DASAR-DASAR GETARAN

By :
Heru Prasetyohadi
MTS TJIWI KIMIA
Apa Itu Getaran?
Getaran mekanik adalah pergerakan di sekitar posisi seimbang
MAX DISPLACEMENT UP EQUILIBRIUM POSITION MAX DISPLACEMENT DOWN
Amplitude
a adalah perpindahan maksimum dari posisi seimbang
Sensing The Vibration
Jika perpindahannya besar dan kecepatan pergerakan normal, anda
dapat
Melihat Merasakan Atau Mendengar
Getaran
Berguna atau Merusak
Getaran Bisa Bermanfaat Atau merusak
Teori Getaran
• Gaya aksi (exciting)
• Fungsi transfer
• Frekuensi natural dan resonansi
Exciting Forces
Vibration exists when a machine or system
responds to some excitation. In general,
vibration will always be present on a paper
machine since there are always exciting
forces.
Common sources of excitation on a paper
machine are forces caused by roll sag,
imbalance, misalignment, felt caliper and
density variation, bearing and gear defects
and roll cover corrugation. Any condition
which causes a rotating body to depart from
a smooth circular path will result in vibration.
Vibration becomes damaging when the
excitation forces are high enough to cause
mechanical damage and wear or to reduce
product quality.
Transfer Function
• Transfer function menentukan respon
amplitudo dari sebuah mesin untuk
meningkatkan frekuensi yang berbeda.
Response measured as vibration
Internal exciting forces
Vibration:
A response to
exciting forces
Frekuensi Natural
• Jika penalaan sebuah garpu dibangkitkan oleh
sesuatu yang berpengaruh kuat terhadapnya,
getaran ini disebut frekuensi natural .
Respon
Frekuensi
natural
Frekuensi Natural
• Frekuensi natural dari sebuah object
utamanya ditentukan oleh massa dan
kekakuan.
k k = konstanta spring
m m m = massa
Frekuensi natural = 1/2 π k
1 1 m
0 0
-1 -1
Frekuensi tinggi Frekuensi rendah
 PERBANDINGAN
SENSOR-SENSOR
GETARAN
Satuan Getaran
Seperti kita memikirkan pergerakan sebuah partikel kita
barangkali perhatian pada:
- Jarak customary unit [mm]
(perpindahan)
- Kecepatan customary unit [mm/s]
- Percepatan customary unit [m/s2]
Seperti kita memikirkan sebuah mesin yang bergetar
kita gunakan semua konsep diatas.
Dasar Getaran
Perbandingan Sensor-Sensor Getaran
1. Getaran digambarkan dalam bentuk kecepatan
pada umumnya diterima sebagai indikasi yang
benar pada kondisi mesin dalam range
frekuensi tertentu.
2. Accelerometers mempunyai respon frekuensi
terlebar.
3. Accelerometers mempunyai range dinamik
terlebar.
4. Accelerometers tidak mempunyai bagian yang
bergerak.
Transducer Percepatan
Range frekuensi 0.5 - 3000 Hz or 2 - 7000 Hz
Karakter Piezoelectric crystal
Widest dynamic range
No moving parts
Easily integrated to velocity to eliminate
frequency dependency
Installasi Stud mounted
No calibration required
The most maintenace free sensor
Pengukuran Good for roll analysis
Very good for felt analysis
Very good for bearing and gearbox vibration
analysis
Veary early detection of many problems due to
excellent hign frequency response.
Transducer Kecepatan
Range frekuensi 10 - 1000 Hz (MAX 3000 Hz)
Karakter Spring mounted magnet in coil
Good indication of machine condition
Independent of frequency
Installasi Stud mounted
No calibration required
Moving parts may fail
Pengukuran Good for roll analysis
Very good for felt analysis
Marginal for early detection of bearing or
gearbox problems
Transducer Jarak
Range frequency DC - 1000 Hz
Karakter Eddy probe or shaft rider
Gives true displacement & relative shaft motion
Difficult to differentiate to velocity
Installasi Requires mounting bracket and target plate
Must be realigned and zeroed after every felt or roll
change
Difficult to use in a permanent paper machine
application
Pengukuran Very good for roll analysis
Marginal for felt analysis
Not applicable for bearing or gearbox vibration
analysis due to low frequency response
Used in machines with light rotors and heavy casings
such as turbines and compressors
Nomograph Getaran
D is
Amplitudo getaran pla
c
100 to eme
0 . n
3in/ t cor
s r
10
e c v espo
e lo n
cit ding
y
1 0.3 in/sec velocity
g
din
0.1 on
sp city
rre
co velo
on c
ati /se
0.01
ler .3 in
ce
0.001 Ac to 0
0.1 1.0 10 100 1000 10000
f [Hz]
Rentang Pengukuran Sensor
Contoh Pengukuran
Spectra Percepatan dan Kecepatan
0.15 Percepatan [G]
0.1
0.05
Pengintegrasian
percepatan 0
100 Hz
menjadi 1.5
Kecepatan [mm/detik]
kecepatan
1
0.5
0
100 Hz
Hasil Pengukuran Type Sensor
Teknik Pemilihan Sensor
Konversi Unit Getaran
PERCEPATAN KE PERPINDAHAN:
Perpindahan = 9.77974 x Percepatan / Frekuensi
PERCEPATAN KE KECEPATAN:
Kecepatan = 61.4479 x Percepatan / Frekuensi
KECEPATAN KE PERCEPATAN:
Percepatan = 0.0162739 x Kecepatan x Frekuensi
KECEPATAN KE PERPINDAHAN:
Perpindahan = 0.159155 x Kecepatan / Frekuensi
PERPINDAHAN KE KECEPATAN:
Kecepatan = 6.28319 x Perpindahan x Frekuensi
PERPINDAHAN KE PERCEPATAN:
Percepatan = 0.102252 x Perpindahan x (Frekuensi)2
JIKA: Percepatan = G (m/detik2)
Kecepatan in/detik
Perpindahan inches
Frekuensi hertz
Percepatan, Kecepatan dan Jarak
Dimana
2 Percepatan [G]
f = Hz m /s
π = pii =3.1416
ω = radians pada detik A
t =waktu= s peak ω
m m /s Kecepatan [v]
v= adt = -A/ ω cos( ω t)
vpeak = A / ω = A /(2 π f)
µm Jarak [s]
d= adtdt = -A /(ω )*sin ( ω t)
2
= A /ω 2 = a/(4 π f )
2 2
dpeak
AREA WAKTU
DAN
AREA FREKUENSI
Area Waktu Dan Area Frekuensi
• Dalam getaran mekanik posisi dari sebuah titik getar
adalah perubahan diantara perpindahan max ke atas
dan perpindahan max ke bawah setiap waktu
DRIVING BELT (TIME)
TRANSDUCER GARIS NOL
SINYAL LISTRIK
(Time Trace)
Area Waktu
Area Waktu Dan Area Frekuensi
• Sebuah fungsi sinus diketahui secara lengkap
jika kita tahu amplitudonya (A) dan waktu
(T) diperlukan untuk sekali putaran
AMPLITUDO
A
WAKTU
A
T
Area Waktu
Area Waktu Dan Area Frekuensi
• Semua konsep dapat diturunkan dan dihitung
dari sebuah fungsi sinus yang diketahui
0 to Peak Peak to Peak (PTP)
rms
0 180° 360°
One Cycle Time (seconds)
One Period Phase (There are 360 degrees
in one cycle)
One Wavelength Distance (meter)
Unit Conversion
RMS to Peak:
Peak = 1,414 x RMS value
RMS to Peak-to-Peak (PTP):
PTP = 2,828 x RMS value
Peak to RMS:
RMS = 0,707 x Peak value
Peak to PTP:
PTP = 2 x Peak value
PTP to RMS:
RMS = 0,353 x PTP value
PTP to Peak:
Peak = 0,5 x PTP value
Apakah Hertz [Hz] itu ?
• Jika kita bicara tentang getaran kita juga
bicara tentang frekuensi (f)
• Frekuensi adalah banyaknya putaran
dalam sistem getaran per detik (waktu)
putaran
f= [Hz]
detik [=1 s]
• Contoh: 1 putaran/detik = 1 Hz
120 putaran /detik = 120 Hz
Frekuensi Rotasi
Frekuensi rotasi motor listrik tipe umum adalah
MOTOR
PUTARAN/MENIT [rpm] FREKUENSI ROTASI [Hz]
3000 50
1500 25
1000 16.7
750 12.5
500 8.3
Frekuensi Rotasi
Dalam mesin kertas kita sering perlu untuk
mengetahui frekuensi rotasi sebuah roll.
Frekuensi rotasi ini dapat dihitung jika kita tahu kecepatan
web dan diameter rollnya.
D = 1.6 m
v = 1200 m/min
D = 1.15 m
Frekuensi Rotasi
Contoh: Frekuensi rotasi rol
Kecepatan web v = 1200 m/min, diameter roll D = 1.15 m
Keliling roll adalah P = pii * D = 3.14 * 1.15 m = 3.611 m
v = 1200 m/min = 1200 m/60 s = 20 m/s
Berapa jumlah putaran dari rotasi roll per detik jika kecepatan web 20 m/s
atau kata lain: berapa banyaknya putaran jika keliling roll menempuh 20
meter?
Frekuensi rotasi roll adalah :
f= v 20 m/s
P 3.611m
= 5.54 cycles/second
= 5.54 putaran/detik
= 5.54 Hz
Hasil Pengukuran
Untuk dapat menganalisa getaran kita harus tahu :
• Bagaimana perubahan sinyal terhadap waktu
(area waktu)
• Frekuensi apa yang termasuk ke dalam getaran
secara keseluruhan (area frekuensi)
• Besarnya amplitudo secara total
• Besarnya amplitudo pada bermacam-macam
frekuensi
Semua informasi ini termasuk sinyal listrik yang di
berikan oleh transducer.
Spectrum
Banyak bentuk gelombang yang dihasilkan dengan
menjumlahkan satu atau lebih komponen individu
gelombang sinus.
+ =
Atau proses sebaliknya. Banyak bentuk gelombang
yang kompleks dipecah menjadi komponen gelombang
sinus yang sederhana, analisa yang sederhana =>
analisa spectral
Area Waktu dan Frekuensi
Area Waktu dan Frekuensi
4 Hz
SI
EN
U
2 Hz
EK
1 s
FR
WAKTU
AREA WAKTU AREA FREKUENSI
2 Hz 4 Hz
+
Spectrum
Sebuah spectrum adalah gambaran data waktu yang
kompleks ke dalam bentuk frekuensi. Spectrum dapat
diartikan dengan cahaya yang melewati sebuah prisma
dan mengukur intensitas masing-masing warna.
GELOMBANG PENDEK/
FREKUENSI TINGGI
Sinar matahari
GELOMBANG PANJANG/
FREKUENSI RENDAH
Spectrum
Spectra frekuensi digambarkan berdasar amplitudo vs
frekuensi. Perbedaan frekuensi ini tampak disepanjang
garis sumbu frekuensi. Tinggi masing-masing garis
sesuai dengan amplitudo dan frekuensi.
AMPLITUDO
FREKUENSI
Frekuensi rendah Frekuensi tinggi
FFT Analysis
Spectrum
Bentuk gelombang sinus GELOMBANG SINUS 1/t = 1 cycle/0.25 s = 4 Hz
yang murni tampak 1/t
seperti garis tunggal Hz
t=0.25 s
pada sebuah spectrum.
Setiap gelombang yang
tidak berbentuk GELOMBANG SQUARE
The spectrum of a square wave
includes odd harmonics.
sinusoida di hasilkan
dengan menjumlahkan 1/t 3/t 5/t 7/t
individu gelombang 4 12 20 28 Hz
The spectrum of a pulse train
sinus. Spectra dari PULSE TRAIN includes all harmonics
bentuk gelombang ini 3/t
1/t 2/t 4/t 5/t 6/t 7/t
berbentuk banyak garis,
20
sering hubungannya 4 8 12 16 24
The spectrum of a modulated sine
28 Hz
MODULATED SINE WAVE
seperti harmonic dan t1
wave includes lines at the carrier
fequency, plus and minus the
sideband modulation frequency
1/t2 = 1/0.05 s = 20 Hz
1/t1 = 1/0.5 s = 2 Hz
t2
18 20 22
t1 = modulation period Hz
t2 = carrier period
 Spectrum
AREA WAKTU : SPECTRUM :
Sebuah bentuk gelombang impuls
dibuat dengan menjumlahkan T [s] Pure sine wave
garis-garis yang serasi (harmonic)
f [Hz]
dari gelombang sinus
T [s]
Sinewave + 2. harmonic
f [Hz]
T [s]
Sinewave + 2. ja 3. harmonics
f [Hz]
T [s] Sinewave + 2.-4. harmonics
f [Hz]
T [s] Sinewave + 2.-5. harmonics
f [Hz]
T [s]
Sinewave + 2.-10. harmonics
Spectrum sebuah pulse zero
width terdiri dari sebuah seri f [Hz]
garis-garis harmonic. T [s] Sinewave + 2.-20. harmonics
f [Hz]
Spectrum
AREA WAKTU: SPECTRUM:
Sebuah bentuk gelombang square
T [s]
dibuat dengan menjumlahkan Pure sinewave
odd harmonic gelombang f [Hz]
sinus T [s]
Sinewave + 3. harmonic
f [Hz]
T [s]
Sinewave + 3. ja 5. harmonics
f [Hz]
T [s]
Sinewave + 3.-7. odd harmonics
f [Hz]
T [s]
Sinewave + 3.-9. odd harmonics
f [Hz]
Spectrum gelombang square T [s] Sinewave + 3.-15. odd harmonics
yang sempurna terdiri dari seri f [Hz]
yang tak terbatas dari odd harmonic T [s]
line dengan penurunan amplitudo. Sinewave + 3.-25. odd harmonics
f [Hz]
FFT – Fast Fourier Transform
Actual
Spectrum
Measured
Spectrum
FFT – Fast Fourier Transform
FFT Analysis Time
PENGAMBILAN DATA
Minimal Pengambilan Data
Waktu Pengukuran
Waktu Pengukuran
FFT - Fundamental, Harmonics, Side Bands
Centered Freq
1.Harmonic(eg. Turning Speed)
Fundamental Freq
2x Harmonic Left side Right side
bands bands
3x Harmonic
4x Harmonic
a a a
A A A A A 5x Harmonic a a a
FFT – Sub-Harmonics, Inter-Harmonics
Fundamental Freq
2x Harmonic
3x Harmonic
4x Harmonic
Sub-Harmonic
Inter-Harmonic
SISTEM FILTER
FFT - Fast Fourier Transformation
Sample 1 Sample 2
Filtering Filtering
Window Function Window Function
Detectors Detectors
FFT + FFT =
Avg FFT Spectrum
FFT Spectrum 1 FFT Spectrum 2
Frequency Analysis
How to make a frequency analysis?
Frequency analysis can be made using frequency selective devices called filters
dB B dB
0
B = Bandwidth -3
f f
f1 fc f2 f1 fc f2
An ideal filter will only signals Practical filter have roll-off, express as half-power (-3dB)
to pass within its bandwidth For good filters the two will be very similar.
In FFT analysis, the bandwidth = Frequency span / no. lines
 Types of filters:
High-Pass filters - As the name imply, a high pass filter allows high f
frequencies to pass. (lower frequency limit)
Low-Pass filters - Allow low frequencies to pass through
(upper limit)
Bandpass filters - Allows only frequencies within the band
f
Anti-aliasing filters - Low pass filter at half the sampling frequencies
CSI Procedure
Raw Signal
Accelerometer
Amp Integrator High Pass Amp Low Pass Detector Display
1x, 2x Filter Filter P-P or RMS Reading
AC DC
Output Output
 PELETAKAN
SENSOR
Standard Peletakan
Sensor Mounting
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Peletakan Sensor
Keamanan
 BESARNYA GETARAN
Penentuan Besarnya Getaran
1. Use Absolute Vibration Levels
- Given by machine makers
- Published Vibration Severity Standards
eg. ISO 2372, VDI 2056, BS 4675
2. Use Relative Vibration Levels
ISO 10816-3
ISO 10816-3
ISO2372 (BS 4675 , VDI 2056)
Spectrum Monitoring & Alarming
Machine faults specific monitoring bands
with independent alert & fault limits
報告完畢
Thank You