Anda di halaman 1dari 9

Erik Erikson

Teori Paska Aliran Freud


(Post – Freudian)
Ego dalam Teori Paska Aliran Freud (Erikson)
Freud Erikson
Ego tidak memiliki kekuatan sendiri, Ego merupakan kekuatan positif yang
bergantung pada id. menciptakan jati diri dan rasa akan
“Saya”
Ego senantiasa berupaya untuk Ego menolong kita untuk dapat
memenuhi tuntutan dari superego. beradaptasi dengan beragam konflik dan
krisis.
Penekanan sebagian besar pada faktor Penekanan sebagian besar pada faktor
biologis. sosial dan sejarah.

Ego :
Sebagai agen pengatur setengah tidak sadar yang mempersatukan
pengalaman-pengalaman sekarang dengan jati diri di masa lampau dan
juga dengan gambaran diri yang diharapkan. Bertujuan untuk menciptakan
jati diri seseorang.
3 Aspek Ego yang saling berhubungan

1. Ego Tubuh
Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh kita, yaitu cara
memnadang fisik diri kitasebagai sesuatu yang berbeda dengan orang
lain.
2. Ego Ideal
Mewakili gambaran yang kita miliki terhadap diri kita sendiri
dibandingkan dengan apa yang dicapai diri ideal.

Bertanggung jawab atas kepuasan atau ketikdakpuasan diri. Tidak


hanya fisik diri, namun juga keseluruhan jati diri pribadi.
3. Ego Identitas
Gambaran yang kita miliki terhadap diri kita sendiri
dalam ragam peran sosial yang kita mainkan.
Ego
Potensi Ketika
Lahir Muncul dari dalam
lingkungan budaya
Ex : bgs Sioux & Yurok dalam
membesarkan anak dan efeknya pada
masa dewasa. (buku Feist)
Ego Memiliki prinsip Epigentik
Apapun yang tumbuh dari dasar tanah dan yang muncul dari permukaan tanah, tiap bagian memiliki waktu
untuk pengaruh khusus sampai semua bagian tumbuh membentuk keutuhan fungsi (Erikson)

Berkembang melalui berbagai tahap kehidupan, dimana perkembangannya


memiliki urutan yang tetap.

Satu tahapan muncul dari dan dibangun berdasarkan tahapan sebelumnya,


namun tidak menggantikan tahapan sebelumnya
Integrity Vs Despair and Society

Generativity VS Stagnation and Kids

Intimacy VS Isolation and Partner

Identity VS Identity
and Peers
Confusion

Industry VS Inferiority and School

Initiative VS Guilt and OtherFamily

Autonomy VS Shame and


and Siblings
Doubt

Basic Trust Vs Mistrust Parents

Individual Change Environmental Change

Anda mungkin juga menyukai