Anda di halaman 1dari 19

2

LAPORAN PENDAHULUAN
Cephalopelvic disproportion
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas 1

Nama : Nadia Tara Dila


NPM : 1914201310078
Semester : III
Rumah Sakit : Islam Banjarmasin
Grup : 1 Bilingual
Pembimbing Klinik : Nurhikmah, S.Kep.,Ns
Pembimbing Akademik : Esme Anggraini, Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN BILINGUAL


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
3
2020-2021

BAB I

KONSEPDASAR

A. PENGERTIAN

Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah

suatu bentuk ketidak sesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul ibu.

(Reader,1997).

Seksio sesarea yaitu suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas

500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh.

Seksioses area yaitu suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada

dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina untu melahirkan janin

dari rahim(Mochtar,1998).

Jadi post sektio caesarea dengan CPD adalah suatu tindakan yang dilakukan

untuk melahirkan janin melalui sayatan pada dinding uetrus dikarenakanb

ukuran kepala janin dan panggul ibu tidak sesuai.

B. Etiologi

Menurutb Hamilton (1999) CPD disebabkan oleh:

1. Panggul ibu yang sempit.

2. Ukuran janin yang terlalu sempit


4

Sedangkan penyebab dilakukan seksio sesarea menurut Prawirohadjo

(2000)yaitu:

1. Disproporsikepalapanggul(CPD)

2. DisfungsiUterus

3. PlasentaPrevia

4. Janin Besar
5. Ganiat Janin

6. LetakLintang

(Mochtar,1998) menambahkan penyebab lain, yaitu:

1. RupturUterimengancam

2. Partuslama,Partustakmaju

3. Preeklamsidanhipertensi

4. Malpresentasijanin

Letaklintang

Letakbokong

Presentasidahidanmuka

Presentasirangkap

C. Macam-macamSectioCaesacia

Tipe-tipeCaesariayaitu(Oxorn,1996)

a. Segmen bawah= insisi melintang

Insisi melintang segmen bawah uterus, merupakan prosedur pilihan,

abdomen dibukadan uterus disingkapkan. Lipatan vesica urino

peritoneumyang terletak dekat sambungan segmen atasdan bawah uterus

ditentukan dan disayat melintang: lipatan ini dilepaskan dari segmen bawah

dan sama-sama kandung kemih didorong serta ditarik agar tidak menutupi

lapang pandangan.

Pada segmen bawah uterus dibuat insisi melintang yang kecil luka insisi
5
daerah pembuluh darah uterus, kepala janin yang pada sebagian besar
kasusterletakterbalikinsisidiektrasiatau didorong,diikuti

olehbagiantubuhlainnyadankemudianplasentasertaselaputketuban.

b. Segmenbawah=insisimembujur

Caramembukaabdomendanmenyingkaputerussamasepertiinsisimelintang,

insisi membujur disebut dengan skapal dan dilebarkan

denganguntingtumpuluntukmenghindarciderapadabayi.

c. Sectiocaesariaklasik

Insisi longitudinal digaris tengah dibuat dengan skapal ke dalam

dindinganterioruterusdandilebarkankeatassertadibawahlengandengangunting

tumpul.Diperlukanlukainsisiyanglebarkarenabayiseringdilahirkandenganbok

ongdahulu,janinsertaolasentadikeluarkandanuterusditutupdenganjahitantigal

apis.

d. Sectiocaesaria ekstra peritonal

Pembedahan ekstra peritoneal dikerjakan untuk menghindari perlunya

histerektomi pada kasus-kasus yang mengalami infeksi luas dengan

mencegah peritonitis yang sering bersifat fatal

D. Komplikasi akibat pembedahan SC menurut Muchtar (1998), yaitu:

1. Infeksipuerperal(nifas)

Disebabkan karena haigine vulva menurun

Ringan:dengan kenaikan suhu beberapa hari saja

Sedang:dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan

perut sedikit kembung.

Berat: dengan peritonitis, sepsis dan ileusparalitik.


2. Pendarahan, disebabkan karena : banyaknya pembuluh darah yang terputus

dan terbuka, atoniauteri, dan perdarahan pada pelepasan plasenta.

3. luka kandung kemih

4. Kemungkinan rupturuteri spontan pada kehamilan mendatang.

E. Postpartum

a. Postpartum adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai

alat-alat kandungan kembali sepeti prahamil,lama masa nifas6 –

8minggu(Mochtar,1998).

b. Adaptasi Fisiologis dan psikologi spostpartum

1. Adaptasi Fisiologis postpartum( Hamilton,1995)

a. Tanda-tandaVital

Suhu 24 jam pertama meningkat < 38 oC akibat adanya

dehidrasidanperubahanhormonal,relaksasiotot.Dannormalkembali

dalam 24 jam pertama. Bila kenaikan suhu lebih dari 2 hari maka

pasien menunjukkan adanya sepsispuerperalis, infeksi

traktusirunarius, endometris, mastitis, pembekakan payudara pada

hari kedua dan ketiga yang dapat meningkatkan suhu pasien.

b. Sistemkardiovaskuler

Dapat terjadibradikardi setelah persalinan,tachicardi bisa terjadi

merefleksikan atau menunjukkan adanya kesulitan dalam proses

persalinan atau persalinan lama,perdarahan yang berlebih

(Hemoragicpostpartum).
c. Tekanandarah

Tekanan darah normal setelah melahirkan, penambahan sistolik

30mmHgataupenambahandiastolik15mmHgkhususnyabiladisertaiad

anyasakitkepalaataugangguanpenglihatanmenunjukkanpreeklamsia.

d. Laktasi

Produk ASI mulai hari ke-4 post partum, pembesaran payudara,

putting susu menonjol,koostrum berwarna keputihan,areolamamae

berwarna hitamataumengalamihi perpigmentasi.Dankembali normal

setelah minggu pertama.

e. Sistemgastrointestinal

Pengendalian fungsidefekasilambatdalamminggu

pertamapostpartumdankembalinormalsetelahminggupertama,peristalt

ikususterjadipenurunansegerasetelahbayilahir.

f. SistemMuskuloskeletal

Terjadi peregangan dan penekanan otot, oedema ekstermitas

bawahakanberkurangdalamminggupertama.

g. Sistemperkemihan

Kandungkemihoedemadansensitivitasnyamenurunsehinggamengakib

atkanoverdistention.

h. Sistemreproduksi

Involusio uteri terjadi segera setelah bayi lahir dan prosesnya

cepatsetelahmelahirkanyangterdiridari:
a. 1–3hariTinggiFundusUteriteraba3jaridibawahumbilieus.

b. 3–7hariTinggiFundusUteriteraba1jaridiatassimpisispubis.

c. 7–9hariTinggiFundusUteritidakteraba

setelahmelahirkanuterusmembersihkandirinyadengandebrisyaitu

pengeluaranlochea.

Macam-macamlocheaberdasarkanjumlahdanwarnanya

1) Lochea rubra =1 – 3 hari warna merah dan

hitam,terdiridariseldesidua,verniserosa,rambutlanuga,sisame

konium,sisadarah.

2) Lochea sanguinolenta = 3 – 7 hari berwarna putih

campurmerah kecoklatan.

3) Locheaserosa=7–14berwarnamerahkekuningan

4) Locheaalba=setelahharike-14berwarnaputih

Akibatpersalinanmenyebabkanoedemadanlukapadadindingva

ginadanakankembalinormalpadamingguketiga,perubahanpad

aservic,setelahpersalinanterabalembekdanadakalanyamirings

ebelah,beberapaharisetelahmelahirkan,ostiummenutupsecaras

pontan.

i. Sistemendokrin

Mengalamiperubahansecaratiba-

tibadalamkalaIVpersalinan,setelahplasentalahirtrjadipenurunanestrog

endanprogesterone
prolaktinmenurunpadawanitayangtidakmeneteki.Menstruasibiasanya

terjadi setelah 12 minggu post partum pada ibu yang

tidakmenyusuidan36minggupadaibuyangmenyusui.

2. Adaptasipsikologispostpartum(Hamilton,1995)

a. FaseTakingin/dependen/tergantung

Ibu berperilaku tergantung pada orang lain, perhatian berfokus pada

dirinya sendiri, pasif belum ingin kontak dengan bayinya

,berlangsung sampai1–2hari.

b. Fasetalkinghold/independent

Fokus perhatian lebih luas termasuk pada bayinya,mandiri,inisiatif

dalam perawatan dirinya dimulai pada hari ketiga setelah

melahirkan.

c. FaselettingGo/mandiri

Memperoleh peran dan tanggungjawab baru, perawatan dirinya

danbayinya terus meningkat, menyadari bahwa dirinya terpisah

dengan bayinya. Dimulai sekitar minggu kelima setelah melahirkan.

F. Prosespenyembuhanluka(Robbins,1995)

1. haripertamapascabedah

Setelah luka disambung dan dijahit, garis insisi segera terisi bekuan darah,

permukaan bekuan darah ini mengering menimbulkan suatu kerak yang

menutupi luka
2. hari kedua

timbul dua aktivitas yang terpisah= reepitalisasi permukaandan

pembentukan jembatan yang terdiri dari jaringan fibrosa yang terhubungkan

kedua tepicelah subepitel,jalur-jalur tipis sel menonjol bdibawah permukaan

kerak,dari tepi epitel menuju sentral. Dalam waktu

48 tonjolanbini terhubung satu sama lain dengan demikian luka telah

tertutup epitel.

3. hariketigapascabedah

Respon radang akut mulai berkurang dan neutrofil sebagian besar

digantioleh makrofagyang membersihkan tepi lukadarisel-selyang

rusakdanjugapecahan fibrin.

4. harikelima

Celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulosa yang kaya pembuluh

darah dan longgar dapat dijumpai serabut-serabut kolagen disana-sini.

5. akhir minggu pertama

luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan yang lebih kurang

normal

6. Selama minggu ke-2

Kerangka fibrin sudah lengkap dan jaringan perut masih tetap berwarna

merah cerah sebagai akibat peningkatan vaskularisasi, reaksi radang hampir

seluruhnya.
7. akhirmingguke-2

setelah jaringan dasar parut telah terjadi suatu proses yang panjang

(menghasilkan jaringan parut yang lebih mudah sebagai akibat tekanan pada

pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan secara mantap daya

rentang luka) sedang berjalan.


10

G. Pathways

Chephalopelvicdisproportion(CPD)

SectiocaesareaIn

sisiAbdomen

AdaptasiFisiologi AdaptasiPsikologi

Terputusnya Komplikasi Jalanmasukorganisme Efekanestesi Penurunanhormon


kontinuitas estrogendanprogesteron Taking
Peristaltik Takingin HoldLettin
Pendarahan Restiinfeksi ususmnuru
Multimulasi gGo
n
nyeri Hipofisisanteriordanpost
Volumedarah Hbmenurun Ketergantungan
erior
menurun Belum Karang informasitentangperawatan bayidancarameyu
flatusTidakbolehm
akan
O2dannutrisike danminum Sekresi Sekresi
Resti selberkurang prolaktin prolaktin
kurangvolum Mobilitasfisik
Pemenuhannutr menurun
ecairan Intoleransi isibertahap
aktivitas laktasi Kurang pengetahuantetangperawatanbayidan cara men
Perubahanpolamakan
Gangguanp
Pengeluaran erawatandiri
ASItidaklanca
Konstipasi
r Pembekaan
payudara
11

H. FokusIntervensi

1. Nyeri berhubungan dengan ini

nkontinuitasjaringan(Donges,2001:388)Tujuan =nyeriberkurang

KH:

a. Individuakanmenyampaikanbahwaoranglainmemvalidasiadanyanyeri

b. Mengungkapkan hilangnya nyeri setelah dilakukan

tindakan,dibuktikandenganpasienmengatakannyeriberkurang.

Intervensi:

a. Tentukankarakteristikdanlokasinyeri

b. Beriinformasimengenaipenyebabnyeri

c. Ubahposisiklienuntukmenguranginyeri

d. Monitortanda-tandavital

e. Ajarkantehnikrelaksasi

f. Kolaborasipemberiananalgerik

2. Resikotinggiinfeksiberhubungandenganlukainsisipembedahan(Tucker,1998).

Tujuan:TidakterjadiinfeksiKH:

a. Individuakanmendemonstrasikanpengetahuantentangfaktor-

faktorresikoyangberhubungandenganpontensialterhadapinfeksi

b. Individuakanmelaksanakantindakanpencegahanyangsesuaiuntukmenceg

ah infeksi.
Intervensi

a. Kajipeningkatansuhu,nadi,respirasisebagaitandainfeksi

b. Cucitangansebelumdansesudahtindakan

c. Observasiinsisiterhadaptandainfeksi:kemrahan,nyeritekan,bengkakpadai

nsisi,peningkatansuhu.

d. GantipembalutlukasesuaikebijakanRS.

e. Kolaborasidalampemberianantibiotik.

3. Resikokurangvolumecairanberhubungandenganpendarahanpascapartum(Tuc

ker,1998).

Tujuan:tidakterjadikekuranganvolumecairan.Kreteriahasi

l(KH)

a. Individumempertahankanmasukancairandanelektrolit

b. Mengidentifikasicairanyangabnormaldanmengganticairansesuaikebutuha

c. MempertahankanberatjenisurindalambatasnormalInter

vensi

a. Beritahupasiententangjumlahlocheayangnormal

b. Anjurkanuntukmenghubungidocterbilapengeluaranlocheayangberlebihan

c. Hindari massage yang tidak perlu pada fundus,

yangdapatmenyebabkanrelaksasiuterusdanhemoragic.

d. Pertahankancairanperenteralsesuaiintruksi

e. UkurintaksdanOutputcairan.
4. Kontipasiberhubungandenganpenurunanototabdomen,penurunanperistaltik

usus(Doenges,2000).

Tujuan:eliminasikembalinormal

KH:pasiendapatBABdengankonsistensinormalIntervensi:

a. AnjurkanklienuntuktidakmenahanBAB

b. Berikancairanperoral6–8gelasperhari

c. IdentifikasipenyebabgangguaneliminasiBAB

d. Anjurkanuntukambulasidinisesuaitoleransi

e. Kolaborasipemebrianobatpencahar

f. Kolaborasipemberiandiittinggiserat

5. Intoleransiaktivitasberhubungandengankelemahanfisik(Doenges,2000)

Tujuan:aktivitaspasienmeningkatsesuaidengantoleransi

a. antoleransi

Kerterentifikasikanfaktor-faktor

b. Mengidentifikasimetodeuntukmengurangiintoleransiaktivitas

c. Mengalamikemajuanaktivitas

d. Mempertahankantekanandarah,nadidanpernafasandalamrentangyangtela

hditentukansebelumnyaselamasakit.

Intervensi:

a. Evaluasiresponklienterhadapaktivitas

b. Ajarkanteknikmobilisasidinisesuaiindikasi

c. Bantukliendalammelakukanaktivitas
d. Motivasikliendalammengikutilatihanambulansi

e. Kolaborasidenganfisioterapidalamlatihanambulasi

6. Kurangperawatandiriberhubungandenganketergantungan,kehilanganmobilita

s(Doengoes,2000).

Tujuan:GangguanperawatandiritidakterjadiKret

eriahasil

a. Menunjukkanaktivitasperawatandiridalamtingkatkemampuanpribadi

b. Mendemonstrasikan perubahan tehnik atau gaya hidup

untukmemenuhikebutuhandiri.

Intervensi:

a. Kajifaktorpenyebabatauyangberperan

b. Tentukankemampuansaatini(skala0–

4)danhambatanuntukpartisipasidalamperawatan

c. Ikutsertakanpasiendalamfermulasirencanaperawatanpadatingkatkemamp

uan

d. Dorongperawatandiri,bekerjadengankemampuanyangsekarangjanganme

nekanpasiendiluarkemampuannya.

e. Sediakanwaktuadekuatbagipasienuntukmelengkapitugas,milikiharapanu

ntukpeningkatandanbantusesuaikebutuhan.
7. Kurangpengetahuanmengenaiperawatandiridanbayiberhubungandengankura

nginformasi.(Doengoes,2000)

Tujuan : pasien dapat mendemonstrasikan dan

mengungkapkanpemahamandiritentangpostpartum

KH:

a. pasienmemahamicara-caraperawatandiridanbayi

b. pasien

mampumendemonstrasikanintervensi:

a. kajitingkatpengetahuanpasien

b. Beriinformasitentangperawatandiridanbayi

c. Beripendidikankesehatan

d. Dorongpasienuntukmelakukansecaramandiri

e. Libatkankeluargaketikamemberikanpendidikankesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. P., Siswishanto, R. and Dasuki, D. (2019) ‘Pengaruh Pelatihan Ultrasonografi terhadap
Tingkat Pengetahuan Residen Obstetri dan Ginekologi mengenai Keamanan Penggunaan
Ultrasonografi Obstetri’, Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6(1), p. 23. doi: 10.22146/jkr.41409.
Evayanti, Y. (2018) ‘Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Terhadap
Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Wates Lampung Tengah’, Jurnal
Kebidanan, 1(2), pp. 81–90. Available at: http://malahayati.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/18-
60-1-PB.pdf.
Kambali, K. (2018) ‘Pertumbuhan Dan Perkembangan Emosional Serta Intelektual Di Masa
Prenatal’, Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 4(2, Sept), pp. 129–148. doi:
10.5281/zenodo.3555419.
Meiranny, A. et al. (2019) ‘Penurunan Kecemasan Kehamilan melalui Kelas Prenatal’,
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5(1), pp. 33–38. doi:
10.33084/pengabdianmu.v5i1.939.
Renowati and Suharlina, S. (2018) ‘Uji Kesesuaian Pemeriksaan Kehamilan Metode Strip Test
Dengan Metode Aglutinas’, Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256, 1(1), pp.
1–5.
Triyanto, J. et al. (2017) ‘KONSEP TEORI KEHAMILAN PRENATAL’, Jurnal Sains dan Seni
ITS, 6(1), pp. 51–66. Available at: http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf
%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.0
55%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1.
Yanti, L. (2017) ‘Tanda Gejala Fisik Dan Psikologis Serta Presepsi Ibu Dengan Kehamilan Palsu
( Pseudocyesis )’, PROSIDING : Seminar Nasional dan Presentasi Hasil - Hasil Penelitian
Pengabdian Masyarakat, 1(1), pp. 150–156.
Yutian (2018) ‘PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PERILAKU
PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III’, Arabian Journal of
Geosciences, 9(17), pp. 18–24. doi: 10.1007/s12517-016-2722-1.
Banjarmasin, 2 Feberuari 20201

Mahasiswa

Annisa Mawaddah
NPM. 1914201310069

Menyetujui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Nurhikmah, S.Kep.,Ns Esme Anggraini, Ns.,M.Kep


NIP. NIDN.

Anda mungkin juga menyukai