Kel 6 Definisi Monitoring Dan Biosecurity
Kel 6 Definisi Monitoring Dan Biosecurity
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Hafizan Hakiki 19744015
Iva Aulia Rahman 19744021
Lina Wati 19744023
Muhammad Tohari 19744027
Muhammad Iqbal 19744028
Sepin Deyal 19744036
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA sehingga
laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1. Monitoring.....................................................................................................2
2.2. Biosecurity.....................................................................................................2
3.1. Kesimpulan................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kebutuhan akan hasil komoditi perikanan semakin meningkat baik
dari komoditas konsumsi maupun komoditas ikan hias. Seperti yang kita ketahui
dalam budidaya ikan pastinya ada beberapa kendala yang bisa menyebabkan
kegagalan dan menimbulkan dampak kerugian baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga para pembudidaya harus mempersiapkan diri agar tidak
mengalami hal tersebut.
1.2. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Monitoring
2.2. Biosecurity
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam suatu usaha
pembenihan ikan adalah kemampuan dalam mengendalikan masuknya dan
berkembangnya organisme pathogen pada unit pembenihan tersebut. Hal ini
2
hanya dapat dipenuhi melalui penerapan biosecurity yang sistematis dn konsisten.
Penerapan biosecurity dapat dilakukan secara fisik melalui :
Pengaturan tata letak yang baik di suatu unit pembenihan dapat mencegah
menyebarnya organisme pathogen dan kontaminasi bahan kimia yang tidak
diinginkan dari suatu daerah ke daerah lainnya. Oleh karena itu harus dilakukan
pengaturan tata letak sub unit pembenihan bedasarkan alur produksi, dilakukan
pemagaran/penyekatan dan pengaturan penyimpanan sarana produksi pada tempat
yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pengaturan tata letak berdasarkan alur produksi adalah menata tata letak serta
aliran input di masing-masing sub unit secara berurutan mulai dari sub unit
karantina, induk, pemijahan dan penetasan, pemeliharaan benih, penyediaan
pakan hidup, sampai pemanenan benih sehingga mencegah kontaminasi pathogen
antar sub unit.
Untuk membatasi masuknya orang yang tidak berkepentingan dan hewan yang
berpotensi membawa organisme pathogen dan pencemar ke dalam unit
pembenihan, maka harus dilakukan pemagaran keliling pada bagian terluar dari
batas lokasi unit pembenihan tersebut. Demikian pula pemagaran atau penyekatan
antara area sub unti produksi yang satu dengan lainnya mutlak diperlukan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi silang.
3
Pengaturan akses masuk ke lokasi unit pembenihan dapat dilakukan dengan
membatasi akses masuk hanya satu pintu dan menyediakan sarana sterilisasi.
Demikian pula untuk masing-masing sub unit produksi sebaliknya melalui satu
pintu dengan menyediakan sarana sterilisasi.
Selain melakukan pengaturan tata letak dan akses masuk dari luar ke lokasi
unit pembenihan, hal yang sangat penting dalam penerapan biosecurity adalah
dengan melakukan sterilisasi lingkungan dalam unit pembenihan yang meliputi
sterilisasi, Bak pemeliharan, peralatan kerja dan ruangan/bangsal tempat bekerja.
Tujuan sterilisasi ini adalah untuk mengeliminasi semua organisme pathogen yang
berpotensi menyebabkan penyakit yang dapat merugikan usaha pembenihan.
Peralatan dan sarana yang digunakan dan berhubungan langsung dengan air
media pemeliharaan dapat menjadi media berkembangnya organisme pathogen.
Oleh karena itu perlatan operasional yang digunkan harus didesinfeksi baik
sebelum maupun setelah digunakan dalam operasional pembenihan. Sedangkan
sarana pipa pengairan dan aerasi harus diberi desinfektan dan dikeringkan setiap
selesai satu siklus produksi. Selain menggunkan bahan desinfektan dapt dibantu
dnegan penjemuran sinar matahari.
4
Sterilisasi ruangan atau bangsal pembenihan bertujuan memutus siklus hidup
organisme yang tidak dikendaki, dilakukan pada lantai, dinding, atap dan sudut-
sudut ruangan yang sulit dibersihkan dengan cara fumigasi atau penyemprotan
bahan desinfektan oksidatif yang direkomendasikan.
Pengaturan personil/karyawan
Pada saat memasuki sub unit produksi, karyawan sebaiknya untuk melakukan
sterilisasi alas kaki dan tangannya sebelum dan setelah melakukan pekerjaan.
Dalam melakukan pekerjaan di unit pembenihan seringkali digunakan bahan
kimia, bahan biologi dan obat-obatan yang dapat berpotensi berbahaya bagi
personil/karyawan yang terlibat di dalamnya. Agar bahan tersebut tidak meracuni
personil/karyawan untuk cuci tangan/kaki segera setelah selesai melakukan
pekerjaan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam suatu usaha
pembenihan ikan adalah kemampuan dalam mengendalikan masuknya dan
berkembangnya organisme pathogen pada unit pembenihan tersebut. Hal ini
hanya dapat dipenuhi melalui penerapan Biosecurity yang sistematis dn konsisten.
Penerapan Biosecurity dapat dilakukan secara fisik melalui :
6
DAFTAR PUSTAKA
https://manajemensplendidus.blogspot.com/2016/04/biosecurity-dalam-usaha-
pembenihan-cara.html