan setia lebih
kompetitif (Aaker, 1991). Selain itu, besar jumlah pelanggan setia adalah aset
kompetitif untuk suatu merek, dan telah diidentifikasi sebagai penentu utama
ekuitasnya.
apakah itu - kenapa harus konsumen berkomitmen untuk membeli merek dari
Hunt, 1994; Sirdeshmukh et al., 2002; Harris dan Goode, 2004; Woodside
Mukherjee dan He (2008), Marin et al., (2009) dan He and Li (2010) antara
konsumen, peningkatan diri dan brand image serta merek identifikasi sebagai
penelitian.
4
Berkenaan dengan informasi yang telah dirangkum diatas mengenai latar
belakang PT. Tribhakti Inpekstama, beberapa poin seperti sertifikasi ISO &
menghasilkan brand image yang kuat dalam jasa PT. Tribhakti Inspektama,
Inspektama.
tertarik untuk meneliti brand image, brand trust & brand communication
Kalimantan Timur.
5
d. Apakah pengaruh brand communication terhadap brand loyalty?
maka penelitian ini difokuskan pada brand loyalty pengguna jasa inspeksi
6
loyalty pada pengguna jasa inspeksi Tribhakti Inspektama Di
Kalimantan Timur?
dicapai adalah:
Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur.
7
service quality, dan brand communication terhadap pada pengguna
Universitas Tarumanagara.
8
BAB I PEDAHULUAN
penelitian.
hasil pemikiran dan hasil uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti serta
9
Bab terakhir berisi mengenai kesimpulan dan saran dari
BAB II
TELAAH KEPUSTAKAAN
2. 1 Landasan Teori
a. Brand Image
istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari hal – hal tersebut, yang
menurut Schiffman dan Kanuk (2015 : 133) citra merek merupakan suatu
maka dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan persepsi yang ada
dalam benak konsumen terhadap merek yang dapat menjadi suatu makna
bagi konsumen.
b. Brand Trust
10
Caroll dan Ahuvia (2006) menyatakan kepercayaan dapat
Dalam hal ini konsumen bersedia untuk bergantung pada merek yang ia
seperti ekspetasi yang positif diikuti dengan hasil atau tindakan yang
tersebut.
c. Brand Communication
ide atau gambar dari suatu produk atau layanan berada dipasarkan
11
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa brand
konsumen.
d. Brand Loyalty
perilaku switching.
12
Sebagian besar peneliti telah menunjukkan bahwa citra produk /
citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat loyalitas yaitu niat
menjelaskan bahwa sosial, kepercayaan dan citra merek / produk khusus memiliki
positif berdampak pada niat loyalitas, Reynolds dan Beatty (1999) menemukan
bahwa jika pelanggan menerima manfaat sosial yang tinggi dari wiraniaga maka
karena mereka tahu mereka dapat mengandalkan merek tepercaya. Ketika suatu
merek memiliki kemampuan untuk terus memenuhi yang terbaik minat dan
yang dapat dipercaya adalah satu yang secara konsisten menepati janjinya kepada
13
Holand dan Baker (2001) mengutarakan bahwa pentingnya komunikasi dalam
memiliki dampakn yang positif untuk meningkatkan brand equity dan brand
loyalty.
(2017) dengan judul : “The influence of brand awareness, brand association and
consumers for cosmetic brands in South Africa” terdapat 5 variabel yaitu brand
awareness, brand association and product quality sebagai variabel independen dan
brand loyalty dan repurchase intention sebagai variabel dependen. Studi ini
menilai pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek dan kualitas produk terhadap
loyalitas merek dan niat pembelian kembali di antara konsumen pria merek
hipotesis dikemukakan dan untuk menguji secara empiris hipotesis ini, sampel
data set 150 digunakan. Temuan menunjukkan bahwa kesadaran merek memiliki
14
pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek, asosiasi merek memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap loyalitas merek, kualitas produk
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek dan loyalitas
merek memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian. Studi
kualitas produk terhadap loyalitas merek dan niat pembelian kembali. Penelitian
ini karenanya, sangat berkontribusi pada pengetahuan baru pada literatur literature
manajemen merek yang ada di Afrika - sebuah konteks yang sering diabaikan oleh
influence of brand communication and brand trust on brand loyalty Sari Ayu
trust sebagai variabel independen dan brand loyalty variabel dependen. Studi ini
menilai pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek dan kualitas produk terhadap
loyalitas merek dan niat pembelian kembali di antara konsumen pria merek
menguji secara empiris hipotesis ini, sampel data set 150 digunakan. Temuan
signifikan terhadap loyalitas merek, brand trust memiliki pengaruh positif dan
15
tidak signifikan terhadap loyalitas merek Studi empiris memberikan implikasi
literatur literature manajemen merek yang ada di Indonesia - sebuah konteks yang
terhadap loyalitas.
16
Peneliti Variabel Variabel
Metodologi Hasil Penelitian
Independen Dependen
Richard Brand Menggunakan Brand Brand Image mempunyai pengaruh positif terhadap brand
Chinomona Communication survey kuesioner Loyalty loyalty. Brand Trust mempunyai pengaruh positif terhadap
(2013) , Brand Image, dengan skala likert Brand Loyalty. Brand Communication mempunyai
Brand Trust 1 sampai 5 dengan pengaruh pengaruh positif terhadap Brand Loyalty
151 sampel.
Upamannyu and Brand Trust, Menggunakan Brand Tidak ada pengaruh BrandImage terhadap Brand Loyalty,
Mathur (2012) Brand Affect, survey kuesioner Loyalty, Tidak ada pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty.
Brand Image dengan skala likert Consumer
1 sampai 5 dengan Brand
300 sampel. Extension
Pratiwi et al Brand Menggunakan Brand Gambaran Brand Communication cukup tinggi, Gambaran
(2018) Communication survey kuesioner Loyalty Brand Trust cukup tinggi, Gambaran Brand Loyalty cukup
, Brand Trust, dengan analisis tinggi
16
Independen Dependen
deskriptif
Brand Loyalty menggunakan 107
sampel
Yusuf Bilgin Social media Menggunakan Brand Brand Image mempunyai pengaruh positif terhadap Brand
(2018) marketing, kuisioner dengan Loyalty Loyalty
Hidayanti et al Brand Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
(2018) Commitment, kuisioner dengan Loyalty Loyalty
and Brand total 200 sampel
Trust dengan skala likert
1–5
Lin et al (2012) Brand Trust, Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
17
and Brand kuisioner dengan Loyalty Loyalty
Affect total 1250 sampel
dengan skala likert
1–7
Lee and Jee Brand Asset, Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
(2015) and Brand kuesioner dengan Loyalty Loyalty
Trust total 1200 sampel
dengan skala likert
1–5
Menidjel et al Brand Trust, Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
(2017) and Satisfaction kuesioner dengan Loyalty Loyalty
total 443 sampel
dengan skala likert
1–7
Naggar and Brand Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
Bendary (2017) Awareness, kuesioner dengan Loyalty Loyalty
18
Perceived total 384 sampel
Quality, Brand dengan skala likert
Associations, 1–7
Brand Trust
Khadim et al Brand Trust, Menggunakan Brand Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand
(2018) and Brand kuesioner dengan Loyalty Loyalty
Equity total 519 sampel
dengan skala likert
1–5
Fard et al (2016) Brand Menggunakan Brand Brand Communication memiliki pengaruh positif terhadap
Communication kuesioner dengan Loyalty Brand Loyalty melalui Brand Trust.
, Service 217 sampel dengan dan Brand
Quality skala likert 1- 5 Trust
Zehir et al (2011) Brand Menggunakan Brand Brand Communication memiliki pengaruh positif terhadap
Communication kuesioner dengan Trust dan Brand Loyalty melalui Brand Trust.
, Service total 258 sampel Brand
19
Quality dengan skala likert Loyalty
1–5
20
2.4 Kerangka Pemikiran
Dalam indikator yang terdapat dalam Brand Image ini tentunya hal ini sangat
berpengaruh pada ketertarikan konsumen pada suatu brand yang berujung pada
kesetiaan seseorang pada suatu brand.. Maka dari itu, brand image sangat
karakteristik perusahaan dan konsumen. Faktor ketiga ini merupakan tiga entitas
yang tercakup hubungan antara merek dan consumen. Maka dari itu brand trust
potensi untuk terjadinya brand loyalty di masa yang akan datang yaitu event and
experiences, public relations and publicity, direct marketing, dan personal selling.
Maka dari itu brand communication sangat mempengaruhi brand loyalty terhadap
suatu brand.
21
Brand Image
X1
Brand Loyalty
Brand Trust
(Y)
X2
Brand CommunicationX3
berikut:
H1: Terdapat pengaruh brand image terhadap brand loyalty pada pengguna jasa
inspeksi Tribhakti Inspektama di Kalimantan Timur.
H2: Terdapat pengaruh brand trust terhadap brand loyalty pada pengguna jasa
inspeksi Tribhakti Inspektama di Kalimantan Timur.
H3: Terdapat pengaruh brand communication terhadap brand loyalty pada
pengguna jasa inspeksi Tribhakti Inspektama di Kalimantan Timur.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya. dalam penelitian ini adalah Konsumen Jasa Inspeksi Batu Bara
konsumen.
3.1.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini
Inspektama minimal satu kali. Ada beberapa alternatif cara pengambilan sampel.
Secara umum metode sampel terdiri dari dua macam, yaitu metode probabilitas
tertentu dari populasi yang dipilih tidak diketahui. Pemilihan dari unit
23
pengambilan sampel dalam pengambilan sampel nonprobabilitas cukup berubah-
ubah karena penulis sangat bergantung pada penilaian personal (Babin 2013:158).
sampling.
kriteria yang ditetapkan dalam penelitian. Kriteria dari sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah konsumen jasa inspeksi batu bara PT Tribhakti
Inspektama di Kalimantan Timur yang sudah pernah membeli minimal satu kali.
Karena jumlah populasi tidak terbatas, oleh karena itu pengambilan sampel
Z2
n= 2
4( Moe)
1.96 2
n= 2
4(0.10)
n=96,04
Dimana:
N = Jumlah sampel
24
3.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
25
Tabel 3.2
Perusahaan
Karakteristik 3 Interval
Konsumen - Merek
Sumber : Lau dan Lee (1999)
Tabel 3.3
Communication Experience
Public relations and 2
(X3)
Publicity
Direct Marketing 3
Personal Selling 4
Sumber : Schultz (2016)
26
Brand Loyalty akan mengindikasikan niat pembelian berulang,
Tabel 3.4
Satisfaction
Measuring Liking 4
Brand
Measuring 5
Commitment
Sumber : Durianto et al (2004)
dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012), skala
27
dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan
satu dari lima jawaban. Pemberian skor pada skala ini dimulai dengan
berikut.
Tabel 3.5
Skor Jawaban Responden
No Jawaban Responden Skor
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Untuk
28
mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor
butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel yang digunakan.
sampel.
c Nilai sig ≤ α.
nΣ XY −ΣXΣY
r xy=
√ {nΣX −(ΣX )2 }{nΣY 2−( ΣY )2}
2
Keterangan :
r = Korelasi
N = Ukuran sampel
29
.4.2 Uji Reliabilitas
Keterangan:
alat ukur dalam penggunaanya, atau dengan kata lain skala yang
30
.5 Teknik Analisis Data
31
software SPSS, dan apabila nilai signifikansinya > 5%
2015).
32
Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat digunakan VIF
33
hubungan fungsional antar variabel yang diwujudkan dalam
variabel.
Dimana :
BL = Brand Loyalty
BI = Brand Image
BT = Brand Trust
BC = Brand Communication
X= 0)
34
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
memiliki nilai antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil
.6 Pengujian Hipotesis
alternative.
.6.1 Uji F
35
secara bersama-sama pada tingkat signifikansi 5%. Uji F dilakukan dengan
a) Jika nilai probablitas korelasi yakni sig.-1 tailed lebih kecil dari taraf
b) Jika nilai probabilitas korelasi yakni sig.-1 tailed lebih besar dari taraf
signifikan (α) sebesar 5%, maka hipotesis nol direrima, sehingga tidak
.6.2 Uji t
Timur.
36
peluang kesalahan = 5% maka taraf kepercayaannya 95%.
tabel :
37
brand trust, dan brand communication terhadap
Timur.
38