Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1992

Disusun Oleh :

1. Afif Adrianto. (XII IPS 2/01)


2. Aisyah Nori U.H. (XII IPS 2/03)
3. Aprillia Dwi A.P. (XII IPS 2/06)

SMA NEGERI 11 SURABAYA


JALAN PERUMNAS TANDES I MANUKAN KULON
2019
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam keadaan
sehat. Serta kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Pemilihan Umum
Tahun 1992”.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi kami tentunya
bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai
dengan pengetahuan yang kami peroleh dari berbagai sumber. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan kata-kata atau tulisan
dalam makalah ini, kami mohon maaf.

Surabaya, 23 November 2019

Kelompok 7 XII IPS 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….. i


DAFTAR ISI ………………………………………….... ii
BAB I
LATAR BELAKANG ……………………………………………. 1
RUMUSAN MASALAH …………………………………………..... 1
TUJUAN ……………………………………………. 2
BAB II
LANDASAN HUKUM ……………………………………………. 3
PENYELENGGARA ………………………………………...….. 3
PESERTA …………………………………………..... 4
AZAS PEMILU …………………………………………..... 4
ANGGOTA YANG DIPILIH ………………………………………….… 4
PEMENANG ……………………………………….…… 5
PELANTIKAN ……………………………………………. 5
BAB III
KESIMPULAN ……………………………………………. 6
KRITIK DAN SARAN ……………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...….. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap

lambang, sekaligus tolak ukur dari sebuah demokrasi. Hasil pemilihan

umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan

kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan

walaupun tidak begitu akurat, partisipasi dan kebebasan masyarakat.

Sekalipun demikian, disadari bahwa pemilihan umum (PEMILU) tidak

merupakan satu-satunya tolak ukur dan perlu dilengkapi dengan

pengukuran beberapa kegiatan lain yang lebih bersifat berkesinambungan,

seperti partisipasi dalam kegiatan partai, lobbying, dan sebagainya.

Pemilihan umum juga menunjukkan seberapa besar partisipasi

politik masyarakat, terutama di negara berkembang. Kebanyakan negara

ini ingin cepat mengadakan pembangunan untuk mengejar

keterbelakangannya, karena dianggap bahwa berhasil-tidaknya

pembangunan banyak bergantung pada partisipasi rakyat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pelaksanaan pemilu tahun 1992?

2. Berapa anggota legislatif yang dilantik pada tahun 1992?

1
3. Partai apa saja yang mencalonkan di pemilu tahun 1992?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemilu tahun 1992.

2. Untuk mengetahui jumlah anggota legislatif yang dilantik pada tahun

1992.

3. Untuk mengetahui partai apa saja yang mencalonkan diri di pemilu

tahun 1992.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN HUKUM

Landasan atau dasar hukum adalah norma hukum yang menjadi

landasan bagi setiap tindakan hokum oleh subyek hokum baik orang

perorangan ataupun yang berbentuk badan hukum. Yang menjadi landasan

hukum dalam pemilihan umum tahun 1992 adalah :

1) Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN dan

Ketetapan MPR Nomor III/MPR/1988 tentang pemilu.

2)  UU Nomor 1 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15

Tahun 1969 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun

1975 dan UU Nomor 2 Tahun 1980.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1985.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1985.

5) Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1990.

B. PENYELENGGARA

Badan Penyelenggara Pemilu 1992 sama dengan Badan

Penyelenggara Pemilu di tahun 1987, yaitu terdiri dari PPI (Panitia

Pemilihan Indonesia), PPD (Panitia Pemilihan Distrik) I, PPD II, PPS

(Panitia Pemungutan Suara), Pantarlih dan KPPS, serta PPLN, PPSLN,

3
dan KPPSLN.

C. PESERTA

1) Partai Persatuan Pembangunan.

2) Golongan Karya

3) Partai Demokrasi Indonesia.

D. AZAS PEMILU

Pemilihan di indonesia menganut asas “LUBER” yang merupakan

singkatan dari “Langsung, Bebas, dan Rahasia”. Asas “Luber” sudah ada

sejak zaman Orde Baru.

1) “Langsung” berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya

secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.

2) “Umum” berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga

negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara.

3) “Bebas” berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa

ada paksaan dari pihak manapun.

4) “Rahasia” berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat

rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

E. ANGGOTA YANG DIPILIH

Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah 1992 diselenggarakan secara serentak pada

tanggal 9 juni 1992 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat

4
(DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I

Provinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia.

F. PEMENANG PEMILIHAN UMUM TAHUN 1992

Pemenang dari Pemilihan Umum Tahun 1992 adalah Partai

Golongan Karya dengan suara sebanyak 66.599.331 dengan persentase

sebanyak 68,1 % dan jumlah kursi sebanyak 282.

G. PELANTIKAN

Anggota DPR RI periode 1992-1997 dilantik dan diambil sumpah

pada tanggal 1 Oktober. 1992 Jumlah anggota DPR periode 1992-1997

ada 500 orang. Terdiri dari 400 orang anggota yang dipilih

melalui pemilihan umum, mewakili organisasi politik: Partai Demokrasi

Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan, dan Golongan Karya; serta 100

orang anggota yang ditunjuk langsung dari Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia (ABRI). Alasan yang digunakan oleh rezim Orde

Baru mengenai pengangkatan ABRI di DPR adalah sebagai dwifungsi

ABRI, selain dari fungsi pertahanan keamanan juga dalam fungsi sosial

politik.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di kebanyakan negara demokrasi, pemilu dianggap sebagai

lambang dan tolak ukur demokrasi. Pemilu yang terbuka, bebas

berpendapat dan bebas berserikat mencerminkan demokrasi walaupun

tidak beguitu akurat. Pemilihan umum ialah suatu proses pemilihan orang-

orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Dalam ilmu politik

dikenal berbagai macam sistem pemilu dengan berbagai variasi, tetapi

umumnya berkisdar pada dua prinsip pokok, yaitu : sistem distrik dan

sistem proprosional.

B. SARAN DAN KRITIK

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, ke

depannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang

makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya

dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran

terhadap kami juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari

bahasan makalah yang telah dijelaskan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indon

esia_(1992%E2%80%931997)

http://plb13.blogspot.com/2014/09/landasan-hukum-pemilu-di-indonesia-

dari.html

Anda mungkin juga menyukai