Anda di halaman 1dari 8

Pelajaran Untuk Guru

Lukas 8:41, 42 49-66


“Tuhan Yesus tidak pernah membeda-bedakan orang”

Injil Lukas adalah Injil tentang Juruselamat yang datang membawa keselamatan bagi semua orang.
Bersama dengan kitab Kisah Para Rasul yang ditulis oleh penulis yang sama, Injil Lukas menggarisbawahi
rencana besar Allah dalam menyatakan keselamatan bagi orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, melalui
karya selamat Yesus Kristus. Pada dasarnya, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul menyatakan bahwa Yesus
adalah Tuhan dari semua, sehingga keselamatan pun dapat datang pada semua, dan bukan hanya pada orang
Yahudi saja. Hal tersebut nampak dalam Injil Lukas dan semakin jelas dalam Kisah Para Rasul yang
mengemukakan tentang komunitas orang percaya yang tebentuk dari orang Kristen Yahudi maupun orang
Kristen non-Yahudi. Secara khusus, Injil Lukas terlebih dahulu mengemukakan tentang perbuatan-perbuatan
Allah yang penuh kuasa dan yang setia pada janji-Nya melalui Yesus Kristus.1
Kisah tentang Yesus yang membangkitkan anak Yairus dalam Injil Lukas 8 termasuk dalam satu bagian
besar yang membahas pelayanan Yesus Sang Juruselamat di Galilea (4:14-9:50). Di sepanjang pasal-pasal ini
dikemukakan tentang Yesus yang memproklamasikan Injil Kerajaan Allah, memanggil murid-murid-Nya, dan
melakukan mujizat-mujizat yang menunjukkan otoritas kerajaan-Nya. Saat-saat tersebut adalah saat di mana
popularitas Yesus sementara menanjak.2 Karena fakta ini, maka tidak mengherankan ketika Alkitab memberi
keterangan bahwa “Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab mereka semua menanti-
nantikan Dia” (ay. 40). Dalam kesempatan ini, datanglah seorang yang bernama Yairus sambil tersungkur di
depan kaki Yesus dan memohon supaya Yesus datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan hampir mati
(ay. 41-42). Lukas menyebutkan bahwa Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat, yang berarti bahwa Yairus
adalah seorang pemimpin agama Yahudi. Kedatangannya pada Yesus menunjukkan bahwa Yairus menyadari
betul bahwa Yesus adalah seorang yang dipakai Allah dan sanggup menyelamatkan anak satu-satunya yang
baru berumur dua belas tahun itu.3 Yesus mengiyakan permintaan Yairus. Dalam perjalanan Yesus ke rumah
Yairus, Ia menyembuhkan seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan (ay. 43-48).
Hal tersebut sempat menunda perjalanan Yesus ke rumah Yairus. Alkitab kemudian menyebut bahwa ketika
Yesus masih berbicara, seorang dari kerabat Yairus datang membawa kabar bahwa anak Yairus sudah mati
(ay. 49). Namun demikian, kabar tersebut tidak menghentikan Yesus. Ia justru mempersiapkan Yairus untuk
mengalami pekerjaan besar yang akan Allah kerjakan dalam hidup anaknya. Yesus berkata kepada Yairus,
“Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat” (ay. 50). Setibanya di rumah Yairus, Yesus mengajak
Petrus, Yohanes, dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya untuk masuk ke dalam rumah (ay. 51). Yesus
mengabaikan fakta bahwa semua orang menangis dan meratapi anak itu dan meminta mereka untuk berhenti
melakukannya, karena anak tersebut tidak mati, tetapi tidur (ay. 52). Orang-orang tersebut kemudian
menertawakan Yesus (ay. 53). Apa yang Yesus nyatakan adalah sebuah panggilan untuk beriman pada kuasa
Allah yang sanggup untuk membangkitkan orang mati sekalipun. Seruan-Nya pada anak itu membuat roh anak
itu kembali dan seketika itu juga ia bangkit berdiri, yang diikuti dengan takjubnya orang tua anak itu dan
larangan Yesus agar mereka tidak memberitahukan hal itu kepada siapa pun juga (ay. 54-56).
Kasih Yesus pada Yairus dan keluarganya, terutama pada anaknya, harus menjadi teladan bagi semua guru
sekolah Minggu dalam melaksanakan pelayanan kepada anak-anak. Pelayanan Yesus tersebut bukan hanya
ditandai dengan kasih-Nya yang besar, melainkan juga dengan kuasa Allah yang begitu besar. Apakah
pelayanan kita ditandai dengan kasih dan kuasa Allah yang demikian?

Diskusi/PA (dituntun Pendeta/GA):


Apa yang membuat perjalanan Yesus ke rumah Yairus tertunda? Bagaimanakah kita memahami “penundaan-
penundaan” yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita dan dalam proses kita menanti jawaban doa?

1
Darrell L. Bock, Baker Exegetical Commentary on the New Testament: Luke Volume 1: 1:1-9:50 (Grand Rapids: Baker,
1994), 1-3.
2
Mark L. Strauss, Four Portraits, One Jesus: A Survey of Jesus and the Gospels (Grand Rapids: Zondervan, 2007), 269.
3
Bock, Luke Volume 1: 1:1-9:50, 791.

Pelajaran Untuk Guru, Semester 2 - Tahun Pertama | 1


BATITA
mengulang Pelajaran 27

BALITA
Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Lukas 8 : 41,42, 49-56, Lukas 8 : 50
“Jangan takut, percaya saja”

 Jangan takut : kedua telapak tangan diangkat setinggi dada menghadap anak dan di goyang
 Percaya saja : kedua tangan dilipat seperti sedang berdoa

Pengaturan Kelas:
 Guru menyiapkan beberapa gambar yang menunjukkan perbedaan orang baik dari jenis
kelamin maupun umur, disiapkan beberapa buah dalam ukuran yang cukup besar sehingga saat
ditunjukkan dapat dilihat oleh anak.

Pelajaran Untuk Anak


Guru mulai menirukan bunyi mendengkur. Lalu tanyakan kepada anak, “Bunyi yang adik adik dengar
tadi itu bunyi apa, ya? Biasanya bunyi itu terdengar kapan, ya ?” (tunggu respon anak). “Nah, kalau
orang yang sudah meninggal apakah mendengkur juga?”
Hari ini ada seorang anak yang dikira sudah meninggal tapi kata Tuhan Yesus Cumatidur. Mau tahu
ceritanya ?

Terlihat seorang laki laki berlari mendekati seseorang. “Yesus…. Guru..!!” panggil seseorang sambil
tersungkur di depan kaki Yesus. Ternyata itu adalah Yairus seorang kepala rumah Ibadat, dia datang
kepada Yesus dan bermohon untuk menyembuhkan anak perempuan satu satunya yang berumur
kira kira dua belas tahun dan hampir mati Yairus sangat sedih hatinya dan takut kehilangan anak
yang dikasihinya. Yesus pun berjalan mengikuti Yairus menuju ke rumahnya dan orang banyak
mengikuti Yesus dan pada saat berjalan dalam kerumunan orang banyak dan berdesak-desakkan.
Di tengah kerumuman banyak orang tersebut, datanglah seorang dari keluarga Yairus dan
berkata: “Anakmu telah mati, tidak usah menyusahkan Guru”. Waktu Yesus mendengar hal tersebut,
dia berkata Yairus, “Jangan takut, percaya saja dan anakmu akan selamat.”
Setibanya di rumah Yairus, Yesus kemudian masuk kedalam rumah bersama Petrus, Yohanes
dan Yakobus beserta papa dan mama anak yang sakit sementara orang lain tinggal diluar sambil
meratap dan mengangis dan Yesus berkata kepada mereka “Jangan menangis, ia tidak mati, tetapi
tidur” dan orang-orang disitu menertawakan Yesus karena mereka tahu anak itu sudah mati.
Yesus kemudian memegang tangan anak itu dan berseru “Hai anak bangunlah !!” dan seketika itu
juga anak tersebut bangkit berdiri dan Yesus menyuruh orangtuanya memberinya makan.
Luar biasa kan Tuhan Yesus tidak ada yang sama seperti Yesus. Ayo ucapkan bersama: “Tuhan
Yesus sangat mengasihi saya”

Pelajaran Hidup
Tuhan Yesus menyembuhkan seorang anak yang sedang sakit, menunjukkan bahwa Dia mengasihi
anak tersebut. Dia tidak membeda bedakan orang untuk ditolongnya. Sekalipun sudah oma dan opa,
maupun anak anak, semua di kasihi oleh Tuhan Yesus dan pasti ditolong oleh Tuhan. termasuk
terhadap adik adik. Dia mau menolong setiap orang yang percaya kepadaNya

Aktivitas
Guru menyiapkan beberapa gambar yang menunjukkan perbedaan orang baik dari jenis kelamin
maupun umur. Guru dapat menunjukkan kepada anak satu gambar lalu minta anak menebak gambar
tersebut, guru bisa menjelaskan tentang gambar tersebut. Setelah selesai menebak gambar ajak
anak untuk bernyanyi bersama “Tuhan sayang kita semua, Tuhan cinta kita semua”

Penjangkauan
Minta anak untuk bertanya kepada orang tua mereka tentang anggota keluarga lain misalnya oma,
opa, paman, bibi dan lainnya. Lalu minta orang tua bercerita tentang anggota keluarga tersebut.
ANAK KECIL
Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Lukas 8 : 41 – 42; 49 – 58, Lukas 8 :50 "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat."

Jangan takut : kedua telapak tangan di goyang lalu di genggam dan disilangkan di depan dada
Percaya saja : kedua tangan di lipat seperti gerakan berdoa
Anakmu akan selamat :kedua tangan di tempatkan setinggi pinggang lalu disilangkan di depan dada
tanpa telapak di genggam

Pengaturan Kelas:
Anak duduk berbanjar dan guru memimpin di depan, 2 meja bisa di atau di satu sisi ruangan dan
tandai lantai dengan selotip pada sisi ruangan yang lain. Untuk permainan siapkan gambar yang
menunjukkan perbedaan fisik sebanyak 2 set dan 1 set untuk pegangan guru.

Pelajaran Untuk Anak


Guru mulai menirukan bunyi mendengkur. Lalu tanyakan “tadi itu bunyi apa ya ?, biasanya bunyi itu
terdengar kapan ya ?” (tunggu respon anak) “nah kalau orang yang sudah meninggal apakah
mendengkur juga ?”
Nah hari ini ada seorang anak yang dikira sudah meninggal tapi kata Tuhan Yesus cuma tidur. Mau
tahu ceritanya?

Itu Tuhan Yesus sudah datang,kata seorang bapak yang melihat Tuhan Yesus. Iya, betul, itu Tuhan
Yesus”, kata orang orang di daerah Galilea saat melihat Tuhan Yesus datang. Di tengah keramaian
orang itu ada seorang bapak dia berjalan cepat seperti ingin bertemu seseorang, Dia berdesak
desakan ingin bertemu Tuhan Yesus, Nama bapak itu bapak Yairus, Dia adalah kepala rumah ibadah
di kampung itu. Muka bapak itu begitu cemas. Kenapa dia cemas? Ternyata anak perempuannya
berumur 12 tahun sedang sakit keras dan hampir meninggal.
Begitu dia ketemu dengan Tuhan Yesus, dia berlutut dimuka Tuhan Yesus. “Tuhan Yesus
datanglah ke rumah saya, tolong sembuhkan anak saya yang sakit” kata Yairus. Tuhan Yesus pun
menuruti pemintaan Yairus
Tuhan Yesus pun mengikuti dia kerumahnya, tapi dalam perjalanannya begitu banyak orang yang
ditemui dan karena banyaknya sangat berdesak desakan sehingga perjalanannya menjadi lebih
lambat.
Ternyata dirumah Yairus, anak perempuannya itu dilihat sudah tidak bernapas. Semua orang
dirumah itu sudah menangis karena sedihnya Maka dengan cepat cepat seorang saudara Yairus
berlari menemui Yairus. Ternyata posisi Tuhan Yesus dan Yairus sudah cukup dekat dengan rumah
Yairus. Melihat mereka berdua saudara Yairus langsung mendekatinya dan berkata “Anakmu sudah
meninggal. sudah, jangan menyusahkan Tuhan Yesus lagi”. Muka Yairus langsung menjadi sedih dan
kepalanya tertunduk. Tapi Tuhan Yesus yang mendengar perkataan saudara Yairus, mendekati
Yairus dan menghibur dia, kataNya “Jangan takut, kamu percaya saja dan anakmu akan selamat”
Yairus mengangkat kepala dan melihat Tuhan Yesus dengan percaya.
Begitu sampai dirumah Yairus, Tuhan Yesus memanggil Petrus, Yohanes, Yakobus, Yairus dan
istrinya, sedangkan yang lainnya disuruh keluar dari rumah itu. Orang orang disekitar rumah itu
terus menangis karena anak itu sudah meninggal. Mendengar tangisan itu Tuhan Yesus berkata
“jangan menangis lagi, dia tidak meninggal, dia Cuma tidur” mendengar kata katanya itu orang orang
yang tadi menangis sekarang justru tertawa karena mereka tidak percaya pada perkataan Tuhan
Yesus.
Tuhan Yesus pun melihat kepada anak itu dan memegang tangannya dan berkata “Hai anak
bangunlah !” tiba tiba mata anak itu mulai berkedip dan jari jari kecilnya mulai begerak, semua orang
mulai kebingungan melihat hal ini.
Dan akhirnya anak itupun bangun dan duduk dipinggir tempat tidurnya. “Yairus, beri anakmu
ini makan sepertinya dia lapar” kata Tuhan Yesus. Dengan cepat istri Yairus segera ke dapur
mengambil makanan dan memberi anak itu makan. Tuhan Yesus sungguh sayang kepada semua
anak. Bukan Cuma orang dewasa saja yang disembukan tapi anak anakpun. Anak siapapun itu pasti
ditolong oleh Tuhan Yesus karena dia sayang semua anak (ajak anak untuk bertepuk tangan untuk
Tuhan). Ayo sama sama katakan “Tuhan Yesus sayang kita semua”
Evaluasi:
 Terdapat dimanakah pembacaan alkitab hari ini dan apa judulnya?
 Apa Pekerjaan Yairus ?
 Berapa umur anak Yairus yang dibangkitkan Tuhan Yesus ?
 Mengapa orang orang menertawakan perkataan Tuhan Yesus bahwa anak itu hanya tidur ?
 Ceritakan cara Tuhan Yesus membangkitkan anak Yairus.

Pelajaran Hidup
Adakanlah persekutuan doa anak singkat. jelaskan pada anak bahwa bukan cuma orang dewasa
yang disembukan tapi sama dengan anak Yairus. Anak anakpun disembuhkan. Tuhan mendengar
doa anak anak juga. Jika percaya dengan sungguh maka pasti di sembukan oleh Tuhan Yesus
dengan pokok doa:
 Teman teman yang sakit
 Orang tua anak yang sakit

Aktivitas
Guru menyiapakan gambar anak yang berbeda bentuk fisik (misalnya mata sipit tubuh kurus atau
gemuk dan lainnya)bisa cari di internet maupun dari Koran bekas, lebih banyak bentuk lebih baik.
Siapakan gambar untuk satu macam bentuk sebanyak 2 pasang sehingga cukup untuk digunakan
dalam bermain 2 tim. Siapkan juga 1 set gambar untuk guru yang memimpin. Atur 2 meja pada satu
sisi ruangan dan gambar diacak. (jika tidak ada bisa di atur di lantai).
Letakkan 1 set gambar diatas tiap meja. Tandai tanda awal pada lantai sisi ruangan yang lain
menjadi batas awal tim anak. Bagi anak dalam 2 tim dengan jumlah yang sama. Permainan dimulai.
Guru mengambil 1 gambar dan ditunjukkan ke arah anak. Jelaskan pada anak mereka akan berlari
dari tanda awal keatas lantai dan mengambil gambar yang sesuai dengan gambar yang di tunjukan
oleh Guru. Setelah mengambil segera berlari ke tim dan anak itu memegang gambar tersebut. Jika
anak sedikit dan gambar banyak maka satu anak bisa memegang lebih dari 1 gambar. Setelah
selesai maka jelaskan bahwa setiap orang itu berbeda beda tapi Tuhan tidak pernah membeda beda
orang. Semua orang dikasih-Nya. Dan perbedaan bukan hal yang lucu atau aneh tapi adalah
keunikan dari Tuhan untuk setiap orang.

Penjangkauan
Minta anak untuk bertanya kepada orang tua bagaimana cara mereka menghadapi perbedaan-
perbedaan.

Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:


Gambar 1 Yairus dan Yesus
Gambar 2 Yesus menyembuhkan anak Yairus
ANAK TANGGUNG

Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:


Lukas 8:41,42,49-56; Lukas 8:50a
“Tetapi Tuhan Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja, dan
anakmu akan selamat”.

Mempelajari ayat hafalan dengan menggunakan gambar lipat.


Kertas karton dibagi empat bagian dan ditulisi empat potongan kalimat, yaitu:
1. Tetapi Yesus mendengarnya (ditambah gambar/lukisan Yesus mendengar)
2. Dan berkata kepada Yairus
3. Jangan takut, percaya saja
4. Dan anakmu akan selamat (ditambah gambar/lukisan Yesus memegang tangan seorang anak, lihat
ayat 54)

Jadi, rangkaian ayat hafalan ini akan terangkai sebagai berikut:


Dan anakmu akan selamat
Tetapi Yesus men-dengar-

Dan ber-kata ke-pada Yai-

Ja-ngan takut, perca-ya


sedang men-dengar)
(Gambar Yesus yang

/memegang tangan
menyelamatkan
(Gambar Yesus

seorang anak)
Lukas 8:50

Lukas 8:50
saja
nya

rus

Pengaturan Kelas:
- Guru menyiapkan ruang kelas dan tempat duduk diatur saling berhadapan.
- Periksa/siapkan alat peraga, yaitu gambar lipat dan format aktivitas “Mendeteksi Keunikan Teman”.
- Berdoa sebelum membawakan cerita.
- Ketika bercerita aturlah intonasi dan warna suara yang berbeda untuk membedakan tokoh yang
ada dalam cerita (Yesus, Yairus, seorang anggota keluarga Yairus, dll).
- Berdoa penutup dan bersalaman dengan anak-anak.

Pelajaran Untuk Anak


Adik-adik, siapa di antara kita yang sudah pernah berkunjung ke rumah duka? Pasti banyak (atau
semua) yang ada di sini yang sudah pernah ya? Biasanya, di rumah duka itu ada apa? (Biarkan anak-
anak memberi respon). Ya… di rumah duka itu pasti ada orang yang meninggal. Dan sudah pasti,
keluarga yang berduka itu ada yang menangis/bersedih karena ditinggal pergi oleh anggota
keluarga mereka. Nah, di Alkitab juga ada cerita tentang sebuah keluarga yang menangis dan
bersedih karena ada anggota keluarga mereka yang meninggal. Keluarga siapakah itu?

Adik-adik, keluarga itu adalah keluarga Bapak Yairus. Bapak Yairus adalah seorang kepala rumah
ibadah. Bapak Yairus terlihat sedih karena anak perempuan satu-satunya yang berumur hampir
sama dengan anak-anak, kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Yairus sudah mendengar kabar
tentang mujizat-mujizat yang sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Karena itu, ia datang kepada Yesus,
tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon kepadaNya agar supaya Tuhan Yesus datang ke
rumahnya, tapi dalam perjalanan Yesus didesak-desak orang banyak.
Dalam kerumunan orang banyak itu ternyata ada juga seorang perempuan yang sakit
pendarahan, maka Yesus menyembuhkan dia dan setelah itu Yesus berbicara dengan dia. Waktu
Yesus masih berbicara dengan perempuan itu, datanglah seorang dari keluarga Yairus dan
membawa informasi tentang anaknya. Orang itu berkata: “Anakmu sudah mati, jangan lagi
menyusahkan Guru!” (Guru adalah sebutan untuk Tuhan Yesus). Aduh, pasti Bapak Yairus sangat
sedih waktu mendengar berita ini. Mungkin saja ia menangis karena anaknya sudah mati.
Ternyata Tuhan Yesus mendengar berita itu dan Yesus pun menenangkan Yairus dengan
berkata: “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.” Lalu mereka berjalan menuju
rumah Yairus. Sesampainya mereka di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan orang lain masuk
dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes, dan Yakobus, serta ayah dan ibu dari anak itu. Semua orang di
dalam rumah itu terlihat sedang menangisi anak itu, tetapi Tuhan Yesus berkata: “Jangan menangis,
anak itu tidak mati, tetapi tidur.” Orang-orang di situ bingung dan menertawakan Yesus. “Apa? Dia
tidur? Mana mungkin. Dia kan sudah mati?” Lalu, apa yang Tuhan Yesus lakukan selanjutnya? Yesus
memegang tangan anak itu dan berseru: “Hai anak, bangunlah!” (gambar 2) Ajaib adik-adik, anak
dari Bapak Yairus itu bangkit berdiri.
Anak itu hidup lagi. Tuhan Yesus telah melakukan mujizat dengan membangkitkan anak dari
Yairus. Tuhan Yesus kemudian menyuruh mereka memberi anak itu makan. Takjublah orang tua anak
itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahu kepada siapapun juga apa yang terjadi. Yairus yang
tadinya sedih sekarang bersukacita. Yairus mencari pertolongan kepada Tuhan Yesus yang mampu
menjawab pergumulan Yairus. Yesus mengasihi Yairus, Yesus mengasihi semua orang, Dia menolong
orang-orang yang datang kepadaNya, dengan tidak membeda-bedakan orang. Siapapun yang
datang mencari Yesus, ia pasti ditolong.

Evaluasi:
1. Mengapa di awal cerita Yairus bersedih?
2. Mengapa pada akhirnya Yairus bersukacita?

Pelajaran Hidup
Mujizat yang penuh keajaiban selalu dapat terjadi di dalam Tuhan Yesus. Yairus percaya Tuhan
Yesus mampu menyembuhkan anaknya, karena iman dari Yairus anaknya bisa bangkit dari kematian.
Adik-adik, Tuhan Yesus juga menginginkan kita anak-anaknya percaya dan beriman kepadanya
dalam segala kondisi.
Ketika kita sedih, sakit, atau berdukacita, kita hanya perlu datang dan mengandalkan Tuhan
Yesus. Siapapun kita, Yesus pasti menolong. Dia tidak memilih-milih orang, apakah dia kaya atau
miskin, badannya tinggi atau pendek, kulitnya hitam atau putih, dan sebagainya. Tidak perlu harga
yang mahal untuk membayar keajaiban, harganya sudah lunas dibayar di kayu salib oleh Tuhan
Yesus. Dan itu dilakukan Tuhan Yesus untuk semua orang.
Yang diperlukan hanyalah percaya kepada Tuhan Yesus dan Ia akan melakukan yang terbaik
untuk anak-anak-Nya. Tuhan Yesus sudah mengasihi kita maka kita pun harus mengasihi sesama kita
dengan tidak membeda-bedakan orang. Sama seperti Yesus yang siap menolong siapapun yang mau
datang kepadaNya, kita pun harus siap memberi pertolongan kepada teman-teman kita, orang tua
kita, dan sesama kita yang membutuhkan.

Aktivitas
“Mendeteksi Keunikan Teman” (Lihat Tujuan Pelajaran)
1. Guru mempersilahkan anak-anak mencari pasangan, lalu berdiri saling berhadapan.
2. Masing-masing memperhatikan teman yang ada di depannya selama beberapa waktu yang
ditentukan (mungkin satu menit cukup). Setelah waktu 1 menit selesai, anak-anak kembali duduk
dan mendaftarkan keunikan yang dilihat dari temannya.
3. Membacakan hasil pengamatan, dengan format sebagai berikut:

Penjangkauan
Anak disuruh untuk bertanya kepada orang tua tentang kelebihan dan kekurangan yang dilihat oleh
orang tua dalam diri anak lalu mencatatnya di lembaran kerja anak, diakhiri dengan statement:
“Mama Papa Sayang …”

Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:


- Gambar 1, Yairus datang menemui Yesus
- Gambar 2, Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus.
- Lagu: Yesus Cinta Semua Anak, Tuhan Yesus Allah Yang Luar Biasa

Minggu Berikutnya:
Minggu depan akan ada aktivitas membuat poster/yang sejenisnya, anak-anak diharapkan membawa
pensil warna/spidol.

Anda mungkin juga menyukai