Anda di halaman 1dari 2

EDITORIAL

MENULIS PENGALAMAN EMOSIONAL

Penelitian Vequentina Indah, Tina Afiatin, dalam cinta dan rumah tangga dipanggil
dan Yulianti Dwi Astuti (2011) sebagaimana terlebih dahulu oleh Tuhan. Peristiwa
dimuat dalam Jurnal Intervensi Psikologi traumatis ini sungguh luar biasa mencabik-
edisi ini menggarisbawahi satu temuan cabik perasaannya sehingga para psikiater
penting, yaitu menuliskan pengalaman- Jerman yang menanganinya menyarankan
pengalaman emosional dapat menurunkan Habibie untuk mencurahkan perasaannya
tingkat depresi pada perempuan korban pada Ainun dengan cara menulis.
Habibie menuruti saran para psiakter
kekerasan (walaupun dalam kasus ini
tersebut. Hasilnya, Habibie bukan
tidak efektif lagi pada jangka waktu dua
hanya sedikit demi sedikit terbebas
minggu setelahnya).
dari keterpurukannya, tetapi apa yang
Penulis percaya bahwa aktivitas ditulisnya menjadi memori cinta yang
menuliskan pengalaman emosional dapat sangat inspiratif bagi anak bangsa.
digunakan untuk meredakan kondisi emosi
Pengalaman Habibie mengkonfirmasi
yang sedang terpuruk untuk kelompok
satu hal penting bahwa bila mengalami
individu yang lebih luas dibanding hanya
kondisi emosi yang sangat berat,
mereka yang mengalami depresi. Individu
seseorang dapat membuka buku
yang mengalami stres, kecemasan, dan
hariannya atau membuka laptopnya lalu
berbagai kondisi terpuruk lain dapat
menuliskannya satu demi satu peristiwa
mengurangi keterpurukan perasaannya
dan perasaan yang menyertai yang
dengan menulis. Menulis pengalaman
berkecamuk dalam dadanya. Pengalaman
emosi dapat membebaskan setiap pribadi
emosional yang ditulis hendaknya
dari perasaan-perasaan negatif yang
bukan hanya pengalaman negatif, tapi
mendera kehidupannya.
juga berbagai pengalaman positif yang
Contoh kasus yang akhir-akhir pernah dirasakannya. Kala menyusuri
menarik perhatian publik adalah sebagai- berbagai pengalaman emosional di masa
mana diceritakan oleh mantan Presiden lalu dan masa kini, kita bisa pastikan
RI Baharuddin Jusuf Habibie dalam buku bahwa sesungguhnya warna-warni indah
Habibie dan Ainun (2011). Habibie jauh lebih banyak kita alami dibanding
bercerita tentang kondisi emosinya yang dengan warna-warni suram. Kesadaran
benar-benar terpuruk manakala mendapati akan banyaknya pengalaman indah itu
istri yang begitu setia membersamainya akan secara halus menghadirkan perasaan

iii
bersyukur kepada Tuhan bahwa kita Kurangnya keberanian berakrab-akrab
berkesempatan mengecap begitu banyak dengan Tuhan menjadi hambatan
madu kehidupan. bagi seseorang untuk mengungkapkan
pengalaman emosionalnya kepada
Pilihan menuliskan pengalaman
Tuhan.
emosional ini menurut penulis lebih
menguntungkan dibandingkan dengan Karenanya, menulis pengalaman
pilihan yang lain, seperti menceritakan emosional untuk membantu meredakan
emosional itu kepada orang lain. Ketika berbagai emosi yang terpuruk atau
seseorang menceritakan perasaan-perasaan bergejolak dapat menjadi sesuatu yang
negatif-nya kepada orang lain, maka ia dijadikan media terapi mengurangi
membebani orang lain dengan kisah labilitas emosi individu. Adapun teknik
yang berat untuk dibiarkan mengembara penulisan yang perlu diperhatikan oleh
dalam alam pikirnya. Padahal di sisi lain, para penulis yang gelisah ini adalah
orang tersebut secara etika religius tidak tulis dan tulis terus apa yang di rasakan.
diperkenankan menceritakan kepada Tulisan yang dibuat tidak perlu diedit-
orang yang lain lagi. Dalam kondisi edit terlebih dahulu. Cara ini akan
demikian, cerita emosional yang kita mengalirkan secara deras semua perasaan
sampaikan kepada orang lain boleh jadi yang masih mengganjal di hati. Hal yang
akan menyandera pikiran dan perasaan penting untuk dilakukan adalah kalau
orang tersebut. isi dari tulisan itu didominasi perasaan
yang bersifat negatif, bagus juga untuk
Bagaimana dengan menceritakan
mengimbanginya dengan pengalaman
pengalaman emosional kepada Tuhan?
emosi positif yang pernah hadir dalam
Pilihan ini sesungguhnya bagus juga
hidup penulis. Pemanggilan kembali
untuk dilakukan. Artinya, Tuhan Yang
pengalaman emosi yang positif akan
Maha Mendengar dan Maha Melihat pasti
membantu hadirnya perasaan bersyukur
akan menjadi pendengar yang sangat baik
dan ide-ide positif terhadap kehidupan
atas segala keluh kesah kita. Yang jadi
dan masa depan kita.
problem adalah kebanyakan dari umat
beragama belum biasa berakrab-akrab Demikian. Wallahu a’lam bi ash-
dengan Tuhannya. Padahal Tuhan sendiri shawab. Bagaimana pendapat Anda?
bergantung pada prasangka umatnya.

H. Fuad Nashori
Email: fuadnashori@yahoo.com

iv

Anda mungkin juga menyukai