Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS )

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI (S1) ILMU HUKUM
PROGRAM REGULER SORE

NAMA : A.A. INDIRA PALOMA PRAMSWARI


NIM : 1604552124
KELAS :X
MATA KULIAH : FILSAFAT PANCASILA
TANGGAL : 9 APRIL 2020
NAMA / NIM : A.A. INDIRA PALOMA / 1604552124

SOAL

1.Jelaskan Pengertian Filsafat ?

Arti Filsafat adalah pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan yang inginkan atau di cita-citakan. Filsafat merupakan suatu ilmu
pengetahuan karena dalam filsafat sendiri memiliki logika, metode dan juga sistem.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan kata aslinya, yang
diambil dari bahasa Yunani Φιλοσοφία (philosophia). Arti harafiahnya adalah seorang "pencinta
kebijaksanaan" atau "ilmu".

2. Apakah Yang Dimaksud Dengan Filsafat Adalah Pandangan Hidup?

Filsafat dikatakan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat
kodrat pribadi manusia. Hal ini berarti bahwa filsafat berdasarkan pada penjelmaaan manusia secara
total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat
terdiri dari jiwa dan raga).

 Manusia secara total dan sentral di dalamnya memuat sekaligus sebagai sumber penjelamaan
bermacam-macam filsafat sebagai berikut :
 Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.
 Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan (estetika).
 Manusia unsur monodualismenya dapat melahirkan filsafat antropologi.
 Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan filsafat Ketuhanan.
 Manusia sebagai makhluk sosial dapat melahirkan filsafat sosial.
 Manusia sebagai makhluk berakal dapat melahirkan filsafat berpikir (logika).
 Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat melahirkan filsafat
tingkah laku (etika).
 Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat psikologi.
 Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat nilai (aksiologi).
 Manusia dan sebagai warga negara dapat melahirkan filsafat Negara.
 Manusia dengan unsur kepercayaannya kepada unsur supernatural dapat melahirkan filsafat
agama.
Filsafat sebagai pandangan hidup merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan dasar
setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidup

3. Apakah Mitos Dapat Dijadikan Sebagai Pandangan Hidup?

mitos merupakan hasil pemikiran manusia yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan manusia
pada saat itu, kemudian mereka mempercayai pemikiran tersebut sebagai pandangan hidup dalam
memenuhi kebutuhan non fisik (pemikiran) mereka. Mitos dapat dijadikan pandangan hidup apabila
memiliki dampak positif dan dipercaya oleh orang yang menjadikan mitos sebagai pandangan hidup.
Sedangkan menurut filsuf jerman friedrich scelling (1775-1854) mengemukan bahwa mitos adalah tahap
awal usaha keras yang absolute untuk mencapai realisasi diri (the first satage in the absolute edvendor to
attain in self-relization). Hal penting yang di temui dalam pandangan ini adalah bahwah mitos
dipandang sesuatu yang benar, walaupun tidak didukung oleh fakta-fakta historis.

4. Sebut Dan Jelaskan Aliran – Aliran Filsafat !

a. Agnositisme merupakan suatu aliran yang berpendapat bahwa allah itu tidak ada karna tidak
ada1 pun manusia yang tau keberadaannya. Secara etimologi agnastisisme berarti seseorang
yang tidak mengetahui.
b. Eksistestensial adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa manusia dipandang sebagai
makhluk yang harus aktif dengan apapun yang ada dilingkungannya dan semua yang
dikerjakan oleh manusia harus dilakukan dengan secara sadar.
c. Nihilisme adalah suatu aliran yang sering disangkut pautkan dengan friedrich Nietzsche,
aliran ini berpendapat semua yang ada didunia dean terutama manusia tidak memiliki satu
tujuan.
d. Monoisme adalah aliran yang berpendapat bahwa dari asalnya inti dari semua yang ada
didunia ini hanya ada satu, baik berupa materi maupun rohani dan tidak mungkin semua yang
ada didunia ini berdiri sendiri tanpa ada yang membantu menopangnya. Salah satu tokoh
filsuf yang dikelompokan dalam aliran ini adalah Plato karna ia berpendapat bahwa alam ide
adalah kenyataan yang sebenarnya. Lalu aliran ini terbagi menjadi 2:
 Materialisme
Materialisme adalah aliran yang berpendapat bahwa sesuatu yang dinyatakan fakta adalah
materi. Materialisme tidak percaya akan adanya roh, hantu dan malaikat dan aliran ini
berpendapat bahwa semua yang ada didunia ini tidak bergerak dengan sendiri pasti ada yang
menggerakannya.
 Idealisme
Menurut plato idealisme berasal dari kata ide yang berarti dunia didalam jiwa, jadi aliran ini
lebih fokus terhadap sesuatu yang bersifat ide dan memandang rendah sesuatu yang bersifat
materi dan fisik. Idealisme juga menjelaskan tentang aliran yang menilai baik buruknya
perbuatan manusia dan tidak memperbolehkan manusia bergantung dan harus mempunyai
prinsip (idea) yang lebih tinggi.
e. Rasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa suatu kebenaran harus sesuai
dengan pembuktian dan berdasarkan fakta, dan bukan dari pengalaman indrawi.
f. Hedonisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa manusia akan bahagia jika manusia
itu selalu mencari kebahagiaan dan sebisa mungkin menjauhi sesuatu yang membuat perasaan
menjadi sedih. Hedonisme merupakan pandangan bahwa kebahagiaan dan kenikmatan adalah
tujuan hidup manusia.
g. Epistimilogi
Epistimologi berasal dari kata yunani epites yang artinya pengetahuan dan logis berarti teori,
epistimologi merupakan teori pengetahuan dan merupakan cabang fisafat yang tujuannya
untuk menemukan jawaban atas sesuatu yang ingin diketahui seseoran. Kata pengetahuan ini
diartikan dengan usaha seseorang untuk mengetahui suatu kebenaran yang dilakukan secara
sadar.
h. Positivisme
i. Cabang filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan yang dapat dipercaya hanya
berdasarkan dari pengalaman dengan pembuktian.
j. Pemikiran filsafat yang berpendapat tentang Allah
k. Theisthik aliran yang menganggap adanya allah
l. Atheis aliran yang menganggap allah itu tidak ada
m. Agnostic aliran yang tidak memperbolehkan dan tidak percaya akan adanya allah karna
keberadaannya yang tidak diketahui

5. Uraikan Perbedaan Aliran Sociological Yurisprudence Dengan Living Law ?

Jurispurdence sebagai salah satu aliran pemikiran filsafat hukum menitik beratkan pada hukum
dalam kaitannya dengan masyarakat. Menurut aliran ini hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai
dengan hukum yang hidup  di antara masyarakat. Aliran ini secara tegas memisahkan antara hukum
positif dengan (the positive law) dengan hukum yang hidup (the living law). Roscoe Pound  (1870-1964) 
merupakan salah satu eksponen dari aliran ini. Dalam bukunya An introduction to the philosophy of
law,  Pound menegaskan bahwa hukum itu bertugas untuk memenuhi kehendak masyarakat yang
menginginkan keamanan yang menurut pengertian yang paling rendah dinyatakan sebagai tujuan
ketertiban hukum.

Dalam aliran Sociological Jurisprudence hukum menjadi sangat akomodatif dan menyerap
ekspektasi masyarakat. Bagi Sociological Jurisprudence hukum dikonstruksi dari kebutuhan, keinginan,
tuntutan dan harapan dari masyarakat. Jadi yang didahulukan adalah kemanfaatan dari hukum itu
sendiri bagi masyarakat, dengan demikian hukum akan menjadi hidup. Aliran sangat mengedepankan
kesadaran hukum dan rasa keadilan masyarakat. Akan tetapi hal ini berakibat hukum menjadi demikian
cair. Kritik yang terbesar yang ditujukan bagi Sociological Jurisprudence adalah dengan pendekatan ini
hukum dapat kehilangan ”taringnya“ dan tidak ajeg. Paradigma ini juga dianggap terlalu mengadaikan
suatu masyarakat telah demikian berkembang sampai pada tahap dimana tidak lagi ada ketegangan
pada pranata sosial dalam merumuskan tuntutannya, masyarakat dianggap telah mampu menentukan
hukumnya sendiri, dan mengecilkan kedaulatan dari penguasa.

Jadi, aliran Sosiological Yuresprudence berkembang dan membahas tentang hukum yang ada di
masyarakat. Hanya saja dalam aliran Sosiological Yurisprudence  membahas tentang hukum yang
berkembang atau yang ada di masyrakat itu sendiri.

Dalam masyarakat yang monoistik, tidak begitu sukar menerapkan ajaran sociological
jurisprudence. Berbeda halnya dengan masyarakat yang memiliki pruralistik seperti masyarakat
Indonesia dimana nilai-nilai dan tata tertibnya masing-masing serta pola perilaku yang spesifik pula
adalah tidak mudah menerapkan ajaran sociological jurisprudence.
Istilah The Living Law berarti hukum yang hidup ditengah masyarakat, dalam hal ini yaitu
Hukum Adat, Hukum Islam dan Hukum Barat. The Living Law sebenarnya merupakan katalisator
(positif atau negatif) dalam pembangunan Hukum Nasional. Salah satu hasil dari pembangunan hukum
yang terus berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi adalah Hukum Bisnis atau Hukum
Ekonomi.

Sebagai salah satu bentuk sumbangan positif dalam pengembangan Hukum Ekonomi adalah
Hukum Bisnis Syariah yang saat ini terus dikaji dan dikembangkan, Kontribusi Hukum Islam dalam hal
ini sangat kuat dan inilah yang dapat dikatakan bahwa The Living Law menjadi katalisator positif dalam
pembangunan hukum.

Anda mungkin juga menyukai