Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTTIKUM BIOKIMIA

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL

DISUSUN OLEH :

ARIELLA HELGA VARENDY

J310190032

SHIFT 2A

ZULIA SETYANINGRUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL

A. TUJUAN

Untuk menghitung kolesterol pada darah seseorang

B. PRINSIP

Cholesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi, indikator

quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dn 4-aminoantipyrin dengan adanya

phenol dan peroksida.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadiLDL,

HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnyamerupakan salah satu

komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang

sangat diperlukan oleh tubuh kitadisamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein,

vitamin dan mineral.Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan

kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnyalemak

atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangatdibutuhkan oleh tubuh

kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga

merupakan bahan dasar pembentukanhormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita

butuhkan tersebut, secaranormal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang

tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal

darilemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh

darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan

atau pengerasan pembuluh darah.Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya

penyakit jantung dan stroke(Indica, 2010).


Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL(Low

Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yangmemerlukan, termasuk ke sel

otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan

kolesterol akan diangkutkembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density

Lipoprotein)untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan

laludibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

LDLmengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang

di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-

B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat"karena dapat menyebabkan penempelan

kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang

"baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding

pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang

membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan

lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehinggalebih berat (Parker,

2010).

Pemeriksaan kolesterol metode spektrofotometri dapan menggunakan sampel

serum dan plasma (Widada, dkk, 2016), sedangkan pemeriksaan kolesterol metode

POCT dapat menggunakan sampel darah kapiler dan darah vena (Pertiwi, 2016).

Pemeriksaan POCT selain menggunakan darah kapiler dan darah vena juga dapat

menggunakan serum sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhzaimi, dkk

(2016). Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu sampel serum.

Spektrofotometri memiliki beberapa keuntungan yaitu memiliki sensitivitas dan

selektivitas tinggi, pengukuran mudah, kinerja spektrofotemetri cepat. Kekurangan

spektrofotometri adalah memiliki ketergantungan pada reagen yang memerlukan

tempat khusus dan membutuhkan biaya yang cukup mahal (Rahman, 2005).
D. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

 Tabung reaksi

 Rak tabung

 Mikropipet

 Spektrofotometer

 Water bath

BAHAN :

 Plasma darah

 Reagen warna kolesterol, komposisi :

o Buffer fosfat 30mmol

o 4-aminoantipyrin 0,25mmol

o Phenol 25mmol/l

o Peroxidase >5mmol/l

E. CARA KERJA

Memipet darah ±2ml masukkan tabung reaksi

Di Centrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500rpm

Memipet serum 10 micron (0,01ml) masukkan tabung reaksi

Menambahkan reagen warna cholesterol 1000 micron/1ml

Menginkubasi 10 menit dengan temperatur 37°C di


waterbath

Membaca pada spektrofotometer gelombang 546. f 840


F. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Kel. Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Keterangan
1 252 mg/dl 251 mg/dl 251,5 mg/dl Tidak normal
2 248 mg/dl 246 mg/dl 247 mg/dl Tidak normal
3 250 mg/dl 240 mg/dl 245 mg/dl Tidak normal
4 242 mg/dl 243 mg/dl 242,5 mg/dl Tidak normal
5 245 mg/dl 246 mg/dl 245,5 mg/dl Tidak normal
Kadar normal : 130-200 mg/dl
PEMBAHASAN
Kolesterol adalah komponen penting dari semua membran biologis,

termasuk membran sel yang memisahkan sel ke bagian luar dan berbagai membran di

dalam sel. Tekstur membrane, viskositasnyaditentukan oleh jumlah kolesterol, yang

membuat membrane menjadistabil pada kisaran temperature yang besar (Arief, 2008).

Kolesterol adalah bahan awal utama untuk sintesis vitamind, hormon steroid seperti

kortisol dan aldosteron dari kelenjar adrenal dan hormon seperti progesteron, estrogen

dan testosteron(Arief, 2008).

Pada hasil tabel pemeriksaan kolesterol diatas menunjukkan bahwa sampel

darah mengandung kolesterol melebihi kadar normal sehingga pasien mendderita

kolesterol karena kadarnya mencapai 251,5 mg/dl, Kolesterol sangat berbhaya jika

tidak segera di tangani. Kadar kolesterol pada metode spektrofotometri dihitung

berdasarkan perubahan warna yang terbentuk dari intensitas cahaya yang diserap.

Prinsip kerja spektrofotometri yaitu kolesterol ditentukan setelah hidrolisis enzimatik

dan oksidasi, quinonemine merupakan suatu indikator yang dihasilkan dari 4-

aminoantipirin dan phenol oleh reaksi hydrogen peroksidase di bawah aktivitas katalis

dari reaksi peroxidase.

Kadar kolesterol yang diperiksa menggunakan spektrofotometri memberikan

hasil yang stabil karena menggunakan prinsip kerja dengan pembacaan intensitas

warna pada sampel dan tidak tergantung dari arus listrik.Konsumsi makanan yang
tinggi lemak dan sumber kolesterol(seperti makanan berminyak, bersantan, makanan

fast food), alkohol dan gula yang berlebihan (Suwandi, 2010).

Penyakit kolesterol dapat ditangani dengan cara makan makanan yang

berserat, menjaga berat badan, mengkonsumsi obat anti hiperlidemik, mengkonsumsi

obat simvastatin dan sejenisnya. Sebelum memulai pengobatan hiperlipidemia, yang

harus diperhatikan adalah peningkatan lipis plasa secara langsung disebabkan oleh

asalah dalam metabolisme dan bukan akibat patologi lain seperti diabetes melitus.,

dalam pengobatannya pasien ajib teratur dalam mengkonsusi obat dan selalu

mengikuti aturn dokter hal ini supaya terhindar dari efek samping yang ada dan

terhindar dari kemungkinan terkena penyakit jantung.

G. KESIMPULAN

Pada praktikum pemeriksaan kadar kolesterol ini dapat disimpulkan bahwa

pada hasil pengecekkan sampel darah didapatkan hasil rata-rata 251,5 mg/dl dan

untuk kadar normalnya 130-200mg/dl sehingga hasil pemeriksaan tadi sudah masuk

dalam kadar tinggi kolesterol dan tidak normal.

H. DAFTAR PUSTAKA

Akhzami, D. R., Mohammad, R., Rika, H. S. 2016. Perbandingan Hasil Point

Of Care Testing (POCT) Asam Urat dengan Chemistry Analyzer. Jurnal Kedokteran.

5(4).15-19.

Arief M., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu

Kesehatan.Surakarta: LPP UNS pp 71-3.

Indica. 2010. “Kolesterol.” Dalam Penetuan Kadar Kolesterol Metode

CHOD-PAP, oleh Astari Putri, 17-27. Jakarta: Niaga Swadaya.


Pertiwi, NurIntan. 2016. Perbedaan Kadar Asam Urat Menggunakan

AlatSpektrofotometer Dengan Alat Point of Care Testing (POCT).Skripsi.

UniversitasMuhammadiyah Semarang.

Rahman, Aminur, Park, Deog- Su and Shim, Yoon Bo. 2005. Electrochemical

Biosensors for Biomedical and Clinical Applications : A Review. J. Biomed. Eng.

Res. 26 (6): 271-282.

Suwandi, D. Sugiarto C. Fenny. 2010. Perbandingan Hasil Pemeriksaan

Kadar Kolesterol Total Metode Electrode-Based Biosensor Dengan Metode

Spektrofotometri. Skripsi. Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Maranatha.

Bandung.

Anda mungkin juga menyukai