Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. KERITING RAMBUT DASAR

PRODI S1 PEND. TATA RIAS

Skor Nilai:

e- Jurnal Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Padang

(PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN ROTTO DAN MAGIC ROLLER


TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN PADA RAMBUT KASAR)

AULIA GLORA MENTARI

Nama Mahasiswa : Dwi Aprilia Miadi

NIM : 5193344007

Dosen Pengampu : Dra. Rohana Aritonang, M.Pd

Almaida Vebibina, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Keriting Rambut Dasar

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga penulis masih dapat menyelesaikan “critical jurnal report” ini. Critical
Jurnal Report ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Keriting
Rambut Dasar, semoga Critical Jurnal Report ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan
bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa critical jurnal report ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical jurnal report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

                                                                                                          Binjai, 1 Maret 2021

Dwi Aprilia Miadi

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan..................................................................................................1

1.1.Rasionalisasi pentingnya Critical Jurnal Review...........................................1

1.2.Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review.......................................................1

1.3.Manfaat Critical Jurnal Review.......................................................................1

Bab II Ringkasan Isi Jurnal...................................................................................2

2.1. Analisis Jurnal 1...................................................................................................2

2.2 Analisis jurnal 2.....................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI CJR
Critical Jurnal Report merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik, mengulas suatu jurnal. Dalam membuat Critical Jurnal Report yang
dilakukan ialah mengulas isi jurnal, ditinjau dari segi ulasan yang dilakukan didasarkan
pada argumentasi dan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mengulas
sebuah Journal kita dapat memperolehnya melalui membaca jurnal itu terlebih dahulu
kemudian meringkas isi jurnal lalu membandingkan dengan jurnal lainnya, serta
mengkritik kelebihan dan kekurangan pada pembahasan isi journal tersebut.

B.Tujuan Penulisan CJR


Berdasarkan Raionalisasi pentingnya CJR diatas, tujuan penulisan Critical Jurnal
Report ini adalah:
 Mengulas artikel yang terdapat didalam Jurnal dengan cara membacanya.
 Melatih diri untuk perfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan suatu jurnal
 Membandingkan jurnal yang dianalisis dengan jurnal pembanding lainnya, serta
mengetahui kelemahan dan kekurangan isi jurnal tersebut.

C.Manfaat CJR
Berdasarkan Tujuan penulisan CJR diatas, Manfaat penulisan Critical Jurnal Report
ini adalah:
 Dapat mengetahui metode yang digunakan penulis sesuai dengan kondisi dan
lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini.
 Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengkritisi suatu jurnal.
 Menumbuhkan pola fikir kreatif dalam membandingkan jurnal yang satu dengan
yang lain.

1
Bab II
Ringkasan Isi Jurnal

2.1 Analisis jurnal 1

1 Judul PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN ROTTO DAN MAGIC


ROLLER TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT
DESAIN PADA RAMBUT KASAR
2 Jurnal e-Jurnal UNP
3 Download http://docplayer.info/96741501-Perbandingan-antara-penggunaan-rotto-
dan-magic-roller-terhadap-hasil-pengeritingan-rambut-desain-pada-
rambut-kasar-jurnal.html#download_tab_content
4 Volume dan Volume 2, Nomor 3
halaman
5 Tahun 2018
6 Penulis AULIA GLORA MENTARI
7 Reviewer Dwi Aprilia Miadi
8 Tanggal 1 maret 2021
9 ISSN -
10 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan
penelitian rotto dan magic roller pada rambut kasar terhadap hasil pengeritingan
rambut desain.
-Subjek objek dalam penelitian ini adalah beberapa wanita dari berbagai
penelitian kalangan dengan jumlah 6 (enam) orang untuk dijadikan sampel Teknik
analisis data yaitu menggunakan analisis uji t independen.
-Assesment Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi
data exsperiment) dengan desain Non equivalent control group design.
11 Pendahuluan
-Latar Teknik pengeritingan dalam tingkat kemajuannya yang sekarang hanya
belakang dan dapat dicapai berkat adanya usaha-usaha menuju kearah itu. Berbagai
teori cara dan upaya untuk menciptakan pengeritingan yang baik dan
sempurna agar seseorang dapat tampil prima terus saja berkembang.
Dengan semakin berkembangnya model pengeritingan rambut, semakin

2
dituntut kemampuan untuk menciptakan kreasi baru. Namun demikian,
teknik-teknik terdahulu akan tetap menjadi dasar bagi perkembangan
model-model terciptanya pengeritingan itu sendiri.Teknik pengeritingan
dalam perkembangannya mengalami kemajuan. Menurut Kurnia
(2013:18) pada zaman dahulu, seseorang ingin mengeriting rambutnya
dengan menggunakan cara yang sederhana tanpa menggunakan
kosmetik pengeritingan dengan alat seadanya. Dengan berkembangnya
zaman, pengeritingan yang dapat bertahan lama diperlukan alat yang
baru dan kosmetik atau obat keriting yang membuat rambut keriting
lebih lama.
Pada umumnya alat yang digunakan dalam proses pengeritingan
menggunakan rotto (curling roller).Namun, seiring dengan
berkembangnya zaman semakin banyak alat-alat baru dengan bentuk
dan ukuran yang bervariasi seperti magic roller, molton brown perming
(spiral sosis), chopstick perming, tissu perming, ring-rang perming, dll.
Menurut Endang (dalam Kurnia, 2013:18) rotto (curling roller) adalah
alat penggulung yang umum dipergunakan pada pelaksanaan
pengeritingan. Rotto terbuat dari bahan kanvas atau plastik,
berbedabeda ukuran dan bentuknya. Rusma, DKK (2015:95)
menjelaskan “rotto merupakan alat penggulung rambut pada proses
pengeritingan dengan berbagai ukuran, rotto disesuaikan dengan
panjang atau pendeknya rambut dan ikal yang diinginkan”. Rostamailis
(2008:342) juga menjelaskan bahwa rotto yang biasanya digunakan ada
2 (dua) macam yaitu rotto cekung dan rotto lurus.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada mahasiswi jurusan
Tata Rias dan Kecantikan yang telah melaksanakan praktek
pengeritingan, bahwa hasil pengeritingan yang dilakukan oleh
mahasiswi tersebut kurang bervariasi dan masih berpatokan kepada
teknik pengeritingan dasar. Hal ini dikarenakan pada saat praktek
pengeritingan masih menggunakan alat penggulung dan teknik-teknik
yang lama dan hasil ikal yang dihasilkan menjadi kurang bertahan lama

3
dan kurang rapi. Sehingga pada saat terjun ke lapangan mahasiswi
tersebut kurang memahami teknik pengeritingan dengan penggunaan
alat penggulung lainnya. Begitu pula di industri yaitu pada beberapa
penata rambut, pada saat proses pengeritingan para stylistkurang
memperhatikan jenis rambut dan mendiagnosa keadaan kepala klien
yang akan dilakukan proses pengeritingan sehingga pada hasil
pengeritingan akan timbulfaktor-faktor yang mempengaruhi gagalnya
dalam pengertingan rambut. Kurang tepatnya alat penggulung juga
mempengaruhi hasil ikal yang kurang sempurna pada saat
pengeritingan rambut. (Rusma DKK, 2015).
12 Metode
penelitian
-Langkah Desain penelitian non equivalent control group design yaitu untuk
penelitian menjelaskan pengaruh pengaplikasian alat penggulung dan jenis rambut
terhadap pengeritingan rambut desain. Sampel dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu eksperimen 1 (B1) dan kelompok
eksperimen 2 (B2) Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling yaitu teknik pemilihan sekelompok subjek
didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang erat dengan ciri-ciri populasi yang
sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini 6 orang
wanita dari berbagai kalangan. Tempat penelitian dilakukan di
Workshop Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan,
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang. Teknik
analisis data dilakukan dengan menggunakan menggunakan uji t.
-Hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil bentuk ikal
penelitian pada kedua kelompok perlakuan ( p = 0.001) dimana ditemukan nilai
rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan Rotto (X1) yaitu sebesar
4.07. Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan setelah 48 Jam
didapatkan nilai p = 0.002 (p< 0.05), dimana ditemukan niai rata rata
tertinggi didapatkan pada penggunaan Rotto (X1) yaitu sebesar 3.33.
Terdapat perbedaan signifikan tingkat lama waktu pengerjaan
pengeritingan (p = 0.003), dimana ditemukan niai rata rata tertinggi

4
didapatkan pada penggunaan Magic Roller (X2) yaitu sebesar 4.20.
Pada penelitian ini ditemukan penggunaan alat terbaik pada kelompok
menggunakan rotto (X1) dari segi indikator hasil bentuk ikal , tingkat
ketahanan setelah 48 jam. Maka peneliti menyarankan kepada penata
rambut (hairstylist) menggunakan rotto untuk mengeritingkan rambut
klien
13 Analisis
Jurnal
-Kekuatan  Menggunakan bahasa yang mudah di pahami
jurnal  Judul dengan isi nya sangat relevan
 Dilengkapi dengan tabel sehingga mempermudah pembaca
dalam memahami maksud penulis
-Kelemahan  Langkah penelitian tidak dijelaskan secara detail
jurnal  Tidak terdapat issn
14 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil bentuk ikal pada kedua kelompok
perlakuan, ( p = 0.001) dimana ditemukan nilai rata rata tertinggi
didapatkan pada penggunaan Rotto (X1) yaitu sebesar 4.07.
2. Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan setelah 48 Jam
didapatkan nilai p = 0.002 (p< 0.05), dimana ditemukan niai rata
rata tertinggi didapatkan pada penggunaan Rotto (X1) yaitu sebesar
3.33. Terdapat perbedaan signifikan tingkat lama waktu pengerjaan
pengeritingan (p = 0.003), dimana ditemukan niai rata rata tertinggi
didapatkan pada penggunaan Magic Roller (X2) yaitu sebesar 4.20.
15 Saran Pada penelitian ini ditemukan penggunaan alat terbaik pada kelompok
menggunakan rotto (X1) dari segi indikator hasil bentuk ikal , tingkat
ketahanan setelah 48 jam. Maka peneliti menyarankan kepada penata
rambut (hairstylist) menggunakan rotto untuk mengeritingkan rambut
klien. Hasil penelitian ini dapat menambah konsep dan teori yang
selanjutya berguna sebagai dasar dalam mengembangkan keilmuan di
bidang kecantikan. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar
melakukan penelitian tentang teknik pengeritingan yang cocok untuk

5
rambut kasar.

2.2 Analisis jurnal 2

1 Judul PERBANDINGAN HASIL PENGERITINGAN DESAIN DENGAN


TEKNIK ZIG-ZAG MENGGUNAKAN ALAT KERITING SPIRAL
SOSIS DAN MAGIC ROLLER
2 Jurnal e-Journal unesa
3 Download https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-
rias/article/download/21758/19948
4 Volume dan Volume 06 Nomor 3, hal 104 -108
halaman
5 Tahun Tahun 2017
6 Penulis Amilyah Rusyta Wati
7 Reviewer Dwi Aprilia Miadi
8 Tanggal 1Maret 2021
9 ISSN -
10 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui hasil pengertingan
penelitian menggunakan teknik zig-zag dengan menggunakan alat keriting Spiral
SosisMagic rollerdanhasil yang terbaikdari 2 alat tersebut
-Subjek 20 orang (dosen4, mahasiswa 16)
penelitian
-Assesment Teknik analisis data yang digunakan adalah t-test. Hasil penelitian
data menunjukkan nilai uji t didapat nilai 2,147 dengan nilai signifikan
0,085 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan apabila Ha diterima yang
berarti terdapat perbandingan penggunaan jenis alat penggulungan
terhadap hasil pengeritingan
11 Pendahuluan
-Latar Mengeriting rambut sudah dikenal berabad-abad tahun yang lalu, sejak
belakang dan zaman Mesir Purba kurang lebih 4000 tahun yang lalu, bahkan mungkin
teori sudah lebih tua dari itu. Pada zaman itu, masih belum membedakan
antara pratata dan pengeritingan. Rambut yang akan dikeriting,
digulung dengan sepotong kayu, kemudian dilapisi dengan tanah liat

6
basah dan dikeringkan dengan panas matahari. Setelah keriting, tanah
liat dibersihkan dan rambut dilepas dari gulungan. Sebelum akhir abad
XIX berabad-abad kemudian setelah zaman Mesir Purba, terjadilah
sedikit perubahan dari cara dan teknik pengeritingan tersebut, yang
diambil alih oleh bangsa yunani, lalu diteruskan oleh bangsa romawi
dan berkembang keseluruh dunia. Belajar dari percobaan dan
kegagalan, manusia terus mencari metode-metode yang lebih baru,
dengan peralatan dan obat keriting yang baik dan memadai.
Trend pengeritingan hingga saat ini masih berkembang pesat
dimasyarakat modern yang dimana masih banyak yang berminat untuk
mengeriting rambut mereka dengan berbagai alasan, seperti ingin
mengikuti trend, menutupi kekurangan pada rambut, ingin membentuk
ikal s yang bergelombang besar. Untuk mewujudkan pengeritingan
berbentuk s yang besar tersebut tidak hanya menggunakan Rotto tetapi
dapat menggunakan alat keriting Molton Brown Perming (Spiral Sosis)
dan Magic Roller dengan menggunakan teknik zig-zag untuk
menghasilkan keriting yang natural.
Magic roller adalah merupakan peralatan keriting tebaru dari china.
Magic roller lebih mudah digunakan dari pada rotto, hasil keriting juga
akan terlihat lebih alami. Magic roller tidak menyebabkan kerusakan
rambut, karena tidak menimbulkan panas. Bentuk magic roller ini
adalah spiral, sehingga terdapat stick untuk memasukan rambut
kedalam spiral tersebut, penggunaan pada magic roller tidak seperti
rotto yang digulung terlebih dahulu dari ujung sampai ke pangkal .
Kurnia L ( 2016:36 )
Berdasarkan pengertian pengeritingan tersebut untuk mendapatkan ikal
yang berbentuk S yang bergelombang besar yang jatuh secara wajar,
tidak hanya menggunakan rotto saja tetapi dapat menggunakan alat
spiral sosis dan Magic Roller. Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan oleh Lamhot Kurnia K. Simatupang fakultas teknik
Universitas negeri Surabaya : (2016) dengan judul " Pengaruh

7
Penggunaan Jenis Alat penggulungan Terhadap Hasil Pengeritingan
Rambut Desain Antara Rotto Dan Magic Roller " hasil penelitian
tersebut menyebutkan bawah menggunakan magic roller mendapatkan
keriting S yang kurang berbentuk.
12 Metode
penelitian
-Langkah Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian experimen. Menurut
penelitian hasan (2009:10) penelitian experimen adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta
diadakannya kontrol terhadap objek peneliti serta diadakanya kontrol
terhadap variabel tertentu. Peneliti ini dilakukan dengan memberi
perlakuan pada variabel-variabel yang satu dengan yang lain, dalam
penelitian ini variabel yang dibandingkan adalah mengetahui pengaruh
alat pengeritingan Molto Brown Perming (Spiral Sosis) dan Magic
Roller .
Metode pengamatan ( observasi ) Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi terhadap
pengaruh penggunaan teknik penggulungan terhadap hasil
pengeritingan rambut dengan menggunakan alat keriting Molto Brown
Perming (Spiral Sosis) dan Magic Roller Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah obsever dengan melibatkan 20 obsever, yang
terdiri dari 3 dosen dan 17 mahasiswa tata rias yang telah lulus mata
kuliah pengeritingan. Adapun aspek yang diaamati dalam metode
observasi adalah hasil ikal pengeritingan, elastisitas rambut, kualitas
rambut, target pencapaian .
Metode analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengelolah, meneliti atau menganalisis data serta membuktikan
kebenaran data yang diperoleh. Analisis data merupakan jawaban dari
suatu permasalahan
-Hasil Berdasarkan hasil uji independen sample test dengan taraf kepercayaan
penelitian 95%terdapat 2 grup yang masing-masing grup terdiri dari 20 sampel
dapat disimpulkan pengeritingan dengan alat Spiral Sosis memberi

8
pengaruh yang terbaik pada pengeritingan rambut secara signifikan
dengan nilai rata-rata 73,00 bila dibandingkan dengan Magic Roller
yang memiliki rata-rata sebesar 66,33
13 Analisis
Jurnal
-Kekuatan  Langkah penelitian dijelaskan secara detail
jurnal  Menggunakan bahasa yang mudah di pahami
 Dilengkapi dengan tabel sehingga mempermudah pembaca
dalam memahami maksud penulis
-Kelemahan  Tidak terdapat issn
jurnal
14 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat
dirumuskan suatu kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat
dirumuskan suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengeritingan menggunakan alat Molto Brown Perming
(Spiral Sosis) mendapatkan nilai tertinggi dan termasuk kategori
baik untuk aspek hasil ikal rambut, elastisitas rambut, kualitas
rambut, dan target pencapaian.
2. Sedangkan hasil pengeritingan menggunakan alat Magic Roller
mendapatkan nilai kategori cukup baik yaitu aspek hasil ikal
rambut, elastisitas rambut dan target pencapaian sedangkan yang
termasuk kategori cukup baik yaitu aspek kualitas rambut
3. Berdasarkan hasil uji indepenten sample test dengan taraf
kepercayaan 95% terdapat 2 grup yang masing-masing grup terdiri
dari 20 sampel dapat disimpulkan pengeritingan dengan alat Spiral
Sosis memberi pengaruh yang terbaik pada pengeritingan rambut
secara signifikan dengan nilai rata-rata 73,00 bila dibandingkan
dengan Magic Roller yang memiliki rata-rata sebesar 66,33.Hasil
pengeritingan menggunakan alat Molto Brown Perming (Spiral
Sosis) mendapatkan nilai tertinggi dan termasuk kategori baik untuk
aspek hasil ikal rambut, elastisitas rambut, kualitas rambut, dan

9
target pencapaian.
4. Berdasarkan hasil uji indepenten sample test dengan taraf
kepercayaan 95% terdapat 2 grup yang masing-masing grup terdiri
dari 20 sampel dapat disimpulkan pengeritingan dengan alat Spiral
Sosis memberi pengaruh yang terbaik pada pengeritingan rambut
secara signifikan dengan nilai rata-rata 73,00 bila dibandingkan
dengan Magic Roller yang memiliki rata-rata sebesar 66,33.
15 Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data diatas dapat
disimpulkan saran sebagai berikut :
1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan tentang pengeritingan dengan
menggunakan alat yang berbeda seperti tissu perming, digital
perming dll
2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan jenis rambut
yang berbeda seperti pada rambut kering dan berminyak
3. Penggunaan Magic Roller untuk pengeritingan kurang maksimal
karena Penggunaan alat ini tidak menggunakan kertas toni yang
dimana kertas ini sangat membantu terlaksanya peresapan kosmetik
pengeritingan pada rambut.
4. Melakukan pengecekan rambut sesudah diberikan solution setiap 10
menit untuk memastikan penyerapan kosmetik pada rambut.
Apabila rambut belum berbentuk S maka bisa ditambahkan solution.

10

Anda mungkin juga menyukai