Abstrak
Subjek dakwah adalah setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang telah balig dan beraqal
dan memahami ajaran agama, menyampaikan dan mengajarkan sesuai dengan keahliannya serta
mengamalkan ajaran-ajaran dan memperaktekkannya dalam kehidupannya sehari-hari.Dai adalah
subyek atau pelaku dakwah sebagai warosatul anbiya dalam mengemban misi mensiarkan ajaran-
ajaran Islam, mengajak kepada perbuatan- perbuatan ma‟ruf dan mencegah dari perbuatan- perbuatan
munkar. Tentu ini tidak mudah karena apa yang diucapkan oleh seorang Da‟i harus tercermin dari
sikap dan perbuatan.
Dalam tulisan ini dimuat beberapa pengertian subyek Dakwah dan beberpa ayat yang menjelaskan
tentang Da‟i serta syarat seorang Da‟i dimana ia harus memberikan contoh dan, sikap dan tingkah
laku yang baik di tengah-tengah masyarakat. Karena itu akan mempengaruhi terhadap efektifitas
dakwah yang dilakukannya
sebagai pelaku dakwah. Keberhasilan penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya
dakwah pada masa Rasulullah terletak dan untuk Jadi cahaya yang menerangi”.
pada kepribadian dan Akhlak yang
dimiliki oleh Rasulullah sebagai seorang Pendapatnya itu juga senada
shohibut Dakwah. Dalam tulisan ini, dengan firman Allah dalam al-Qur‟anul
penulis ingin melihat siapa saja pelaku Karim surat al-Ahqaf ayat 31:
dakwah (Da,i/Muballigh) yang ada dalam
al-Qur‟an, dan apa syarat-syaratnya baru
bisa dikatakan sebagai da‟i dan bagaimana
pula etika seorang da‟i itu. Penulis akan
menggunakan metode Tafsir Maudhu‟i
dalam melihat subjek dakwah dalam al-
Qur‟an ini dengan cara mengutip ayat-
ayat al-Qur‟an yang memiliki kata Dakwah “Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang
atau yang seakar dengannya, lalu yang menyeru kepada Allah dan berimanlah
menginterpretasikannya dan melihat siapa kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni
pelaku dakwah yang dimaksud ayat dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari
tersebut. azab yang sangat pedih. Dan orang yang tidak
menerima (seruan) orang yang menyeru
A. Subjek Dakwah dalam Al-Qur’an
kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan
Subjek Dakwah Dalam bahasa
diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak
Arab dikenal dengan istilah Da‟i (orang
ada baginya pelindung selain Allah. Mereka
yang berdakwah), setimbangan dengan
itu dalam kesesatan yang nyata”
Isim Fa‟il (orang yang melakukan
pekerjaan), yang akar katanya Da‟a, Yad‟u,
Sementara itu, Jumu‟ah Amin
Da‟i. Menurut Abu al-Fath al-Bayanuni
Abdul Aziz berpendapat bahwa subjek
subjek dakwah yaitu orang yang
dakwah yaitu pendidik dan pembangun
menyampaikan dan mengajarkan serta
generasi yang Islami.2 Dalam hal ini lebih
mengamalkan ajaran-ajaran Islam.1 Orang
jauh beliau mengatakan bahwa pelaku
yang seperti itulah baru bisa dikatakan
dakwah adalah orang yang menyeru
sebagai seorang da‟i. Hal ini sesuai
manusia kepada Islam yang hanif dengan
dengnan firman Allah surat al-Ahzab ayat
keutuhan dan keuniversalannya, dengan
45-46 :
syi‟ar-syi‟ar dan syari‟atnya, dengan
akidah dan kemuliaan akhlaknya, dengan
metode dakwahnya yang bijaksana dan
sarana-sarananya yang unik dan serta
dengan cara penyampaiannya yang benar.
Tokoh yang terkemuka dalam
bidang dakwah Abdul Karim Zaidan
“Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu mengemukakan bahwa subjek dakwah
untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira yaitu setiap muslim baik laki-laki maupun
dan pemberi peringatan dan untuk Jadi perempuan yang telah baligh dan
78
Ashadi Cahyadii
Subyek Dakwah dalam al- Qur’an
berakal.3 Hal ini senada dengan firman kesadaran orang perorangan dan
Allah dalam surat Yusuf ayat 108 : masyarakat pada agama Islam dan
bersedia mengamalkannya.5
Dari pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa subjek dakwah
itu adalah setiap muslim baik laki-laki
maupun perempuan yang telah balig dan
beraqal dan memahami ajaran agama,
menyampaikan dan mengajarkan sesuai
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dengan keahliannya serta mengamalkan
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak ajaran-ajaran dan memperaktekkannya
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang dalam kehidupannya sehari-hari.
nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Pengertian di atas mengisyaratkan bahwa
termasuk orang-orang yang musyrik". setiap orang yang mengajak manusia
kepada kebaikan dan mencegah dari
Maksud ayat ini ditujukan kepada perbuatan yang munkar atau keji , maka ia
Nabi Muhammad, namun karena ia adalah Da‟i. Beberapa ayat-ayat al-Qur‟an
dianggap penting, maka seluruh pengikut yang menjelaskan tentang da‟i (pelaku
Nabi Muhammad juga diwajibkan untuk dakwah) sesuai dengan pengertian di atas
melakukan dakwah karena dengan diantaranya :
demikianlah agar manusia mendapat
kebahagiaan tentunya di dunia dan di
akhirat.. Sesuai dengan firman Allah 1. Dalam surat Yunus ayat 25
dalam sural an-Nahl ayat 125 .
Syamsuri Shiddiq mendefinisikan
Da‟i dengan suatu badan yang berusaha
untuk melakukan kegiatan yang disengaja
dan berencana, bertujuan untuk mengajak, “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam
meningkatkan dan mengembangkan (surga), dan memberi petunjuk kepada orang
kesadaran orang perorang dan yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus
masyarakat supaya tertarik kepada ajaran (Islam)”.
Islam dan bersedia melaksanakannya.4
Salmadanis mendefinisikan Da‟i Dari ayat di atas jelas yang
dengan orang perorangan dan atau melakukan dakwah adalah Allah Swt
lembaga /badan yang bertugas membawa sendiri kepada manusia, yaitu ke jalan
orang lain kepada jalan kebenaran yang lurus (Islam) sehingga manusia yang
dilakukan melalui hikmah, maw‟izhah mengikutinya akan mendapatkan surga di
dan mujadalah al-lati hiya ahsan, baik akhirat kelak.
oleh pemimpin, pengarang/penulis,
ataupun oleh siapapun sesuai dengan
profesinya berusaha meningkatkan,
pemurnian kalbu dan mengembangkan
79
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
2. Dalam surat Yusuf ayat 108 sampai Rasulullah SAW tidak melakukan
seruan kepada umat walaupun halangan
datang dari umat yang diseru itu.
4. Dalam surat Maryam ayat 97
“katakanlah : “inilah jalan (agama)ku, aku
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak “maka sesungguhnya telah Kami mudahkan
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang al_qur‟an dengan bahasamu, agar kamu dapat
nyata, Maha Suci Allah dan aku tidak memberi khabar gembira dengan al-Qur‟an itu
termasuk orang-orang yang musyrik”. kepada orang-orang yang bertaqwa dan agar
kamu memberi peringatan dengan (al-Qur‟an)
Dari ayat di atas, dinyatakan itu terhadap kaum yang membangkang”.
bahwa yang melakukan dakwah itu
adalah para Nabi dan orang-orang Ayat ini memerintahkan
mukmin terhadap umat manusia, agar Rasulullah agar memberi peringatan
manusia mengikuti agama yang diakui kepada manusia yang taat kepada Allah
oleh Allah swt yakni Islam. dengan memberi khabar gembira yaitu
balasan yang menyenangnkan diakhirat
kelak dan memberi ancaman serta
3. Dalam surat al-Qashash ayat 87 peringatan kepada manusia yang enggan
mengikuti perintah Allah dan
membangkang terhadap perintah serta
larangan yang ada dalam al-Qur‟an.
80
Ashadi Cahyadii
Subyek Dakwah dalam al- Qur’an
81
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
82
Ashadi Cahyadii
Subyek Dakwah dalam al- Qur’an
atau menyakiti dirinya dan janganlah 10. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
menyembunyikan sebagian ajaran 11. Berbaik sangka sesama muslim
agama karena beranggapan 12. Menutup „aib orang lain
pendengar tidak menyukainya. 13. Menempatkan sesuatu pada
3. Bersyukur apabila dakwahnya tempatnya
disambut dengan baik. 14. Pemaaf10
4. Bersifat sabar, tasammuh, tawakkal, Demikianlah beberapa syarat-
tenggang rasa, serat ulet dalam syarat Da‟i yang hendaknya dimiliki dan
berdakwah diamalkannya dalam kehidupannya dan
5. Jangan hubbun dunya (cinta dunia), dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya
gila pangkat dan jabatan.9 kepada umat manusia.
Salmadanis menyimpulkan secara
global syarat-syarata da‟i itu meliputi,
Kesimpulan
diantaranya
1. Mempunyai ilmu yang mapan dan Dai adalah orang yang mengajak
cukup manusia kepada kebaikan dan mencegah
2. Penyantun dan lapang dada, hal ini dari perbuatan yang munkar atau keji atau
sesuai dengan firman allah dalam yang menyampaikan dan mengajarkan
surat Ali Imran ayat 159. serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
“maka disebabkan rahmat dar Allah-
lah kamu berlaku lemah lembut Adapun syarat- syarat seorang
terhadap mereka, sekiranya kamu Da‟i dapat disimpulkan sebagaimana yang
bersikap keras dan berhati kasar dikutip Salmadanis secara global syarat-
tentulah mereka menjauhkan diri dari syarata da‟i itu meliputi, diantaranya :
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah 1. Mempunyai ilmu yang mapan dan
mereka, mohonkanlah ampun bagi cukup
mereka dan bermusyawarahlah 2. Penyantun dan lapang dada
dengan mereka dalam urusan itu. 3. Berani menegakkan kebenaran
Kemudian apabila kamu telah 4. Mengamalkan ilmunya.
membulatkan tekad, maka 5. Bersifat taqwa yang mendalam
bertaqwalah kepada Allah, 6. Rendah hati (tawadhu‟)
sesungguhnya Allah menyukai orang- 7. Menerangkan dan mengajarkan ilmu
orang yang bertawakkal kepada- yang diketahui
Nya”. 8. Tenang dan sopan santun
3. Berani menegakkan kebenaran 9. Sabar dan tabah
4. Mengamalkan ilmunya. 10. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
5. Bersifat taqwa yang mendalam 11. Berbaik sangka sesama muslim
6. Rendah hati (tawadhu‟) 12. Menutup „aib orang lain
7. Menerangkan dan mengajarkan ilmu 13. Menempatkan sesuatu pada
yang diketahui tempatnya
8. Tenang dan sopan santun 14. Pemaaf
9. Sabar dan tabah
83
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
Referensi
6Ibid, h. 42
8Hamzah
Ya‟cub, Publistik Islam dan
Teknik Dakwah, (Bandung : Diponegoro,
1973),h. 32
9M.Natsir,
Fiqhu al-Da‟wah, ( Jakarta :
Dewan Dakwah Islamiyah,) h. 134-157
84