Anda di halaman 1dari 7

4.

Langkah-langkah dalam melakukan event study menurut Kritzman (1994) sbb :

1. Menentukan event yang akan menjadi obyek penelitian

Event yang akan menjadi objek penelitian dapat berupa corporate action seperti
merger dan akuisisi, right issue, pengumuman laba, pengumuman deviden, stock split,
ataupun event lainnya seperti PEMILU (Pemilihan Umum), serangan teroris, bencana
alam, dan lain-lain. Sedangkan event dalam penelitian ini adalah peristiwa
pengumuman deviden.

2. Menentukan periode penelitian dalam suatu event window

Berdasarkan peneltian empiris yang telah dilakukan, para peneliti menggunakan


periode penelitian yang berbeda-beda. Semakin panjang periode penelitian yang
digunakan maka semakin banyak hal yang bisa dilihat namun hasil kesimpulannya
dapat menjadi bias karena terpengaruh oleh event lainnya seperti corporate action
yang dilakukan perusahaan, event ekonomi ataupun politik yang dapat mempengaruhi
pergerakan harga saham. Oleh sebab itu perlu mengeluarkan sampel-sampel yang
melakukan stock split, merger dan akuisisi. Event window pada penelitian ini adalah
21 hari yaitu 10 hari perdagangan sebelum pengumuman deviden hingga 10 hari
perdagangan setelah pengumuman deviden. Penentuan tanggal event merupakan
tanggal dimana event tersebut pertama kali diketahui oleh masyarakat. Media
penyampaian pengumuman tersebut dapat berupa media massa yang dipilih oleh
perusahaan ataupun dapat melalui pihak yang berwenang seperti Bapepam. Tanggal
pertama kali informasi tersebar adalah tanggal event dihitung sebagai hari ke-nol
(t=0). Pada tesis ini tanggal event yang digunakan merupakan tanggal ex-deviden
sehingga tanggal ex-deviden tiap-tiap emiten merupakan t=0.

3. Menentukan kriteria tertentu yang diperlukan dalam event study

Penentuan kriteria tersebut dapat berupa data yang diperlukan serta menentukan
sampel yang akan diteliti. Selain itu, jumlah sampel yang akan diteliti juga harus
memenuhi standar dimana umumnya sampel penelitian minimal 30. Semakin banyak
sampel yang digunakan maka penelitian akan semakin baik.

4. Mendesain pengujian frame-work

Dalam hal ini diperlukan penentuan hipotesis yang akan diuji serta teknik pengujian
statistik yang diperlukan guna mendapatkan hasil penelitian.

5. Melakukan pengukuran diperlukan untuk dapat menilai pengaruh dari event

Pengukuran untuk variabel dependen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
menghitung nilai abnormal return dan cumulative abnormal return. selain itu
dihitung pula nilai abnormal volume, cumulative abnormal volume, dan cumulative
frequency serta nilai rata-rata dari abnormal return, volume perdagangan saham,dan
frekuensi perdagangan saham untuk melakukan analisis perbandingan sebelum dan
setelah event. Pengukuran dengan model regresi linier berganda diperlukan untuk
dapat menilai pengaruh dari event.
6. Melakukan analisis pengaruh event yang diteliti

Melakukan pengujian statistik untuk menganalisis pengaruh event selama periode


penelitian serta menganalisis penyebab pengaruh dari event tersebut.

- Implikasi

1. Event study dalam penelitian ini adalah sebuah peristiwa yang sebelumnya sudah
diketahui pelaksanaannya tetapi hasilnya masih menjadi teka-teki bagi investor siapa
yang akan memenangkan pemilu, sehingga informasinya menimbulkan reaksi para
investor di pasar modal. Peristiwa yang berbeda informasinya seperti corporate action
misalnya ; stock split, stock dividend, merger yang sebelumnya tidak diketahui oleh
pasar dimungkinkan akan menimbulkan reaksi yang dramatis bagi pelaku pasar
modal.

2. Reaksi pasar terhadap peristiwa apapun pada pasar modal yang efisien tidak ada
investor yang memperoleh abnormal return, dalam pasar modal bentuk efisien
setengah kuat seperti Indonesia ini, banyak investor yang melakukan strategi beli dan
tahan. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya
untuk beberapa waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari biaya transaksi
dan investor percaya bahwa return yang akan diperoleh tidak akan jauh berbeda
dengan return yang diperoleh dari aktif membeli dan menjual saham

5.a Dalam game theory, Nash equilibrium adalah konsep solusi menggunakan
serangkaian strategi dalam negosiasi yang melibatkan 2 pihak atau lebih dimana
masing-masing pihak diasumsikan telah mengetahui strategi lawan, dan masing-
masing pihak hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengubah strateginya
sendiri. Bila pihak yang terlibat lebih dari 2, maka masing-masing pihak dapat
mempertimbangkan alasan rasional dengan cara membentuk koalisi dengan pihak
lain.

Nash Equilibrium mengakomodasi keadaan negosiasi yang non-cooperatif dan


dilaksanakan secara terbuka. Di katakan non cooperatif karena dianggap tidak
membentuk dan menjaga suatu urutan alur, tidak memperhatikan variabel diluar fokus
pada kepentingan masing-masing, langsung pada sasaran dan telah ada pertukaran
informasi dan strategi pada fase pre-negosiasi.

b. https://danielstephanus.wordpress.com/tag/game-theory/

Games theory pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli Matematika pada tahun
1944. Teori itu dikemukakan oleh Neumann and Morgenstern yang menyatakan
“Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari
dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun
untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan
kemenangan lawan.

Game Theory dalam ilmu ekonomi, telah menjelaskan perbedaan antara game


cooperative  dan game non-cooperative. Dalam game cooperative, masing-masing
pemain saling bekerjasama secara terikat. dalam game non-cooperative tidak ada
kekuatan dari luar permainan yang dapat memaksakan berlakunya sekumpulan
peraturan yang sudah ditentukan sebelumnya 

Di dalam game kooperatif ada teori agensi yang menyatakan bahwa antara
manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda hubungan keagenan
ini mengakibatkan dua permasalahan yaitu:

1. Terjadinya informasi asimetris (information asymmetry), dimana manajemen secara


umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarya
dan posisi operasi entitas dari pemilik;
2. Terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest) akibat ketidak samaan tujuan,
dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.

terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:

1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya
biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan
dibandingkan pihak luar. Dan mungkin terdapat fakta-fakta yang tidak disampaikan
kepada
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak
seluruhnya diketahui oleh investor (pemegang saham, kreditor), sehingga manajer
dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar
kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Moral Hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha
potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-
transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral Hazard dapat terjadi
karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan
karakteristik kebanyakan perusahaan besar 

Non
Games Cooperative
Theory Adverse
Information selection
Asymmetry
Cooperative

Conflict of Moral Hazard


Interest

c. Kaitan dunia usaha dengan Games theory dapat digunakan untuk menggambarkan
hubungan transaksi antara produsen dan konsumen. Selain itu, game theory juga dapat
memberikan gambaran yang lebih luas tentang hubungan produsen dan konsumen
melalui strategi- strategi yang dikembangkan melalui satu kali proses. Jika entitas yang
dilibatkan lebih banyak dan strategi yang dikembangkan juga lebih luas maka game
theory dapat menggambarkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi pada setiap
entitas.
D. Manfaat atau kontribusi games theory untuk manajemen keuangan

1. Menghindari notasi matematika dengan tetap memegang aspek fundamental Game


Theory

2. Fokus pada aplikasi game yang telah tersedia dan memilih game yang tepat untuk
fenomena yang akan diobservasi.

3. Pengembangan dimungkinkan dengan tetap memegang dasar permaina yang ada

4. Membutuhkan pengetahuan di bidang akuntansi keperilakuan dan proses pengambilan


keputusan terkait dengan informasi akuntansi, alih-alih memandang akuntansi sebagai
proses konstruksi laporan keuangan.

5. Penggunaan Game Theory terbuka lebar, meningat akuntansi memiliki banyak seting
interaksi sebagai proses pengambilan keputusan.

6. Memberikan pengayaan bagi metode penelitian di bidang akuntansi

7. Memperkaya pengembangan bangunan keilmuan (body of knowledge) di bidang


akuntansi.

6.a https://id.wikipedia.org/wiki/Opsi_(keuangan)

Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian
untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata
uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada
setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi dapat digunakan untuk
meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit
(leverage) yang lebih besar.

6.b Perbedaan Call option dan Put option

Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk
membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu
tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang
waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut:

 Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call
 Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short call
Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk
menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu
tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang
waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut:

 Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put
 Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put

6.c. https://manajemenkeuangan.net/opsi-adalah-pengertian/

Call option digunakan pada saat kita ingin membeli suatu saham dengan harga tertentu
( harga ini disebut exercise price) pada tanggal tertentu.

Contoh :

Bila kita membeli opsi call tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa
memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10.000 dari penerbit opsi tersebut.
Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut, maka posisi ini
menunjukkan nilai call pada saat opsi call tersebut jatuh tempo. Bila pada saat opsi call
jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10.000, maka nilai call tersebut sama dengan
nol rupiah. Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka kita akan memperoleh
keuntungan jika meng-exercise-kan kontrak opsi saham tersebut.

dan Put Option digunakan pada saat kita ingin menjual suatu saham dengan harga
tertentu pada waktu tertentu.

Contoh :

Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang tersebut
dengan harga Rp 10.000 satu tahun yang akan datang. Kapan opsi put tersebut
mempunyai nilai, artinya anda akan meng-exercise-kan opsi tersebut? Jawabannya
sederhana sekali. Yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di BAWAH Rp
10.000. Pada saat harga saham A misalnya Rp 8.000, akan datang ke pihak yang
menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk membeli saham A sebesar Rp 8.000.
Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi tersebut adalah Rp 2.000
(selisih antara Rp 10.000 dengan Rp 8.000). Sebaliknya pada saat harga saham di
atas exercise price, maka nilai opsi put akan sama dengan NOL.

6.d http://martinokoesman.blogspot.com/2011/01/perbedaan-antara-forward-dan-
futures.html

Forward adalah perjanjian atara dua belah pihak untuk membeli atau menjual suatu


aset pada tanggal tertentu dan harga tertentu  di kemudian hari. Asetnya bisa
bermacam-macam seperti forex, saham dan lain-lain.

futures adalah kotrak standard yang dapat diperjual-belikan di suatu bursa tertentu


untuk menjual atau membeli suatu asset tertentu dengan besaran tertentu, dengan
harga tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut :

1. Forward adalah perjanjian kedua belah pihak yang bentuknya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan kedua belah pihak tersebut, sedangkan futures memang sudah
punya bentuk kontrak yang standard.
2. Forward tidak harus membayar atau menjaminkan sejumlah uang karena pada
dasarnya ini adalah perjanjian kedua belah pihak sementara futures diharuskan
menyetorkan initial margin payment buat jaminan, jadi lebih kecil risiko
wanprestasinya.
3. Forward tidak ada penjamin karena perjanjian 2 belah pihak sementara Futures
ada lembaga kliringnya atau bursanya.
4. Besarnya kontrak untuk Forward tergantung kedua belah pihak sementara futures
besarannya tertentu ditentukan (sudah standar)
5. Jangka waktu kontrak untuk forward tergantung kedua belah pihak, sementara
futures sudah ditentukan (sudah standard)

6.e https://portal-ilmu.com/broker-forex/
Sudah ada berikut broker yang terpercaya di Indonesia :

1. AsiaTradeFx  PT Asia Trade Point Futures


2. Monex Investindo Futuress
3. Broker Exness
4. InstaForex
5. Askap Futures
6. GKInvest
7. Broker FBS
8. Soegee Futures

Anda mungkin juga menyukai