Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan Kasus

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny.”N” : Dengan KALA 2 LAMA
Di Ruang JERUK Rumah Sakit Adjidarmo Lebak selama 5 hari, 2 hari di rumah sakit dan di
lanjutkan tanggal 13-14 Juni 2016 dan dilanjut home care 3 hari pada tanggal 15-17 Juni 2016
yang dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Penulis akan melakukan pembahasan
antara teori dan kasus untuk mencari kesenjangannya. Pembahasan ini akan mencari
kesenjangan dimulai dari konsep medis dan konsep asuhan keperawatan dengan kasus
dilapangan.
1. Konsep Dasar Medis
a. Pengertian

a.Kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primi,
dan lebih dari 30 menit sampai 1 jam pada multi. (Sinopsis Obsestetri, 2010)

b.Kala II Lama adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam
untuk nulipara dan multipara. (Sarwono, 2008)

c.Persalinan lama ialah persalinan yang berlangsung lebih dari 12 jam, baik pada
primipara maupun multipara. Persalinan lama dapat terjadi dengan pemanjangan
kala I dan atau kala II.( Wiknjosastro, 2010). Penilaian proses persalinan dengan
menggunakan partograf sangat membantu.

d.Partus Lama adalah perjalanan persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam,
tetapi belum menimbulkan komplikasi maternal atau fetal

2.Etiologi
terjadinya kala II lama ini adalah multikomplek dan tentu saja bergantung pada
pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang baik dan penatalaksanaannya.
Faktor-faktor penyebabnya antara lain :
a. Kelainan letak janin
b.Kelainan-kelainan panggul
c.Kelainan kekuatan his dan mengejan
d.Pimpinan persalinan yang salah
e.Janin besar atau ada kelainan kongenital
f.Primi tua primer dan sekunder
g.Perut gantung, grandemulti
h.Ketuban pecah dini ketika servik masih menutup, keras dan belum
mendatari.Analgesi dan anestesi yang berlebihan dalam fase laten j.Wanita yang
dependen, cemas dan ketakutan. (Ilmu Kebidanan 2010)
3.Patofisiologis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva
dengan diameter 5-6 cm. Kemajuan persalinan dalam kala II dikatakan kurang
baik apabila penurunan kepala janin tidak teratur di jalan lahir, gagalnya
pengeluaran pada fase pengeluaran. (Prawirohardjo, 2012) Kesempitan panggul
dapat menyebabkan persalinan yang lama atau persalinan macet karena adanya
gangguan pembukaan yang diakibatkan oleh ketuban pecah sebelum waktunya
yang disebabkan bagian terbawah kurang menutupi pintu atas panggul sehingga
ketuban sangat menonjol dalam vagina dan setelah ketuban pecah kepala tetap
tidak dapat menekan cerviks karena tertahan pada pintu atas panggul. Persalinan
kadang-kadang terganggu oleh karena kelainan jalan lahir lunak (kelainan tractus
genitalis).Kelainan tersebut terdapat di vulva, vagina, cerviks uteri, dan uterus.His
yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan hambatan pada
jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, jika tidak dapat diatasi
dapat megakibatkan kemacetan persalinan.Baik atau tidaknya his dinilai dengan
kemajuan persalinan, sifat dari his itu sendiri (frekuensinya, lamanya, kuatnya dan
relaksasinya) serta besarnya caput succedaneum. Pimpinan persalinan yang salah
dari penolong, tehnik meneran yang salah, bahkan ibu bersalin yang kelelahan dan
kehabisan tenaga untuk meneran dalam proses persalinan juga bisa menjadi salah
satu penyebab terjadinya kala II lama.

4.Diagnosis
a.Janin tidak lahir setelah 1 jam pada multigravida dan 2 jam pada primigravida
dipimpin mengedan sejak pembukaan lengkap. b.Ibu tampak kelelahan dan lemah.
c.Kontraksi tidak teratur tetapi kuat.
d.Dilatasi serviks lambat atau tidak terjadi.
e.Tidak terjadi penurunan bagian terbawah janin, walaupun kontraksi adekuat.
f.Molding-sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki (partograf ++)
g.Lingkaran retraksi patologis (lingkaran Bandl) timbul nyeri di bawah lingkaran
Bandl merupakan tanda akan terjadi ruptura uteri.Tidak adanya his dan syok yang
tiba-tiba merupakan tanda ruptura uteri. (Wiknjosastro, 2010) h.

Kandung kencing ibu penuh.Kandung kencing yang penuh dapat menahan


turunnya janin dan menyebabkan persalinan lama. Pasien dalam persalinan
seharusnya sering kencing (Wiknjosastro, 2010)

5. Komplikasi
Efek yang diakibatkan oleh partus lama bisa mengenai ibu maupun janin.
Diantaranya:
a.Infeksi Intrapartum Infeksi merupakan bahaya serius yang mengancam ibu dan
janinnya pada partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban. Bakteri
didalam cairan amnion menembus amnion dan desisdua serta pembuluh korion
sehingga terjadi bakteremia , sepsis dan pneumonia pada janin akibat aspirasi
cairan amnion yang terinfeksi.
b.Ruptur uteri Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya
serius selama partus lama, terutama pada wanita dengan paritas tinggi dan pada
mereka yang dengan riwayat seksio sesarea. Apabila disproporsi
antara kepala janin dan dan panggul sedemikin besar sehingga kepala tidak
engaged dan tidak terjadi penurunan, sehingga segmen bawah uterus menjadi
sangat teregang yang kemudian dapat menyebabkan ruptur.

c.Cincin retraksi patologis Pada partus lama dapat timbul konstriksi atau cincin
lokal uterus, tipe yang paling sering adalah cincin retraksi patologis
Bandl
. Cincin ini disertai peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus,
cincin ini sebagai sustu identasi abdomen dan menandakan ancaman akan
rupturnya segmen bawah uterus.

d.Pembentukan fistula Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas
panggul tetapi tidak maju untuk jangka waktu lama , maka bagian jalan lahir yang
terletak diantaranya akan mengalami tekanan yang berlebihan. Karena gangguan
sirkulasi sehingga dapat terjadi nekrosis yang akan jelas dalam beberapa hari
setelah melahirkan dengan munculnya fistula.

E. Cedera otot dasar panggul Cedera otot-otot dasar panggul, persarafan, atau
fasia penghubungnya merupakan konsekuensi yang tidak terelakkan pada
persalinan pervaginum terutama apabila persalinannya sulit.

f.Efek pada janin berupa kaput suksedaneum, moulase kepala janin, bila berlanjut
dapat menyebabkan terjadinya gawat janin.

6.Penatalaksanaan
a.Memberikan rehidrasi pada ibu.
b.Berikan antibiotika.
c.Rujukan segera.
d.Bayi harus dilahirkan.
e.Selalu bertindak aseptik.
f.Perhatikan perawatan kandung kencing. (Sarwono, 2012
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien Ny “N“ dengan KALA II LAMA di
Ruang JERUK Rumah Sakit Misi Lebak selama 5 hari, implementasi dilakukan 2 hari di rumah sakit dan
dilanjut home care 3 hari. Maka penulis menarik kesimpulan :
1. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 2016 didapatkan data : Pasien
mengatakan ……………………………, …………………………….,

2. Diagnosa Keperawatan

3. Rencana Keperawatan
Disusun mengacu pada teori dan disesuaikan dengan kemampuan, kondisi, dan sarana dan prasarana
yang ada. Rencana keperawatan disusun untuk mengatasi masalah :Nyeri akut berhubungan dengan
proses peradangan salmonella thypi, Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan proses
peradangan saluran nafas, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat, Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Intervensi
disusun sesuai dengan prioritas diagnosa keperawatan.
4. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi diagnosa keperawatan.Implementasi dilakukan selama
5 hari yaitu 2 hari di rumah sakit dan dilanjut 3 hari home care. Implementasi yang dilakukan adalah :
mengajarkan teknik nafas dalam, menganjurka unutk minum air hangat, menganjurkan untuk bed rest,
menganjurkan unutk tidak beraktivitas selama penyembuhan, menganjurkan untuk makan tinggi kalori
dan protein, menganjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang (ubi, durian, nangka,
makanan pedas).
5. Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi selama 5 hari dihasilkan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan. Pada tahap ini asuhan keperawatan yang diberikan tidak sesuai dengan teori diamana
hanya ditemukan 4 diagnosa yang muncul pada pasien yaitu nyeri akut berhubungan dengan proses
peradangan salmonella typhi teratasi ditandai dengan pasien sudah tidak mengeluh nyeri pada bagian
abdomen. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan proses peradangan saluran nafas
teratasi ditandai dengan pasien tidak mengeluh batuk dan sesak. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat teratasi ditandai dengan pasien tidak
mengeluh mual, dan nafsu makan meningkat.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
teratasi ditandai dengan pasien tidak mengeluh lemas, dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri.

B. Saran
Demi tercapainya asuhan keperawatan yang efektif, efisien dan tepat sasaran dalam mendukung dan
mewujudkan upaya penyembuhan yang optimal khususnya bagi pasien demam typhoid, maka penulis
memberikan saran keberbagai pihak dan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Bagi Pihak Pasien dan Keluarga
Berbagai pengalaman berupa informasi dan tindakan keperawatan yang didapat selama mengalami
perawatan di Ruang JERUK Rumah RSUD.Adjidarmo Lebak hendaknya pasien dan keluarga dapat
mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan informasi tersebut kepada
anggota keluarga, kerabat dan tetangga.Pasien juga harus dapat memenuhi program pengobatan serta
menerapkan pola hidup yang sehat dan juga selalu memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan
terdekat misalnya klinik, puskesmas atau rumah sakit.
2. Bagi Pihak Rumah Sakit dan Perawat Ruangan
Berhubungan dengan kasus KALA II LAMA yang ditemukan agar dapat menjadi perhatian yang
lebih, dalam melakukan asuhan keperawatan pada setiap pasien.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan sarana dan prasarana demi menunjang proses belajar, menambah tenaga dosen
yang banyak sehingga tidak kekurangan dosen, agar perkuliahan berjalan dengan efektif serta untuk
mengaktifkan jaringan internet (wifi) selama 24 jam untuk memudahkan pencarian sumber-sumber yang
baru.
4. Bagi Mahasiswa
Disarankan agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab, tulus dalam pelayanan dan bekerja
keras dalam pendidikan untuk mencapai prestasi yang gemilang.

Anda mungkin juga menyukai