Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Pengenalan filsafat

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “spi “

Dosen Pengampu : Dr.hamdan,MA

Disusun Oleh Kelomok 2

Fadlan sinemah bengi(22101010)

PRODI MANAJMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

AL WASLIYAH ACEH TENGAH

2022-2023

KATA PENGANTAR
﴾ 1 ﴿
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Puji syukur atas rahmat allah swt,berkat rahmat dan karuniyanya sehinnga mahalah dengan
berjudul dakwah rasul di mekah. Makalah ini di buat dengan tujuan memenuhi tugas
kelompok daribapak hamdan,selaku dosen bidang studi spi.selain itu,penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca pengenalan spi Penulis mengucapkan terima
kasih kepada bapak hamdan selaku dosen jurusan spi berkat tugas yang di berikan ini dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang di berikan penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada seluruh pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penysunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan oleh karena itu penulis memohon maap atas kesalahan dan ketidak sempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apa bila menemukan kesalahan dalam makalah ini

Tujuan makalah ini dibuat untuk mengenalkan pengenalan filsafat. adapun untuk materi akan
di paparkan di halaman selanjutnya .

﴾ 2 ﴿
SEJARAH DAKWAH
RASULULLAH SAW DI MEKAH
DAN MADINAH

A. Pendahuluan yang membawa pesan tersebut.


Sedangkan landasan dakwah bukanlah
Secara bahasa, dakwah bermakna
penyiaran, propaganda (Poerwadarminta,
1976: 222). Sedangkan dalam
Ensiklopedi Islam diartikan seruan,
panggilan dan undangan. Barangkali kita
dapat sepakat, bahwa pemahaman
dakwah Islam sebagai propaganda
tidaklah tepat karena propaganda
merupakan kegiatan dimana hasil
akhirnya adalah untuk kepentingan orang
﴾ 3 ﴿
dilakukan untuk kepentingan satu
golongan individu tertentu, melainkan
untuk semua golongan baik minoritas
maupun mayoritas (Patmawati, 2010: 7).
Secara istilah dakwah itu
mempunyai defenisi yang berbeda,
sejalan dengan tinjauan para ahlinya.
Berikut dapat diterangkan beberapa
defenisi:
Dakwah ialah suatu sistem
kegiatan dari seseorang, sekelompok,
segolongan umat Islam sebagai
aktualisasi imaniah yang

﴾ 4 ﴿
memanifestasikannya kepada seseorang, atau “teknik” bagaimana tema dakwah
sekelompok massa dan masyarakat dapat disampaikan dan diterima, dihayati
supaya dapat mempengaruhi tingkah serta diamalkan oleh umat. Penerapan
lakunya untuk mencapai tujuan tersebut. dakwah Rasulullah saw bersifat
Menurut defenisi yang kondisional dan variatif. Maksudnya,
dikemukakan oleh Abu Risman, dakwah dakwah yang dilakukan oleh beliau di
adalah segala macam usaha yang suatu tempat belum tentu sama di tempat
dilakukan oleh seorang muslim atau lebih yang lain.
untuk merangsang orang lain agar lebih Rasulullah dalam menyampaikan
memahami, meyakini dan kemudian pesan dakwahnya dapat menumbuhkan
menghayati ajaran Islam sebagai dan mengarahkan semangat
pedoman hidup dan kehidupannya. kebangsaan, seperti yang dilakukan di
Bahwa dakwah adalah ajakan Madinah melalui “Piagam Madinah”,
yang dikemukakan di atas, dapat dimana salah satu isi piagam tersebut
disimpulkan bahwa dakwah adalah adalah memberikan jaminan kepada
ajakan, seruan, undangan dan doa yang masyarakat untuk melaksanakan
dilakukan seorang muslim atau lebih yang agamanya dan wajib membela keamanan
ditujukan kepada orang lain atau Negara dari serangan luar (Badri Yatim,
kelompok dengan tujuan agar mereka 2008: 26).
memahami, menghayati serta Kegiatan dakwah Rasulullah
mengamalkan ajaran Islam. merupakan kelanjutan dari dakwah yang
Pada kesempatan ini penulis dilakukan oleh Nabi Ibrahim as
bermaksud mendefenisikan dakwah sebelumnya. Beliau melakukan perbaikan
islamiyah yaitu segala upaya yang telah secara bertahap, maksudnya ialah bahwa
dilakukan sejak oleh Rasulullah, sahabat, agama Islam tidak menghapus adat
tabiin dan generasi seterusnya yang istiadat masyarakat secara sekaligus
ditujukan kepada suatu objek, yang mana akan tetapi secara berangsur-angsur
agar mereka (muslim dan muslimah atau (evolusi) yang disesuaikan dengan
non muslim) kembali dan menerima serta keadaan dan waktu, sehingga orang tidak
memahami akan ajaran Islam sebagai merasa keberatan (merasa berat)
kebenaran yang mutlak. menerimanya, tidak pula menjadi
Jika berbicara tentang “dakwah penentangnya lebih-lebih dalam bidang
Rasulullah saw” maka serta-merta hukum.
terlintas dalam pikiran kita tentang “cara”

﴾ 5 ﴿
Dakwah Nabi saw diambil dari al- B. Dakwah Nabi Muhammad saw Pada
Periode Mekah
Quran dan sejarah para nabi. Rasulullah
saw membekali diri dengan kebaikan, Berbicara tentang Nabi
ketaqwaan, keikhlasan, akhlak mulia Muhammad saw tidak terlalu mengalami
dalam membimbing sehingga kesulitan dalam hal sumber karena
menimbulkan simpati dan audien mudah adanya al-Quran dan hadis. Al-Quran
menerima ajakan (ajaran Islam). merupakan wahyu Allah yang diturunkan
Cara berdakwah menurut konsep kepada Nabi Muhammad saw, setiap
al-Quran terdapat dalam surat An-Nahl turunnya ayat, Nabi memerintahkan untuk
ayat 125 sebagai berikut: ditulis. Kemurnian al-Quran terjaga juga
“Seruhlah (manusia) ke jalan tidak terlepas dari peranan sahabat (Abu
(agama) Tuhanmu dengan kebijakan dan Bakar, Umar bin Khattab dll.), untuk
pengajaran yang baik, dan bantahlah dibukukan dalam sebuah mushaf,
(berdebatlah) dengan jalan yang baik disempurnakan lagi pada masa Utsman
(Depag RI, 2012: 281). bin Affan dengan nama mushaf utsmani.
Sedangkan menurut Asmuni Adapun hadis merupakan perkataan,
Syukir (1983: 104), bahwa strategi perbuatan, dan persetujuan Nabi
dakwah itu secara garis besar meliputi: terhadap perbuatan sahabat. Jadi, hadis
strategi ceramah, strategi tanya jawab, merupakan sumber kedua untuk
strategi debat, strategi percakapan antar mengetahui kehidupan dan ajaran Nabi
pribadi, strategi demonstrasi. Muhammad saw.
Dalam makalah ini akan Nabi Muhammad saw lahir di
membahas: Dakwah Nabi Muhammad Mekah tahun 571 Masehi. Beliau
saw pada periode Mekah, strategi keturunan keluarga bangsawan Arab,
perjuangan dakwah Nabi Muhammad yaitu Bani Hasyim dari suku quraisy, suku
saw, dakwah Nabi Muhammad saw pada yang dipercayai memelihara Ka‟bah yang
periode Madinah, respon masyarakat dibangun Nabi Ibrahim dan anaknya
Madinah terhadap dakwah Nabi (Ismail). Ayah nabi bernama Abdullah,
Muhammad saw, Fathu Mekah: peta adalah anak bungsu dari Abdul Muthalib.
kemenangan perjuangan umat Islam, Abdullah meninggal dunia sebelum
terakhir haji wada: tanda berakhirnya anaknya lahir. Sedang ibu nabi (Aminah)
dakwah Nabi Muhammad saw. meninggal enam tahun kemudian (Jamil
Ahmad, 2000: 2). Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat di bagan I.

﴾ 6 ﴿
Bagan I. Keluarga Nabi Muhammad Allah. Akan tetapi ayat-ayat itu
saw
mengesankan sesuatu yang luar biasa,
yang belum diketahui oleh Nabi
Muhammad. Itulah sebabnya maka ia
segera kembali ke rumahnya dalam
keadaan gemetar, apalagi ia dipeluk
dengan keras oleh Jibril beberapa kali,
kemudian dilepaskan dan disuruhnya
membaca, seperti disebutkan di atas (A.
Syalabi, 2003: 74).
Setelah turunnya wahyu yang
pertama ini, Jibril tidak muncul lagi untuk
beberapa lama, sementara Nabi

Sumber: Ira Lapidus, 1999:30 Muhammad menantikannya dan selalu


datang ke gua Hira. Dalam keadaan

Memasuki usia yang keempat menanti itulah turun wahyu yang

puluh, di saat dia berkontemplasi di gua membawa perintah kepadanya. Wahyu itu

Hira, tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, berbunyi sebagai berikut: hai orang yang

malaikat Jibril muncul dihadapannya, berselimut, bangun, dan beri ingatlah.

menyampaikan wahyu Allah yang Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu

pertama (QS. 96: 1-5): Bacalah dengan dan bersihkanlah pakaianmu,

nama Tuhanmu yang telah mencipta. Dia tinggalkanlah perbuatan dosa, dan

telah menciptakan manusia dari janganlah engkau memberi (dengan

segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu maksud) memperoleh (balasan) yang

itu Maha Mulia. Dia telah mengajar lebih banyak dan untuk (memenuhi

dengan qalam. Dia telah mengajar perintah) Tuhanmu bersabarlah (Al-

manusia apa yang tidak mereka ketahui. Muddatsir: 1-7).

Inilah ayat-ayat al-Quran Karim Dengan turunnya perintah itu,

yang mula-mula diturunkan, ayatnya mulailah Rasulullah saw melakukan


dakwah Islam. Langkah pertama yang
belum memerintahkan Nabi Muhammad
dilakukan adalah berdakwah secara
menyeru manusia kepada suatu agama,
diam-diam di lingkungan keluarga
dan belum pula memberitahukan
terdekat dan di kalangan rekan-rekannya.
kepadanya bahwa Nabi adalah utusan
Hal ini dapat dilihat dari firman Allah SWT

﴾ 7 ﴿
dalam Surah Asy-Syu‟ara ayat 214:”dan pertama adalah kalangan migran,
berilah peringatan kepada kerabat- kalangan miskin, warga kalan yang
kerabatmu (Muhammad) yang terdekat”. lemah, dan anak-anak dari kalangan klan
Karena itulah, orang yang pertama kali kuat (Ali bin Abi Thalib), dimana mereka
menerima dakwahnya adalah keluarga merupakan kalangan yang paling kecewa
dan sahabat dekatnya, di antaranya: terhadap pergeseran moral dan social di
Khadijah (isteri), Ali bin Abi Thalib Mekah, dan mereka membuktikan pesan-
(sepupu), Abu Bakar (sahabat), Zaid pesan Nabi Muhammad saw sebagai
( budak yang diangkat anak), Ummu sebuah alternative yang vital (Ira Lapidus,
Aiman (pengasuh). Abu Bakar berhasil 1999: 34-35).
mengislamkan beberapa orang teman Adapun metode yang dilakukan
dekatnya, seperti Utsman bin Affan, nabi dalam dakwah secara terang-
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, terangan adalah: pertama, mengundang
Saad bin Abi Waqqas, Thalhah bin Bani Abdul Muttalib ke rumahnya dan
Ubaidillah dan al-Arqam bin Abi al-Arqam menjelaskan bahwa dia telah diutus oleh
(Badri Yatim, 2008: 19). Allah (A. Syalabi, 2003: 76), mendengar
Selama tiga tahun pertama sejak penjelasan nabi, Abu Lahab marah sambil
diutusnya Nabi Muhammad saw dakwah berkata: ”celakalah engkau! Apa untuk
dilakukan secara sembunyi-sembunyi, inikah kami engkau panggil?” (A. Syalabi,
selanjutnya dakwah dilakukan dengan 2003: 76). Hal inilah yang
terang-terangan secara lisan, misalnya melatarbelakangi turunnya Surah Al-
memberi nasehat, memberi peringatan Lahab. Kedua, undangan terbuka kepada
dsb. Hal ini dituturkan dalam QS. Al-Hijr seluruh masyarakat quraisy di bukit
ayat 94: “maka sampaikanlah Shafa. Nabi ingin melihat bagaimana
(Muhammad) secara terang-terangan pandangan masyarakat quraisy terhadap
segala apa yang diperintahkan kepribadian beliau. Masyarakat quraisy
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang sepakat bahwa beliau adalah orang yang
yang musyrik”. Sejak turunnya ayat ini, tak pernah berdusta. Setelah itu beliau
nabi mulai menyampaikan dakwah secara mengumumkan kenabiannya (Wahyu Ilahi
terbuka, sebuah langkah pertama untuk dan Harjani Hefni, 2007:50). Ketiga,
memasukkan gagasan agama ke dalam Muhammad saw memproklamirkan ke-
aktualisasi social dan kehidupan politik. Esa-an Tuhan dan mengajarkan kesatuan
Satu hal yang sangat penting adalah dan persamaan antara manusia (Jamil
bahwasanya kelompok pengikutnya yang Ahmad, 2000: 3). Keempat, nabi

﴾ 8 ﴿
mengadakan pertemuan khusus dengan hari kiamat manusia akan dibangkit dari
orang-orang yang percaya kepada beliau kuburnya, dan bahwa semua perbuatan
untuk aktivitas pembacaan (tilawah), manusia akan dihisab. 4) taklid kepada
pengajaran (ta‟lim), dan pensucian nenek moyang. Taklid kepada nenek
(tazkiyah), di rumah Arqam bin Abil moyang secara membabi buta, dan
Arqam, dan merupakan sekolah Islam mengikuti langkah-langkah mereka dalam
yang pertama. Kelima, beberapa pengikut soal-soal peribadatan dan pergaulan
nabi meninggalkan Mekah dan mencari adalah suatu kebiasaan yang berurat
perlindungan atau mengungsi ke Ethiopia, berakar pada bangsa Arab. 5)
sebuah negeri di seberang Laut Merah memperniagakan patung. Ini adalah satu
(Bernard, 2000: 79). sebab materi. Salah satu dari perusahaan
Setelah dakwah secara terang- orang Arab zaman dahulu, ialah memahat
terangan, pemimpin quraisy mulai patung yang menggambarkan al-Lata, al-
berusaha menghalangi dakwah Rasul. Uzza, Manah dan Hubal. Patung-patung
Semakin bertambah jumlah pengikut nabi, itu mereka jual kepada Jemaah-jemaah
semakin keras tantangan yang haji.
dilancarkan kaum quraisy. Menurut Kaum quraisy selalu berusaha
Ahmad Syalabi (2003: 77-80), ada lima untuk menumpas dan menindas agama
factor yang mendorong orang quraisy Islam dengan menempuh jalan apa saja
menentang seruan itu: 1) persaingan (H. Munzier Suparta & Harjani Hefni,
berebut kekuasaan. Mereka mengira 2003: 48), salah satunya dengan
tunduk kepada agama Muhammad berarti memboikot Bani Hasyim. Isi piagam
tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul pemboikotan tersebut antara lain: mereka
Muttalib. Sedang suku-suku bangsa Arab memutuskan segala bentuk hubungan
selalu bersaing untuk merebut kekuasaan dengan Bani Hasyim seperti pernikahan,
dan pengaruh. 2) penyamaan hak antara silaturrahmi dan jual beli (Badri Yatim,
kasta bangsawan dan kasta hamba 2008: 23).
sahaya. Bangsa Arab hidup berkasta-
kasta. Tiap-tiap manusia digolongkan C. Strategi Perjuangan Dakwah Nabi
Muhammad saw
kepada kasta yang tak boleh
dilampauinya. Tetapi, seruan Nabi Selama tahun-tahun pertama
Muhammad memberikan hak sama masa kenabian, Nabi Muhammad saw
kepada manusia. 3) takut dibangkit. mendapatkan sejumlah pengikut, mula-
Agama Islam mengajarkan bahwa pada mula dari anggota keluarganya sendiri,

﴾ 9 ﴿
dan kemudian dari lingkungan agama yang baru mereka anut, bahkan
masyarakat yang agak luas. Lambat laun, bersedia melepaskan keluarga dalam
gagasan-gagasan baru dan tindakan- rangka membentuk kehidupan bersama di
tindakan baru yang mereka lakukan itu sebuah negeri asing. Ikatan keagamaan
menimbulkan kecurigaan dan mendapat ini lebih kuat daripada ikatan darah.
perlawanan dari kalangan keluarga yang Dengan cara demikian, agama baru
terkemuka di Mekah. Mereka tersebut mengancam tata
memandang Nabi Muhammad saw dan kemasyarakatan yang lama sekaligus
ajaran yang disebarkannya sebagai menggantinya dengan tata
ancaman terhadap kedudukan mereka kemasyarakatan yang baru (Rianawati,
sendiri. Kaum quraisy melakukan 2010: 33).
tekanan-tekanan, dan bahkan penyiksaan Kedatangan orang-orang Islam di
terhadap beberapa pengikut nabi yang Habsyi disambut dengan baik oleh Raja
baru masuk Islam (Bernard, 2000:79). Hal Nejus. Bahkan ia memberikan
inilah yang membuat nabi melakukan perlindungan dan diizinkan untuk
beberapa strategi, di antaranya: melaksanakan ibadah Islam. Dia juga
menolak permintaan suku quraisy supaya
1. Hijrah ke Habsyi mengembalikan orang-orang mukmin ke
Mekah.
Pada tahun 615, tanda-tanda
Di saat pengikut nabi hijrah ke
kongkrit bahwa Nabi Muhammad akan
Habsyi, dia tetap berada di Mekah untuk
menjadi pimpinan komunitas baru
berdakwah. Dia mendapat perlindungan
berdasarkan ajarannya, dan terlepas dari
dari Bani Hasyim. Bahkan dua orang
komunitas Mekah lainnya. Bulan ketujuh
tokoh quraisy masuk ke dalam Islam
tahun kelima kenabian berangkatlah 11
yakni Hamzah bin Abdul Muttalib dan
orang laki-laki beserta 4 wanita.
Umar bin Khattab.
Kemudian rombongan berikut menyusul
Masuknya Umar ke dalam Islam,
hingga jumlah yang hijrah ke Habsyi
dimana awalnya dia adalah musuh Islam
mencapai 70 orang. Di antaranya adalah
yang sangat kuat. Diceritakan bahwa
Utsman bin Affan dan istrerinya
sewaktu Umar akan pergi mencari Nabi
(Ruqayyah puteri Nabi Muhammad saw),
untuk membunuhnya. Di tengah jalan dia
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf,
berjumpa dengan Naim bin Abdullah dan
Ja‟far bin Abi Thalib, dan lain-lain. Mereka
menanyakan tujuan kepergian Umar.
melakukan hijrah untuk mengamankan
Umar lalu menceritakan tentang

﴾ 10 ﴿
keputusannya membunuh nabi. Dengan Mekah (Siti Muriah, 2000: 35) seperti ke
mengejek Naim mengatakan agar Umar Thaif. Beliau melakukan perjalanan ke
lebih baik memperbaiki urusan rumah Thaif ditemani oleh Zaid bin Haritsah.
tangganya lebih dahulu. Seketika itu juga Kepergiannya ke Thaif untuk
Umar kembali ke rumah dan mendapati menyebarkan Islam kepada pembesar-
iparnya sedang asyik membaca al-Quran. pembesar dan kepala-kepala suku di
Umar marah dan memukul sang ipar tempat tersebut.
dengan ganas. Kejadian itu tidak Nabi berharap dakwahnya
membuat ipar dan adiknya meninggalkan diterima masyarakat Thaif, akan tetapi,
Islam. Sehingga Umar meminta harapan tersebut tidak menjadi
dibacakan kembali al-Quran tersebut. kenyataan, bahkan beliau diusir dan
Kandungan arti dan alunan ayat-ayat dihina dengan cara-cara yang tidak
Kitabullah ternyata membuat Umar begitu manusiawi. Beliau diusir dan dilempari
terpesona, sehingga ia bergegas ke batu oleh para pemuda Kota Thaif.
rumah nabi dan langsung memeluk Mereka tidak mau mengambil resiko,
agama Islam. karena mereka pasti akan mendapatkan
perlakuan yang tidak baik dari
2. Pergi Ke Thaif masyarakat Mekah bila menerima Islam
sebagai agama baru mereka. Para
Tahun kesepuluh kenabian
pembesar Kota Thaif menganggap
dikenal dengan tahun duka bagi Nabi
Muhammad adalah orang gila yang
Muhammad saw, sebab 2 orang yang
terusir dari Mekah, berdasarkan informasi
sangat dicintainya telah meninggal dunia,
yang mereka terima dari Abu Jahal,
yaitu Siti Khadijah dan Abu Thalib. Kedua
bahwa apa yang diajarkan Muhammad
orang ini adalah pembela dan pelindung
adalah kebohongan besar yang akan
yang sangat tabah, kuat dan disegani
menyesatkan bangsa Arab.
masyarakat Mekah. Dengan
meninggalnya Siti Khadijah dan Abu
3. Perjanjian Aqabah
Thalib, orang-orang kafir quraisy semakin
berani mengganggu dan menyakiti Nabi Perjanjian Aqabah di awali dengan
Muhammad saw, karena penderitaan dakwah yang dilakukan Nabi terhadap
yang dialami Nabi Muhammad saw orang-orang Yastrib yang datang ke
semakin hebat, maka ia berencana Mekah pada musim haji. Sebagian
memperluas wilayah dakwahnya di luar mereka menerima seruan Nabi dan

﴾ 11 ﴿
masuk ke dalam Islam. Peristiwa ini muslim, nama Yastrib berubah menjadi
merupakan titik terang dalam perjalanan al-madinah yang berarti kota. Komunitas
dakwah nabi, karena penerimaan muslim disebut ummat yang berarti
masyarakat Yastrib terhadap misi yang masyarakat (Bernard Lewis, 2010: 80).
disampaikannya membuka lembaran Di Mekah Muhammad merupakan
baru dalam usaha beliau menyampaikan pribadi biasa yang berjuang melawan
ajaran Islam. ketidakacuhan atau ketidakpedulian yang
Akhirnya terjadilah perjanjian ada di lingkungannya, dan kemudian juga
Aqabah I pada tahun 621 dan setahun melawan sikap permusuhan dari
kemudian diadakan perjanjian Aqabah II. golongan yang berkuasa. Masyarakat
Isi perjanjian tersebut, mereka Mekah pada waktu itu terbagi atas dua
mengundang nabi dan para pengikutnya bagian besar, golongan merdeka dan
datang dan tinggal di kota mereka, dan golongan budak belian (al-hurr wal-abd).
bahkan menjadikan nabi sebagai Dalam hal kekayaan, mereka terbagi dua,
penengah dan juru damai dalam orang kaya dan orang miskin (al-aghniya
pertikaian-pertikaian yang terjadi di antara wal-fuqara). Dalam kekuatan politik,
mereka. Mereka juga menyatakan mereka hanya mengenal yang kuat dan
kesanggupan membela nabi dan para yang lemah (al-mala wal-dhu‟afa). Status
pengikutnya dan menyertai beliau pindah social sedemikian pentingnya, sehingga
dari Mekah ke kota mereka, sebagaimana budak belian bukan saja tak dianggap
halnya mereka membela warga mereka sebagai manusia, melainkan
sendiri. diperjualbelikan seperti binatang,
Dari perjanjian ini, nabi sehingga melahirkan bayi wanita
mengirimkan kira-kira 60 keluarga ke dianggap aib yang luarbiasa. Dilukiskan di
Yastrib terlebih dahulu, kemudian nabi dalam al-Quran: “ingatlah ketika anak
menyusul mereka ke Yastrib. Kepindahan perempuan itu ditanya dosa apa (yang
nabi dan para pengikutnya dari Kota mereka lakukan, sehingga) mereka
Mekah ke Yastrib, dalam bahasa Arab dibunuh?” (QS. 81: 8-9).
dikenal hijrah, yang secara harfiah berarti
migrasi atau berpindah, peristiwa ini D. Dakwah Nabi Muhammad saw Pada
Periode Madinah
sangat menentukan sejarah kerasulan
Muhammad, bahkan penanggalan hijriah Madinah dianggap sebagai
diambil dari peristiwa ini. Kota Yastrib kelahiran baru agama Islam setelah ruang
menjadi pusat keagamaan dan komunitas dakwah di Mekah terasa sempit bagi

﴾ 12 ﴿
kaum muslimin. Allah SWT memilih Pertama: Membangun masjid
Madinah sebagai pilot project
Waktu Rasulullah saw masuk
pembentukan masyarakat Islam pertama.
Madinah, penduduk Madinah yang sudah
Madinah memang layak dijadikan
memeluk Islam (kaum Anshar) banyak
kawasan percontohan (Wahyu Ilaihi &
yang mengundang serta menawarkan
Harjani Hefni, 2007: 55). Berawal dari
rumah untuk beristrahat. Setelah nabi
respon orang-orang Yastrib yang datang
sampai di tanah milik kedua orang anak
ke Mekah pada bulan haji terhadap
yatim bernama Sahal dan Suhail
seruan nabi, juga tidak terlepas dari
keduanya anak Amr bin Amarah dibawah
pribadi nabi yang dikenal sebagai orang
asuhan Mu‟adz bin „Afra, berhentilah unta
yang tak pernah berbohong.
yang ditunggangi nabi, kemudian beliau
Keberhasilan dakwah nabi dapat
dipersilahkan oleh Abu Ayub Anshari
dilihat pada sikap orang-orang Yastrib di
untuk tinggal di rumahnya.
perjanjian Aqabah I dan II, dimana
Setelah beberapa bulan nabi di
mereka mau mengubah sikap dan
situ maka beliau membangun Masjid
perilaku mereka, bahkan bersedia
Nabawi pada sebuah tanah milik kedua
menjadi pelindung nabi. Sebab dakwah
anak yatim tersebut, tanah itu dibeli oleh
pada hakekatnya merupakan suatu upaya
nabi untuk pembangunan masjid, juga
seorang dai dan sekaligus juga sebagai
untuk tempat tinggal. Masjid yang di
media untuk mengubah perilaku
bangun tersebut berfungsi sebagai
masyarakat dari yang negative menjadi
tempat melaksanakan ibadah shalat.
positif atau berakhlak mulia, tertinggal
Dalam kesempatan ini nabi dan para
menjadi maju serta bodoh menjadi pandai
pengikutnya berdiri bahu-membahu,
(M. Bahri Ghazali, 1997: 1). Inilah yang
mengajarkan keuntungan yang tak
dilakukan Nabi terhadap masyarakat
terkirakan dari persaudaraan, dan
Yastrib, membentuk suatu masyarakat
menanamkan semangat persamaan antar
baru, dan meletakkan dasar-dasar untuk
manusia (Jamil Ahmad, 2000: 4). Masjid
suatu masyarakat yang besar yang
juga sebagai sarana penting untuk
sedang ditunggu oleh sejarah. Dalam
mempersatukan kaum muslimin dan
mewujudkan semua ini, nabi menempuh
mempertalikan jiwa mereka, di samping
langkah-langkah dakwah sebagai berikut:
sebagai tempat bermusyawarah
merundingkan masalah-masalah yang
dihadapi, masjid pada masa Nabi bahkan

﴾ 13 ﴿
juga berfungsi sebagai pusat Ketiga: Perjanjian dengan masyarakat
Yahudi Madinah
pemerintahan (Badri Yatim, 2008: 26).
Setelah mempersaudarakan
Kedua: Menciptakan persaudaraan baru antara kaum muhajirin dengan anshor,
selanjutnya nabi menjalin hubungan
Kaum muslimin yang berhijrah dari
antara kaum muslim dengan golongan
Mekah ke Madinah disebut “muhajirin”
Yahudi penduduk Madinah. Jalinan
dan kaum muslimin penduduk Madinah
hubungan ini terwujud dalam bentuk
disebut “anshor”. Kaum muslimin Mekah
perjanjian atau undang-undang yang
yang berhijrah ke Madinah banyak
kemudian dikenal sebagai “Piagam
menderita kemiskinan, karena harta
Madinah” yang ditulis pada tahun 623 M
benda dan kekayaan mereka ditinggalkan
atau tahun ke-2 H. di antara dictum
di Mekah, diwaktu mereka berhijrah ke
perjanjian paling penting adalah sebagai
Madinah melarikan agama dan keyakinan
berikut:
yang mereka anut.
- Kaum muslimin dan kaum Yahudi
Nabi Muhammad saw
hidup secara damai, bebas
menciptakan persaudaraan baru antara
memeluk dan menjalankan ajaran
kaum muhajirin dengan kaum anshor. Ali
agamanya masing-masing.
ibn Abi Thalib dipilih menjadi saudara
- Orang-orang Yahudi berkewajiban
nabi sendiri. Abu Bakar nabi saudarakan
memikul biaya mereka sendiri, dan
dengan Kharijah ibnu Zuhair. Ja‟far ibnu
kaum muslimin wajib memikul biaya
Abi Thalib dengan Mu‟az ibnu Jabal.
mereka sendiri.
Rasulullah telah mempertalikan keluarga-
- Apabila salah satu pihak diperangi
keluarga Islam. Masing-masing keluarga
musuh, maka mereka wajib
mempunyai pertalian yang erat dengan
membantu pihak yang diserang.
keluarga-keluarga yang banyak, karena
- Di antara mereka saling
ikatan persaudaraan yang diadakan
mengingatkan, dan saling berbuat
rasulullah. Persaudaraan ini pada
kebaikan, serta tidak akan saling
permulaannya mempunyai kekuatan dan
berbuat kejahatan.
akibat sebagai yang dipunyai oleh
- Kaum muslimin dan Yahudi wajib
persaudaraan nasab, termasuk di
saling menolong dalam
antaranya hal pusaka, hal tolong
melaksanakan kewajiban untuk
menolong dan lain-lain (A. Syalabi, 2003:
kepentingan bersama.
103).

﴾ 14 ﴿
- Bumi Yastrib menjadi tanah suci mendukung timbulnya permasalahan
karena naskah perjanjian ini. eksistensi Madinah. Berbeda dengan
- Nabi Muhammad adalah pemimpin masyarakat Badui, masyarakat Madinah
umum untuk seluruh penduduk telah hidup saling bertetangga dan tidak
Madinah. Bila terjadi perselisihan di berpindah dari tempat satu ke tempat
antara kaum muslimin dengan lainnya. Selanjutnya berbeda dengan
kaum Yahudi, maka Mekah, Madinah senantiasa mengalami
penyelesaiannya dikembalikan perubahan social yang meninggalkan
kepada nabi sebagai pemimpin bentuk kemasyarakatan absolut model
tertinggi di Madinah (Wahyu Ilaihi & Badui. Kehidupan sosial Madinah secara
Harjani Hefni, 2007: 59). berangsur-angsur diwarnai oleh unsur
Nabi berhasil membangun sebuah kedekatan ruang daripada oleh system
Negara baru yakni Negara Madinah, kekerabatan. Madinah juga memiliki
secara aklamasi nabi diangkat sebagai sejumlah warga Yahudi, yang mana
kepala Negara yang diberikan otoritas sebagian besar penduduknya lebih
untuk memimpin dan melaksanakan simpatik terhadap monotheisme (Ira. M.
ketatanegaraan yang telah disepakati Lapidus, 1999: 38). Namun setelah
bersama. Jadi, di Madinah beliau seorang masyarakat muslim berkembang menjadi
penguasa, yang menjalankan kekuasaan besar dan berkuasa, mereka mulai
politik dan militer dan juga keagamaan menaruh rasa dendam dan tidak suka.
(Bernard Lewis, 2010: 80). Islam di Madinah bukan hanya
sebuah agama, tetapi juga mengatur
Keempat: Pembangunan pranata sosial Negara. Karena masyarakat Islam telah
dan pemerintahan.
terwujud, maka menjadi suatu keharusan
Madinah adalah wilayah Islam untuk menentukan dasar-dasar
pertanian, dihuni oleh berbagai klan dan yang kuat bagi masyarakat yang baru
tidak oleh sebuah kesukuan yang tunggal, terwujud itu. Sebab itu ayat-ayat al-Quran
namun berbeda dengan Mekah, Madinah yang diturunkan dalam periode ini
merupakan perkampungan yang terutama ditujukan kepada pembinaan
diributkan oleh permusuhan yang sengit hukum. Ayat-ayat yang diturunkan itu
dan anarkhis antara kelompok kesukuan diberi penjelasan oleh rasulullah. Mana-
yang terpandang –Suku Aws dan Khazraj. mana yang belum jelas dan belum
Permusuhan yang berkepanjangan terperinci dijelaskan oleh rasulullah
mengancam keamanan rakyat kecil dan

﴾ 15 ﴿
dengan perbuatan-perbuatan beliau (A. E. Respon Masyarakat Madinah
Terhadap Dakwah Nabi Muhammad
Syalabi, 2003: 104).
Saw
Islam yang diturunkan oleh Allah
Sesudah peristiwa hijrah,
SWT ke muka bumi melalui perantaraan
penduduk Madinah terdiri atas tiga
kenabian Muhammad saw, ditujukan
golongan: kaum muslimin, bangsa Yahudi
sebagai pedoman bagi kehidupan di
(Banu Nadhir dan Banu Quraizhah) dan
dunia dan akhirat. Islam mengembang
bangsa Arab yang belum menganut
amanat untuk memerdekakan manusia
agama Islam (A. Syalabi, 2003: 104).
dari segala perbudakan dan
Kepada ketiga golongan tersebut, nabi
membebaskan manusia dari segala
terus berusaha menyebarkan agama
penindasan. Islam tidak mengenal batas-
Islam. Hal itu dilakukan nabi saw selain
batas suku, keturunan, tempat tinggal,
karena kewajiban yang harus
atau jenis kelamin. Semua umat manusia,
dilaksanakannya, juga karena ia melihat
dalam pandangan Islam, mempunyai
mayoritas masyarakat Madinah
kedudukan setara. Sebab, kemuliaan
menyambut dengan baik saat beliau dan
kedudukan manusia dalam Islam
umat Islam tiba di kota tersebut.
tergantung dari kwalitas ketaqwaannya
Pada hakekatnya dakwah nabi
pada Allah SWT atau amal salehnya.
merupakan aktualisasi imani yang
Tentu saja kwalitas ketaqwaan atau amal
dimanifestasikan dalam suatu sistem
saleh ini tidak hanya diukur dengan
kegiatan, dalam bidang kemasyarakatan
perilaku vertical kepada Tuhannya,
yang dilaksanakan secara teratur, untuk
namun juga akhlak horizontal kepada
mempengaruhi cara merasa, berfikir,
sesama manusia. Sesuai dengan firman
bersikap, dan bertindak masyarakat
Tuhan al-Hujurat: 13: “hai manusia,
Madinah, dengan menggunakan cara
sesungguhnya kami jadikan kamu bersal-
tertentu. Dakwah nabi berusaha
dari laki-laki dan perempuan, dan kami
mengubah lingkungan Madinah dengan
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
cara meletakkan dasar eksistensi
bersuku-suku agar kamu berkenal-
masyarakat Islam, menanamkan nilai-nilai
kenalan, sesungguhnya orang yang
keadilan, persamaan, persatuan,
termulia di antaramu pada sisi Allah ialah
perdamaian, kebaikan, dan keindahan,
orang yang lebih taqwa”.
sebagai inti penggerak perkembangan
masyarakat, membebaskan individu dari
sistem kehidupan zalim (perbudakan)

﴾ 16 ﴿
menuju sistem kemerdekaan, menyaksikan sendiri perkembangan
menyampaikan kritik sosial atas pesat agama yang dibawa nabi, seakan-
penyimpangan yang berlaku dalam akan jalan untuk mencapai kemenangan
masyarakat Madinah, dalam rangka telah terhampar datar (A. Syalabi, 2003:
mengembang tugas nahi mungkar, dan 115). Apalagi sekutu mereka (suku Aus
memberi alternative konsepsi atas dan Khazraj) setelah memeluk Islam,
kemacetan sistem, dalam rangka sudah tak membutuhkan mereka lagi,
melaksanakan amar ma‟ruf, merealisasi karena telah mendapat pimpinan yang
sistem budaya yang berakar pada ideal yakni Muhammad saw.
dimensi spiritual yang merupakan dasar Akhirnya Yahudi Madinah
ekspresi akidah, meningkatkan kesadaran menggalang koalisi dengan kafir Quraisy
masyarakat Madinah untuk menegakkan Mekah, untuk menghancurkan kekuatan
hukum, mengintegrasikan kelompok- umat Islam. bahkan peperangan terjadi
kelompok kecil (muslim, Yahudi, bangsa antara kaum muslim Madinah dengan
Arab non muslim) menjadi suatu kesatuan musyrik quraisy Mekah. Perang pertama
kekuatan untuk mengamankan Negara yang sangat menentukan masa depan
Madinah dari serangan luar, merealisasi negara Islam ini adalah perang Badar
keadilan dalam bidang ekonomi, dengan pada tanggal 8 Ramadhan tahun ke 2
mempersaudarakan golongan aghniyaa Hijriah, nabi bersama 305 orang muslim
(anshor) dengan golongan ekonomi bergerak keluar kota membawa
lemah (muhajirin) (Didin Hafidhuddin, perlengkapan yang sederhana. Di daerah
1998: 67-68). Badar, kurang lebih 120 kilometer dari
Dakwah yang dilakukan nabi Madinah, pasukan nabi bertemu dengan
mendapat sambutan beragam, ada yang pasukan quraisy yang berjumlah sekitar
menerima kemudian masuk Islam dan 900 sampai 1000 orang. Nabi sendiri
ada pula yang menolak secara diam- yang memegang komando. Dalam perang
diam, misalnya, orang-orang Yahudi yang ini kaum muslimin keluar sebagai
tidak senang atas kehadiran nabi dan pemenang (Badri Yatim, 2008: 27).
umat Islam. penolakan ini mereka lakukan Dalam beberapa tahun berikutnya,
secara diam-diam dan tidak berani pihak Quraisy Mekah menyerang pihak
berterus terang untuk menantang nabi Muhammad di Madinah. Sehingga terjadi
dan umat Islam yang mayoritas tersebut. lagi peperangan, yakni perang Uhud
Kedengkian orang-orang Yahudi semakin (625) dan kemudian disusul perang
menjadi-jadi, sewaktu mereka Khandak (627). Dalam perang Uhud,

﴾ 17 ﴿
pihak Muhammad menderita kekalahan, yang sama terjadi peperangan
sedang dalam perang Khandaq pihak menaklukkan kota Mekah, peristiwa ini
Muhammad berhasil menghancurkan dan disebabkan pengkhianatan Quraisy
membuat kecewa pihak Mekah, pihak terhadap perjanjian yang telah dibuat
Muhammad diuntungkan dalam kedua antara Quraisy dengan kaum Muslimin.
peperangan tersebut. Ia berhasil bertahan Pada kejadian ini umat Islam menang
dari serangan yang dilancarkan pihak tanpa terjadi pertumpahan darah, bahkan
Mekah, dan bahkan pada setiap Abbas dan Abu Sufyan menyatakan
kesempatan menyusun rencana keislamannya. Takluknya kota Mekah
pengusiran atau penghukuman terhadap membuat delegasi dari berbagai penjuru
sisa-sisa klan Yahudi, merampas di Jazirah Arab mendatangi nabi sehingga
kekayaan mereka dan memperluas tahun ke-9 H dianggap sebagai tahun
pengaruh dirinya terhadap suku-suku di delegasi. Agama Islam telah meratai
padang pasir di Arabia (Ira M. Lapidus, seluruh Jazirah Arab, nabi Muhammad
1999: 47). Setelah enam tahun telah merasakan kenikmatan yang tak
meninggalkan Mekah, mereka ingin terhingga, dia telah menyaksikan sendiri
kembali mengunjungi kampung dakwah yang dilaksanakan telah berbuah.
halamannya untuk bertemu dengan Bahkan ini dianggap sebagai asbabun
kerabat, dan menziarahi Ka‟bah. Namun nuzulnya Surat an Nashr. Pada tahun 10
keinginan mereka tak dapat terpenuhi, H Nabi mengerjakan haji terakhir, yang
sehingga terjadilah Perjanjian Hudaibiah. dikenal dalam sejarah dengan “Hijjatul
Perjanjian Hudaibiah ini memperlihatkan Wada”.
bahwa suku Quraisy yang ada di Mekah
sudah mengakui nabi Muhammad F. Kesimpulan
sebagai pemimpin negara Madinah.
Nabi Muhammad adalah nabi
Sebuah perjanjian baru terjadi apabila
terakhir yang diutus oleh Allah SWT
ada pengakuan setara dengan kedua
beliau berasal dari nasab yang mulia dari
belah pihak. Memasuki tahun ke-8 H
keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim.
terjadi perang Mu‟tah yang disebabkan
Muhammad kecil tinggal di sebuah desa
utusan (Al-Harits ibnu Umar al-Azdi) yang
yang jauh dari pengaruh kota, alam yang
dikirim nabi kepada Ghasasinah (Bani
segar, dan Susana yang serba alami,
Ghassan) dibunuh oleh mereka. perang
dibawah asuhan Halimah di
Mu‟tah merupakan cikal bakal perluasan
perkampungan bani Sa‟ad. Hidup dalam
Islam keluar Jazirah Arab. Pada tahun

﴾ 18 ﴿
keprihatinan, ditinggal bapak sejak masih dengan mendirikan mesjid dan menjalin
dalam kandungan, setelah itu ditinggal persatuan sesama muslim, turunnya
pula ibunya, dan selanjutnya oleh perintah jihad, dakwah dengn mengirim
kakeknya yang begitu menyayanginya. duta dan surat, nabi dan peperangan,
Latihan kesabaran dengan mengembala akhirnya masyarakat Madinah dibawah
kambing, berperan aktif dalam kegiatan di naungan Syariat Islam. Ciri-ciri dakwah di
masyarakat sejak kecil, menimba Madinah: menjaga kesinambungan
pengalaman internasional (ikut armada tarbiyah dan tazkiyah bagi sahabat yang
dagang suku Quraisy), tidak pernah cacat telah memeluk Islam, mendirikan daulah
di masyarakatnya, memiliki prestasi yang Islamiyah, adanya keseriusan untuk
diakui oleh umatnya sejak usia belia, menerapkan hukum syariat, hidup
menjelang usia 40 tahun secara intensif berdampingan dengan agama lain,
melakukan perenungan tentang hakikat menghadapi secara tegas pihak yang
kehidupan.Materi dakwah nabi di Mekah memilih perang, merealisasikan
meliputi tauhid, iman kepada hari kiamat, universalitas dakwah Islam, melalui surat,
pembersihan jiwa dari segala mengirm duta, mengirim rombongan, dan
kemungkaran dan kekejian. Metode menerima utusan yang datang.
dakwah nabi di Mekah, yakni secara
rahasia, terang-terangan, dakwah keluar G. Daftar Pustaka
wilayah Mekah. Sarana dakwah nabi di
A.Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan
Mekah, ada dua: pertama, sarana fisik,
Islam I, Jakarta: Pustaka al-Husna,
meliputi: Masjidilharam, Bukit Shafa,
2003.
rumah, tabligh terbuka, dakwah bil hal,
Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan
melakukan ta‟akhi (mempersaudarakan
Perubahan Sosial, Yogyakarta: Yafi,
sesama muslim). Kedua, sarana non fisik,
1983.
meliputi: Hubungan Rasulullah dengan
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi
Allah, kejujuran dan kepribadian
Dakwah Islam, Surabaya: al-Ikhlas,
Rasulullah yang luhur, kehati-hatian dan
1983.
kewaspadaan, dan menerapkan strategi
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
dan sistem yang tertata baik.
Jakarta: Rajawali Press, 1993.
Dakwah Nabi Muhammad saw di
Bernard Lewis, The Middle East,
Madinah, diawali dengan hijrah sebagai
diterjemahkan oleh Abd. Rachman
metode dakwah. Negara Madinah
dijadikan sarana baru dakwah Rasulullah,

﴾ 19 ﴿
Abror, Pontianak: STAIN Press, W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum
2010. Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Departeman Agama RI, Al-Qur‟an dan Pustaka, 1976.
Terjemahnya, Jakarta: WALI, 2012.
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual,
Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
H.Munzier Suparto dan Harjani Hefni,
Metode Dakwah, Jakarta: Prenada
Media, 2003.
Ira M. Lapidus, A History of Islamic
Sicieties, diterjemahkan oleh
Ghufron A. Mas‟adi, dengan judul
“Sejarah Sosial Ummat Islam”,
Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1999.
Jamil Ahmad, Hundred Great Muslims,
diterjemahkan oleh Tim Penerjemah
Pustaka Firdaus dengan judul
“Seratus Muslim Terkemuka”,
Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000.
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif
Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Patmawati, Laporan Penelitian,
“Pembenahan Strategi Dakwah
Melalui Individual and Group
Converence”, Pontianak: STAIN
Pontianak, 2010.
Rianawati, Sejarah Peradaban Islam,
Pontianak: STAIN Press, 2010.
Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Sejarah
Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta,
2007.

﴾ 20 ﴿

Anda mungkin juga menyukai