e-ISSN:2549-5062
Sari Prabandari1
1
Email : sariprabandari.sp@gmail.com
1
Program Studi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Jln. Mataram No.09 Tegal
Telp/Fax (0283) 352000
Abstrak
Pelayanan Kefarmasian di Apotek menjadi pedoman praktik apoteker dalam menjalankan tugas
profesi guna melindungi masyarakat dari Pelayanan, dan Evaluasi Mutu Pelayanan yang tidak
bertanggung jawab. Pelayanan kefarmasian merupakan wujud tanggung jawab langsung profesi apoteker
dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian dengan tujuan utama meningkatkan pelayanan kefarmasian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pelayanan kefarmasian di Apotek Permata Kota
Tegal. Penelitian pelayanan kefarmasian meliputi aspek Pengelolaan Sumber Daya (SDM, Sarana dan
Prasarana, Sediaan Farmasi dan perbekalan kesehatan lain dan Administrasi) pelayanan kefarmasian pada
aspek Pelayanan (Pelayanan resep, Promosi dan Edukasi, Pelayanan residensial), di Apotek Permata Kota
Tegal. Penelitian ini menggunakan Metode deskriptif kualitatif menggunakan kuisioner yang bersumber
pada Kepmenkes Nomor 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Penelitian
dikerjakan selama 1 bulan yaitu bulan September 2017, populasi yang digunakan adalah Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian Di Apotek Permata Kota Tegal. Hasil Penelitian pada apotek Permata Kota
Tegal diperoleh data untuk presentasi kehadiran apoteker yaitu 100 % sesuai dengan jam yang dilalui.
Hasil Penelitian diperoleh bahawa pelaksanana Pengelolaan Sumber Daya Seluruhnya dilakukan secara
maksimal oleh Apoteker dan Tenaga Tekhnis Kefarmasian. Pada Aspek Penerapan Pelayanan Pelayanan
resep yang meliputi (skrining resep, penyiapan obat, penyerahan obat) , Promosi Dan edukasi dilakukan
secara baik oleh Apoteker. Pada Pelayanan residensial apotek permata belum melaksanakan secara
maksimal.
202
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
yang telah ditentukan. Penelitian terhadap Pengelola Apotek (APA) atau Apoteker
19 APA di Jawa Tengah menyatakan bahwa Pendamping (APING) serta tenaga teknis
sekitar 50% pengunjung belum pernah kefarmasian.
bertemu apoteker pengelola apotek dan Teknik sampling yang digunakan
hanya 5,3% apoteker pengelola apotek yang dalam penelitian ini adalah total sampling
memberikan informasi [4]. Penelitian di yaitu penentuan sampel dengan mengambil
kabupaten Tegal menunjukkan dari 7 apotek seluruh anggota populasi sebagai responden.
[9]
yang diteliti 3 apotek termasuk kategori baik .
dan 4 apotek termasuk kategori kurang. [5]
Apotek Permata merupakan salah satu 3. Hasil dan Pembahasan
apotek yang berada di Kota Tegal, di apotek a. Penerapan Standar Pelayanan
Permata melakukan pelayanan kefarmasian Kefarmasian di Apotek Permata Kota
dengan kerjasama dokter praktek spesialis Tegal.
jantung. Terletak dijantung kota tegal 1) Pengelolaan Sumber Daya
menjadikan apotek Permata salah satu aptek Kegiatan pengelolaan sumber daya
yang banyak diminati oleh masyarakat baik di apotek terdiri dari 4 bagian, yaitu
itu pasien yang periksa ke dokter maupun sumber daya manusia, sarana dan
pasien yang sengaja untuk membeli obat. prasarana, sediaan farmasi dan
Dengan banyaknya apotek yang belum perbekalan kesehatan, serta administrasi
[2]
secara maksimal menerapkan standard .
kefarmasian khususnya pelayanan dari 2) Sumber Daya Manusia
apoteker setiap harinya, menjadikan peneliti Menurut peraturan perundang-
tertarik untuk meneliti manajemen standard undangan, apotek harus dikelola oleh
pelayanan dari apotek permata. Sehingga seorang apoteker. Apoteker merupakan
disini penulis ingin meneliti Gambaran satu-satunya subyek yang ditugaskan
Manajemen standar Pelayanan Kefarmasian untuk mengelola apotek sehingga
di Apotek Permata Kota Tegal. diberikan otoritas untuk kepentingan
tersebut [7]. Pengelolaan sumber daya
2. Metode Penelitian manusia di apotek dapat dilihat dari
Penelitian ini merupakan penelitian kehadiran apoteker di apotek dan
deskriptif kualitatif. Metode penelitian keikutsertaan dalam seminar dan
deskriptif merupakan suatu metode pelatihan. Grafik kehadiran apoteker di
penelitian yang dilakukan dengan tujuan apotek Permata kota tegal dapat dilihat
utama untuk membuat gambaran atau dalam gambar berikut:
deskripsi tentang suatu keadadan secara
objektif [6]. Penelitian deskriptif dipilih Kehadiran Apoteker
100.00
untuk menggambarkan bentuk relevan 120% %
mengenai praktik standar pelayanan 100%
kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker 80%
di apotek Permata Kota tegal. 60%
Persentase Jumlah
203
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
204
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
205
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
206
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
permintaan yang tertera pada resep. Bila Tabel 9. Kegiatan Penyerahan Obat di Apotek
sediaan farmasi yang diminta Permata Kota Tegal
merupakan obat racikan, maka apoteker Kegiatan
No
atau asisten apoteker harus melakukan Penyerahan APT TT APT+ TD
.
peracikan sesuai dengan ketentuan yang Obat K TTK
ada. Setelah permintaan terpenuhi, 1.
Pemberian
informasi
kemudian diberi etiket yang lengkap,
2. Konseling
jelas, dan mudah terbaca. Obat
3.
Konseling
dimasukkan dalam kemasan yang sesuai lanjutan
dengan rapi, dan sebelum diserahkan ke Monitoring
pasien dilakukan pemeriksaan akhir 4. penggunaan
seperti pada tabel 8 berikut ini : obat
Tabel 8. Kegiatan Penyiapan Obat di Apotek Keterangan
Permata Kota Tegal. APT : Apoteker
Kegiatan TTK : Tenaga Teknis Kefarmasian
No A T APT T TD : Tidak dilakukan
Penyiapan
. P T +TT D
Obat
T K K 15) Promosi dan Edukasi
1. Peracikan obat Seiring dengan mudahnya
2.
Pemberian mengakses informasi seputar obat-
etiket obatan, masyarakat semakin selektif
3.
Pengemasan dalam memilih pengobatan. Peran
obat apoteker dalam masyarakat sangat
Pemeriksaan penting, yaitu memberikan edukasi yang
4.
akhir benar dan tepat apabila masyarakat
Keterangan ingin melakukan pengobatan sendiri
APT : Apoteker (swamedikasi) untuk penyakit ringan,
TTK : Tenaga Teknis Kefarmasian salah satunya yaitu dengan cara
TD : Tidak dilakukan memilihkan obat yang sesuai dengan
kondisi pasien. Dapat dilihat gambaran
14) Penyerahan Obat apotek Permata Kota Tegal berdasarkan
Apotek harus memberikan kegiatan promosi dan edukasi. Adapun
informasi mengenai obat sebelum tabel kegiatan promosi dan edukasi di
menyerahkan obat kepada pasien. apotek permata sperti pada tabel 10
Apoteker juga harus memberikan berikut:
konseling pada pasien. Bahkan untuk Tabel 10. Kegiatan Promosi dan Edukasi di
pasien yang mempunyai penyakit Apotek Permata Kota Tegal.
tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, N Kegiatan
TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya A T APT+ TD
o Promosi dan
harus diberikan konseling yang P T TTK
. Edukasi
berkelanjutan[2]. Sesuai dengan teori T K
edukasi yang menyatakan bahwa tujuan 1 Swamedikasi
konseling adalah mendidik pasien .
sehingga pengetahuan pasien terhadap 2 Diseminasi
obat akan meningkat dan hal ini . informasi
mendorong pada perubahan perilaku [8]. Keterangan
APT : Apoteker
TTK : Tenaga Teknis Kefarmasian
TD : Tidak dilakukan
207
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
5. Daftar Pustaka
[1] Depkes RI. 2009. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
[2] Depkes RI. 2006. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
[3] Depkes RI. 2014. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek,
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
[4] Sudibyo,S.2011. Pelaksanaan
Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek Dan Kebutuhan Pelatihan
208