TESIS
Oleh
SITI AYU NURHIDAYATI
147009031/LNG
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
dalam Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Oleh
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP) (Dr. Drs. Budi Agustono, M.S.)
PERNYATAAN
Judul Tesis
Dengan ini penulis nyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri.
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan
hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang
ABSTRAK
i
7
ABSTRACT
ii
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di
2. Dr. Drs. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
iii
9
7. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. dan Dr. Namsyah Hot Hasibuan, M.Ling.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikan, saran, dan arahan
Penulis menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh
dari sempurna. Namun, harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada
seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah SWT yang Maha Pemurah memberikan
iv
10
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
v
11
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 11
1.3 Batasan Masalah.................................................................................... 11
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 12
1.5.1 Manfaat Teoretis ......................................................................... 12
1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 13
vi
12
vii
13
viii
14
DAFTAR TABEL
ix
15
DAFTAR GAMBAR
x
16
DAFTAR SINGKATAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini
karena dengan bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Bahasa dinilai sebagai
kumpulan kalimat yang terdiri atas deretan bunyi yang mempunyai makna.
perubahan pola pikir manusia, bahasa yang digunakan pun kerap memiliki
perubahan. Inilah yang dimaksud dengan dinamis. Dengan kata lain, bahasa tidak
statis, tetapi akan terus berubah mengingat kebutuhan dan tuntutan pemakai
bahasa.
satu bahasa yang mengalami perkembangan yang cukup tinggi dan pesat dalam
dengan bertambahnya kosa kata bahasa Indonesia. Dari sudut pandang linguistik
bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dalam
1
2
negara, sejak itu pun perkembangan bahasa Indonesia terus berkembang, beribu-
Perkembangan bahasa Indonesia tidak berhenti pada saat itu saja. Kamus
Besar Bahasa Indonesia terus bertambah tebal dengan adanya penambahan kosa
Perubahan tersebut dapat terjadi pada semua tataran, khususnya semantik dan
leksikon.
Salah satu proses yang terjadi ialah adanya perubahan makna. Perubahan makna
merupakan salah satu fenomena bahasa yang menunjukkan bahwa bahasa itu
bahasa. Perubahan makna saat ini mudah saja terjadi dengan berbagai faktor.
Seperti yang dikemukakan Suwandi (2008: 48) perubahan makna itu dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor linguistik, faktor sejarah, faktor
sosial masyarakat, faktor psikologi, faktor kebutuhan kata baru, faktor ilmu
penyingkatan.
3
mengalami perubahan makna yang jauh dari makna aslinya. Kata-kata tersebut
Kata menggelar dari kata dasar gelar yang dalam Kamus Besar Bahasa
yang biasanya ditambahkan pada nama orang seperti raden, tengku, doktor,
penambahan imbuhan meN- sehingga makna yang ditimbulkan jauh dari kata
Jika makna menggelar pada kalimat itu memberi gelar selayaknya arti
kata gelar di atas, sudahlah pasti tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkan
kalimat itu. Kalimat tersebut mempunyai maksud Polisi melakukan razia massal
dapat dipakai dalam kalimat di atas. Masyarakat pun menerimanya dan mampu
memahami maksud kalimat tersebut tanpa memahami makna asli dari kata
dasarnya. Pemaknaan kata gelar dan menggelar sudah memiliki arti yang berbeda.
‗melakukan atau melaksanakan‘ itu yang jauh dari makna kata dasar gelar yaitu
‗sesuatu yang melekat pada diri seseorang‘. Artinya pemakaian kata bahasa
menghamparkan mengembangkan
gelar
mementangkan melaksanakan
menggelar
memiliki makna yang jauh berbeda dengan kata gelar. Kata gelar /n/ yang dahulu
dipakai untuk memaknai ‗sesuatu yang melekat pada seseorang‘ kini mengalami
menggelar /v/ dengan arti ‗melakukan atau melaksanakan‘ atau arti yang lainnya
yang telah disebutkan di atas. Dengan demikian, proses perubahan makna yang
tampak pada kata menggelar membuat kata tersebut memiliki persamaan kata
masyarakat ialah kata berhijab. Perubahan makna kata berhijab ini terjadi seiring
dan teknologi. Misal, kata berhijab. Dahulu kata berhijab berarti seseorang yang
memakai busana longgar dengan kerudung yang besar dan yang terlihat hanya
wajah dan telapak tangan. Namun, makna kata berhijab sekarang mengalami
Kata berhijab memiliki kata dasar hijab. Makna imbuhan ber- yang
melekat pada kata hijab diartikan ‗menggunakan‘. Kata hijab sendiri menurut
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata benda yang memiliki arti 1.
dinding yang membatasi sesuatu dengan yang lain: 2. dinding yang membatasi
hati manusia dan Allah; 3. dinding yang menghalangi seseorang dari mendapat
muslimah. Banyak model hijab yang digunakan oleh para muslimah. Hijab yang
dipamerkan oleh para artis sering kali diikuti oleh para penggemarnya sehingga
tidak dapat dipungkuri hijab menjadi style pada zaman ini. Hal itulah yang
mengakibatkan makna kata hijab bergeser dari makna terdahulu yang dipahami.
Makna kata hijab berdasarkan etimologi berbeda dengan makna kata hijab yang
Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti ‗penghalang‘. Pada
beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata hijab lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim (lihat jilbab).
Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tata cara
(https://id.wikipedia.org/wiki/Hijab)
Kata hijab sering disinonimkan dengan kata jilbab. Jilbāb adalah busana
muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki, dan wajah
yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini
terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup
aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Sementara kerudung sendiri di dalam Al-
Quran disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada surat An-Nur
7
Kerudung
Jilbab
sinonim
Hijab
Khimar
Selendang
Tidak hanya kata menggelar dan berhijab di atas. Kata-kata yang mulai
bergeser maknanya dan dianggap wajar serta diterima masyarakat ialah kata
dan lain-lain.
media massa baik media elektronik maupun cetak. Pemakaian kata yang
maknanya tidak tepat seperti ini dapat menghilangkan kebenaran dari pemakaian
mendapat perhatian yang serius terutama oleh para linguis, guru bahasa Indonesia,
pejabat atau petinggi pemerintah, insan pers, dan mahasiswa. Selain itu, bahasa
pemersatu bangsa. Untuk itu segala upaya dalam membina dan mengembangkan
empiris. Kognitif atau kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang
didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang
yang digunakan dalam linguistik, yaitu seluruh kegiatan pikiran manusia dalam
Oleh karena itu, sebagian besar teorinya berasaskan pada berbagai konsep
suatu lambang sehingga pada setiap bentuk bahasa dianggap mempunyai makna
dan tidak ada bentuk tanpa makna. Sumbangan linguistik kognitif terhadap
penelitian kata sangat besar terutama dalam mendeskripsikan makna kata dalam
semantik kognitifnya. Manusia dalam memahami sesuatu yang baru yang belum
atau kemiripan antara sesuatu hal dengan hal yang lain yang sudah diketahui; atau
waktu antara satu hal dengan yang lainnya. Hal seperti ini diterapkan dalam
(Sutedi, 2003:4).
dalam perubahan dan pergeseran makna tidak muncul begitu saja, melainkan pasti
teknologi, diyakini munculnya makna baru dalam suatu kata pasti ada
selenggara, sampai makna menebeng pasti ada sesuatu yang memotivasinya dan
Lakkof dan Johnson (1980) telah mencobanya dalam Metaphors We Live By,
Lakkof (1987) dalam Women, Fire, and dangerous Thing: What Categories
Reveal about the Mind, dan yang lainnya, dengan menggunakan gaya bahasa
perkembangan kosakata bahasa Indonesia yang terjadi saat ini seimbang dengan
fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dan agar pemakai bahasa terhindar dari
salah kaprah terhadap pemakaian suatu kata. Karena satu kata dalam bahasa
dan memahami kosakata apa saja yang mengalami perubahan. Oleh karena itu,
bahasa dalam menggunakan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan tepat.
kosa kata tersebut dapat terjadi berdasarkan dimensi sejarah dan dimensi sosial?
Sebagai peneliti, timbul hasrat untuk berbuat sesuatu: meneliti, menulis, dan
membekali generasi yang akan datang dengan sebuah karya yang mungkin
bermanfaat.
bahasa Indonesia?
bahasa Indonesia?
Agar penelitian ini lebih terarah, ruang lingkup penelitian ini mencakup:
kosakata bahasa Indonesia terpilih yang didapat dari harian Kompas pada periode
2016.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan agar tidak terjadi suatu kesamaan penelitian dan terjadi suatu hal yang
banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, tujuan dari
tinjauan pustaka ini adalah untuk menjelaskan perbedaan antara penelitian ini
Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015 dengan judul tesis ―Analisis Perluasan
tentang polisemi atau perluasan makna leksem PUT yang dikajinya dengan
tersebut dari struktur gramatikanya terlebih dahulu dengan melihat pengaruh dari
agen dan pasien terhadap leksem PUT tersebut, kemudian menganalisis maknanya
perluasan makna leksem PUT yang berbeda yaitu 1 makna primer dan 18 makna
14
15
Sebuah leksem PUT yang memiliki makna yakni ―to move something in
particular place or position‖/ memindahkan sesuatu ke tempat atau posisi tertentu, dalam
1) Put it in a bucket under the tap and keep the tap running as you stir the
posisi tertentu sebagaimana contoh kalimat di atas ternyata tidak berhenti pada
pemakaian hal tersebut saja, tetapi makna leksem PUT tersebut juga dapat
Makna leksem PUT dalam kalimat (1) dan (2) tampak sekali berbeda jika
dilihat dari maknanya, tetapi kedua makna dalam kalimat (1) dan (2) masih
memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterlacakan makna suatu leksem ini
dalam memori manusia atau yang disebut juga memori semantik manusia.
Hubungan perluasan makna leksem PUT yang tidak hanya digunakan dalam hal-
16
hal yang konkret saja, tetapi juga digunakan dalam hal-hal yang abstrak seperti
You must put aside your pride and apologize to him. (LCAED: 434)
leksikon itu sendiri memunculkan suatu fenomena bahasa yang disebut sebagai
Beberapa aspek penting dari karya Kurniawan (2015) yang dapat diacu
untuk penelitian ini adalah (i) model analisis jejaring semantis dan kemiripan
suatu ekspresi.
penulis merujuk kepada konsep perluasan makna yaitu polisemi pada leksem
Sebagai bahan perbandingan, apakah perluasan makna pada bahasa Inggris sama
Malaysia, dan Norsimah Mat Awal, Pusat Pengajian Bahasa dan Linguistik
jurnal yang berjudul ―Rumus kln + X + setia + kln + Y ->Z dalam Memahami
sebagai ―understanding the role of and agents own body in its everyday, situated
cognition‖. Dalam penelitian Isam dan Awal, data yang diperoleh merupakan
hasil penyelidikan di (Berita Harian dan Harakah), buku (DB3), dan majalah
(Majalah Bukan Ilmiah). Kedua peneliti ini telah menemukan contoh penggunaan
leksis setia dalam tiga keadaan yang bersifat khusus dan satu keadaan yang
kalimat yang diujarkan. Akan tetapi, rumus ini hanya sekadar penelitian terhadap
kebiasaan bentuk dan corak penggunaan leksis setia dalam kalimat yang
kognitif.
semantik minimal dan semantik literal; teori pragmatik, yaitu pragmatik Grice dan
secara kritis konsep-konsep teoretis tuturan metaforis dalam ketiga ranah yaitu
menunjukkan bahwa terdapat lima teori utama tentang lokus makna dan
menjelaskan bahwa kognisi secara logis memiliki peran penting pada bagaimana
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya dalam hal teori yang
2.2 Etimologi
bahasa yang menyelidiki asal-usul kata serta perubahan dalam bentuk dan makna.
Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani: étymos (arti sebenarnya
adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Kata sinonim berasal dari bahasa
yunani syn yang artinya ‗dengan‘ dan kata bahasa yunani Onoma yang berarti
‗nama‘. Contoh lain kata sekaten (dalam bahasa Jawa) berasal dari bahasa
Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam
bentuk yang telah diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua
asal-usul dari suatu kata ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa,
dan bagaimana bentuk dan arti dari kata tersebut berubah. Etimologi juga
bahasa kuno yang merupakan ―generasi yang lebih lama‖. Dengan cara ini, akar
bahasa yang telah diketahui yang dapat ditelusuri jauh ke belakang kepada asal-
usul bahasa.
20
2.2.1 Kosakata
komponen bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian
kata dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis
atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan
perbendaharaan kata diartikan sebagai 1) semua kata yang terdapat dalam suatu
bahasa; 2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis; 3)
kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan; 4) daftar kata yang
disusun seperti kamus serta penjelasan secara singkat dan praktis. Akan tetapi,
kosakata yang di ungkapkan oleh Richards, Platt, dan Webber (1985) merupakan
seperangkat leksem yang meliputi kata tunggal, kata majemuk, dan idiom. Dari
memiliki suatu arti yang dimiliki oleh manusia untuk digunakan dalam berbahasa
dan berkomunikasi.
Perubahan makna adalah gejala pergantian rujukan dari simbol bunyi yang
berikut:
dan tidak langsung: seorang anak selalu belajar bahasa dalam bentuknya
21
yang segar. Persepsi dan tanggapan anak terhadap makna didasarkan pada
kata itu sama seperti yang dikehendaki penuturnya? Pada umumnya tidak.
Cukup banyak salah persepsi dan salah tanggap yang dilakukan oleh anak;
persepsi dan tanggapan akan makna kata tidak diperbaiki. Dari sanalah
membedakan makna koalisi dan aliansi karena makna kata ini sebelumnya
tidak akrab bagi para politikus Indonesia. Dalam bahasa Belanda dan
akarnya (tentu makna dasar awal) dan pada medan makna yang sama,
22
makna kata itu masih dalam batas-batas bukan pergeseran makna atau
makna itu akan bergulir jauh dari asalnya dan berkembang takterkendali.
Dalam bahasa Indonesia dapat dicontohkan kata canggih. Makna kata ini
murni, atau asli; 4) Tek kehilangan kesederhanaan yang asli (seperti sangat
suka mengganggu (ribut); 3 tidak dalam keadaan yang wajar, murni, atau
kebiasaan dengan sesuatu yang salah dan dibiarkan terus berjalan tanpa
23
sudah salah.
tetapi, kata pertanda selama ini dipahami bermakna ‗alamat, gelagat‘ dan
lagi.
dari yang lebih khusus ke yang lebih umum. Cakupan makna lebih luas daripada
makna yang lama atau dapat juga dikatakan perubahan makna dari yang lebih
Contoh:
tinggi‘
yang lebih umum ke yang lebih khusus; dari yang lebih luas ke yang lebih sempit.
Contoh:
yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tinggi, hormat, atau baik
nilainya daripada makna yang lama atau semula. Contoh: melahirkan lebih baik
daripada beranak.
25
mengakibatkan makna baru atau makna sekarang dirasakan lebih rendah, kurang
baik, kurang menyenangkan, atau kurang halus nilainya daripada makna semula
indera pendengaran; dan sebagainya). Contoh: Rupa gadis itu memang sangat
manis.
g. Metafora
Metafora adalah pemakaian kata tertentu untuk objek atau konsep lain
kaki langit
kaki gunung
yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk singkat:
26
bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Sebagai
konteks kalimat tersendiri. Selain itu, kosakata bahasa Indonesia memiliki kata
yang sama, tetapi makna dan pengunaan kata tersebut berbeda. Misal, kata rapat
memiliki makna pertama ‗tidak berantara (dekat sekali)‘ dan makna kata rapat
yang kedua ‗pertemuan atau meeting‘. Kata yang memiliki kemiripan makna
dengan kata yang sama tetapi berbeda makna terdapat dalam konsep relasi makna,
yakni persamaan makna disebut sinonim dan kata yang sama tetapi berbeda
makna disebut homonim. Oleh karena itu, konsep relasi makna ini dipakai untuk
melihat keterkaitan makna kosakata yang satu dengan yang lainnya sehingga
awalnya.
Relasi makna terbagi atas tujuh jenis, yaitu (1) kesamaan makna (sinonim), (2)
kebalikan makna (antonim), (3) kegandaan makna dalam kata (polisemi), (4)
homofon, dan homograf), (6) kelebihan makna (redundansi), dan (7) kegandaan
1. Sinonim
berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna
ungkapan lain. Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang
bersinonim; bunga, kembang, dan puspa adalah tiga kata yang bersinonim.
Hubungan makna antara dua buah kata yang bersinonim bersifat dua arah.
Namun, dua buah kata yang bersinonim itu; kesamaaannya tidak seratus persen,
2. Antonim
(biasanya berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang
maknyanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain. Misalnya : kata bagus
yang berantonim dengan kata buruk, kata besar antonim dengan kata kecil.
3. Polisemi
Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga frase)
yang memiliki makna lebih dari satu. Umpamanya kata kepala dalam bahasa
Indonesia memiliki makna (1) bagian tubuh dari leher ke atas; (2) bagian dari
suatu yang terletak di sebelah atas atau depan merupakan hal yang penting atau
terutama seperti pada kepala suku, kepala meja, dan kepala kereta api; (3) bagian
28
dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, seperti pada kepala
paku dan kepala jarum; (4) pemimpin atau ketua seperti pada kepala sekolah,
kepala kantor, dan kepala stasiun; (5) jiwa atau orang seperti dalam
kalimat Setiap kepala menerima bantuan Rp 5000,00; dan (6) akal budi seperti
spesifik dalam makna general, seperti makna anggrek dalam makna bunga, makna
kucing dalam makna binatang. Anggrek, mawar, dan tulip berhiponim dengan
Homonim adalah relasi makna antarkata yang ditulis sama atau dilafalkan
sama, tetapi maknanya berbeda. Kata-kata yang ditulis sama, tetapi maknanya
berbeda disebut homograf, sedangkan yang dilafalkan sama, tetapi berbeda makna
disebut homofon. Contoh homonim adalah bisa (dapat) berhomonim dengan bisa
(racun); homograf adalah kata tahu (makanan) yang berhomograf dengan kata
tahu (paham), sedangkan kata masa (waktu) berhomofon dengan massa (jumlah
6. Redundansi
unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran‘. Umpamanya kalimat Bola ditendang
Si Badrih, maknanya tidak akan berubah bila dikatakan Bola ditendang oleh Si
Badrih. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap sebagai sesuatu yang
7. Ambiguitas
ganda atau mendua arti. Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan
gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat dan terjadi sebagai akibat
penafsiran struktur gramatikal yang berbeda. Umpamanya frase buku sejarah baru
dapat ditafsirkan sebagai (1) buku sejarah itu baru terbit, (2) buku itu berisi
1. Faktor Linguistik
dengan ‗budak‘, tetapi karena leksem tersebut berubah menjadi saya, kata saya
2. Faktor Kesejarahan
4. Faktor Psikologis
dan sebagainya.
erat dengan kebutuhan masyarakat pemakai bahasa. Misalnya, karena kita merasa
31
tidak atau kurang enak menggunakan leksem saudara, maka muncullah leksem
Anda.
sekarang leksem berlayar tetap dipakai, tetapi tidak terbatas pada acuan itu.
Sekali pun sudah digunakan kapal-kapal bermesin yang tidak memakai layar,
butir yang sebenarnya berupa kata bantu bilangan yang mengacu pada benda-
benda yang bulat-bulat dan kecil-kecil, sekarang kata butir yang juga pakai
9. Faktor Asosiasi
hubungannya dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya. Misal, kata
yang sebenarnya harus diindera dengan perasa lidah, lalu diindera dengan indera
masyarakat pemakainya tidaklah mempunyai nilai yang sama. Hal ini berkaitan
erat dengan pandangan hidup dan norma yang ada dalam masyarakat tersebut.
Berdasarkan pada hal tersebut terdapat sejumlah kata yang dirasa mempunyai
nilai ―rendah‖ (kurang disenangi oleh masyarakat pemakainya) dan ada kata yang
mempunyai nilai ―tinggi‖. Misal, kata wanita dewasa ini dianggap bernilai tinggi
memahami maksudnya. Misal, jika ada orang mengatakan dok maka orang lain
Penelitian makna sebuah kata, saat ini telah berkembang menjadi ilmu
tersendiri yaitu ilmu semantik. Teori yang terkenal saat ini adalah teori segitiga
makna dari C.K. Ogden dan A. Richard pada tahun 1923. Dijelaskannya melalui
segitiga tersebut, terdapat hubungan langsung antara konsep dan lambang bahasa,
Hal ini dikarenakan bahasa dan realitas tidaklah identik, melainkan terkandung
Pikiran
(manusia)
dengan melihat makna sebagai hubungan resiprokal antara nama dan pengertian
yang pada hakikatnya satu nama boleh memiliki lebih dari satu pengertian dan
berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau
makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan
tanda dan lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu
yang berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi dari semantik struktural adalah
pendekatan pada semantik yang menekankan hubungan makna antara kata dan kelompok
kata.
seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini
https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
faktual yang empiris. Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang
didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang
Pendekatan kognitif
dan penelitian motivasi tingkah laku manusia serta memandang individu sebagai
agen yang aktif mengolah dan menentukan tingkah laku yang diungkapkannya.
yakni satu aliran psikologi yang menekankan bahwa organisme dalam bertingkah
laku bersifat aktif dan disertai insight pemahaman (atas situasi atau masalah yang
sebagai hasil dari seluruh kekuatan yang bekerja mempengaruhi diri individu
tersebut.
http://www.academia.edu/14220556/TEORI_TEORI_MOTIVASI_DAN_MENG
GALI_SUMBER_MOTIVASI
ahli bahasa asal Amerika dan Profesor Emeritus di University of California, San
Diego . Ia terkenal sebagai salah satu pendiri Linguistik Kognitif gerakan dan
dan unit simbolik (pasangan konvensional fonologi dan unit semantik). Seperti
Konstruksi Grammar dan tidak seperti banyak teori linguistik utama, gramatika
37
prinsip-prinsip psikologi gestalt dan menarik analogi antara struktur linguistik dan
(https://en.wikipedia.org/wiki/Ronald_Langacker)
Salah satu asumsi dalam aliran Gestalt, yaitu tentang organisasi persepsi
suatu stimulus ada kecenderungan untuk mengambil sesuatu yang paling mudah
ground (latar).
Konsep figur dan latar juga mewarnai aliran linguistik kognitif, seperti
dalam menafsirkan suatu kalimat dari sudut pandang yang berbeda. Salah satu
pandangan dari linguistik kognitif, bahwa makna suatu kata (dalam suatu bahasa)
bukan hanya ditentukan oleh objek yang menjadi refensinya saja, melainkan
penting. Oleh karena itu, dalam menjelaskan fenomena bahasa, penghayatan dan
pemahaman secara subjektif tentang konsep figur dan latar sangatlah bermanfaat
(Sutedi, 2003:3).
billiard. Pandangan ini menggabungkan konsep tempat, waktu, energi, dan materi
tempat, waktu, energi, dan materi membentuk dunia. Objek-objek diskrit bergerak
interaksi energi memberikan prototipe untuk kategori nomina dan verba yang
model kognitif yang merupakan bagian dari konsep realitas. Nomina dapat
mendeskripsikan keadaan waktu yang stabil dan proses interaksi yang umumnya
diidentifikasi melalui verba, seperti dalam his arrival among us atau dieting is bad
for you. Karakterisasi ini menekankan pada kondisi nomina yang tidak secara
objektif keluar dari dunia, tetapi merupakan produk proses kognitif dan keputusan
Skema pengamat (viewer) yang disebut V, berada di luar setting dan bukan
mentransmisikan energi dari satu entitas ke entitas kedua, dan pada kasus ini ke
entitas ketiga. Energi yang ditransfer dilambangkan dengan anak panah dengan
perubahan keadaan di dalam entitas yang disebabkan adanya interaksi. Skema ini
pada teori ini adalah karakterisasi keaktifan penutur dalam latar belakang yang
George P. Lakoff lahir 24 Mei 1941 adalah seorang ahli bahasa kognitif
asal Amerika. Lakoff terkenal karena tesisnya yang secara signifikan dipengaruhi
kompleks. (https://en.wikipedia.org/wiki/George_Lakoff)
dalam sejumlah disiplin ilmu dan aplikasi itu bekenaan dengan politik, sastra,
filsafat, dan matematika yang dianggap sebagai dasar untuk ilmu politik.
(https://en.wikipedia.org/wiki/Mark_Johnson_(philosopher)
hal abstrak dan konsep-konsep yang sulit. Lakoff dan Johnson (1980:3)
language but in thought and action. Our ordinary conceptual system, in terms of
Metaphor Theory, disingkat CMT). Dalam CMT, terdapat dua ranah konseptual,
yaitu ranah sumber (source domain) dan ranah sasaran (target domain). Ranah
sumber yang lebih kongkrit digunakan manusia untuk memahami konsep abstrak
objek lain.
melalui sesuatu hal yang lain. Jadi, seseorang memahami dan merasakan sesuatu
yang baru melalui pemahamannya atas hal lain yang telah ia kenal sebelumnya.
yang dialami setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir
pada setiap pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan
budaya atas suatu realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki
Dapat dikatakan bahwa struktur dasar metafora terdiri atas dua bagian,
yaitu (1) hal yang dibicarakan (maksud) dan (2) hal yang
oleh kedua hal tersebut merupakan dasar dari metafora. Misalnya pada contoh
metafora ―waktu adalah uang‖, dasarnya adalah kesamaan ciri (komponen makna)
yang dimiliki waktu dan uang, yaitu, antara lain: sebagai komoditas yang berharga
dan harus digunakan secara bijaksana. Perlu diingat, berkaitan dengan yang telah
dimiliki oleh kedua elemen dalam metafora) sangat erat kaitannya dengan budaya
masyarakat penggunanya.
Metafora menurut Lakoff dan Johnson (1980) terdiri atas tiga jenis, yaitu:
pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural
lain. Orientasi ruang ini muncul dengan didasarkan pada pengalaman fisik
emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam metafora
operating today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang
lainnya—ke sesuatu yang memiliki sifat fisik. Dengan kata lain, metafora
bahasa pasti ada yang melatarbelakangi dan memotivasinya. Selain itu, linguistik
pemakaian bahasa secara kongkret dalam situasi yang sebenarnya. Tujuan dan
induktif. Dengan demikian, tolok ukur dalam linguitik kognitif adalah benar atau
tidaknya suatu kalimat atau berterima atau tidaknya berdasarkan pada penutur
terpisah-pisah (sequential)
dipisahkan
makna
dari setiap elemen yang ada, melainkan merupakan satu kesatuan yang
3. Teori Gestal dikenal ada dua macam, yaitu gestalt secara ruang (lokal) dan
gestalt secara waktu (temporal). Bentuk wujud suatu benda atau tempat
setiap kata yang memiliki ciri dan fungsi yang terorganisir, sehingga
reproduksi. Jika suatu stimulus muncul satu atau beberapa kali dalam
6. Suatu kata dalam kalimat akan lebih jelas maknanya, daripada kata
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah,
maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan
yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta
kosakata bahasa Indonesia yang dianalisis berdasarkan dua dimensi yaitu: dimensi
sejarah dan dimensi sosial. Dimensi sejarah membahas perubahan makna kosakata
Indonesia yang mengalami perubahan makna diambil dari kompas dengan tema
bab IV. Berikut ini kerangka berpikir yang dipakai dalam menganalisis data dalam
penelitian ini.
47
Kompas Kompas
Analisis Kualitatif
BAB III
METODE PENELITIAN
kebahasaan yang akan diteliti, peneliti mengunakan suatu metode atau cara.
yang telah dijelaskan dalam landasan teori. Dalam penelitian ini, peneliti akan
penelitian ini akan dilakukan dengan teknik kepustakaan. Data diperoleh dari
media cetak yaitu koran Kompas. Data yang akan dianalisis merupakan kosakata
pergeseran dan perubahan makna ini didasarkan pada data empiris. Data empiris
47
49
kata bahasa Indonesia terpilih yang telah diambil di media cetak. Apakah kata-
Informan penelitian ini ada tiga, yaitu: ahli bahasa, jurnalis, dan mahasiswa.
tentang kedua puluh kosakata yang ada dalam penelitian ini. Mereka dipilih
berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan
sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat. Informan yang akan
50
menjadi informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini adalah: ahli
tepat dalam pemberian informasi dan data yang tepat dan akurat mengenai
2. Bambang Riyanto, S.S. (Wartawan Harian Analisa & Dosen Mata kuliah
Sumber data dalam penelitian ini adalah harian Kompas yang diunduh
melalui situs resmi surat kabar tersebut. Surat kabar tersebut merupakan surat
kabar harian nasional dengan oplah yang tinggi, Kompas dengan 600.000
eksemplar per hari (Supadiyanto, 2014). Dengan sirkulasi yang besar, surat kabar
tersebut memiliki potensi untuk menggunakan pengaruh yang besar terhadap para
Kriminal pada tahun 2016 dijadikan sumber data dalam penelitian ini. Kelima
tema ini merupakan persoalan yang menjadi menu pokok isi media karena
pengaruhnya cukup luas dan mendalam bagi kehidupan rakyat sehari-hari. Karena
kelima tema ini yang menjadi menu pokok; sorotan para pembaca besar terhadap
51
penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan para jurnalis. Penulisan kata yang
Data penelitian ini ada dua puluh kosakata yang di ada di harian Kompas
pada periode 2016. Penelitian ini mengambil dua puluh kosakata untuk menjawab
asosiasi, sinestesia, dan metafora. Selain itu, kedua puluh kosakata ini dipilih
fakta sosial berkaitan dengan kognitif pemakai bahasa. Kedua puluh kosakata
dipilih karena sering digunakan dalam teks berita di harian Kompas pada periode
menentukan alat pengumpulan data tepat dan sesuai, data yang diperoleh lebih
akurat, lengkap, dan representatif untuk diolah dan dianalisis. Dalam penelitian
menyimak di sini, tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan,
teknik catat. Teknik catat digunakan sebagai teknik dalam pengumpulan data.
Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya
dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005: 93). Berhubungan dengan
1. Teknik Dokumentasi
yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa
berasal dari berita-berita Kompas yang diunggah melalui situs resmi kedua koran,
khusus periode 2016. Penelitian terhadap kata yang terdapat pada teks berita ini
bersifat kualitatif. Oleh karena itu, sampel penelitian diambil sesuai dengan
ini adalah sampel bertujuan dengan pilihan tema Bencana, Ekonomi, Politik,
2. Teknik catat
disertai teknik catat, yang berarti peneliti mencatat data yang dinilai tepat dalam
dengan teknik simak catat (Sudaryanto, 1993:153). Teknik ini dilakukan dengan
menyimak setiap teks berita yang menjadi sumber data untuk melihat kata yang
mempengaruhi kalimat sehingga makna kalimat itu berubah dengan adanya kata
tersebut, kemudian mencatat data yang merupakan bagian dari perubahan makna.
untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Metode dan teknik yang digunakan
kosa kata bahasa Indonesia dari berbagai sisi. Dalam kajian linguistik kognitif,
analisis kebahasaan harus diawali dari analisis makna. Untuk itu, penelitian ini
diawali dengan analisis mengenai definisi dari kosa kata yang akan dianalisis
Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya justru
bagian dari bahasa itu. Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu selalu
berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti
54
kata (kata ingkar, preposisi, adverbia), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat),
klausa, silabe kata, titinada, dan yang lain (Sudaryanto, 1993: 15-16).
Teknik pada metode agih dapat dibedakan menjadi dua: teknik dasar dan
teknik lanjutan. Teknik dasar metode agih yang digunakan untuk menganalisis
data penelitian ini ialah teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL. Dikatakan
Teknik bagi unsur langsung karena cara yang digunakan pada awal kerja analisis
ialah membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur dan
membentuk satuan lingual yang dimaksud. Adapun alat penggerak bagi alat
1993:36).
menjalankan metode agih. Teknik lanjutan adalah alat untuk menjalankan metode
bersangkutan dengan ―unsur‖ tertentu yang lain di luar satuan lingual yang
ganti akan didapat: ABCS, ABSD, ASCD, atau SBCD (S = subtitutor atau unsur
dengan teknik lanjutan teknik ganti. Untuk mengetahui jenis perubahan makna
yang terjadi pada kosakata berdasarkan dimensi sejarah diterapkan teori jenis
kognitif gramatika dan metafora untuk mengetahui peran semantik kognitif dalam
Data : terpukul
Ekspor makin terpukul karena pasar Eropa terguncang, sementara China belum
pulih.( Kompas, Sabtu, 25 Juni 2016 | 17:24 WIB)
Kata terpukul memiliki kata dasar pukul. Kata pukul secara etimologi
berasal dari bahasa Melayu yang diartikan sebagai strike; hit; knock; to take (at
not confined to any kind of blows and used loosely in many other senses; p.
Bangkong (to draw a lottery); p. bantai to give a man a hammering); p. besi (to
shoe a horse); p. chanang (to beat a gong); p. chap (to print); p. empat (four
o‘clock); p. lobang (to work as a broker); p. loterai (to raffle; p. ratakan (to strike
an average); p. talifun (to use the telephone); p. tambur (to beat the drum). Ikan
284)
memukul; ketukan; untuk mengambil (di catur); kalikan (= dzarab); untuk rata-
rata‘. Sebuah kata idiomatik arti luas, tidak terbatas pada jenis pukulan dan
lotre); p. bantai untuk memberikan seorang pria palu); p. besi (untuk sepatu kuda);
terkandung dari kata pukul, pemakai bahasa memakai kata pukul untuk
Kata terpukul dalam kalimat ―Ekspor makin terpukul karena pasar Eropa
dari makna aslinya. Selanjutnya makna perluasan kata terpukul dibahas pada
mencari tahu sejauh mana kata terpukul beredar luas di masyarakat. Pemakaian
kata terpukul dapat berkembang luas dapat diketahui salah satunya dari media
massa cetak. Untuk menjaring data kata terpukul, media massa yang dipakai ialah
Kompas. Melalui harian Kompas didapat kata terpukul yang memiliki makna
a. Kosa kata yang dicurigai sebagai kosa kata yang mengalami perubahan
Misal:
Indonesia berarti (1) kena pukul; (2) tidak berdaya; kalah: tampaknya dia benar-
benar merasa. Kata pukul sendiri berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti ‗ketuk (dengan sesuatu yang keras atau berat)‘. Makna kosakata tersebut
sesudahnya.Misal:
belum pulih.
masih ada hubungannya dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya.
memiliki persamaan kata dengan kata sakit hati, patah hati. Berikut arti
pukul
terguncang terpuruk
terpukul
tertumbuk
kognitif dalam perubahan dan pergeseran makna kosa kata tersebut. Tipe
perluasan terpukul.
60
1. Misalnya, makna ‗(1) kena pukul; (2) tidak berdaya; kalah: tampaknya dia
Makna ‗sakit hati atau patah hati‘ ini muncul pada konstruksi idiomatis
dan terpukul sebagai salah satu struktur komponennya. Yang ditemukan pada
kalimat berikut:
Hatinya sangat terpukul ketika mendengar kabar anaknya tidak lulus ujian.
interpretasi metaforis ataupun metonimis pada idiom ini karena tidak beracuan
secara literal. Makna idiom ini dapat memicu interpretasi metaforis suatu
ekspresi ketika terpukul dikombinasikan dengan unsur dari ranah target dan
leksikal terbuka.
tidak ada yang memicu atau mewakili ranah sumber dan ranah target. Makna
61
Misal:
keaadaan yang semakin parah. Makna kiasan ini timbul karena adanya
Makna kata terpukul pada kalimat tersebut adalah ‗kena pukul‘ sama
pukul. Secara bentuk, terpukul yang sama pada makna tertumbuk tidak mengalami
transitif.
tersebut dengan makna protitipikal terpukul dibahas secara lebih rinci. Utamanya,
analisis ini dilandasi dengan aspek kategorisasi yang diajukan oleh tata bahasa
makna dengan proses asosiasi sehingga didapat makna seperti yang diuraikan di
atas. Dalam hal ini perubahan makna terpukul tersebut terjadi karena faktor
asosiasi, yakni kata-kata yang digunakan di luar bidang asalkan sering masih ada
baik metaforis dan/atau metonimis, di antara makna yang satu dengan yang
lainnya dan juga yang lebih skematis sehingga membentuk suatu kategori
simbolis.
64
Getok memukul
ketuk jam
pukul
bergoyang
mutung
kecewa kesal terpukul tersinggung kecil hati angkat tangan patah semangat putus asa
65
adalah valid, reliabel, dan objektif. Sugiono (2011: 365) menyebutkan bahwa uji
confirmability (objektivitas).
diperoleh dari berbagai sumber. Menurut Sugiyono (2011: 364) uji kredibilitas
kasus negatif dan member check . Dalam penelitian ini, uji kredibilitas dilakukan
1) Triangulasi
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Pada penelitian ini, peneliti
menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui berbagai sumber. Triangulasi sumber yang akan dilakukan pada
2) Ketekunan pengamatan
jenis-jenis situasi yang relevan dengan persoalan penelitian dengan kata lain
menelaah kembali data-data yang terkait dengan fokus penelitian sehingga data
66
tersebut dapat dipahami dan tidak diragukan. Dalam penelitian ini, proses yang
3) Diskusi Rekan
hasil aktif yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik rekan, rekan yang
jalan ini semaksimal mungkin peneliti berusaha bersifat jujur dan terbuka. Dalam
kognitif.
Mahsun (2011: 123) menyebutkan dua cara dalam tahap akhir ini, yaitu
dengan cara: (i) perumusan hasil tersebut dengan menggunakan kata-kata biasa,
termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis data dan (ii) perumusan
Sudaryanto (1993) menyatakan metode penyajian data bisa dilakukan dengan (i)
metode formal, yaitu kalimat dan tabel, serta (ii) metode informal, yaitu
formal, sehingga penelitian ini menggunakan baik gambar, tabel serta kata-kata
Bab 1 penelitian ini berisi latar belakang yang akan menjelaskan mengenai
penelitian. Bab 2 dalam penelitian ini akan membahas mengenai konsep, landasan
teori, dan tinjauan pustaka. Di dalam bab 3 ini berisi metode penelitian, sumber
data, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian data.
Bab 4 dalam penelitian ini akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Bab
Permasalahan Rekomendasi/saran
Teori Pembahasan
BAB IV
dilihat dari dimensi sejarah dan dimensi sosial. Berikut akan dibahas perubahan
makna kosakata bahasa Indonesia yang terjadi berdasarkan dua dimensi tersebut.
Sejarah
1. Perluasan (Generalisasi)
a) Data 1 : saudara
Kita Semua Bersaudara ". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur. (Jumat, 3 November 2016).
Kata saudara secara etimologi berasal dari bahasa Melayu yaitu sa dan
udara, sa artinya ‗satu‘ dan udara artinya ‗perut‘. Kata saudara berarti ‗satu
Saudara. Skr. Brother or sister; near relative of about one‘s own age. S.
sa- jalan sa-jadi or s. sa- ibu sa- bapa or s. sa-ibu sa-ayah: full brother or sister;
68
70
father‘s side ; Ht. Bugis 59, 86. S. anjing, s. semak (= sa-emak), or s. sa-ibu: half-
Bost. Sal. ii 81, Ht. Bangs. 48. S. rapat: near relative. S. mara, s. daging, or s.
renggang: distant relative. Anak s.: nephew; niece. Adek s: younger first cousin.
name given also to the afterbirth as it is believed to be endowed with spiritual life
and to affect a child‘s fortunes very materially. [Cf. Ada-pun s. sa-jalan sa-jadi s.
semak dengan tuboh, tetapi sahabat itu s. semak dengan nyawa: Sh. Kub.]
meluas, yakni gejala bahasa yang terjadi pada sebuah kata yang mulanya hanya
memiliki sebuah makna kemudian berubah menjadi makna lain. Kata saudara
menjadi ‗siapa saja yang mempunyai hubungan satu darah‘ sehingga anak paman
juga dikatakan saudara. Bahkan, maknanya berkembang lagi menjadi ‗siapa pun
perkembangan sosial dan budaya. Penyebab perubahan makna kata saudara ini
beberapa tahun setelah kemerdekaan) untuk menyebut dan menyapa orang atau
siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial sama dan orang yang lebih
tinggi status sosialnya digunakan kata tuan dan nyonya. Kemudian setelah
71
kemerdekaan dan timbulnya kesadaran bahwa sebutan tuan dan nyonya berbau
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata saudara kini telah memiliki
lima makna perluasan dari satu makna dasar. Makna-makna kata saudara
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) orang yang seibu seayah
(atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; 2) orang yang bertalian
keluarga; sanak: ia mempunyai banyak—di sini, baik dari ibu maupun dari
sebagainya); kawan; teman: dalam mengerjakan tugas ini, kita akan dibantu
b) Data 2 : jawara
Gubernur DKI sekarang sudah selon (nekat dalam bahasa Betawi). Lagaknya
melebihi jawara," kata Yenny saat menghadiri sebuah acara di Rusun Pesakih,
Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Juara 1. Trainer of fighting –cocks; Ht. Angg. 25, Ch. Jen. 3. Also j. ayam
and bujang j. Fig., a man‘s backer or solicitor; and (slang a procuress. J. judi:
sharper; Perch. Mal. 30. Also (politely) jnandang. II. Ikan juara: a river catfish,
Pangasius sp.; a foul feeder symbolizing persons of low tastes ( seperti ikan j. di
bawah jamban), Prov. Also (Min.) juar. III. Bintang juara: Venus. A corruption of
Sejarah kata jawara ini tidak terlepas dari peristiwa sejarah di Banten. Di
julukan jawara ditengarai telah ada sejak zaman kerajaan Sunda berdiri yang
hingga kini masih tetap eksis, bahkan Banten sejak abad ke-19 kelompok jawara
telah menjadi bagian golongan elite masyarakat selain kaum ulama dan pamong
praja.
memiliki makna sebagai jagoan, dengan pengertian jago dalam menyabung ayam
dan bela diri pencak silat. Selain itu, mereka pun memiliki kemampuan untuk
oleh para jawara untuk membela dan menciptakan rasa aman dan ketenangan di
terjadi pada abad ke-19 ketika Banten dan sekitarnya diwarnai oleh kekacauan dan
perampokan yang tiada tara. Hal ini kemudian oleh pemerintah kolonial Belanda
dimanfaatkan untuk membentuk stigma negatif kepada para pejuang dari kalangan
pendekar persilatan dan kaum ulama. Stigma negatif ini sengaja diciptakan
sebagai pembuat onar, pengacau, dan perampok sehingga mengecap semua kaum
jawara adalah bandit sehingga perlawanan dalam bentuk gerakan sosial, yang
73
Sejak saat itulah para pendekar persilatan dan ulama yang mengadakan
perlawanan dianggap sebagai jawara, yang merupakan akronim dari jalma wani
berkembang sampai abad ke- 20, dan hingga kini tidak sedikit masyarakat yang
mengcounter dengan istilah jalma jago nu wani ramah (orang yang jagoan berani
dan ramah). Tentu ada pula segelintir jawara yang memiliki perilaku negatif,
namun hal ini dapat diselesaikan di dalam internal kelompok ―kejawaraan‖ nya itu
Berbeda dengan perampok atau pencuri, mereka adalah figur seorang yang
ulama, karena semangat dalam jiwa mereka diperoleh dari para kaum ulama. Di
74
tanah Betawi sendiri hampir memiliki makna yang sama, namun istilah jawara
bagi masyarakat natif Betawi berangkat dari istilah ―potong letter‖ lidah natif
Betawi yaitu juware atau juara yang tidak terkalahkan dalam hal bela diri ―maen
Berbeda dengan Jagoan, kata ini berasal dari kata dasar ―jago‖ yang
menurut Ridwan Saidi merupakan loanword dari bahasa Portugis Jogo yang
artinya―champion‖ atau juara (Ridwan Saidi, Glosari Betawi: 43). Disisi lain
menurut tradisi lisan, jago merupakan istilah yang agak umum bagi golongan
―tukang pukul‖ dan seorang yang suka berkelahi. Jagoan bernada lebih positif
ketimbang istilah preman pada masa kini. Jagoan adalah sebutan untuk anggota
tukang pukul dan pemberani. Secara hirarki, jagoan dianggap lebih rendah
atas, jawara dapat dikatakan sebagai istilah lain dari pendekar, ksatria yang
keselamatan secara fisik terhadap masyarakat, juga dianggap sebagai orang yang
Belanda, Vrijman yang bermakna ―orang bebas‖ atau dalam bahasa Inggris
disebut free man. Dalam Kamus Bahasa Indonesia akan kita temukan paling tidak
bahwa kata jawara merupakan kata dari bahasa Banten dan bahasa Betawi. Dalam
bahasa Betawi dikenal dengan juware. Kata juware artinya juara yang tidak
terkalahkan dalam hal bela diri ―maenpukulan‖ atau pencak silat. Dalam bahasa
Banten disebut jawara yang merupakan akronim dari jalma wani nga-rampog
(orang yang berani merampok) atau orang yang berani menipu/pembohong (jalma
Belanda dengan istilah jalma jago nu wani ramah (orang yang jagoan berani dan
ramah). http://silatindonesia.com//
Kata jawara kini telah mengalami perluasan makna. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia telah ada lima makna perluasan yaitu 1) orang (regu) yang
berani; orang yang pandai bersilat; pendekar; jagoan; 3) pengatur dan pelerai
jawara yang memiliki makna ‗jagoan atau pendekar‘ dikaitkan dengan sejarah
Banten. Kata jawara mulanya berkonotasi negatif yakni dimaknai sebagai orang
yang jahat, kemudian seiring waktu kata jawara dimaknai sebagai jawara silat
c) Data 3 : rawan
Warga yang tinggal di daerah rawan banjir kabupaten Bandung, Jawa Barat
berharap pemerintah selalu memberi informasi prakiraan cuaca saat musim hujan.
(Jumat, 4 November 2016)
Kata rawan dalam bahasa Jawa adalah drawas. Drawas diartikan 1. rawan
literature seems to have been a sort of flying dais (r. terbang, Sh. Kub.)
comparable to the flying carpets of the Arabian Nights. II. Emotion; tender
Jangan berhati r.: sigh no more ; be not melancholy; Abd. Mk. 20. Terlalu r. hati-
nya: he was much moved; Sg. Samb. III. Nasi rawan: rice boiled along with other
foods such as pees. In contr. To plain rice or pillau to which such foods are added
after it has been boiled. IV. Tulang rawan: (i) gristle, Sh.; (ii) the breast-bone,=
Ked. Tulang papan. V. Keris ganja rawan: kris with a fretted pattern on its
berawan. VII. Num. Coeff. For articles made of string; e.g., nets. (Malay-English
Dictionary, 329)
daerah. Frasa rawan pangan digunakan untuk mengganti kata kelaparan. Jika
Jika dilihat dalam KBBI, kata rawan berarti rindu bercampur sedih; pilu;
Pasangan biasanya yaitu rawan kecelakaan, rawan longsor, rawan konflik, dll,
sedangkan pangan berarti makanan. Sementara itu, kata kelaparan memiliki arti
perihal lapar, menderita lapar (karena tidak ada yang dimakan), dan kekurangan
makan. Jadi, jika kata rawan dan pangan digabungkan, arti yang muncul tidak
mengganti kata kelaparan? Pada awalnya, kata rawan pangan ini muncul pada
masa pemerintahan Orde Baru. Ada kemungkinan penguasa pada saat itu tidak
Oleh sebab itu, ketika terjadi kelaparan, mereka memunculkan frasa rawan
pangan.
Jika dilihat dari nilai rasa dan makna, kata kelaparan memiliki nilai rasa
dan makna negatif. Hal ini dapat mencitrakan bahwa kelaparan yang terjadi di
mengurus rakyatnya. Karena penguasa tidak ingin muka mereka dianggap tidak
yaitu kekurangan pangan. Jika dilihat dari aspek rasa dan makna, frasa rawan
pangan memiliki nilai rasa dan makna positif dibanding kata kelaparan.
Karena nilai rasa yang dibentuk bersifat positif, frasa rawan pangan
ini dapat dilihat sebagai dominasi simbolik penguasa pada rakyatnya. Dalam
penggunaan frasa rawan pangan ini, penguasa hadir sebagai subjek yang
menyodorkan sebuah dominasi yang harus diakui oleh rakyat. Dominasi simbolik
Sampai saat ini kata rawan telah memiliki makna-makna yang berbeda. Perluasan
makna kata rawan ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ada tiga, yaitu 1.
selengkap (tentang jala, jaring, kancing, dan sebagainya): ~ jala, satu jala; 3.
d) Data 4 : jurusan
bahasa Sunda jurus itu nuju. Berikut arti jurus berdasarkan bahasa Sunda 1) jurus
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=m&q=jurusan
79
Makna kata jurusan dahulu adalah sebuah arah atau tujuan dari angkot
(angkutan kota), kini berubah menjadi spesialisasi atau bidang ilmu yang ditekuni.
Contoh:
Perkembangan makna kata jurusan ini telah tercatat dalam Kamus Besar
dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk mengelola
e) Data 5 : tinggal
Seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah dipersiapkan
oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun pabriknya saja
(Sabtu, 25 Juni 2016)
Kata tinggal dalam bahasa Jawa adalah keri. Keri diartikan sebagai
tertinggal di belakang. Dalam bahasa Jawa Ngoko kata tinggal itu disebut tilar.
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=tinggal
die,= (Java) tilar, (Mal.) hilang; ex. Ibu-mu telah meninggal di rachun orang (
the queen your mother is dead, poisoned by others), Ht. Panj. 80. Meninggalkan
zaman: id.; Ht. Angg.93. T. Bengkalai: left unfinished T. nadi: left with one‘s
pulse (i.e life): stripped of everyting except life; Mal. Dewa 80. T. tulang: reduced
to skin and bone. T. kelopak salak: left with the wrapper of the salak only= i.e. left
80
with nothing but the clothes oue stands in. Dalam peninggal: in the absence of
(Ht. Bakht.66); also sa-peninggal and sa-peninggalan. Selamat t.: may yiu stay
bermukim. Kini kata tinggal memiliki makna yang lebih luas dari makna tempat
tinggal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata memiliki sebelas makna
masih selalu ada (sedang yang lain sudah hilang, pergi, dan sebagainya): saya
disuruh -- di rumah; selamat --; 2 sisanya ialah ...; bersisa ...; tersisa ...; yang
masih ada hanyalah ...: delapan dikurangi dua -- enam; uangnya -- dua puluh
pekerjaannya yang --; 3 ada di belakang; terbelakang: pelajaran apa yang -- dari
sekolah lain; 4 tidak naik kelas (tentang murid sekolah): di kelas kami yang -- dua
orang; 5 sudah lewat (lalu; lampau): masa yang gilang-gemilang itu sudah --; 6
diam (di): berapa tahun Saudara -- di Medan; saya -- di kampung; 7 selalu; tetap
(demikian halnya): saudara -- saudara, uang -- uang; kita tidak -- diam, tetapi terus
tidak usah berbuat apa-apa selain dari ...: semuanya sudah beres -- berangkat saja;
terpulang kepada: baik buruknya -- pada tuan; perkara ini -- tuan berhak
didiami: rumah --; tempat --; b yang ditinggalkan (dikosongkan dan sebagainya):
81
f) Data 6: operasi
Dalam kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
operasi penggusuran. Senin (3/10/2016).
Memang polisi dan sipil tidak bisa mengatasi penggusuran? Apakah itu ada high
density threat? Ini keliru," ujar Al Araf dalam Diskusi Publik "Problematika
Operasi Militer Selain Perang" di Gedung YLBHI, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Kata operasi merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Inggris
operation dan dalam bahasa Belanda operatie. Dalam bahasa Inggris kata
Kata operasi pada awalnya dikenal dengan makna ‗bedah‘ dalam bidang
medis. Operasi memiliki makna bedah. Bedah atau pembedahan (Bahasa Inggris:
dalam kedokteran yang mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan
instrumen. Ahli bedah (surgeon) dapat merupakan dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan yang memiliki spesialisasi dalam bidang ilmu bedah.Sebutan ahli saat ini
lebih lazim disebut sebagai spesialis. Jika disebut sebagai spesialis bedah saja
maka itu adalah dokter sedangkan untuk dokter gigi lazim disebut dokter gigi
spesialis bedah mulut sedangkan untuk dokter hewan lazim disebut spesialis
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas operasi dapat merujuk ke: Operasi ilmiah;
Operasi bedah; Operasi atau operator dalam matematika (lihat operasi uner,
operasi biner, aritas); Dalam bahasa, operasi adalah kata yang mewakili fungsi
tata bahasa (atau instruksi), daripada istilah atau nama; Dalam ilmu komputer,
tindakan militer atau politik tersembunyi dan disangkal oleh pemerintahan yang
istilah yang menandakan bahwa hak atau tanggung jawab tercipta sebagian;
efek paranormal terakui yang luas; Operasi musik seperti transposisi, inversi,
g) Data 7: mengemis
Sandiaga pun berkaca pada pencalonannya sendiri. Sandi yang telah mengikuti
penjaringan di lima partai selain Gerindra, yaituPDI-P, Demokrat, PKB, PPP, dan
PAN, mengatakan bahwa ini adalah upayanya membangun komunikasi politik
alih-alih mengemis dukungan. (Sabtu, 25 Juni 2016)
Dalam bahasa Jawa kata pengemis itu memiliki kata dasar emis yang
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=emis
83
yang dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal
atau hal lainnya dari orang yang mereka temui dengan meminta. Umumnya di
kota besar sering terlihat pengemis meminta uang, makanan atau benda lainnya.
Pengemis sering meminta dengan menggunakan gelas, kotak kecil, topi atau
pesan seperti, "Tolong, aku tidak punya rumah" atau "Tolonglah korban bencana
alam ini".
rendah dan dengan penuh harapan (Kata kiasan), contoh: ― Jangan suka mengemis
1. Cinta itu burung yang indah, yang mengemis untuk ditangkap tapi
Saavedra. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan
diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek
h) Data 8 : rapat
Pernyataan ini disampaikan Presiden seusai rapat koordinasi terbatas di Istana
Merdeka.
Rapat dalam bahasa Jawa disebut rapet yang artinya menutup rapat
(mata); lunas (hutang); tidak terbuka rahasianya. Terbungkus rapat artinya dalam
bahasa Jawa brukut. Melekat rapat artinya dalam bahasa Jawa dhempet.
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=rapat
or council. (i) R-r.: as close as possible; tightly; Ht. Abd.43. Merapat kemudi: to
attacth the rudder to a boat. Baji r.: wedge to fill up an interstice. Bersila r.: to sit
with the legs drawn up close to the body; Gem. Ht.31, Raj. Muda 11. Ketam
merapat: the Javanese do good joinery work. (ii) merapat: (Min.) to come
together; to meet, e.g., of the village-elders meeting at the balai ( merapat ka-
balai), Must. Adat 3. (iii) R. gemente: (N.I.) general meeting; board; B. II. Rapat
Inggris yang diartikan sebagai pertemuan. Kata rapat dalam bahasa Indonesia
mempunyai makna yang berbeda. Dalam bahasa dikenal dengan homonim, rapat
karang taruna Desa Gayamsari itu duduk rapat di kursi panjang yang terbuat dari
kayu jatian.‖
85
Kata rapat sendiri memiliki dua kategori kata. 1. Adjektiva atau kata sifat,
dengan rapat berarti: hampir tidak berantara; 1) dekat sekali (tidak renggang): 2)
(kumpulan) untuk membicarakan sesuatu Dapat dilihat dua kategori kata rapat
sendiri di atas.
nomina. Dari peristilahan kata rapat yang menjadi nomina dari adjektiva sering
disebut conversion atau konversi dalam bahasa sehingga dalam kasus kata rapat,
hal ini disebut nominalisasi atau secara singkat perubahan suatu kata menjadi satu
bentuk nomina.
tanaman, anyaman, dan sebagainya): padi jangan ditanam terlalu --; 3 tertutup
sekali; dekat benar: kapal dapat berlabuh -- pada pangkalan; 5 karib; erat (tentang
desa majelis yang menurut hukum adat terdiri atas berbagai golongan penduduk
yang berhak hadir dan berhak memberikan suara dalam rapat desa; -- kerja 1
sidang untuk membahas masalah yang berkenaan dengan bidang pekerjaan yang
86
mendadak; 2 sidang yang berlangsung dalam waktu singkat; -- lengkap rapat yang
dihadiri oleh segenap anggota, seksi, dan pengurus; rapat pleno; -- paripurna rapat
melaksanakan wewenang dan tugas; -- paripurna luar biasa rapat paripurna yang
diadakan dalam masa reses; -- pleno rapat lengkap; -- raksasa rapat untuk umum,
biasanya diadakan di lapangan terbuka yang luas; rapat samudra; -- samudra rapat
raksasa; -- terbuka rapat yang boleh dihadiri oleh semua orang; rapat umum; --
menjalar, kulitnya dibuat obat; kayu rapat; Parameria barbata; 2 kulit dari kayu
rapat.
i) Data 9: pasar
Namun, aktivitas ekonomi tetap berjalan, sejumlah toko dan pasar tetap buka.
Pasar keuangan juga tidak tertekan.
Kata pasar berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‗tempat berjual beli‘.
Dalam bahasa Jawa dikenal jajan pasar yaitu ‗penganan yang dibeli di pasar‘.
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=pasar
Pasar I. [Pers. And Hind.] Bazaar; market; fair; (properly) the booths,
stalls and shops making up a market. Pasar, p.batu: (Sp.) Municipal market,=
(Pen.) pajak. The site or village is pekan, q,v. Also bazaar: (poetic) pesara, Sh.
Mard. Bahasa pasaran: *Bazaar, Malay; Ht. Abd. 250. II. (N.S.) Beaten track in
Dalam penggunaannya kata pasar saat ini memiliki makna yang lebih luas
dari makna asalnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pasar memiliki
dua makna perluasan. pasar1/pa·sar/ n tempat orang berjual beli; pekan: Ibu pergi
yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin
menukar uang dengan barang atau jasa; 3 a) Ling dipakai dalam pergaulan sehari-
hari (tentang bahasa yang kurang baik tata bahasanya, pilihan katanya, dan
sebagainya): bahasa --; bahasa Melayu;-- amal tempat berjual beli yang diadakan
oleh perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari dana; -- apung pasar
Barito, Banjarmasin); -- atom cak pasar yang luar biasa (segala macam barang
bebas; -- bebas terbuka pasar sekuritas yang secara terbuka mencantumkan harga
dan syarat;-- derma pasar amal; -- gelap pasar dengan transaksi tanpa
penyalur barang kebutuhan untuk pasar lain;-- jengek pusat penjualan barang
mewah (di Banda Aceh);-- kaget cak pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat
sebagainya), diadakan pada malam hari untuk beberapa hari lamanya dalam
keuangan, bank, dan firma yang meminjamkan uang secara besar-besaran; 3 pasar
atau bursa modal yang memperjualbelikan surat berharga yang berjangka waktu
lebih dari satu tahun;-- modern pasar swalayan;-- penjual Ek kondisi pasar yang
makanan dan minuman, barang keperluan rumah tangga, dan sebagainya dengan
sistem pelayanan sendiri;-- tahunan pekan raya yang diadakan sekali dalam
dana jangka pendek antara 1—360 hari dari calon penanam dan pencari modal.
pasar2/pa·sar/ Mk a licin (mati rumputnya tentang jalan yang kerap kali dilalui);--
jalan karena diturut, lancar kaji karena diulang, pb orang dapat mahir sesudah
2. Penyempitan (Spesialisasi)
dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, kampanye adalah campaign yang
artinya ‗berkampanye‘.
(www.babla.co.id/bahasa-indonesia-bahasa inggris/kampanye)
89
‗kampanye hitam‘. Kampanye hitam ini berarti kampanye yang buruk, jelek,
Istilah campaign dan battle sering dipakai dalam dunia game. Campaign
selalu diikuti dengan pertempuran sengit yang melibatkan banyak orang atau pun
digunakan dalam game fighting yang harus face to face saling berhadapan satu
lawan satu. Kedua istilah ini jika di dunia militer tidak jauh berbeda
diartikan operasi militer, biasanya dalam satu area, battle berarti pertempuran,
biasanya antara dua kekuatan bersenjata, sedangkan war ialah perang, keadaan
Kata aksi berasal dari bahasa Inggris. Kata aksi ini merupakan kata
serapan dari kata action. Aksi atau action dalam bahasa Inggris memiliki makna
yang suka bertindak—action; kiasan 1) Tindak tanduk, tingkah laku: His actions
(http://www.babla.co.id/bahasa-inggris-indonesia/action)
Kata aksi dalam Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia memiliki makna
dengan -- nya; 4 a cak elok sekali (tentang pakaian, tingkah laku, dan sebagainya):
setempat yang dilakukan oleh tentara pemerintah tanpa pernyataan perang yang
jajahannya).
91
makna. Makna asli yang berupa gerakan atau tindakan menjadi tiga makna yang
1. Aksi demonstrasi ini meniru aksi yang terjadi di Aljazair, Tunisia, dan Mesir.
(Murka Allah).
3. USDA berfungsi menyaingi kelompok pelajar dan biksu Budha yang vokal
b) Data 12 : blusukan
Ahok Akan Tetap ―Blusukan‖ Meski Ada Demo 4 November (Jumat, 4
November 2016)
Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahawa Jawa, dari kata dasar
blusuk ‗masuk‘ dan akhiran –an (afiks verba) yang berarti ‗masuk-masuk ke
–an pada umumnya membentuk kata benda dan berarti ‗hasil‘ atau yang di-,
misalnya, arahan ‗hasil mengarahkan atau yang dijadikan arah‘, rujukan ‗yang
dirujuk‘, pimpinan ‗hasil memimpin‘, dan suruhan ‗yang disuruh‘. Jadi, kata
tempat-tempat umum atau tempat mewah tidak dapat kita menggunakan kata
blusukan ini. Lebih tepatnya, kata blusukan diartikan kegiatan keluar masuk ke
tempat-tempat yang jarang dilewati atau didatangi orang, seperti hutan, sawah
DKI, juga menggunakan istilah blusukan ini saat melakukan peninjauan langsung
Kini istilah blusukan telah dikenal oleh masyarakat sebagai kegiatan yang
positif. Istilah blusukan yang awalnya sebagai kegiatan anak-anak yang bermain-
main ke sungai, sawah, atau tengah hutan, kini telah dinilai sebagai kata yang
bermakna positif. Dengan demikian, istilah blusukan ini digunakan dalam bahasa
Keduanya dicekal ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana
korupsi pembangunan Pasar Besar Kota Madiun tahun anggaran 2009-2012
senilai Rp 76,5 miliar. (31 Agustus 2016)
Cekal berasal dari singkatan cegah dan tangkal. Kata cegah dan tangkal
terkena pencegahan untuk ke luar atau penolakan terhadap warga negara asing,
khusus bagi Warga Negara Indonesia dengan wewenang dan tanggung jawab
dengan anggota yang terdiri dari unsur Mabes TNI, Kejaksaan Agung,
badan bidang intelijen bagi yang terkena penangkalan untuk masuk ke dalam
wilayah Indonesia berdasarkan alasan tertentu. Akan tetapi, pengertian cekal ini
pernah pula dipergunakan dalam artian lain yaitu pelarangan tampil bicara di
sebuah seminar atau diskusi bagi orang tertentu atau sebuah pertunjukan yang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/cekal
5. Asosiasi
kata pancur. Pancur berasal dari kata bahasa Jawa yang artinya air yang
memancur. http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=kucur
pertolongan; sokongan: masalah ekonomi ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan
tetapi telah mengalami perluasan makna akibat adanya asosiatif. Penggunaan kata
mengucurkan yang bermakna asosiatif ini biasa digunakan dalam karya sastra,
Isa
itu tubuh
mengucur darah
mengucur darah
rubuh
patah
mengatup luka
aku bersuka
itu tubuh
mengucur darah
mengucur darah
95
b) Data 15 : menggalang
Perbankan lebih sulit dalam menggalang dana dari luar negeri. (Sabtu, 25 Juni
2016)
Dalam bahasa Jawa kata galang yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=galang
cross the path, barring*. Galangkan kehendaknya: to thwart his wishes; Mar.
Mah. Jikalau tidak aral menggalang, Ku ulang juga sa-kali lagi: Should no evil
fate debar me, Hitler come I once again; Mal. Pant. (ii). Galang dapur:
Aw. Sul. 28. G.- galangan: low barrier-dykes or logs separating the divisions of a
a boat in a slipway; cf. bergalang (to be in dock); galangkan perahu (to lay up a
boat for repairs); and g. Gemalang (to be constantly in dock). Atur g.: to arrange
sticks in a ricefield to mark where different varieties of rice are planted. Bantal
g.: long pillow; bolster (laid at right angles to body of sleeper). Tupai g. Perahu:
a preety squirrel, Scinrus raflesii, with long white markings along its side
320).
96
galang (ganjal, landasan)‘: carilah papan untuk menggalang peti itu. Kemudian
c) Data 16 : memangkas
Guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melakukan deregulasi,
memangkas berbagai peraturan, perizinan, dan birokrasi yang masih dirasa
menghambat di berbagai kementerian dan lembaga," ungkap Menperin. (Minggu,
26 Juni 2016 )
Pangkas. to crop the ends of anything; to cut the hair; to trim foliage (p.
daun), Min. Serai 2; to poll or dwarf a tree (Ub. Kayu 10). (Malay-English
Dictionary, 207)
kata dasar yaitu pangkas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
bahasa Jawa yang yaitu benter. Sisa masakan bersantan yang sudah dipanaskan
berkali-kali dalam bahasa Jawa artinya blendrang. Air panas dalam bahasa Jawa
artinya jarang.http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=panas
Panas. Heat, esp. (or specifially) solar heat, cf. hangat, palak; (fig.)
unholy (of magical practices) or heated (of temper). P. bara, p. baran, p. kerak:
terek: great solar heat; very hot weather. P. teh, p. tis: warmish; lukewarm. Baju
p.: overcoat. Demam p.: hot stage in fever. Hujan p.: rain in sunshine. Ilmu pp.
Black magic. Main p.: playing in the sun. Penyukat p.: thermometer. Roman p.,
ruam p., tahi p., wam p.: prickly heat. Timbang p.: to give good measure. Lekang
di-p.: blistering under heat, as paint; Must. Adat 41. P.-p. hendak: eager to. Sa-
tahun p., sa—hari hujan, basah semua: * a sunny year, then a day‘s rain, and all
Dictionary, 202).
tangga. Misal: Ibu saya memanaskan sayur. Kata memanaskan sayur dapat
memanaskan ini menjadi berubah makna bila digunakan dengan kata yang bersifat
e) Data 18 :menjaring
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda. (Jumat, 23 September 2016).
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=Jaring
tideway (j.hanyut) and fowlers‘ nets; not of seines or drag-nets (pukat). I11d. Veth
cxviii 4,5, May. i Pet. Ayam 28); trellis-work (j.-j;=jala-jala); the spike-work in
menjaring angin ( to net air, i. e., to waste one‘s time), and menjaring hati
manusia ( to ensnare to hearts of others), Sid. Rama 138. Drift-nets are named
after the fish they are made to catch, e.g. j. tamban (sardine-net); a small stake-
net for shallow water is j.teba, Hn. For fowling-nets,cf. sia-sia tuan berlelah, j. di-
rentang di-hadap burong ( in the sight of the bird the net is set; your labour is
spent in vain), Mal. Pant. 1255. Also (but rarely) jaling. (Malay-English
Dictionary, 449-450).
Kata menjaring merupakan kata kerja yang memiliki kata dasar yaitu
kata menjaring pada kalimat itu adalah ‗menangkap ikan dengan jaring‘. Seiring
menangkap ikan dan sebagainya dengan jaring. Kemudian makna kata menjaring
meluas menjadi dua makna yaitu makna kiasan, yaitu 1. Kiasan masuk ke dalam
jala (tentang bola dan sebagainya) : bola menjaring di sebelah kanan gawangnya;
6. Metafora
Negosiasi perceraian Inggris dari UE bisa memakan waktu minimal dua tahun.(
Sabtu, 25 Juni 2016)
(untuk hewan, terutama kucing) dalam bahasa Jawa artinya cluthak. 2. Makanan/
telor digoreng melebar tipis dalam bahasa Jawa artinya dadar. 3. Ludah merah/
ludah orang yang makan sirih dalam bahasa Jawa artinya dubang. 4. Burung
pemakan bangkai dalam bahasa Jawa artinya gagak. 5. Rapuh dimakan usia
http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&bhs2=i&q=makan
piece; (of weapons) to take effect, e.g. di-m. Peluru (killed by a bullet), Ht. Abd.
40. Exx.: m. Angin (to the dead), m. Bunga terlalu banyak (to go in for usury or
profiteering): m.hak (to make away with the property of others); m. Hati ( to be
100
resentful); m. Jenoh (to eat one‘s fill); m. Kutip-katap (to live from hand to
mouth); m. melulur (to swallow one‘s food whole as a python does); m. nasi (to
dine); m. nasi kawah: to be a coolie, see nasi; m. penchen (to live on a pension);
sa-daun (to eat off the same plate as another); m. serap (to sponge for meals); m.
(eaten by the dragon Rahu, i.e. eclipsed-of the moon); berkilat sahaja haram ta‘-
m. (shiny but quite unable to cut-said of a showy but useless weapon and of
bluffers generally); seperti orang pemakan candu, dengan candu sampai ka-mati
(like an opiam smoker; he won‘t give up opium till he dies), Prov. See also pakan
Pada awalnya kata makan dimaknai sebagai kegiatan mengisi perut, yaitu
menelannya hingga sampai ke perut. Kemudian kata makan yang bentuk aktifnya
adalah memakan mengalami perubahan makna yang jauh dari makna awal.
Banyak makna kata memakan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
sebagainya): pembangunan jembatan ini -- waktu lama; upacara adat itu -- ongkos
bidak putih; 4) v bekerja sebagaimana mestinya (tentang rem, gigi roda, dan
ditembaknya tiga kali, tetapi tidak --; 7) v memperoleh sesuatu; mencapai sesuatu:
kapal ini lima meter -- nya ke dalam air; 9) v ki mengambil; mempergunakan dan
sebagainya secara tidak sah (milik orang lain atau negara): ia telah -- pupuk milik
pemuda itu -- anak gadis tetangganya sampai hamil; 11) n ki rezeki: memberi --;
diberi --;-- bersabitkan, pb orang yang senang, tiada bekerja dan dapat makan
minum yang cukup, misalnya dari istri yang kaya dan pemurah; -- bubur panas-
perbuatan salah seorang teman karib; -- sudah terhidang, jamu belum jua datang,
pb gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang
datang meminangnya; -- upas berulam racun, pb orang yang dalam kesusahan dan
duka cita karena diliputi marabahaya yang besar; kalau guru -- berdiri, maka
murid -- berlari, pb kelakuan murid mencontoh kelakuan guru, biasanya dalam hal
terbalik, jadi tidak mengikuti aturan; tempat -- jangan dibenahi, pb kita jangan
berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada
orang yang berlaku baik kepada kita; tidak -- siku-siku, pb 1 cakap orang yang
berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya; 2 tidak baik; tidak patut;-- ampun
marah; jengkel; geram; -- bebas dapat makan minum secara gratis, tanpa perlu
sudah beristri; -- besar ki pesta makan minum; perjamuan makan; makan lebih
darah ki 1 rusak hatinya atau dirinya karena sedih, mendongkol, dan sebagainya;
2 banyak mengambil untung; -- dati hak pria atau wanita yang belum nikah untuk
ikut menikmati hasil tanah dati (dalam adat Ambon); -- dawai ki miskin sekali; --
dedak ki sangat miskin; -- diri ki rusak badannya (karena sedih dan sebagainya); -
menerima sogokan; -- gaji ki hidup dari gaji; bekerja untuk mendapat gaji (upah);
-- hak melanggar hak orang lain; menyebabkan susah hati (mendongkol dan
kerja keras orang lain; -- kuli ki 1 bekerja menjadi kuli; 2 menyuruh orang bekerja
keras untuk keuntungan sendiri; -- malam makan pada malam hari; -- ongkos ki
makan biaya; -- pagi makan pada waktu pagi; sarapan; -- pena ki mencari nafkah
uang dengan bunga yang banyak; menjadi lintah darat; -- sekolah cak mendapat
satu pinggan; -- siang makan pada waktu siang hari; -- sogok ki makan suap; --
suap ki menerima uang (barang dan sebagainya) sebagai pelicin jalannya suatu
103
-- tidur ki makan dan tidur saja, tidak berbuat (bekerja) apa-apa; -- tulang
jalannya suatu urusan; 2 menggunakan uang (kantor dan sebagainya) secara tidak
sah; -- upah ki bekerja untuk menerima upah; hidup dari gaji (upah); -- waktu
7. Sinestesia
Data 20 : pedas
Awal pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok
melontarkan komentar pedas soal Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.
(31 Agustus 2016)
Pedas. Peppery; hot to the taste; cf. (Sund.) pedes= pepper; (Min.) si-
padas=gambier; and sepedas=ginger, Sid. Rama 177. Cf. pedeh. Rendang p.:
roasting with hot spicing; devilling; Ht. Bugis 148. Siapa makan chabai ia-lah
merasa p. (whoever eats a capsicum will know the feel of a tingling tongue), if the
cap fits, wear it; Prov. Also (Batav.) pedes; B. (Malay-English Dictionary, 225)
Kata pedas identik dengan ‗rasa cabai‘. Pada awalnya kata pedas ini
sangat suka dengan masakan pedas sehingga dapat ditemukan rumah makan
padang masakan yang pedas. Oleh sebab itulah, kata pedas dipopulerkan oleh
adalah hidangan bubur tradisional dari Orang Melayu baik di Sambas dan
Muslim mengakhiri puasa pada waktu berbuka. Jenis bubur berasal dari orang
makanan untuk orang Melayu Sarawak. Selain bubur pedas ada pula masakan
adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau dan Melayu (Riau, Kepulauan
Riau, Jambi, dan Semenanjung Malaya) yang memiliki cita rasa asam dan pedas.
Masakan ini menggunakan berbagai jenis ikan dan hidangan laut seperti ikan
tongkol, kakap, tuna, Ikan kembung, gurami, dan cumi-cumi sebagai bahan utama
Semenanjung Melayu. Hidangan ini dikenal baik dalam khazanah seni memasak
Minangkabau ataupun Melayu, sehingga tidaklah jelas dari manakah asal mula
hidangan ini. Hidangan asam pedas Minang dapat ditemukan dengan mudah di
seluruh Rumah Makan Padang yang ada di Indonesia dan Malaysia, bahkan telah
menjadi masakan khas masyarakat Melayu dan Aceh. Namun racikan bumbu-
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asam_pedas
Berdasarkan sejarah penggunaan kata pedas itulah, kata pedas itu dapat
diketahui dikenalkan oleh masyarakat Melayu dan Minang Kabau. Kata pedas
yang memiliki arti ‗rasa cabai‘ itu kini mengalami perubahan makna menjadi
105
makna yang lain. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pedas juga
memiliki makna kiasan dengan proses sinestesia menjadi makna ki tajam atau
keras (tentang kritik dan sebagainya); menyakitkan hati (tentang perkataan dan
berpengalaman. Misal:
menyakitkan hati‘. Makna ini timbul karena adanya proses sinestesia, yaitu
Dalam hal ini fungsi indera yang bertukar adalah lidah dengan telinga.
106
Tabel 4.1 Perubahan Makna Kosakata Bahasa Indonesia Berdasarkan Dimensi Sejarah
Saudara. Skr. Brother or sister; near relative of about one‘s own Malay-English Dictionary, 392-393)
age. S. sa- jalan sa-jadi or s. sa- ibu sa- bapa or s. sa-ibu sa-ayah:
full brother or sister; Sid. Rama 28; also (Java) sedulur. S. sa-ayah
or s. sa-bapa: half-brother on father‘s side ; Ht. Bugis 59, 86. S.
anjing, s. semak (= sa-emak), or s. sa-ibu: half-brother on mother
side. S. sa-nenek or s. sa-pupu: cousin-german; first cousin; Bost.
Sal. ii 81, Ht. Bangs. 48. S. rapat: near relative. S. mara, s. daging,
or s. renggang: distant relative. Anak s.: nephew; niece. Adek s:
younger first cousin. Sanak s. : kindred. Mengambil akan s.: to
accept as a brother (and not as a lover); to break off a liaison
amicably;= mengaku adek-beradek. Saudara is a name given also
to the afterbirth as it is believed to be endowed with spiritual life
and to affect a child‘s fortunes very materially. [Cf. Ada-pun s. sa-
jalan sa-jadi s. semak dengan tuboh, tetapi sahabat itu s. semak
dengan nyawa: Sh. Kub.] (Malay-English Dictionary, 392-393)
2 Jawara Istilah jawara memiliki makna sebagai jagoan, dengan pengertian Atu Karomah dalam Tesisnya yang
jago dalam menyabung ayam dan bela diri pencak silat. Selain itu, berjudul Jawara dan Kebudayaan
mereka pun memiliki kemampuan untuk mempertontonkan ilmu Kekerasan pada Masyarakat Banten
kekebalan. Kemampuan-kemampuan itu dipergunakan oleh para
jawara untuk membela dan menciptakan rasa aman dan ketenangan
107
Juara 1. Trainer of fighting –cocks; Ht. Angg. 25, Ch. Jen. 3. Also j.
ayam and bujang j. Fig., a man‘s backer or solicitor; and (slang a
procuress. J. judi: sharper; Perch. Mal. 30. Also (politely)
jnandang. II. Ikan juara: a river catfish, Pangasius sp.; a foul (Malay-English Dictionary, 480-481).
feeder symbolizing persons of low tastes ( seperti ikan j. di bawah
jamban), Prov. Also (Min.) juar. III. Bintang juara: Venus. A
corruption of (Ar.) zuhrah, q.v. Also kejora, kechura. (Malay-
English Dictionary, 480-481).
3 Rawan Kata rawan dalam bahasa Jawa adalah drawas. Drawas diartikan 1. http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
rawan 2. waswas: cemas. hs2=i&q=rawan
rawan: (i) gristle, Sh.; (ii) the breast-bone,= Ked. Tulang papan. V.
Keris ganja rawan: kris with a fretted pattern on its ganja;= keris
ganja berkerawang. VI. Merawan: to be in the clouds; sky-high;=
berawan. VII. Num. Coeff. For articles made of string; e.g., nets.
(Malay-English Dictionary, 329)
4 Jurusan Kata jurusan yang kata dasarnya jurus berasal dari bahasa Sunda. http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
Dalam bahasa Sunda jurus itu nuju. Berikut arti jurus berdasarkan hs2=m&q=jurusan
bahasa Sunda 1) jurus artinya a. Jurus; b. Sikep, jurusan;
jurusan:menjurus; nuju; 2) menjurus artinya 1. Nuju; 2. Terus nuju;
3) sejurus artinya sakedapan, sajongjongan. Nuju artinya: (halus)
sedang:--kulem, sedang tidur.
5 Tinggal Kata tinggal dalam bahasa Jawa adalah keri. Keri diartikan sebagai http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
‗tinggal‘. Kerinan artinya ‗ketinggalan‘. Kata tinggal yang hs2=i&q=tinggal
dimaksud adalah tertinggal di belakang. Dalam bahasa Jawa Ngoko
kata tinggal itu disebut tilar.
Kata operasi pada awalnya dikenal dengan makna ‗bedah‘ dalam http://en.m.wikipedia.org/wiki/operation
bidang medis. Operasi memiliki makna bedah. Bedah atau
pembedahan (Bahasa Inggris: surgery, Bahasa Yunani: cheirourgia
"pekerjaan tangan") adalah spesialisasi dalam kedokteran yang
mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan
instrumen.
7 Mengemis Dalam bahasa Jawa kata pengemis itu memiliki kata dasar emis http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
yang maknanya adalah 1) baramaen; 2) musapir: pengemis hs2=i&q=emis
baramaen. Kata baramaen, bahasa Jawa, diartikan ke dalam bahasa
Indonesia ‗minta-minta, mengemis‘. Kata musapir, bahasa Jawa itu
diartikan ‗meminta-minta, mengemis‘.
8 Rapat Rapat dalam bahasa Jawa disebut rapet yang artinya menutup rapat http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
(mata); lunas (hutang); tidak terbuka rahasianya. Terbungkus rapat hs2=i&q=rapat
artinya dalam bahasa Jawa brukut. Melekat rapat artinya dalam
bahasa Jawa dhempet. Longgar/kurang rapat artinya dalam bahasa
Jawa Kendo. Perapatan artinya dalam bahasa Jawa prapatan.
Abd.43. Merapat kemudi: to attacth the rudder to a boat. Baji r.: (Malay-English Dictionary, 315)
wedge to fill up an interstice. Bersila r.: to sit with the legs drawn
up close to the body; Gem. Ht.31, Raj. Muda 11. Ketam perapat:
dovetail-plane. Sahabat yang r.:close friends. Orang Jawa pandai
merapat: the Javanese do good joinery work. (ii) merapat: (Min.) to
come together; to meet, e.g., of the village-elders meeting at the
balai ( merapat ka-balai), Must. Adat 3. (iii) R. gemente: (N.I.)
general meeting; board; B. II. Rapat bukit: a tree, Melanochyla
angustifolia; W. (Malay-English Dictionary, 315)
9 Pasar Kata pasar berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‗tempat berjual http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
beli‘. Dalam bahasa Jawa dikenal jajan pasar yaitu ‗penganan yang hs2=i&q=pasar
dibeli di pasar‘. Nama pasaran dalam bahasa Jawa artinya wage.
11 Aksi Kata aksi berasal dari bahasa Inggris. Kata aksi ini merupakan kata (http://www.babla.co.id/bahasa-inggris-
serapan dari kata action. Aksi atau action dalam bahasa Inggris indonesia/action)
memiliki makna kb 1) Tindakan, aksi; 2) Gerak; 3) Kekuatan; 4)
Tenaga: a man of action a. Orang yang suka bertindak—action;
kiasan 1) Tindak tanduk, tingkah laku: His actions are those of a
111
12 Blusukan Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahawa Jawa, dari kata (http: www.
dasar blusuk ‗masuk‘ dan akhiran –an (afiks verba) yang berarti badanbahasa.kemdikbud.go.id/blusukan-
‗masuk-masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu‘. Badan Pengembangan dan Pembinaan
Dalam bahasa Jawa blusukan merupakan verba, seperti dolanan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
‗bermain‘, sarungan ‗memakai sarung‘, dan oyak-oyakan ‗kejar- Kebudayaan)
kejaran‘. Kalau dibandingkan dengan bahasa Indonesia, afiks –an
pada umumnya membentuk kata benda dan berarti ‗hasil‘ atau yang
di-, misalnya, arahan ‗hasil mengarahkan atau yang dijadikan arah‘,
rujukan ‗yang dirujuk‘, pimpinan ‗hasil memimpin‘, dan suruhan
‗yang disuruh‘. Jadi, kata blusukan diserap ke dalam bahasa
Indonesia secara utuh.
13 Dicekal Cekal berasal dari singkatan cegah dan tangkal. Kata cegah dan https://id.m.wikipedia.org/wiki/cekal
tangkal berasal dari kata pencegahan dan penangkalan. Kata
pencegahan dan penangkalan merupakan suatu aktivitas
memberikan kewajiban pada pejabat keimigrasian yang bertugas
pada tempat-tempat pemeriksaan imigrasi guna melakukan
penolakan bersifat sementara terhadap Warga Negara Indonesia
yang terkena pencegahan untuk ke luar atau penolakan terhadap
warga negara asing, khusus bagi Warga Negara Indonesia dengan
wewenang dan tanggung jawab penangkalan dilakukan sebuah tim
yang dipimpin menteri bidang kehakiman dengan anggota yang
terdiri dari unsur Mabes TNI, Kejaksaan Agung, Kementerian Luar
Negeri, Kementerian Dalam Negeri serta mengikutkan Badan-badan
bidang intelijen bagi yang terkena penangkalan untuk masuk ke
dalam wilayah Indonesia berdasarkan alasan tertentu. Akan tetapi,
112
Galang. I. Thwarting or crossing; crossbeam or thwart of any kind. (Malay-English Dictionary, 320)
(i) Etym., a verbal derivate of alang (cf. Malang, palang);= *taking
a position a cross the path, barring*. Galangkan kehendaknya: to
thwart his wishes; Mar. Mah. Jikalau tidak aral menggalang, Ku
ulang juga sa-kali lagi: Should no evil fate debar me, Hitler come I
once again; Mal. Pant. (ii). Galang dapur: rectangular frame of
logs enclosing a Malay hearth. G.-g.: ridge-poles of house; Aw. Sul.
28. G.- galangan: low barrier-dykes or logs separating the divisions
of a ricefield,= pematang-pematang sawah, Sul. Hid. 17; (Java)
galengan. G. Kayu api: andirons. G. Perahu, galangan perahu, g. –
temalang: framework supporting a boat in a slipway; cf. bergalang
(to be in dock); galangkan perahu (to lay up a boat for repairs);
and g. Gemalang (to be constantly in dock). Atur g.: to arrange
sticks in a ricefield to mark where different varieties of rice are
planted. Bantal g.: long pillow; bolster (laid at right angles to body
of sleeper). Tupai g. Perahu: a preety squirrel, Scinrus raflesii, with
long white markings along its side suggesting the poles holding up a
113
Panas. Heat, esp. (or specifially) solar heat, cf. hangat, palak; (fig.)
unholy (of magical practices) or heated (of temper). P. bara, p.
baran, p. kerak: irritable; bad-tempered. P. hati: excitable; (Malay-English Dictionary, 202)
impulsive: passionate. P. keras, p. terek: great solar heat; very hot
weather. P. teh, p. tis: warmish; lukewarm. Baju p.: overcoat.
Demam p.: hot stage in fever. Hujan p.: rain in sunshine. Ilmu pp.
Black magic. Main p.: playing in the sun. Penyukat p.:
thermometer. Roman p., ruam p., tahi p., wam p.: prickly heat.
Timbang p.: to give good measure. Lekang di-p.: blistering under
heat, as paint; Must. Adat 41. P.-p. hendak: eager to. Sa-tahun p.,
sa—hari hujan, basah semua: * a sunny year, then a day‘s rain, and
all is wet*; the work of a lifetime may be undone in a moment;
Prov. (Malay-English Dictionary, 202)
18 Menjaring Dalam bahasa Jawa kata menjaring adalah njaring. http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
hs2=i&q=Jaring
in a tideway (j.hanyut) and fowlers‘ nets; not of seines or drag-nets (Malay-English Dictionary, 449-450)
(pukat). I11d. Veth cxviii 4,5, May. i Pet. Ayam 28); trellis-work (j.-
j;=jala-jala); the spike-work in an umbrella (j-j.payong, also
nyenyaring): and (fig.) netting generally, cf. menjaring angin ( to
net air, i. e., to waste one‘s time), and menjaring hati manusia ( to
ensnare to hearts of others), Sid. Rama 138. Drift-nets are named
after the fish they are made to catch, e.g. j. tamban (sardine-net); a
small stake-net for shallow water is j.teba, Hn. For fowling-nets,cf.
sia-sia tuan berlelah, j. di-rentang di-hadap burong ( in the sight of
the bird the net is set; your labour is spent in vain), Mal. Pant.
1255. Also (but rarely) jaling. (Malay-English Dictionary, 449-450)
19 Memakan Makan dalam bahasa Jawa adalah mangan. 1. Suka mencuri http://www.kamusdaerah.com/?bhs=a&b
makanan (untuk hewan, terutama kucing) dalam bahasa Jawa hs2=i&q=makan
artinya cluthak. 2. Makanan/ telor digoreng melebar tipis dalam
bahasa Jawa artinya dadar. 3. Ludah merah/ ludah orang yang
makan sirih dalam bahasa Jawa artinya dubang. 4. Burung pemakan
bangkai dalam bahasa Jawa artinya gagak. 5. Rapuh dimakan usia
(untuk kayu) dalam bahasa Jawa artinya gapuk.
Sosial
1. Perluasan (Generalisasi)
a) Data 1 : saudara
Kita Semua Bersaudara ". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur. (Jumat, 3 November 2016).
perubahan makna, yakni makna kata saudara lebih luas dari makna sebenarnya.
generalisasi adalah proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus ke yang
lebih umum. Cakupan makna lebih luas daripada makna yang lama atau dapat
juga dikatakan perubahan makna dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Contoh:
Kita Semua Bersaudara ". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur. (Jumat, 3 November 2016)
Makna kata saudara pada kalimat di atas bukan makna sebenarnya. Kata
yang seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; 2) orang
117
yang bertalian keluarga; sanak: ia mempunyai banyak—di sini, baik dari ibu
dan sebagainya); kawan; teman: dalam mengerjakan tugas ini, kita akan dibantu
tembuni: -- nya baru keluar, padahal bayinya telah lama lahir. Kata saudara
berarti orang yang memiliki hubungan darah atau sekandung. Namun, makna kata
sering menggunakan kata saudara dan memaknainya sebagai makna yang lebih
luas dari makna orang yang memiliki hubungan darah seperti yang tampak pada
kalimat di data 1.
Kata saudara yang pada mulanya hanya bermakna keluarga seperut atau
orang yang lahir dari kandungan yang sama, seperti dalam kalimat ―Orang yang
sedang berdiri di depan rumah itu adalah saudara kandungku‖, tetapi dalam
kalimat yang ada di data 1 ―Kita semua bersaudara‖makna kata saudara telah
meluas menjadi kata sapaan yang sederajat, baik usia maupun kedudukan sosial.
b) Data 2: jawara
Gubernur DKI sekarang sudah selon (nekat dalam bahasa Betawi). Lagaknya
melebihi jawara," kata Yenny saat menghadiri sebuah acara di Rusun Pesakih,
Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
adalah proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus ke yang lebih umum.
118
Kata jawara semula bermakna ‗jagoan‘ sesuai dengan makna yang ada di dalam
KBBI yakni pendekar, jagoan. Namun, kata jawara sudah berubah makna
menjadi makna yang lebih luas. Kata jawara menjadi juara atau pemenang. Misal:
yang gagah berani; orang yang pandai bersilat; pendekar; jagoan; 3) pengatur dan
Kata jawara pada zaman dahulu digunakan sebagai panggilan orang yang
kuat dan hebat, kini kata jawara berubah maknanya menjadi orang yang menang
dalam lomba apapun. Perubahan makna kata jawara dapat terjadi karena faktor
c) Data 3 : rawan
Warga yang tinggal di daerah rawan banjir kabupaten Bandung, Jawa Barat
berharap pemerintah selalu memberi informasi prakiraan cuaca saat musim hujan.
(Jumat, 4 November 2016)
Kata rawan semula melekat pada tulang rawan yang bermakna ‗lunak atau
lembut‘, kini maknanya berubah menjadi ‗rentan‘ atau sering terjadi pada kalimat
rawan perampokan, atau rawan kecelakaan. Dalam hal ini kata rawan telah
perluasan makna, yakni kata sebelumnya digunakan dalam cakupan yang khusus
kini mengalami perubahan makna menjadi yang lebih luas atau umum. Perubahan
dan pergeseran makna kata rawan itu terjadi karena ada faktor perbedaan bidang
119
atau bahaya; gawat; 3) muda, lembut (tentang tulang). Kata rawan kini digunakan
tidak hanya menunjukkan tulang rawan. Kata rawan dipakai juga dalam kalimat:
tulang rawan. Dalam hal ini, kosa kata bahasa Indonesia berkembang dengan
adanya perubahan makna kata rawan yang dapat dimaknai sebagai ‗muda, lembut,
d) Data 4 : jurusan
Sejumlah jurusan di sekolah menengah kejuruan di kota Tegal, Jawa Tengah,
kekurangan peminat.
Jurusan yang kurang diminati antara lain tata busana, sedangkan perhotelan
banyak peminat, ― kata Ketua PPDB SMKN 1 Tegal, Edi Suroso.
Makna kata jurusan dahulu adalah sebuah arah atau tujuan dari angkot.
Kini berubah makna menjadi generalisasi atau perluasan makna. Kata jurusan
tidak hanya untuk mengartikan tujuan atau arah, tetapi kata jurusan dapat
dimaknai sebagai bidang ilmu khusus seperti yang tampak pada kalimat data 4.
arah; tujuan; 2) bagian (pengkajian ilmu); 3) bagian dari suatu fakultas atau
120
masih tetap di tempatnya dan sebagainya; masih selalu ada (sedang yang lain
sudah hilang, pergi, dan sebagainya); 2) sisanya ialah...; bersisa...; tersisa...; yang
masih ada hanyalah; 3) ada di belakang; terbelakang; 4) tidak naik kelas (tentang
kepada; terserah kepada; terpulang kepada; 11) (sebagai keterangan pada kata
kewajiban salat.
makna dari kata tinggal mengisyaratkan bahwa kata tinggal merupakan kata yang
mengalami perubahan makna. Kata tinggal biasa digunakan pada kalimat ―Saya
tinggal di Medan.‖ Kata tinggal dalam kalimat tersebut adalah ‗tempat‘. Namun,
seperti yang dituliskan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata tinggal
dipakai. Misal: Adik saya pernah tinggal kelas. Makna kata tinggal pada kalimat
tersebut tidaklah sama dengan makna kata tinggal pada kalimat sebelumnya. Kata
121
tinggal pada kalimat tersebut ‗tidak naik kelas‘. Perubahan makna kata tinggal
merupakan perubahan yang bersifat meluas atau disebut perluasan atau dikenal
dengan istilah generalisasi. Perluasan makna yang dimaksud ialah suatu kata
berubah maknanya dari makna yang khusus ke makna yang lebih umum.
proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus ke yang lebih umum.
Cakupan makna lebih luas daripada makna yang lama atau dapat juga dikatakan
2. Sekarang saya dan orang tua tinggal di sebuah desa. ‗hunian atau tempat
tinggal‘
4. Permen di kantung saya tinggal satu lagi. ‗sisanya ialah...; bersisa...; tersisa...;
5. Amrin harus berlari karena telah tertinggal jauh dari teman-temannya. ‗ada di
belakang; terbelakang‘
‗meninggalkan pesan‘
Kata tinggal memiliki beberapa makna yang berbeda arti. Pemakaian kata
tinggal disesuaikan dengan konteks kalimat yang ada. Perubahan makna kata
f) Data 6 : operasi
Dalam kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
operasi penggusuran. Senin (3/10/2016).
Memang polisi dan sipil tidak bisa mengatasi penggusuran? Apakah itu ada high
density threat? Ini keliru," ujar Al Araf dalam Diskusi Publik "Problematika
Operasi Militer Selain Perang" di Gedung YLBHI, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Perubahan makna dapat terjadi pada beberapa kata dan disebabkan oleh
beberapa faktor. Termasuk pada kata operasi. Kata operasi semula melekat pada
dunia medis, yakni operasi dalam hal penanganan terhadap pasien. Misal:
wajahnya harus dioperasi plastik . namun , kini kata operasi dapat melekat pada
bidang yang lainnya misal bidang sosial, politik, dan militer dapat dilihat pada
Makna kata operasi menurut KBBI ialah 1) Dok bedah; bedel (untuk
kepada masyarakat, bangsa, dan tanah air. Perubahan makna kata operasi seiring
Sandiaga pun berkaca pada pencalonannya sendiri. Sandi yang telah mengikuti
penjaringan di lima partai selain Gerindra, yaitu PDI-P, Demokrat, PKB, PPP, dan
PAN, mengatakan bahwa ini adalah upayanya membangun komunikasi politik
alih-alih mengemis dukungan. (Sabtu, 25 Juni 2016)
Kata mengemis merupakan kata berimbuhan dari kata dasar emis yang
Pengemis berarti peminta-minta, biasanya yang diminta ialah berupa uang receh
atau makanan. Kata mengemis merupakan kata yang memiliki makna yang
negatif. Namun, kata mengemis berubah makna seiring waktu menjadi hal yang
meminta dengan kerendahan, tidak hanya melekat pada kata pengemis jalanan,
tetapi untuk yang lainnya seperti yang ada pada kalimat data 7. Dalam hal ini
Kata rapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya ialah 1) hampir
berhampiran sekali; dekat benar; 5) karib; erat (tentang persahabatan). Kata rapat
majelis. Kata rapat juga diartikan 1) tumbuahn menjalar, kulitnya dibuat obat;
Berkaitan dengan kata dasar rapat, beberapa kata berimbuhan dengan kata
dasar rapat dapat memberikan suatu perhatian bahwa kata rapat sesungguhnya
berawal dari makna ‗dekat‘. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, berikut
kata-kata yang berkaitan dengan kata dasar rapat. Rapat yang aartinya 1) hampir
rapat ini merupakan kata yang homonim, yakni dua kata yang sama baik tulisan
maupun lafal, tetapi berbeda makna. Makna yang terkandung dari kedua kata
tersebut merupakan makna kata yang berbeda dari makna aslinya. Perhatikan
kalimat:
Para peserta rapat bulanan karang taruna desa Aek Bange itu duduk rapat di
kursi panjang yang terbuat dari kayu jati.
125
yang kedua bermakna ‗berdekatan‘. Homonim menurut Chaer (2002: 92) ialah
relasi makna antarkata yang ditulis sama atau dilafalkan sama, tetapi maknanya
berbeda.
kata rapat dengan prinsip generalisasi atau yang dikenal dengan perluasan. Kata
rapat tidak hanya bermakna ‗dekat‘, tetapi juga bermakna ‗kumpulan‘. Meluasnya
makna kata rapat ini, saat ini telah bertahan sehingga masyarakat lebih populer
dengan makna kata rapat sebagai kegiatan berkumpul bukan lagi ‗dekat‘.
makna:
benar‘
5. Dia telah berteman rapat dengan Rina sejak kecil. ‗persahabatan; karib‘
padanan kata asing yaitu Bahasa Inggris saja adalah meeting atau pertemuan.
Makna rapat secara kebahasaan menurut KBBI seperti yang dikutip dalam
artikata.com, kata rapat sendiri memiliki dua kategori kata. 1. Adjektiva atau kata
sifat, dengan rapat berarti: hampir tidak berantara; 1) dekat sekali (tidak
hingga tidak bercelah: ; 4) berhampiran sekali; dekat benar ; 5) karib; erat (tentang
(kumpulan) untuk membicarakan sesuatu. Dapat dilihat dua kategori kata rapat
sendiri di atas. Kata rapat semula merupakan kategori adjektiva lalu berubah
menjadi nomina. Dari peristilahan kata rapat yang menjadi nomina dari adjektiva
sering disebut conversion atau konversi dalam bahasa sehingga dalam kasus kata
rapat, hal ini disebut nominalisasi atau secara singkat perubahan suatu kata
Makna rapat sudah berisi makna humanis. Dari arti secara harfiah sudah
dapat diukur mengapa kita menggunakan kata rapat daripada pertemuan itu
Bhinneka Tunggal Ika yang terpampang di lambang negara, Garuda. Slogan yang
berasal dari bahasa Sansekerta yang secara harfiah berarti "Beraneka Satu Itu Jua"
oleh ahli bahasa Indonesia kita dahulu. Rapat yang menghadirkan banyak orang
dalam satu ruang dan satu pembahasan intinya adalah menyatukan atau
merapatkan. Apa saja yang dirapatkan? Tentunya yang merenggang. Seperti visi
atau misi organisasi yang sudah menyimpang atau terjadinya perpecahan dalam
Sejatinya orang yang hadir rapat memahami tujuan rapat, yaitu merangkai atau
merekatkan kembali sesuatu yang dianggap tidak satu lagi. Namun, pada
realitanya, kadang rapat adalah ajang berbicara intelek tanpa solusi. Ajang
menunjukkan senioritas, saran dan kesan atau keluhan junior hanyalah angin lalu.
Rapat adalah masa mengeluarkan uneg-uneg pada seseorang atau bahkan menjadi
ajang menjelek-jelekkan. Apanya yang bisa disebut rapat dalam hal ini. Makna
menggunakan istilah meeting atau pertemuan, tidak ada makna humanis dengan
kata meeting atau pertemuan. Bukankah kita sehari-hari saja kadang bertemu,
sedangkan bahasa Indonesia memahami hal ini. Manusia secara sosial tidak ingin
hanya sekedar bertegur sapa setiap harinya. Mereka ingin merapatkan atau
Kata pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) tempat orang
berjual beli; pekan; 2) kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yang
ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin menukar
uang dengan barang atau jasa; 3) dipakai dalam pergaulan sehari-hari (tentang
bahasa yang kurang baik tata bahasanya, pilihan katanya, dan sebagainya).
Pada awalnya kata pasar dimaknai sebagai tempat jual beli. Makna kata
pasar kemudian meluas. Perubahan makna kata pasar dapat diartikan sebagai
jalan atau dimaknai sebagai tempat. Perluasan makna ditandainya kata yang
dulunya khusus kini menjadi kata yang lebih umum. Kalimat ―Ibu pergi ke pasar‖
kata pasar diartikan tempat berjual beli. Namun, kalimat ― Kita harus mengawasi
pasar modal‖ kata pasar tidak diartikan sama seperti kalimat sebelumnya. Kata
pasar diartikan sebagai wilayah atau tempat berkumpulnya modal usaha. Kalimat
― Pasaran harga cabai sekarang Rp 60.000,00 per kilo.‖ Kata pasaran berarti rata-
rata.
Pengetahuan pemakai bahasa tidak sampai di situ saja, kata pasar dikenal
juga dengan ‗jalan‘. Selain kedua makna yang merupakan perluasan dari kata
pasar tersebut, kata pasar juga meluas menjadi pasaran atau yang dimaknai
perubahan makna dari yang lebih umum ke yang lebih khusus; dari yang lebih
Contoh:
umum.
Kata aksi identik dengan tindakan atau gerakan serentak yang dilakukan
khalayak untuk meminta apa yang diinginkan. Kata aksi populer di tengah
masyarakat dikarenakan pengguna bahasa merasa kata aksi lebih sopan dari kata
demo. Aksi disandingkan dengan ungkapan unjuk rasa. Dengan demikian, kata
aksi merupakan kata yang mengalami perubahan makna, yakni kata aksi
merupakan kata yang dianggap lebih sopan dibandingkan dengan kata demo.
blusukan bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi kata blusukan ini diakui atau tidak,
lebih dipopulerkan oleh media massa untuk kegiatan pejabat publik khususnya
sang Gubernur DKI Jakarta yang sekarang menjabat sebagai Presiden Indonesia
yang ke-7, Joko Widodo, atau yang akrab dipanggil Jokowi. Presiden Indonesia
peningkatan. Kata blusukan dianggap lebih tinggi dari makna awalnya karena
digunakan oleh pejabat publik. Padahal kata blusukan pada awalnya memiliki arti
Pengertian blusukan atau makna blusuk itu ternyata berupa istilah untuk
keluar masuk di tempat yang jarang dilewati atau didatangi orang. Dari definisi
lain istilah blusukan ini dimiringkan, sebagian menafsirkan blusukan adalah cara
Pembinaan Bahasa kata blusukan secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari
kata dasar blusuk ‗masuk‘ dan akhiran –an (afiks verba) yang berarti ‗masuk-
masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu‘. Dalam bahasa Jawa kata
Indonesia, afiks –an pada umumnya membentuk kata benda dan berarti ‗hasil‘
atau yang di-‗, misalnya, arahan ‗hasil mengarahkan atau yang dijadikan arah‘,
rujukan ‗yang dirujuk‘, pimpinan ‗hasil memimpin‘, dan suruhan ‗yang disuruh‘.
Jadi, kata blusukan diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh yang sekarang
populer di masyarakat.
Kata blusukan itu sendiri belum tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Bahasa Jawa (Bausastra Jawa) halaman-71, yang disusun oleh Widodo, dkk.,
cetakan ke-9, tahun 2011 yang diterbitkan oleh Penerbit Kanisius Yogyakarta,
secara harfiah/istilah kata blusuk, mblusuk berarti mlebu ing (bahasa Indonesia
berarti "masuk ke", Penulis); blusak-blusuk berarti mlebu ing ngendi-endi (bahasa
blusuk-an bermakna aktivitas "masuk ke" atau aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang memasuki suatu tempat yang asing untuk mendapatkan sesuatu. Jadi,
kata blusuk-an asli bahasa Jawa, bukan bahasa Indonesia. Kata blusukan belum
resmi menjadi kata bahasa Indonesia sehingga jelas tidak terdapat dalam KBBI
bahasa Jawa. Pemakaian kata blusukan dimaknai oleh pemakai bahasa sebagai
makna yang lebih luas dan lebih sopan dari makna sebelumnya.
tahan menderita; (tetap) kuat; tabah. Kata cekal sebenarnya akronim dari kata
cegah dan tangkal. Seringkali akronim dianggap sebagai kata oleh pemakai bahasa
misal sidak yakni inspeksi mendadak. Namun, kata cekal saat ini populer
dicekal keluar negeri karena terlibat kasus korupsi. Oleh karena itu, nilai rasa kata
dicekal disebut peyorasi. Peyorasi merupakan salah satu jenis perubahan makna
yang dianggap kata itu memiliki nilai rasa yang kurang sopan atau istilah lain
menyebutkan penurunan makna, makna sebelumnya lebih tinggi atau lebih sopan
dari makna yang sekarang. Menurut Kridalaksana (1984: 123) perubahan makna
peyorasi ialah proses perubahan makna yang mengakibatkan makna baru atau
133
makna sekarang dirasakan lebih rendah, kurang baik, kurang menyenangkan, atau
Contoh:
bunting lebih rendah daripada hamil
Wartawan sering keliru menggunakan kata cekal dalam menulis sebuah
berita. Banyak yang mengira cekal adalah sebuah kata dasar yang berarti
ditemukan dalam kutipan harian Kompas, wartawan dari media lain juga
memaknai dicekal dengan makna yang keliru. Coba perhatikan kutipan berita
berikut ini :
Kata cekal di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tidak ada
karena cekal memang bukan sebuah kata dasar, melainkan akronim dari cegah dan
tangkal. Pemberian status cegah dan tangkal kepada seseorang hanya dikeluarkan
oleh ditjen imigrasi. Yang dimaksud dengan cegah dan tangkal ialah sebagai
berikut. Cegah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah cegah dan tangkal
larangan; siar larangan menayangkan program acara di stasiun televisi atau radio.
Pencegahan adalah upaya untuk tidak memberikan peluang bagi WNI yang ingin
seseorang ke luar negeri kepada ditjen imigrasi selama 14 hari. Jika seseorang
perlu dicegah untuk waktu lama, maka sebelum masa 14 hari tersebut habis, Polri
http://wikipedia.org/wiki/cekal
dicegah dan ditangkal. Kata ini dipakai untuk menggantikan pelarangan dan
dicekal oleh pihak berwajib untuk jangka waktu yang relatif lama‖. Kata cekal
berupa kata yang semula dirasakan halus kemudian karena faktor tertentu, makna
5. Asosisasi
a) Data 14 : mengucurkan
Sementara itu, join venture antara PT Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT
Sembcorp Development Pte (Singapura) mengucurkan investasi mencapai
hampir 8 Triliun dalam membangun Kendal Industrial Park Jawa Tengah.(Sabtu,
25 Juni 2016)
Asosiasi adalah proses perubahan makna sebagai akibat persamaan sifat.
Contoh: Sudah lama ia menaruh hati pada bunga desa itu (Kridalaksana, 1984:
124).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cucur artinya pancaran menurun (tentang
yang melekat pada kata mengucurkan . Kata mengucurkan berarti jatuhnya benda
dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat tinggi. Misal: 1) Ia mengucurkan air
matanya. 2) Air hujan itu mengucur dengan deras. Selain, digunakan untuk
menyatakan benda yang lain seperti dana, bantuan dll. seperti yang telah
dana. Makna kiasan yang terkandung pada kata mengucurkan diketahui dengan
adanya konteks kalimat. Kata mengucurkan yang kemudian diikuti kata investasi
Perbankan lebih sulit dalam menggalang dana dari luar negeri.(Sabtu, 25 Juni
2016)
Kata menggalang merupakan kata berimbuhan dari kata dasar galang. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bahwa galang itu ialah barang
yang dipasang melintang ( seperti bantal, penyangga, ganjal, landasan dari kayu,
balok); kayu dan sebagainya penunjang atau penopang supaya tinggi atau supaya
menggalang digunakan oleh pemakai bahasa untuk menyebutkan makna yang lain
dari makna yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata menggalang
bahasa Indonesia kata mengumpulkan itu terdapat dalam kamus. Hal ini dipahami
kata akibat adanya persamaan sifat seperti yang dikemukakan Suwandi (2008:48).
yang disamakan dalam hal ini ialah fungsi menggalang yang diartikan
137
dari luar negeri. Kata menggalang diganti dengan kata mengumpulkan menjadi
Perbankan lebih sulit dalam menggumpulkan dana dari luar negeri. Selain kata
yang lain, tetapi sesuaikan dengan konteks kalimat yang akan dimaksud. Misal:
Oleh karena itu, pengguna bahasa harus bijaksana dalam menggunakan kata
ada.
Kata pangkas sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bergunting.
bukan memangkas berbagai aturan seperti yang terdapat dalam data 16. Kata
memangkas pada kalimat data 16 memiliki makna asosiasi atau makna yang
timbul karena adanya persamaan sifat. Persamaan sifat antara memangkas rumput
dapat digunakan dalam kalimat data 16. Persamaan yang dapat dipahami di antara
rumput, memangkas rambut, dll, tetapi kini pemakaian kata memangkas dapat
persamaan sifat antara kedua kata atau pemaknaan. Asosiasi ialah adanya
hubungan antara sebuah bentuk ujaran dengan sesuatu yang lain berkenaan
dengan bentuk ujaran tersebut, sehingga bila disebut ujaran tersebut yang
dimaksud ialah sesuatu yang lain yang berkenaan dengan ujaran tersebut.
Misalnya, kata amplop yang sebenarnya bermakna sampul surat , tetapi amplop
dalam kalimat ―Supaya urusan cepat beres, berikan saja amplop‖ bermakna uang
sogok. Contoh lain ialah berupa hubungan waktu dengan kejadian, seperti
Wartawan harus lebih seimbang dan pemberitaannya tidak memicu konflik, dan
memanaskan situasi. (Jumat, 4 November 2016)
sebagainya). Kata dasar memanaskan adalah panas yang dalam Kamus Besar
musim); 3) demam (suhu badannya lebih tinggi daripada biasa); 4) terasa seperti
terbakar atau terasa dekat dengan api; bersuhu relatif tinggi; 5) gerah; 6) sangat
berpengaruh buruk (tentang uang yang mudah memperolehnya, tetapi mudah juga
terdapat pada kalimat data 17 juga mengalami perubahan makna karena ada
sesuatu hal.
panas. Namun, kata memanaskan kini memiliki makna yang berbeda-beda. Dalam
kalimat tersebut yang menjadikan panas bukanlah suhu, tetapi sesuatu yang lain.
Kata memanaskan sedang mengajukan kepada bentuk ujaran yang lain yang
adanya persamaan sifat yang dimiliki kata memanaskan dengan bentuk ujaran
Wartawan harus lebih seimbang dan pemberitaannya tidak memicu konflik, dan
memanaskan situasi. (Jumat, 4 November 2016)
e) Data 18 : menjaring
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda. (Jumat, 23 September 2016)
Makna kata menjaring menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1)
menangkap ikan dan sebagainya dengan jaring; 2) ki masuk ke dalam jala (tentang
Kata jaring sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah 1) alat penangkap
141
ikan dan sebagainya yang serupa siratan (rajutan) tali (benang) yang membentuk
menjaring dalam hal ini diartikan sebagai ‗menangkap‘. Kini, kata menjaring
tidak hanya digunakan untuk ikan saja, melainkan telah berubah maknanya
perubahan makna karena makna yang dipahami ialah makna asosiasi. Kata
menjaring dianggap sama sifatnya dengan menyeleksi. Misal menjaring ikan, kata
penyeleksian, tentu dalam penjaringan itu tidak ada lagi benda lain selain ikan
yang ditemukan atau ditangkap. Dalam hal ini dipahamilah kata menjaring itu
berasoasiasi dengan kata menjaring yang ada pada kalimat data 18.
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda. (Jumat, 23 September 2016)
Makna kata menjaring pada kalimat data 18 ini ialah menemukan atau
menyeleksi. Misal kata menjaring pada kalimat di atas diganti dengan kata
menemukan atau menyeleksi.
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menemukan pemilih muda.
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menyeleksi pemilih muda.
atau menyeleksi.
142
6) Metafora
lama‘. Jika makna denotasi kata memakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
memiliki arti biasanya mengandung arti lebih aktif dari kata makan yaitu 1)
(tentang rem, gigi roda, dan sebagainya); 9) melukai; 10) mengenai; menembus;
dasar laut; 12) (dapat) masuk (tentang barang yang dimasukkan ke lubang, ke air);
13) mengambil; mempergunakan dan sebagainya secara tidak sah (milik orang
lain atau negara); 14) ki meniduri perempuan (biasanya dalam arti hubungan
gelap); 15) ki rezeki. Kata waktu sendiri diartikan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia ialah 1) seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan
berada atau berlangsung; 2) lamanya (saat yang tertentu); 3) saat yang tertentu
Metafora adalah pemakaian kata tertentu untuk objek atau konsep lain
tersebut, dapat dipahami bahwa memakan waktu juga merupakan metafora, yakni
makna yang ditimbulkan karena adanya makna kias. Metafora juga dikenal
makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya, kini terdapat
7) Sinestesia
Data 20: pedas
Awal pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok
melontarkan komentar pedas soal Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.
(31 Agustus 2016)
Kata pedas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai 1)
rasa seperti rasa cabai (lombok dan sebagainya); 2) terasa seperti cabai atau
merica; 3) ki tajam atau keras (tentang kritik dan sebagainya); menyakitkan hati
umumnya kata pedas digunakan untuk menyebutkan jenis rasa yang hanya
dirasakan oleh lidah. Misal: Cabai itu rasanya pedas. Namun, seiring waktu
mengartikan sesuatu yang tidak enak atau terlalu menyakitkan. Misal: Pedas
sekali kata-katamu. Kata pedas bukan berarti pedas seperti rasa cabai, tetapi pedas
menyakitkan. Begitu pula dengan kata pedas yang terdapat pada data 20. Kata
pedas telah mengalami perubahan makna dari rasa menjadi suatu hal yang
menyinggung perasaan, caci maki, hinaan, bentakan, hujatan, dan kata-kata yang
perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera (dari indera penglihatan
sebagainya).
misal pedas yang sebenarnya harus di indera dengan perasa lidah, lalu di indera
dengan indera pendengaran misal dalam kalimat Bicaranya memang cukup pedas.
Kata pedas pada data 20 bermakna kata-kata atau komentar yang tajam
bahwa kata-kata itu memang tidak baik untuk didengar karena begitu
menyebutkan makna dengan sesuatu yang lebih mendalam. Selain kata pedas,
masih ada banyak lagi kata yang mengandung sinestesia. Faktor pertukaran
Tabel 4.2 Perubahan Makna Kosakata Bahasa Indonesia Berdasarkan Dimensi Sosial
menggunakan
kata saudara di
Sumatera Utara
yang
merupakan ciri
khas. Misal: Ini
saudara kita
Jawa. Kata
saudara
menandakan
keakraban dan
kesopanan.
2 jawara pendekar; 1) orang (regu) Faktor Sosial generalisasi Jawara itu Jawara itu sepadan Jawara itu seperti
jagoan yang mendapat Masyarakat jagoan atau dengan kata juara ‗pahlawan atau
kemenangan pendekar. menurut saya. kesatria‘; orang
dalam Jagoan dalam Mungkin, yang berprestasi
pertandingan yang arti orang yang penggunaan kata
terakhir; 2) suka berkelahi. jawara itu lebih
pengatur dan banyak digunakan
pelerai dalam di Jakarta.
persabungan
ayam; 3)
pemimpin
peralatan (pesta
dan sebagainya);
4) ahli; terpandai
dalam sesuatu
(pelajaran dan
148
sebagainya).
3 rawan rindu 1) mudah Faktor Generalisasi gawat, kritis, Rawan itu Rawan itu tidak
bercampur menimbulkan perbedaan rawan yang berbahaya. Rawan aman; Tulang yang
sedih, pilu, gangguan bidang diartikan rindu banjir, rawan lunak.
atau terharu keamanan atau pemakai atau pilu ada bencana, rawan
bahaya; gawat; 2) lingkungan dalam puisi kecelakaan
muda, lembut Amir Hamzah
(tentang tulang);
3) kata
penggolong
bilangan yang
berarti selengkap
(tentang jala,
jaring, kancing,
dan sebagainya):
~ jala, satu jala; 4)
kendaraan; takhta
-- , tandu.
4 jurusan Arah 1) bagian Faktor generalisasi Jurusan itu Jurusan itu trayek Ke arah; berkaitan
(pengkajian ilmu); perkembangan bermakna arah menuju ke suatu dengan bidang
2) bagian dari ilmu dan untuk angkot. tempat pendidikan.
suatu fakultas atau teknologi Sekarang
sekolah tinggi jurusan untuk
yang bertanggung bagian pada
jawab untuk akademik atau
mengelola dan fakultas atau
mengembangkan untuk
suatu bidang menyebutkan
149
apa-apa; 9) hanyalah; 3)
bergantung ada di
kepada; terserah belakang;
kepada; terpulang terbelakang; 4)
kepada; 10) tidak naik kelas
(sebagai (tentang murid
keterangan pada sekolah); 5)
kata majemuk sudah lewat
berarti) a yang (lalu;lampau);
didiami; b yang 6) diam (di); 7)
ditinggalkan selalu; tetap
(dikosongkan dan (demikian
sebagainya)— halnya); 8)
bersiul-siul melupakan; 9)
tinggal bersenang- tidak usah
senang—waktu berbuat apa-
tidak memenuhi apa; 10)
kewajiban salat. bergantung
kepada;
terserah
kepada;
terpulang
kepada; 11)
(sebagai
keterangan
pada kata
majemuk
berarti) a yang
151
didiami; b yang
ditinggalkan
(dikosongkan
dan
sebagainya)—
bersiul-siul
tinggal
bersenang-
senang—waktu
tidak memenuhi
kewajiban salat.
6 operasi Bedah 1) Mil tindakan Faktor Generalisasi Makna awalnya Kalau operasi seperti kegiatan;
atau gerakan perbedaan bedah, biasanya ‗diobati atau
militer; 2) bidang selanjutnya digunakan dalam pengobatan‘
pelaksanaan pemakai meluas ke medis, operasi
rencana yang lingkungan bidang militer militer itu
telah yaitu tindakan semacam proses
dikembangkan;-- atau pergerakan, upaya,
bakti kegiatan pergerakan. cara, barangkali.
sosial yang Operasi itu
merupakan darma merencanakan
bakti kepada yang sudah
masyarakat, dikembangkan.
bangsa, dan tanah Berasal dari
air. bahasa asing
yaitu bahasa
Inggris. Kalau
152
bahasa asli
operasi
bermakna
pelaksanaan.
Kemudian
bahasa
Indonesia
bedah
(melaksanakan
bedah)
7 mengemis meminta- 1)meminta dengan Faktor Generalisasi Dari kata emis Kalau meminta meminta-minta
minta sedekah merendah-rendah perbedaan bentuk tidak sedekahnya tidak,
dan dengan penuh tanggapan baku adalah tetapi kalau
harapan pemakai kemis. meminta iya,
bahasa Mengemis itu memohon
pada dasarnya dukungan seolah-
meminta pada olah seperti
hari kamis. pengemis.
Lalu meminta-
minta sedekah.
Kemudian
meminta-minta
jabatan atau
mengemis
jabatan.
Namun, lebih
sering
153
digunakan untk
orang-orang
yang dipinggir
jalan yang
mengulurkan
tangannya
untuk meminta-
minta.
8 rapat dekat sekali 1) kerap (tentang Faktor Generalisasi Rapat itu 1) Rapat itu meeting. Rapat itu seperti
tanaman, perkembangan hampir tidak pertemuan; posisi.
anyaman, dan ilmu dan berantara dekat
sebagainya) 2) teknologi dan sekali (tidak
tertutup benar- faktor renggang); 2)
benar hingga tidak perbedaan kerap (tentang
bercelah; 3) bidang tanaman,
berhampiran pemakai anyaman, dan
sekali; dekat lingkungan sebagainya) 3)
benar; 4) karib; tertutup benar-
erat (tentang benar hingga
persahabatan). tidak bercelah;
Kata rapat juga 4) berhampiran
diartikan sekali; dekat
pertemuan benar; 5) karib;
(kumpulan) untuk erat (tentang
membicarakan persahabatan).
sesuatu; 5) sidang; Kata rapat juga
majelis. Kata diartikan
154
9 pasar tempat berjual 1) kekuatan Faktor sosial generalisasi Kalau di Medan Kalau kami Kalau di Medan
beli penawaran dan masyarakat pasar itu pajak. mengenalnya pasar pajak; Jalan raya
permintaan, Arti itu tetap pasar
155
pemilih dalam
suatu pemungutan
suara;
11 aksi gerakan; demontrasi (unjuk Faktor Ameliorasi Aksi dalam Kalau kami Aksi identik dengan
tindakan rasa) perbedaaan bahasa memahami kalau ‗demo massa‘.
tanggapan Indonesia itu aksi dengan demo
pemakai ‗gerakan‘. Ada itu sama sih.
bahasa penghalusan Demonstrasi, aksi
kata yaitu massa itu
eufemisme. sebenarnya
Jika dikatakan penggunaan bahasa
demo itu kasar. yang digunakan
dalam hal-hal yang
dilakukan untuk
menyampaikan
aspirasi.
12 blusukan keluar masuk kunjungan kerja Faktor Ameliorasi blusuk yaitu Kalau blusukan bergerak ke tempat
ke tempat pejabat publik perbedaan masuk, tetapi secara harfiah sih yang agak-agak
yang jarang tanggapan tidak sesuai jika saya tidak tahu kumuh
dikunjungi pemakai kita artinya apa. Tapi,
bahasa menggunakan kalau blusukan
kata blusuk yang saya dengar-
dengan masuk dengar yang
menjadi ―Ayo digunakan Jokowi
blusuk!‖ itu saya rasa ‗turun
Memang telah ke lapangan‘,
terjadi ‗turun ke
perluasan masyarakat‘, saya
157
13 dicekal tahan 1)memegang: Faktor salah Peyorasi Merujuk ke Ditahan Dicekal itu
menderita pendekar itu kaprah KBBI, dicekal dihambat
kembali ~ kedua itu: 1)Tahan
tangan musuhnya menderita—
sehingga tetap kuat tabah
musuhnya bahasa Melayu;
berteriak minta 2) Tangkap—
ampun; 2) pegang; 3)
menangkap Cegah dan
(pencuri dan tangkal
sebagainya); 3) (singkatan)
akronim cegah termasuk sidak,
dan tangkal; --politik
14 mengucurkan mencucurkan; 1)ki mengeluarkan Faktor Asosiasi Kata dasarnya Mengucurkan Bercucuran.
memancurkan (dana, bantuan, asosiasi kucur. Merujuk investasi itu lazim mengucurkan berarti
dan sebagainya); ke KBBI digunakan dalam membasahi atau
menurunkan: artinya bahasa pers dalam menyirami;
mereka menuntut mencucurkan, bahasa percakapan memberi
158
memotong
ujung;
menggunting.
Perluasannya
sekarang yang
memotong-
motong itu
disebut
memangkas.
Memangkas
anggaran,
memangkas
anggota, dll.
Dalam
masyarakat
Jawa mengenal
kata cukur,
tidak mengenal
kata pangkas.
Kalau di
masyarakat
Medan, cukur
itu
berhubungan
dengan acara
aqiqahan bayi.
Kalau
memotong
161
rambut masih
memangkas.
17 memanaskan menjadikan 1) ki menjadikan Faktor Asosiasi Kata dasar Membuat situasi Menghangatkan
panas meruncing asosiasi panas artinya menjadi panas. atau tindakan
(genting dan menjadikan melakukan
sebagainya). panas. pemanasan
Kemudian
mengalami
perluasan yaitu
genting;
meruncing.
Adanya proses
asosiasi.
Memanaskan
situasi –
meruncing.
Kata panas
banyak
turunanannya—
lihat kamus
18 menjaring menangkap 1) ki masuk ke Faktor Asosiasi Menjaring kata Menjaring itu Menjaring berarti
ikan dengan dalam jala asosiasi kerja. memilih dan menangkap;
jaring (tentang bola dan Meluasnya memilah memilih atau
sebagainya); 2) ki pada kiasan, menyeleksi
memperoleh; yaitu:
menemukan; memperoleh,
162
menyeleksi; menemukan,
menangkap menyeleksi,
menangkap.
Peribahasanya
menjaring
angin atau
perbuatan sia-
sia
19 memakan memasukkan 1) mengisap; 2) Faktor Metafora Kiasannya Ada proses membutuhkan
sesuatu ke memakai; linguistik mengakibatkan, metafora dalam waktu yang lama.
dalam mulut memerlukan; makan korban. memakan waktu
menghabiskan Banyak
(waktu, biaya, dan turunannya
sebagainya); 3) banyak lihat
menyerang, kamus.
mematikan, Memakan
mengambil waktu
(dalam permainan maknanya
catur; 4) bekerja memerlukan
sebagaimana waktu yang
mestinya (tentang lama atau
rem, gigi roda, menghabiskan
dan sebagainya); waktu yang
5) melukai; 6) lama. Misal
mengenai; pekerjaaan
menembus; 7) yang bisa
memperoleh dilakukan 2
sesuatu; mencapai hari menjadi 4
163
Indonesia
konstruksinya dan metafora. Keterkaitan makna pada perubahan makna kosa kata
kata. Dua motivator terkuat yang mendasari perubahan makna makna adalah
1. Makna „ Sekandung‟
Makna ‗sekandung‘ ini adalah makna awal atau dasar dari kata saudara.
Makna ini merupakan makna yang dominan dari setiap makna saudara. Makna
‗sekandung‘ muncul pada kelas gramatika nomina. Kata saudara yang bermakna
awal ‗sekandung‘ (―sa= satu; udara=perut) telah dipakai untuk menyebut semua
prefiks se- menjadi sekandung yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
sekandung adalah saudara seibu (baik seayah maupun tidak) atau sekandung
―Bayi itu telah meninggal ketika masih berada dalam kandungan‖. Anak kandung
ialah anak yang lahir dari kandungan sendiri; anak sendiri ( bukan anak tiri atau
anak angkat). Dengan demikian, kata saudara semula diartikan sebagai seseorang
dilandasi dengan pemetaan metaforis antara dua ranah pengalaman yang berbeda,
dari ranah sumber KANDUNG yang dipetakan ke ranah target PERUT melalui
metafora PERUT ADALAH KANDUNG adalah (i) struktur dan (ii) kelayakan
kasus perluasan makna saudara ke makna yang lain melalui makna dasar
‗sekandung‘ fokus makna (i) yang lebih relevan. Jadi, metafora yang lebih
spesifik, tetapi secara umum dapat diajukan, yaitu STRUKTUR DARI SISTEM
2010:158). Secara spesifik, struktur yang dimaksud salah satunya terkait dengan
konfigurasi hirarki kedudukan di dalam kandung tersebut. Salah satu posisi hirarki
dalam ranah target kandung, yang dipetakan secara metaforis oleh saudara,
ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984: 120).
Dalam makna kognitif, pembicara mengatakan apa adanya dan yang dimaksudkan
juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah, maka kita
secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan yang megah.
Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta seberapa
pemakai bahasa secara apa adanya. Misal, Dua orang saudara itu hidup rukun.
Secara langsung dapat dilihat atau dibayangkan saudara yang hidup rukun, tetapi
belum mempersoalkan saudara apa atau yang mana yang hidup rukun.
Makna kognitif dari kata saudara inilah yang kemudian menjadi fokus
sekandung termotivasi dari asal-usul kata saudara itu terbentuk, yakni dari bahasa
Melayu sa dan udara, sa berarti ‗satu‘ dan udara ‗perut‘. Dalam hal ini dapatlah
dipahami secara sederhana bahwa yang dikeluarkan dari satu perut merupakan
saudara, seperti ari-ari atau plasenta yang juga keluar saat bayi keluar.
Salah satu pandangan dari linguistik kognitif, bahwa makna suatu kata
(dalam suatu bahasa) bukan hanya ditentukan oleh objek yang menjadi refensinya
tersebut berperan penting. Oleh karena itu, dalam menjelaskan fenomena bahasa,
penghayatan dan pemahaman secara subjektif tentang konsep figur dan latar
saudara berarti seseorang yang lahir dari kandungan yang sama. Karena memiliki
arti satu kandungan maka terdapat keterkaitan makna kata saudara selain kakak
atau adik yang lahir dalam satu kandungan, yaitu: saudara satu kandung dengan
saudara meluas menjadi beberapa makna dan bentuk kata saudara juga
berkembang seperti kata saudara kandung, saudara angkat, saudara tiri, saudara
keluarga‘ ini merupakan wujud perluasan dari kata saudara. Makna ‗bertalian
keluarga‘ berhubungan dengan ikatan di keluarga, yaitu adik dan kakak ibu atau
ayah, nenek atau kakek, sepupu, dll yang memiliki hubungan darah dengan
seseorang.
makna satu perut atau makna sekandung. Secara kognitif kata saudara
saudara terdekat setelah satu kandung. Ikatan keluarga dalam hal ini merupakan
terdekatnya.
168
makna lain, yakni ‗saudara yang bertalian keluarga‘. Kata saudaranya dapat
makna perluasan dari makna sekandung. Dalam bahasa lain, keluarga dapat
karena saudara memiliki hubungan darah dengan ayah dan ibunya. Ayah dan ibu
terkandung dalam arti keluarga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu: 1.
ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah: seluruh -- nya pindah ke
keluarga yang melibatkan ibu, bapak dan anak ini memiliki kesamaan makna
dengan kata saudara yaitu seseorang yang dekat karena lahir dari satu kandungan
ibu atau darah daging ayah disebutlah saudara. Jika lebih tua disebut kakak jika
lebih muda disebut adik. Pengetahuan dan pengalaman pemakai bahasalah yang
169
menyebabkan makna kata saudara ini berkembang, tidak hanya saudara bermakna
ikatan satu kandung, tetapi juga menjadi makna yang lebih luas yaitu saudara
saudara seiman. Orang-orang yang satu golongan disebut juga saudara, misal
dipanggil juga saudara. Hal ini untuk mempererat hubungan sosial atau
mengenal, tetapi dipanggil saudara yang dianggap dekat, sedekat makna kata
Kita Semua Bersaudara ". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur.
Pada kalimat di atas tampaklah bahwa yang dimaksud adalah bukan
saja saudara sebangsa, saudara sesuku, dan lain-lain. Selain, untuk menunjukan
keakraban kata saudara pada kalimat di atas memberikan pesan perdamaian dan
persatuan.
dengan metafora. Secara khusus, saudara yang maknanya satu kandung itu
memiliki kesamaan, kesamaan dalam hal gen yaitu gen dari si ayah atau si ibu,
kesamaan dalam hal bentuk fisik. Selain kesamaan dalam hal fisik dan gen, ada
kedekatan hubungan antara saudara kandung karena dilahirkan dari perut yang
sama dan tinggal bersama dalam waktu tertentu. Dengan memahami konsep
bukan seorang pedagang. Orang-orang yang sebaya lebih dekat hubungannya dan
dibandingkan saudara kandung yang memiliki jarak umur yang menyebabkan rasa
canggung dalam hal komunikasi. Berkaitan dengan hal kedekatan inilah, saudara
paham, dan kesamaaan derajat sosial. Oleh sebab itu orang yang sama-sama
juga saudara. Semua orang yang memiliki kesamaan golongan, kesamaan paham,
dan kesamaan derajat sosial disebut saudara. Berkaitan kata saudara bermakna
segolongan, sepaham, sederajat itu merupakan makna yang meluas karena adanya
Salah satu pandangan dari linguistik kognitif, bahwa makna suatu kata
(dalam suatu bahasa) bukan hanya ditentukan oleh objek yang menjadi refensinya
tersebut berperan penting. Oleh karena itu, dalam menjelaskan fenomena bahasa,
171
penghayatan dan pemahaman secara subjektif tentang konsep figur dan latar
kognitif dari pemakai bahasa. Kata saudara dapat dipakai dalam acara formal
kesamaan nasib sehingga menjadikan seseorang saudara. Saudara dalam hal ini
berkaitan makna dengan sahabat, kawan, sobat, bendu, sejawat, kenalan, Anda,
tuan.
sopan untuk menunjukan rasa hormat dan tidak menimbulkan kemarahan terhadap
orang yang disapa. Agar sapaan itu memiliki rasa sopan dan tidak menyinggung
seseorang, kita pun memilih kata-kata yang sopan. Dalam hal ini, kata saudara
dimaknai sebagai sapaan untuk menyapa orang kedua agar terdengar sopan dan
Islam.‖ Dalam hal ini pemakai bahasa menunjuk Ahok sebagai saudaranya
sehingga menyebutnya sebagai saudara Ahok, tetapi bukan saudara dalam makna
‗ikatan kandung‘ atau ‗ikatan keluarga‘, tetapi saudara karena adanya panggilan
atau sapaan hormat kepada lawan bicaranya secara langsung atau kata ganti orang
kedua agar kesan yang timbul ialah rasa hormat terhadap seseorang.
172
dengan keadaan sosial di tengah masyarakat. Dalam budaya timur yang dianut
kewajiban untuk saling menghormati. Salah satu cara menghormati lawan bicara
atau seseorang atau adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang sopan ialah tidak
menganggap diri menjadi tinggi dan mengganggap lawan bicara adalah seseorang
lebih rendah. Oleh karena itu secara konseptual, Saudara Ahok merupakan
metafora dari kata saudara yaitu wujud dari penghormatan pada seseorang,
5. Makna „Sejenis‟
Dalam ilmu bahasa dikenal makna kiasan atau konotasi. Begitu pula
dengan kata saudara memiliki makna kiasan, yaitu makna ‗sejenis‘. Timbul
makna sejenis ini karena adanya istilah spesies. Misal kalimat ―Serigala adalah
saudara anjing‖. Kata saudara dalam kalimat itu adalah ‗sejenis‘ ―Serigala adalah
sejenis anjing‖.
kelas. Karena hubungan itulah, makna sejenis dalam kata saudara merupakan
wajar sebagai makna perluasan. Kata saudara yang dikaitkan dengan spesies.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata spesies artinya satuan dasar
kognitif. Peran kognitif menurut ahli, salah satu pandangan dari linguistik
173
kognitif, bahwa makna suatu kata (dalam suatu bahasa) bukan hanya ditentukan
(pengguna bahasa tersebut) terhadap objek tersebut berperan penting. Oleh karena
subjektif tentang konsep figur dan latar sangatlah bermanfaat (Sutedi, 2003:3).
memiliki arti ‗saudara kandung, ikatan keluarga, kata ganti, dan orang yang
memiliki kesamaan golongan, paham, dan sederajat‘. Begitu pula dengan makna
sejenis ini secara kognitif bahwa kata saudara mempunyai makna sejenis atau
saudara adalah orang yang memiliki hubungan kesamaan jenis. Pemakai bahasa
‗sejenis‘ berkaitan dengan rumpun yaitu serigala serumpun atau sejenis dengan
Makna sejenis ini juga mengandung metafora. Hal yang sejenis itu
memiliki relasi yang dekat misal, pandai berelasi dengan kata pintar. Sama halnya
kesamaan jenis yaitu sama-sama jenis unggas, meskipun tidak dilahirkan dari
induk yang sama atau bentuk fisik yang tidak terlalu sama. Ayam dan burung
dikatakan bersaudara karena memiliki kesamaan jenis unggas yang dapat terbang.
174
Makna ‗pendekar atau jagoan‘ merupakan makna awal dari kata jawara.
Makna ‗pendekar‘ berhubungan dengan orang yang suka berpencak silat atau
pandai berkelahi. Makna ‗jagoan‘ dari kata jawara yang lebih populer di
Gubernur DKI sekarang sudah selon (nekat dalam bahasa Betawi). Lagaknya
melebihi jawara," kata Yenny saat menghadiri sebuah acara di Rusun Pesakih,
Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Pada kalimat di atas Gubernur DKI di anggap ‗jagoan‘. Di tambah pula
yang sudah tidak diragukan lagi, telah menganggap dirinya unggul melebihi
Gubernur DKI memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa dirinya diungulkan
baik dan tidak takut pada apapun sehingga semua orang takut kepada jawara.
Begitu pula dengan makna jawara pada kalimat di atas bahwa Gubernur DKI
sombong atau nekad, selon dalam bahasa betawi meskipun keunggulan yang
dimiliki Gubernur DKI tidaklah berkelahi atau pencak silat seperti arti dari kata
jawara yaitu pendekar atau jagoan. Namun, Gubernur DKI dianggap seperti
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
175
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
jawara tidak terlepas dengan budaya masyarakat yang menganggap jawara adalah
orang yang unggul dalam dunia persilatan sehingga ditakuti banyak orang.
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
penalaran (Kridalaksana, 1984: 120). Makna kognitif yang terbentuk dari kata
jawara adalah pengetahuan masyarakat tentang kata jawara itu sendiri. Jawara
sebelumnya adalah jagoan atau orang yang mempunyai kemampuan pencak silat
yang baik sehingga sulit untuk dikalahkan. Makna kata jawara itu melekat pada
Gubernur DKI seperti jagoan yang tidak dapat dikalahkan sehingga ia disebut
kekuatan itu berbentuk bela diri atau kekuatan dalam hal yang lain.
2. Makna „ Pemenang‟
makna aslinya adalah pendekar atau jagoan. Perluasan ini mengingat adanya
proses kebahasaan yakni metafora pada makna ‗pemenang‘. Setiap jawara yang
176
hal yang umum. Tidak hanya pemenang dalam pertandingan atau pertarungan,
masih ada kaitannya dengan makna awal atau asli dari kata jawara. Proses
makna kata jawara dari makna pendekar atau jagoan menjadi makna pemenang.
pemenang berkaitan dengan sifatnya yang metaforis. Baik masyarakat awam dan
aktivitas. Keunggulan dalam hal ini bersifat luas, tidak hanya berhubungan
dengan pencak silat seperti makna awal kata jawara, tetapi keunggulan dalam
bidang tertentu misal unggul dalam menghafal alquran, unggul dalam memasak,
yang tidak ada hubungannya dengan pencak silat. Pemahaman pemakai bahasa ini
bergantung kepada kata juara ini sering digunakan pada konteks kalimat yang
pemenang.
3. Makna „Terpandai‟
Perluasan makna ini terjadi karena ada faktor yang melatarbelakanginya. Kata
jawara yang makna awalnya adalah pendekar aau jagoan selalu identik dengan
yang terpandai atau terungul. Oleh sebab itu, munculah makna ‗terpandai‘ pada
kata jawara selain makna pendekar atau jagoan, makna pemenang. Misal : Adik
tidak terlepas dari proses metafora. Jawara adalah pendekar atau jagoan yang
memiliki kemampuan berkelahi yang baik atau terpandai dalam hal berkelahi
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
Lakkof dan Johson dapatlah diketahui bahwa makna ‗terpandai‘ muncul karena
kata jawara pada konteks terpandai. Misal: ―Anak saya juara menyanyi di tingkat
sebagai terpandai dalam bidang tertentu atau ahli dalam bidang tertentu.
makna ‗terpandai‘ ini disebabkan seringnya kata juara digunakan pada kalimat
yang menyatakan keunggulan atau keahlian seseorang. Misal: seorang ibu yang
bangga kepada anaknya karena mendapat piagam penghargaan dan beasiswa dari
secara umum kata juara pada konteks kalimat tersebut adalah ‗anak si ibu adalah
anak yang terpandai di kelas sehingga mendapat piagam penghargaan dan karena
terlepas dari unsur kebahasaan yang ada, seperti yang dijelaskan oleh
satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
oleh sastrawan di masa pujangga baru sekitar tahun ‘30-an yaitu oleh Amir
sehingga bait puisi tersebut menggambarkan seseorang yang menilai diri dan
mendalami apa yang ada di hidupnya. Dalam hidupnya ada kecerahan hati. Sering
Makna ‗rindu bercampur sedih, pilu, atau terharu‘ pada kata rawan
digunakan untuk memperindah kata seperti digunakan dalam bait puisi. Kata
rawan merupakan kata yang memiliki makna yang lebih dari satu makna. Makna
dari kata rawan juga berbeda-beda. Makna ‗rindu bercampur sedih, pilu, atau
digunakan Amir Hamzah itulah kata rawan secara umum dimaknai sebagai halnya
kata rawan yang diungkapkan Amir Hamzah yaitu ‗rindu bercampur sedih, pilu,
suatu kata berdasarkan penggunaan kata itu sebelumnya. Namun, tidak banyak
orang yang mengetahui bahwa rawan memiliki makna ‗rindu bercampur sedih,
pilu, atau terharu‘ jika tidak melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak
mengetahui penggunaan kata rawan dengan makna ‗rindu bercampur sedih, pilu
Makna ‗gawat atau bahaya‘ merupakan makna perluasan dari kata rawan.
Makna inilah yang sering digunakan oleh pemakai bahasa pada masa ini. Makna
‗gawat atau bahaya‘ ini banyak ditemukan pada kalimat seperti berikut:
Warga yang tinggal di daerah rawan banjir kabupaten Bandung, Jawa Barat
berharap pemerintah selalu memberi informasi prakiraan cuaca saat musim hujan.
Kata rawan dalam kalimat di atas mengartikan bahwa daerah itu
merupakan daerah yang sering dilanda banjir sehingga daerah itu berbahaya.
Rawan dimaknai sebagai sesuatu yang keamanan suatu wilayah atau daerah
mengalami keadaan yang bahaya. Rawan dalam hal ini berjenis kata nomina
Dalam hal ini kata rawan sudah mengalami pergeseran yang jauh dari makna
aslinya yaitu ‗rindu bercampur sedih, pilu, atau terharu‘. Kalimat di atas dapat
Tidak selamanya kata rawan itu bermakna ‗rindu bercampur sedih‘. Pemakai
bahasa memahami kata rawan sebagai makna gawat dan bahaya bergantung pada
konteks kalimat. Kontek kalimat yang menggunakan kata rawan sebagai makna
gawat atau bahaya adalah konteks daerah atau wilayah. Seperti halnya yang
aspek-aspek makna satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam
Secara metafora, antara kata rawan yang memilik makna ‗rindu bercampur
sedih, pilu, terharu‘ dengan makna ‗gawat atau berbahaya‘ memiliki perbandingan
yang langsung. Jika ‗rindu bercampur sedih‘ itu menandakan keaadaan seseorang
sedang tidak baik, tidak nyaman, tidak aman, tidak tenang, ada sesuatu yang
dinantikan. Begitu pula dengan makna ‗gawat atau bahaya‘ ada sesuatu hal atau
daerah yang mengalami keadaan yang tidak baik, tidak aman, tidak nyaman, ada
bahaya, keadaan yang sulit, ada sesuatu hal yang dirindukan atau dinantikan. Hal
ini berdasarakan penjelasan dari Lakoff dan Johnson (1980) tentang metafora
konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah
sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar pada korelasi sistematis
Makna ‗tulang muda‘ merupakan makna yang lain dari kata rawan selain
makna ‗gawat atau berbahaya‘. Penggunaan makna ini terlihat pada kalimat:
Makna kata rawan pada kalimat tersebut adalah ‗muda‘. Dalam bahasa
kedokteran tulang rawan itu merupakan sejenis jaringan ikat lentur yang terdapat
antara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran tenggorok dan cakram
intervertebra. Ia lebih lunak daripada tulang tetapi lebih keras dan kurang lentur
Dalam perkembangannya kata rawan juga melekat pada kata tulang yang
dimaknai sebagai ‗muda‘ atau ‗tulang muda‘. Makna ini tidak timbul bergitu saja,
meskipun dalam dunia kesehatan kata tulang rawan ini memang sudah sering dan
umum digunakan. Kata rawan yang dimaknai sebagai muda berkaitan dengan
makna kata rawan sebelumnya yaitu rawan yang bermakna ‗gawat atau bahaya‘.
Tulang rawan yang diartikan tulang muda secara kognitif dianggap sama dengan
tulang yang mudah mengalami kondisi yang berbahaya atau gawat karena sifatnya
yang lunak. Secara medis, tulang rawan didefinisikan sebagai sejenis jaringan ikat
lentur yang terdapat di berbagai anggota badan manusia maupun hewan, termasuk
sendi di antara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran tenggorok dan
cakram intervertebra. Ia lebih lunak daripada tulang tetapi lebih keras dan kurang
miliki makna muda hanya melekat pada kata tulang rawan saja, tidak pada benda
yang lain misalnya kelapa muda menjadi kelapa rawan. Dalam hal ini,
Metafora menurut Lakoff dan Johnson (1980), salah satu jenis metafora
secara metaforis dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini
didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora
rawan termasuk ke dalam metafora struktural ini karena kata rawan apabila
melekat pada kata tulang menjadi tulang rawan bermakna ‗tulang muda‘, kata
183
rawan yang melekat pada daerah atau wilayah bermakna ‗gawat atau bahaya‘,
misal daerah rawan banjir, dan kata rawan yang berjenis kata sifat bermakna
‗rindu bercampur sedih, pilu, atau terharu‘ biasanya digunakan dalam bahasa
menunjukan arah perjalanan saat berkendara atau trayek kendaraan, misal trayek
bus, angkot, kereta api, dll. Makna ini dapat ditemukan pada kalimat berikut:
atau tujuan‘. Dimaknai sebagai tujuan karena menuju ke suatu tujuan, sedangkan
Dikatakan bahwa struktur dasar metafora terdiri atas dua bagian, yaitu (1)
(sebagai wahananya). Kesamaan ciri yang dimiliki oleh kedua hal tersebut
merupakan dasar dari metafora. Misalnya pada contoh metafora ―waktu adalah
uang‖, dasarnya adalah kesamaan ciri (komponen makna) yang dimiliki waktu
dan uang, yaitu, antara lain: sebagai komoditas yang berharga dan harus
digunakan secara bijaksana. Perlu diingat, berkaitan dengan yang telah diuraikan
oleh kedua elemen dalam metafora) sangat erat kaitannya dengan budaya
merupakan kata yang memiliki kesamaan sifat dengan arah. Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia arti arah1 n 1 jurusan: ia naik bus -- utara;. Lalu, kata
Kesamaan sifat inilah yang mengakibatkan kata jurusan dimaknai sebagi arah,
mempengaruhi dalam penggunaan kata jurusan ini sebagai makna ‗arah atau
mengakibatkan kata jurusan itu bermakna ‗arah‘. Misal: ―Saya akan naik angkot
kalimat: ―Saya akan naik angkot arah Amplas‖. Dua kata yang berbeda, tetapi
pemahaman pemakai bahasa terhadap dua kata itu sama. Inilah yang disebut
dengan relasi makna, ada hubungan antara kata yang satu dengan yang lain, kata
jurusan memiliki relasi makna berjenis sinonim dengan kata arah yaitu makna
kedua kata tersebut hampir sama. Dengan demikian, makna kognitif itu
membicarakan sesuatu berdasarkan apa yang dialami secara apa adnya. Dalam
makna kognitif, pembicara mengatakan apa adanya dan yang dimaksudkan juga
apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah, maka kita secara
langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan yang megah. Kita
belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta seberapa kemegahan
Makna ini merupakan makna perluasan dati kata jurusan. Makna ‗bagian :
pengkajian ilmu‘ ini sering digunakan oleh pemakai bahasa saat ini. Media massa
cetak maupun elektronik pun turut serta memaknai kata jurusan dengan makna ini
Misal:
yang bermakna bagaian kajian ilmu. Makna ini cukup populer di kalangan
indonesia atau program studi bahasa indonesia. Pemakai bahasa lebih mengenal
kata jurusan dan telah akrab dengan kata jurusan dibandingkan kata departemen
Penggunaan kata jurusan itu menjadi lebih luas, tidak hanya sebagai
makna ‗arah‘, tetapi menjadi bagian. Dalam hal ini berkaitan dengan metafora
struktural. Menurut Lakkof dan Johson, metafora struktural, yaitu sebuah konsep
struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran.
hari.
Kata jurusan jika dipakai dalam bidang ilmu memiliki makna ‗bagian
kajian ilmu‘. Misalnya: bidang pertanian menjadi jurusan pertanian. Jika untuk
menuju ke tempat maka kata jurusan bermakna ‗arah‘. Dalam hal ini, makna
‗arah‘ juga ‗maksud dan tujuan‘, jurusan juga mempunyai ‗maksud dan tujuan‘.
186
Misal: ―Saya kuliah di jurusan Sastra Indonesia.‖ Berarti hal yang akan dipelajari
mengarah ke sastra Indonesai, tidak yang lainnya atau bertujuan untuk mengkaji
sastra Indonesia.
merupakan kata yang sering digunakan oleh pemakai bahasa. Misalnya Fakultas
Makna ‗bagian‘ merupakan makna perluasan dari kata jurusan yang saat
dengan makna ‗bagian‘ daripada makna aslinya yaitu makna ‗arah atau tujuan‘
fakutas atau universitas memang telah lama digunakan. Pemakai bahasa yang
artinya Sastra Indonesia bagian dari Fakultas Ilmu Budaya, dapat diganti Jurusan
Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, untuk memaknai ada banyak bagian di
Fakultas Ilmu Budaya salah satunya bagian Sastra Indonesia atau ada banyak
jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Budaya, salah satunya jurusan Sastra Indonesia.
konsentrasi belajar yang akan diambil, arah dan tujuan yang diambil di masa
perkuliahan. Sama halnya jika seseorang menaiki angkot ada arah yang akan
dituju, ada jurusan yang menuju ke tempat tersebut. Tujuan dan maksud dari
jurusan atau arah angkot itu adalah suatu tempat. Sama halnya dengan bagian atau
jurusan di fakultas adalah maksud dan tujuan perkuliah yang akan diikuti. Di
dalam bahasa gejala bahasa ini disebut metafora struktural. Metafora struktural
yaitu sebuah konsep dibentuk secara metaforis dengan menggunakan konsep yang
lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan
pengalaman sehari-hari (Lakkof dan Johson). Begitu juga makna ‗bagian‘ pada
jurusan itu sehingga pemakai bahasa memahaminya sebagai bagaian dari fakultas.
Makna ‗diam di‘ dari kata tinggal merupakan kata untuk menyebutkan
tempat atau kediaman. Misal, ―Saya tinggal di Medan‖ yang artinya ‗Saya diam di
Medan‘. Namun, masyarakat Melayu tidak mengenal kata tinggal yang bermakna
‗diam di‘. Untuk menyebutkan makna ‗diam di‘ mereka menggunakan kata
duduk. Misal, ―Saya duduk di Medan‖. Oleh karena itu, mereka konsisten
menggunakan kata duduk sebagai makna ‗diam di‘. Terbukti pada kalimat berikut:
Indonesia kata duduk memiliki makna meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya
dengan bertumpu pada pantat (ada bermacam-macam cara dan namanya seperti
188
Pengetahuan dan penalaran pemakai bahasa terhadap kata tinggal mengacu pada
meraka rasakan. Misal: ―Kami tinggal di Medan.‖ Berarti kata tinggal bermakna
‗tempat yang kami tinggali‘ atau secara bahasa bermakna ‗berdiam di‘ . ―Kami
di‘ artinya telah menetap di Medan atau hidup di Medan seolah-olah diam di
Medan. Makna kognitif ini terbentuk karena seringnya kata tinggal itu digunakan
oleh pemakai bahasa di kehidupan sehari-hari. Hal ini diungkapkan Sutedi (2003)
mekanisme kognitif manusia. Oleh karena itu, sebagian besar teorinya berasaskan
tinggal itu dimaknai sebagai tempat tinggal atau ‗berdiam di suatu tempat‘.
Secara konseptual, kata tinggal berkaitan dengan ‗diam di‘. Makna ini
pada kata tinggal sehingga memiliki makna ‗diam di‘. Menurut George Lakoff
pemahaman dan pengalaman mengenai sebuah hal melalui sesuatu hal yang lain.
pemahamannya atas hal lain yang telah ia kenal sebelumnya. Kata diam dalam
189
tempat): pencuri itu -- saja ketika hendak ditangkap, tidak lari atau mengadakan
dihina;-- seribu basa, pb diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun). Selain
makna tersebut, diam juga memiliki makna berumah; bertempat tinggal: sudah
berapa lama engkau ~ di kota ini?. Perbandingan yang cukup jelas antara kata
tinggal yang bermakna ‗diam di‘ dengan kata diam. Berdiam di berkaitan dengan
bertempat tinggal di, tinggal berkaitan dengan berdiam di. Dalam hal ini,
kosakata bahasa Indonesia banyak yang mempunyai arti yang hampir mirip
2. Makna „sisa‟
Makna ‗sisa‘ ini merupakan makna perluasan dari kata tinggal. Selain
bermakna ‗diam di‘ kata tinggal memiliki makna ‗sisa‘. Misalnya, ―Tugas
matematika saya tinggal nomor terakhir saja yang belum selesai‖. Arti kata
tinggal pada kalimat di atas bukanlah ‗diam di‘, tetapi ‗sisa‘. Pemakaian makna
Kata tinggal pada kalimat di atas merupakan contoh kata tinggal yang
memiliki makna ‗sisa‘. Makna ‗sisa‘ ini merupakan makna pasaran yang dipakai
Pada awalnya memang merupakan bahasa pasaran. Dalam bahasa, makna ‗sisa‘
ini merupakan makna perluasan dari makna aslinya yaitu ‗berdiam di‘. Peran
komunikasi secara tidak formal. Namun, seiring waktu pemakai bahasa juga
dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984:
120). Berdasarkan definisi Kridalaksana, bahwa makna kognitif itu timbul di luar
aspek bahasa. Dalam hal ini kata tinggal memiliki makna ‗sisa‘ secara makna
hari bukan dari penalaran pemakai bahasa terhadap kata tinggal tersebut. Pada
Kemudian digunakan untuk lirik lagu anak ― Giginya tinggal dua‖. Sekarang
Secara metafora, seperti yang diungkapkan oleh Lakkof dan Johson bahwa
abstrak dan konsep-konsep yang sulit. Lakoff dan Johnson (1980:3) mengatakan
thought and action. Our ordinary conceptual system, in terms of which we both
makna ‗sisa‘ pada kata tinggal ini bergeser karena adanya proses metafora.
Perbandingan antara kata tinggal dengan makna ‗sisa‘. Kata sisa dalam bahasa
sisa-sisa manusia purba, binatang purba dan tanaman purba yang membatu; 2
tinggal dengan kata sisa, yakni tinggal itu berkaitan dengan sisa, begitu pula
tinggal pada kalimat itu diganti menjadi ―Saldo rekening saya tersisa Rp 50.000.‖
Kata tinggal diganti dengan kata sisa pada konteks kalimat tersebut tidak
mengubah arti. Dapat diketahui bahwa kata tinggal yang bermakna ‗sisa‘ juga
dapat digunakan pada kata sisa yang bermakna ‗apa yang tertinggal‘.
3. Makna „terbelakang‟
Makna ‗terbelakang‘ ini terdapat pada kalimat ―Dia telah lama diopname
sehingga tertinggal materi pelajaran di sekolah‖. Arti dari kata tinggal tersebut
adalah ‗terbelakang‘.
Makna kata itu dapat bergeser atau dapat pula berkembang. Secara
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dipelajari. Begitu pula dengan kata
ini.‘
dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984:
memahami makna tersebut. Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
metafora yang terjadi pada fenomena bahasa ini adalah metafora orientasional.
orientasi arah dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat pada ―UP-
dana yang besar untuk memajukan daerah yang tertinggal‖. Kata tertinggal dapat
terbelakang‖. Kata tertinggal dan kata terbelakang memiliki makna yang sama
yakni ‗memajukan daerah yang belum maju‘. Daerah yang tertinggal, daerah yang
terbelakang, daerah yang belum maju memiliki konsep metafora orientasi arah
metafora ini.
Selain makna ‗diam di‘, ‗sisa‘, dan ‗terbelakang‘ kata tinggal memiliki
makna ‗tidak naik kelas‘. Makna ini merupakan makna perluasan dari kata tinggal
yang sering digunakan oleh pemakai bahasa terkhusus kalangan siswa atau
pelajar. Misal, ―Adik saya tinggal kelas‖. Makna kata tinggal tersebut bukanlah
194
‗adik saya diam di kelas‘ atau ‗adik saya yang tersisa di kelas‘, melainkan ‗adik
saya tidak naik kelas‘. Makna ini untuk menunjukkan bahwa kata tinggal
memiliki proses metafora sehingga terbentuk makna ‗tidak naik kelas‘. Makna
yang hampir mendekati makna ‗tidak naik kelas‘ adalah makna ‗terbelakang‘
dan aktivitas manusia sehari-hari dalam menggunakan kata tinggal pada kalimat
tinggal kelas. Untuk menyatakan seseorang yang tidak terlalu pandai dan dia
selama berada di kelas digunakanlah kata tinggal pada kalimat ―Adik Anda
tinggal kelas‖. Kata tinggal pada kalimat ―Adik Anda tinggal kelas‖
atau berhubungan dengan ‗bertempat tinggal di kelas yang sama‘. Berbeda pula
pemahaman dan pemaknaan dari kalimat ―Adik Anda tinggal di kelas.‖ Kata
tinggal berarti ‗masih berada di kelas‘ bukan berarti ‗tidak naik kelas atau tidak
naik tingkat‘. Makna ‗tidak naik kelas‘ bermakna ‗tidak naik level atau tingkatan‘.
Johson metafora struktural yaitu sebuah konsep dibentuk secara metaforis dengan
menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua
ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar pada
tempat yang lebih tinggi atau meningkat. Dengan penambahan negasi tidak
menjadi tidak naik berarti ‗tidak bergerak ke atas atau ke tempat yang lebih tinggi‘
195
1. Makna „bedah‟
Kata operasi merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Inggris.
Makna ‗bedah‘ merupakan makna awal kata operasi ini dikenal di masyarakat
umum. Misal, ―Anaknya menjalani operasi usus buntu‖. Kata operasi diartikan
dalam istilah adalah bedah. Kalimat ―Penyakit ginjal yang belum parah dapat
awal kata operasi yang berasal dari bahasa Inggris. Dalam kamus bahasa Inggris-
kata dari bahasa asing itu diangkat langsung ke dalam bahasa Indonesia dengan
syarat penulisan dicetak miring. Contoh: burger, plaza, mall, dll; 2. Adaptasi,
yakni proses menyesuaikan ejaan atau lafal kata bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Misal: try out diterjemahkan ‗uji coba‘; 4. Kreatif, yakni proses
memberikan makna yang disesuaikan dengan makna asli dan makna bentukan.
196
makna kamus bahasa Inggris-Indonesia. Kata operasi yang berasal dari kata
operasi ini berkaitan dengan dunia medis, misal operasi plastik berarti bedah
plastik.
Kata operasi dikenal dalam masyarakat dengan ―bedel‖ atau bedah untuk
mengobati sakit. Kata operasi ini langsung dikenal masyarakat dengan istilah
yang parah yang harus dilakukan tindakan pembedahan oleh dokter sebagai upaya
bidang kesehatan saja, tetapi dipakai dalam bidang militer. Khusus, dalam bidang
militer kata operasi merupakan sandi rahasia atau gerakan yang dilakukan oleh
operasi udara, operasi darat, dan operasi laut; biasa untuk tujuan keamanan.
Operasi militer merupakan konsep dan penerapan ilmu militer yang melibatkan
197
peran utama dalam proyeksi kekuatan militer dengan spektrum konflik di Darat,
di Udara, atau di Laut. Operasi militer terkoordinasi adalah tindakan militer suatu
dengan pemahaman penggunaan kata operasi dalam dunia medis yang diartikan
menggunakan kata operasi militer ini yang tidak begitu sering sehingga tidak
Kata operasi ini berkaitan dengan makna metafora yang diungkapkan oleh
Lakkof dan Johnson, yaitu metafora struktural. Metafora struktural, yaitu sebuah
Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah
kata opersi diartikan bedel atau bedah, makna kedua ranah sasarannya bidang
198
militer sehingga kata operasi diartikan sebagai tindakan yang memiliki tujuan
operasioanl.
Dalam kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
operasi penggusuran. (Senin, 3 Juni 2016)
operasi yang makna awalnya dalam bahasa Indonesia dikenal dengan makna
pada kalimat tersebut menjadikan kalimat tersebut lebih menarik untuk dibaca
karena menjadi bahan sorotan. Pada awalnya masyarakat umum hanya mengenal
kata operasi sebagai ‗bedah‘ kini mereka mengetahui makna kata operasi lebih
dari makna ‗bedah‘ dan penggunaan kata operasi tidak hanya digunakan dalam
kognitif yang terbentuk pada kata operasi ini berhubungan dengan fungsi operasi.
Operasi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas pelaksanaan rencana. Jika dalam
dominan. Jika tidak melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata operasi tetap
Makna metafora yang terbentuk pada kata operasi dalam kalimat ―Dalam
kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
operasi penggusuran. (Senin, 3 Juni 2016)‖ ini berkaitan dengan ranah ruang.
Menurut Lakkof dan Johson, metafora ini berjenis metafora orientasi. Metafora
dengan didasarkan pada pengalaman fisik manusia dalam mengatur orientasi arah
kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
‗pelaksanaan‘. Selain kata operasi penggusuran ada pula operasi zebra, dll.
200
‗meminta sedekah‘ sehingga identik dengan kata pengemis ‗orang yang meminta
sedekah‘. Kata mengemis melekat kepada orang yang tidak memiliki pekerjaan
dan memiliki keterbatasan misalnya skill atau pun fisik sehingga tidak mampu
untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup mereka yang pada akhirnya mereka
mengemis.
orang yang tidak berguna atau sampah masyarakat. Di dalam agama islam,
memang ada hukum untuk memberikan sedekah kepada para dhuafa, yatim piatu,
perbuatan yang paling rendah sebagai manusia. Dalam ajaran agama Islam, tidak
ada alasan untuk mengemis apalagi usia mereka masih muda dan sehat sehingga
orang-orang yang tidak beruntung seperti mereka dilindungi dan dipelihara. Itulah
sebabnya kata mengemis ini yang bermakna ‗meminta sedekah‘ merupakan kata
membutuhkan uang, makanan, tempat tinggal atau hal lainnya dari orang yang
mereka temui dengan meminta. Umumnya di kota besar sering terlihat pengemis
meminta uang, makanan atau benda lainnya. Pengemis sering meminta dengan
201
menggunakan gelas, kotak kecil, topi atau benda lainnya yang dapat dimasukan
uang dan kadang-kadang menggunakan pesan seperti, "Tolong, aku tidak punya
https://id.wikipedia.org/wiki/Mengemis
dari kata mengemis. Makna ini muncul karena adanya proses asosiasi dan
metafora. Proses asosiasi ialah adanya persamaan sifat antara kata mengemis yang
sungguhan dalam meminta seolah-olah jika tidak meminta pertolongan orag itu
Sandiaga pun berkaca pada pencalonannya sendiri. Sandi yang telah mengikuti
penjaringan di lima partai selain Gerindra, yaituPDI-P, Demokrat, PKB, PPP, dan
PAN, mengatakan bahwa ini adalah upayanya membangun komunikasi politik
alih-alih mengemis dukungan. (Sabtu, 25 Juni 2016)
seorang Sandiaga meminta sedekah kepada orang lain karena secara materi ia
memiliki banyak harta. Kata mengemis pada kalimat itu telah mengalami proses
asosiasi dan metafora yakni kata mengemis dimaknai sebagai Sandiaga meminta
202
keadaan yang paling lemah seolah-olah hanya Tuhanlah yang dapat menolong
Sandiaga seperti manusia yang perlu pertolongan sehingga harus mengemis yang
Selain kata mengemis dukungan, ada pula kata mengemis cinta berarti
sungguh-sungguh.
Makna ‗dekat sekali‘ merupakan makna awal dari kata rapat. Kata rapat
memiliki beberapa makna yang berbeda-beda. Makna ‗dekat sekali‘ ini berkaitan
dengan kalimat duduk dengan rapat; berdiri dengan rapat berbaris dengan rapat;
203
susun buku itu dengna rapat; jangan tanam bunga itu terlalu rapat. Makna ‗dekat
sekali‘ seperti tidak bercelah, tidak ada perantara. Misal: Rumah-rumah di kota
rapat sekali.
Motivasi kognitif kata rapat yang memiliki makna ‗dekat sekali atau tidak
mengetahui dan memahami makna ‗dekat sekali‘ itu terdapat pada posisi duduk.
Misal: ―Jangan duduk terlalu rapat‖ berarti ‗jangan duduk terlalu dekat‘.
Masyarakat menggunakan kata rapat juga pada kalimat rapatkan barisan, berarti
untuk menyebutkan rapat. Kata rapat yang bermakna ‗dekat sekali‘ miliki kata
metafora. Metafora yang berlaku untuk memahami makna ‗dekat sekali‘ ini
adalah metafora struktural. Menurut Lakkof dan Johnson metafora struktural ialah
sebuah konsep dibentuk secara metaforis dengan menggunakan konsep yang lain.
Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah
sehari-hari. Seperti yang diketahui bahwa kata rapat ini merupakan homonim,
yakni satu kata yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Rapat 1. Dekat
sekali dan rapat 2. Pertemuan. penggunaan kedua makna tersebut bergantung pada
konteks kalimat dan berdasarkan dua ranah, yakni ranah sumber dan ranah
sasaran.
204
Kata rapat pada kalimat 1 memiliki ranah sasaran makna ‗dekat sekali‘,
sedangkan kata rapat pada kalimat 2 memiliki ranah sasaran makna ‗pertemuan‘.
Kedua makna kata tersebut memiliki ranah yang berbeda. Rapat yang pertama
sebagai adjectiva atau sifat, sedangkan rapat yang kedua sebagai nomina atau kata
benda.
‗dekat sekali‘, tetapi pengunaan kata rapat makna ini haruslah sesuai dengan
kategori kata. 1. Adjektiva atau kata sifat, dengan rapat berarti: hampir tidak
benar ; 5) karib; erat (tentang persahabatan) 2. Nomina atau kata benda, dengan
‗tertutup atau tidak bercelah‘ merupakan makna ketiga. Makna ini muncul
Begitu pula dengan makna kata rapat ini berbeda penggunaan antara makna satu
dengan yang lainnya. Perluasan makna kata rapat ini berkaitan secara asosiasi
dengan makna yang pertama, yakni ‗dekat sekali‘. Makna ‗dekat sekali‘ dipahami
tidak adanya lubang atau celah atau perantara sehingga dikatakan dekat sekali.
205
Dengan demikian, jika sesuatu benda itu tertutup , kondisi benda itu tidak
bercelah sama sekali. Persamaan sifat antara ‗tertutup‘ dengan ‗dekat sekali‘
inilah yang membuat kata rapat dapat dimaknai sebagi ‗tertutup tidak bercelah‘.
Kata rapat yang bermakna ‗dekat sekali/ berkaitan dengan posisi duduk,
sedangkan rapat yang memiliki makna tertutup berkaitan dengan benda, misalnya
pintu, lemari, dll. Ranah yang dituju berbeda atau ranah sasaran kata rapat
berbeda. Sasaran yang pertama ialah posisi, sedangkan ranah kedua kondisi
konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah
sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar pada korelasi sistematis
yang memiliki banyak makna tersebut diakibatkan kebutuhan makna baru untuk
perluasan ini telah menyebar ke seluruh rakyat Indonesia. Makna ‗tertutup atau
4. Makna „karib‟
Makna ‗karib‘ berkaitan dengan teman atau sahabat. Dikatakan karib
karena hubungan sahabat itu tidak renggang. Makna karib ini merupakan
perluasan dari makna dekat sekali. Makna ini mengalami metafora, yakni sahabat
kata bahasa Indonesia sebagai sahabat dekat atau sahabat yang hubungannya
rapat. ‗Karib‘ dapat pula dimaknai sebagai sahabat ‗dekat sekali‘, artinya makna
‗karib‘ dengan makna ‗dekat sekali‘ merupakan makna yang saling berkaitan.
‗Karib‘ juga diartikan ‗dekat sekali‘ dalam kalimat di atas. Perhatian kalimat di
bawah ini ―Teman karib saya sedang melaksanakan ibadah umrah‖ dan kalimat
―Bangunan di kota itu rapat sekali‖. Rapat diartikan ‗dekat sekali‘ dan memiliki
makna metafora yaitu ‗karib‘ berkaitan dengan sahabat. Namun, kata rapat tidak
dapat langsung digunakan pada kalimat ―Teman rapat saya sedang melaksanakan
ibadah umrah‖, rapat dalam kalimat tersebut dapat bermakna ambigu. Jika rapat
berarti ‗karib‘ kalimat tersebut tidak perlu menggunakan kata rapat, langsung saja
karib. Jika yang dimaksudkan adalah rapat dalam arti ‗pertemuan‘ berarti ‗teman
pertemuan atau meeting saya sedang melaksanakan ibadah umrah‘, artinya teman
berdasarkan konteks kalimat. Jika penggunaan kata rapat yang bermakna ‗karib‘
rapat dapat dimaknai sebagai ‗kedekatan‘ atau istilahnya ‗karib‘. Makna kalimat
persahabatan.‘ Makna metafora yang ditemukan dalam makna ‗karib‘ pada kata
rapat ini adalah metafora struktural. Menurut Lakkof dan Johnson (1980)
menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua
ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar pada
5. Makna „pertemuan‟
Makna kata rapat juga mengalami pergeseran makna dari makna ‗dekat
bawah ini.
merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk
memutuskan suatu tujuan. Rapat juga dapat dijadikan sebagai media untuk
berkomunikasi antar manusia atau pimpinan kantor dengan stafnya. Rapat juga
dapat diartikan sebagai media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka
yang sering diselenggarakan atau dilakukan oleh banyak organisasi baik itu
pengertian lain rapat juga dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang
yang besifat formal dengan melibatkan empat orang atau lebih dengan tujuan
Indonesia adalah masyarakat yang dibangun atas dasar kesatuan dan bergotong-
royong, maka lahirlah slogan Bhinneka Tunggal Ika yang terpampang di lambang
negara, Garuda. Slogan yang berasal dari bahasa Sansakerta yang secara harfiah
berarti "Beraneka Satu Itu Jua" itulah yang ingin disampaikan dengan kata rapat.
Kata rapat yang berarti merekatkan atau mengkaribkan sengaja dipilih oleh ahli
bahasa Indonesia kita dahulu. Rapat yang menghadirkan banyak orang dalam satu
ruang dan satu pembahasan intinya adalah menyatukan atau merapatkan. Apa saja
yang dirapatkan? Tentunya yang merenggang. Seperti visi atau misi organisasi
yang sudah melenceng atau perpecahan dalam organisasi sendiri sehingga perlu
kembali di-rapatkan dengan mengadakan rapat. Sejatinya orang yang hadir rapat
memahami tujuan rapat, yaitu merangkai atau merekatkan kembali sesuatu yang
dianggap tidak satu lagi. Rapat adalah masa mengeluarkan uneg-uneg pada
bahasa Inggris yang banyak menggunakan istilah meeting atau pertemuan. Tidak
ada makna humanis dengan kata meeting atau pertemuan. Manusia secara sosial
tidak ingin hanya sekedar bertegur sapa setiap harinya. Mereka ingin merapatkan
atau mengeratkan sesuatu. Mungkin itu uneg-uneg untuk diutarakan dan diberikan
209
solusi agar nantinya hati-hati yang mulai merenggang agar bisa dirapatkan
makna humanis, sedangkan makna metafora yang terbentuk ialah sesuai dengan
hal ini dimaknai rapat atau pertemuan. Dengan demikian, makna ‗pertemuan‘ dari
kata rapat ini merupakan metafora orientasi. Menurut Lakkof dan Johnson (1980),
orientasi arah dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat pada ―UP-
Kata pasar memiliki makna awal yaitu ‗tempat berjual beli‘. Misal, ―Ibu
berbelanja ikan di pasar‖. Kata pasar pada kalimat di atas adalah ‗tempat berjual
Medan kata pasar dimaknai sebagai ‗jalan raya‘, sedangkan untuk memakna
‗tempat berjual beli‘ ialah pajak. Namun, kata pajak sendiri juga ada dalam
menggunakan istilah pajak dengan dua makna yaitu 1. Pasar ‗tempat berjual beli‘;
210
Motivasi kognitif makna ‗tempat berjual beli‘ pada kata pasar berkaitan
Di sana ada penjual dan ada pembeli. Sistem niaga yang diberlakukan ialah
dengan transaksi langsung antara penjual dengan pembeli. Pasar pada masa
memberlakukan setiap barang yang dijual telah diberi harga, harga tidak dapat
tradisional ada proses tawar-menawar sebelum akad jual beli. Pasar tradisionsal
inilah yang sering disebut oleh pemakai bahasa sebagai pasar, sedangkan pasar
modern dikenal dengan plaza, mall, supermarket, dll. Dengan demikian, pasar itu
jual beli.
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
fundamental sudah metaforis. Makna metafora dari kata pasar berkaitan dengan
rumahnya atau sebaliknya pembeli yang membutuhkan barang yang ingin dibeli
masyarakat untuk kebutuhan hidup ini disebut pasar. Di pasar, kegiatan jual beli
dilakukan berdasarkan keinginan untuk bertukar barang dengan alat transaksi jual
Namun, aktivitas ekonomi tetap berjalan, sejumlah toko dan pasar tetap buka.
Pasar keuangan juga tidak tertekan.
Kata pasar memiliki beberapa makna perluasan. Makna ‗kekuatan
penawaran dan permintaan‘ ini merupakan metafora dari makna ‗tempat berjual
beli‘. Kata pasar sama-sama digunakan dalam bidang ekonomi yang pertama
‗tempat berjual beli‘ dan yang kedua ‗kekuatan penawaran dan permintaan‘.
abstrak, yakni pasar saham, pasar modal, pasar valuta asing, dll. Makna ‗kekuatan
penawaran dan permintaan‘ merupakan makna kata pasar abstrak. Dalam bidang
ekonomi, pasar dibedakan dalam empat jenis, yakni pasar tradisional dan pasar
modern, pasar nyata, dan pasar abstrak. Pasar tradisional dan pasar modern telah
212
dibahas dalam makna ‗tempat jual beli‘, sedangkan pasar abstrak merupakan pasar
online atau pasar yang maksudnya di luar pasar tradisional dan pasar modern.
seperti pasar saham. Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_saham
berkaitan dengan hukum dari ekonomi yakni ada barang dan jasa, penjual dan
jual beli ada proses penawaran dan permintaan sebelum akhirnya terjadinya
transaksi jual beli. Kekuatan penawaran dan permintaan ini berada di pasar
sehingga makna pasar meluas bukan hanya tempat jual beli saja, melainkan
adanya proses permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang ingin
dijualbelikan.
dagangannya dan ada pembeli yang meminta barang dengan harga yang sesuai
merupakan makna dari pasar. Pasar saham, pasar valuta asing, pasar modal
merupakan turunan dari kata pasar yang di dalamnya juga mengandung kegiatan
ekonomi seperti halnya kegiatan jual beli di pasar. Makna metafora ini berkenaan
secara metaforis dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini
213
didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora
Makna ini berkaitan dengan bahasa pasaran atau bahasa yang kurang baik
atau bahasa yang kurang baku di masyarakat. Bahasa itu berkembang begitu saja
sehingga disebut dengan bahasa pasaran. Bahasa pasaran merupakan bahasa yang
makna metafora. Makna metafora dari kata pasar menjadi makna bahasa pasaran.
Ada hal yang dibandingkan, yaitu bahasa yang digunakan di pasar dengan bahasa
dan pembeli di pasar adalah bahasa nonformal, bahasa yang kurang sopan. Dalam
transaksi jual beli di pasar, bahasa formal tidak belaku sebab tidak semua orang
yang ada di pasar memahami bahasa baku atau bahasa formal, khususnya pasar
tradisional yang pada umumnya penjual hanya lulusan paling tinggi SMA dan
bersifat heterogen. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan untuk komunikasi atau
bahasa perhubungan di pasar adalah bahasa nonformal, bahasa yang kurang baik.
pasaran, bahasa perhubungan yang kurang baik atau kurang sopan seperti bahasa
yang digunakan di pasar. Makna metafora ini sesuai dengan pernyataan Lakkoff
konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson memberi penekanan pada
metaforis.
Pasar memiliki makna secara linguistik ialah bahasa pasaran yang dipakai
dalam pergaulan sehari-hari (tentang bahasa yang kurang baik tata bahasanya,
berbicara → ngomong, cantik →kece, dia → doi, doski, kaya →tajir, bahaya
→berabe, ayah → bokap, ibu → nyokap, cinta →cintrong, aku →gua, gue, gwa,
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
penalaran. Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah makna yang
ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat dekat
hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat dijelaskan
penjelasan tersebut, motivasi kognitif dari makna kata pasar sebagai a Ling
dipakai dalam pergaulan sehari-hari (tentang bahasa yang kurang baik tata
pengguna bahasa pasaran. Bahasa pasar Indonesia ditutur secara meluas dalam
bacaan remaja dan majalah budaya pop. Bagi yang tinggal di kawasan bandar
dalam kehidupan sehari-hari walaupun sedikit janggal jika bertutur dalam bahasa
formal. Meskipunn begitu, penggunaan "bahasa Indonesia yang baik dan benar"
yang lain. Bahasa pasar Indonesia adalah fenomena bahasa yang senantiasa
Indonesia maupun bahasa Melayu dan juga banyak kata-kata baru, baik asli
maupun asing yang sering diterapkan dalam perbendaharaan kata yang semakin
kata menjadi jarang digunakan ataupun hilang karena dianggap ketinggalan zaman
4. Makna „jalan‟
kata pasar itu identik dengan ‗jalan‘ bukan ‗tempat berjual beli‘. Makna ‗jalan‘
beli ialah pajak. Pajak yang dalam bahasa Indonesia ialah pungutan wajib. Makna
‗jalan‘ ini hanya dikenal oleh pemakai bahasa di Medan. Fenomena ini disebut
warna lokal.
makna ‗jalan‘ ialah berkaitan dengan tempat, situasi, dan kondisi di pasar (tempat
jual beli). Pasar di Medan pada umumnya dimaknai sebagai tempat jual beli
216
berada di jalan, situasi di pasar ramai, kondisi lingkungan di pasar kotor atau
menyebut pasar itu jalan. Kemudian, untuk menyebutkan tempat jual beli bukan
pasar melainkan pajak. Pajak (tempat jual beli) di Medan pada umumnya
diletakkan di tempat khusus tidak berada di jalan raya, meskipun ada juga yang
tetap menggunakan jalan raya sebagai tempat jual beli. Pajak (tempat jual beli) di
bahasa. Bahasa Medan memiliki ciri khas sendiri jika dibandingkan dengan
bahasa Indonesia. Selain, pasar yang disebut jalan dan pajak disebut pasar (tempat
jual beli), ada juga kata yang lainnya, seperti SPBU disebut galon, sepeda motor
disebut kereta, siap dimaknai telah selesai, dll. Secara kognitif, makna ini muncul
karena kebiasaan dan kebudayaan masyarakat Medan yang telah lama ada
sekarang.
makna metafora. Metafora yang berkaitan dengan budaya ini disebut dengan
luar, depan-belakang, dan lain-lain. Orientasi ruang ini muncul dengan didasarkan
pada pengalaman fisik manusia dalam mengatur orientasi arah dalam kehidupan
berbeda di setiap budaya karena apa yang dipikirkan, dialami, dilakukan oleh
orientasi ruang, misalnya ―HAPPY IS UP‖. Kata pasar yang pada awalnya
dimaknai sebagai tempat jual beli bergeser menjadi jalan raya karena kebudayaan
ruang.
belajar sembilan tahun; dunia kesehatan, pemerintah berkampanye dua anak sudah
promosi, tetapi bukan promosi barang atau jasa yang dijual. Kata kampanye yang
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
penalaran. Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah makna yang
ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat dekat
hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat dijelaskan
Kampanye merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Inggris yaitu
kata campaign yang artinya suatu tindakan yang biasanya dilakukan untuk
dengan memberikan visi misi yang terencana dan hal-hal apa saja yang akan
Makna metafora yang terbentuk dari kata kampanye ini adalah berkaitan
dengan pemahaman dan pengalaman mengenai sebuah hal melalui sesuatu hal
yang lain. Jadi, seseorang memahami dan merasakan sesuatu yang baru melalui
pemahamannya atas hal lain yang telah ia kenal sebelumnya (Lakkoff dan
Kata kampanye sangat populer dengan makna ‗kegiatan politik‘. Dalam bidang
Karena kata kampanye selalu hadir saat atau menjelang pemilihan umum,
kata kampanye selalu diidentikkan dengan politik. Padahal, tidak hanya pada
Perubahan makna kata kampanye yang hanya merujuk pada politik praktis ini
membuat kata kampanye menjadi menyempit atau dari kata yang umum menjadi
Kejadian kurang mengenakkan dialami calon gubernur yang maju pada Pilkada
DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat kampanye di Rawa
Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).
Kalimat di atas menggunakan kata kampanye bermakna ‗kegiatan politik‘.
politik yaitu kegiatan untuk menggalang dukungan massa agar dirinya dipilih saat
pemilihan umum Gubernur DKI tahun 2017. Kegiatan politik ini disebut juga
kampanye politik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kampanye
praktis yaitu kegiatan menyampaikan pidato tentang visi misi untuk meraih
suara, dan simbol-simbol. Pada sistem politik totaliter, otoriter kampanye sering
dan biasa dilakukan ke dalam bentuk tindakan teror, intimidasi, propaganda atau
gagasan atau isu kepada suatu kelompok tertentu yang diharapkan mendapatkan
timbal balik dan tanggapan. Makna kognitif ini berkaitan dengan makna kognitif
aspek-aspek makna satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam
di luar bahasa atau penalaran. Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif
adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang
sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan
sesuatu hal yang lain. Jadi, seseorang memahami dan merasakan sesuatu yang
baru melalui pemahamannya atas hal lain yang telah ia kenal sebelumnya
(Lakkoff dan Johnson, 1980 dalam bukunya Metaphor We Live By). Berdasarkan
definisi tersebut, makna metafora yang ada pada makna kampanye ialah politik,
pemahaman ini ada istilah kampanye hitam. Secara umum yang disebut dengan
orang, partai politik, pendukung seorang calon terhadap lawan mereka. Ini
221
berbeda dengan menyampaikan kritik terhadap visi dan misi atau program calon
tertentu.
1. Makna „tindakan‟
Makna umum dari kata aksi adalah ‗tindakan‘. Makna ini merupakan
makna asli sebelum makna kata aksi mengalami perubahan. Makna ‗tindakan ini‘
―Kane sudah mencetak 94% gol Premier League buat Tottenham dari aksi di
dalam kotak penalti (58 dari 62).‖
Kata aksi merupakan kata serapan yang diserap dari bahasa Inggris yaitu
action yang artinya tindakan. Berdasarkan pengetahuan tersebut, makna awal kata
aksi adalah tindakan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tindakan n artinya 1
sesuatu yang dilakukan; perbuatan: ~ wakil kita itu sangat merugikan kepentingan
kita; 2 tindakan yang dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu: ~ yang tegas;~ sosial
Motivasi kognitif dari kata aksi dengan makna ‗tindakan‘ dapat dianalisis
dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984:
120). Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah makna yang
222
ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat dekat
hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat dijelaskan
―Kane sudah mencetak 94% gol Premier League buat Tottenham dari aksi di
dalam kotak penalti (58 dari 62).‖
Aksi dalam kalimat di atas dimaknai sebagai tindakan dalam bidang sepak
bola yaitu berupa gol yang dilakukan Kane untuk Tottenham. Aksi ini berkaitan
dengan perbuatan yang aktif. Misal, Ketika kita belajar , maka itu adalah sebuah
aksi. Ketika kita bekerja, maka itu adalah sebuah aksi. Ketika kita berorasi, maka
itu adalah sebuah aksi. Ketika kita berdiskusi, maka itu adalah aksi. Ketika kita
menyebar opini melalui tulisan atau komentar, maka itu adalah aksi. Ketika kita
berkelahi, maka itu adalah aksi. Ketika kita protes, maka itu adalah aksi. Lain hal
ketika kita diam karena tidak berfikir, maka itu bukan merupakan aksi. Karena
aksi itu bergerak, bukan diam. Aksi itu berfikir, tidak mengawang. Aksi itu
menghasilkan, tidak nihil. Aksi memiliki makna yang luas, tidak sekedar pada
bidang olahraga.
Kata aksi memiliki makna metafora, makna dari kata aksi ini berkaitan
dengan meluasnya pemakaian kata aksi. Misal, aksi sosial. Aksi sosial merupakan
suatu gerakan atau tindakan terorganisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk melakukan perubahan sosial (glosarium). Selain itu, aksi mogok kerja, aksi
akrobat, aksi laga, dll. Aksi mogok kerja merupakan peristiwa sejumlah besar
karyawan perusahaan berhenti bekerja sebagai bentuk protes. Jika tidak tercapai
persetujuan antara mereka dengan majikan mereka, maka mogok kerja dapat terus
Forum Buruh DKI Jakarta yang terdiri dari gabungan sejumlah serikat pekerja
antara lain, ASPEK Indonesia, FSPMI, FSBI, SPN, GSBI, KSBSI, dan SBSI 92
DKI Jakarta sesuai dengan jumlah capaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
https://id.wikipedia.org/wiki/Mogok_kerja
pada banyak seni pertunjukan, acara olahraga, dan seni bela diri. Akrobat paling
senam, seperti acro dance, sirkus, dan senam, tetapi banyak kegiatan atletik
Meskipun akrobat paling sering dikaitkan dengan kinerja tubuh manusia, hal itu
https://id.wikipedia.org/wiki/Akrobatik
Setelah memahami bahwa kata aksi memiliki kata turunan dengan makna
stuktural. Menurut Lakkoff dan Johnson metafora struktural ialah sebuah konsep
struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran.
hari. Metafora aksi akrobat berkaitan dengan ranah akrobatik, aksi laga berkaitan
dengan ranah laga, dan aksi mogok kerja berkaitan dengan ranah kesejahteraan
sosial.
Makna ‗unjuk rasa atau demontrasi‘ merupakan makna perluasan dari kata
aksi. Pada awalnya kata demonstrasi bermakna melakukan unjuk rasa, tetapi kini
kata aksilah yang mewakili kata unjuk rasa. Kata aksi yang bermakna ‗unjuk rasa‘
merupakan bentuk yang lebih halus dan sopan dari kata demontrasi. Berkaitan
dengan makna ini, aksi selalu dikonotasikan positif daripada demontrasi. Dapat
diketahui pada tanggal 2 Desember 2016 yang lalu ada sebuah peristiwa unjuk
rasa di Jakarta. Peristiwa unjuk rasa itu dinamakan aksi damai 212. Para jurnalis
memakai kata aksi sebagai bentuk demontrasi yang dilakukan di Jakarta tersebut.
Dalam hal ini, makna unjuk rasa atau demontrasi dari kata aksi merupakan bentuk
anarkis, tetapi dengan kata aksi kegiatan yang berupa unjuk rasa terhindar dari
positif terhadap kata aksi daripada demontrasi meskipun bentuk kegiatan yang
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
225
dari makna ‗unjuk rasa atau demonstrasi‘ dapat dipahami melalui paparan berikut.
AKSI. Banyak orang merepresentasikan aksi hanya pada satu titik, yaitu
demonstrasi saja. Aksi dianggap sama dengan demonstrasi. Makna aksi itu
sangatlah luas. Ketika kita belajar , maka itu adalah sebuah aksi. Ketika kita
bekerja, maka itu adalah sebuah aksi. Ketika kita berorasi, maka itu adalah sebuah
aksi. Ketika kita berdiskusi, maka itu adalah aksi. Ketika kita menyebar opini
melalui tulisan atau komentar, maka itu adalah aksi. Ketika kita berkelahi, maka
itu adalah aksi. Ketika kita protes, maka itu adalah aksi. Lain hal ketika kita diam
karena tidak berfikir, maka itu bukan merupakan aksi. Karena aksi itu bergerak,
bukan diam. Aksi itu berfikir, tidak mengawang. Aksi itu menghasilkan, tidak
demonstrasi.
pengertian yang melekat pada satu kata ini. Pertama, protes yang dilakukan secara
yang bisa kita lihat, baik di koran-koran atau televisi. Demonstrasi termasuk hak
demokrasi yang idealnya bisa dilakukan secara damai, intelek, dan santun. Hanya
saja hak ini biasanya diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu untuk berbuat
massif. Karena memang yang berperan dalam kegiatannya adalah massa yang
depan gedung DPR, maka kita melakukan apa yang disebut AKSI demonstrasi.
Jadi, saat kita melakukan AKSI, maka belum tentu kita melakukan
Berdasarkan makna metafora, kata aksi yang bermakna ‗unjuk rasa atau
emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam metafora ―THE
MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just isn‘t operating today‖
(hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang tidak ingin berpikir).
fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis menganggap nomina abstrak sebagai
nomina konkret. Dengan melihat kejadian, aktivitas emosi, dan ide sebagai
Makna ‗keluar masuk di tempat yang jarang dilewati‘ itulah makna awal
dari kata blusukan. Kata blusukan yang saat ini populer karena pejabat publik
mereka. Misal, Presiden Joko Widodo yang semula menjadi Gubernur DKI
Kata blusukan yang berasal dari bahasa Jawa dimaknai dengan ‗keluar
masuk di tempat yang jarang dilewati atau semak-semak‘ identik dengan kegiatan
main-main. Kata blusukan ini digunakan para orang tua yang memarahi anaknya
blusukan di area umum seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, kata
yang jarang dilewati‘ berkaitan dengan kegiatan masyarakat yang senang dengan
hutan, rawa-rawa dengan tujuan yang mungkin tidak begitu penting. Blusukan ini
atau rawa-rawa. Makna kata blusukan ‗keluar masuk ke tempat yang jarang
dilewati‘ ini memiliki citra negatif. Namun, sekarang kata blusukan mudah
yang melakukan blusukan. Selain itu, ada yang menafsirkan blusukan adalah cara
228
pejabat buat pencitraan (seolah pro rakyat). Ini merupakan tamparan terhadap
manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson memberi
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
tengah hutan, sawah, atau tempat-tempat yang tidak atau jarang dilewati. Budaya
kata blusukan yang berasal dari bahasa Jawa. Kata blusukan ini sering digunakan
oleh para anak-anak yang bermain-main ke tempat-tempat yang tidak baik atau
anak-anak yang sedang dimarahi oleh orang tuanya karena bermain atau dolanan
terus-menerus ke suatu tempat yang tidak tahu tujuan apa bermain di tempat
tersebut. Makna ‗bermain atau dolanan‘ sering kali dipakai oleh anak-anak. Oleh
sebab itu, jika Presiden Joko Widodo menggunakan kata blusukan untuk
menyebutkan kegiatan kerjanya dengan dolanan adalah hal yang keliru. Oleh
229
sebab itu, kata blusukan sendiri telah mengalami peningkatan makna yang
Karena jika pejabat publik bekerja dengan main-main seperti dolanan dalam kata
atau dolanan karena berhubungan dengan keluar masuk ke tempat yang jarang
didatangi. Kegiatan keluar masuk dianggap kegiatan yang kurang bermanfaat atau
kurang penting, apalagi tempat yang didatangi pun tempat yang jarang didatangi,
misal swah, hutan, kolong, dll. Hal ini berkaitan dengan budaya masyarakat Jawa,
anak-anak sering dimarahi oleh orang tua mereka karena sering blusukan. Anak-
anak tidak sepantasnya blusukan karena tugas utamanya adalah belajar bukan
luar, depan-belakang, dan lain-lain. Orientasi ruang ini muncul dengan didasarkan
pada pengalaman fisik manusia dalam mengatur orientasi arah dalam kehidupan
berbeda di setiap budaya karena apa yang dipikirkan, dialami, dilakukan oleh
dengan menggunakan kata blusukan. Makna ini yang muncul dari kata blusukan
masuk ke gorong-gorong Seperti halnya yang dimaknai pada kata blusukan pada
awalnya yakni ‗keluar masuk ke tempat yang jarang dikunjungi orang pada
menjadi simpati kepada pejabat publik karena merasa diperhatikan nasibnya. Jika
publik tersebut. Oleh sebab itu, kata blusukan dimaknai sebagai kegiatan
siapapun kapan dan kemana akan pergi, bahkan jika yang melakukan blusukan itu
pejabat publik tanpa diketahui oleh staf dan wartawan yang selalu mengikuti
mengecek pelayanan publik yang diberikan oleh kecamatan dan kelurahan, atau
sekedar untuk melihat situasi di lapangan dan untuk mendengar langsung apa
Kata blusukan pada kalimat di atas menunjukkan bahwa Ahok akan tetap
melakukan kunjungan kerja seperti makna kata blusukan yang dipopulerkan oleh
Joko Widodo. Makna metafora yang muncul dari kata blusukan pada kalimat
tersebut ialah berkaitan dengan agenda keluar masuknya Ahok ke tempat yang
dijangkau. Blusuk yang dalam bahasa Jawa adalah ‗masuk‘, kemudian blusuk ini
dibandingkan dengan pejabat yang masuk ke wilayah warga yang tidak biasa
yang mewah, tetapi karena adanya agenda kerja rela melakukan kegiatan blusukan
struktural menurut Lakkoff dan Johnson ialah yaitu sebuah konsep dibentuk
secara metaforis dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini
didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora
Berhubungan dengan ranah dan sumber, jika sumber kata blusukan adalah pejabat
maka sasarannya adalah agenda kerja, jika sumber kata blusukan itu anak-anak
karena itu, blusukan memiliki sumber dan ranah yang berbeda sehingga makna
Dicekal merupakan akronim dari kata cegah dan tangkal. Makna ‗cegah
dan tangkal‘ itu maksudnya dicegah dan ditangkal untuk melakukan kegiatan
yang terlibat atau terkait tindakan hukum atau seorang tersangka dari tindakan
pergi ke luar negeri karena dikhawatirkan melarikan diri atau membuang atau
dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah,
maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan
yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta
akronim cekal. Cegah dan tangkal berasal dari kata pencegahan dan penangkalan
cegah dan tangkal adalah perbuatan penahanan kepada seseorang untuk tidak
pergi ke luar negeri. Misal, tersangka korupsi dilarang pergi ke luar negeri atau
khusus bagi Warga Negara Indonesia dengan wewenang dan tanggung jawab
dengan anggota yang terdiri dari unsur Mabes TNI, Kejaksaan Agung,
badan bidang intelijen bagi yang terkena penangkalan untuk masuk ke dalam
tertenu dan perbuatan penangkalan terhadap seseorang karena hal tertentu, kata
cegah dan tangkal mulai digunakan masyarakat diacara seminar dan konser, misal:
perbuatan pelarangan tampil bicara di sebuah seminar atau diskusi bagi orang
Makna kata cegah dan tangkal memiliki makna metafora. Cegah dan
perbuatan yang tidak baik. Seseorang dilarang ke luar negeri atau dicegah ke luar
negeri karena melakukan perbuatan pidana, atau memiliki urusan piutang negara.
diancam pidana menurut hukum Indonesia, pernah diusir dari wilayah Indonesia,
yang dialami setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir
pada setiap pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan
budaya atas suatu realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki
Makna ‗tahan menderita‘ adalah makna dari kata cegah dan tangkal
setelah makna dilarang bepergian ke luar negeri. Makna dari kata cekal ini
kesukaran ini dan tidak putus asa dalam berusaha. Makna ini memang jarang
digunakan dan dikenal oleh masyarakat. Masyarakat lebih populer dengan makna
kata cekal adalah ‗dilarang bepergian ke luar negeri‘. Dengan demikian, kata
cekal merupakan gejala bahasa yang mengalami penurunan makna, yakni kata
cekal yang merupakan akronim kini dikenal masyarakat sebagai kata dasar.
Makna kata cekal pun menjadi lebih sempit yakni dikenal masyarakat dengan
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
235
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
kata cekal yang bermakna tahan ‗menderita‘ mengacu kepada makna lain dari
cekal ‗cegah dan tangkal‘. Misal: Ia tetap cekal dalam menghadapi kesukaran ini
dan tidak putus asa dalam berusaha. Kata turunan dari kata cekal yang bermakna
melihat kejadian, aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya
dalam metafora ―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just
isn‘t operating today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang
ke sesuatu yang memiliki sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis
menganggap nomina abstrak sebagai nomina konkret. Kata cekal memiliki makna
musuhnya berteriak minta ampun; menangkap (pencuri dsb). Kata cekalan (kata
pencekalan (kata benda) proses, cara, perbuatan mencekal. Kata cekal v akr cegah
dan tangkal. Kata mencekal (kata kerja) mencegah dan menangkal sehingga tidak
236
Kata cekal yang lebih dipahami ialah cekal yang bermakna pegangan. Misal:
cekalan tangan kekasihnya bertambah kuat. Namun, cekal ‗tahan menderita‘ dapat
1. Makna „mengalir‟
mengucurkan selalu dikaitkan dengan benda cair. Benda cair yang mengalir deras
yang ada di taman‖ atau ―Tangannya terluka sehingga mengucurkan darah yang
banyak‖.
Makna yang terbentuk dari kata mengucurkan miliki beberapa kata yang
memancurkan. Benda yang jatuh dari dataran tinggi menuju ke dataran rendah
dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah,
maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan
yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta
237
bahwa mengucurkan berhubungan dengan benda cari. Misal, air, darah, dll.
struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran.
dana dapat dimaknai seperti mengalirkan dana. Pada umumnya yang dikucurkan
adalah air, tetapi ini yang dikucurkan adalah dana. Dana dimetaforakan seperti air
2. Makna „menangis‟
Makna kata mengucurkan itu ada yang bermakna ‗menangis‘. Hal ini
berkaitan dengan air mata yang keluar dari mata mengucur ke pipi disebutlah
menangis.
mengeluarkan benda cair. Menangis mengeluarkan air mata yang sifatnya cair,
mengeluarkan air mata. Air mata yang dikeluarkan dari mata itu mengucur ke pipi
lalu jatuh. Kata mengucurkan memiliki motivasi kognitif mengalirkan air mata
jerit): ibu itu ~ terharu; anak itu ~ kesakitan;~ daun bangun-bangun hendak sama
dengan hilir air, pb perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang
mencucurkan air mata. Artinya, ada relasi makna antara kata mengucurkan
air mata.
dibandingkan dengan kata mengucurkan. Dalam hal ini metafora yang berkaitan
Lakkoff dan Johnson ialah sebuah konsep dibentuk secara metaforis dengan
menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada dua
ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar pada
sasaran benda cair memiliki makna mengalirkan atau mengeluarkan benda cari,
kata mengucurkan dalam ranah sasaran menangis yang dikeluarkan adalah air
mata.
239
3. Makna „ mengeluarkan‟
mengucurkan. Makna ini digunakan oleh jurnalis untuk mengemas berita lebih
mengucurkan pada awalnya memiliki makna mengalir yaitu benda cair yang
benda-benda yang tidak cair, seperti dana, bantuan, uang, dll. Dalam
mudah, jika proses itu terjadi maka proses tersebut seperti peristiwa mengucurnya
benda cair yakni dengan mudah dan cepat. Dengan demikian, proses asosiasi ini
yang melihat kejadian, aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi.
mind just isn‘t operating today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya
ke sesuatu yang memiliki sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis
‗mencucurkan‘. Makna yang kemudian berbeda jika dilekatkan pada kata yang
lain. Misal: mengucurkan anggaran berarti tidak memakai makna denotasi, tetapi
memakai makna kiasan. Dalam hal ini makna metafora. Mengucurkan anggaran
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
berkaitan dengan sasaran benda cair. Motivasi kognitif makna ‗mengeluarkan‘ ini
metafora bukan makna asli. Penggunaan kata mengucurkan bergantung pada kata
investasi‘ seolah-olah air dapat mengucur dengan mudah, padahal ini investasi.
Investasi dianggap sama seperti air, yakni benda yang mudah dikeluarkan atau
menyalurkan, meruahkan.
241
1. Makna „menyangga‟
luas.
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyangga artinya menahan dari bawah agar
242
tidak roboh dan sebagainya; menopang: tukang itu - kusen pintu dengan bambu
Metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah
memberi landasan agar benda yang digalang atau benda yang ditopang dapat
dipertahankan.
2. Makna „mengumpulkan‟
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
243
gagasan dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponen. Makna yang ada
pada kata menggalang di atas ialah makna ‗mengumpulkan dana‘ atau bersinonim
dengan ‗mencari dana‘. Perubahan makna ini telah dikenal masyarakat. Bahkan,
dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan pada
dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora struktural berdasar
‗mengumpulkan atau mencari bantuan atau dana‘ yakni memiliki ranah sumber
dan ranah sasaran yang berbeda. Jika makna ‗memberi galang‘ sasarannya adalah
1. Makna „memotong‟
Memangkas adalah ‗memotong ujung‘, bila yang dipangkas adalah rumput maka
memangkas rumput berarti memotong ujung rumput, bila yang dipangkas adalah
kalimat berikut:
kementerian dan lembaga. Kata memangkas tidak hanya melekat pada kata
rumput dan rambut saja, tetapi meluas ke berbagai bidang. Misalnya, memangkas
peraturan tersebut sehungga hasilnya peraturan yang dibuat menjadi rapi begitu
rumput agar hasilnya rumput tersebut rapi dan enak dipandang tidak mengganggu
pejalan kaki bila rumput itu untuk diinjak. Dengan adanya persamaan sifat ini,
kata memangkas menjadi meluas penggunaannya, tidak hanya pada kata rumput
dan yang dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan
itu megah, maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah
bangunan yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana
rumput atau benda yang lainnya yang dapat dipangkas, tidak mempersoalkan
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
memenggal: ia ~ tali itu dengan gunting; ia ~ tebu dengan pisaunya yang tajam; 2
(tentang bahan pakaian dan sebagainya); 7 menuai (tentang padi dan sebagainya);
memotong ialah memangkas; memangkas rambut. Dalam hal ini, kata memangkas
dan kata memotong memiliki relasi makna yang disebut sinonim. Kedua kata
2. Makna „menggunting‟
dengan makna ‗memotong‘ hanya saja makna ‗menggunting‘ ini bersifat khusus,
bermakna ‗menggunting‘ ini ditinjau dari perbuatan dan hasil yang diperoleh dari
umumnya memotong ujung rambut itu perbuatan yang sederhana tanpa perlu
247
memangkas rambut. Jika rambut yang dipangkas tidak sesuai dengan selera
aspek-aspek makna satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam
di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984: 120). Dapat juga dinyatakan
bahwa makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna
dunia unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa,
kata memangkas juga mengalami proses metafora. Dalam hal ini, memangkas
Metafora struktural menurut Lakkoff dan Johnson yaitu sebuah konsep dibentuk
secara metaforis dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini
didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Metafora
memangkas yang makna yang kedua di Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah
memakai gunting. Dalam hal ini, disimpulkan bahwa kata memangkas bermakna
hampir kesamaan dalam hal makna, tetapi berbeda dalam ranah sasaran dan ranah
sumber.
muncul karena adanya proses morfologis. Afiks me-kan pada kata panas menjadi
memanaskan memiliki makna ‗menjadikan panas‘. Makna ini lebih tampak pada
pada kalimat tersebut adalah ‗Ibu menjadikan sayur itu panas kembali‘.
dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah,
maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan
yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta
dipanaskan itu adalah makanan atau air. Jika makanan yang dipanaskan, makanan
menjadi panas kembali. Jika air yang dipanaskan, air akan menjadi panas.
Berdasarkan hal ini dipahami bahwa dalam kegiatan memanaskan ada makna
metafora. Lakoff dan Johnson juga menyatakan bahwa pengalaman yang dialami
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
berkaitan dengan suhu yang panas. Panas pada makanan merupakan keadaan
hangat sekali. Proses memanaskan menggunakan alat, yakni api. Artinya, kata
yang timbul dari kata memanaskan. Karena kata memanaskan sudah sering
digunakan pemakai bahasa sebagai asosiasi dan metafora, kata memanasan pada
akhirnya memiliki makna kiasan. Makna kiasan ini muncul karena adanya
perubahan makna yang terjadi dari makna asli kata memanaskan menjadi makna
suasana.
bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau
kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur
bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau
sebagai berikut.
suasana, membuat suasana bahaya, suasana menjadi genting‘. Artinya ada proses
‗menjadi panas‘. Inilah yang disebut dengan proses metafora. Kata memanaskan
asli kata memanaskan. Makna asli kata memanaskan adalah ‗menjadikan panas‘
merupakan proses menjadikan sayur yang awalnya tidak panas menjadi panas
kembali karena dipanaskan dengan api sehingga kata memanaskan sayur memiliki
suasana genting; suasana yang berbahaya‘ ini dibandingkan dengan makna pada
memiliki persamaan proses yakni suasana yang pada awalnya biasa saja karena
ada tragedi penembakan demonstran menjadikan suasana itu panas, panas yang
dimaksud bukan suhu atau musim melainkan kondisi dan suasana yang tidak
terkendali yaitu suasana yang genting; suasana yang berbahaya; suasana yang
dengan proses metafora dan asosiasi menjadi makna ‗meruncing; genting sekali;
berbahaya‘.
Dengan demikian, kalimat yang dikutip di harian Kompas ini dapat dianalisis
Wartawan harus lebih seimbang dan pemberitaannya tidak memicu konflik, dan
memanaskan situasi.
Makna kata memanaskan situasi ialah ‗menjadikan situasi genting,
Memanaskan ialah proses yang menjadikan sesuatu yang tidak panas menjadi
panas dengan bantuan alat, misal memanaskan air. Pada awalnya air itu tidak
panas agar menjadi panas maka harus dipanaskan menggunakan api. Begitu pula
dengan memanaskan situasi, agar situasi itu tidak genting, tidak berbahaya, dan
tidak meruncing maka jangan memicu hal yang dapat menjadikan panas situasi.
ontologia menurut Lakkoff dan Johnson ialah metafora yang melihat kejadian,
aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam metafora
252
―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just isn‘t operating
today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang tidak ingin
sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis menganggap nomina abstrak
1. Makna „menangkap‟
itu muncul. Makna ‗menangkap‘ ialah makna awal dari kata menjaring. Berikut
dimaksudkan juga apa adanya. Misal, jika kita mengatakan Bangunan itu megah,
maka kita secara langsung dapat melihat atau membayangkan sebuah bangunan
yang megah. Kita belum mempersoalkan bangunan apa atau yang mana serta
seberapa kemegahan itu (Suwandi, 2008:73). Makna kognitif yang terdapat pada
Proses menjaring ikan itu membutuhkan jaring, yaitu suatu alat untuk
menjaring itu terjadi. Tidak semua ikan akan masuk ke dalam jaring. Ada ikan
yang yang terjaring ada pula yang lolos dari jaring. Artinya proses menjaring itu
253
ada ikan yang tertangkap oleh jaring ada yang tidak. Dalam proses menjaring
memerlukan alat yang cocok agar ikan dapat tertangkap. Dengan demikian, kata
menjaring ikan artinya ‗hanya ikan yang ingin ditangkap‘ maka diperlukan alat
untuk menjaring agar benda lain selain ikan tidak ikut tertangkap. Oleh karena itu,
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda. (Jumat, 23 September 2016)
Makna ‗menangkap‘ ini tidak hanya digunakan untuk menjaring ikan.
Pada kalimat di atas, kata menjaring digunakan pada menjaring pemilih muda.
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menangkap pemilih muda.
Kata menjaring pada kalimat di atas merupakan metafora ontologis.
Metafora ontologis menurut Lakkoff dan Johnson adalah metafora yang melihat
kejadian, aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam
metafora ―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just isn‘t
operating today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang tidak
sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis menganggap nomina abstrak
Kata menjaring berkaitan dengan benda yang ingin jaring. Makna kata
muda yang dimaknai sebagai menangkap pemilih muda. Dalam hal ini,
menangkap pemilih muda tidak sama dengan menangkap ikan. Namun, akibat
254
muda dengan menggunakan ide atau gagasan. Konsep pikiran akan menghasilkan
makna yang berbeda sesuai dengan substansi dari kata yang melekat pada konteks
kalimat.
2. Makna „menyeleksi‟
Makna ini muncul karena adanya proses asosiasi dan metafora. Perubahan makna
terjadi karena dua hal, yaitu karena ada persamaan sifat antara menjaring ikan
dengan makna ‗menyeleksi‘ atau yang disebut dengan asosiasi dan karena adanya
Beberapa partai politik kemudian mulai membuka pendaftaran dan seleksi untuk
menjaring calon gubernur (cagub). Tokoh-tokoh itu pun mendaftar ke hampir
semua partai yang membuka penjaringan.
ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984: 120).
Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan
oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan
dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis
255
komponen. Berikut akan diuraikan makna kognitif kata menjaring yang bermakna
‗menyeleksi‘.
proses menjaring pasti ada tahap menyeleksi sehingga ditemukan calon gubernur
yang diinginkan. Begitulah makna yang terkandung dalam kata menjaring pada
dalam menyeleksi sudah ada proses menyaring dan memilih. Kata menjaring
dengan makna menyeleksi ini sering digunakan oleh kalangan jurnalis dalam
langsung menjaring calon gubernur dengan menjaring ikan. Kata menjaring calon
ontologis. Metafora ontologis menurut Lakkoff dan Johnson adalah metafora yang
melihat kejadian, aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya
dalam metafora ―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just
isn‘t operating today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang
ke sesuatu yang memiliki sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis
menjaring dengan menyeleksi. Persamaan sifat antara keduanya ialah pada proses.
Kata memakan memiliki beberapa makna kiasan. Salah satunya jika kata
memakan bertemu dengan kata waktu. Proses penambahan kata ini sering disebut
dengan kata majemuk. Kata mejemuk memakan waktu ini memiliki makna
memakan waktu mengubah makna dasar dari kata memakan. Kata memakan
ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984: 120).
257
Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan
oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan
dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis
komponen.
waktu akan terus berjalan dan kegiatan yang akan dilakukan tidak terbatas. Oleh
Negosiasi perceraian Inggris dari UE bisa memakan waktu minimal dua tahun.
Kata memakan waktu pada kalimat tersebut ialah ‗menghabiskan waktu‘
yang lama‘ tidak terlepas dari makna kata makan itu sendiri. Jika dipahami makna
asli kata makan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah ‗memasukkan
258
makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya‘. Proses makan
Ada minimal tiga kata kerja yang dimaknai dalam kata makan, yakni
waktu saja, tetapi masih ada lagi. Misal: memakan uang riba, memakan angin,
makan asam garam, makan hati, makna gaji, makan sumpah, dan lain-lain.
ontologis menurut Lakkoff dan Johnson adalah metafora yang melihat kejadian,
aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam metafora
―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just isn‘t operating
today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang tidak ingin
sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis menganggap nomina abstrak
Kata pedas memiliki makna ‗rasa cabai‘. Makna ini dipengaruhi oleh
peran kognitif dari pemakai bahasa. Motivasi kognitif yang terbentuk dari kata
259
aspek-aspek makna satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam
di luar bahasa atau penalaran (Kridalaksana, 1984: 120). Dapat juga dinyatakan
bahwa makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna
dunia unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa,
Makna kata pedas itu berkaitan dengan ‗rasa cabai‘. Jika merasakan rasa
cabai begitulah makna kata pedas itu. Kata pedas memiliki beberapa makna, salah
satunya adalah makna ‗rasa cabai‘. Berkaitan dengan kata pedas, makna yang
muncul adalah ‗rasa‘. Rasa itu secara fungsi berada di indera perasa yang dikenal
dengan lidah. Indera lidah memiliki beberapa rasa, di antaranya, rasa manis, asin,
pedas, pahit, dan lain-lain. Dengan demikian, kata pedas berhubungan dengan
fungsi indera lidah yang kemudian menghasilkan rasa pedas. Selain cabai ada
makanan lain yang rasanya pedas, yakni merica. Rasa pedas memiliki rasa yang
tajam dan unik. Jika seseorang banyak makan cabai yang mengandung rasa pedas
itu, seseorang akan mengalami kesakitan menahankan rasa pedas yang di lidah.
Oleh karena itu, pedas selalu dikaitkan dengan ‗rasa cabai‘. Contoh kalimat yang
Kata pedas pada kalimat di atas adalah ‗rasa cabai‘. Kata pedas merujuk
kepada kata sambal. Sambal pada umumnya menggunakan cabai sehingga rasa
setiap individu bersifat kultural; budaya melatarbelakangi atau hadir pada setiap
pengalaman manusia. Sebagai konsekuensi akan hal itu, Lakoff dan Johnson
realitas karena pada dasarnya sistem konseptual yang dimiliki manusia secara
fundamental sudah metaforis. Lidah telah mengenali rasa. Cabai dirasakan oleh
lidah dengan rasa pedas. Faktanya, cabai itu memang rasanya pedas. Pengalaman
manusia dalam merasakan cabai inilah yang membentuk bahwa pedas itu seperti
rasa pedas. Padahal, pedas juga dapat didapatkan dari rasa jahe dan merica.
pedas. Makna ini muncul karena adanya perubahan makna sinestesia, yakni
perubahan makna yang muncul akibat adanya pertukaran fungsi panca indera.
Kata pedas memiliki makna awal ‗rasa pedas‘. Rasa pedas itu dirasakan oleh
tajam‘ . Menyakitkan hati itu jika hati atau perasaan seseorang disakiti, atau ada
sikap atau ucapan yang tidak terpuji sehingga menyakiti hati seseorang.
Menyakitkan hati itu dirasakan oleh hati bukan oleh lidah. Artinya, pedas itu
maknanya sudah beralih dari rasa yang dirasakan oleh lidah menjadi rasa yang
Awal pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok
melontarkan komentar pedas soal Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. (31
Agustus 2016)
Kata pedas memiliki makna ‗tajam; menyakitkan hati‘. Makna ini
dipengaruhi oleh peran kognitif dari pemakai bahasa. Motivasi kognitif yang
terbentuk dari kata pedas yang bermakna ‗tajam; menyakitkan hati‘ akan
(Kridalaksana, 1984: 120). Dapat juga dinyatakan bahwa makna kognitif adalah
makna yang ditunjukkan oleh acuannya, makna dunia unsur bahasa yang sangat
dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau gagasan dan dapat
Kata pedas pada kalimat di atas tidak berkaitan dengan rasa cabai. Kata
pedas pada kalimat di atas berkaitan dengan komentar Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahaya Purnama. Komentar atau ucapan Gubernur itu dirasakan pedas
oleh lawan bicaranya. Pedas itu seperti rasa cabai yakni memiliki rasa atau sifat
yang tajam. Lawan bicara Gubernur DKI Jakarta itu tidak merasakan pedas di
lidah, tetapi pedas di perasaan. Komentar Gubernur DKI Jakarta yang diucapkan
lewat lisan atau mulut, dirasakan menyakitkan hati oleh lawan bicara saat
mendengar komentar itu. Artinya, ada fungsi indera yang bertukar, yakni pedas
yang dirasakan oleh lidah bertukar menjadi pedas dirasakan oleh hati atau
perasaan. Komentar pedas pada kalimat di atas bermakna ‗komentar yang tajam
Lakkoff dan Johnson, metafora ontologis adalah metafora yang melihat kejadian,
aktivitas emosi, dan ide sebagai entitas dan substansi. Misalnya dalam metafora
―THE MIND IS A MACHINE‖ dalam kalimat ―My mind just isn‘t operating
today‖ (hari ini otak saya tidak bekerja atau hari ini saya sedang tidak ingin
sifat fisik. Dengan kata lain, metafora ontologis menganggap nomina abstrak
tersebut seperti rasa cabai yang pedas. Rasa pedas di lidah jika berlebihan akan
menyakitkan lidah dan pencernaan karena rasa pedas itu memang tajam. Makna
komentar pedas ialah ‗komentar yang tajam yang menyakitkan hati lawan bicara‘
Komentar pedas itu dapat berupa kata yang kasar, atau ada penyataan
ucapan yang tidak pantas yang diucapkan kepada lawan bicara. Biasanya
komentar pedas ini berdekatan dengan kritik negatif. Pedas yang merupakan rasa
cabai ini diibaratkan dengan ucapan yang kasar, perkataan yang menghina atau
mencaci, lisan yang berbicara tidak sopan yang menyakitkan hati lawan bicara.
menyakitkan hati.
263
Indonesia
Kata saudara memiliki keterkaitan makna sebagai berikut: ahli, Anda, ari-
ari, awak, belahan, bendu, darah, darah daging, dinasti, dulur, famili, ikhwan,
plasenta, rumpun, sahabat, sampeyan, sanak, sejawat, sobat, tali pusar, teman,
bersaudara
berfamili berkeluarga
awak ikhwan
jagoan, jawara, pendekar, ahli, jago, jempolan, terbaik, terpandai. Berikut Jejaring
menjuarai
memimpin memenangkan
menjagoi
265
terancam, berbahaya, terbuka, terdedah, gawat, genting, golak, iba, larat, liabel,
trenyuh pilu
peka
sinonim muda
ilabel
mengibakan iba
berbahaya gawat
terancam
menyilukan
266
haluan, jalur, orientasi; b) kiblat, rute, trayek, tujuan, aspek; c) bidang, segi, sudut,
vak, sebelah; d) departemen, disiplin, divisi, dunia, hadap; e) paran, pihak, sektor.
pihak hadap
disiplin
jurusan departemen
abah
trayek bidang
tujuan
267
berdiam
sinonim berumah
sinonim
tinggal
lampau sinonim
menduduki
mendiami
268
bedah aplikasi
bedel aktivitas
kampanye
operasi
sinonim
kerja
praktik sinonim
rongrong
mengemis sinonim
mengklaim meminta-minta
lamar memaksudkan
sinonim sinonim
berharap mempersunting
270
Kata rapat memiliki keterkaitan makna dengan kata yang lain. Berikut ini
keterkaitan makna yang terjadi pada kata rapat: a) beriringan, damping, dempet,
dempit, erat; b) intim, karib, kerap, kuat, kukuh; c) lekat, mesra, padat, pudat,
mempertemukan, terik.
tipak mempertemukan
konferensi rapat terik
kongres sinonim singset
majelis
muktamar sinonim
kukuh
kuat
sinonim kerap
musyawarah karib
pembicaraan intim
perbincangan
perhimpunan
perjumpaan
beriringan
damping
dempet
dempit
erat
272
berikut ini: pasar murah, pekan, rekan—amal bazar, bursa, licin. Keterkaitan
pasar
sinonim
rekan
licin
bursa
pekan
273
kampanye
kampanye dakwah
sinonim usaha
operasi
persuasi manuver
propaganda gerakan
aksi
274
Kata aksi merupakan kata yang mengalami perubahan makna. Kata aksi
memiliki makna yang lebih luas dari makna awalnya. Kemudian perubahan
dengan kata-kata yang lain. Berikut adalah kata-kata yang memiliki keterkaitan
terjang; d) sikap, tindakan, tingkah laku, ulah, agresi; e) bagus, perbuatan, cogah,
denyut, elegan; f) gaya, gerak, kegiatan, kece, keren; g) perlente, pose, tindak,
elegan agresi
sinonim sinonim
kegiatan kece
sinonim
aktivitas gerak-gerik
kiprah
kesibukan
276
blusukan
Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar
blusuk ‗masuk‘ dan akhiran –an (afiks verba) yang berarti ‗masuk-masuk ke
blusukan.
blusukan
menandangi menziarahi
mengunjungi tinjau
sinonim menengok
jenguk
mendatangi menyambangi
menghadiri lawat
277
Kata dicekal atau cekal memiliki beberapa makna yang membuat kata-
kata tersebut saling berkaitan. Keterkaitan makna kata cekal ialah membekam,
kuat hati, senggang, tabah, tangguh, tegar, teguh, tetap hati, kuat, tekad.
derana menangkap
mengekau
cekal
sinonim
membekam mencengkau
mencengkeram
derai, muncrat, pancar, dan pancur. Keterkaitan makna kata mengucurkan didapat
sinonim sebagai ungkapan (dapat berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya
kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain, umpamanya kata buruk dan jelek
adalah dua buah kata yang bersinonim. Berdasarkan keterkaitan makna tersebut,
bercucuran
mencorot
menyemprot
menyembur cicik
melancur memancarkan
membasut
sinonim
menjelejeh
mencurat menitik
memuncrat
281
berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna
ungkapan lain, umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang
memperteguh mempererat
mengonsolidasikan memperkuat membina
menegakkan memperkukuh menyokong
pembentukan
mengikat melintang rintang
penggalangan memalang
konsolidasi menyandal
sinonim rentang
pembubaran
antonim sinonim
peneguhan pengikatan
penguatan pengukuhan
bancang
menggalang
sinonim tunjang
membentuk
bina mengembang
mengikat mengumpulkan sinonim
sebagai ungkapan (dapat berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang
lebih sama dengan makna ungkapan lain, umpamanya kata buruk dan jelek adalah
dua buah kata yang bersinonim. Berdasarkan keterkaitan makna tersebut, kata
menyuruti menyusutkan
menyurutkan
sinonim
mencukur mengurangi
menebas
sinonim
sinonim
memunggal memaras
menuai memenggal
285
atas.
bakar layur
memasak meruncing
membembam
menghangatkan
sinonim mendiang
memperkeruh
menegangkan
memanaskan memanggang
menyalai
sinonim panggang
antonim menyangai
mendinginkan
286
menyeleksi sortir
menjerat
sinonim
menjaring
sinonim
menyeser
menemukan mengiring
sinonim sebagai ungkapan (dapat berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya
kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain, umpamanya kata buruk dan jelek
adalah dua buah kata yang bersinonim. Berdasarkan keterkaitan makna tersebut,
mengonsumsi menghabiskan
sinonim mengikat
sinonim membaham
memamah
makan meniduri
kunyah cabul
menodai
sinonim sinonim
pakem bersiar-siar
289
disebutkan di atas.
sinonim
sinonim
pedas
keras keras
15 menggalang Jawa : galang memberi galang 1) menyangga; menopang; menunjang; menyokong: balok- asosiasi
‗timbunan kayu; balok itu gunanya untuk menggalang perahu; 2)
rangka rumah memperkuat dan menegakkan (negara, persatuan, dan
yang akan sebagainya) : menggalang persatuan seluruh rakyat untuk
didirikan‘ menghadapi ancaman musuh. 3)mengumpulkan; 4)mencari
16 memangkas Melayu : Mengunting (rambut) Memotong Asosiasi
pangkas
‗memotong‘
17 memanaskan Jawa : benter menjadikan panas 1) ki menjadikan meruncing (genting dan sebagainya). Asosiasi
‗panas‘
18 menjaring Jawa : njaring menangkap ikan dengan 1) ki masuk ke dalam jala (tentang bola dan sebagainya); 2) Asosiasi
‗menjaring‘ jaring ki memperoleh; menemukan; menyeleksi; menangkap
19 memakan Jawa : mangan memasukkan sesuatu ke 1) mengisap; 2) memakai; memerlukan; menghabiskan Metafora
‗makan‘ dalam mulut (waktu, biaya, dan sebagainya); 3) menyerang, mematikan,
mengambil (dalam permainan catur; 4) bekerja sebagaimana
mestinya (tentang rem, gigi roda, dan sebagainya); 5)
melukai; 6) mengenai; menembus; 7) memperoleh sesuatu;
mencapai sesuatu; tidak memperoleh angin; mencapai dasar
laut; 8) (dapat) masuk (tentang barang yang dimasukkan ke
lubang, ke air); 9) mengambil; mempergunakan dan
sebagainya secara tidak sah (milik orang lain atau negara);
10) ki meniduri perempuan (biasanya dalam arti hubungan
gelap); 11) ki rezeki
20 pedas Jawa : pedes rasa cabai 1) Tajam; 2) menyakitkan hati sinestesia
‗pedas‘
294
Bahasa Indonesia
1. Perluasan (Generalisasi)
a) Data 1 : saudara
Kita Semua Bersaudara ". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur. (Jumat, 3 November 2016).
perluasan. Makna kata saudara meluas menjadi beberapa makna seperti yang
telah dituliskan dalam subbab 4.1.2. Meluasnya makna kata saudara pasti
memiliki sebab. Perubahan makna kata saudara terjadi karena ada faktor
dalam masyarakat yang berkenaan dengan sikap sosial dan budaya juga
‗orang yang berkumpul‘ atau ‗kerumunan orang‘, tetapi kemudian leksem tersebut
tidak disukai lagi karena selalu dihubungkan dengan pemberontak, perampok, dan
sebagainya. Begitu pula dengan kata saudara, untuk menyebutkan orang kedua
misalnya agar sopan menggunakan kata saudara; agar ada hubungan yang erat
295
digunakan kata saudara; saudara sebangsa setanah air, saudara seiman, dll.
Semua itu digunakan agar hubungan pemakai bahasa secara sosial semakin erat.
Kata saudara bermakna ‗sapaan untuk kata ganti orang kedua‘ merupakan
makna yang muncul karena adanya norma kesopanan yang dianut oleh pemakai
bahasa di Indonesia. Dalam hal ini diketahui bahwa pemakai bahasa Indonesia di
bermasyarakat. Selain itu, secara psikologis pemakai bahasa merasa dekat dengan
lawan bicara dan lawan bicara merasa dihormati. Menurut Suwandi (2008: )
perubahan makna karena faktor psikologis dapat disebabkan oleh rasa takut,
Demikian juga kata saudara sebagai kata ganti orang kedua secara psikologis
menjaga perasaan lawan bicara agar komunikasi yang dilakukan berjalan baik.
Selain kata saudara bermakna ‗sapaan untuk kata ganti orang kedua‘, kata
dan setanah air...‖ Makna kata saudara meluas dengan adanya kesamaan dalam
hubungan sosial kata saudara ini menandakan kedekatan atau kekariban antara
satu orang dengan yang lain meskipun tanpa ada hubungan darah.
296
sekandung atau saudara satu perut berubah seiring perkembangan zaman dan
1) Orang yang sedang berdiri di depan rumah itu adalah saudara kandung saya.
2) Kita semua bersaudara. ‗Kata sapaan yang sederajat, baik usia maupun
kedudukan sosial‘
3) Surat saudara sudah kami baca; jawabannya tunggu saja di rumah. ‗Kata ganti
6) Kesimpulannya ialah dalam hal Saudara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), kita
7) Serigala merupakan saudara anjing. ‗sesuatu yang hampir serupa atau sejenis‘
makna karena faktor sosial berkaitan dengan sikap dan budaya masyarakat
Kata saudara semula bermakna ‗hubungan darah atau sekandung‘, ‗orang yang
seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja)‘; ‗adik atau kakak‘ karena faktor
kawan; teman, sapaan (yang sopan) kepada seorang dewasa yang diajak berbicara
297
(pengganti orang kedua), segala sesuatu yang hampir serupa (sejenis, dsb),
b) Data 2: jawara
Gubernur DKI sekarang sudah selon (nekat dalam bahasa Betawi). Lagaknya
melebihi jawara," kata Yenny saat menghadiri sebuah acara di Rusun Pesakih,
Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
Kata jawara pada zaman dahulu digunakan sebagai panggilan orang yang
kuat dan hebat, kini kata jawara berubah maknanya menjadi ‗orang yang menang
dalam lomba apapun‘. Perubahan makna kata jawara dapat terjadi karena faktor
‗orang yang berkumpul‘ atau ‗kerumunan orang‘, tetapi kemudian leksem tersebut
tidak disukai lagi karena selalu dihubungkan dengan pemberontak, perampok, dan
sebagainya.
makna terdahulu dari kata jawara. Kata jawara di kehidupan masyarakat selalu
dikaitkan dengan ‗jagoan‘ dalam hal ini adalah ‗pendekar‘. Saat ini, ‗pendekar‘
atau ‗orang yang ahli silat‘ jarang ditemui sehingga masyarakat menggunakan
kata jawara untuk ‗jagoan‘ dalam cakupan yang lebih luas, misal: jago berenang
berarti ‗orang yang ahli berenang‘, jago matematika berarti ‗orang yang ahli
matematika‘, dan sebagainya. Pemakai kata jawara dengan makna yang lebih
luas ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman pemakai bahasa dalam
masyarakat menjadikan kata jawara memiliki makna yang lebih luas berdasarkan
konteks kalimat. Misal, dalam kehidupan pelajar ada seorang yang unggul dalam
kelas disebutlah ia juara kelas. Artinya sikap dan budaya pemakai bahasa
Indonesia. Kosakata itu berkembang secara meluas. Misal: kata jawara memiliki
jawara itu sebagai‘ jagoan atau pendekar‘. Perubahan ini karena adanya peran
c) Data 3 : rawan
Warga yang tinggal di daerah rawan banjir kabupaten Bandung, Jawa Barat
berharap pemerintah selalu memberi informasi prakiraan cuaca saat musim hujan.
(Jumat, 4 November 2016)
Perubahan makna kata rawan itu terjadi karena ada faktor perbedaan
pemakai bahasa, budaya, dan lingkungan sekitar atau wilayah. Faktor lingkungan
yang berbeda mengakibatkan seseorang memahami satu kata yang sama dengan
makna yang berbeda. Misal:kata rawan bila dalam bidang kedokteran kata rawan
berkaitan dengan tulang rawan yang artinya ‗tulang yang lunak‘. Namun,
lingkungan sosial kata rawan ini berubah makna misalnya daerah ini rawan banjir
jadi kita harus berhati-hati. Kata rawan dengan lingkungan yang berbeda
yang digunakan dalam masyarakat tertentu belum tentu maknanya sama dengan
masyarakat yang lain. Misalnya kata cetak. Perhatikan contoh berikut : 1) Buku itu
Pemerintah menggiatkan pencetakan sawah baru bagi petani. Ali mencetak lima
gol dalam pertandingan itu. Leksem cetak pada contoh di atas memperlihatkan
makna yang berbeda karena lingkungan yang berbeda. Dengan kata lain, makna
berubah jika terjadi lingkungan pemakaian. Contoh lain yaitu kata sumber, salin,
langganan, operasi,dll. Demikian pula dengan kata rawan, makna perluasan yang
d) Data 4 : jurusan
Sejumlah jurusan di sekolah menengah kejuruan di kota Tegal, Jawa Tengah,
kekurangan peminat.
Jurusan yang kurang diminati antara lain tata busana, sedangkan perhotelan
banyak peminat, ― kata Ketua PPDB SMKN 1 Tegal, Edi Suroso.
sekarang leksem berlayar tetap dipakai tetapi tidak terbatas pada acuan itu. Sekali
pun sudah digunakan kapal-kapal bermesin yang tidak memakai layar, perjalanan
laut itu masih menggunakan leksem berlayar. Seperti kata berlayar, kata jurusan
juga mengalami perubahan makna karena adanya faktor perkembangan ilmu dan
teknologi.
dalam perubahan makna kata jurusan. Pada mulanya kata jurusan digunakan
untuk menunjukkan arah di jalan atau saat berlalu lintas. Perkembangan ilmu dan
teknologi mengakibatkan kata jurusan berubah menjadi bagian dari suatu instansi
misalnya fakultas juga menyebutkan bagian dari fakultas yaitu departemen atau
jurusan. Misal: Saya kuliah di jurusan Sastra Indonesia USU. Kata jurusan tidak
lagi bermakna arah lalu lintas yang menuju ke USU, tetapi bagian dari universitas
dalam hal ini diartikan sebagai departemen. Karena faktor perkembangan ilmu
dan teknologi, pemakai bahasa menggunakan kata jurusan secara lebih luas
perubahan makna kata jurusan terdapat pada kalimat ―Jurusan yang kurang
diminati antara lain tata busana, sedangkan perhotelan banyak peminat,‖ kata
Ketua PPDB SMKN 1 Tegal, Edi Suroso. Lingkungan pendidikan kata jurusan
bermakna ‗arah‘
302
Kata tinggal memiliki beberapa makna yang berbeda arti. Pemakaian kata
tinggal disesuaikan dengan konteks kalimat yang ada. Perubahan makna kata
tinggal ini memperluas pemakaian kata tinggal. Ada faktor yang mempengaruhi
kata tinggal tersebut mengalami perubahan makna yakni faktor loss of motivation
sepanjang sebuah kata tetap dengan kuat berpegang pada akarnya (tentu makna
dasar awal) dan pada medan makna yang sama, makna kata itu masih dalam
batas-batas bukan pergeseran makna atau perubahan makna. Akan tetapi, sekali
hubungan ini diabaikan, maka makna itu akan bergulir jauh dari asalnya dan
canggih. Makna kata ini telah terlepas dari makna dasarnya. Kata canggih
perbuatannya canggih, warna yang canggih, dst. Penggunaan makna kata canggih
dengan kata tinggal, kata tinggal kehilangan motivasi sehingga perubahan makna
yang terjadi berkembang tidak terkendali, makna kata tinggal ini telah terlepas
faktor sosial dan masyarakat dan perbedaan pemakai bahasa. Kata tinggal
masyarakat yang lainnya misal masyarakat Jawa menyebutkan kata tinggal untuk
dengan kata duduk dan masyarakat Jawa menyebutkan tinggal selain ‗tempat
tinggal‘ adalah makna ‗sisa dan terbelakang‘ yang disebut keri atau ketinggalan.
perubahan makna yang berjenis perluasan seperti yang berkembang saat ini.
f) Data 6 : operasi
Dalam kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada ancaman serius dari dampak
penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai tidak perlu terlibat membantu
operasi penggusuran. Senin (3/10/2016).
Memang polisi dan sipil tidak bisa mengatasi penggusuran? Apakah itu ada high
density threat? Ini keliru," ujar Al Araf dalam Diskusi Publik "Problematika
Operasi Militer Selain Perang" di Gedung YLBHI, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Kosakata Faktor-faktor Penyebab Contoh
Terjadinya Perubahan Makna
operasi Faktor Kesejarahan Ibu akan menjalani operasi
mata.
Perubahan makna dapat terjadi pada beberapa kata dan disebabkan oleh
beberapa faktor. Termasuk pada kata operasi. Kata operasi semula melekat pada
dunia medis, yakni operasi dalam hal penanganan terhadap pasien. Misal:
wajahnya harus dioperasi plastik . Namun , kini kata operasi dapat melekat pada
bidang yang lainnya misal bidang sosial, politik, dan militer dapat dilihat pada
dan teknologi, dan faktor pengaruh bahasa asing. Dalam bidang militer kata
operasi memiliki makna kegiatan militer, dalam bidang kedokteran kata operasi
bermakna bedah, dalam bidang lalu lintas kata operasi melekat pada frase operasi
zebra yang bermakna razia di jalan raya. Perbedaan bidang mengakibatkan makna
Sandiaga pun berkaca pada pencalonannya sendiri. Sandi yang telah mengikuti
penjaringan di lima partai selain Gerindra, yaitu PDI-P, Demokrat, PKB, PPP, dan
PAN, mengatakan bahwa ini adalah upayanya membangun komunikasi politik
alih-alih mengemis dukungan. (Sabtu, 25 Juni 2016)
yang termasuk ke dalam jenis perluasan. Makna kata mengemis telah meluas
(2008:48) suatu kenyataan bahwa sejumlah kata yang digunakan oleh masyarakat
pemakainya tidaklah mempunyai nilai yang sama. Hal ini berkaitan erat dengan
pandangan hidup dan norma yang ada dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan
pada hal tersebut terdapat sejumlah kata yang dirasa mempunyai nilai ―rendah‖
(kurang disenangi oleh masyarakat pemakainya) dan ada kata yang mempunyai
nilai ―tinggi‖. Misal, kata wanita dewasa ini dianggap bernilai tinggi sedangkan
perempuan dianggap bernilai rendah. Begitu pula dengan kata mengemis, makna
Setiap pemakai bahasa memiliki nilai rasa atau tanggapan yang berbeda
terhadap suatu kata. Misal: kata mengemis dianggap memiliki nilai rasa yang
dapat memiliki nilai rasa yang tinggi bila dilekatkan pada mengemis maaf yang
peyorasi yakni berubahnya makna kata mengemis dianggap lebih rendah atau
dan bermakna asosiasi jika melekat pada kata yang lain sehingga kata mengemis
masih dianggap memiliki nilai rasa yang rendah. Faktor perbedaaan tanggapan
peyorasi.
dan teknologi dan faktor perbedaan bidang pemakaian lingkungan. Karena dua
faktor inilah, kata rapat mengalami perubahan. Menurut Suwandi (2008:48) faktor
perkembangan ilmu dan teknologi misalnya leksem berlayar yang dulu mengacu
pada pengertian ‗menempuh‘ sekarang leksem berlayar tetap dipakai tetapi tidak
terbatas pada acuan itu. Sekali pun sudah digunakan kapal-kapal bermesin yang
tidak memakai layar, perjalanan laut itu masih menggunakan leksem berlayar.
berubah makna karena kedua faktor tersebut, yakni faktor perkembangan ilmu dan
teknologi dan faktor perbedaan bidang pemakaian lingkungan. Kata rapat berubah
makna disebabkan oleh faktor perkembangan ilmu dan teknologi karena semula
kata rapat yang bermakna ‗dekat‘ seiring waktu berkembang dengan adanya ilmu
pemakai bahasa memaknai kata rapat sebagai pertemuan. Perubahan makna kata
dicontohkan Suwandi (2008:48) yang dimaksud adalah jika pemakai bahasa ingin
memakai kata rapat dengan makna dekat bidang yang dipakai adalah sosial,
sedangkan kata rapat yang dipakai oleh pemakai bahasa dengan makna pertemuan
Dalam bahasa Inggris ada kata meeting yang diartikan dalam bahasa
Indonesia adalah ‗rapat‘. Dalam bahasa Indonesia kata rapat merupakan homonim
yakni satu kata yang sama memiliki dua makna yang berbeda, makna yang
pertama adalah ‗tidak berantara‘ dan makna yang kedua adalah ‗pertemuan‘ atau
istilah bahasa Inggris meeting. Perubahan makna ini terjadi karena adanya faktor
perkembangan ilmu dan teknologi. Rapat digunakan sebagai meeting lebih sering
kata rapat ini dimulai karena adanya ilmu pemakai bahasa yang semakin
bertambah dan wawasan yang luas mengakibatkan kata rapat lebih sering
sering para pemakai bahasa menggunakan kata rapat dengan makna meeting
sehingga kebiasaan ini menjadi hal yang umum. Perkembangan ilmu dan
teknologi dianggap memiliki peran yang sangat tajam dalam mempengaruhi kata
perkembangan ilmu dan teknologi ada juga faktor sosial masyarakat. Kegiatan
sosial yang sering dilakukan mengakibatkan kata rapat itu terus bertahan dan
pertemuan, misal rapat ibu-ibu pkk, rapat komite, dan lain-lain. Jarang didengar
terdengar adalah meeting dengan kepala sekolah, tetapi penggunaan kata meeting
terkesan tidak formal, biasanya dalam pergaulan yang sudah akrab antara
pembicara dengan lawan bicara. Kata rapat masih dianggap lebih formal daripada
meeting.
309
Perubahan makna kata pasar tidak terjadi begitu saja. Ada faktor yang
pasar lebih luas dari makna aslinya. Faktor yang mempengaruhi perubahan
makna kata pasar ialah faktor perkembangan ilmu dan teknologi dan faktor sosial
perkembangan ilmu dan teknologi misalnya, leksem berlayar yang dulu mengacu
pada pengertian ‗menempuh‘ sekarang leksem berlayar tetap dipakai tetapi tidak
terbatas pada acuan itu. Sekali pun sudah digunakan kapal-kapal bermesin yang
tidak memakai layar, perjalanan laut itu masih menggunakan leksem berlayar.
Dalam hal ini, kata pasar meluas karena berkembangnya ilmu pengetahuan
pemakai bahasa terhadap pemakaian kata pasar. Pada awalnya pemakai bahasa
menggunakan kata pasar untuk tempat jual beli, tetapi seiring waktu pemakai
bahasa mengaitkan kata pasar pada bidang tertentu, misalnya pasar modal, pasar
‗kerumunan orang‘, tetapi kemudian leksem tersebut tidak disukai lagi karena
‗tempat berjual beli‘. Perubahan makna yang terjadi sehingga kata pasar tidak
hanya bermakna ‗tempat jual beli‘ dipengaruhi adanya faktor sosial yakni
‗pasaran atau bahasa yang tidak formal atau bahasa gaul‘ itu karena adanya
pemakai kata-kata pasaran di tengah masyarakat. Kata pasar yang melekat dengan
kata lain, misal pasar modal, pasar valuta asing, dll berkaitan dengan aktivitas
masyarakat dalam bidang ekonomi sehingga pemakai bahasa yang berada dalam
menyebabkan kata pasar mengalami perubahan makna dari kata pasar yang
bermakna ‗tempat jual beli‘ menjadi ‗bahasa pasaran‘ dan ‗pasar jasa‘.
Kata kampanye kini lebih dikenal saat adanya kegiatan politik praktis,
yakni sebagai ajang mengenalkan kandidat calon pemimpin mereka. Dalam hal ini
kata kampanye berkaitan dengan bidang politik. Padahal, kata kampanye memiliki
makna yang lebih umum yakni sebagai ‗gerakan serentak‘. Perubahan makna kata
kampanye ini dipengaruhi oleh faktor perbedaan bidang pemakai lingkungan. Jika
serentak oleh BKKBN dalam hal keluarga berencana‘. Perubahan makna ini
bahasa lebih sering menggunakan kata kampanye sebagai kampanye politik bukan
kampanye dalam arti luas. Kata kampanye yang merupakan penyempitan ini juga
dunia kesehatan. namun, saat ini jika mendengar kata kampanye, masyarakat telah
menurut Suwandi (2008:48) ialah suatu kenyataan bahwa sejumlah kata yang
sama. Hal ini berkaitan erat dengan pandangan hidup dan norma yang ada dalam
masyarakat tersebut. Berdasarkan pada hal tersebut terdapat sejumlah kata yang
dan ada kata yang mempunyai nilai ―tinggi‖. Misal, kata wanita dewasa ini
Demikian halnya dengan kata aksi dinilai ―tinggi‖ dibandingkan dengan kata
aksi mengalami perubahan makna berjenis Ameliorasi. Kata aksi sekarang sering
unjuk rasa. Kata aksi mengalami peningkatan makna. Makna kata aksi meningkat
dari aksi itu sebagai tindakan kini berkaitan dengan unjuk rasa dan aksi selalu
identik dengan unjuk rasa yang damai tanpa kericuhan seperti kegiatan
demontrasi. Oleh karena itu, pemakai bahasa lebih cenderung mengganti kata
demontrasi dengan kata aksi. Kata aksi memiliki nilai rasa yang lebih tinggi
daripada kata demontrasi. Kata aksi berkaitan dengan kegiatan positif. Begitulah
tanggapan pemakai bahasa tergantung dengan kata itu berubah kearah yang mana,
jika berubah ke arah yang baik maka kata tersebut memiliki nilai rasa yang positif
dan sebaliknya.
yang lebih luas dan lebih sopan dari makna sebelumnya. Perubahan makna kata
blusukan ini karena faktor perbedaan tanggapan pemakai bahasa. Suatu kenyataan
bahwa sejumlah kata yang yang digunakan oleh masyarakat pemakainya tidaklah
mempunyai nilai yang sama. Hal ini berkaitan erat dengan pandangan hidup dan
norma yang ada dalam masyarakat tersebut. Kata blusukan dianggap mempunyai
nilai rasa yang tinggi dari makna sebelumnya dan makna kata blusukan juga
rasa yang positif dengan adanya kata blusukan yang populer saat ini dibandingkan
dengan makna kata blusukan sebelum populer. Kata blusukan memiliki nilai rasa
yang tinggi jika bermakna ‗kunjungan kerja pejabat publik‘ dan bernilai rasa
rendah jika dimaknai sebagai ‗dolanan atau keluar masuk ke suatu tempat tanpa
tujuan yang jelas‘. Perbedaan tanggapan pemakai bahasa membuat kata blusukan
ini berubah makna dari makna ‗keluar masuk ke tempat yang jarang dikunjungi
tanpa tujuan‘ menjadi makna ‗kunjungan kerja para pejabat publik ke tempat-
tempat yang kumuh‘. Kata blusukan berkaitan dengan pejabat publik memiliki
nilai rasa yang tinggi, sedangkan kata blusukan dengan makna awal berkaitan
dengan anak-anak atau bukan pejabat publik dianggap memiliki nilai rasa yang
rendah.
315
makna peyorasi dapat dipahami sebagai perubahan makna yang berupa kata yang
semula dirasakan halus kemudian karena faktor tertentu, makna kata tersebut
salah kaprah. Seperti yang diungkapkan oleh Meillet (dalam Parera, 2004:108)
faktor salah kaprah juga mempermudah pergeseran dan perubahan makna. Salah
kaprah adalah kesalahan yang terjadi karena kelaziman atau kebiasaan dengan
sesuatu yang salah dan dibiarkan terus berjalan tanpa usaha perbaikan oleh
kata menjadi tumpuan walaupun maknanya sudah salah. Makna kata pertanda
ialah ―pelebaya, algojo‖ (KBBI,1988,676). Akan tetapi, kata pertanda selama ini
dipahami bermakna ―alamat, gelagat‖ dan akibatnya makna terakhir ini (akibat
salah kaprah) telah dimasukkan dalam KBBI edisi kedua sebagai homonimi
terhadap makna ―pelebaya, algojo‖ yang asli (KBBI 1993, edisi kedua, 760).
316
Sama halnya dengan kata algojo, kata dicekal juga merupakan kesalahan
yang terjadi karena kelaziman atau kebiasaan dengan sesuatu yang salah dan
dibiarkan terus berjalan tanpa usaha perbaikan oleh pemakainya dan makna
5) Asosisasi
a) Data 14 : mengucurkan
Sementara itu, join venture antara PT Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT
Sembcorp Development Pte (Singapura) mengucurkan investasi mencapai hampir
8 Triliun dalam membangun Kendal Industrial Park Jawa Tengah.(Sabtu, 25 Juni
2016)
Kosakata Faktor-faktor Penyebab Contoh
Terjadinya Perubahan
Makna
mengucurkan Faktor Kesejarahan Janganlah mengucurkan air mata
untuk laki-laki yang berkhianat.
adanya faktor asosiasi. Faktor asosiasi menurut Suwandi (2008:48) ialah kata-
kata yang digunakan di luar bidang asalkan sering masih ada hubungannya
dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya. Misal, kata mencatut makna
adanya kesamaan sifat antara satu kata dengan kata yang lain. Kata mengucurkan
dapat berubah makna dengan proses asosiasi bila dilekatkan dengan kata yang lain
dan kata tersebut dapat membantu kata mengucurkan memunculkan makna baru.
Misal: mengucurkan dana sama halnya dengan makna ‗mengalirkan dana‘. Ada
memiliki makna ‗mancur‘ yang dapat diartikan sebagai ‗benda cair yang jatuh dari
atas ke bawah dengan deras‘ begitu pula dengan dana dianggap sama dengan
benda cair sehingga makna yang muncul berkaitan dengan makna kata
mengucurkan pada awalnya, tetapi memiliki makna yang lebih khusus karena ada
kata yang mengikutinya. Faktor asosiasi ini sering ditemui pada kata bahasa
Perbankan lebih sulit dalam menggalang dana dari luar negeri.(Sabtu, 25 Juni
2016)
Kosakata Faktor-faktor Penyebab Contoh
Terjadinya Perubahan
Makna
menggalang Faktor Kesejarahan Kayu itu untuk menggalang hujan
masuk ke rumah.
Faktor asosiasi menurut Suwandi (2008:48) ialah kata-kata yang digunakan di luar
318
bidang asalkan sering masih ada hubungannya dengan makna kata tersebut pada
yang ada pada data 15, kata menggalang berhubungan dengan mengumpulkan
usaha.
menunjang, dan lain-lain‘. Perubahan makna kata menggalang ini diikuti oleh
dengan samanya sifat antara kata yang satu dengan kata yang lainnya. Misalnya,
kata yang maknanya muncul karena adanya proses asosiasi. Jika kata menggalang
pemiliknya dan sosok kebudayaan yang menjadi wadahnya. Kedua, faktor yang
kata atau istilah di dalam tertentu sesuai dengan tuntutan zaman. Ketiga, faktor
kebutuhan dari para pengguna bahasa itu sendiri untuk bergengsi-gengsi atau
menyombongkan diri, yang pada akhirnya justru dapat melahirkan banyak kata
yang dipungut dari bahasa daerah atau bahasa asing. Berhubungan dengan faktor-
yang kedua, yaitu faktor yang berupa dorongan internal bahasa yang bersangkutan
untuk menggunakan kata-kata atau istilah di dalam tertentu sesuai dengan tuntutan
zaman.
menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat meyebabkan kata itu mengalami
320
perubahan makna. Salah satunya ialah faktor asosiasi. faktor asosiasi ialah kata-
kata yang digunakan di luar bidang asalkan sering masih ada hubungannya
dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya. Misal, kata mencatut makna
Kata memangkas dapat bermakna lain jika melekat pada kata yang lain dengan
konteks kalimat yang berbeda. Misal: Perusahaan telah memangkas tenaga kerja
tahun ini. Kata memangkas tidak lagi ‗memotong ujung rambut‘, tetapi bermakna
dengan mengurangi ialah adanya benda yang berkurang atau tidak utuh lagi
seperti semula. Proses asosiasi inilah yang mengakibatkan perubahan makna kata
memangkas.
Makna asosiasi yang ada pada kata memanaskan ini muncul karena
adanya faktor asosiasi seperti yang dikemukakan oleh Suwandi (2008:48) yaitu
kata-kata yang digunakan di luar bidang asalkan sering masih ada hubungannya
dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya. Misal, kata mencatut makna
makna asalnya ‗menjadikan panas‘ yang berkaitan erat dengan kata panas.
perubahan makna asosiasi. Perubahan makna asosiasi dapat terjadi karena adanya
faktor asosiasi. Faktor asosiasi pada kata memanaskan dapat diketahui dari adanya
persamaan sifat antara kata memanaskan dengan ‗genting atau bahaya‘ seperti
makna yang ada dalam kalimat data 17. Kata memanaskan memiliki makna asli
dengan ‗bahaya‘ adalah panas merupakan temperature yang ekstrem dan bahaya
adalah kondisi yang juga ekstrem atau tidak aman. Faktor asosiasi yang terjadi
e) Data 18 : menjaring
Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta
dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda. (Jumat, 23 September 2016)
Kosakata Faktor-faktor Penyebab Contoh
Terjadinya Perubahan
Makna
menjaring Faktor Kesejarahan Ayah menjaring ikan dengan jala di
sungai.
atau menyeleksi. Perubahan makna kata menjaring terjadi karena faktor asosiasi.
Kalimat yang mengandung kata berasosiasi ditandai dengan adanya gagasan yang
disampaikan dengan cara mengumpamakan sesuatu hal dengan hal lain yang
yaitu kata-kata yang digunakan di luar bidang asalkan sering masih ada
hubungannya dengan makna kata tersebut pada bidang asalnya. Misal, kata
Biasanya kata menjaring dilekatkan dengan ikan. Misal: menjaring ikan. Namun,
kata menjaring dilekatkan dengan kata calon gubernur atau pemilih muda menjadi
323
menjaring pada menjaring calon gubernur dan menjaring pemilih muda tidaklah
sama maknanya dengan menjaring ikan, tetapi memiliki kesamaan sifat yaitu
adanya proses pemilihan setelah itu didapatlah ikan yang diinginkan atau calon
gubernur yang diinginkan atau pemilih muda yang diinginkan. Proses inilah yang
Makna awal kata menjaring adalah ‗menangkap‘ dan dapat berubah makna
6) Metafora
Data 19: memakan
Negosiasi perceraian Inggris dari UE bisa memakan waktu minimal dua
tahun.(Sabtu, 25 Juni 2016)
makna ialah faktor linguistik. Menurut Suwandi (2008:48) faktor linguistik ialah
dengan ‗budak‘, tetapi karena leksem tersebut berubah menjadi saya, kata saya
selalu dihubungkan dengan kata ganti orang pertama hormat. Demikian pula
karena faktor morfologi yakni penambahan kata lain sehingga membentuk kata
lain. Penambahan kata tersebut membuat makna kata menjadi berubah secara
konotasi. Metafora sering kali dikenal dengan majas atau gaya bahasa. Kata
kata- kata.
7) Sinestesia
Data 20: pedas
Awal pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok
melontarkan komentar pedas soal Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.
(31 Agustus 2016)
perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera (dari indera penglihatan
sebagainya).
325
misal pedas yang sebenarnya harus di indera dengan perasa lidah, lalu di indera
dengan indera pendengaran misal dalam kalimat Bicaranya memang cukup pedas.
Kata pedas pada data 20 bermakna kata-kata atau komentar yang tajam
bahwa kata-kata itu memang tidak baik untuk didengar karena begitu
menyebutkan makna dengan sesuatu yang lebih mendalam. Selain kata pedas,
masih ada banyak lagi kata yang mengandung sinestesia. Faktor pertukaran
menjaring, memakan
memakan, pedas
6 Faktor Perkembangan Ilmu dan Teknologi aksi, operasi, jurusan, rapat, pasar
7 Faktor Perbedaan Bidang Pemakaian Lingkungan blusukan, operasi, mengemis, rawan, jurusan, kampanye,
327
rapat
BAB V
5.1 Simpulan
Indonesia dapat melalui media massa, baik media cetak maupun elektronik.
328
329
Keterkaitan makna antara kosakata yang satu dengan yang lain dapat
jejaring semantis.
3. Makna dari suatu kosakata dapat berubah dengan berbagai faktor, yaitu
3.4 Saran
perkembangan makna kosakata bahasa Indonesia secara lebih rinci, tidak hanya
mengaitkan makna kosakata dengan linguistik dan kognisi, tetapi juga mengaitkan
330
aspek linguistik, kognisi, dan budaya karena ketiga aspek tersebut belum dikaji
bahasa lisan yang diasumsikan sebagai penelitian yang kaya akan temuan-temuan.
Data lisan yang digunakan dalam pengajaran juga menarik untuk diteliti.
lebih besar sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih baik tentang
DAFTAR PUSTAKA
Adiwimarta, Sri Sukesi, dkk.1987. Kamus Etimologi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Alwi, Hasan dan Dendy. 2003. Politik Bahasa. Jakarta: Progres.
Bonvillain, Nancy. 2003. Language, Culture, and Communication Edisi keempat.
New Jersey: Pearson Education, Inc.
Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa.Surabaya: Airlangga
University Press.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chomsky, Noam. 2000. Bahasa dan Pikiran. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Croft, William dan D.Alan Cruse. Cognitive: Mit Press. 2004. Cambridge
University Press.
Croft, William dan D. Alan Cruse. 2004. Cognitive Linguistics. New York:
Cambridge University Press.
Cruse, Alan. 2000. Meaning in Language An Introduction to Semantic and
Pragmatics. New York: Oxford University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
De Saussure, Ferdinand. 1996. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press.
Djajasudarma, Fatimah. 2009. Semantik Makna Leksikan dan Makna Gramatikal.
Bandung: Refika Aditama.
Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik Ancangan (Metode Penelitian
dan Kajian). Bandung: Refika Aditama.
Evans, Vyvyan dan Green, Melanie. (2006). Cognitive linguistics an introduction.
Edinburgh: Edinburgh University Press.
332
Evans, Vyvyan, Benjamin K. Bergen dan Jőrg Zinken. 2007. The Cognitive
Linguistics Reader. London: Equinox Publishing.
Geeraerts, Dirk. 2010. Theories of Lexical Semantics. Oxford: Oxford University
Press.
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta: Andy Offset.
Hurford, James R dan Brendan Heasley. 1983. Semantic a Coursebook. Newyork:
Cambridge University Press.
Iyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Introduction to theoretical
Linguistic). Jakarta: Gramedia.
Junus, Umar. 1969. Sejarah dan Perkembangan ke arah Bahasa Indonesia.
Jakarta: Bhratara.
Karomah, Atu. 2004. Jawara dan Kebudayaan Kekerasan pada Masyarakat
Banten. Tesis S2. Jakarta: Universitas Indonesia.
Katz, Jerrold J..1972. Semantic Theory. Newyork: Harper International Edition.
Kep.mendikbud no.0543a th 1987. 2008. EyD. Jakarta: Bumi Aksara.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Knowles, Murray dan Rosamund Moon. 2006. Introducing Metaphor. New
York:Routledge
Kurniawan, Muhammad Hafiz. 2015. Analisis Perluasan Makna Leksem Put:
Pendekatan Semantik Kognitif. Tesis.Universitas Gadjah Mada.
Kusmanto, Joko. 2014. Konsep-konsep Teoretis Tuturan Metaforis dalam
Semantik, Pragmatik, dan Linguistik Kognitif ( Kajian Metalingual, Lokus
Makna, dan Keberagaman Tuturan Metaforis dalam Linguistik Teoretis).
Disertasi. Universitas Sebelas Maret.
Lakoff , George dan Mark Johnson. 1980. Metaphors We Live By. London: The
university of Chicago press.
Lakoff , George dan Mark Johnson. 2003. Metaphors We Live By. London: The
university of Chicago press.
Lakoff , George dan Mark Johnson. 1987. Women, Fire, and dangerous Thing:
What Categories Reveal about the Mind. London: The university of Chicago
press.
Richards, Jack, John Platt, and Heidi Weber. 1985. Longman dictionary of applied
linguistics. Harlow, Essex, England: Longman.
Jurnal
Abdullah, Imran Ho-. 2011. Analisis Kognitif Semantik Peribahasa Melayu
Bersumberkan Anjing (Canis Familiaris), GEMA Online™ Journal of
Language Studies 125 Volume 11(1).
De Blois, Rein1er. 2002. Lexicografhy and Cognitive Linguistis: Hebrew Metafor
From a cognitive Perspective. Society of Biblical Literature Annual
Meeting Toronto.
Hsiao, Yuchau E. 2003. Semantic and Cognition: An Introduction, Language and
Linguistics 4.2:197-205, 2003-0-004-002-000038-2.
335
Isam, Hishamudin dan Norsimah Mat Awal. Rumus kln + X + setia + kln + Y -
>Z dalam Memahami Penggunaan Leksis Setia Berdasarkan Perspektif
Linguistik Kognitif.
Janda, Laura A.. 2010. Cognitive Linguistics in the Year. Internasional Journal of
Cognitive Linguistics, Volume 1 Issue 1 pp 1-30, Nova Science Publisher
Inc, ISSN:1949-4971.
Langacker, Ronal W. 2010.Conceptualization, Symbolization, and Grammar,
Volume 1 Issue 1 pp 31-63, Nova Science Publisher Inc, ISSN:1949-4971.
Marchetti, Giorgio. 2006. A Criticsm of Leonard Talmy‘s Cognitive Semantics.
www.mind-consciousness-language.com
Nor, Hashimah Jalalddin. 2012. Perluasan Makna Leksem Alim: Analisis
Semantic Kognitif. GEMA Online™ Journal of Language Studies, Volume
12(2), May 2012.
Nor, Hashimah Jalaluddin,dkk. 2010. Perluasan Makna Imbuhan Ber-: Analisis
Semantik Kognitif. GEMA Online™ Journal of Language Studies,Volume
10(1) 2010.
Ran, Bim dan P. Robert Duimering. 2010.Conceptual combination: Models,
Theories and Controversies Volume 1 Issue 1 pp 65-90, Nova Science
Publisher Inc, ISSN:1949-4971.
Rusidin, Hawa Mahfuzah dan Zulkifley Bin Hamid. 2015. Akal Budi Melayu
dalam Mantera: Analisis Semantik Kognitif. Jurnal Melayu,
Bil.14(2)2015.ISSN1675-7513.
Sew, Jyh Wee. 2011. Pandangan Alternatif pada Analisis Semantik Kognitif
imbuhan BeR. GEMA online TM Journal of Language Studies, Volume 11.
Sutedi, Dedi . 2003. Pengenalan Pendekatan Linguistik Kognitif. Makalah.
Internet
Supadiyanto. 2014. Peta Bisnis Media Massa Indonesia. (http://www.
Kompasiana. com) (Diakses pada tanggal 27 Januari 2016)
kbbi.kemdikbud.go.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelar_akademik
http://www.artikata.com
http://www.persamaankata.com
www.kompas.com
336
www.suara .com
https://id.wikipedia.org/wiki/Firaun
https://id.wikipedia.org/wiki/kognisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Hijab
https://en.wikipedia.org/wiki/Ronald_Langacker
https://en.wikipedia.org/wiki/George_Lakoff
https://en.wikipedia.org/wiki/Mark_Johnson_(philosopher)
https://id.wikipedia.org/wiki/etimologi#ide_dasar_dalam _etimologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Tulang Rawan
https://id.wikipedia.org/wiki/Operasi militer
https://id.wikipedia.org/wiki/ Kampanye
https://en.m. wikipedia.org/wiki/operation
http://silatindonesia.com//
www.persamaankata.com
337
T : Menurut KBBI makna kata rawan yang pertama adalah rindu. Bagaimana
penggunaan kata rawan makna ini Pak?
J: Rawan yang diartikan rindu atau pilu. Di dalam puisi Amir Hamzah ada kata
rawan yang maknanya rindu. Memang awalnya makna kata rawan adalah rindu.
Ada unsur kebahasaan yang lain sehingga makna kata rawan itu meluas menjadi
gawat, muda.
T : Ada pula kata jurusan, bagaimana menurut Bapak tentang perkembangan
makna kata jurusan?
J : Jurusan itu bermakna arah untuk angkot. Sekarang jurusan untuk bagian pada
akademik atau fakultas atau untuk menyebutkan bidang. Saya kuliah jurusan
Sastra Melayu. Tetapi perkembangan makna kata jurusan hanya merujuk kepada
bisang pendidikan.
T : Kata tinggal, bagaimana menurut Bapak apakah mengalami perluasan?
J : Ada 12 makna perluasan kata tinggal. Merujuk pada KBBI 1) masih tetap di
tempatnya dan sebagainya; masih selalu ada (sedang yang lain sudah hilang,
pergi, dan sebagainya); 2) sisanya ialah...; bersisa...; tersisa...; yang masih ada
hanyalah; 3) ada di belakang; terbelakang; 4) tidak naik kelas (tentang murid
sekolah); 5) sudah lewat (lalu;lampau); 6) diam (di); 7) selalu; tetap (demikian
halnya); 8) melupakan; 9) tidak usah berbuat apa-apa; 10) bergantung kepada;
terserah kepada; terpulang kepada; 11) (sebagai keterangan pada kata majemuk
berarti) a yang didiami; b yang ditinggalkan (dikosongkan dan sebagainya)—
bersiul-siul tinggal bersenang-senang—waktu tidak memenuhi kewajiban salat.
Uniknya, di masyarakat Melayu tidak mengenal kata tinggal, tetapi duduk. Misal
kalau saya memakai kata tinggal maka saya menggunakan kartu tanda peninggal.
Namun, saya duduk di...dan mempunyai kartu tanda penduduk.
T: Berasal dari bahasa apa kata tinggal Pak?
J : Berasal dari bahasa Melayu. Versi Jawa atau Betawi tinggalin.
T : Kata Operasi selain untuk bedah, ada tidak makna yang lain Pak?
J : Makna awalnya bedah, selanjutnya meluas ke bidang militer yaitu tindakan
atau pergerakan. Operasi itu merencanakan yang sudah dikembangkan. Berasal
dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Kalau bahasa asli operasi bermakna
pelaksanaan. Kemudian bahasa Indonesia bedah (melaksanakan bedah)
T : Kata mengemis apakah sudah mengalami perluasan?
J : Dari kata emis bentuk tidak baku adalah kemis. Mengemis itu pada dasarnya
meminta pada hari kamis. Lalu meminta-minta sedekah. Kemudian meminta-
minta jabatan atau mengemis jabatan. Namun, lebih sering digunakan untk orang-
orang yang dipinggir jalan yang mengulurkan tangannya untuk meminta-minta.
T : Bagaimana dengan kata kampanye, Pak?
339
J : Banyak kata kampanye yang berkembang dengan gabungan kata yang lain.
Misalnya kampanye politik, kampanye damai. Apabila dilekatkan ke kata lain
makna yang menjadi meluas.
T : Kata aksi. Bagaimana menurut Bapak apabila kata aksi digunakan untuk
demonstrasi?
J : Aksi dalam bahasa Indonesia itu ‗gerakan‘. Ada penghalusan kata yaitu
eufemisme. Jika dikatakan demo itu kasar.
T : Kata blusukan. Bagaimana penggunaan kata blusukan ini Pak?
J : Blusukan itu populer di era Jokowi. Berasal dari bahasa Jawa, yaitu dari kata
blusuk yaitu masuk, tetapi tidak sesuai jika kita menggunakan kata blusuk dengan
masuk menjadi ―Ayo blusuk!‖
Memang telah terjadi perluasan dengan kata blusukan yaitu masuk ke gorong-
gorong atau tempat yang belum pernah dikunjungi, misal pasar.
T: Apakah meningkat atau menurun penggunaan kata blusukan ini Pak?
J : Terjadi peningkatan makna.
T : Kata mengucurkan, bagaimana pendapat Bapak tentang kata ini?
J : Kata dasarnya kucur. Merujuk ke KBBI artinya mencucurkan, memancurkan ;
mengeluarkan (kiasan) dana bantuan, dsb; menurunkan. Mereka menuntut agar
pemerintah mengucurkan dana yang sudah dijanjikan. Terjadi perluasan setelah
mengalami proses morfologi. Kucur ini sama dengan pancur yang artinya
mengeluarkan. Kucur Berasal dari bahasa Jawa. Pancur berasal dari bahasa
Melayu.
T : Kata menggalang, apakah terjadi perubahan makna Pak?
J : Kata dasarnya galang. Jadi, kalau kata galang itu menjadi menggalang yaitu
memberi galang; dan lain-lain berdasarkan kamus. Perluasannya sekarang
memperkuat, mencari, mengumpulkan. Menggalang dana berarti mencari dana.
Berkembang lagi yang artinya merintang. Sejalan dengan arti kata merintang.
T : Kata menggalang berasal dari bahasa apa Pak?
J : Berasal dari Bahasa Melayu. Mengalami asosiasi dengan makna
mengumpulkan.
T : Kata memangkas bagaimana menurut Bapak? Misal: Memangkas anggaran.
J : Kata dasar pangkas yang artinya memotong ujung; menggunting.
Perluasannya sekarang yang memotong-motong itu disebut memangkas.
Memangkas anggaran, memangkas anggota, dll. Dalam masyarakat Jawa
mengenal kata cukur, tidak mengenal kata pangkas. Kalau di masyarakat Medan,
cukur itu berhubungan dengan acara aqiqahan bayi. Kalau memotOng rambut
masih memangkas.
340
sehari-hari dalam komunikasi. Dalam bahasa Indonesia siap itu selesai, warna
lokal Medan siap itu mulai.
T : Kata dicekal bagaimana perkembangannya Pak?
J : Merujuk ke KBBI, dicekal itu: 1)Tahan menderita—tetap kuat tabah bahasa
Melayu; 2) Tangkap—pegang; 3) Cegah dan tangkal (singkatan) termasuk sidak, -
-politik
Makna yang meluas dan cenderung dipakai ialah makna ke-3 karena sudah
terbiasa sudah mengalami proses morfologi. Misal menambahkan imbuhan pada
singkatan pada hukumnya harusnya tidak berlaku. Dalam bahasa Indonesia
banyak kata yang berasal dari singkatan. Misal: Rubana—ruang bawah tanah—
basement, Daring—dalam jaring, Luring—luar jaringan, Calir—cair dan
mengalir—lotion, Surel—surat elektronik, Ponsel—telepon seluler.
342
antara lain tata busana, sedangkan perhotelan banyak peminat, ― kata Ketua PPDB
SMKN 1 Tegal, Edi Suroso. Makna jurusan sudah beda dengan trayek , berarti
jurusan di situ maksudnya apa?
J : Seperti departeman diganti dengan kata jurusan. Sebenarnya kalau itu bukan
pers yang mempopulerkan. Di USU sendiri dikenal Himpunan Mahasiswa Jurusan
dulu ya di dalam naskah akademiknya di nomenklatur yang sudah diatur dalam
kebijaksanaan universitas itu. Dulu jurusan sih memang.
T : Kata tinggal, Seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah
dipersiapkan oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun
pabriknya saja. Kalau yang diketahui tinggal itu tinggal di atau tempat tinggal.
Bagaimana dengan kata tinggal pada kalimat ini?
J : Maksudnya ya tinggal itu.., yang tersisa itu tinggal.... Maknanya sudah
berubah. T : Selain, makna ‗sisa‘ ada tidak makna kata tinggal yang lain?
J : ‗Meninggalkan pergi.‘ Saya tinggalkan kamu di sini. Makna ‗meninggalkan‘.
T : Berikutnya kata operasi, Dalam kasus penggusuran, lanjut Al Araf, tidak ada
ancaman serius dari dampak penggusuran yang terjadi. Sehingga, tentara dinilai
tidak perlu terlibat membantu operasi penggusuran. Bagaimana menurut abang?
J : Kalau operasi biasanya digunakan dalam medis, tetapi ini operasi ini
digunakan dalam proses penggusuran. Ini lebih ke efisiensi. Inilah yang saya
sebutkan tadi ragam bahasa pers barangkali ya seperti itu sehingga kita
menggunakan kata bahasa Indonesia itu di luar konteks sebenarnya.
T : Jadi, apa makna operasi pada kalimat itu, apakah sudah tepat?
J : Saya pikir tidak perlu menggunakan kata operasi dalam kalimat ini. Langsung
saja membantu penggusuran, toh sama kan dengan melakukan penggusuran.
Jadi, untuk mengefisiensikan makna dan tidak melarikan konteks kata operasi
barangkali langsung saja kalau dalam konteks kalimat ini ya atau diganti proses
penggusuran.
T : lalu, bagaimana dengan kata operasi dalam operasi militer yang sering
digunakan para militer?
J : Itu bukan pers yang membuat, tetapi pers hanya mengutip dari polisi itu
sendiri, seperti OPS. Kata itu sudah ada seperti operasi lilin di Danau Toba.
Mereka menggunakan kata sendiri seolah-olah kata sandi, operasi militer, OPM.
T : Tetapi, pers paham tidak dengan penggunaan makna operasi itu sendiri?
J : Kalau disesuaikan dengan makna konteks pembicaraan dan disesuaikan
dengan di mana kita berbicara barangkali bisa memahami itu. Kalau kita berbicara
itu di rumah sakit barangkali operasi yang dimaksud bukan operasi ini. Kalau
operasi militer itu semacam proses pergerakan, upaya, cara, barangkali.
T : Kata mengemis Bang, biasanya kata mengemis ini bermakna meminta-minta
sedekah. Sandiaga pun berkaca pada pencalonannya sendiri. Sandi yang telah
mengikuti penjaringan di lima partai selain Gerindra, yaitu PDI-P, Demokrat,
PKB, PPP, dan PAN, mengatakan bahwa ini adalah upayanya membangun
komunikasi politik alih-alih mengemis dukungan. Apakah sama makna kata
mengemis pada kalimat ini dengan ‗meminta-minta sedekah‘?
345
menjadi sederhana. Itu yang pertama. Yang kedua, lebih bisa dipahami, singkat,
padat, jelas, dan tepat hanya itu saja, tetapi untuk penggunaan diksi sesuai dengan
taste itu disesuaikan dengan penulisnya saja yang penting antara kita, orang yang
akan membaca, dengan kita sebagai penulis itu paham dengan apa yang kita tulis,
tetapi untuk khusus itu bahasa penggunaannya begini-begini itu tidak, tidak
sedetail itu karena memang juga waktu yang cukup padat, aktivitas deadline, itu
jadi persoalan kalau kita mau membahas kata satu persatu itukan akan
membutuhkan banyak waktu dan pemikiran lagi saya kira.
T : Kata kampanye, begini kalimatnya ―Kejadian kurang mengenakkan dialami
calon gubernur yang maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok, saat kampanye di Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu
(2/11/2016).‖ Menurut abang sebagai jurnalis sebenarnya makna kata kampanye
itu apa?
J : Kalau yang saya pahami itu, kampanye di dalam politi. Kampanye itu aktivitas
untuk melakukan politik, mengenalkan dirinya kepada masyarakat. Itulah
kampanye. Mengkampanyekan dirinya begitu.
T : Saat ini kata kampanye itu hanya dilekatkan pada politik, padahal makna
kampanye lebih luas dari itu. Bagaimana menurut abang?
J : Kampanye bermakna promosi itu. Memang pada akhirnya orang hanya tahu
kampanye pada politik saja ya.
T : Ada tidak unsur kesengajaan ?
J : Tidak ada sih itu lebih ke natural saja. Sebelum jadi wartawan juga kan kami
sering membaca gaya penulisan di koran jadi sudah terpengaruh.
T : Kemudian kata aksi, mengapa dikatakan aksi 212, aksi damai mengapa tidak
demo damai padahal yang dilakukan juga demo?
J : Kalau kami memahami kalau aksi dengan demo itu sama sih. Demonstrasi,
aksi massa itu sebenarnya penggunaan bahasa yang digunakan dalam hal-hal yang
dilakukan untuk menyampaikan aspirasi.
T : Mengapa pers tetap mengunakan kata aksi tidak menggantinya dengan demo?
J : Pertama, karena memang yang si pembuat acara itu menggunakan kata aksi itu
juga yang mempengaruhi karena kan namanya aksi 212, nah sebenarnya unjuk
rasa, demonstrasi, aksi itu sama atau padanan kata yang sah-sah saja mau yang
mana yang digunakan, ya karena barangkali ini lebih enak didengar aksi 212 .
Aksi lebih soft kalau demo massa cenderung anarkis.
T : Sejauh mana abang tahu penggunaan kata blusukan saat ini?
J : Kalau blusukan secara harfiah sih saya tidak tahu artinya apa. Tapi, kalau
blusukan yang saya dengar-dengar yang digunakan Jokowi itu saya rasa ‗turun ke
lapangan‘, ‗turun ke masyarakat‘, saya tidak tahu itu benar atau tidak.
347
J : Kalau belum merupakan kata baku harusnya ada padanan kata lain. Kalau tidak
ada lagi padanan kata lain selain kata blusukan ya harus diganti dengan
mengunjungi tetapi memang lebih enak blusukan. Ya saya kira kata blusukan saat
ini sudah menjadi tertanam di masyarakat bahwa blusukan itu artinya
mengunjungi.
T : Kata blusukan itu dari pers atau dari pejabat publik itu sendiri lalu pers
mengutipnya?
J : Tahu. Ditahan.
T : ―Keduanya dicekal ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan tindak
pidana korupsi pembangunan Pasar Besar Kota Madiun tahun anggaran 2009-
2012 senilai Rp 76,5 miliar.‖ Abang sebagai jurnalis cekal itu kata atau bukan?
J : Cekal itu kata.
T : Kata mengucurkan pada kalimat ―Sementara itu, join venture antara PT
Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT Sembcorp Development Pte (Singapura)
mengucurkan investasi mencapai hampir 8 Triliun dalam membangun Kendal
Industrial Park Jawa Tengah.‖ Bagaimana pandangan abang mengenai kata
mengucurkan ini?
J : Mengucurkan investasi itu lazim digunakan dalam bahasa pers dalam bahasa
percakapan sehari-hari juga mengucurkan.
T : Menggalang dana, bagaimana menurut abang? Apa makna menggalang yang
abang ketahui?
J : Menggalang itu ‗menghimpun‘.
T : Memangkas peraturan, makna apa yang abang pahami?
J : Saya kira pers tidak sepaham itu dengan penggunaan katanya biasanya
terinfluence dengan masyarakat, dengan koran lain, dengan media lain sehingga
kemudian kita menggunakan bahasa itu sesuai dengan yang kita anggap lazim.
saya rasa jika mengucur itu adalah ‗benda cair‘ jadi mengucurkan investasi itu
sudah merupakan perluasan dari kata itu sendiri yang kadang-kadang maknanya
pun agak sedikit membingungkan, tetapi saya kira ini menjadi semacam sebuah
ragam pers. Ragam pers yang berkaitan dengan jurnalistik yang kadang-kadang
348
tidak sesuai dengan ragam bahasa baik dan benar itu yang menjadi perdebatan
kami dengan Pak Mulyadi di Analisa. Sekali lagi kita mempunyai semacam aturan
yang barangkali tidak tertulis bagaimana cara mengungkapkan sesuatu itu dengan
rasa sehingga pembaca itu lebih dekat dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang
baku sesuai dengan ilmah pembaca itu barangkali merasa jenuh membaca berita
itu sehingga kita akan menggunakan kata-kata yang sangat dekat dengan mereka
dan menjauhi kata-kata yang bersifat teoretis, bersifat ilmiah juga kita jauhi.
T: Abang sebagai jurnalis, apa sebenarnya makna kata memangkas itu?
J : Memangkas itu memotong.
T : Kemudian ada kata memanaskan, ―Wartawan harus lebih seimbang dan
pemberitaannya tidak memicu konflik, dan memanaskan situasi.‖ Apa makna
memanaskan menurut abang?
J : Membuat situasi menjadi panas. Ada permainan kata untuk menggugah
barangkali agar menarik minta membaca karena pers juga kan industri.
T : Kata menjaring, ―Ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur
DKI Jakarta dianggapnya akan mampu menjaring pemilih muda.‖ Mengapa
memilih kata menjaring bukan yang lainya?
J : Ya itu tadi supaya lebih ini saja. Tapi kalau menjaring kan kesannya dijaring
kalau padanannya menyeleksi.
T : Lalu, mengapa tidak menggunakan kata menyeleksi?
J : Terlalu kaku, kalau menjaringkan lebih enak. Itukan istilah dalam politik, dan
orang-orang politik inikan menggunakan bahasa-bahasa itu kan tidak terlalu
baiklah.
T : Menurut abang kata menjaring itu apa maknanya?
J : Menjaring itu memilih dan memilah.
T : Apakah di dalam pers ada menggunakan bahasa-bahasa kiasan, contohnya
memakan waktu?
J : Ada.
T : ―Awal pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok
melontarkan komentar pedas soal Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.‖
Apa yang dimaksud dengan komentar pedas?
J : Kalau padanannya Ahok menggunakan kata yang mencela itu kan lebih kasar
barangkali sehingga kemudian dicarilah kata pedas di situ supaya untuk nyaman
saja pembaca membacanya.
T : Sebagai jurnalis, apa hal-hal yang melatarbelakangi perubahan makna yang
terjadi saat ini?
349
J : Itu memang lebih kepada persoalan media, cetak terutama kan spacenya kan
terbatas sementara yang mau disampaikan banyak sehingga kita harus
menggunakan kata-kata padanan-padanan yang menurut kita benar dan bisa
tersampaikan kepada masyarakat dengan maksud yang sama tapi kan tidak
mengurangi arti dan makna sehingga kata itulah yang digunakan kalau
menggunakan kata aslinya kan misalnya terlalu panjang tidak enak didenganr,
tertalu baku kaku nah sehingga kita memilih kata-kata yang sama walaupun secara
harfiah penggunaan bahasa itu tidak benar tapi paling tidak masyarakat itu tahu
apa yang dimaksudkan yang penting kan itu tidak mengurangi makna yang ingin
disampaikan itulah mengapa kita menggunakan sekali lagi saya tekankan itu yang
saat ini menjadi perdebatan ada ragam bahasa jurnalistik ada ragam bahasa
Indonesia yang baik dan benar . Ok ragam bahasa jurnalistik itu lebih mengacu
kepada ragam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi tidak
semua itu bisa dilakukan kemudian karena kita mempunyai keterbatasn waktu kita
juga harus mempunyai taste. Seorang jurnalis itu juga harus memiliki ciri khas
dengan jurnalis yang lain sehingga dia bisa menggunakan bahasa-bahasa
pleonasme bahasa-bahasa kiasan, bahasa-bahasa yang bermetafora untuk
menggugah minat membaca masyarakat itu tergerak nah sama dengan ragam
sastra sebenarnya. Ragam sastra itu kan tidak meluluh meskipun asalnya dari
bahasa Indonesia, tapi kan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam konteks
misalnya menggunakan SPOK itukan kadang-kadang dalam puisi Chairil Anwar
OPSK nah seperti itu sebenarnya kan ada lisensia poetica dalam sastra barangkali
dalam pers ini juga ada yang seperti itu ada hal-hal khusus yang memang kita
tidak bisa mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar karena faktor
kita harus merebut pembaca story, berita, cerita yang kita siarkan itu harus
mempunyai rasa mempunyai taste sehingga kemudian kita menggunakan kata-
kata yang seperti itu.
T : Makna yang mana yang cenderung digunakan jurnalis?
J : Sebisa mungkin kita menggunakan makna yang sebenarnya dengan
keterbatasan jurnalis dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda pula,
tetapi tidak dipungkiri ingin juga menggunakan makna kiasan itu juga karena
yang kiasan itu lebih mengena daripada makna yang sebenarnya.
T : Sekedar konfirmasi, apakah setiap jurnalis itu menuliskan berita mengaju pada
KBBI?
J : Kita mengaju kepada KBBI tentang persoalan yang tidak kita ketahui artinya
misalnya ada kata-kata yang kita bingung ini maksudnya apa penggunaannya
bagaimana, misal anjang sana itu kan kita bingung anjang sana itu apa saya
membuka KBBI tetapi tidak meluluk karena memang tidak semua wartawan itu
dibekali oleh KBBI syukurlah sekarang ada online tetapi kita lebih mengandalkan
intuisi daripada KBBI.
350
T : Tari tahu tidak kata-kata yang berkembang saat ini, misalnya kata saudara?
J : Saudara. Biasanya kata saudara kawannya saudari.
T : Kalau kalimatnya ―Kami bersaudara‖. Apa arti kata saudara pada kalimat
itu?
J : Kami bersaudara artinya memiliki ‗ikatan kekeluargaan‘.
T : Kalau ―Dia itu saudara kandung saya.‖ Makna saudara itu apa?
J : Artinya ―Dia itu mempunyai ikatan keluarga dengan saya.
T : Jika kalimatnya ―Saudara Ahok telah menistakan agama.‖Apakah sama
makna saudara di kalimat itu sebagai ikatan keluarga?
J : Ini sering dipakai sewaktu presentasi misalnya ―Berikutnya akan dilanjutkan
oleh saudara A.‖ Kata saudara-saudari menyatakan dia, tapi merupakan kata
ganti.
T : Serigala saudaranya anjing. Makna saudara tersebut apa?
J : Maksudnya ada ikatan yaitu sama-sama hewan pemakan daging. Satu keluarga
atau satu genus.
T : Setahu Tari, buatlah kalimat yang menggunakan kata saudara?
J : Kalimat pidato. ―Kepada saudara kami persilakan duduk.‖
T : Apa makna kata saudara pada kalimat itu?
J : Peserta. Karena kalau di dalam kegiatan kan tidak mungkin menggunakan kata
kamu, lebih sopan. Kesopanan dalam menggunakan bahasa kan orangnya tidak
semuanya kenal.
T : Kemudian kata jawara. Apa yang Tari ketahui tentang kata jawara?
J : Jawara itu seperti ‗pahlawan atau kesatria‘. Misal jawara kampung.
T : Adik saya juara kelas. Apakah sama maknanya dengan kata jawara?
J : Adiknya berprestasi di kelas sehingga mendapat predikat juara.
T : Berarti juara itu apa artinya?
J : Orang yang berprestasi.
T : Kamu jangan sok jadi jawara di sini. Apa maksudnya?
J : Maksudnya kamu jangan sok jadi pahlawan di sini.
T : Tari tahu tidak kata jawara itu berasal dari mana?
J : Tidak tahu.
T : Yang ketiga ada kata rawan. Bagaimana menurut Tari?
351
JAKARTA, KOMPAS.com
"Kita Semua Bersaudara". Begitulah pesan sederhana penuh makna dalam
spanduk yang terpasang di pinggir jalan-jalan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta
Timur.
355
Sudah beberapa hari spanduk sederhana itu terpasang. Logo Pemprov DKI ikut
dicantumkan.
Spanduk versi lainnya ditambahkan gambar tangan dua orang yang sedang
berjabatan.
Meski tidak ada penjelasan apa maksud spanduk tersebut, pesan sederhana itu
jelas mengingatkan warga Jakarta untuk selalu damai.
Ada pula seruan lain bernada sama yang terpasang di daerah Jati Padang, Jakarta
Selatan. Spanduk itu bertuliskan "Jaga Kebhinekaan. Sukseskan Pilkada Tanpa
SARA. Siap Menang, Siap Kalah".
Pesan itu relevan dengan kondisi Ibu Kota terkini yang memasuki masa kampanye
menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI 2017. Dinamika politik
tengah berpusat di Ibu Kota.
Seperti dalam Pilgub DKI sebelumnya maupun pilkada di daerah lainnya, suara
warga terpecah terkait pilihan calon pemimpinnya.
Dalam Pilkada DKI, ada tiga calon yang tengah tampil menarik hati pemilih,
yakni pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, pasangan Agus
Harimurti-Sylviana Murni, serta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Hangatnya Jakarta bukan hanya karena perbedaan pilihan warga. Ibu Kota tengah
disorot menjelang aksi unjuk rasa terhadap Ahok yang dituduh menista agama.
Massa akan turun ke jalan meski Bareskrim Polri tengah mengusut kasus tersebut.
Aksi mereka akan berpusat di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat
(3/11/2016).
Spekulasi, harapan, hingga kekhawatiran warga muncul menyikapi demo tersebut.
Setidaknya hal itu terekam dalam jagat maya yang tidak kalah berisik dibanding
kenyataan di tengah masyarakat.
Masing-masing kubu tak lelah bertarung opini. Tak sedikit dari mereka yang
kebablasan menerabas aturan.
Meski demikian, banyak pula netizen yang mengedepankan kedamaian.
Perbedaan sikap dan keyakinan tidak boleh membuat kita pecah. Bhinneka
Tunggal Ika.
"Gubernur DKI sekarang sudah selon (nekat dalam bahasa Betawi). Lagaknya
356
melebihi jawara," kata Yenny saat menghadiri sebuah acara di Rusun Pesakih,
Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (5/3/2016).
"Konsep masjid raya itu juga sebagai tempat mengelola banyak hal, seperti
berdagang di sekitar masjid dan dijadikan sebagai pusat sosialisasi warga," kata
Yenny.
Ia pun berharap pembangunan masjid itu cepat rampung agar nantinya warga
dapat menggunakan masjid raya itu.
"Wartawan diharapkan lebih profesional dan menjaga kode etik dalam peliputan
Pilkada," ucap Erick.
Sebelumnya Ahok juga telah mengonfirmasi hal ini saat berkampanye di Pejaten
Timur, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016) kemarin.
"Besok tetap blusukan, deh," kata Ahok.
Nandang mengatakan, akibat terlalu sering direndam luapan air Citarum, tiga
ruangan di lantai dasar rumahnya lembab dan berjamur. Dinding dan daun pintu
lapuk dan keropos. "Lebih baik tinggal berdesakan ketimbang panik saat banjir
datang. Namun, memang lebih baik kalau ada pengumuman tentang prakiraan
cuaca dan potensi bencana. Minimal membuat hati ini lebih tenang," katanya.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung
Tata Irawan mengatakan, penyampaian informasi potensi hujan kepada warga
akan diperbaiki. Informasi itu akan disampaikan lebih gencar melalui perwakilan
pemerintah daerah hingga media sosial.
Di Sulawesi Selatan, sebanyak 165 jiwa dari 44 keluarga di Kecamatan Rano,
Kabupaten Tana Toraja, terancam kehilangan rumah dan mata pencaharian pasca
longsor yang menimpa wilayah tersebut pekan lalu. Longsor pada 23 Oktober lalu
menyebabkan 40 rumah yang terletak di daerah perbukitan Desa Rano itu rusak.
Pemerintah Kabupaten Tana Torajamenyiapkan rencana relokasi bagi warga.
359
MADIUN, KOMPAS.com
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status pencekalan terhadap
Wali Kota Madiun Bambang Irianto dan putranya, Bonie Laksamana, sejak dua
minggu lalu.
Keduanya dicekal ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana
korupsi pembangunan Pasar Besar Kota Madiun tahun anggaran 2009-2012
senilai Rp 76,5 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Humas KPK Yuyuk Andriati saat dihubungi, Kamis
(20/10/2016), menyatakan, pencekalan terhadap keduanya terhitung sejak tanggal
7 Oktober 2016. Keduanya dicekal dalam enam bulan ke depan.
Baca juga: KPK Tetapkan Wali Kota Madiun sebagai Tersangka
Menurut Yuyuk, pencekalan ke luar negeri untuk memperlancar
penyidik KPK menangani kasus ini. Apalagi, Bambang Irianto sudah berstatus
sebagai tersangka.
Ditanya waktu pemeriksaan terhadap Bambang dan putranya ini, Yuyuk
mengatakan belum ada jadwalnya.
360
"Pastinya kampanye ketiga pasang calon ini nanti akan seru, karena akan sangat
minim SARA, dan akan muncul cara-cara kampanye yang penuh kreativitas
karena dilakukan oleh anak muda," lanjut Yunarto.
Sebelumnya Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus-Sylviana
Murni berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional,
dan Partai Persatuan Pembangunan.
Keputusan itu diambil setelah tidak ada kesepakatan dalam komunikasi politik
dengan Partai Gerindra dan PKS.
Adapun Gerindra dan PKS memutuskan mengajukan Anies Aswedan-Sandiaga
Uno.
Sementara pasangan Ahok-Djarot diusung PDI-P, Golkar, Hanura, dan Nasdem.