Disusun Oleh:
Khairunnisa
11170130000077
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Khairunnisa
NIM 11170130000077
Di bawah bimbingan
JAKARTA
2022
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR)
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.,
Nama : Khairunnisa
NIM : 11170130000077
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester : IX (Sembilan)
Judul Skripsi : “Pembentukan Kata pada Komunitas Penggemar Budaya Korea Melalui Media Sosial
Twitter”
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 16 Juli 2021,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.
Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih
dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama
6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
A.n. Dekan,
Kajur Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
ABSTRAK
i
ABSTRACT
Khairunnisa, NIM 11170130000077, “Word Formation in the Korean
Culture Enthusiast Community Through Twitter Social Media”, Department of
Indonesian Language and Literature Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Supervisor: Dona
Aji Karunia Putra, M.A., 2022.
This research aims to describe the word formation and word categories that
exist in the Korean culture fan community due to the influence of the Hallyu
phenomenon on social media such as Twitter. In this discussion, the researcher
discusses word formation, such as abbreviation,s affixation, beheading, and
compounding. In addition, the researcher also discussed word categories, such as
nouns, verbs, adjectives, adverbs, numerals, pronouns, and particles.
The method used is a qualitative method that describes content analysis.
Data collection techniques used in this study were documentation techniques,
listening techniques, and note-taking techniques. The data analysis technique used
is the agih method, where the method is a method whose determining tool is in the
language itself. The steps involved in data analysis are studying the data, studying
key words from the data, classifying the data, and presenting the results of the data.
In this study, researchers got 52 tweets with 100 words data used in tweets from
several accounts, including @akunyakul, @sunflowerhcityx, @stargyu1016,
@infodrakor_id, @sunfleon, @starfess, @k_dramaindo_, @terjawol,
@indomyfess, @astrazenecunt, @onlysprings, @masdepdowoon, @skipberat,
@chenlestudio, @meleburssi, @tonicyuno, @chizikook_, @kithsoojin, @armyfess,
@beli_esbatu, and @temarsss.
The research results from the discussion of word formation, there are 87
single words, 3 affixed words, 9 abbreviated words, 1 compound word, and 2
beheading words. The categories obtained are 50 noun words, 11 verb words, 16
adjective words, 7 adverb words, 7 pronoun words, 1 numeral word, and 8 particle
words.
Keywords: word formation, morphology, hallyu, Korean wave, twitter
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan suatu kewajiban tak lain hal yang
disebut sebagai skripsi. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
sampai akhir zaman.
iii
untuk staf yang telah memudahkan penulis dalam mengurus dokumen-
dokumen selama perkuliahan.
7. Bapak Suherman dan Ibu Suryanti selaku orang tua penulis serta
beberapa anggota keluarga lainnya yang selalu mendukung,
memberikan motivasi serta doa yang tiada henti. Terkhusus untuk Almh.
Yatirma, yaitu nenek Penulis yang sangat penulis sayangi, di mana
melihat penulis kuliah dan memakai toga merupakan impiannya saat
beliau masih hidup.
8. Terima kasih untuk adik-adik tercinta, Safira Dwi Ananda dan M. Fahri
walaupun sedikit menyebalkan setidaknya kehadiran mereka
merupakan alasan penulis untuk mampu menyelesaikan pendidikannya
hingga tingkat Sarjana.
9. Terima kasih untuk Fathur Rahmi Affauzani atau biasa dipanggil Oja,
sebagai orang yang selalu menemani keseharian penulis, cerita penulis
– baik itu keluhan, sambatan, maupun jenis cerita lainnya. Yang selalu
mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi dan memberi
dukungan melalui saran serta kata-kata motivasi yang sangat membantu
meredakan overthinking dari penulis.
10. Terima kasih untuk member grup chat HAHAHA di mana di dalamnya
ada Mia Nur Aprilia, Rizky Aldyantama. Dinda Lestari, Nadiah Ismun
Ashari, Frida Rohmyni, Rakaiza Imani Nasuha, Eris Septiani, dan
Fathur Rahmi Affauzani., yang selalu mewarnai hari-hari penulis baik
di setiap pertemuannya maupun via chatting.
11. Terima kasih untuk teman-teman seperjuangan saya PBSI Angkatan
2017, khususnya teman kelas PBSI C yang selalu berbagi ilmunya
selama di perkuliahan.
12. Tak lupa rasa terima kasih untuk diri sendiri, karena sampai saat ini
masih bertahan dengan kewarasannya.
13. Terakhir, teruntuk Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung
Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku member
dari BTS yang selalu menghibur dan menemani penulis saat pengerjaan
iv
skripsi berlangsung dengan karya-karya yang mereka ciptakan. Karya
yang diciptakan bukan sembarang karya, penulis pun dapat termotivasi
oleh perjuangan karir mereka.
14. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu namanya, semoga selalu diberi
keberkahan oleh Allah SWT., dan diberi balasan kebaikan dengan
pahala yang berlipat ganda.
Khairunnisa
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5
A. Landasan Teori ....................................................................................... 5
B. Penelitian Relevan ................................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 18
A. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................... 18
B. Data dan Sumber Data......................................................................... 18
C. Instrumen Penelitian ............................................................................ 19
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 20
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
F. Teknik Penyajian Hasil Analisis ......................................................... 22
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 23
A. Pembentukan Kata dalam Komunitas K-Pop .................................... 24
B. Bentuk Kategori Kata dalam Komunita K-Pop................................. 59
C. Asal Bahasa Pembentuk Kata Register .............................................. 96
D. Makna dan Perubahan Makna Kata ................................................ 100
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 120
A. Simpulan.............................................................................................. 120
B. Saran .................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 123
LAMPIRAN ....................................................................................................... 127
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan bentuk masuknya arus teknologi, informasi,
dan komunikasi yang semakin maju. Globalisasi memiliki dampak pada
beberapa bidang, di antaranya bidang sosial, politik, budaya dan ekonomi
di suatu negara. Salah satu bukti adanya globalisasi ialah maraknya Korean
Wave (Hallyu) atau bisa juga disebut sebagai Gelombang Korea. Pengaruh
budaya Korea akhir-akhir ini sangat mendominasi hampir di seluruh dunia
termasuk Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Hallyu menjadi tren di antara
generasi milenial dunia, termasuk di Indonesia. Berkat Hallyu pula, Korea
semakin dikenal dunia bukan hanya sebagai negara yang masih dalam
kondisi perang, bukan hanya sebagai satu-satunya bangsa yang terpisah
akibat efek perang dingin dunia. Korea sekarang dikenal sebagai salah satu
destinasi terpenting dunia. Banyak orang datang ke Korea dengan berbagai
tujuan, mulai dari bisnis, pendidikan, dan pariwisata. Hallyu menciptakan
efek yang sangat luar biasa bagi identitas bangsa Korea Selatan dan karena
Hallyu pula, berbagai macam hal tentang Korea menjadi mendunia. Tidak
salah apabila Samsung dan LG adalah brand elektronik terkenal di dunia
yang berasal dari Korea Selatan. Tidak asing pula Hyundai dan KIA sebagai
penantang serius merk-merk otomotif Jepang dan Eropa dalam level
produksi dan penjualan otomotif dunia.1 Hal tersebut tak dapat dipungkiri
karena banyaknya generasi muda yang tertarik akan hiburan yang disajikan
oleh Negeri Ginseng tersebut melalui produk-produk lokalnya.
Pengaruh budaya Korea ini mulai muncul sejak tahun 2000-an. Hal
tersebut ditandai pada keberhasilan drama Korea yang berjudul Full House
1
Yuni Wachid Asrori dan Supriadianto, Hallyu dan Pengaruhnya pada Perkembangan
Objek Wisata Tematik Korea Selatan, Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019, hlm. 77.
1
2
dan Winter Sonata serta Endless Love pada tahun 2002 yang ditayangkan
pada salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.2 Tidak hanya melalui
serial dramanya saja, pengaruh budaya Korea di Indonesia ini juga
didominasi oleh musik yang disuguhkan kepada masyarakat, terutama
remaja. Musik yang berasal dari Korea Selatan ini biasa disebut sebagai K-
Pop. Pada 15 Juli 2012, Park Jae-sang atau PSY yang merupakan seorang
penyanyi solo asal Korea Selatan merilis MV dengan lagunya yang berjudul
Gangnam Style.3 Adanya pengaruh budaya Korea ini berdampak kepada
bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Adapun ilmu yang membahas mengenai
bahasa ialah morfologi, di mana morfologi merupakan cabang linguistik
yang mengkaji pembentukan kata.
2
Universitas Ciputra, “Mengapa Banyak yang Suka Drama Korea?”, diaksesdari Mengapa
Banyak yang Suka Drama Korea? – Universitas Ciputra (uc.ac.id) pada tanggal 20 Desember 2020
pukul 19.15 WIB
3 Cotton Cake, Korean Are Community “MV “Gangnam Style” Milik PSY Membuat
Sejarah Saat Lampaui 4 Miliar Penayangan”, diakses dari MV “Gangnam Style” Milik PSY
Membuat Sejarah Saat Lampaui 4 Miliar Penayangan - Korean Area pada tanggal 10 April 2021
pukul 17.56 WIB.
4
Agung Sejuta, Linguistik Id, “Pengertia dan Proses Morfologi”, diakses dari Pengertian
dan Proses Morfologi (Bahasa Indonesia) - Linguistik Id pada tanggal 24 Juli 2022 pukul 22.20 WIB.
3
ke dalam ragam kelisanan kedua atau secondary orality. Apa itu secondary
orality? Secondary orality secara esensial merupakan suatu kelisanan yang
lebih bersifat disengaja dan sadar diri, secara permanen didasarkan pada
kegiatan tulis-menulis dan cetak mencetak.5 Atau bisa juga dikatakan
sebagai ragam lisan yang dituliskan. Di mana tulisan tersebut menggunakan
bahasa yang lebih cenderung bahasa percakapan sehari-hari yang tidak
mementingkan struktur kalimat di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Batasan masalah yang telah ditentukan, maka rumusan
masalahnya adalah.
1. Bagaimana pembentukan kata yang terjadi dalam register komunitas
penggemar budaya Korea?
2. Apa saja kelas kata yang terdapat dalam register komunitas penggemar
budaya Korea?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mendeskripsikan pembentukan kata yang terjadi dalam register
komunitas penggemar budaya Korea.
2. mendeskripsikan kelas kata yang terdapat dalam register komunitas
penggemar budaya Korea.
5
Yeni Mulyani Supriatin, Sintren dari Sudut Pandang Secondary Orality, Jentera: Jurnal
Kajian Sastra, 8 (2) Tahun 2019, hlm. 191.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengetahuan tambahan
dalam kajian linguistik, khususnya pada cabang mikrolinguistik yang
salah satunya adalah morfologi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti lainnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan atau referensi untuk mengkaji penelitian yang
sama terutama dalam bidang mikrolinguistik.
b. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk
menambah wawasan serta pemahaman tentang pengaruh budaya
asing terhadap bahasa Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Morfologi
Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik mikro.
Morfologi merupakan ilmu yang memelajari seluk-beluk kata dan
perubahan bentuk kata, baik dari sisi bentuk maupun maknanya. Secara
ringkas, morfologi memelajari morfem dan kata.6 Kata morfologi
bersumber pada bahasa Greek, yang berparalel dengan bahasa Jerman
formenlehre yang artinya ‘studi/kajian bentuk’. Istilah morfologi dalam
Kamus Lama Bahasa Inggris (Old English Dictionary/OED) tahun
1860 tercatat morphology, morphological, dan morphologically.
Ramlan mengatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu
yang memelajari seluk-beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-
perubahan struktur kata terhadap golongan dari arti kata.7 Nida, dalam
bukunya yang berjudul Morphology: The Descriptive Anlysis of Words
memberikan Batasan morfologi sebagai berikut.
“Morphology is the study of morphemes and their
arrangement in forming words.”
6
Wendi Widya Ratna Dewi, Morfologi Bahasa Indonesia, (Klaten: Intan Pariwara, 2018).
Hlm. 1.
7
Junifer Siregar, Morfologi, (Jawa Tengah: Pena Persada, 2021). Hlm. 1.
8
I Wayan SImpen, Morfologi: Kajian Proses Pembentukan Kata, (Jakarta: Bumi Aksara,
2020). Hlm. 4-5.
9
I. Praptomo Baryadi, Morfologi dalam Ilmu Bahasa, (Yogyakarta: Sanatha Dharma
University Press, 2011). Hlm. 1.
5
6
“A free form which consist of two or more lesser free forms as,
for instance, poor John or John ran away or yes, Sir, is a phrase.
A free form which is not a phrase is a word. A word is then a
free form which does not consist entirely of two or more lesser
free form: in brief, a word is minimum free form.”10
10
Jos Daniel Parera, Morfologi, (Jakarta: Gramedia, 2007). Hlm. 2.
11
M. Lynne Murphy, Lexical Meaning, (Cambridge: Cambridge University Press, 2013).
Hlm. 11.
7
12
M. Zaim, Pergeseran Sistem Pembentukan Kata Bahasa Indonesia: Kajian Akronim,
Blending, dan kliping, Vol. 33 No. 2, Linguistik Indonesia 2015. Hlm. 175.
13
Asmah Haji Omar, Bahasa dan Alam Pemikiran Melayu, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
dan Pustaka, 1986). Hlm. 17.
14
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Asdi Mahastya, 2008).
Hlm. 177.
15
Maria Septavia Dwi Rosalina, dkk. Proses Morfologis Pemakaian Kata Hancur dalam
Media Online, diakses dari
ARTIKEL_PROSES_MORFOLOGIS_PEMAKAIAN_KATA_HANCUR_DALAM_MEDIA_O
NLINE.pdf (undip.ac.id) pada tanggal 23 Juli 2022 pukul 22.14 WIB. Hlm. 4.
8
16
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (Edisi Kedua),
(Jakarta, Gramedia, 2007). Hlm. 28-29.
17
M. Ramlan, Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif, (Yogyakarta: Karya, 1997), hlm. 76.
18
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, ( Jakarta:
Gramedia, 2009), hlm. 159.
9
atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang
sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.19
Pemenggalan
4. Kategori/Kelas Kata
Kelas kata adalah perangkat kata yang sedikit banyak berperilaku
sintaksis sama. Kelas kata ialah golongan kata yang mempunyai
kesamaan dalam perilaku formalnya.21 Berdasarkan Kelas Kata dalam
Bahasa Indonesia Edisi Kedua, kelas atau kategori kata merupakan
bagian dari sintaksis. Ciri-ciri setiap kata harus dijelaskan dengan
kacamata sintaksis.
Meskipun demikian, ciri semantis dan morfologis juga turut
membentuk batasan-batasan pada kelas kata. Perlu dicatat, tujuan dari
studi tentang kelas kata adalah untuk menjelaskan perilaku sesuatu yang
abstrak, yakni kata, dalam satuan yang lebih besar, seperti frasa, klausa,
atau kalimat.22
Harimurti Kridalaksana menggolongkan kelas kata menjadi tiga
belas kelas. Menurutnya, pembagian kelas kata dapat ditemukan dalam
buku Kelas Kata Bahasa Indonesia. Adapun pembagian kelas kata
menurut Kridalaksana, yaitu verba, adjektiva, nomina, pronominal,
numeralia, adverbial, interogativa, demonstrative, artikula, preposisi,
19
Harimurti Kridalaksana, Ibid., hlm. 162.
20
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 2009), hlm. 162.
21
Wendi Widya Ratna Dewi, Kelas Kata Bahasa Indonesia, (Klaten: Intan Pariwara,
2019). Hlm. 51.
22
Narabahasa, “Kelas Kata Utama”, diakses dari Kelas Kata Utama dalam Bahasa
Indonesia | Narabahasa pada tanggal 23 Juli 2022 pukul 23.06 WIB.
10
23
Wendi Widya Ratna Dewi, Op.Cit,. Hlm. 30-32
11
24
Wahya, Mengenal Sekilas Dialektologi: Kajian Interdisipliner tentang Variasi dan
Perubahan Bahasa, Lingua Jurnal Ilmiah Bahasa dan Budaya, 2010, hlm. 5.
25
Aan Setyawan, “Pengertian, Ciri, dan Contoh Register dalam Bahasa”, diakses dari
Pengertian, Ciri, dan Contoh Register dalam Bahasa (belajarbahasa.id) pada tanggal 26 Mei 2021
pukul 15.22 WIB.
26
Annabelle Lukin dkk, Halliday’s Model of Register Revisited and Explored, Linguistics
and The Human Sciences Vol. 4.2 Tahun 2011, hlm. 190.
27
M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan, Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa
dalam Pandangan Semiotik (diindonesiakan oleh Asruddin Barori Tou). (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1994), hlm. 56.
12
28
Marcin Lewandowski, The Language of Soccer – a Sociolect or a Register?, diakses dari
ţ˙ (amu.edu.pl) pada tanggal 16 November 2021 pukul 11.49 WIB.
29
Minjung, “Hallyu (한류) Explained by a Korean Girl [2021]”, diakses dari Hallyu (한류)
Explained by a Korean Girl [2021] - Lingua Asia (linguasia.com) pada tanggal 31 Mei 2021 pukul
21.32 WIB.
13
Winter Sonata serta Endless Love pada tahun 2002 yang ditayangkan di
salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.30
Tak hanya melalui serial drama, daya tarik Hallyu juga terdapat
pada bidang musik seperti K-pop. Daya Tarik terbesar dari K-pop ini
dapat ditemukan dalam lagu, penari, penyanyi, dan efek panggung yang
besar serta musik tempo cepat ala pop Korea dicampur dengan irama
Asia. Nama-nama seperti Super Junior, 2NE1, PSY, SNSD, EXO, BTS,
dan Blackpink, hanyalah Sebagian kecil dari musisi-musisi yang
melambungkan nama K-pop di kancah internasional. Dalam situasi
dunia di mana pertukaran informasi terjadi hampir tanpa ada halangan
apapun, Korea telah menjejakkan pengaruhnya di Kawasan Asia. Hal
ini dibuktikan dengan adanya girlband dan boyband di Indonesia pada
tahun 2021, seperti Cherrybelle, 7 Icons, dan SM*SH.31 Hal ini dapat
dibuktikan dengan penjelasan Kim (2015) di makalahnya yang berjudul
'Past, Present, and Future of Hallyu', dalam tulisannya tersebut
menunjukkan asal-usul serta penyebaran Hallyu dengan memisahkan
fase dari berbagai bagian Hallyu, di antaranya yaitu (1) Hallyu 1.0
adalah K-drama, (2) Hallyu 2.0 adalah musik K-pop, (3) Hallyu 3.0
adalah K-culture, dan (4) Hallyu 4.0 atau K-style.32
7. Twitter
Twitter merupakan sebuah situs web yang menawarkan jejaring
sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk
mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Twitter
juga merupakan aplikasi yang mendukung komunikasi dua arah.
Komunikasi dua arah atau two ways communication adalah proses
30
Universitas Ciputra, “Mengapa Banyak yang Suka Drama Korea?”, diaksesdari Mengapa
Banyak yang Suka Drama Korea? – Universitas Ciputra (uc.ac.id) pada tanggal 31 Mei 2021 pukul
21.37 WIB.
31
Digna Tri Rahayu, Artikulasi Identitas Virtual Roleplayer dengan Karakter K-Pop Idol
via Twitter, diakses dari JURNAL_Fis.K.21 19 Rah a.pdf (unair.ac.id) pada tanggal 31 Mei 2021
pukul 21.50
32
Kim Bok Rae, Past, Present, and Future of Hallyu (Korean Wave). American
International Journal of Contemporary Research, Volume 5, No. 5 Tahun 2015, hlm. 154 – 160.
14
33
Pakar Komunikasi.com, “Komunikasi Dua Arah-Pengertian-Tahapan”, diakses dari
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-dua-arah pada tanggal 13 November 2021 pukul 16.55
WIB.
34
Nike Meilinda Anggraeini, Pemanfaatan Media Sosial Twitter di Kalangan Pelajar SMK
Negeri 5 Samarinda, eJournal Sosiatri-Sosiologi, Vol. 4, No. 2, 2016, hlm. 243.
35
Mulyadi Hadi, Twitter untuk Orang Awam, (Palembang: Maxikom, 2010), hlm. 37.
15
1. Profil, pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh orang
mengenai profil atau data diri serta kicauan yang sudah pernah
dikirim-tampil. Seseorang yang akan menjadi followers akan
diperlihatkan profil terlebih dahulu sebelum memfollow orang
tersebut.
2. Halaman Utama (Home), pada halaman utama kita bisa melihat
kicauan yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita.
Halaman utama disebut juga sebagai timeline. Kicauan yang sudah
dibuat oleh para user ataupun user lain biasanya akan ada di halaman
utama atau timeline.
3. Pengikut (Followers), pengikut adalah pengguna lain yang ingin
menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi akun
seseorang, maka kicauan seseorang yang diikuti tersebut akan masuk
ke dalam halaman utama. Followers itu pada saat seseorang
menginginkan kita sebagai teman dia akan memfollow kita terlebih
dahulu.
4. Mengikut (Following), halaman ini kebalikannya dari pengikut,
ikutan adalah akun seseorang yang mengikuti akan pengguna lain
agar kicauan yang dikirim oleh orang tang diikuti tersebut masuk ke
dalam halaman utama. Following itu pada saa kita menginginkan
seseorang menjadi teman kita, maka kita memfollow orang tersebut
terlebih dahulu.
36
Ahmad Fauzi, All About Twitter, (Depok: Yureka, 2009), hlm. 5.
16
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian-penelitian terdahulu atau
sebelumnya dengan mengangkat topik yang hampir sama. Pada bagian ini
dipaparkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Penelitian pertama ditulis oleh peneliti bernama Resita Meida Safitri
yang bersana dari Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra
Universitas Brawijaya Tahun 2018. Dalam penelitian ini membaha
pembentukan kata dan penggunaan bahasa Prancis gaul atau Argot. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 30 kata Argot yang maknanya
37
Mulya Hadi, Op.Cit., hlm 42.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
38
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 1.
39
Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm. 60.
40
Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan
Keunggulannya, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 5.
41
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu
Group Yogyakarta, 2020), hlm. 54.
18
lingkungan,obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.42 Sutanta
mengungkapkan bahwa data merupakan bahan keterangan tentang kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu
yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat
berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau file.43
Data dalam penelitian ini berupa semua kata khusus yang berasal dari
register penggemar budaya Korea pada media sosial Twitter. Data diambil
pada kurun waktu satu tahun terakhir, yaitu pada tahun 2021. Sumber data
dalam penelitian ini adalah cuitan dalam akun Twitter bernama @akunyakul
serta beberapa akun mendukung lainnya. Adapun jumlah tweet yang diambil
ialah berjumlah 52 tweet. Dari jumlah tweet tersebut, peneliti melakukan
pemilahan data mana yang akan dijadikan bahan sebagai acuan data dan mana
yang tidak. Kemudian bahan acuan data tersebut diklasifikasikan dan
dianalisis.
Dari akun-akun yang dijadikan bahan data oleh peneliti, akun-akun
tersebut bisa dipastikan orang-orang menggemari budaya Korea, baik dari hal
yang mereka bicarakan atau hal apapun tidak sedikit yang merembet ke
budaya Negeri Ginseng tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka adalah
penggemar K-Pop. Sehingga data yang terdapat dalam penelitian lebih
dominan dari pencinta K-Pop.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga
harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukanpenelitian
yang selanjutnya terjun kelapangan.44
Dalam penelitian sosial, termasuk penelitian sosiologi, peran peneliti
sangat signifikan, khususnya riset dengan pendekatan kualitatif. Salah satu
42
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015), hlm. 67.
43
Albi Anggito dan Jihan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV
Jejak, 2018), hlm. 212.
44
Hardani, dkk, Ibid., hlm. 116.
sosiolog yang menegaskan hal ini adalah Max Weber. Menurut Weber,
peneliti harus melakukan interpretasi terhadap tindakan sosial yang dilakukan
oleh subjek penelitian yang diteliti. Interpretasi di sini mengandung makna
adanya unsur subjektivitas penelitian.45
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan ini adalah
pengumpulan data melalui metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 46 Penulis
menggunakan teknik dokumentasi, teknik simak, dan teknik catat.
1) Teknik Dokumentasi
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber
manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara.
Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources),
diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa
berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan,
peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan
lain sebagainya. Bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan
menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik
tertentu sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku
saat itu.47 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data tangkap layar
dari media sosial bernama Twitter. Hasil tangkapan layar tersebut berupa
sebuah gambar atau foto yang akan dijadikan sumber data oleh penulis.
2) Teknik Simak
Pada dasarnya, metode simak adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap penggunaan
45
Sosiologis.com: Referensi Ilmu Sosial di Era Digital, “Instrumen Penelitian: Contoh dan
Penjelasannya”, diakses dari Instrumen Penelitian: Contoh dan Penjelasannya | sosiologis.com pada
tanggal 28 Desember 2020 pukul 20:52 WIB.
46
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 78.
47
Mamik, Metode Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatma Publisher, 2015), hlm. 108.
bahasa.48 Dalam metode simak terdapat teknik sadap,yaitu pelaksanaan
metode simak dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau
beberapa orang.49 Pada penelitian ini teknik sadap yang digunakan adalah
berupa tulisan.
3) Teknik Catat
Teknik catat adalah teknik yang menyediakan data dengan mencatat
data-data yang diperoleh.50 Teknik catat yang digunakan yaitu mencatat
kata atau kalimat dari register bahasa yang mengandung bahasa asing.
E. Teknik Analisis Data
Boklan dan Biklen menyatakan bahwa Data analysis is the process of
systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes,
and others material that you accumulate to increase your own understanding
of them and to enable you to present what you hace discovered to others.
Dengan kata lain dapat dikatakan, bahwa analisis data merupakan suatu
proses sistematis pencarian dan pengaturan transkrip wawancara, observasi,
catatan lapangan, dokumen, foto, dan material lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang data yang telah dikumpulkan, sehingga
memungkinkan temuan penelitian dapat disajikan dan diinformasikan kepada
orang lain.51
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
agih. Metode agih merupakan metode analisis yang alat penentunya berada di
bagian dari bahasa yang telah ditentukan sendiri.52 Teknik yang digunakan
dalam metode agih pada penelitian ini yaitu teknik dasar atau teknik bagi
unsur langsung (teknik BUL).
Adapun tahap penganalisisan data menurut Jaanice McDurry, adalah:
48
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 194.
49
Tri Mastoyo Jati Kesuma, Pengantar (Metodologi) Penelitian Bahasa, (Yogyakarta:
Carasvatibooks, 2007), hlm. 43.
50
Khairun Nisa, Analisis Kesalahan Berbahasa pada Berita dalam Media Surat Kabar Sinar
Indonesia Baru, Jurnal Bindo Sastra 2 (2) (2018), hlm. 221.
51
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 400.
52
Sudaryanto, Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993), hlm. 47.
1) Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan
yang ada dalam data
2) Mempelajari kata-kata kunci tersebut, selanjutnya berupaya menemukan
tema-tema yang berasa dari data
3) Menuliskan model yang ditemukan
4) Koding yang telah dilakukan.53
F. Teknik Penyajian Hasil Analisis
Tulisan ini menyajikan beberapa gambar atau foto yang menjadi bahan
utama dalam penelitian yang kemudian dijelaskan menggunakan teknik
narasi agar pembaca dapat mengerti maksud dari gambar tersebut.
53
Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori &
Praktik, Sekolah Tinggi Theologia Jaffray 2019, hlm. 122.
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian ini membahas tentang kategori kata dan pembentukan kata yang
disebabkan oleh adanya pengaruh budaya Hallyu. Tentunya dalam penelitian ini
data yang digunakan merupakan kata, di mana data tersebut didapatkan dalam ranah
media sosial bernama Twitter. Bahasa dan kata yang dianalisis berupa ketikan atau
ragam lisan yang dituliskan/kelisanan kedua (sekunder) atau bisa juga disebut
sebagai secondary orality yang berasal dari cuitan akun pengguna aplikasi tersebut.
Hal ini tentunya berbeda dengan ragam tulisan dan ragam lisan. Ragam lisan
merupakan bahasa yang dilisankan atau diucapkan secara langsung, sedangkan
ragam tulisan adalah bahasa yang ditulis atau bahasa yang diungkapkan melalui
tulisan. Secondary orality secara esensial merupakan suatu kelisanan yang lebih
bersifat disengaja dan sadar diri, secara permanen didasarkan pada kegiatan tulis-
menulis dan cetak mencetak.54
Ong mengungkapkan bahwa kelisanan sekunder merupakan kelanjutan dari
kelisanan primer. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Kelisanan primer
(primary orality) berbasis pada fisik, sedangkan kelisanan kedua (secondary
literacy) berbasis pada teknologi. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa perkembangan
teknologi komunikasi, khususnya media elektronika, memanfaatkan kembali
sumber kelisanan sebagai alat penting dalam komunikasi dan penyampaian
informasi.55 Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti menggunakan Twitter
sebagai media elektronik dalam pengambilan data. Dalam data terdapat tuturan dari
setiap akun di mana akun tersebut membicarakan hal-hal yang mereka ketahui satu
sama lain, yaitu K-Pop. Cuitan yang dianalisis akan diklasifikasikan berdasarkan
pembentukan kata dan kategori kata. Di mana hal tersebut penting untuk dibahas
karena menyangkut urgensi mengenai bahasa kedepannya.
54
Yeni Mulyani Supriatin, Sintren dari Sudut Pandang Secondary Orality, Jentera: Jurnal
Kajian Sastra, 8 (2) Tahun 2019, hlm. 191.
55
Novi Eka Susilowati, Kelisanan Tersier: Bentuk Keberaksaraan Masyarakat Era
Digital, Seminar Internasional Riksa Bahasa X: Literasi dan Budaya Bangsa, 2016. Hlm. 659.
23
24
Data yang ditemukan dalam media Twitter berupa kata yang objek
penggunanya dominan kelahiran 90-an sampai 2000-an baik laki-laki maupun
perempuan. Karena data yang diambil melalui media sosial, untuk mengetahui
identitas penutur tersebut agak begitu sulit, maka data yang disajikan oleh penulis
berdasarkan apa yang ditemukan dalam platform media tersebut. Pada bagian ini,
akan dijelaskan mengenai data yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian
ini, peneliti mendapat 50 cuitan. Dari cuitan tersebut ditemukan data berjumlah 100
kata. Rentang waktu data yang didapat adalah berawal dari Oktober 2021 hingga
Januari 2022. Cuitan yang dijadikan data dalam penelitian ini merupakan cuitan
yang diposting oleh beberapa pemilik akun, di antaranya @akunyakul,
@sunflowerhcityx, @stargyu1016, @infodrakor_id, @sunfleon, @starfess,
@k_dramaindo_, @terjawol, @indomyfess, @astrazenecunt, @onlysprings,
@masdepdowoon, @skipberat, @chenlestudio, @meleburssi, @tonicyuno,
@chizikook_, @kithsoojin, @armyfess, @beli_esbatu, dan @temarsss. Deretan
akun di atas merupakan akun yang memposting cuitan yang kemudian dikomentari
oleh beberapa orang yang setuju atau hanya sekedar ikut-ikutan nimbrung di
beranda komentarnya. Peulis tidak dapat menulis satu persatu nama akun yang
berkomentar, sehingga penulis hanya mencantumkan nama akun yang memposting
pertama kali sehingga percakapan tersebut ada. Dari hasil cuitan beberapa akun
yang tertera maka, penulisa dapat memperoleh data di mana data tersebut masuk ke
dalam pembentukan yang disebabkan oleh register Hallyu.
Tabel 4.2
Jenis Register Berdasarkan Pembentukan Kata
2 Kata Berimbuhan 3
3 Kata Majemuk 1
4 Abreviasi 8
25
5 Pemenggalan 2
a. Kata tunggal
Kata tunggal tidak sama dengan bentuk tunggal, tetapi adakalanya
juga sama. Misalnya, bentuk ber- adalah bentuk tunggal, tetapi bukan kata
tunggal. Jadi, contoh ini membuktikan bahwa bentuk tunggal berbeda
dengan kata tunggal. Bentuk padi adalah kata tunggal dan juga bentuk
tunggal. Pengertian kata tunggal lebih sempit daripada bentuk tunggal.
Bentuk tunggal meliputi morfem terikat dan morfem bebas, sedangkan
kata tunggal hanya meliputi morfem bebas.56 Adapun banyak contoh dari
kata tunggal di bawah ini, yaitu:
1) Oppa. (오빠)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Oppa (오빠) yang artinya adalah
56
I Wayan SImpen, Morfologi: Kajian Proses Pembentukan Kata, (Jakarta: Bumi Aksara,
2020), hlm. 21.
26
2) Hyeong (형)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata hyeong (형)
seringkali ditulis dengan kata hyunk maupun hyung yang artinya abang.
Selain kata oppa pergeseran makna juga terjadi pada kata hyeong. Di
mana kata hyeong merupakan panggilan dari adik lak-laki kepada kakak
laki-lakinya yang sekandung. Bisa pula digunakan oleh kerabat terdekat
dan kata tersebut juga digunakan oleh penggemar laki-laki (fanboy)
kepada idola laki-lakinya. Namun, karena yang menggunakan kata
tersebut dalam konteks penelitian ini ada orang Indonesia, dalam media
sosial terutama Twitter sering menemukan pemakaian kata hyeong
sesukanya dan tidak memandang makna sebenarnya.
Contohnya:
▪ Nassar Hyung
▪ Kok punya mu bisa di ss hyung?
▪ Mutualan skuy hyung
3) Maknae (막내)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata maknae (막내)
4) Halmeoni (할머니)
5) Eomma (엄마)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata eomma (엄마)
6) Eonni (언니)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata eonni (언니)
▪ Annyeong unnie^^ unnie tau gak lagu dibicarain ikon buahnya kkkk
7) Ajumma (아줌마)
(아줌마) yang artinya adalah tante atau bibi. Tak sedikit pula
8) Noona (누나)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. . Penulisan kata noona (누나)
▪ Cowo kpop stop panggil noona noona deh gue kalo dipanggil noona
tuh bawaannya pengen transfer
▪ Noona tf aku bu yakul
▪ …dibawah genknya Jungkook udah menjadikan gue noona
9) Uri ((우리)
Kata uri merupakan kata yang berasal dari bahasa Korea Selatan
dan termasuk bentuk ke dalam kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata uri (우리) yang artinya
29
kami atau kita. Baik dari penutur asli maupun bukan, kata uri ditulis
dengan penulisan yang sama seperti penulisan aslinya.
Contohnya:
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata sunbae (선배)
▪ Orang sini kalo kenyang jadi bego, orang korea malah kalo lagi laper
begonia karna mereka begopa
▪ Bahasa koreanya laper kan baegopa ah jadi ngga lucu
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata jagiya (자기야)
yang artinya adalah panggilan sayang. Dari data yang ditemuka oleh
penulis, penulis hanya menemukan cuitan akun yang menuliskan kata
jagiya dengan chagiya walaupun penulisan aslinya adalah jagiya akan
tetapi, pembaca paham bahwa yang dimaksud dengan chagiya memiliki
arti yang sama dengan jagiya.
Contohnya:
▪ chagiyaaa
artinya semuanya.
Contohnya:
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata nugu (누구)
Contohnya:
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata daebag (대박)
▪ Wah daebak
▪ Daebak
▪ Heol daebakk oppa nassar tampil di acara dengan lagu andalannya
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata ibnida (입니다)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata geogjong (걱정)
Contohnya:
menggemaskan.
Contohnya:
Kata aish merupakan kata yang berasal dari bahasa Korea Selatan
dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata aish (아이쉬) ditulis pula
▪ aish jinjja
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata jinjja (진짜)
Kata aigu merupakan kata yang berasal dari bahasa Korea Selatan
dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata aigu (아이구) menjadi
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata eomeo (어머)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata mwoya (뭐야)
Contohnya:
▪ Mwoya kok bisa si anjir
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata ibeon (이번)
Contohnya:
26) Ne (네)
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata ne (네) tetap
Contohnya:
▪ fandom kultur jaman jigeum
jebal (제발) tetap ditulis jebal yang artinya mohon ataupun tolong.
Contohnya:
▪ nama panjangnya H. Marayo Jebal
Contohnya:
36
Contohnya:
▪ oppa majayo
33) Heol (헐 )
Kata heol merupakan kata yang berasal dari bahasa Korea Selatan
dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata heol (헐 ) tetap
Kata il, I, chil merupakan kata yang berasal dari bahasa Korea
Selatan dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena,
merupakan morfem bebas dan bisa berdiri sendiri. Penulisan kata il,
angka 127.
Contohnya:
▪ ilichil nampil begitu di indo venuenye digrebek ormas
gue rasa
tolong.
Contohnya:
▪ No saltyyyy juseyooo
▪ Ayo vote juseyo
▪ Link juseyo
Contohnya:
38
Contohnya:
▪ Dipanggil Kun disangka orang Kuntoro padahal Sorikun
Contohnya:
▪ yg dimaksud siapa chingu?
jjang (짱) tetap ditulis jjang yang artinya keren ataupun terbaik.
Contohnya:
▪ BTS jjang
▪ Nassar oppa jjang!!
40) Fans
39
Kata fans merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ … trus fans2 idol sampe pada marah…
▪ Sedih banget nih yg jadi fansnya
▪ Km fansnya ncet ya ap kmu tersinggung?
▪ … nama fansnya gak keliatan di grup artinya tp chatnya
ttp bisa dibaca sama mereka
▪ Oppa fans kok masih aje ngebelain si j itu…
41) Fanchant
Kata fanchant merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris
dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ bukannya ngefanchant malah zikir bersama
▪ kok gak ada yg neriakin chant buat oppa nassar sichh
▪ ayo semuanya fanchant
42) Winter
Kata winter merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ di Korea nama musim bisa jadi nama panggung soalnya
bagus kayak Winter.
43) Idol
Kata idol merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
40
Contohnya:
▪ Kan fandom gede = fansnya banyak
▪ Ngerasa kasian masih banyak lagu” dri nugu fandom yg
bagus
▪ Fandom kultur jaman jigeum…pernah baca komentar
knetz ttg mrk yg ngeluh susah nemuin lagu bagus karna
lagu dr fandom gede selalu diatas
▪ Seru apalagi kalo dah liatin fandom2 pada rebut, kek
busetdah dah kek perang dunia 3
▪ Kpop emg seru fandomnya aja yang bikin stress
55) War
Kata war merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Di joox malah pada war
▪ Kpop seru kalo lo damai tentram tanpa ikut war yang ga
jelas
▪ Sejauh ini seru karena w ga pernah ngikutin atau
ngeliatin orang fanwar wakakak. Tlku bersih dari fanwar
56) Group
Kata group merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Aku suka banget sama grup Dreamcatcher…
▪ Perang akbar perkpopan pemicunya nominasi best male
group-nya mama2021 gue rasa
▪ Dari artisnya bentuknya kyk broadcast/chat grup gitu,
nama fansnya gak keliatan di ‘grup’ artisnya tp chatnya
ttp bisa dibaca sama mereka
44
60) Line
Kata line merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Kalo jin yang open endorse pasti kyk fadiljaidi terus
maknae line jadi pak muh awkwkwk
▪ 97L squad udah siap berangkat jumatan nih
▪ Jumatan line
61) Stage
Kata stage merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Stage stray kids keren banget
▪ Teenfinite collab stage
▪ Kalau bisa sih comeback stagenya
62) Sugar
Kata sugar merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ ohh sugar noona
63) Defender
Kata defender merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris
dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan
morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ oppa defender pd denial bu
▪ ego oppa defendernya terpuaskan kalo bisa bikin nama
korban jelek juga wkwk
46
64) Rookie
Kata rookie merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Kaya udh lama berkecimpung di dunia akting, egk kaya
rookie
▪ Wow keren banget buat ukuran rookie yang baru debut
▪ Untuk ukuran rookie actress yang latarnya idol ini tuh
udah bagus banget
65) Performance
Kata performance merupakan kata yang berasal dari bahasa
Inggris dan termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena,
merupakan morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Pas wannaone perform buyar langsung nangis jelek
banget
▪ Udah gitu masih diulang-ulang lagi tiap perform
66) Remake
Kata remake merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ Niee kayanya remake lagu abracadabra-mulan jameela
▪ Nanti title track nya remake lagu dewa 19
67) Mutual
Kata mutual merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris dan
termasuk ke dalam bentuk kata tunggal karena, merupakan morfem
bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
47
79) Saha
Kata saha merupakan bahasa Sunda yang tentunya daerah
tersebut berasal dari bahasa Indonesia dan termasuk ke dalam bentuk
kata tunggal karena merupakan morfem bebas dan bisa berdiri
sendiri.
Contohnya:
▪ yanto saha?
80) Lain
Kata lain merupakan bahasa Sunda yang tentunya daerah tersebut
berasal dari bahasa Indonesia dan termasuk ke dalam bentuk kata
tunggal karena merupakan morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ lain yanto
81) Gusti
Kata gusti merupakan bahasa Jawa yang tentunya daerah tersebut
berasal dari bahasa Indonesia dan termasuk ke dalam bentuk kata
tunggal karena merupakan morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
▪ ya Gustiiii
82) Aing
Kata aing merupakan bahasa Sunda yang tentunya daerah
tersebut berasal dari bahasa Indonesia dan termasuk ke dalam bentuk
kata tunggal karena merupakan morfem bebas dan bisa berdiri
sendiri.
Contohnya:
▪ oh tara bisa.. aing tara bisa ditipu
83) Tara
Kata tara merupakan bahasa Sunda yang tentunya daerah tersebut
berasal dari bahasa Indonesia dan termasuk ke dalam bentuk kata
tunggal karena merupakan morfem bebas dan bisa berdiri sendiri.
Contohnya:
51
(3) Fangirling
Kata fangirling juga termasuk ke dalam golongan bentuk kata
berimbuha atau afiksasi. Jenis afiks yang terdapat pada kata fangirling
adala sufiks. Sufiks yang terdapat pada kata fangirling adalah akhiran
-ing di mana dalam bahasa Inggris kata yang berimbuhan sangat
memengaruhi waktu. Dalam hal ini, fangirling memiliki kata dasar
fans dan girl yang memiliki arti penggemar perempuan. Apabila
menambahkan imbuhan -ing maka kata tersebut termasuk ke dalam
golongan kata kerja. Maka dari itu, frasa fan girl yang memiliki arti
‘penggemar wanita’ apabila diberi imbuhan -ing seperti fangirling
memiliki arti yaitu kegiatan, di mana kegiatan tersebut merupakan
suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan seorang penggemar
dengan bersemangat terhadap hal-hal yang berkenaan dengan
idolanya. Seperti mendengarkan lagu, menonton konser, melihat acara
ragam, dan lain-lain.
Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa afiks yang
terdapat dalam data merupakan jenis sufiks di mana imbuhan terdapat
pada akhir kata.
c. Kata majemuk
Ramlan mengungkapkan bahwa pemajemukan adalah proses
pembentukan kata melalui penggabungan dua buah kata yang
menimbulkan suatu kata baru. Kata majemuk ialah kata yang terdiri dari
dua kata sebagai unsurnya.57 Adapun contoh dari kata majemuk, adalah
Borahae (보라해).
(보라색) yang artinya warna ungu dan kata hae (해) yang berasal dari
kata saranghae (사랑 해) yang artinya aku cinta kamu, di mana hae
57
M. Ramlan, Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif, (Yogyakarta: Karya, 1997), hlm. 76.
54
merupakan kata yang menunjukkan suatu aksi atau yang biasa disebut
sebagai kata kerja (verba). Maka dari itu, kata borahae memiliki arti I
purple you. Arti tersebut memiliki makna yang sangat mendalam, karena
warna ungu merupakan warna terakhir dari urutan warna Pelangi
sehingga makna dari borahae adalah “aku mencintaimu sampai akhir.
d. Abreviasi (Singkatan dan Akronim)
Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian
leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru yang
berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi adalah pemendekan, sedang
hasil prosesnua disebut kependekan.58 Adapun jenis-jenis kependekan
dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Singkatan, yaitu salah satu hasil proses
pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dieja huruf
demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf; (2) Akronim,
yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau
bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit
banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.59
Berikut beberapa contoh abreviasi, yaitu:
1) Cb
Kata cb merupakan kependekan dari kata comeback yang
artinya adalah Kembali. Kata cb dibaca perhuruf. Sehingga hanya
hurus C dan B saja yang disebutkan. Biasanya seseorang atau
netizen di media sosial lebih sering menggunakan kata cb
dibandingkan kata comeback karena untuk mempersingkat kalimat
yang mereka ketik.
Contohnya:
▪ Tapi bener sih ini WKWK tar yg cewek cb yg cowok
ikutan cb
58
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, ( Jakarta:
Gramedia, 2009), hlm. 159.
59
Harimurti Kridalaksana, Ibid., hlm. 162.
55
4) Ot
Kata ot merupakan kependekan dari frasa one true yang artinya
satu benar. Kata ot ini sering terdengar dalam kalangan pecinta
musik K-Pop. Karena, ot menurut mereka adalah jumlah member
dalam suatu grup.
Contohnya:
▪ Kalo EXO comeback ot12 giveaway motor ya bah?
▪ Kalo EXO comeback ot9 gue berarti lagi mimpi
▪ Ga ada yg ga mungkin sih tapi ga akan ot6 pasti
5) Selca
Kata selca merupakan pemendekan dari frasa selfie camera
yang artinya adalah swafoto. Entah dari mana asal-usulnya namun,
kata selca ini sangat popular di kalangan masyarakat K-Popers.
Contohnya:
▪ bu yakul koleksi selca bah nassar?
6) Cosplay
Kata cosplay merupakan pemendekan dari frasa costume player
yang artinya adalah permainan kostum. Biasanya cosplay ini sangat
popular di kalangan pecinta kartun Jepang atau bisa disebut juga
sebagai wibu. Namun, dalam data cosplay yang dimaksud bukanlah
berkenaan dengan Jepang, akan tetapi hal yang lainnya.
Contohnya:
▪ Konsepnya tukeran domisili cosplay jadi mama papa
park
▪ Kospley santa ga cii
7) Tf
Kata tf merupakan singkatan dari kata transfer yang artinya
pindah atau beralih tempat. Pengucapan kata tf adalah dengan
membaca hurufnya satu persatu, yaitu huru T dan F nya saja.
Contohnya:
▪ Ajumma tf nya lebih banyak gak bu?
57
60
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 2009), hlm. 162.
59
Tabel 4.1
Jenis Register Berdasarkan Kategori Kata
No. Kelas Kata Jumlah data
1 Nomina 50
2 Verba 11
3 Adjektiva 16
4 Adverbia 7
5 Pronomina 7
6 Numeralia 1
7 Partikel 8
1) Kategori Kata
a) Kelas Kata
a. Nomina
Dalam penelitian ini, terdapat 50 kata yang masuk ke dalam
kategori nomina, di antaranya.
Data 1
Nassar oppa saranghae, nassar oppa jjang! (diambil dari cuitan
akun @starfess pada 22 April 2021)
[-] Nassar oppa best boy
[-] Mau keluarin fanchat setelah nastarbong+bubble nder?
Data 2
Nassar oppa, jinja neomu saranghae! Seperti jugo lampu ya chagi
(diambil dari cuitan akun @staylirum pada 26 September 2020)
[-] Nassar oppa , bengek aku kaa
Data 3
Orang2 yang nyebar identitas korban tuh kenapa sih? Kayak what
did you gain from it? (diambil dari cuitan akun@akunyakul pada
20 Oktober 2021)
60
[-] Ego oppa defendenya terpuaskan kalo bisa bikin nama korban
jelek juga
[-] Biasa bu, denial klo oppanya problematic
[-] oppa defendernya pd denial bu
Data 4
Fandom kultur jaman jigeum yg streamingnya biased bikin knetz jd
gatau mana aja artis yg aktif. Pernah baca komentar knetz ttg mrk yg
ngeluh susah nemuin lagu bagus karna lagu dr fandom gede selalu
diatas. (diambil dari cuitan akun @stargyu1016 pada 04 Oktober
2021)
[-] tapi waktu itu ada kok lagu yg dapet rank 1 bukan idol gitu.. trus
fans2 idol sampe pada marah.. lagu galau gitu pokoknya..
[-] mjb way back home gk sih lagunya Shaun, klo gk salah dituduh
sajaegi
[-] sekarang sih yang menang di mushow itu udah bisa ketebak
kebanyakan dari big agency dan big fando sih. Ngerasa kasian masih
banyak lagu” dri nugu fandom yg bagus
[-] setuju, aku suka banget sama grup Dreamcatcher yang mana
punya konsep dan genre mereka sendiri ga ada dua. Lagu mereka
bagus2 dan bertalented tapi ya kalah sama yang punya fans banyak
hehehe
[-] Dreamcatcher debut taun brp ya kak?
Data 5
Spoiler jas YoungK (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 29
Maret 2021)
[-] aku tuh apal banget wak outfit nassar tiap di d academy makanya
asa keingetan si king pernah pake baju tusuk2 bling2 juga
[-] nah kan kak, berguru sama nassar sunbaenim
[-] jadi biyan nyewa punya king nassar ya bu
[-] bu yakul koleksi selca bah nassar?
[-] tor ini biasmu loh
61
kata nomina. Arti dari eomma adalah Ibu. Biasanya kata eomma
ini sering muncul pula dalam serial drama Korea. Contoh: panggil
eomma gue kasih seluruh harta guweh
63
kelas kata nomina. Arti dari kata mianhaeyo adalah maaf. Kata
dasarnya adalah mian atau mianhae. Biasanya untuk pengucapan
kata maaf di negara Korea Selatan berbeda-beda tergantung siapa
orang yang dimaksud. Untuk kata mianhae merupakan ungkapan
maaf yang bersifat informal. Biasanya ungkapan tersebut
ditujukan hanya untuk teman sebaya atau orang yang lebih muda.
Selanjutnya, kata mian biasanya ditujukan oleh teman yang
65
nomina. Arti dari kata ibeon adalah kali ini. Kata ini jarang
muncul dalam sosial media. Biasanya kata ini sering muncul dala
lirik lagu yang berasal ddari Korea Selatan. Contoh pemakaian
kata ibeon dalam sosial media adalah: wkwkwk ibeon ottoke yang
artinya “wkwkwk kali ini bagaimana”
kata nomina. Arti dari kata chingu adalah teman atau kawan.
Biasanya kata ini digunakan untuk menunjukkan bahwa
seseorang dengan seseorang lainnya seumuran dan bisa juga
66
Serah mau d katain flop jadul or apalah gue ttp pke joox dr dulu
karna joox ttep belima (diambil dari cuitan akun @_eajstronaut
pada 14 Desember 2021)
[-] aku uga masih pake joox
[-] iya karna aku OTe5 5TaN bGgdD
Data 9
Nassar oppa saranghae, nassar oppa jjang!! (diambil dari cuitan
akun @starfess pada 22 April 2021)
[-] sambil fanchant eyy
[-] nassar oppa best boy
[-] mau keluarin fanchant setelah nastar bong+bubble nder?
Data 10
AELAH (konteks foto profil bubble Jaehyun NCT dengan nama
Jamal. Diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 15 November
2021)
[-] serasa tetangga sebelah gaksiii JAMAL NUGUYAAAA
[-] mungkin menurut dia “jamal” itu kiyowo
kata verba. Arti dari ibnida yaitu ‘adalah’. Kata ibnida ini
biasanya ditemukan ketika seseorang memperkenalkan nama atau
menyatakan kepemilikan sesuatu. Contohnya: annyeonghaseyo,
dual charm queen Pancaroba imnida (halo, saya adalah Pancaroba
ratu dengan pesona ganda)
kelas kata verba. Arti dari salanghae adalah aku cinta kamu.
Contohnya:
81
kata verba. Arti dari juseyo adalah silakan dan tolong. Contohnya:
➢ No saltyyyy juseyooo
➢ Ayo vote juseyo
➢ Link juseyo
• Bentuk kata disband termasuk ke dalam golongan kelas kata
verba. Arti dari disband adalah bubar. Kata ini biasanya digunaka
kepada grup yang masa kontrak kerjanya sudah selesai. Contoh:
disband 1 tumbuh 1000
• Bentuk kata protect termasuk ke dalam golongan kelas kata
verba. Arti dari protect adalah melindungi. Contohnya: protect uri
fak boy
• Bentuk kata fangirling termasuk ke dalam golongan kelas kata
verba. Makna dari fangirling yaitu perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh seorang penggemar perempuan terhadap idolanya
(mendengarkan lagu, menonton acara, dll). Contohnya:
➢ Setelah gue terjun di dunia kpop dan fangirlingan, hidup gue
terasa lebih bewarna
➢ Tapi kek apa yg harus/akan aku lakukan jika aku tidak
ngefangirl hari ini
• Bentuk kata perform termasuk ke dalam golongan kelas kata
verba. Arti dari perform adalah melakukan. Dalam konteks,
perform yang dimaksud adalah melakukan pertunjukan atau
penampilan artis di atas panggung. Contohnya:
➢ Pas wannaone perform buyar langsung nangis jelek banget
➢ Udah gitu masih diulang-ulang lagi tiap perform
82
c. Adjektiva
Dalam penelitian ini, terdapat 16 kata yang masuk ke dalam
kategori adjekitva, di antaranya.
Data 11
RCMNGG (diambil dari cuitan akun @skipberat pada 26
Desember 2021)
[-] semoga bisa lepas dari tradisi sunbaenya yg baru debut udah
kena hate
[-] gup ibu2 arisannya mmh karina mau debut
[-] debut song: Doctor Love
83
Data 12
Orang sini kalo kenyang jadi bego, orang korea malah kalo lagi
laper begonia karna mereka begopa (diambil dari cuitan akun
@akunyakul pada 27 Agustus 2021)
[-] bahasa koreanya laper kan baegopa, ah jadi ngga lucu
[-] gasalah sih wkwk
[-] aku ketawa kok gokjonghajima
Data 13
Spoiler jas YoungK (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 29
Maret 2021)
[-] aku tuh apal banget wak outfit nassar tiap di d academy
makanya asa kaingetan si king pernah pake baju tusuk2 bling2 juga
[-] nah kan kak, berguru sama nassar sunbaenim
[-] bias kita bersama, tentu saja oppa nassar
[-] jadi biyan nyewa punya king nassar ya bu
[-] nassar hyung
[-] nassar sunbaenim
[-] iki spoler day6 arep collab karo nassar oppa
Data 14
.. (konteks foto taehyung BTS dengan Nassar karena
outfit yang mirip. Diambil dari cuitan akun @armyfess_ pada 24
November 2021)
[-] ternyata tae minjem ke nassar sunbaenim
[-] kyaaa oppa
[-] oppa kiyowo
[-] pinjem nassar sunbaenim ternyata bajunya
[-] kembaran sama Nassar oppa
[-] nassar oppa kiyowok hahahaha
[-] oppa nassar kiyowo
[-] nassar sunbaenim memang role model panutan kpop idol
wkwkwk
84
adjektiva. Arti dari kata jinjja adalah betulkah. Biasanya kata ini
muncul ketika seseorang menanyakan sesuatu untuk lebih jelas
lagi. Contohnya
➢ Aishhh jinjjaaaa
➢ Nassar oppa, jinja neomu saranghae!
86
kata adjektiva. Arti dari kata salang adalah cinta. Contohnya: uri
sarang haji marayo (cintaku, jangan lakukan itu)
d. Adverbia
Dalam penelitian ini, terdapat 7 kata yang masuk ke dalam kategori
adverbia, di antaranya.
Data 15
Haji yang orang Korea H. Marayo pasti deh yakin (konteks, main
tebak-tebakan. Diambil dari cuitan akun @astrazenecunt pada 06
Desember 2021)
[-] Nama panjangnya H. Marayo jebal
[-] Hajimarayo
[-] Hajimarayo dong wksksksks
[-] H. Marayo apanya H. Ma? Masih sodara kah?
[-] H. Ma itu bapaknya H. Marayo dan H. Maseyo
[-] uri sarang H. marayo
[-] hajimalago
[-] bisa H. Maseyo juga sih
Data 16
Nassar oppa, jinja neomu saranghae! Seperti jugo lampu ya chagi
(diambil dari cuitan akun @staylirum pada 26 September 2020)
[-] Nassar oppa , bengek aku kaa
kata adverbia. Arti dari kata neomu adalah terlalu atau sangat.
Contohnya:
➢ Congrats King Nassar oppa nomu nomu kiyoowoo..!!!
89
Data 17
Omo omo ottoke (konteks fake chat dari idol. Diambil dari cuitan
akun @indomyfess pada 06 Desember 2021)
[-] omo selamat nder, iri bgt
[-] oh tara bisa.. aing tara bisa ditipu
[-] omoooooo
[-] omoooo kbl
[-] heol
Data 18
Dispatch ungkap mantan pacar #KimJungHyun adalah #SeoYeJi.
Muka masam dan beberapa skinship yang hilang dinaskah
dikabarkan atas permintaan #SeoYeJi. Dispatch dapat naskah asli
Time dan banyak skinship yang hilang. (diambil dari cuitan akun
@infofrakor_id pada 12 April 2021)
[-] mwoya kok bisa sih anjirr
Data 19
Spoiler jas YoungK (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 29
Maret 2021)
[-] aku tuh apal banget wak outfit nassar tiap di d academy makanya
asa keingetan si king pernah pake baju tusuk2 bling2 juga
[-] nah kan kak, berguru sama nassar sunbaenim
[-] jadi biyan nyewa punya king nassar ya bu
[-] bu yakul koleksi selca bah nassar?
[-] tor ini biasmu loh
[-] iki spoiler day6 arep collab karo nassar oppa
[-] nassar sunbaenim
[-] nassar hyung
[-] buuu, nanti digibahin YoungK ke tuan muda sama uri maknae loh
bu
91
pronomina. Arti dari kata uri adalah kami atau aku. Tapi biasanya
kata uri digunakan dengan makna kami. Contohnya:
➢ Uri jisooo, semoga ada titik terang
➢ Nanti digibahin YoungK ke tuan muda sama uri maknae loh
bu
➢ Uri sarang haji marayo
➢ Uri byeonggari
f. Numeralia
Dalam penelitian ini, terdapat 1 kata yang masuk ke dalam kategori
numeralia, yaitu.
Data 20
Ilichil nampil begitu di indo venuenya digrebek ormas gue rasa
(diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 17 Desember 2021)
[-] ilichil yang pertama kali kena grebek langsung kapok ngonser di
indo
[-] soalnya, pasti fans fans nya susah diatur
[-] bukannya ngefanchat malah zikir bersama
golongan kelas kata numeralia. Arti dari kata il, i, chil adalah
bilangkan angka 1, 2, dan 7. Makna dari 127 ini merupakan nama
salah satu boyband Korea Selatan yang merupakan unit dari NCT
dan diberi nama sebagai NCT 127. Contohnya: ilichil nampil
begitu di indo venuenye digrebek ormas gue rasa
g. Partikel
Dalam penelitian ini, terdapat 8 kata yang masuk ke dalam kategori
partikel, di antaranya.
Data 21
Di Korea nama musim bisa jadi nama panggung soalnya bagus kaya
Winter, kalo disini gue debut masa Namanya jadi Pancaroba.
(diambil dari cuitan akun @terjawol pada 30 Oktober 2021)
[-] ayo semuanya fanchant
[-] aigoo annyeonghaseo uri fandeul ~
93
kata partikel. Arti dari kata aish adalah ah!. Biasanya kata tersebut
digunakan untuk mengumpat dan terbilang sangat kasar.
Contohnya: aish jinjja
kata partikel. Arti dari kata aigu adalah astaga, ya ampun, maupun
ya Tuhan. Biasanya kata ini muncul ketika seseorang sedang
terkejut terhadap sesuatu. Namun, biasanya dalam pengucapan
diucapkan agak sedikit rileks atau mendayu Contohnya:
➢ aigoo akhirnya pancaroba di sini
➢ aigoo annyeonghaseo uri fandeul
kata partikel. Arti dari kata eomeo adalah wow, apa, dan ya
ampun. Sama halnya dengan kata aigu, kata eomeo diucapkan
ketika seseorang sedang terkejut terhadap sesuatu. Namun,
pengucapannya sedikit lebih ditekankan seperti reaksi orang yang
dikejutkan secara diam-diam. Contohnya:
➢ omo omo serem banget gapake ekting
➢ ommo omoooo
➢ omooooo
➢ omo selamat nder, iri bgt
➢ omo omo ottoke
➢ omoo Nassar oppa
➢ omo omo omo omo
➢ ommo ommo
partikel. Sama seperti eomeo, arti dari kata heol ini adalah ya
ampun. Contohnya:
➢ Heol daebakk oppa nassar tampil di acara dengan lagu
andalannya
➢ Heol,~ lihatlah yeobeen eonni dan kwangsoo oppa sangat
menikmati penampilannya
➢ Heol ~ beruntung sekali mereka bisa melihat oppa nassar
secara langsung
➢ Heol
• Bentuk kata kek termasuk ke dalam golongan kelas kata partikel.
Kata kek merupakan bentuk ragam cakap yang bermakna seperti
atau kayak. Biasanya kata ini muncul karena praktik untuk
diucapkan dan juga ditulis. Contohnya:
➢ Kenapa sedih bgt kek cadangan
➢ Keknya kiblat kpop skrg dipegang king nasar
➢ Mereka bisa ga ya pas konser di indo nampil kek gitu juga?
➢ Kalo buka bukaan kek gitu kata pak rt bakal dinikahkan
➢ Tapi kek apa y g harus/akan aku lakukan jika aku tidak
ngefangirl hari ini
➢ Kek busetdah dah kek perang dunia 3
• Bentuk kata karo termasuk ke dalam golongan kelas kata partikel.
Kata karo merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti dengan.
Contohnya: iki spoiler day6 arep collab karo nassar oppa
Berdasarkan data dan contoh dari kelas kata partikel, register bahasa
yang sering digunakan adalah kata eomeo.
96
Sumber:
https://letslearnkoreanwithtracie.weebly.com/hangeul.html
97
latinnya yaitu oppa (오빠) yang artinya adalah abang. Penulisan kata
yang artinyya nenek pada penulisan di media sosial dengan tulisan aslinya
juga tidak ada perbedaan. Penulisan kata eomma (엄마) yang artinya ibu
Penulisan kata eonni (언니) memiliki arti kakak. Di media sosial, terkadang
artinya adalah tante atau bibi. Tak sedikit pula masyarakat yang
menggunakan kata tersebut di media sosial dengan sebutan ajumma maupun
61
Siti Hadijah, Balai Bahasa Upi, “Romanisasi Bahasa Korea”, dikutip dari Romanisasi
Bahasa Korea | UPI Language Center pada Tanggal 14 Maret 2022 Pukul 22.04 WIB.
98
ahjumma. Penulisan kata noona (누나) yang artinya kakak. Kata panggilan
Penulisan kata uri (우리) yang artinya kami atau kita. Baik dari penutur asli
maupun bukan, kata uri ditulis dengan penulisan yang sama seperti
Biasanya penyebutan kata sunbae selalu dilengkapi dengan kata -nim yang
bermakna lebih formal. Tak ada perbedaan yang ditemukan oleh penulis
baik dari penutur asli maupun bukan.
jagiya (자기야) yang artinya adalah panggilan sayang. Dari data yang
semuanya. Penulisan kata nugu (누구) ditulis pula dengan kata nugu yang
artinya siapa. Penulisan kata daebag (대박) ditulis dengan kata daebak
yang artinya hebat atau keren. Penulisan kata ibnida (입니다) ditulis
dengan kata imnida yang artinya adalah. Penulisan kata geogjong (걱정)
ditulis dengan bentuk kata gokjong yang artinya khawatir. Biasanya kata
ditulis pula dengan kata aish yang artinya ah!. Penulisan kata jinjja (진짜)
menjadi jinja yang artinya betulkah atau serius?. Penulisan kata aigu
(아이구) menjadi aigoo yang artinya astaga, ya ampun, dan bisa juga ya
Tuhan. Penulisan kata eomeo (어머) menjadi ommo maupun omo yang
artinya wow ataupun ya Tuhan. Penulisan kata mwoya (뭐야) menjadi boya
yang artinya apa?. Penulisan kata ibeon (이번) tetap ditulis ibeon yanga
artinya kali ini. Penulisan kata eotteoghae (어떡해) menjadi ottoke atau
yang artinya baik ataupun iya. Penulisan kata jigeum (지금) tetap ditulis
jigeum yang artinya sekarang. Penulisan kata jebal(제발) tetap ditulis jebal
yang artinya mohon ataupun tolong. Penulisan kata salang (사랑) menjadi
sarange ataupun saranghae yang artinya aku cinta kamu. Penulisan kata
maja (맞아) tetap ditulis maja yang artinya benar. Penulisan kata heol (헐 )
tetap ditulis heol yang artinya ya ampun. Penulisan kata il, I, chil (일, 이,
100
칠) ditulis dengan kata ilichil yang artinya bilangan angka 127. Penulisan
tolong. Penulisan kata neomu (너무) menjadi nomu yang artinya sangat
artinya teman. Penulisan kata jjang (짱)tetap ditulis jjang yang artinya
Tabel 4.4
Dalam Ranah Makna dan Perubahan Makna Kata
Data 33
Orang2 yang nyebar identitas korban tuh kenapa sih? Kayak what did you
gain from it? (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 20 Oktober 2021)
[-] ego oppa defendernya terpuaskan kalo bisa bikin nama korban jelek juga
wkwk
[-] biasa bu, denial kalo oppanya problematic
[-] oppa defendernya pd denial bu
Data 34
Spoiler jas YoungK (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 29 Maret
2021)
[-] nah kan kak, berguru sama nassar sunbaenim
[-] bias kita bersama, tentu saja oppa nassar
[-] iki spoiler day6 arep collab karo nassar oppa
[-] nassar hyung
[-] nassar sunbaenim
Data 35
111
Omo omo ottoke (konteks fake chat dari idol. Diambil dari cuitan akun
@indomyfess pada 06 Desember 2021)
[-] omo selamat nder, iri bgt
[-] oh tara bisa.. aing tara bisa ditipu
[-] omoooooo
[-] omoooo kbl
[-] heol
Data 36
.. (konteks foto taehyung BTS dengan Nassar karena outfit yang
mirip. Diambil dari cuitan akun @armyfess_ pada 24 November 2021)
[-] ternyata tae minjem ke nassar sunbaenim
[-] kyaaa oppa
[-] oppa kiyowo
[-] pinjem nassar sunbaenim ternyata bajunya
[-] kembaran sama Nassar oppa
[-] nassar oppa kiyowok hahahaha
[-] oppa nassar kiyowo
[-] nassar sunbaenim memang role model panutan kpop idol wkwkwk
Data 37
Oppa fans kok masih ajeee ngebelain si j itu, giliran kemaren pas idol cewe
ga ngebow malah dikatain abis2an (diambil dari cuitan akun @kithsoojin
pada 09 Januari 2022)
[-] keadilan sosial bagi oppa
[-] oppa majayo mereka gapernah bersalah oppaku manusiawi
[-] oppaku gapernah salah bund
[-] my oppa selalu bener bunda
[-] oppaku kehidupanku
[-] oppa selalu benar
Data 38
Akting jisoo di snowdrop juara banget (diambil dari cuitan @akunyakul
pada 28 Desember 2021)
112
[-] ASLIIII dia akting nangisnya bikin merinding sumpah, ngga kerasa kaya
rookie actress keren benerannnn gila
[-] waktu nonton teasernya udah ngebatin “jisoo actingnya oke nih, jauh
lebih bagus disbanding waktu di the producer”. Dan setelah nonton
dramanya apalgi episode 5 kemarin bener2 wow keren banget buat ukuran
rookie baru debut. Sangat melebihi ekspetasi.
[-] kaya udh lama berkceimpung di dunia akting, egk kaya rookie
Data 39
Ini ada apa sih? (diambil dari cuitan akun @tonicyuno pada 24 Desember
2021)
[-] mjb, dari artisnya bentuknya kyk broadcast/chat grup gitu, nama fansnya
gak keliatan di ‘grup’ artisnya tp chatnya ttp bisa dibaca sama mereka
[-] mutualan skuy hyung
[-] udah aku follow hyung
[-] kospley santa ga cii
[-] kok punya mu bisa di ss hyung?
Data 40
Cowo kpop stop panggil noona noona deh gue kalo dipanggil noona tuh
bawaannya pengen transfer (diambil dari cuitan akun @akunyakul pada 11
Desember 2021)
[-] ajumma tf nya lebih banyak gak bu?
[-] panggil eomma gue kasih seluruh harta guweh
[-] noona
[-] noona tf aku bu yakul
[-] noona.. ayo transfer aku sekarang bu aku ikhlas
[-] anjir, titik lemah Bu yakul ada pada kata Noona
[-] gue cewek tp… noona noona kiw lg apa nie
[-] heolmoni ayoo tf aku
[-] ohh sugar noona
113
Dalam pembahasan makna, yang akan dibahas oleh penulis adalah mana
kata yang mengalami pergeseran makna serta yang tidak mengalami
pergeseran makna.
1) Oppa
Makna asli dari kata oppa adalah abang. Di mana kata panggilan
oppa ini hanya berlaku di Korea Selatan saja. Biasanya kata oppa
diucapkan oleh adik perempuan kandung maupun panggilan sayang dari
kekasih perempuan. Bisa juga panggilan dari fans perempuan kepada
idol laki-laki atau aktor yang usianya lebih tua dari fans tersebut. Akan
tetapi, seiring berjalannya waktu dan luasnya media sosial kata oppa ini
bisa digunakan untuk siapapun sebagai unsur candaan di kalangan K-
Popers, kadang panggilan oppa ini bagi orang awam merupakan
panggilan biasa yang tidak memandang gender dari penuturnya.
contohnya seperti Nassar Oppa.
2) Hyeong
Makna asli dari kata hyeong adalah abang. Biasanya panggilan
hyeong ini diucapkan oleh adik laki-laki kandung atau orang terdekat
yang bisa memanggilnya dengan sebutan hyeong.
3) Maknae
Makna dari maknae adalah member idola grup baik laki-laki
maupun perempuan yang paling muda tahun kelahirannya. Dalam
sebutan maknae ini tidak memiliki pergeseran makna. Biasanya kata
maknae lebih sering terdengar pada artis penyanyi grup karena mereka
terdiri dari berbagai macam usia dari yang tertua hingga yang termuda.
4) Halmeoni
Makna dari halmeoni adalah nenek. Halmeoni merupakan suatu
panggilan dari seseorang yang lebih muda kepada seorang perempuan
yang telah lanjut usia. Sebutan halmeoni tidak mengalami perubahan
makna dari segi apapun. Panggilan ini sangat populer di kalangan para
penggemar drama Korea karena adanya banyak peran di sana. Tak
hanya itu, biasanya halmeoni juga diucapkan oleh seseorang yang
114
tidak ada mengalami perubahan makna apapun maka dari itu, arti dari
uri adalah aku maupun kami. Contoh: uri eomma, uri oppa, uri sarang
hajimarayo
10) Sunbae
Sunbae merupakan sebutan untuk artis-artis senior. Yang karyanya
sudah lebih dulu dinikmati oleh masyarakat. Tidak ada perubahan
makna di kata sunbae ini baik dari segi tuturan maupun tulisan di media
sosial. Biasanya artis muda jika bertemu dengan artis senior di dalam
suatu acara, mereka akan memanggilnya dengan sebutan sunbaenim
yang artinya sama-sama senior akan tetapi karena adanya imbuhan -nim
maka terdengar lebih formal dan sangat sopan.
11) Baegopa
Makna dari kata baegopa adalah menjelaskan tentang keadaan
seseorang yaitu sedang lapar. Kata baegopa tidak mengalami perubahan
makna pada register bahasa.
12) Jagiya
Arti dari jagi atau jagiya adalah bayi. Namun, kata tersebut lebih sering
digunakan untuk panggilan sayang kepada seseorang yang dicintai.
13) Yeoleobun
Makna dari kata yeoleobun adalah semuanya. Biasanya ini dilakukan
ketika seseorang tidak mampu mengucapkan atau menyebutkan nama
orang banyak dengan satu persatu.
14) Nugu
Makna dari kata nugu merupakan suatu kata tanya yang berfokus kepada
“siapa”
15) Daebag
Makna dari kata daebag adalah suatu ungkapan rasa takjub dari
seseorang. Ada juga yang menyingkatnya menjadi bak-bak yang artinya
hebat ataupun keren. Akan tetapi, tidak semuanya paham dengan kata
tersebut. Sehingga kebanyakan orang hanya memahami arti kata dari
daebag.
116
16) Ibnida
Makna dari kata ibnida ialah berupa pernyataan. Biasanya kata ibnida
digunakan saat perkenalan contoh: annyeonghaseyo, joneun icha ibnida
(halo, nama saya adalah icha)
17) Geogjong
Makna dari kata geogjong adalah ungkapan rasa risau, yaitu khawatir.
Dalam data, kata geogjong ini berdampingan dengan hajima yang
artinya jangan. Maka, apabila geogjong dan hajima digabung menjadi
geogjonghajima yang artinya jangan khawatir.
18) Mianhaeyo
Kata mianhaeyo merupakan permintaan maaf berjenis semi formal dan
sopan. Apabila seseorang mengucapkannya hanya dengan kata mian
atau mianhae saja itu tidak merubah arti dari kata tersebut. Namun, kata
mian dan mianhae biasanya diucapkan kepada orang terdekat saja yang
dikenal dengan cukup akrab. Sedangkan mianhaeyo diucapkan kepada
seseorang yang tidak terlalu akrab
19) Annyeonghaseyo
Kata annyeonghaseyo merupakan kata sapaan yang berjenis formal dan
sopan. Seseorang juga bisa mengucapkannya dengan kata annyeong,
namun kata tersebut bukan kata yang bersifat formal. Biasanya kata
annyeong diucapkan kepada orang-orang terdekat saja, seperti sahabat.
Sedangkan annyeonghaseyo diucapkan kepada orang-orang yang
dikenal tidak terlalu akrab. Bisa juga diucapkan kepada orang yang lebih
dewasa umurnya agar lebih sopan.
20) Gwiyeowo
Kata gwiyeowo memiliki arti imut yang jika ditinjau dari maknanya
adalah ungkapan gemas terhadap tindakan atau sesuatu yang dilakukan
oleh seseorang. Biasanya seseorang yang melakukan suatu tindakan
yang dinilai lucu atau menggemaskan, maka orang lain yang melihatnya
akan merespon dengan mengatakan kiyowo baik secara langsung kepada
orang yang dituju maupun bermonolog.
117
21) Aish
Kata aish sebenarnya merupakan sebuah kata yang mengungkapkan
rasa kesal ataupun kecewa dan juga frustasinya seseorang. Dalam drama
Korea, kata ini seringkali muncul. Sebenarnya kata aish memiliki
sebuah lanjutan, namun tidak diucapkan karena bermakna sangat kasar,
22) Jinjja
Makna dari kata jinjja adalah menekankan kepada sebuah jawaban.
Biasanya kata ini diucapkan ketika seseorang menuturkan sebuah
perkataan yang membuat lawan bicaranya tergugah. Contohnya: ah
jinjja? (ah yang bener?)
23) Aigu
Kata aigu merupakan ungkapan yang digunakan saat terkejut ataupun
bisa juga digunakan saat seseorang sedang mengeluh. Biasanya aigu
diucapkan dengan nada sedikit mendayu.
24) Eomeo
Kata eomeo sama seperti aigu, yaitu merupakan yang digunakan
seseorang saat sedang terkejut akan suatu hal yang ia lihat maupun
dengar.
25) Mwoya
Mwoya memiliki makna sebagai ungkapan pertanyaan apa kepada
seseorang. Adapun kata dasar dari mwoya adalah mwo. Penambahan
imbuhan -ya di sana sebagai tanda bahwa pertanyaan tersebut ditujukan
pada kawan sebaya atau lebih muda dari penutur.
26) Ibeon
Makna dari kata ibeon ialah berkenaan dengan keterangan waktu. Sama
seperti jigeum ibeon yang artinya kali ini bisa juga diartikan waktu
sekarang.
27) Eotteoghae
118
120
122
sebagai gelombang Korea ini, baik dari segala bidang yang sekiranya
relevan. Oleh karena itu, bagi para penulis, semoga dapat memperbaiki atau
memperluas tentang apa yang telah ditulis atau dibahas oleh penulis
sebelumnya.
Bagi para pembaca, peneliti mengharapkan terutama pembaca awam
dapat memahami apa yang peneliti bahas dan menjadikan penelitian di
skripsi ini sebagai rujukan atau tambahan ilmu untuk di masa yang akan
datang. Penelitian dari media sosial ini sangat menarik untuk dibahas, selain
pengambilan data yang mudah media sosial juga memiliki banyak data yang
dapat dibahas dari segi apapun. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan
dapat menggunakan metode linguistik yang berbeda, sehingga dengan isu
yang sama dapat memberikan pembahasan yang berbeda-beda berdasarkan
cabang linguistiknya, baik bidang mikrolinguistik seperti fonologi,
sintaksis, dsb. Juga bidang makrolinguistik, seperti sosiolinguistik,
pragmatik, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Sejuta. Linguistik Id. “Pengertia dan Proses Morfologi”. Diakses dari
Pengertian dan Proses Morfologi (Bahasa Indonesia) - Linguistik Id pada
tanggal 24 Juli 2022 pukul 22.20 WIB.
Anggito, Albi dan Jihan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat:
CV Jejak, 2018.
Anggraeni, Nike Meilinda Anggraeini. Pemanfaatan Media Sosial Twitter di
Kalangan Pelajar SMK Negeri 5 Samarinda. eJournal Sosiatri-Sosiologi. Vol.
4, No. 2, 2016.
Asrori, Yuni Wachid dan Supriadianto. Hallyu dan Pengaruhnya pada
Perkembangan Objek Wisata Tematik Korea Selatan, Jurnal Pariwisata
Terapan. Vol. 3, No. 1, 2019.
Baryadi, I Praptomo. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Sanatha Dharma
University Press, 2011.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Asdi Mahastya,
2008.
Cotton Cake. “Korean Are Community “MV “Gangnam Style” Milik PSY
Membuat Sejarah Saat Lampaui 4 Miliar Penayangan”. Diakses dari MV
“Gangnam Style” Milik PSY Membuat Sejarah Saat Lampaui 4 Miliar
Penayangan - Korean Area pada tanggal 10 April 2021 pukul 17.56 WIB.
Dewi, Wendi Widya Ratna. Morfologi Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara,
2018.
Fauzi, Ahmad. All About Twitter. Depok: Yureka, 2009.
Hadi, Mulyadi. Twitter untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom, 2010.
Hadijah, Siti. Balai Bahasa Upi. “Romanisasi Bahasa Korea”. Dikutip dari
Romanisasi Bahasa Korea | UPI Language Center pada Tanggal 14 Maret
2022 Pukul 22.04 WIB.
Halliday, M. A. K.dan Ruqaiya Hasan. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek
Bahasa dalam Pandangan Semiotik (diindonesiakan oleh Asruddin Barori
Tou). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994.
123
Hanafi, Abdul Halim. Metodologi Penelitian Bahasa: untuk Penelitian, Tesis, dan
Disertasi. Jakarta: Diadit Media, 2011.
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu Group Yogyakarta, 2020.
Helaluddin dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori &
Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray 2019.
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. Pengantar (Metodologi) Penelitian Bahasa.
Yogyakarta: Carasvatibooks, 2007.
Kridalaksana, Harimurti. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (Edisi
Kedua). Jakarta, Gramedia, 2007.
Kridalaksana, Harimurti. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia, 2009.
Lukin, Annabelle. Halliday’s Model of Register Revisited and Explored,
Linguistics and The Human Sciences Vol. 4.2 Tahun 2011
Mamik. Metode Kualitatif. Sidoarjo: Zifatma Publisher, 2015.
Marcin Lewandowski, The Language of Soccer – a Sociolect or a Register?, diakses
dari ţ˙ (amu.edu.pl) pada tanggal 16 November 2021 pukul 11.41 WIB.
Minjung. “Hallyu (한류) Explained by a Korean Girl [2021]”. Diakses dari Hallyu
124
Pakar Komunikasi.com. “Komunikasi Dua Arah-Pengertian-Tahapan”. Diakses
dari https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-dua-arah pada tanggal 13
November 2021 pukul 16.55 WIB.
Parera, Jos Daniel. Morfologi. Jakarta: Gramedia, 2007.
Rae, Kim Bok. Past, Present, and Future of Hallyu (Korean Wave). American
International Journal of Contemporary Research. Volume 5, No. 5 Tahun
2015.
Rahayu, Digna Tri. Artikulasi Identitas Virtual Roleplayer dengan Karakter K-Pop
Idol via Twitter. Diakses dari JURNAL_Fis.K.21 19 Rah a.pdf (unair.ac.id)
pada tanggal 31 Mei 2021 pukul 21.50 WIB.
Ramlan, M. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karya, 1997.
Rosalina, Maria Septavia Dwi dkk. Proses Morfologis Pemakaian Kata Hancur
dalam Media Online. Diakses dari
ARTIKEL_PROSES_MORFOLOGIS_PEMAKAIAN_KATA_HANCUR_
DALAM_MEDIA_ONLINE.pdf (undip.ac.id) pada tanggal 23 Juli 2022
pukul 22.14 WIB.
Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan
Keunggulannya. Jakarta: Grasindo, 2010.
Setyawan, Aan. “Pengertian, Ciri, dan Contoh Register dalam Bahasa”. Diakses
dari Pengertian, Ciri, dan Contoh Register dalam Bahasa (belajarbahasa.id)
pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 15.22 WIB.
Simpen, I Wayan. Morfologi: Kajian Proses Pembentukan Kata. Jakarta: Bumi
Aksara, 2020.
Siregar, Junifer Siregar. Morfologi, Jawa Tengah: Pena Persada, 2021.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 2015.
Sosiologis.com: Referensi Ilmu Sosial di Era Digital. “Instrumen Penelitian:
Contoh dan Penjelasannya”. Diakses dari Instrumen Penelitian: Contoh dan
Penjelasannya | sosiologis.com pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 20:52
WIB.
125
Sudaryanto. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993.
Sudaryono. Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Pers, 2018.
Supriatin, Yeni Mulyani Supriatin. Sintren dari Sudut Pandang Secondary Orality.
Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 8 (2) Tahun 2019.
Susilowati, Novi Eka. Kelisanan Tersier: Bentuk Keberaksaraan Masyarakat Era
Digital. Seminar Internasional Riksa Bahasa X: Literasi dan Budaya Bangsa,
2016.
Universitas Ciputra. “Mengapa Banyak yang Suka Drama Korea?”. Diakses dari
Mengapa Banyak yang Suka Drama Korea? – Universitas Ciputra (uc.ac.id)
pada tanggal 20 Desember 2020 pukul 19.15 WIB.
Wahya. Mengenal Sekilas Dialektologi: Kajian Interdisipliner tentang Variasi dan
Perubahan Bahasa. Lingua Jurnal Ilmiah Bahasa dan Budaya, 2010.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana, 2014.
Zaim, M. Pergeseran Sistem Pembentukan Kata Bahasa Indonesia: Kajian
Akronim, Blending, dan kliping. Vol. 33 No. 2, Linguistik Indonesia 2015.
126
LAMPIRAN
127
DATA CUITAN
1. 2.
3. 4.
5. 6.
128
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
129
15. 16.
17. 18.
130
19. 20.
21. 22.
131
23. 24.
25. 26.
27. 28.
132
29. 30.
31. 32.
33. 34.
133
35. 36.
37. 38.
39. 40.
134
41. 42.
43. 44.
45. 46.
135
47. 48.
49. 50.
136
DATA KATA
No. Data Kelas Kata Asal Kata Asal
Bahasa
1 oppa Nomina oppa (오빠) Korea
2 hyunk, hyung Nomina hyeong (형) Korea
3 maknae Adjektiva maknae (막내) Korea
4 halmeoni Nomina halmeoni (할머니) Korea
5 eomma Nomina eomma (엄마) Korea
6 eonni/unnie Nomina eonni (언니) Korea
7 ahjumma Nomina ajumma (아줌마) Korea
8 nuna/noona Nomina noona (누나) Korea
9 uri Pronomina uri (우리) Korea
10 sunbae Adjektiva sunbae (선배) Korea
11 begopa Adjektiva baegopa (배고파) Korea
12 chagiya Nomina jagiya (자기야) Korea
13 yeorobun/yeoreobun/yorobun Nomina yeoleobun Korea
(여러분)
14 nugu Pronomina nugu Korea
15 daebak Adjektiva daebag (대박) Korea
16 imnida/ibnida Verba ibnida (입니다) Korea
17 gokjong Adjektiva geogjong (걱정) Korea
18 mianhaeyo Nomina mianhaeyo Korea
(미안해요)
19 annyeonghaseyo Partikel annyeonghaseyo Korea
(안녕하세요)
20 kiyowo/kiyowok Adjektiva gwiyeowo Korea
(귀여워)
21 aish Partikel aish (아이쉬) Korea
22 jinja,jinjja Adjektiva jinjja (진짜) Korea
137
23 aigoo Partikel aigu (아이구) Korea
24 ommo/omo Partikel eomeo (어머) Korea
25 boya/mwoya Pronomina mwoya (뭐야) Korea
26 ibeon Nomina ibeon (이번) Korea
27 ottoke/eottoke Pronomina eotteoghae Korea
(어떡해)
28 ne Partikel ne (네) Korea
29 jigeum Nomina jigeum (지금) Korea
30 hajima Adverbia hajima (하지마) Korea
31 jebal Verba jebal (제발) Korea
32 sarang Adjektiva salang (사랑) Korea
33 sarange/saranghae Verba salanghae Korea
(사랑해)
34 maja Adjektiva maja (맞아) Korea
35 heol Partikel heol (헐 ) Korea
36 ilichil Numeralia il, i, chil Korea
(일, 이, 칠)
37 juseyo Verba juseyo (주세요) Korea
38 nomu, neomu Adverbia neomu (너무) Korea
39 sorikun Nomina solikkun (소리꾼) Korea
40 chingu Nomina chingu (친구) Korea
41 jjang Adjektiva jjang (짱) Korea
42 borahae Adjektiva bolahae (보라해) Korea
43 fans Nomina Fans Inggris
44 fanchant Nomina, Fanchant Inggris
45 winter Nomina Winter Inggris
46 idol Nomina Idol Inggris
47 disband Verba Disband Inggris
138
48 pc/photocard Nomina Photocard Inggris
49 staff Nomina Staff Inggris
50 protect Verba Protect Inggris
51 bias Nomina Bias Inggris
52 kambek/cb/comeback Nomina Comeback Inggris
53 king Nomina King Inggris
54 spoiler Nomina Spoiler Inggris
55 outfit Nomina Outfit Inggris
56 collab/kolep/koleb Nomina Collaboration Inggris
57 salty Adjektiva Salty Inggris
58 kipop/kpop/K-Pop Nomina K-Pop Inggris
59 abs Nomina Abs Inggris
60 fandom Nomina Fandom Inggris
61 war Nomina War Inggris
62 grup/group Nomina group Inggris
63 fangirling Verba fangirling Inggris
64 debut Nomina debut Inggris
65 boyband/bb/bg Nomina boyband/boygroup Inggris
66 akting/acting Nomina acting Inggris
67 ot Nomina one true Inggris
68 stan Nomina stan Inggris
69 selca Nomina self-camera Inggris
70 line Nomina line Inggris
71 stage Nomina stage Inggri
72 sugar Nomina sugar Inggris
73 defender Nomina defender Inggris
74 rookie Nomina rookie Inggris
139
75 perform Verba performance Inggris
76 remake Nomina remake Inggris
77 mutual Adjektiva mutual Inggris
78 kospley Nomina cosplay Inggris
79 flop Verba flop Inggris
80 bestie Nomina bestie Inggris
81 tf Verba transfer Inggris
82 lakik Nomina laki Indonesia
83 kek Partikel kayak Indonesia
84 ga/egk/nggak/ngga Adverbia enggak Indonesia
85 wamil Nomina wajib militer Indonesia
86 bener Adverbia banget Indonesia
87 brondong Nomina berondong Indonesia
88 bengek Adjektiva bengek Indonesia
89 receh Adjektiva receh Indonesia
90 sabi Verba bisa Indonesia
91 rame Adjektiva ramai Indonesia
92 saha Pronomina siapa Sunda
93 lain Adverbia bukan Sunda
94 Gusti Nomina Tuhan Sunda
95 aing Pronomina saya, aku Sunda
96 tara Adverbia tidak pernah Sunda
97 iki Pronomina ini Jawa
98 karo Partikel dengan Jawa
99 arep Adverbia hendak Jawa
100 bah Nomina babah Jawa
140
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Khairunnisa
NIM : 11170130000077
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul Skripsi : Register Komunitas Penggemar Budaya Korea pada
Media Sosial Twitter
Dosen Pembimbing : Dona Aji Karunia Putra, M.A.
141
10 Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
142
23 Hasanah, Ninah. Variasi Keformalan Bahasa Model Martin
Joos pada Grup WhatsApp ‘IPI GARUT’. Caraka: Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah.
Vol. 9 No. 2 Tahun 2020.
24 Helaluddin dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif:
Sebuah Tinjauan Teori & Praktik, Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray 2019.
25 Hymes, Dell. Language in Culture and Society. New York:
Harper and Row, 1964.
143
34 Malabar, Sayama. Sosiolinguistik. Gorontalo, Ideas
Publishing, 2015.
144
46 Rahayu, Digna Tri. Artikulasi Identitas Virtual Roleplayer
dengan Karakter K-Pop Idol via Twitter. Diakses dari
JURNAL_Fis.K.21 19 Rah a.pdf (unair.ac.id) pada tanggal 31
Mei 2021 pukul 21.50.
47 Ramlan, M. Ilmu Bahasa Indonesia: SINTAKSIS. Yogyakarta:
C.V. “KARYONO”, 2005.
145
57 Siminto. Pengantar Linguistik. Semarang: Cipta Prima
Nusantara Semarang, 2013.
58 Simpen, I Wayan. Morfologi: Kajian Proses Pembentukan
Kata. Jakarta: Bumi Aksara, 2020.
59 Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015.
60 Sudaryono, Metodologi Penelitian, Depok: Rajawali Pers,
2018.
61 Sudaryanto. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik
Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 1993.
62 Suhardi, Basuki. Pedoman Penelitian Sosiolinguistik. Jakarta:
Pusat Bahasa, 2009.
63 Sulaiman, M. Reza dan Dini Afrianti Efendi. “Menengok Tren
Skincare dan Gaya Hidup Korsel Lewat Pameran K-Lifestyle
2021”. Diakses dari
https://www.suara.com/lifestyle/2021/11/09/170106/menengo
k-tren-skincare-dan-gaya-hidup-korsel-lewat-pameran-k-
lifestyle-2021?page=2 pada tanggal 12 November 2021 pukul
14.21 WIB.
64 Sosiologis.com: Referensi Ilmu Sosial di Era Digital.
“Instrumen Penelitian: Contoh dan Penjelasannya”. Diakses
dari Instrumen Penelitian: Contoh dan Penjelasannya |
sosiologis.com pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 20:52
WIB.
65 Tarmini, Wini dan Sulstyawati. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta, UPT UHAMKA Press, 2019. Diakses dari
SINTAKSIS-Rev-ok_edu20190909-54833-f9ee9h-with-
cover-page-v2.pdf (d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net) Pada
Tanggal 19 November 2021 Pukul 09.43 WIB.
66 Touhani, Batoul. The Influence of the Korean Wave on the
Language of International Fans: Case Study of Algerian Fans.
Sino-US English Teaching. October 2017, Vol. 14, No. 10.
Diakses dari Microsoft Word - 4.The Influence of the Korean
Wave on the Language of International Fans.docx
(davidpublisher.com) pada tanggal 16 November 2021 pukul
21.14 WIB.
67 Universitas Ciputra. “Mengapa Banyak yang Suka Drama
Korea?”. Diakses dari Mengapa Banyak yang Suka Drama
Korea? – Universitas Ciputra (uc.ac.id) pada tanggal 31 Mei
2021 pukul 21.37 WIB.
68 Wahya. Mengenal Sekilas Dialektologi: Kajian Interdisipliner
146
tentang Variasi dan Perubahan Bahasa. Lingua Jurnal Ilmiah
Bahasa dan Budaya, 2010.
69 Wardaugh, Ronald. An Introduction to Sosiolinguistics (fifth
edition). USA: Blackwell Publishing, 2006.
70 Yulistio, Didi. Variasi (Ragam) Sapaan dalam Pemakaian
Bahasa (Kajian Sosiolinguistik dalam Bahasa Melayu
Bengkulu. Jurnal Wacana Vol. 14 No. 1 Januari 2016.
71 Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, &
Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.
147
TENTANG PENULIS
148