Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN 1 DAN 5

DISUSUN OLEH:
1. ANDIKA PUTRA (06)
2. ANIS KHOLIFATUNIA (08)
3. NANDA ADELLIA PUTRI (23)
PERCOBAAN 1( Menentukan Sifat Suatu Larutan
Dengan Indikator Alami)
1. Tujuan Kegiatan : Pengenalan larutan asam dan basa menggunakan indikator alami
(Ekstrak Kunyit).

2. DASAR TEORI
         Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam.

Contoh asam adalah asam asetat secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Masam ketika dilarutkan dalam air.


2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3.  Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.  Walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
            Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen
(H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu
senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion
positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.

         Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

 Kaustik
 Rasanya pahit
 Licin seperti sabun
 Nilai pH lebih dari air suling
 Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
 Dapat menghantarkan arus listrik
Indikator Asam dan Basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan
dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator
asam-basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah
dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan
warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus
akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas
lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di
dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka,
sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan
tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.

Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila
kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru
akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.

Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya Obat maag
di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna
hijau.
PROSEDUR

3. Alat dan Bahan :


a. − Gelas plastik 9 buah
b. - Bahan : Kunyit 1 ons
Air jeruk nipis
Air kapur
Air selokan yang sudah disaring.
Air sabun
Larutan Obat maag
Larutan cuka.
Air garam
Air Biasa

4. Prosedur
1) Buat ekstrak kunyit dengan cara menggerus kunyit atau diparut, beri air sekitar
setengah gelas, kemudian saring, letakkan dalam gelas plastik.

2) Isi 8 gelas plastik masing-masing dengan , air selokan, air garam, larutan obat maag,
air sabun, larutan cuka dan air kapur,air.
3) Pada masing-masing larutan tambahkan satu sendok ekstrak kunyit.
4) Amati perubahan warna yang terjadi!
Nama sebelum sesudah Hasil
Larutan pengamatan
Larutan Saat cuka diberi 1
Cuka sendok ekstrak
kunyit
menghasilkan
warna kuning tua
hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna kuning tua
ketika dilarutkan
dalam larutan
asam
Air Kapur Saat air kapur
diberi 1 sendok
ekstrak kunyit
menghasilkan
warna jingga atau
merah keunguan
hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna jingga atau
merah keunguan
ketika dilarutkan
dalam larutan
basa
Air Jeruk Saat air jeruk
Nipis nipis diberi 1
sendok ekstrak
kunyit
menghasilkan
warna kuning tua
hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna kuning tua
ketika dilarutkan
dalam larutan
asam
Larutan Saat air kapur
Obat diberi 1 sendok
Maag ekstrak kunyit
menghasilkan
warna jingga atau
merah keunguan
hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna jingga atau
merah keunguan
ketika dilarutkan
dalam larutan
basa
Air garam Saat air garam
diberi 1 sendok
ekstrak kunyit
menghasilkan
warna kuning
terang hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna kuning
terang ketika
dilarutkan dalam
larutan netral
Air Sabun Saat air sabun
diberi 1 sendok
ekstrak kunyit
menghasilkan
warna jingga atau
merah keunguan
hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna jingga atau
merah keunguan
ketika dilarutkan
dalam larutan
basa
Air Biasa Saat air garam
diberi 1 sendok
ekstrak kunyit
menghasilkan
warna kuning
terang hal ini
dikarenakan
indikator asam
basa dari kunyit
akan memberikan
warna kuning
terang ketika
dilarutkan dalam
larutan netral
Air Saat air selokan
Selokan diberi 1 sendok
ekstrak kunyit
tidah mengalami
perubahan warna
yang signifigan
karena air
selokan bersifat
netral

5. Pertanyaan:
1) Warna apa yang ditampilkan oleh indikator alami kunyit ketika larut dalam
larutan bersifat :
a. Netral : Kuning terang
b. Asam :Kuning gelap
c. Basa :Jingga atau merah keunguan
2) Dari pengamatan kelompokkan zat yang bersifat netral, asam dan basa
Asam : Cuka,jeruk nipis,
Basa : Air sabun, Larutan obat maag, Air kapur
Netral : Air biasa, Air selokan, Air garam
6.KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari tanaman yang akan
dijadikan indikator asam basa, yakni kunyit
2. Cuka dan air jeruk bersifat asam karena setelah ditetesi dengan indikator kunyit
memberikan warna kuning muda
3. Larutan obat maag,air sabun dan air kapur bersifat basa karena menghasilkan warna
jingga atau merah keunguan dengan indikator kunyit
PERCOBAAN 5(MEMBUAT BATERAI ORGANIK
DARI KULIT BUAH MANGGIS

I. Tujuan
Membuat baterai dari berbagai bahan organic serta menguji daya hantar listriknya.
II. LANDASAN TEORI
Kebutuhan akan pemenuhan energi di semua sektor pengguna energi dari tahun ke tahun terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan.
Selama ini kebutuhan energi dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batu bara.
Bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara yang menempati posisi sangat strategis dalam pemenuhan
kebutuhan energi nasional, produksinya mengalami penurunan sebagai akibat semakin menipisnya
cadangan dan penurunan secara alamiah. Menurut Hamid (2011), cadangan energi dari fosil ini di Indonesia
ternyata hanya bisa bertahan untuk 23 tahun ke depan, dan jika tidak ada efisiensi maka cadangan tersebut
akan lebih cepat lagi habis.
Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk penganekaragaman energi dengan
mengembangkan sumber energi lain sebagai alternatif untuk penyediaan konsumsi energi domestik. Sudah
waktunya untuk tidak terlalu menggantungkan diri pada energi tak terbarukan atau energi berbasis fosil,
dalam hal ini minyak bumi, gas, dan batu bara dan sudah harus dikembangkan energi alternatif yang dapat
diperbaharui, jika tidak ingin mengalami krisis energi yang lebih parah di masa mendatang.
Pendekatan yang memungkinkan dapat dilakukan adalah dengan pengolahan biomassa terbuang (tidak
dimanfaatkan dengan maksimal) untuk dijadikan karier energi atau energi langsung. Kulit manggis
merupakan salah satu sumber energi biomassa yang cukup potensial untuk menanggulangi krisis energi
belakangan ini. Di lain pihak, kulit manggis terutama setelah diolah menjadi ekstrak adalah senyawa
organik yang sebagian besar berupa selulosa. Limbah pertanian ini tidak bisa dibiarkan begitu saja agar
tidak mencemari lingkungan. Hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber
energi yang lama yang semakin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi.
Kulit manggis memiliki potensi yang sangat besar sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan energi,
namun pemanfaatannya masih terbatas. Salah satu alasannya adalah kurang cukupnya informasi tentang
karakteristik dan emisi yang dihasilkannya. Pemanfaatan kulit manggis menjadi ekstrak untuk dimanfaatkan
sebagai isi atau pasta baterai, ternyata belum begitu dikenal oleh banyak kalangan. Pemanfaatan limbah
kulit buah manggis sebagai gagasan dalam penelitian ini di kedepankan karena selama ini pemanfaatannya
belum maksimal, sehingga diharapkan dengan menggunakannya sebagai isi atau pasta baterai bekas, akan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada baterai bekas yang telah mati. Karena pada umumnya
baterai bekas yang sudah mati dianggap sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi, yang sesungguhnya dapat
dijadikan sebagai sumber energi alternatif baru apabila masyarakat memiliki kreativitas dalam
mengolahnya.
Atas dasar permasalahan di atas, dicoba memberikan gagasan solusi pemecahan krisis energi dengan
memanfaatkan limbah kulit buah manggis sebagai energi alternatif dan mengaplikasikannya melalui
pengolahan kulit buah manggis menjadi ekstrak yang ramah lingkungan dan berangkat dari hal ini maka
dilakukan penelitian untuk mengembangkan sumber energi alternatif yang diharapkan dapat menggeser
ketergantungan terhadap sumber energi yang semakin berkurang yaitu dengan menggunakan biomassa
terbuang seperti halnya limbah kulit manggis.
Kajian ini didasarkan atas sejumlah kenyataan, bahwa :
1) Ketersedian limbah kulit manggis terutama pada musim-musim panen manggis potensinya cukup
banyak dan merupakan energi terbarukan, tidak seperti sumber energi yang semakin terbatas
ketersediaannya dan cadangannya semakin menipis
2) Selama ini kulit manggis belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan di sejumlah tempat menjadi
limbah dan polutan lingkungan.
3) Limbah kulit manggis yang mudah didapat dan tidak mahal, dapat menjadi alternatif dalam penyediaan
energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi yang sudah mulai bekurang dan mengurangi
masalah yang dihadapi pemerintah, yang selama ini menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah.
4) Selama ini kebutuhan energi dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batu
bara. Energi yang bersumber dari minyak bumi dan batu bara tersebut tidak selamanya dapat mencukupi
seluruh kebutuhan dalam jangka panjang karena cadangan energi semakin lama semakin menipis dan
proses produksinya membutuhkan waktu jutaan tahun.
Dengan memanfaatkan ekstrak kulit manggis serta limbah anorganik yaitu kulit rokok dan baterai
bekas yang sudah mati maka akan dapat diaplikasikan sebagai sumber energi yang menjadi solusi krisis
energi. Melihat hal tersebut, tentunya pengelolaan daur ulang untuk dijadikan barang yang berguna
kembali akan memberikan dampak yang positif pada kesadaran lingkungan. Masyarakat akan memiliki
pengetahuan, memberi respon melalui sikap dan kemampuan bertindak di dalam menjaga kelestarian
lingkungan dengan dijadikan sumber energi alternatif. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan, maka
menarik untuk dikaji lebih jauh mengenai “Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Sebagai Energi
Alternatif pada Baterai Bekas”.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pisau
2. Mortal dan alu atau alat penumbuk yang lain
3. Tang
4. Sarung tangan
5. Masker
6. Alat uji elektrolit.yang kalian rancang sendiri ( baterai ( dari pasta durian ),kabel.penjepit dan
bola lampu.
Bahan :
1. Baterai bekas 4 buah
2. Larutan NaCl ( Menggunakan garam dapur dirumah )
3. Kulit manggis
IV. Cara Kerja
1. Siapkan empat baterai bekas,kemudian buka satu persatu baterai bekas tersebut menggunakan
tang. Berhati –hatilah ketika membuka baterai.

2. Setelah dibuka,keluarkan batang karbon ( jangan sampai patah) dan buanglah pasta karbon
yang terdapat di dalam baterai.(gunakan masker dan sarung tangan karena pasta karbon
tersebut zat mangan yang berbahaya). Buanglah pasta karbon tersebut sampai bersih.
3. Kupas kulit manggis, dan potong dadu.

4. Masukkan kulit manggis yang sudah dipotong dadu kedalam mortal atau alat penumbuk yang
lain hingga halus seperti pasta.
5. Setelah di haluskan,masukkan pasta manggis tadi kedalam baterai yang berbeda-beda dan
padatkan.

6. Masukkan batang karbon kedalam baterai yang berisi pasta manggis perlahan –lahan agar tidak
patah.
7. Tutup kembali baterai dan rangkailah alat uji elektrolit.

8. Buatlah larutan NaCl dan uji daya hantar listriknya.


9. Amati nyala lampu dan gelembung gas pada penggunaan baterai organik ( manggis )

V. Hasil Pengamatan
Bahan Baterai organik : Kulit manggis

Bola lampu :Menyala

Gelembung gas pada elektroda : Ada

VI. Pertanyaan
1. Mengapa kulit durian bisa menghasilkan listrik ?
Jawab :
Kulit durian mengandung unsur kimia pembentuk listrik seperti kalium, magnesium dan juga
natrium yang bisa digunakan untuk mengalirkan ion positif negatif. Kandungan dua zat inilah
yang kemudian menciptakan aliran listrik. Kulit durian mampu menghasilkan tegangan
sebesar 1,2 volt. Tegangan ini cukup untuk menghidupkan kembali aliran listrik batrai yang
sudah mati.

2. Selain kulit durian ,adakah alternative lain dari bahan organik yang dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan baterai ?
Jawab :
1) Kulit pisang merupakan sampah alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti
pasta batu baterai yang telah tidak dapat digunakan kembali. Didalam kulit pisang
terdapat zat Kalium dn Klorida. KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi
dan menghantarkan arus listrik.

2) Kulit manggis mengandung zat antioksidan terkuat yang tidak ditemui pada buah lainnya,
yaitu zat xanthone, dimana yang tidak hanya digunakan sebagai obat-obatan tetapi juga
salah satu sumber penghantar listrik

3) Jeruk lemon merupakan alternatif larutan elektrolit karena mengandung senyawa asam
sitrat sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yaitu energi alternatif pada
baterai.

4) Apel mempunyai kandungan magnesium, kalium, flavonoid, dan vitamin C. Seperti pisang,
kalium dan cairan asam pada apel yang membuat buah ini memiliki daya listrik.

5) Kentang, karena Asam di dalam kentang membentuk reaksi kimia dengan seng dan
tembaga, dan ketika elektron mengalir dari satu bahan ke bahan lainnya, maka energi
dilepaskan

VII. KESIMPULAN
Sistem kerja ekstrak kulit manggis dalam baterai sama saja dengan sistem baterai kering. Namun
yang membedakanya adalah selubung kertasnya (separator) dan elektolitnya. Pada baterai kering yang
menjadi elektrolitnya adalah pasta yang terdiri atas NH2Cl, MnO2 dan karbon. Pada baterai kulit manggis
elektrolitnya menggunakan ekstrak kulit manggis dan kertas aluminium foil sebagai selubung kertasnya
yang nantinya digunakan untuk melapisi bagian dalam seng serta untuk membungkus ekstrak kulit
manggis tersebut.
Katoda dan anoda pada baterai kering adalah seng (Zn) dan karbon. Hal itu merupakan komponen
penting yang harus ada dalam baterai. Pada baterai ekstrak kulit manggis pun anoda dan katodanya masih
sama dengan baterai kering. Dalam sel kering, elektron-elektron dilepaskan ke rangkaian luar di anoda dan
masuk ke sel kembali di katoda di mana berlangsung reduksi MnO 2. Mangan dioksida adalah aseptor
elektron dan direduksi menjadi Mn2O3 oleh elektron yang melewatinya dari batang grafit melalui partikel
grafit :
2 MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s)+ 2NH3(aq) + H2O(l) (katoda)
Hal tersebut juga berlaku pada baterai kulit manggis, yang mana ekstrak kulit manggis tersebut akan
menaikkan permukaan efektif katoda, menurunkan tahan dalam sel, dan memungkinkan arus beberapa
ampere mengalir. Komposisi sel ditutup rapat dalam lapisan baja yang terhubung dengan seng dan berfungsi
sebagai terminal negatif baterai. Sedangkan kertas aluminium foilnya berfungsi sebagai penghantar listrik
agar anoda dan katodanya tidak tercampur.
Dalam sel ini energi kimia diubah menjadi energi listrik atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
Baterai kulit manggis ini dapat menghasilkan arus listrik dan berlangsung secara spontan. Ekstrak kulit
manggis yang telah berisi sedikit air berfungsi mengalirkan ion-ion dari satu elektroda ke elektroda lain
untuk mengimbangi aliran elektron dari anoda ke katoda. Ketika seng (Zn) melepaskan elektron yang
membentuk ion-ion Zn2+ untuk kemudian menyebar dalam ekstrak kulit manggis, maka dalam ekstrak kulit
manggis tersebut terjadi ketidakseimbangan muatan. Dalam hal ini, muatan positif lebih banyak daripada
muatan negatif. Yang mana dalam kulit manggis tersebut mengandung antioksidan tinggi, sehingga dalam
kulit manggis tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Kandungan kimia yang terdapat dalam kulit
manggis tersebut menyebabkan ekstrak kulit manggis sebagai elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai