Anda di halaman 1dari 3

JUDUL BUKU: ALASAN UNTUK TETAP HIDUP

PENGARANG: MATT HAIG


PENERBIT ,TAHUN TERBIT: GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA,2018
JENIS BUKU:NON FIKSI
TEBAL HALAMAN: 266

BAB INFORMASI PENTING


PERNYATAAN Di awal buku ini, Matt Haig menganalogikan depresi
layaknya sebuah terowongan yang kedua ujungnya tertutup
rapat dan kita terjebak di dalamnya. Ia pun kala itu juga
berandai-anda.
Jika ia bisa melihat masa depan atau suatu harapan yang
lebih cerah daripada yang pernah ia alami, maka mungkinkah
salah satu ujung terowongan itu meledak dan ia akan melihat
sebuah cahaya.
Alasan untuk tetap hidup adalah buku yang berisi pengalaman
seseorang melewati fase depresi dalam hidupnya. Dari buku ini,
pembaca bisa melihat atau merasakan bahwa ada pola tertentu yang
dirasakan atau dialami oleh hampir semua orang yang depresi.
1.JATUH Rasanya ia ingin mati tapi hal itu tak sepenuhnya benar ia
hanya tak ingin hidup saja. Terdengar sangat membingungkan
nyatanya dua hal tersebut berbeda sebab tidak ingin hidup,
iaberharap tidak pernah ada atau lahir ke dunia sedangkan ingin
mati artinya kita pernah hidup terlebih dahulu.

Dirinya tetap memilih untuk bertahan untuk tetap hidup


meskipun apa yang ia jalani sulit,karena setelah berjalannya
waktu dan mengalami itu berulang ulang entah untuk ke 1000
kalinya. Pertama kali ia rasakan adalah Ini datang lagi” tapi
diakhir ia mengatakan bahwa “Saya pasti bisa melewati ini”,
bukan hanya dengan hal hal tersebut saja ia dapat bertahan
melewati setiap detik kehidupan yang berat, tanpa orang tua
dan Andrea kekasihnya Matt merasa, ia juga takkan sanggup
untuk bertahan.

"Depresi bukanlah sekadar 'merasa agak sedih'" ~ Matt Haig

Karena itu, kisah seseorang yang mampu menjalani hidup, melewati


fase terberat dalam hidup mereka saat berhadapan dengan depresi.
Adalah sebuah cara untuk menyatakan bahwa depresi itu nyata meski
sering menjadi misteri bagi penderitanya. Maka, dari itu kita harus
melakukan hal yang positif.
2.Bangkit Disisi lain, tak ada yang mustahil untuk ia lewati sendirian
juga. Saat itu ia pergi ke sebuah toko untuk membeli susu
serta marmite. Rasanya ia tak sanggup gangguan paniknya
datang namun dengan berusaha untuk tidak membiarkan
pikiran pikiran mengganggu itu menang akhirnya ia berhasil
untuk membeli semua itu dan kembali ke rumah orang tuanya.

Andrea percaya kala itu Matt membaik tapi dalam lubuk


hatinya masih tersirat “Tidak mudah menemani orang yang
depresi”.

"Sulit menjelaskan depresi kepada orang-orang yang belum


pernah mengalaminya." ~

Pengalaman yang dituliskan Matt, seolah membawa saya kembali


pada masa itu. Betapa kondisi awal dan segala halnya terlihat biasa
saja. Namun, tiba-tiba, sama seperti Matt, daku mengalami
kesulitan untuk tidur. Kemudian, merasakan kekosongan yang aneh.
Ada perasaan terkekang, kesepian dan hal membingungkan lainnya.
Hingga di titik tak tahu lagi harus berbuat apa.

3.Menjalani hidup Buku ini menegaskan bahwa kata-kata memang bisa


membebaskan kita maka jika pengalaman paling benar benar
bermanfaat bagi kita adalah membaca suatu buku yang kita
tulis sendiri.
Namun, membaca pengalaman pengalaman orang lain
yang juga menderita hal sama seperti mendapat suatu
penghiburan bagaimana mereka bertahan dan mengatasi
kesedihan mendalam. Bukan hanya itu, Matt merasa ia
mendapatkan secercah harapan dan berharap bahwa buku ini
pun dapat memberikan hal yang sama.

Depresi Adalah Hari Ketika Lidah Tidak Bisa Digerakkan

Kondisi depresi pada setiap orang itu berbeda. Matt pun


menyetujuinya. Bahkan, ia sendiri tak menyangkal jika ada orang-
orang yang bisa terbantu mengatasi situasi dan kondisi ini dengan
obat-obatan. Meskipun ia sendiri mengatakan bahwa obat justru
membuat kondisinya makin parah.
Tapi, setiap orang memiliki usaha berbeda dengan terapi yang
berbeda. Seperti yang dituliskan olehnya, "Ketika kita berusaha
untuk pulih, satu-satunya kebenaran yang penting adalah cara
yang paling pas untuk diri kita sendiri."
4.Bagian kehudupan Khususnya, stigma tentang laki-laki tidak boleh menangis hal
itu malah memperburuk keadaan di dunia nyata karena jumlah
laki laki lebih banyak yang melakukan upaya bunuh diri
dibandingkan perempuan, hal tersebut dapat terjadi karena laki-
laki menganggap penyakit kejiwaan sebagai suatu kelemahan
sehingga enggan mencari bantuan.

Dalam buku ini juga, Matt merasa bahwa ia akan gila sehingga
ia harus menyembunyikan ini semua dari dunia luar, ia takut
akan diangsingkan. Namun, nyatanya ia merasa hal tersebut
sangtlah ia sayangkan karena membicarakan secara lisan
maupun tulisan tentang depresi dapat membantunya untuk
terkoneksi kembali dengan dunia ini.

Dalam prosesnya menjalani depresi hingga pencarian sesuatu


yang mampu membuatnya bertahan. Sama sepertiku yang
mengalami hal serupa.hal tersebut terkadang membuat orang
bertahan untuk tetap hidup.

Ketika depresi menyelimut irasanya sangat malas Padahal buku


adalah sesuatu yang sebelumnya sangat membuatku semangat.
Hingga daku kehilangan minat dengan segala hal.

Komentar terhadap isi buku buku ini sesuai dengan tujuan Matt diawal ia berharap dapat
membantu orang orang dengan depresi keluar dari hal tersebut dan
mendapatkan kembali suatu pengharapan tentang kehidupan dan
masa depan yang lebih baik untuk mereka.

Bagi saya pribadi buku ini, berbagi cerita mengenai


Perjalanannya melewati depresi,serangan panik, hingga hal hal yang
membuat orang masih bertahan saat ini.menurut saya sangat bagus
untuk motivasi agar kita dapat melewati masa depresi

Orang tua/wali Pangkal Pinang 2023

Guru B.Indonesia

Anda mungkin juga menyukai