Anda di halaman 1dari 39

HORMON SEBAGAI REGULATOR

PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Mata Kuliah: Fisiologi Terapan
Diampu Oleh:
Dr. Betty Lukiati, M.S
Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si

Kelompok 4:
Dita Astriningrum (200341862532)
Meiliana Dwi Cahya (200341864475)
Nanda Bhekti Fadilla (200341864474)
Siti Aisyah (200341864476)
HORMON
Hormon tumbuhan, plant growth regulators
(PGRs), fitohormon

Hormon tumbuhan adalah sekelompok zat organik


yang terjadi secara alami mempengaruhi proses
fisiologis pada konsentrasi rendah dan kerjanya
sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Hormon tumbuhan tidak disintesis di organ tertentu,


kemudian di transfer menuju organ target.

Hormon tumbuhan bisa disintesis di semua sel, dan


kerjanya sangat sering ditemukan pada sel dimana
ia dibuat
AUKSIN (IAA)

Disintesis pada ujung daun muda dan pada biji yang mengalami
perkembangan.

IAA ditransportasikan dari sel ke sel, sebagian besar melewati


kambium vascular dan prokambium. Transpor ke akar melalui
floem.
Berperan dalam:
1. dominansi apikal,
2. elongasi sel,
3. memulai pembentukan pada stek
batang,
4. mendorong pembungaan, misalnya
pada nanas.
5. Auksin membantu mencegah buah dan
daun jatuh pada tahap awal tetapi
membuat absisi daun dan buah dewasa
yang lebih tua, dan
6. menginduksi paternokarpi.
SITOKININ
Sitokinin memiliki efek spesifik pada sitokinesis
(pembelahan sel), dan ditemukan sebagai senyawa
kinetin (bentuk modifikasi dari adenin, purin)

Sitokinin disintesis di daerah di mana terjadi pembelahan


sel yang cepat, misalnya ujung akar, tunas berkembang,
buah muda dll.

Ditransportasikan melalui xylem dari akar hingga ke pucuk


Peran sitokinin:
1. Membantu menghasilkan daun baru,
2. Membentuk kloroplas pada daun,
3. Pertumbuhan tunas lateral dan tunas
adventif
4. Sitokinin membantu mengatasi
dominasi apikal.
5. Mobilisasi nutrisi yang membantu
dalam penundaan penuaan daun
Auxin and cytokinin ratio importance

• Auxin alone = Large cells (no division)

• Cytokinin alone = Cells have no change

• Auxin + Cytokinin = Normal cell growth


and division

• Auxin + >Cytokinin = Shoot growth

• >Auxin = Cytokinin = Root growth


GIBERELIN ACID (GA)
Senyawa yang paling banyak tersedia adalah GA3 atau asam
giberelat, yang merupakan produk jamur. GA terpenting pada
tumbuhan adalah GA1, yang merupakan GA yang terutama
bertanggung jawab atas pemanjangan sel, pembungaan, dan
induksi pembuahan.

GAs disintesis dari gliseraldehida-3-fosfat, melalui isopentenyl


difosfat, di jaringan muda dari pucuk dan benih yang sedang
berkembang. Mereka biosintesis dimulai di kloroplas dan
selanjutnya melibatkan membrane dan langkah sitoplasma.

GA diangkut melalui floem dan xylem.


GAS ETILEN
Gas etilen (C2H4) disintesis dari metionin di banyak jaringan
sebagai respons terhadap stres, dan merupakan hormon
pematangan buah.Kelebihan etilen menghambat pertumbuhan
kalus dan menghambat pertumbuhan dalam kondisi gelap

Situs sintesis
Etilen disintesis oleh sebagian besar jaringan sebagai respons
terhadap stres. Secara khusus, etilen disintesis dalam jaringan
yang mengalami penuaan atau pematangan.

Etilen diangkut dalam bentuk gas, etilen bergerak melalui difusi


dari tempat sintesisnya.
ASAM ABSISAT (ABA)
Asam absisat menghambat pembelahan dan
pemanjangan sel, berperan dalam dormansi sehingga
membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang
buruk, membantu pengguran daun.

ABA disintesis melalui isopentenil


difosfat dan karotenoid pada akar dan daun dewasa. h
juga kaya akan ABA yang dapat diimpor dari daun atau
disintesis secara in situ.

ABA diangkut dari akar di xilem dan dari daun di floem.


Ada beberapa bukti bahwa ABA dapat bersirkulasi ke
akar floem dan kemudian kembali ke pucuk di xylem.
ASAM ABSISAT (ABA)

Brassinosteroids adalah senyawa steroid yang pertama


kali diisolasi dari serbuk sari Brassica.

Brassinosteroids menghasilkan efek pada pertumbuhan


dan pembangunan pada konsentrasi yang sangat rendah
dan berperan dalam regulasi endogen. Menginduksi
pembentukan dan komposisi lignin, perpanjangan batang,
perkecambahan biji, pertumbuhan tabung serbuk sari, dan
kontrol diferensiasi sel
JASMONIC ACID
Dinamai tanaman melati di mana metil esternya adalah
komponen aromatik. Oleh sebab itu, biasanya digunakan
sebagai bahan baku parfum.

Berperan dalam respon stres terhadap lingkungan: luka


akan menginduksi biosintesis JA dan berperan saat
tumbuhan invasi mikroba dan jamur

Efek pertumbuhan tanaman mirip dengan auksin


Struktur pertumbuhan khusus
INDUKSI DAN REGULASI
HORMON TERHADAP
DORMANSI
Dormansi
Suatu keadaan pertumbuhan dan metabolisme yang terhambat akibat kondisi lingkungan yang tidak
baik atau akibat faktor tertentu dari dalam tumbuhan. Dormansi dibedakan menjadi tiga jenis :

1
1. Paradormancy
e.g: apical dominance

2. Ecodormancy
e.g: lack of water 2 3

3. Endodormancy
e.g: bud dormancy
Faktor Penyebab Dormansi dan Pemecahan Dormansi

Faktor Penyebab Dormansi Faktor Penyebab Pemecahan Dormansi

Kondisi eksternal : - Skarifikasi pada biji,


a) Kulit biji yang tebal - Perendaman air panas
b) Kulit biji yang keras - Pelukaan di sekitar embrio
c) Adanya zat penghambat (inhibitor) - Penggunaan H2SO4, KNO3, HCl
dan hormon Giberelin.
Kondisi internal :
(a) Tidak sempurnanya embrio
(b) Embrio yang belum matang secara
fisiologis
Bud Dormancy
❑ Mekanisme pertahanan diri pada pergantian musim dimana sel meristematik tunas mengalami dormansi.
❑ Membenntuk perlindungan berupa bud scales (sisik kuncup), lapisan lilin, dan lapisan rambut.

Efek photoperiodic pada phytochrome > induksi ABA menghambat sintesis protein, RNA, dan
sintesis dan pelepasan ABA proses metabolik lainnya

3 4

Merangsang sintesis faktor ABA menyebabkan dormansi pada


penghambat pertumbuhan (ABA) 2 5 jaringan meristematik tumbuhan
Mekanisme
Bud
Dormancy

1 6
Permulaan short day pada musim dingin Bud dormancy
Seed Dormancy
Keadaan dimana biji tidak berkecambah meskipun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan
Tipe Dormansi Biji

Coat-imposed dormancy Embryo dormancy

o Disebabkan akibat struktur yang o Penyebabnya di dalam embrio


menyelubungi embrio. o Karena kehadiran inhibitor (misalnya ABA)
o Biji akan berkecambah ketika struktur yang dan tidak adanya hormon pertumbuhan
menyelubungi embrio rusak dan tersedia air (misanya Giberelin).
serta oksigen. o Hilangnya dormansi dikaitkan dengan
penurunan rasio ABA ke GA
o Mekanisme Coat-imposed dormancy :
(1) Pencegahan masuknya air
(2) Pembatas mekanik
(3) Gangguan pada pertukaran gas
(4) Penyimpanan inhibitor
(5) Produksi inhibitor
Environmental Factors Control the Release from Seed Dormancy

Perlakuan dengan suhu rendah

Perlakuan dengan penyimpanan kering Perlakuan dengan cahaya

Memicu sintesis
hormon pertumbuhan
dan inisiasi
perkecambahan biji
Seed Dormancy
is Controlled by
the Ratio of
ABA and GA
ABA inhibits GA-Induced Enzyme Production

Menghambat
ABA Tidak terjadi pembogkaran
sintesis enzim Dormansi
cadangan makanan di biji
hidrolitik

Contoh
GA menstimulasi ABA menghambat sintesis GA-
produksi enzim α- dependent enzyme dengan
amilase menghambat transkripsi α-
amilase mRNA
Regulasi
Hormon :
Dormansi dan
Germinasi
Hormon utama yang memegang peran penting dalam
Portfolio Designed
You can simplyproses
impress your senescence
audience and add adalah:
a unique zing and appeal to your Presentations.
I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation.
1. Etilen (Memicu)
Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
2. Sitokinin (Menghambat)
Jalur Pensinyalan Hormon Etilen dan Sitokinin
Terhadap Penuaan Daun Di Arabidopsis

Mamoona Khan dkk (2014)


Regulasi Hormon Terhadap Program
Cell Death (PCD) pada Tumbuhan

Program Cell Death (PCD) adalah proses yang


menyebabkan sel, jaringan, atau organ yang tidak
diperlukan oleh tumbuhan mati secara terprogram.

Hormon utama yang meregulasi terjadinya PCD adalah


Etilen.
Regulasi Hormon
Program Cell Death
(PCD) pada Tumbuhan

Trobacher (2009)
Real-world
Application of
Hormones dan
Kegunaan Hormon
pada Kultur
Jaringan
Merupakan Teknik perbanyakan sel,
01 jaringan atau organ tanaman pada
medium buatan (in vitro) secara aseptik

Kultur Didasarkan pada sifat totipotensi yang

Jaringan 02 dimiliki tumbuhan

Tumbuhan
Setiap sel mapu tumbuh dan berkembang
03 menjadi tanaman normal jika dikultur
pada nutrisi dan lingkungan yang tepat
Manfaat Kultur Jaringan

Pertanian Pengobatan Konservasi

Membantu konservasi ex-situ tanaman


Penyediaan bibit dalam jumlah besar Penghasil senyawa metabolit sekunder
yang terancam punah
berkhasiat obat
Dilakukan melalui penyimpanan dalam
Menghasilkan bibit unggul Produksi alkaloid dapat diatur, kualitas dan
keadaan tumbuh (jangka pendek),
Menghasilkan bibit yang bebas hama hasil produksi lebih konsisten, biaya produksi
pertumbuhan minimal (jangka
dan penyakit lebih kecil, mengurangi penggunaan lahan
menengah), dan dengan pembekuan
(jangka Panjang)
Memperbaiki sifat-sifat tanaman
Peralatan dalam Kultur Jaringan

AUTOKLAVE BOTOL KULTUR DESTILATOR HOT PLATE


Peralatan dalam Kultur Jaringan

LAMINAR AIR RAK INKUBASI SYRINg SHAKER DENGAN


FLOW ERLENMEYER
PERSIAPAN

Tahapan Kultur PEMBUATAN MEDIA

Jaringan INOKULASI EKSPLAN


Real-world Application of Hormones
Real-world Application of Hormones
Real-world Application of Hormones
Real-world Application of Hormones
Real-world Application of Hormones
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai