i
HALAMAN VALIDASI
Oleh:
RONA RIASMA OKTOBRIARIANI
R 1109030
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
RONA RIASMA OKTOBRIARIANI
R 1109030
Munawaroh, S.SiT, SKM, M.Kes Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK
NIP. 19500913 198003 1 002
Mengesahkan
Ketua Program Studi DIV Kebidanan FK UNS
iii
ABSTRAK
Latar Belakang: pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-
usapan halus pada permukaan kulit bayi, yang bertujuan untuk menghasilkan efek
terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha. Pada
waktu melakukan penelitian di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo, masih banyak
orang tua bayi yang belum mengetahui manfaat dari pijat bayi dan belum
memahami bagaimana memijat bayi yang benar sehingga tidak bisa melakukan
pemijatan secara mandiri.
Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang
pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di polindes harapan bunda Sukoharjo.
Metode Penelitian: menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan
One Group Pretest-Postest. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan
menggunakan “Purposive Sampling” dengan jumlah sampel 32. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan alat bantu berupa
cheklist. Uji analisis pada penelitian ini adalah paired t-test dengan menggunakan
SPSS.
Hasil Penelitian: berdasarkan analisis secara keseluruhan didapatkan nilai
thitung > ttabel (29,231 > 2,040) atau p-value < a (0,000 < 0,05). Ini berarti terdapat
perbedaan bermakna antara praktik ibu dalam melakukan pijat bayi sebelum
diberi pendidikan kesehatan dan sesudah diberi pendidikan kesehatan.
Kesimpulan: berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kemampuan
praktik pijat bayi seorang ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat
bayi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan praktik pijat bayi sebelum
diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi, dengan demikian disimpulkan
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik
pijat bayi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
”Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi
karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan gelar
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Dr. dr. A.A. Subijanto, M.S. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K). Ketua Program Studi DIV Kebidanan
4. Moch. Arief Tq, dr, PHK, MS. Ketua Tim KTI Program Studi DIV
saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.
v
6. Anik Lestari, dr, M.Kes. Pembimbing II yang banyak membantu dan
8. Ponirah, Amd. Keb. Pimpinan Polindes Harapan Bunda Sukoharjo yang telah
10. Bapak, ibu, adik dan seluruh keluargaku atas cinta, dukungan dan doa yang
selalu diberikan sehingga karya tulis ilmiah ini selesai pada waktunya.
12. Teman terbaikku yang telah banyak membantu saat proses penelitian.
14. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
D. Manfaat ........................................................................................ 3
E. Keaslian Penelitian........................................................................ 4
C. Hipotesis ...................................................................................... 25
vii
BAB III METODOLOGI ............................................................................... 26
A. Kesimpulan ................................................................................... 46
B. Saran ............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 48
LAMPIRAN ........................................................................................................ 50
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 7 : Nilai-nilai Statistik Deskriptif Skor Kemampuan Praktik Pijat Bayi ... 38
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan
yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan,
yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang
Ikatan batin yang sehat sangat penting bagi anak terutama dalam usia
stimulus dari luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan
menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk stimulasi
tumbuh kembang yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
1
2
halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang
perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan
menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara penyembuhan
utamamasa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari Dinasti
Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari 4 teknik pengobatan
Polindes Harapan Bunda, masih banyak orang tua bayi yang belum
mengetahui manfaat lebih jauh dari pijat bayi dan belum memahami
bagaimana memijat bayi yang benar sehingga tidak bisa melakukan pemijatan
secara mandiri. Alasan orang tua memijatkan bayinya karena bayi sedang
sakit batuk, rewel dan terjatuh. Maka dari latar belakang tersebut penulis
B. Perumusan Masalah
pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di polindes harapan bunda Sukoharjo?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kesehatan.
D. Manfaat
1. Teori
bayi.
4
2. Aplikatif
a. Bagi Institusi
b. Bagi Masyarakat
tentang manfaat dari pijat bayi serta cara memijat bayi yang benar
bayinya.
karya tulis ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang.
E. Keaslian Penelitian
terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pendidikan Kesehatan
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mampu mengatasi masalah
5
6
7) Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
1) Dimensi Sasaran
pasien.
Prompt Treatment).
e) Rehabilitasi (Rehabilitation).
(Mubarak, 2006).
1) Metode ceramah
3) Metode panel
6) Metode simposium
pembacaan kesimpulan.
7) Metode demonstrasi
(Sanjaya, 2008)
(Suliha, 2002).
berikut:
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
10
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
media grafis.
(OHP).
2. Praktik (Practise)
a. Persepsi
b. Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
c. Mekanisme
d. Adopsi
(Notoatmodjo, 2003)
3. Pijat Bayi
a. Pengertian
permukaan tubuh bayi. Seni pijat adalah terapi sentuhan kulit dengan
gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan
bahan gizi lain dalam jaringan jumlahnya meningkat dan curah jantung
Kontak fisik secara positif antar orang tua dan anaknya dapat
bahwa bayi yang dipijat dengan penuh kasih sayang jarang sekali
menangis dan sakit daripada bayi yang tidak dipijat. Pijat mampu
14
pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi
senang. Demikian pula dengan orang tua sendiri harus dalam kondisi
kulit bayi.
bersih.
(Williams, 2003)
pemijatan berlangsung.
berlangsung.
kaki, perut, dada, tangan, muka dan diakhiri pada bagian punggung.
6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi anda. Jika bayi
segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil). Namun,
(Roesli, 2009)
berikut:
(Roesli, 2009)
17
(Roesli, 2009)
bayi secara bergantian, pijat jari kaki dengan gerakan memutar dan
A B C
18
D F
kebawah perut. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri
pusar perut, gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi kanan dan kiri
A B C
tengah dada bayi kita dan gerakan keatas kemudian ke sisi luar
kupu-kupu.
A B
Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari
A B C
20
D E F
tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui
hidung. Gerakkan kedua ibu jari dari tengah kesamping dan ke atas
kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping,
(senyum III).
A B
D E F
ke pantat bayi. Pegang dan tahan pantat bayi dengan tangan kanan,
(Roesli, 2009)
22
terpisah dari pijat bayi. Misalnya, waktu ibu mulai memijat bagian
1) Tangan disilangkan
di dada.
a) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi diatas
tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula.
3) Menyilangkan kaki
posisi semula.
dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi
4) Menekuk kaki
(Roesli, 2008)
25
1. Kerangka Teori
Keterangan:
(Notoatmodjo, 2005)
2. Kerangka Konsep
C. Hipotesis
pijat bayi.
BAB III
METODOLOGI
A. Desain Penelitian
O1 X O2
O1 : Pretest
O2 : Postest
X : Perlakuan
(Taufiqurrohman, 2008)
C. Populasi Penelitian
26
27
1. Populasi target
(Nursalam, 2003). Populasi target dalam penelitian ini adalah orang tua
2. Populasi aktual
(Nursalam, 2003). Populasi aktual dalam penelitian ini adalah orang tua
bayi yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan yang melakukan kunjungan
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan
unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil atau
penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, bahkan kadang penelitian yang
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Orang tua yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan yang melakukan
Sukoharjo.
2. Kriteria Eksklusi
Yang menjadi kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah orang tua yang
mempunyai bayi usia 1-12 bulan yang masuk kriteria inklusi tetapi saat
F. Pengalokasian Subjek
mendapat perlakuan.
29
G. Definisi Operasional
Baik (76%-100%) 25 - 32
Cukup (56%-75%) 18 - 24
æ xö
P = ç ÷ x 100 %
ènø
(Nursalam, 2008).
30
1. Intervensi
2. Instrumentasi
dari buku refrensi Pedoman Pijat Bayi dengan penulis dr. Utami Roesli.
I. Alur Penelitian
Bunda Sukoharjo.
2. Menghitung populasi.
1. Pengolahan data
sebagai berikut:
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
d. Entry data
a. Analisis Univariat
æ xö
P = ç ÷ x 100 %
ènø
Keterangan:
P : persentase
menjadi 3 yaitu:
(Nursalam, 2008)
yang digunakan disesuaikan dengan skala yang dipakai. Dalam hal ini
variabel data berskala nominal dan rasio sehingga digunakan uji t-test
ini, suatu hipotesis (Ha) dapat diterima apabila nilai t hitung lebih
(Sugiyono, 2007).
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data dari hasil penelitian
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi
A. Karakteristik Responden
23 6 18,8%
24 4 12,5%
25 6 18,8%
26 4 12,5%
27 3 9,4%
28 3 9,4%
29 3 9,4%
30 2 6,3%
Total 32 100,0%
Sumber: data primer, 2010
34
35
berumur 21 tahun ada 1 orang 3,1% dan tertua yang berumur 30 tahun ada
2 orang (6,3%).
2. Umur Bayi
1 4 12,5%
2 8 25,0%
3 7 21,9%
4 3 9,4%
5 2 6,3%
9 4 12,5%
10 3 9,4%
11 1 3,1%
Total 32 100,0%
dengan umur terkecil 1 bulan ada 4 orang (12,5%) dan umur terbesar 11
3. Pekerjaan
Swasta 11 34,4%
Guru 1 3,1%
Total 32 100,0%
a. Pretes
kategori hasil pretes (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11).
37
Baik 0 0,0%
Cukup 2 6,3%
Kurang 30 93,8%
Total 32 100,0%
b. Postes
kategori hasil postes (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12).
Baik 23 71,9%
Cukup 9 28,1%
Kurang 0 0,0%
Total 32 100,0%
cukup, dan tidak ada sama sekali yang memiliki kemampuan kurang.
Berdasarkan tabel tersebut secara umum skor hasil postes lebih baik
dibandingkan skor hasil pretes. Hal ini terlihat dari rata-rata skor hasil postes
Oleh karena thitung > ttabel (29,231 > 2,040) atau p-value < a (0,000 < 0,05)
terdapat perbedaan skor yang signifikan antara hasil postes dengan hasil
menunjukkan bahwa skor hasil postes lebih tinggi dibandingkan skor hasil
bayi seorang ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi lebih
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
umur termuda responden yaitu 21 tahun dan yang tertua 30 tahun. Umur
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya. Sehingga praktik pijat bayi yang dilakukan semakin membaik
bayi terkecil 1 bulan dan terbesar 11 bulan. Pijat bayi dapat segera dimulai
setelah bayi dilahirkan. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan
mendapat keuntungan yang lebih besar. Pemijatan dapat dilakukan setiap hari
dari sejak kelahiran sampai bayi berumur 3 tahun (Roesli, 2009). Umur bayi
dalam penelitian ini antara 1-11 bulan sehingga tidak ada kesenjangan antara
40
41
membeli buku tentang pijat bayi dibanding dengan status ekonomi rendah.
(presentase skor < 56%). Namun dalam penelitian ini untuk kategori praktik
jawaban benar terendah kemudian hasilnya dibagi dalam tiga bagian untuk
menentukan tiga kategori praktik responden yaitu baik (jumlah skor 25-32),
cukup (jumlah skor 18-24) dan kurang (jumlah skor 0-17). Pada penelitian ini
jumlah skor responden yang terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 32.
Pada tabel 5 dan 6 didapatkan hasil pretes praktik pijat bayi sebagian
besar responden tidak ada sama sekali yang memiliki kemampuan baik dan
pada hasil postes kemampuan praktik pijat bayi meningkat menjadi baik yaitu
masyarakat.
terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang dengan pendidikan tinggi akan
memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan
berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari
saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, sebuah keluarga yang
terpapar informasi.
masyarakat. Semua petugas kesehatan dilihat dari jenis dan tingkatnya pada
masyarakat harus memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
itu dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dalam interaksi manusia
43
menolak suatu obyek, proses tertarik atau menolak obyek ini menyebabkan
29,231 dengan p-value (signifikansi) sebesar 0,000. Adapun nilai ttabel untuk
sebesar 2,040. Oleh karena thitung > ttabel (29,231 > 2,040) atau
p-value < a (0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan
antara hasil postes dengan hasil pretes, maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi.
Hasil dari penelitian didapatkan hasil postes lebih baik daripada hasil
pretes hal ini disebabkan karena adanya suatu perlakuan yaitu sebelum postes
para orang tua diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori
hal yang positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut
secara rutin akan mendapatkan manfaat yang cukup besar terutama dapat
praktik pijat bayi seorang ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang
pijat bayi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan praktik pijat bayi
sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi. Hal ini sesuai dengan
dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan
dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis sesuatu itu sudah
4) Adopsi yaitu suatu praktik yang sudah berkembang dengan baik, artinya
bayi seorang ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi lebih
baik, hal ini di dukung oleh metode yang dipakai dalam memberikan
bayi yang baik dan benar. Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan
bantu berupa leaflet dan audio visual berupa rekaman video dalam bentuk
compact disc tentang cara memijat bayi yang baik dan benar.
46
BAB VI
A. KESIMPULAN
tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di Polindes Harapan Bunda
yang memiliki umur termuda yaitu 21 tahun dan tertua 30 tahun, menurut
distribusi umur bayi yang memiliki umur terkecil yaitu 1 bulan dan yang
4. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa t thitung > ttabel (29,231 > 2,040)
atau p-value < a (0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan
antara hasil postes dengan hasil pretes, maka dapat disimpulkan bahwa ada
bayi.
46
47
B. SARAN
tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi di Polindes Harapan Bunda
Sukoharjo, disarankan:
2. Untuk masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Dasuki M. Shoim, 2003. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan
Bayi Umur 4 Bulan. Tesis Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Gizi dan Kesehatan. UGM: Yogyakarta.
Lee Naurah, 2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. CV Solusi Distribusi:
Yogyakarta.
Mubarak, Bambang Adi Santoso, Khoirul Rozikin dan Siti Patonah, 2006. Ilmu
Keperawatan Komunitas. Erlangga: Jakarta.
Murti Bhisma, 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Roesli Utami, 2009. Pedoman Pijat Bayi. PT Trubus Agri Widia: Jakarta.
Subakti dan Deri Rizky, 2008. Keajaiban pijat bayi dan Balita. Wahyu Media:
Jakarta.
Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Zulaika Desi, 2007. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Neonatus Dini di
RB Sehat Ngargoyoso. Karya Tulis Ilmiah, DIV Kebidanan Fakultas
Kedokteran. UNS: Surakarta.