Anda di halaman 1dari 33

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas Produksi = 10.000 ton/tahun

Waktu Operasi = 330 hari/tahun

Kemurnian Produk = 99,8 %

Rate Produksi = 10000

= 1262,63 kg/jam

Jika basis yang digunakan = 100 kg/jam umpan jerami padi

Potensi etanol dari jerami padi menurut Kim and Dale (2004) adalah sebesar
0.28 l/kg jerami. Berdasarkan basis 100 kg/jam umpan jerami padi diperoleh
produk etanol sebesar 28 kg/jam

Faktor pengali =

= 45,0939
Sehingga jumlah massa bahan baku yang masuk 100 kg/jam x 45,0939 =
4509,3928 kg/jam
Komposisi Bahan Baku
Komponen Kandungan (%)

Hemiselulosa 27 (±0,5)
Selulosa 39 (±1)
Lignin 12 (±0,5)
Abu 11 (±0,5)
Air 11 (±0,5)

(Sumber: Karimi 2006)


Neraca Massa pada tiap-tiap alat
1. Rotary Dryer
Fungsi : Mengeringkan jerami padi menggunakan udara panas sebelum
masuk ke crusher

F2

F1 F4
Rotary dr yer

F3

Ket: F1 = aliran jerami padi dari gudang penyimpanan


F2 = aliran udara kering masuk rotary dryer
F3 = aliran uap air keluar rotary dryer
F4 =aliran jerami padi kering menuju crusher
Data :
Kandungan air dalam bahan baku yang keluar rotary dryer adalah 10 %
(US.Patent 8667706)
Perhitungan :
Total massa bahan keluar dari rotary dryer

= x massa jerami padi

= x 4509,3928 kg/jam

= 5010,4364 kg/jam
sehingga,
massa air yang terikut pada bahan baku
= 5010,4364 kg/jam - massa jerami padi
= 5010,4364 kg/jam - 4509,3928 kg/jam
= 501,0436 kg/jam
Massa air yang menguap = massa air masuk - massa air yang terikut bahan baku
= 1002,0872 kg/jam – 501,0436 kg/jam
= 501,0436 kg/jam
Neraca massa total pada Rotary Dryer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
1 4 3
Jerami padi 4509,3928    
Air 1002,0872 501,0436 501,0436
Jerami padi kering   4509,3928  
Subtotal 5511,48 5010,4364 501,0436
Total 5511,48 5511,48

2. Crusher
Fungsi : Memperkecil ukuran jerami padi sampai 0,1 mm

F4 F5 Vibr ating F7
Crusher
Screen

F6

Ket: F4= aliran jerami padi dari furnace rotary dryer


F5 = aliran remahan jerami padi menuju vibrating screen
F6 = aliran recycle bubuk jerami padi menuju crusher
F7 = aliran bubuk jerami padi menuju reaktor hidrolisis

Asumsi:
Diasumsikan pada waktu pengecilan ukuran tidak terjadi perubahan
massa.
Umpan masuk crusher terdiri dari :
Umpan recycle dari vibrating screen adalah 20% (Siswanto, 2019)

Total umpan recycle = x total massa bahan masuk


= x 5511,48 kg/jam

= 1377,87 kg/jam
sehingga,
massa bubuk jerami padi

= x total umpan recycle

= x 1377,87 kg/jam

= 1127,3482 kg/jam

massa air yang terikut = x total umpan recycle

= X 1377,87 kg/jam

= 125,2609 kg/jam

Total massa bahan keluar crusher

Bubuk jerami padi = umpan segar + umpan recycle


= 4509,3928 kg/jam + 1377,87 kg/jam
= 5887,2628 kg/jam
Massa air = 501,0436 kg/jam + 125,2609 kg/jam
= 626,3045 kg/jam

Neraca massa total pada Crusher


Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
5 7 6
Remahan jerami padi 4509,3928 1377,87 5887,2628
Air 501,0436 125,2609 626,3045
Subtotal 5010,4364 1503,1309 6513,5673
Total 6513,5673 6513,5673
3. Vibrating Screen
Fungsi : Menyaring jerami padi yang telah dihaluskan di crusher dan
menyeragamkan ukuran sebelum masuk reaktor hidrolisis

F4 F5 Vibr ating F7
Crusher
Screen

F6

Ket: F6 = aliran bubuk jerami padi menuju vibrating screen


F7 = aliran recycle bubuk jerami padi menuju crusher
F8 = aliran bubuk jerami padi menuju reaktor hidrolisis
Bahan yang lolos dari saringan 80% (Siswanto, 2019) dan sisanya di recycle
kembali ke crusher
Perhitungan :
Total massa bahan yang lolos saringan
= 80% x total massa bahan masuk
= 80% x 6513,5673 kg/jam
= 5210,8538 kg/jam
sehingga,
massa bubuk jerami padi

= X bahan lolos saringan

= X 5210,8538 kg/jam

= 4709,8102 kg/jam

massa air yang terikut = X massa bahan lolos saringan


= X 5210,8538 kg/jam

= 501,0436 kg/jam
Massa bubuk jerami padi yang direcycle
= massa masuk - massa bubuk jerami padi
= 5887,2628 kg/jam - 4709,8102 kg/jam
= 1177,4526 kg/jam
Massa air yang direcycle = massa air masuk - massa air yang terikut
= 626,3045 kg/jam - 501,0436 kg/jam
= 125,2609 kg/jam
Neraca massa total pada Vibrating Screen
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
6 8 7
Bubuk jerami padi 5887,2628 4709,8102 1177,4526
Air 626,3045 501,0436 125,2609
Subtotal 6513,5673 5210,8538 1302,7135
Total 6513,5673 6513,5673

4. Tangki Berpengaduk
Fungsi : Memisahkan Selulosa dan hemiselulosa yang terikat pada lignin
dengan menggunakan Natrium Hidroksida 2% yang telah diencerkan
menggunakan air dan direaksikan pada suhu 85°C selama 1 jam
Selulosa = 39 % x 4709,8102 kg/jam = 1836,8259 kg/jam
Hemiselulosa = 27 % x 4709,8102 kg/jam = 1271,6487 kg/jam
Lignin = 12% x 4709,8102 kg/jam = 565,1772 kg/jam
Abu = 11% x 4709,8102 kg/jam = 518,0791 kg/jam
Air = 11% x 4709,8102 kg/jam = 518,0791 kg/jam

F8

F7 TANG KI F9
BERPE NG ADUK
Ket:F7 = aliran remahan jerami padi dari vibrating screen
F8 = aliran NaOH dari tangki penampungan
F9 = aliran produk hasil delignifikasi menuju reaktor hidrolisa

Rasio solid/liquid (NaOH) = 1: 4 (Iryanti, 2014)


Lignin yang terdegradasi pada jerami yaitu 80%
Perhitungan :
Bubuk jerami padi direndam dengan air dan NaOH dengan perbandingan 1:4
dengan konsentrasi yang digunakan yaitu NaOH 2%
NaOH yang ditambahkan = 4 x 4709,8102 kg/jam = 18839,2408 kg/jam
Komposisi aliran F12
NaOH = 2% x 18839,2408 kg/jam
= 376,7848 kg/jam
H2O = 18839,2408 kg/jam - 376,7848 kg/jam
= 18462,4559 kg/jam
Jumlah air pada tangki delignifikasi
= air pada jerami jagung+ air dari larutan NaOH
= 518,0791 kg/jam + 18462,4559 kg/jam
= 18980,535 kg/jam

Jumlah lignin yang terdegradasi yaitu 80%


= 80 % x 565,1772 kg/jam
= 452,1417 kg/jam
Sisa lignin yang terdapat pada jerami padi
= lignin sebelum delignifikasi – lignin setelah delignifikasi
= 565,1772 kg/jam - 452,1417 kg/jam
= 113,0355 kg/jam
Neraca massa total pada Tangki Berpengaduk
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
7 8 9
Selulosa 1836,8259   1836,8259
Hemiselulosa 1271,6487   1271,6487
Lignin 565,1772   113,0355
Air     18980,535
air terikat 518,0791    
air pada larutan NaOH   18462,4559  
Abu 518,0791   518,0791
NaOH   376,7848 376,7848
Lignin degradasi   452,1417
Subtotal 4709,81 18839,2407 23549,0507
Total 23549,0507 23549,0507

5. Rotary Drum Vacuum Filter I


Fungsi : Memisahkan lignin yang terdegradasi dari hasil delignifikasi

F9 ROTARY F11
FILTER

F10

Ket: F9 = aliran slurry hasil proses delignifikasi


F10 = aliran lignin hasil delignifikasi
F11 = aliran filtrat hasil proses filtrasi
Data :
1. Padatan yang terdapat dalam larutan berupa selulosa, hemiselulosa, lignin
dan abu.
2. Filtrat yang terikut keluar bersama cake = 10% dan sisanya menuju tangki
hidrolisis.
3. Hemiselulosa larut sebesar 50% dan ikut keluar bersama cairan.
Perhitungan :
Komponen yang terikut dengan padatan menuju hidrolizer :
Hemiselulosa yang larut = 50% x 1271,6487 kg/jam
= 635,8244 kg/jam
Sisa hemiselulosa yang tidak larut
= 1271,6487 kg/jam - 635,8243 kg/jam
= 635,8243 kg/jam
Total padatan :
Selulosa = 1836,8259 kg/jam
Hemiselulosa = 635,8243 kg/jam
Lignin = 113,0355 kg/jam
Abu = 518,0791 kg/jam +
Total = 3103,7648 kg/jam
Total cairan :
Air = 18980,535 kg/jam
NaOH = 376,7848 kg/jam +
Total = 19357,3198 kg/jam
Filtrat yang terikut keluar dengan cake = 10% dan sisanya menuju tangki
hidrolisis

Massa filtrat yang ikut ke cake = x massa padatan

= x 3103,7648 kg/jam

= 344,8627 kg/jam
Maka banyaknya filtrat yang ikut pada cake :

Air = X 344,8627 kg/jam

= 338,1500 kg/jam

NaOH = X 344,8627 kg/jam

= 6,7126 kg/jam

Sisa cairan yang keluar menuju pembuangan :


Air = 18980,535 kg/jam - 338,1500 kg/jam
= 18642,385 kg/jam
NaOH = 376,7848 kg/jam - 6,7126 kg/jam
= 370,0722 Kg/jam
Neraca massa total pada Rotary Drum Vacuum Filter I
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
9 11 10
Selulosa 1836,8259 1836,8259  
Hemiselulosa 1271,6487 635,8243 635,8243
Lignin 113,0355 113,0355  
Air 18980,535 338,1500 18642,385
Abu 518,0791 518,0791  
NaOH 376,7848 6,7126 370,0722
Lignin degradasi 452,1417 452,1417
Subtotal 23549,0507 3448,6275 20100,4232
Total 23549,0507 23549,0507

6. Reaktor Hidrolisis
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya proses hidrolisa untuk memecah
selulosa menjadi glukosa

F12

F11 F13
REAKTOR
HIDROLISIS

Ket: F11 = aliran filtrat hasil dari rotary drum vacum filter I
F12 = aliran larutan H2SO4 dari tangki penampungan H2SO4
F13 = aliran produk hasil hidrolisis
Berat molekul:
Selulosa = 162,1419 kg/kmol

Hemiselulosa = kg/kmol
Air = 18,0137 kg/kmol
Glukosa = 180,16kg/kmol
Xylosa = 150,13kg/kmol
Rasio antara selulosa dan asam sulfat yaitu 1:1,25 (Azizah,2018)
Larutan H2SO4 1,1 % yang ditambahkan
= 1,25 x 1836,8259 kg/jam
= 2296,0323 kg/jam
Larutan H2SO4 1,1% terdiri dari:
H2SO4 = 1,1 % x 2296,0323 kg/jam
= 25,2563 kg/jam
Air = 2296,0323 kg/jam - 25,2563 kg/jam
= 2270,776 kg/jam
Reaksi I
Konversi = 90 % (Siswanto,2009)

Kmol C6H10O5 =

= 11,3285 kmol/jam

C6H10O5 + H2O C6H12O6


Selulosa air Glukosa

Mula-mula 11,3285
Reaksi 10,19565 10,19565   10,19565
Sisa 1,13285 10,19565 10,19565

Air untuk hidrolisis = 10,19565 kmol/jam x 18,0137 kg/kmol


= 183,6614 kg/jam
Selulosa sisa hidrolisis = 1,13285 kmol/jam x 162,1419 kg/kmol
= 183,6419 kg/jam
Glukosa hasil hidrolisis = 10,19565 kmol/jam x 180,16 kg/kmol
= 1836,8483 kg/jam
Reaksi II
Konversi = 80 % (Siswanto,2009)
Kmol C5H8O4 =

= 4,8126 kmol/jam

C5H8O4 + H2O C5H10O5


Hemiselulosa air xylosa

Mula-mula 4,8126
Reaksi 3,85008 3,85008 3,85008
Sisa 0,96252 3,85008 3,85008

Air untuk hidrolisis = 3,85008 kmol/jam x 18,0137 kg/kmol


= 69,3541 kg/jam
Xylosa hasil hidrolisis = 3,85008 kmol/jam x 150,1297 kg/kmol
= 578,0113 kg/jam
Hemiselulosa hidrolisis = 0,96252 kmol/jam x 132,1159 kg/kmol
= 127,1641 kg/jam
Total air yang digunakan dalam hidrolisis
= 183,6613 kg/jam + 69,3541 kg/jam
= 253,0154 kg/jam
Sisa air = Air masuk - air yang digunakan hidrolisis
= 2608,926 kg/jam - 253,0154 kg/jam
= 2355,9106 kg/jam
Neraca massa total pada Reaktor Hidrolisis
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
11 12 13
Selulosa 1836,8259   183,6419
Hemiselulosa 635,8243   127,1641
Lignin 113,0355   113,0355
Air     2355,9106
air dari rotary filter 338,1500    
air pada larutan H2SO4   2270,776  
Abu 518,0791   518,0791
NaOH 6,7126   6,7126
H2SO4 25,2563 25,2563
Glukosa     1836,8483
Xylosa     578,0113
Subtotal 3448,6274 2296,0323 5744,6597
Total 5744,6597 5744,6597

7. Rotary Drum Vacuum Filter II


Fungsi : Memisahkan cake dari filtrat

F13 F14
RDVF

F15

Ket: F13 = aliran produk hasil proses hidrolisis


F14 = aliran filtrat menuju mixer
F15 = aliran cake ke pembuangan limbah
Data :
1. Padatan yang terdapat dalam larutan berupa selulosa, hemiselulosa dan
lignin
2. Filtrat yang terikut keluar bersama cake = 10% dan sisanya menuju tangki
penampung (Siswanto,2009)
3. Lignin degradasi keluar bersama padatan
Perhitungan :
Total padatan :
Selulosa = 183,6419 kg/jam
Hemiselulosa = 127,1641 kg/jam
Lignin = 113,0355 kg/jam
Total = 423,8415 kg/jam
Total cairan :
Air = 2355,9106 kg/jam
NaOH = 6,7126 kg/jam
H2SO4 = 25,2563 kg/jam
Glukosa = 1836,8483 kg/jam
Xylosa = 578,0113 kg/jam
Total = 4802,7391 kg/jam
Filtrat yang terikut keluar bersama cake = 10% dan sisanya menuju tangki
hidrolisis,

Massa filtrat yang ikut ke cake = x massa padatan

= x 423,8415 kg/jam

= 47,0934 kg/jam
Maka banyaknya filtrat yang ikut pada cake :

Air = x 47,0934 kg/jam

= 23,1009 kg/jam

NaOH = x 47,0934 kg/jam

= 0,0658 kg/jam

H2SO4 = x 47,0934 kg/jam

= 0,24765 kg/jam

Glukosa = x 47,0934 kg/jam

= 18,0112 kg/jam

Xylosa = x 47,0934 kg/jam

= 5,6677 kg/jam
Sisa filtrat yang keluar menuju mixer :
Air = 2355,9106 kg/jam – 23,1009 kg/jam
= 2332,8097 kg/jam
NaOH = 6,7126 kg/jam – 0,0658 kg/jam
= 6,6468 kg/jam
H2SO4 = 25,2563 kg/jam - 0,24765 kg/jam
= 25,00865 kgjam
Glukosa = 1836,8483 kg/jam - 18,0112 kg/jam
= 1818,8371 kg/jam
Xylosa = 578,0113 kg/jam - 5,6677 kg/jam
= 572,3436 kg/jam
Neraca massa total pada Rotary Drum Vacuum Filter II
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
13 14 15
Selulosa 183,6419   183,6419
Hemiselulosa 127,1641   127,1641
Lignin 113,0355   113,0355
Air 2355,9106 2332,8097 23,1009
Abu 518,0791   518,0791
NaOH 6,7126 6,6468 0,0658
H2SO4 25,2563 25,00865 0,24765
Glukosa 1836,8483 1818,8371 18,0112
Xylosa 578,0113 572,3436 5,6677
Subtotal 5744,6597 4755,6458 989,01385
Total 5744,6597 5744,6597

8. Mixer
Fungsi : Menetralkan dan mereaksikan asam yang bersisa

F16
F14 F17
Mixer

Ket: F14 = aliran filtrat dari rotary drum vacuum filter II


F16 = aliran Kalsium Hidroksida
F17 = aliran produk samping
Berat molekul:
Ca(OH)2 = 74 kg/kmol
H2SO4 = 98,079 kg/kmol
CaSO4 = 136,14 kg/kmol
H2O = 18,0137 kg/kmol
Reaksi
Konversi = 90 % (Ellen, 2019)

Kmol H2SO4 =

= 0,2545 kmol/jam

H2SO4+ Ca(OH)2 CaSO4 + 2H2O


Asam Sulfat Kalsium Hidroksida Gypsum Air
Mula-mula 0,2545
Reaksi 0,22905 0,22905 0,22905 0,4581
Sisa 0.02545 0,22905 0,22905 0,4581
Kalsium hidroksida untuk mixer = 0,22905 kmol/jam x 74,014 kg/kmol
= 16,953 kg/jam
Asam sulfat di mixer = 0.02545 kmol/jam x 98,079 kg/kmol
= 2,4961 kg/jam
Gypsum hasil mixer = 0,22905 kmol/jam x 136,2191 kg/kmol
= 31,1862 kg/jam
Air hasil mixer = 0,4581 kmol/jam x 18,073 kg/kmol
= 8,2793 kg/jam
Sisa air = 2332,8097 kg/jam + 8,2793 kg/jam
= 2341,089 kg/jam
Neraca massa total pada Mixer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
14 16 17
Air 2332,8097 2341,089
Glukosa 1818,8371   1818,8371
Xylosa 572,3436   572,3436
NaOH 6,6468    6,6468
H2SO4 25,00865     2,4961
Ca(OH) 16,953  
Gypsum  31,1862
Subtotal 4755,6458 16,953 4772,5988
Total 4772,5988 4772,5988

9. Centrifuge
Fungsi : Untuk memisahkan gypsum dengan cairan

F17 F19
CENTRIFUG E

F18

Ket: F17 = aliran produk hasil mixer


F18 = aliran gypsum dari hasil proses centrifuge
F19 = aliran cairan dari hasil proses centrifuge menuju proses
fermentasi
Data :
1. Padatan yang terdapat dalam larutan berupa gypsum
2. Cairan yang terikut keluar bersama ampas = 10% dan sisanya menuju
fermentor
Perhitungan :
Total padatan :Gypsum = 31,1862kg/jam
Total = 31,1862 kg/jam

Total cairan :Glukosa = 1818,8371 kg/jam


Xylosa = 572,3436 kg/jam
Air = 2341,0890 kg/jam
NaOH = 6,6468 kg/jam
H2SO4 = 2,4961 kg/jam +
Total = 4741,4126 kg/jam
Cairan yang terikut keluar bersama ampas = 10% dan sisanya menuju tangki
penampungan
Massa cairan yang ikut ke padatan

= x massa padatan

= x 31,1862 kg/jam

= 3,4651 kg/jam
Maka banyaknya cairan yang ikut padatan :

Glukosa = x 3,4651 kg/jam

= 1,3292 kg/jam

Xylosa = x 3,4651 kg/jam

= 0,4182 kg/jam

Air = x 3,4651 kg/jam

= 1,7109 kg/jam

NaOH = x 3,4651 kg/jam

= 0,0048 kg/jam
H2SO4 = x 3,4651 kg/jam

= 0,0018 kg/jam
Sisa cairan yang keluar menuju fermentor:
Gluksoa = (1818,8371 - 1,3292) kg/jam
= 1817,5079 kg/jam
Xylosa = (572,3436 - 0,4182) kg/jam
= 571,9254 kg/jam
Air = (2341,0890 - 1,7109) kg/jam
= 2339,3781 kg/jam
NaOH = (6,6468 - 0,0048) kg/jam
= 6,642 kg/jam
H2SO4 = (2,4961- 0,0018) kg/jam
= 2,4943 kg/jam

Neraca massa total pada Centrifuge


Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
17 19 18
Air 2341,089 2339,3781 1,7109
Glukosa 1818,8371 1817,5079 1,3292
Xylosa 572,3436 571,9254 0,4182
NaOH  6,6468 6,642 0,0048
H2SO4   2,4961 2,4943 0,0018
Gypsum  31,1862 31,1862
Subtotal 4772,5988 4737,9477 34,6511
Total 4772,5988 4772,5988

10. Fermentor
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya proses fermentasi glukosa menjadi
etanol.
F20 F21 F22

F19 F12 3
FERMENTOR

Ket: F19 = aliran filtrat dari centrifuge


F20 = aliran Nutrien menuju ke fermentor
F21 = aliran yeast menuju ke fermentor
F22 = aliran CO2 hasil proses fermentasi
F23= aliran produk hasil proses fermentasi menuju ke destilasi
Pada fermentor, glukosa terkonversi 97% membentuk etanol dan CO2(Ansori
Rahman 1992)
Berat molekul :
Etanol = 46,0690 kg/kmol
CO2 = 44,009217 kg/kmol
Nutrien yang ditambahkan
= 0,4 % x substrat
=0,4 % x 1817,5079 kg/jam
=7,27003 kg/jam (E.,Gumbira Said,1984)
Yeast yang ditambahkan =0,5% x substrat
=0,5% x 1817,5079 kg/jam
= 9,0875 kg/jam (E.,Gumbira Said,1984)
Konversi 97% (Ansori Rahman,1992)

kmol C6H12O6 =

=10,0885 kmol/jam
C6H12O6 2C2H5OH+2CO2
mula-mula 10,0885
Reaksi 9,7858   19,5716 19,5716
Sisa 0,3027 19,5716 19,5716
Glukosa yang bersisa = 0,3027 kmol/jam x 180,1556 kg/kmol
= 54,5331 kg/jam
Etanol terbentuk = 19,5716 kmol/jam x 46,0690 kg/kmol
= 901,6440 kg/jam
CO2 yang terbentuk = 19,5716 kmol/jam x 44,009217 kg/kmol
= 861,33079 kg/jam
Asumsi : Nutrien habis terkonsumsi oleh yeast
Yeast yang keluar = yeast yang ditambahkan + nutrien yang dikonsumsi
= 9,0875 kg/jam + 7,27003 kg/jam
= 16,3575 kg/jam
Neraca massa total pada Fermentor
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komposisi
19 20 21 22 23
Glukosa 1817,5079     54,5331
Xylosa 571,9254     571,9254
Air 2339,3781     2339,3781
NaOH 6,642     6,642
H2SO4 2,4943     2,4943
Nutrien 7,27003    
Yeast 9,0875 16,3575
Etanol     901,6440
CO2     861,33079
Subtotal 4737,9477 7,27003 9,0875 861,33079 3892,9744
Total 4754,3052 4754,3052

11. Destilasi
Fungsi : Untuk memurnikan C2H5OH menjadi 96 %

F23
DESTI LAS I
F25

F24

Ket: F23 = aliran filtrat dari hasil proses fermentasi


F24 = aliran bottom hasil proses destilasi
F25 = aliran etanol hasil proses destilasi menuju ke evaporator

F
Komposisi xF
kg/jam Kmol
Etanol 901,6440 19,5711 0,1273
Air 2339,3781 129.8552 0,8447
Glukosa 54,5331 0,3027 0,0019
Xylosa 571,9254 3,8095 0,0248
NaOH 6,642 0,1660 0,0012
H2SO4 2,4943 0,0254 0,0001
Total 3876,6169 153,7299 1,0000

D W
xD xW
Kmol kg/jam Kmol kg/jam
18,7882 843,2996 0,9243 0,7829 36,0658 0,0121
2,5971 69,0661 0,0757 127,2581 2292,5905 0,7734
    0,3027 54,5331 0,0184
    3,8095 571,9254 0,1929
    0,1660 6,642 0,0022
    0,0254 2,4943 0,0010
21,3853 912,3657 1,0000 132,3446 2964,2511 1,0000

Asumsi :
1. 96% dari total umpan etanol berada di destilat
2. 98% dari total umpan air berada di bottom
Etanol pada destilat = 96% x kmol etanol
= 96% x 19,5711
= 18,7882 kmol
Sehingga
xiF x F = yiD x D + xiW x W
0,1273 x 153,7299 = 18,7882+ xiW x W
xiW x W = 1,0416 kmol
Air pada bottom = 98% x kmol air
= 98% x 129,8552
= 127,2581 kmol
xiF x F = yiD x D + xiW x W
0,8447 x 153,7299 = yiD x D + 127,2581
yiD x D = 1,0204 kmol
a. Komposisi etanol

yiD =

= 0,8786

xiW =

= 0,0074
b. Komposisi air

yiD =

= 0,0477

xiW =

= 0,9611
c. Komposisi glukosa
xiW =

= 0,0022
d. Komposisi xylosa

xiW =

= 0,0280
e. Komposisi NaOH

xiW =

= 0,0012
f. Komposisi H2SO4

xiW =

= 0,0001
Fraksi komponen pada distilat dan bottom
Komponen yiD xiW
Etanol 0,9243 0,0074
Air 0,0757 0,9611
Glukosa   0,0022
Xylosa   0,0280
NaOH   0,0012
H2SO4   0,0001
Total 1,0000 1,0000

Menentukan boiling point, dew point dan bubble point


Menggunakan persamaan Antoine

Log 10 Pi = A + + C Log10T + DT + ET2

Keterangan :
A,B,C,D,E = konstanta
Pi = tekanan uap komponen i
T = temperature (K)
Konstanta untuk tiap-tiap komponen dapat dilihat pada tabel berikut :
Komponen A B C D E
Etanol 23,8442 -2,8642E+03 -5,0474E+00 3,7448E-11 2,7316E-07
Air 29,8605 -3,1522,E+03 -7,3037,E+00 2,4247,E-09 1,8090,E-06
NaOH -48,2774 -1,9340E+03 1,7000E+01 2,9640E-11 -8,7510E-07
H2SO4 2,0582 -4,1924E+03 3,2578E+00 -1,1224E-03 5,5371E-07
(Yaws, Carl C.,1999)
Untuk komponen glukosa dan xylosa
Jumlah Grup Δ
Grup
Glukosa Xylosa Tb (K) Tc (K) Pc (bar)
-CH- 4 3 21,74 0,0164 0,002
-OH- 5 4 92,88 0,0741 0,0112
-CH2- 1 1 22,88 0,0189 0
CHO 1 1 72,24 0,0379 0,003
(Reid, Robert C.,1987)

Tb = 198 + ΣTb
Tc = Tb [0,584+ 0,965 ΣΔTc - ( ΣΔTc)2]-1
Pc = (0,113 + 0,0032na - ΣΔP)-2
Tr = T / Tc
Tbr = Tb / Tc
h =

ln Pi = h (1 - )

Ki = Pi / Pt
Yi = Ki x Xi
αi = Ki / Kc
ΣTb glukosa
= (4(-CH-)x 21,74)+(5(-OH-)x 92,88) + (1(-CH2-)x22,88)+(1(-CHO-) x 72,24)
= 646,48 K
ΣTb xylosa
= (3(-CH-)x 21,74)+(4(-OH-)x 92,88) + (1(-CH2-)x22,88)+(1(-CHO-) x 72,24)
= 531,86 K

Komponen ΣΔTb ΣTc ΣΔPc Na Tb Tc Pc


Glukosa 646,48 0,4929 0,0670 22 844,4800 1034,017 73,8064
Xylosa 531,86 0,4024 0,0538 20 729,8600 900,6278 65,8838

Menentukan temperatur dew point destilat (Tdew)


Untuk menetukan Tdew distilat,dilakukan trial T pada tekanan 1 atm sehingga

didapatkan nilai Kc =

T trial = 82 C = 355 K

Pt (tekanan operasi) = 1 atm = 101,325 kPa


Komponen Pi Ki Αi Yi yi/αi
Etanol 15,8787 0.1567 0.7458 0,9487 1.2720
Air = R 21.2873 0.2101 1,0000 0,0513 0.0513
        Σyi/αi 1.3233

Kc = i

= 1.3233
Menentukan temperatur bubble point bottom (Tbubble)
Untuk mendapatkan Tbubble bottom, dilakukan trial T pada tekanan 1 atm sehingga

didapatkan Kc =

T trial = 101 C = 374 K

Komponen Tr Tbr H
Glukosa 0,3433 0,8167 19,1064
Xylosa 0,3942 0,8104 17,8428

Komponen Pi Ki Αi XiW αi,Xi yi


Etanol 16.2241 0.1601 0.7482 0,0121 0,0091 0,0117
Air 21.6852 0.2140 1,0000 0,7734 0,7734 0,9959
Glukosa 1.345E-16 1.327E-21 6.201E-21 0,0184 1.141E-22 1.472E-22
Xylosa 1.230E-12 1.214E-17 5.673E-17 0,1929 1.094E-17 1.409E-17
NaOH -5.36E+01 -5.29E-01 2.47E+00 0,0022 -5.435E-03 -6.998E-03
H2SO4 -9.49E+00 -9.37E-02 4.38E-01 0,0010 -4.378E-04 -5.638E-04
        Σαi.Xi 0,7766 1,0000

Kc =

= = 1,2876

Menentukan temperature Boiling Point


Untuk mendapatkan Tbubble bottom, dilakukan trial T pada tekanan 1 atm sehingga

didapatkan Kc =

T trial = 97 C = 370 K

Komponen Tr Tbr H
Glukosa 0,3578 0,8167 19,1064
Xylosa 0,4108 0,8104 17,8428

Komponen Pi Ki Αi Xi αi,Xi
Etanol 16.1405 0.1593 0.7476 0,1273 0.0952
Air 21.5887 0.2131 1,0000 0,8447 0,8447
Glukosa 1.28E-15 1.27E-20 5.94E-20 0,0019 1.130E-22
Xylosa 7.71E-12 7.61E-17 3.57E-16 0,0248 8.854E-18
NaOH -5.36E+01 -5.29E-01 -2.48E+00 0,0012 -2.98E-03
H2SO4 -9.61E+00 -9.49E-02 -4.45E-01 0,0001 -4.45E-05
        Σαi,Xi 0.9368

Kc =

= = 1.067

Menghitung laju reflukx minimum destilat (R):


Laju refluks destilat dihitung dengan menggunakan persamaan:

1- q =

Rm + 1 = (Geankoplis,1997)

Umpan masuk pada boiling point (q =1), maka 1 –q = 0,


Menghitung suhu rata-rata

Tav =

= 91,5
Trial = 0.48

Tabel penentuan nilai

Komponen xiF xiD Ki Αi Σ αi. xiF / αi - θ Σ αi. xiD / αi - θ

Etanol 0,1273 0,9027 0,1581 0.7469 3,5100 2,8909


Air 0,8447 0,0973 0,2117 1,0000 1,8014 1,4837
Glukosa 0,0019 0,0000 0,0000 0,0000 -0,1796 0,0000
Xylosa 0,0248 0,0000 0,0000 0,0000 -1,00E+00 0,0000
NaOH 0,0012 0,0000 0,0000 0,0000 -1,95E+00 0,0000
H2SO4 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 -1,95E+00 0,0000
          0,0000 4,3745

a) Kondensor

Rm + 1 =

Rm + 1 = 4,3745

Rm = 3,3745
RD = 1,2. Rm = 1,2 x 3,3745 = 4,0494
Dimana : D = 21,3853 kmol/jam
L = 4,0494 x 21,3853 kmol/jam
L/D = 86,5976
V = D (R+1)
= 21,3853 (4,0494+ 1)
= 107,9829 kmol/jam

Vd Ld
Komponen XiD
(kmol) (kg) (kmol) (kg)
Etanol 0,9027 97,4762 4490,5726 78,1717 3601,2451
Air 0,0973 10,5067 189,2782 8,4259 151,7926
Total 107,9829 4679,8508 86,5976 3753,0377
D
Komponen XiD
(kmol) (kg)
Etanol 0,9027 19,3053 889,3643
Air 0,0973 2,0800 37,4712
Total 21,3853 926,8355

b) Reboiler
Vd = Vb + (1-q) F
Karena feed masuk pada boiling point maka q = 1, sehingga
Vd = 0 + Vb
Vd = Vb
= 97,4762 kmol/jam
LN = Vb + W
= (97,4762 + 1,0416) kmol/jam
= 98,5178 kmol/jam

Komponen LN (kmol/jam) Vb (kmol/jam) W (kmol/jam)


Etanol 98,5178 97,4762 1,0416
Air 137,7648 10,5067 127,2581
Glukosa 0,3027 0,0000 0,3027
Xylosa 3,8095 0,0000 3,8095
NaOH 0,1660 0,0000 0,1660
H2SO4 0,0254 0,0000 0,0254
Total 240,5862 107,9829 132,6033

Neraca massa total pada Destilasi menuju Evaporator


Keluar (kg/jam)
Masuk (kg/jam)
Komponen Destilat Bottom
23 25 24
Etanol 901,6440 889,3643 12,2797
Air 2339,3781 37,4712 2301,9069
Glukosa 54,5331   54,5331
Xylosa 571,9254   571,9254
NaOH 6,642   6,642
H2SO4 2,4943   2,4943
Subtotal 3876,6169 926,8355 2949,7814
Total 3876,6169 3876,6169
12. Evaporator
Fungsi : Untuk memurnikan C2H5OH menjadi 99.8 %

F26

F25 F27
EV AP ORATO R

Ket: F25 = aliran hasil proses destilasi menuju ke evaporator


F26 = aliran air yang menguap
F27 = aliran produk
Komponen Massa (kg)
Etanol 889,3643
Air 37,4712
Total 926,8355
Komposisi feed mula-mula adalah:
Etanol 96% = 889,3643 kg
Air 4% = 37,4712 kg
Komposisi final produk yang diinginkan adalah:
Etanol = 99,8%
Air = 0,2 %
Diasumsikan tidak terjadi pengurangan massa pada komponen C2H5OH selama
proses evaporator, Sehingga untuk menentukan jumlah H2O yang menguap ,
Etanol 99,8% = 889,3643 kg
Etanol 100% = x kg

x kg =

= 891,1466 kg
kg H2O dalam C2H5OH 99,8 %
= x kg – kg C2H5OH 99,8 %
=889,3643 – 891,1466
= 8,2177 kg
H2O yang menguap
= kmol H2O dalam feed – kmol H2O dalam C2H5OH 99,8 %
= 37,4712 – 8,2177
= 29,2535 kg

Keluar (kg/jam)
Masuk (kg/jam)
Komponen Produk Air menguap
25 26 27
Etanol 8893,643 8893,643
Air 374,712 82,177 29,2535
Subtotal 9268,355 897,582 29,2535
Total 9268,355 9268,355

Anda mungkin juga menyukai