Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aulia Rizky SA

NIM :160513609610

OFF :B1/S1 PTO 2016.

PERBAIKAN REM
Rem adalah suatu piranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena
gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang
dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.

Sebelum masuk langkah Perbaikan kita harus mendiagnosa kerusakan Rem terlebih dahulu. Berikut
Diagnosa Kerusakan pada sistem Rem :

1. Pedal rem terlalu dalam untuk diinjak.

Penyebab : Kanvas/brake shoe aus, batang penekan silinder master bengkok, sepatu rem
terlalu longgar dengan tromol.

Cara perbaikannya : melakukan penggantian, luskan kembali dengan di pres, penyetelan


ulang/stel kembali.

2. Saat diinjak pedal ringan.

Penyebab : fluida rem habis, sepatu rem aus.

Cara perbaikannya : tambahkan fluida dan melakukan penyetelan, penggantian pada sepatu
rem.

3. Saat mengerem rem berbunyi

Penyebab : sepatu rem kotor, brake drum halus, sepatu rem aus

Cara perbaikannya : bersihkan dengan air sabun, gosok dengan menggunakan amplas,
melakukan penggantian.

4. Rem blong tidak berfungsi maksimal

Penyebab : terdapat fluida dalam sepatu rem, master silinder rusak/bocor, saluran fluida
bocor, silinder roda bocor

Cara perbaikannya : bersihkan/cuci dengan air sabun, melakukan penggantian master


silinder rem, melakukan penggantian saluran fluida, melakukan penggantian silinder roda.

5. Saat pengereman macet


Penyebab : pegas pengembali rusak, silinder roda rusak/berkarat, saluran fluida tersumbat.

Cara perbaikannya : melakukan penggantian pegas, bersihkan menggunakan amplas/ganti


yang baru.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem rem terdapat penyebab dan ganguan
yang terjadi pada sistem rem :

a. Pedal rem yang terlalu dalam saat dilakukan pengereman


b. Saat diinjak pedal ringan
c. Saat pengereman berbunyi
d. Rem blong tidak berfungsi maksimal
e. Saat pengereman macet

Cara mengdentikasi komponen dari sistem rem rusak adalah dengan melakukan pemeriksaan
mulai dari pemeriksaan secara fisual maupun dengan melakukan pengukuran pada komponen rem
dengan membangdingkan batas minimum dan maksimum (ukuran standar) dari komponen rem.
Dengan melakukan pengukuran dan perbandingan barulah dapat memberi kesimpulan komponen
tersebut masih layak atau tidak untuk digunakan.

Pemeriksaan Secara Visual

1. Kampas rem

2. Selang rem yang rusak


3. Reservoir rem.

4. Piringan cakram

Untuk memperbaiki permasalah yang terdapat pada sistem rem terlebih dahulu harus
mengetahui penyebab mengapa sistem rem mengalami ganguan atau mengalami kerusakan. Bila
penyebab masalah sudah diketahui perbaikan pada sitem rem dapat dilaksanakan. Perbaikan-
epertiperbaikan yang terdapat pada sitem rem seperti :
1. Melakukan pembuangan angin yang terdapat pada sistem rem (bleading)
2. Memberi pelumasan (greis) pada komponen rem.
3. Membersihkan komponen rem dari debu atau kotoran yang melekat.
4. Mengamplas, membubut, dan meluruskan atau membengkokkan komponen rem yang rusak
agar masuk dalam ukuran standar dari komponen rem (masuk spesifikasi)
5. Menganti komponen rem yang telah rusak dengan yang baru apabila komponen rem sudah
tidak dapat diperbaiki.

DAFTAR RUJUKAN

Ejavec, Jack.2003. Automotive Brake. Chene learning: Buston

Mustofa & sirajudin awal syarini. 2011, Analisis Sistem Pengereman Mobil Mitsubishi L300 jenis
Pick-Up, jurnal mekanikal, nomor 2 volume 2.

Toyota, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota Astra Motor: Jakarta.
Surapto, Hadi.2006. Analisis Kontruksi dan Sistem Kerja Silinder Serta Boster Rem pada Toyota
Kijang kf 50. Tugas Akhir Universitas Negeri Semarang.

Budi santosa, Pelajaran Teknik Mobil,Karya Anda, Surabaya.

PT. Astra Daihatsu Motor.2001 Training Manual Basic 2, Jakarta: PT. Astra Daihatsu Motor

Tribun Otomotif.2014. Alasan teknis kenapa rem tromol lebih pakem dari rem Disc Brake

Burijin, lade, Motor Bakar, PT. Bhatara Karya Aksara, Jakarta,1992.

Anda mungkin juga menyukai