Anda di halaman 1dari 17

Dormansi

penuaan dan
mati
-Kelompok 6-
dormansi
Dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau
lingkungan tertentu.
Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut
sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun
diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap
telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan.
Faktor yang menyebabkan
dormansi

Faktor Lingkungan
Interaksi ABA dengan
zat tumbuh lainnya

Asam Absisat (ABA)


Tipe-tipe dormansi

Dormansi primer Dormansi sekunder


•Dormansi eksogenous Sifat dormansi yang terjadi karena
•Dormansi endogenous dihilangkannya satu atau lebih
faktor penting perkecambahan.

Dormansi fisik
Imperrneabilitas Kulit Biji dormansi fisiologis
Terhadap Air
Resistensi Mekanis Kulit Biji •Immaturity Embryo
Terhadap Pertumbuhan Embrio •After Ripening
Permneabilitas yang Rendah dari
•Photodormansi
Kulit Biji Terhadap Gas-gas
Cara pematahan
dormansi
Dengan Perlakuan Mekanis Perlakuan Perendaman
dengan Air

Dengan Perlakuan Kimia


Perlakuan dengan Cahaya

Perlakuan dengan Suhu


bentuk-bentuk
dormansi
Kulit biji impermeabel Kuantitas Cahaya
terhadap air/O2

Biji membutuhkan suhu Kualitas Cahaya


rendah

Biji Bersifat Light


Photoperioditas
Sensitive
Dormansi biji
Dormansi merupakan bagian penting dari benih, suatu situasi di mana
benih gagal bertunas karena keterbatasan lingkungan dan fisiologis

Mantel biji dapat mengganggu penyerapan air dan pengambilan


oksigen di udara, atau mungkin mengandung inhibitor yang harus
dipecah atau dikeluarkan sebelum perkecambahan dapat dilanjutkan

Biji memerlukan suhu bergantian atau periode suhu rendah (pra-


kedinginan atau stratifikasi) untuk mematahkan dormansi
Penuaan dan Mati

Tumbuhan dan bagian-bagiannya berkembang terus menerus,


dari mulai perkecambahan sampai mati.
Bagian akhir dari proses perkembangan, dari dewasa sampai
hilangnya pengorganisasian dan fungsi, diberi istilah
senescence atau penuaan.
Senescence merupakan fase akhir perkembangan tumbuhan
yang mengarah ke kerusakan sel dan kematian
Ada lima hormon yang mengatur penuaan pada tumbuhan
yaitu sitokinin, asam absisat, asam salisilat, etilen, dan asam
jasmonat.
penuaan & kematian
sel terprogram
Senescence berbeda dari nekrosis, meskipun
penuaan dan nekrosis menyebabkan kematian
Nekrosis adalah kematian yang disebabkan oleh
kerusakan fisik, racun, atau cedera eksternal
lainnya.
Penuaan adalah proses perkembangan yang normal
dan bergantung pada energi yang dikendalikan
oleh program genetika tanaman itu sendiri.
Daun secara genetika diprogram untuk mati, dan
penuaan dapat diprakarsai oleh isyarat lingkungan.
Aspek Metabolik Senescence

Pada tahap sel, penuaan berjalan dengan terjadinya penyusutan


struktur dan rusaknya membran subseluler. Perubahan yang jelas telah
terjadi dalam metabolisme dan kandungan dalam organ yang
mengalami penuaan. Telah terjadi pengurangan DNA, RNA, Protein,
ion-ion anorganik dan berbagai macam nutrien organik. Fotosintesis
berkurang sebelum senesen dimulai dan ini mungkin disebabkan
menurunnya permintaan akan hasil fotosintesis.
Pengaruh Faktor
Pertumbuhan
Tidak semua tumbuhan memberikan respon terhadap hormon yang
sama. Sitokinin lebih efektif dalam menahan penuaan pada tumbuhan
basah, sedangkan giberelin lebih efektif menahan senesen pada
Taraxacum officinale dan Fraxinus. Kadar giberelin endogen akan
turun dengan cepat selama senesen pada daun. Auksin (IAA dan asam
amino 2,4 D) dapat menghalangi senesen pada tumbuhan tertentu.
Etilen adalah hormon yang secara jelas merangsang kuat senesen pada
banyak jaringan.
tipe senescence
(penuaan)
1. Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall senescence). Akar dan
bagian tanaman di atas tanah mati semua tanaman mati sesudah menyelesaikan satu siklus
kehidupannya.
2. Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence). Bagian
tanaman di atas tanah mati, sedangkan bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap
hidup.
3. Senescence yang meliputi hanya daun-daunnya (decidous senescence). Tanaman
menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain. tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah. suatu tanaman
(progessive senescence). Tanaman hanya menggugurkan daun- daunnya yang terdapat di
bagian bawah saja (daun daun yang tua), sedang daun-daun yang lebih atas dan organ
tanaman lain tetap hidup.
jenis-jenis penuaan
pada tumbuhan
Penuaan tunas udara pada tanaman keras maupun herba
Penuaan daun musiman, contohnya pada daun pohon yang berguguran
Penuaan daun berurutan, dimana daun mati saat mencapai usia
tertentu
Penuaan kotiledon
Penuaan jenis khusus, contohnya pada trikoma dan trakeid
Penuaan monocarpic senescence, dimana penuaan yang terjadi setelah
tumbuhan memproduksi buah (terjadi pada gandum, jagung, dan
kedelai)
faktor internal yang
mempengaruhi Senescence

Kondisi keseluruhan dalam organ


maupun organisme
Kompetisi antar organ (Daun tua
dengan pucuk daun)
Berakhirnya fungsi organ (gugur
bunga atau buah)
faktor eksternal yang
mempengaruhi Senescence
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya
senescence,misalnya :
1. Kenaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat
terjadinya senescence daun.
2. Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence
tanaman.
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, kenaikan suhu,
berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti
mempercepat senescence.
Fungsi Biologis
Senescence

Ekspor asam amino/bahan lain dari begian tua ke bagian yang


sedang tumbuh atau ke bagian penyimpanan
Mengurangi dedaunan untuk menurunkan transpirasi
Mengembalikan nutrisi mineral ke tanah yang selanjutnya akan
tersedia kembali bagi tanaman
Untuk bunga: membuang organ yang tak berguna, sumber
infeksi
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai