Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN NILAI PANCASILA DALAM BERDAGANG DI PASAR

WALIKUKUN

Aji Wulan Rahayu


190810301159
Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
ajiwulan111@gmail.com

Pengantar
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar ke 4 di
dunia setelah Tiongkok. Indonesia sendiri merupakan negara yang majemuk yang terdiri
dari berbagai bahasa, agama, suku, dan ras. Persatuan Indonesia didasari oleh perbedaan
masyarakat secara geografis, sejarah, dan latar belakang sosial budaya. Inilah yang
menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki banyak keaneragaman, yang mana hal itu
semua dipersatukan oleh ideologi sekaligus pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila.
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari Bahasa
Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Lima asas atau prinsip
inilah yang dijadikan tolak ukur masyarakat Indonesia dalam kehidupan berkebangsaan
meskipun banyak perbedan ditengah-tengah mereka.
Keaneragaman masyarakat Indonesia dapat dilihat pada perbedaan latar belakang
sosial budaya. Perbedaan ini mencakup banyak hal, salah satunya adalah profesi atau
pekerjaan masyarakat Indonesia. Banyaknya masyarakat Indonesia yang berpendidikan
rendah menyebabkan mereka hanya bekerja serabutan dengan gaji yang tidak tetap dan
tergolong kecil. Mayoritas masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani, namun tidak
sedikit dari mereka yang berprofesi sebagai pedagang, karena bertani memerlukan waktu
yang lumayan lama untuk menunggu waktu hingga panen tiba.
Kegiatan berdagang ini sangat mampu membantu perekonomian bangsa. Selain itu
manfaat adanya masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang tidak hanya dirasakan oleh
pemerintah saja namun masyarakat yang lain juga terbantu dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Perdagangan sendiri masuk di Indonesia berawal dari masuknya orang-orang dari
India dan Cina. Perdagangan tersebut merupakan perdagangan laut yang kemudian
berkembang pesat di Indonesia hingga saat ini. Mulanya hanya pasar tradisonal sekarang
ini berkembang menjadi pusat perbelanjaan yang modern dengan berbagai fasilitas yang
canggih serta berbagai jenis barang yang dijual. Namun, tetap saja peran pasar-pasar masih
sangat berpengaruh besar walaupun ditengah modernisasi ini.
Peran pasar tidak bisa lepas oleh kehidupan masyarakat. Pasar dijadikan wadah oleh
masyarakat untuk memperdagangkan barang mereka agar dapat memenuhi segala
kebutuhan. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pasar apalagi para
pedagang. Pedagang menjadikan pasar sudah seperti rumah untuk mencari nafkah.
Hubungan antara para pedagang dan pasar tidak dapat dipisahkan. Karena mereka
dua aspek yang saling membutuhkan satu sama lain atau berkaitan sangat erat, satu
kesatuan yang saling mengikat. Tidak bisa dibayangkan jika salah satu itu hilang dampak
yang dirasakan pasti sangat luas apalagi dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Dengan adanya ekonomi Pancasila yang mengacu pada lima sila Pancasila, membuat
perekonomian semakin tertata. Kebijakan ini sangat berorientasi pada rakyat, baik rakyat
kecil maupun rakyat elit. Kebijakan yang sangat merakyat, yang mengutamakan nilai nilai
yang ada dalam Pancasila sebagai landasan perekonomian. Yang mana dalam Pancasila
sendiri terkandung nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan yang kita jadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini juga yang membantu para pedagang dipasar untuk memudahkan mereka
dalam menjalankan kegiatan jual beli. Dalam kehidupan bermasyarakat pun mereka sudah
banyak menjunjung nilai Pancasila. Jadi dalam ekonomi Pancasila masyarakat sudah tidak
menjadi hal yang asing lagi, karena mayoritas sudah menerapkan hal itu dalam kehidupan
sehari-hari walaupun terkadang ada beberapa masyarakat yang kurang menyadari.

Latar belakang berdirinya pasar Walikukun


Pasar Walikukun merupakan pasar yang berada di Kecamatan Widodaren Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. Yang sudah berdiri sejak lama dan sudah mengalami berbagai proses
pembaruan dari berbagai aspek. Pasar Walikukun sendiri termasuk pasar yang terbesar se
kecamatan Widodaren yang mana juga banyak pasar-pasar lainnya yang saling bersaing
ketat dalam perdagangan.
Pasar walikukun sudah sejak lama berdiri namun tidak disertakan kapan tepatnya
pasar Walikukun ini berdiri, hanya diperkirakan saat terjadi GS30/PKI pasar Walikukun
telah berdiri. Letak pasar walikukun pun sangat strategis dimana tidak jauh dari berbagai
fasilitas umum seperti dekat dengan Stasiun Walikukun, Terminal Gendingan, dekat
dengan Puskesmas Walikukun, yang mana banyak sekali kerumunan orang yang melintasi
pasar Walikukun. Selain itu, akses untuk menuju ke pasar Walikukun pun sangat mudah,
dengan adanya alat transportasi umum seperti bis kecil, delman, ojek, becak, dan angkot.
Hal ini mempermudah para masyarakat yang tidak memiliki kendaraan bermotor.
Para pedagang dipasar Walikukun pun berasal dari beberapa daerah mulai dari dari
daerah Ngrambe, Gendingan, Karanganyar, Walikukun,Sine,Nduro, Ngawi Kota, yang
mana mayoritas dari mereka berasal dari daerah Ngawi Barat. Keadaan pasar walikukun
dari tahun ke tahun pun memiliki progres yang sangat baik. Yang dahulu sangat kumuh
namun setelah adanya kejadian kebakaran yang menghanguskan 8 kios pemerintah mulai
memperhatikan pasar ini.
Keberadaan pasar walikukun ini juga sangat patut dipergitungkan. Karena pasar ini
menjadi penyumbang terbesar kedua untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) setelah pasar
besar Ngawi. Selain banyaknya jumlah pedagang yang berasal dari lintas provinsi juga
dari banyaknya transaksi setiap harinya menjadikan pasar Walikukun selalu ramai.
Pertengahan Mei 2016 sudah dimulai pembuatan tempat relokasi sementara pedagang.
Sesuai rencana, Pemkab Ngawi akan merenovasi pasar Walikukun ini. Nilai proyeknya
mencapai 7 Milyar
Pasar yang sudah banyak mengalami pembaruan ini mengandung berbagai nilai-nilai
Pancasila didalamnya. Selain itu, didalam pasar Walikukun pun banyak toko dengan jenis
barang yang berbeda mulai dari sayur, daging, perbotan rumah tangga, toko emas, baju,
warung makanan dan para pedagang yang menjual jajanan tempo dulu yang mana
sekarang ini sangat jarang dijual. Pasar Walikukun berbeda dengan pasar yang ada di kota
besar karena dilihat dari lingkungan dan masyarakatnya yang masih mengedepankan nilai
gotong royong dan kekeluargaan. Sehingga dari situ berdampak pada sistem cara mereka
jual beli. Mereka sangat menjunjung nilai toleransi dalam berdagang, bersaing secara sehat
dan tidak mengolok atau tidak menjatukan satu sama lain walaupun mereka sama-sama
pedagang dengan jenis yang sama. Dan tidak jarang mereka saling membantu dalam jual
mejual barang, jika penjual A barangnya sudah terjual habis sedangkan pedagang B belum
maka secara otomatis penjual A akan membantu menjual barang B.
Dalam kehidupan didalam pasar pun mereka sangat adem ayem. Tingkat
perselisihan antar pedagang sangat kecil karena menganggap bahwa mereka satu kesatuan,
sama-sama mencari nafkah untuk menghidupi keluarga mereka. Masyarakat sekitar pun
banyak terbantu oleh adanya berbagai pedagang di pasar walikukun itu. Kebutuhan
masyarakat terpenuhi dengan tidak perlu berpergian jauh sampai ke kota yang mana
memakan waktu cukup lama. Jam buka pasar Walikukun pun sangat sistematis dari pasar
sore jam 5, pasar pagi jam 2 pagi sampai jam 6 pagi, dan siang sekitar sampai jam 3 sore.
Dengan jam buka yang sistematis ini memudahkan masyarakat jika membutuhkan suatu
barang yang mendadak apalagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin berbelanja sayur-sayuran
segar.
Pedagang dipasar Walikukun rata-rata berpendidikan rendah, namun tidak menutup
kemungkinan mereka tidak tahu akan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan pandangan
hidup. Walaupun tidak mengenyam pendidikan yang cukup mereka tetap memiliki nilai
moral, yang mana nilai moral itu lahir dari penerapan Pancasila.

Peran dan fungsi pancasila dalam berdagang


Peran Pancasila bagi bangsa Indonesia sangatlah penting. Adanya Pancasila ini
mempersatukan perbedaan-perbedaan rakyat Indonesia. dengan begitu kehidupan
masyarakat Indonesia menjadi terjamin dari segala aspek.
Pancasila mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, rakyat Indonesia menjadi
merasa aman dan nyaman atas kehidupan mereka karena sudah dijamin untuk mereka
mendapatkan keadilan sesama warga Indonesia dan dapat hidup dengan sejahtera tanpa
gangguan baik dari dalam maupun luar. Hal ini sudah dirasakan oleh para pedagang di
pasar Walikukun, dapat dilihat dari pembagian tempat berdagang mereka yang memiliki
lebar dan luas yang sama antar pedagang, tidak ada pedagang yang mendapatkan tempat
lebih luas dibanding lainnya. Sehingga mereka berdagang dengan damai tanpa ada
minoritas kekuasaan.
Pancasila menjamin harkat dan martabat. Dapat dijabarkan bahwa Pancasila
mengatur tiap-tiap orang untuk hormat menghormati, tidak saling menjatuhkan, tidak
menghina, dan saling menghargai satu sama lain. Sikap-sikap atau perilaku tersebut juga
sudah diterapkan oleh pedagang di pasar Walikukun. Mereka tetap bisa berjualan
berdampingan walaupun terjadi persaingan ditengah-tengah mereka, mulai dari barang
yang dijual sama, pelanggan yang berpindah, tingkat penjualan dan masih banyak lagi.
Namun, itu tidak membuat mereka menjatuhkan pedagang lain dan masih tetap saling
menghargai meski penjualan pedagang lain lebih tinggi, dengan tetap bertegur sapa satu
sama lain.
Pancasila menjamin kebebasan dalam memeluk agama dan kepercayaan. Dijelaskan
pada sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” rakyat Indonesia diberi kebebasan
untuk memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Sehingga kita tidak boleh memaksakan kepercayaan kita terhadap orang lain serta kita
harus menghormati hari-hari perayaan agama mereka dan menghormati ketika mereka
melakukan ibadah . Peran ini juga sudah dirasakan oleh para pedagang di pasar
Walikukun. Ditunjukan dengan adanya masjid yang berada di dalam pasar yang mana
digunakan unuk melakukan ibadah bagi pedagang yang beragama Islam, padahal pedagang
di pasar Walikukun tidak hanya terdiri dari pemeluk agama Islam tetapi juga ada Kristen
dan Khonghucu. Tetapi mereka tetep menoleransi hak tersebut karena mayoritas beragama
Islam.
Pancasila menjamin terwujudnya kesatuan dan persatuan masyarakat. Masyrakat
Indonesia terdiri dari mulai Sabang sampai Merauke ynag memiliki berbagai macam suku,
ras, kebudayaan, dan adat istiadat. Dengan adanya perbedaan itu masyarakat Indonesia
dapat hidup berdampingan, saling menghormati dan menghargai, serta jika ada suatu
masalah mereka mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat. Sehingga tidak
terjadi sebuah perpecahan atau perselisihan yang mengakibatkan mereka menjadi bersifat
individualisme. Hal ini diterapkan oleh para pedagang yang ada di pasar Walikukun yang
mana dalam penyelesaian suatau masalah mereka mengedepankan musyawarah untuk
mufakat jadi tidak main hakim sendiri atau mementingkan kepentingan sendiri atau
kelompok.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup. Pancasila dijadikan sebagai pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup serta petunjuk dalam melakukan suatu sikap,
tindakan, dan perilaku. Fungsi ini digunakan oleh para pedagang dipasar Walikukun
seperti dalam bertutur kata mereka pasti akan menyaring terlebih dahulu apakah kalimat
yang mereka ucapkan akan melukai atau menyinggung perasaan pedagang lain atau
pembeli atau tidak. Serta cara mereka memperdagangkan dagangan mereka.
Fungsi Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia tertuang pada alinea ke 4 yaitu memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dari beberapa
tujuan itu para pedagang dipasar Walikukun telah membantu dalam mensejahterakan
kehidupan mereka serta masyarakat dengan membantu menyediakan barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Jadi barang yang dibutuhkan masyarakat sudah
tersedia, sehingga kehidupan masayarakat setempat merasa terpenuhi karena adanya
pedagang di pasar Walikukun. Hal ini sudah termasuk dalam ikut membantu mewujudkan
tujuan bangsa walaupun masih dalam ruang lingkup yang sempit, karena pada
kenyataannya semua berawal dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu.
Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Fungsi ini lebih merujuk pada sikap
mental, amal perbuatan, dan tingkah laku masyarakat Indonesia. yang mana dimata dunia
dikenal akan ramah dan sopan santunnya. Hal ini juga sudah menjadi kebiasaan para
pedagang yang ada di pasar Walikukun yaitu dengan menyapa atau dengan bercengkrama
dengan sesama pedagang lain atau menawarkan barang dagangan mereka secara sopan
kepada para pembeli yang melintas.

Implementasi nilai-nilai pancasila


Pancasila adalah lima sendi utama yang dijadikan pedoman kehidupan dalam
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi yang menyatukan
berjuta masyarakat Indonesia yang beranekaragam. Rumusan Pancasila tersebut memiliki
nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang berguna sebagai pedoman masyarakat
Indonesia dalam bertingka laku. Nilai nilai ini juga diterapkan oleh para pedagang di pasar
Walikukun, antara lain sebgaia berikut:
Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam sila pertama ini kita diajarkan
tentang banyak hal antara lain hormat dan bekerja sama antar pemeluk agama dan
kepercayaan yang berbeda, tidak memaksakan kepercayaan kepada orang lain, dan
kebebasan memeluk agama. Para pedagang dipasar Walikukun tidak hanya terdiri dari satu
agama saja, mereka tidak mengharuskan yang berdagang disana hanya agama tertentu saja
tetapi seluruh masyarakat yang ingin berjualan diperbolehkan tanpa memandang agama
yang dianut apa. Sehingga tidak memaksa namun bersifat fleksibel.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini mencerminkan dalam
persamaan hak dan kewajiban, tidak semena mena terhadapa orang lain, tegang rasa, dan
saling mencintai. Salah satu penerapan para pedagang dipasar Walikukun yang terlihat
nyata yaitu membayar iuran kebersihan setiap bulan, jadi setiap pedagang dibbbankan oleh
iuran itu untuk membayar kebersihan. Iuran ini diterapkan oleh semua pedagang tanpa
kecuali jadi mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama antar pedagang yang satu
dengan yang lain. Dan kewajiban ini harus dipenuhi oleh setiap pedagang. Jika sampai
tidak dipenuhi maka biasa mereka akan mendapatkan denda, sehingga itulah yang
membuat mereka jadi teratur untuk membayar.
Sila ketiga Persatuan Indonesia. Penerapan dari sila ini yaitu mengedepankan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, cinta terhadap tanah air Indonesia, menjaga
nama baik bangsa baik diluar maupun di dalam negeri, menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia. Nilai ini sangat dijunjung tinggi oleh para pedagang yang ada
di pasar Walikukun pada saat hari kemerdekaan bangsa Indonesia saat 17 Agustus mereka
menjual barang atau aksesoris untuk memeriahkan hari kemerdekaan bangsa. Hal ini sudah
menunjukkan bagaimana mereka mencintai bangsa Indonesia dengan cara menyediakan
barang yang dibutuhkan untuk memeringati kemerdekaan bangsa Indonesia. karena pada
dasarnya setiap orang berbeda-beda dalam menunjukan cinta terhadap tanah air.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Perwakilan Permusyawaratan. Nilai yang terkandung dalam sila ke empat ini yaitu
mengutamakan musyawarah untuk mufakat jika terjadi suatau masalah, menghormati hasil
musyawarah bersama, mengutamakan kepentingan bersama. Nilai-nilai ini sudah dapat
dicerminkan oleh para pedagang seperti jika terjadi masalah maka para pedagang akan
membicarakan hal tersebut secara bersama-sama. Contohnya pada saat ada kasus
kemalingan, mereka tidak secara langsung menghakimi pelaku itu tetapi mereka lebih dulu
bermusyawarah akankah maling tersebut diserahkan kepada pihak yang berwajib atau di
lepaskan saja.
Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dari sila ini kita belajar
untuk bersikap adil kepada semua orang tanpa pandang bulu, makmur, saling tolong
menolong, menjunjung nilai kekeluargaan, dan menghargai satu sama lain. Implementasi
nilai Pancasila sila ke lima ini diterpakan oleh para pedagang pasar Walikukun, dalam
menjalin korelasi antar pedagang mereka tidak hanya berdasarkan ras, agama, ataupun
suku. Mereka menjalin kerja sama antar pedagang secara menyeluruh sehingga tidak
membuat pedagang lain merasa di diskriminasi atau merasa tidak adil. Saling tolong
menolong jika ada pedagang yang lain dalam kesusahan atau tertimpa musibah misalnya
dangannya belom habis terjual, lalu pedagang lain menawarkan untuk menjual dagangan
tersebut.

Penutup
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam berdagang di pasar Walikukun sudah cukup nyata, bagaimana para pedagang
menyadari dan menerapkan nilai Pancasila dalam kegiatan berdagang mereka. Hal ini
bukanlah hasil paksaaan dari pemerintah namun, dari sejak zaman dahulu saat penjajah
masuk di Indonesia, persatuan, hormat menghormati, toleransi, sudah ditanamkan secara
alamiah. Dengan begitu peran, fungsi, dan nilai Pancasila amat sangat berguna dihampir
semua kegiatan yang pedagang lakukan sehingga dengan begitu secara tidak langsung
penerapan itu terjadi secara terus menerus hingga menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
Implementasi ini juga dapat menyongsong perekonomian yang maju dengan melandaskan
nilai-nilai Pancasila dalam melakukan kegiatan jual beli.
Semua tindakan nyata dari penerapan Pancasila tidak hanya diterapkan pada bidang
ekonomi saja namun, mencakup segala bidang yang ada di kehidupan kita sehari-hari.
Sehingga dengan begitu akan menghasilkan implementasi nilai Pancasila secara
maksimal.
Kita sebagai generasi muda yang sudah banyak terpengaruhi oleh era globalisasi ini
sebaiknya tidak mengabaikan Pancasila yang mempunyai banyak andil dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tidak melupakan jasa Pancasila yang membuat bangsa Indonesia
ini menjadi satu kesatuan. Serta selalu menyaring budaya-budaya yang berasal dari luar
tidak hanya menuruti tren saja, tetapi memikirkan dampak yang terjadi kepada bangsa.
Menjadi generasi milenial yang bermoralkan Pancasila dan bukan generasi yang merusak
moral bangsa yang terkenal akan kekuatan ideologinya.
Dengan demikian marilah kita menjadi generasi yang bermoral, yang selalu
mengedepankan persatuan dan kesatuan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat
dalam menyelesaikan sebuah masalah, saling menghormati satu sama lain, mengedepankan
kepentingan umum diatas kepentingan kelompok, bersikap adil, selalu memberikan orang
lain kebebasan dalam memeluk agama, memberikan kebebasan orang lain untuk
mengemukakan pendapat mereka, tidak mendiskriminasi suatu ras, suku, kebudayaan,
warna kulit, dan adat istiadat.

Daftar Pustaka

Arianda, R. (2019, Desember 11). Apakah Fungsi Pancasila? Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/rianarianda7369/5df09510097f360b4e5f7c42/apakah
-fungsi-pancasila
Handoko, T. (2015, Agustus 22). Pasar Walikukun Widodaren Ngawi. Retrieved from
Radar Djowo: https://radardjowo.blogspot.com/2015/08/pasar-walikukun-
widodaren-ngawi.html
Srihasanah, N. (2019, Desember 20). Bagaiman Peran Pancasila dalam Kehidupan?
Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/nursrihasanah/5dfc8432d541df56b122e972/bagaima
na-peran-pancasila-dalam-kehidupan

Anda mungkin juga menyukai