Oleh:
Ayudiah Uprianingsih
NIM. 131614153080
Oleh:
Ayudiah Uprianingsih
NIM. 131614153080
Oleh:
Ayudiah Uprianingsih
NIM. 131614153080
Oleh:
Ayudiah Uprianingsih
NIM. 131614153080
paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of
pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi
mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
bantu bagi ilmuwan untuk merumuskan berbagai hal yang berkaitan dengan;
yang diperoleh.
down the complexity of the real world. As such, paradigms are deeply embedded
important, legitimate, and reasonable. Paradigms are also normative, telling the
both their strength and their weakness-their strength in that it makes action
possible, their weakness in that the very reason for action is hidden in the
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan
dasar bagi setiap peneliti untuk mengungkapkan fakta – fakta melalui kegiatan
ke dalam sosiologi. Dalam pandangan Weber, tingkah laku manusia yang tampak
merupakan konsekwensi-konsekwensi dari sejumlah pandangan atau doktrin
yang hidup di kepala manusia pelakunya. Jadi, ada sejumlah pengertian, batasan-
batasan, atau kompleksitas makna yang hidup di kepala manusia pelaku, yang
demikian ada satu benang merah yang mempertemuan mereka, yaitu pandangan
yang sama tentang hakikat manusia sebagai subyek yang mempunyai kebebasan
menentukan pilihan atas dasar sistem makna yang membudaya dalam diri
masing-masing pelaku.
keteraturan. Keteraturan itu terbentuk secara natural, karena itu tugas peneliti
batasan-batasannya berdasarkan teori yang ada. Atas dasar itu, pada hakikatnya
penelitian kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari
pengetahuan tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai bahan dasar untuk
melakukan verifikasi.
lebih penting dibanding dengan ‘hasil’ yang diperoleh. Karena itu peneliti
sebagai instrumen pengumpul data merupakan satu prinsip utama. Hanya dengan
dipertanggungjawakan.
digunakan tidak dalam bentuk numerik, melainkan dalam bentuk deskripsi, yang
suatu cara pengambilan kesimpulan yang dilakukan simultan pada saat proses
induksi analitis dan dilakukan secara bertahap dari satu kasus ke kasus lainnya,
Judul penelitian : Pengalaman Kesepian Pada Janda Mati Lanjut Usia Di Kabupaten
Bima NTB.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat
a) Manfaat Teoritis
b) Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini penulis berharap pembaca Lebih mendalami
mengenai kesepian pada lansia wanita yang menjanda sejak usia dewasa
madya
Cakupan Penelitian (Scope of resesarch)
Cakupan penelitian ini adalah tentang lansia. Keperawatan mendorong
perhatian rinci untuk perawatan lansia dalam praktik keperawatan yang bersifat
holistik meliputi pikiran, tubuh, dan jiwa. Pendekatan holistik untuk keperawatan
gerontik berakar pada pengalaman keperawatan. Pada rencana penelitian ini peniliti
memilih study fenomenologi, karena penyelidikan fenomenologi bersifat terintegrasi
dengan mengeksplorasi secara keseluruhan, metode ini cocok digunakan dalam
melakukan penyelidikan fenomena penting untuk praktik, pendidikan, dan
administrasi keperawatan khususnya keperawatan geriatrik. Spiegelberg (1965)
mengatakan bahwa metode fenomenologis menyelidiki subjektif fenomena dengan
keyakinan bahwa kebenaran penting tentang realitas yang didasarkan pada
pengalaman hidup. Pengalaman manusia adalah prinsip utama, dan bagaimana
manusia mengalami fenomena perlu dilakukan investigasi. Perspektif yang holistik
dan studi pengalaman hidup adalah dasar metode fenomenologi (Streubert &
Carpenter, 2011). Topik yang cocok untuk penelitian dengan metode fenomenologi
adalah terkait dengan pengalaman hidup manusia, pada penelitian ini diambil
cakupan pengalaman kesepian pada lansia janda.
Nature of Data required
Isu yang kerap terkait kegiatan penelitian adalah plagiarisme, yang secara umum
didefinisikan sebagai mencuri ide orang lain lalu diakui sebagai karya sendiri. Kalau
dicermati, plagiarisme hanyalah bagian dari scientific misconduct atau suatu
pelanggaran kode etik standar ilmiah dan perilaku etis dalam penelitian ilmiah.
Bagian lain dari scientific misconduct adalah adalah fabrication dan falsification.
Fabrikasi dapat disebut secara singkat sebagai mengarang (make up), sementara
falsifikasi adalah memalsukan (changing the true description).
dalam Manajemen, bisnis dan ekonomi yang diterbitkan dalam ISI jurnal per
tahunnya dan juga Jumlah total keseluruhan jurnal yang terpublish ISI. Axis
pada sebelah kiri menunjukan total jurnal MBE yang terpublish di ISI per
tahunnya. Sedangkan pada Axis sebelah kanan menunjukan jumlah jurnal
yang ditarik dari ISI antara tahun 1999 dan sampai dengan 2014.
Dosen Prof. Dr. Nursalam.,M.Nurs (Hons)
1) Fenomenologi
Pengalaman Keluarga dalam melawan stroke di Rumah
2) Grounde Theory
Keputusan Ibu dalam memilih kontrasepsi mantap
3) Etnograpy
Pantangan Hubungan seksual saat hamil pada masyarakat suku tengger
Accidental sampling : Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pada penelitian pertama
penggunaan accindent sampel adalah misalnya peneliti ingin memlakukan
penelitian tentang pengalaman keluarga dalam melawan stroke maka peniliti
memilih informan keluarga dengan stroke yang ditemui dan cocok sebagai sumber
data. Begitupun pada penelitian kedua dan ketiga, Peniliti memilih informan ibu
hamil dengan yang ditemui ,begitu juga
Purposive sampling: memilih Informan yang berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan peneliti dalam hal ini pada penelitian pertama misalnya adalah
keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita stroke ringan, dan
sedang di rawat jalan. Penelitian yang kedua misalnya peneliti memilih Ibu
multigravida, yang berumur 30-40 tahun., penelitian ke 3 peneliti memilih
informan misalnya kriteria yang dimaksud yaitu bagian pertama ibu hamil yang
suami istri sukutengger ,bagian kedua dipilih ibu hamil yang tinggal dengan orang
tua, bagian ketiga tidak memiliki penyakit berat saat dilakukan penelitian.
Snowball sampling : adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Quota sampling : Kuota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan
terpenuhi. Maka Peneliti menentukan besar sample yang diperlukan terlebih
dahulu dalam penelitian, misalnya penelitian pertama peneliti menetapkan sepuluh
informan keluarga yang merawat anggota keluarga stroke di Rumah, maka
dicarilah sepuluh informan tersebut jika sudah memenuhi quota maka pencarian
dicukupkan. Begitupun pada penelitian kedua dan ketiga ada quota yang
ditetapkan terlebih dahulu. (Sugiyono, 2011)
Daftar Pustaka