Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Fondasi 2021

Pengembangan Master Plan Kampus Fakultas Teknik Universitas


Sultan Ageng Tirtayasa

Zulmahdi Darwis1, Hendrian Budi Bagus Kuncoro2, Vachry Aditia Wanesa3


1,2,3
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: vachrywanesa@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan merupakan hal penting yang harus diperoleh setiap manusia, terutama bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi di dalam diri para peserta
didik. Demi terwujudnya tujuan penting dari pendidikan tersebut, maka perlu adanya sarana dan
prasarana yang memadai guna mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan baik. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa atau biasa disebut dengan UNTIRTA merupakan salah satu kampus negeri di
Provinsi Banten yang ikut berperan penting demi mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, UNTIRTA
telah memiliki beberapa fakultas dan jurusan didalamnya. Untuk merespon itu maka sarana prasarana
serta fasilitas sebagai penunjang dalam mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya pengembangan
Kampus Fakultas Teknik, dengan demikian rencana pengembangan merupakan dasar pemikiran bagi
perencanaan Pengembangan master plan. Pengembangan master plan kampus yang akan direncanakan
adalah penataan lingkungan kampus dan perluasan lahan kampus dengan penambahan bangunan baru.

Dari hasil penelitian pengembangan master plan Fakultas Teknik Untirta ini dapat disimpulkan bahwa
persen Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang direncanakan yaitu terhitung di angka 68% sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di daerah Kota Cilegon, serta dengan Kofisien Dasar Hijau
KDH yang direncanakan menghasilkan angka 32% dengan demikian persen KDH melampaui batas
minimum yang disyaratkan oleh Green Building Indonesia Council Indonesia (GBCI) maupun syarat
penilaian UI Green Metric World University Rangking dalam kriteria Green Kawasan maupun Green
Campus hal ini sejalan dengan visi universitas yang mengusung konsep Green Campus. Tata Ruang dan
letak bangunan yang dikonsep sedemikian rupa dengan mempertimbangkan aspek hukum maupun
standar yang berlaku telah menghasilkan penataan ruang yang lebih teratur dan efisien dengan membagi
zona berdasarkan fungsi dari bangunan yang akan direncanakan.

Kata kunci: Tata Ruang, Master Plan, Green Campus, Green Building,

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

1. Pendahuluan kampus dengan penambahan bangunan


Pendidikan merupakan hal penting baru.
yang harus diperoleh setiap manusia,
terutama bangsa Indonesia. Tujuan 1.1 Rumusan Masalah
pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan a. Berapa banyak luasan yang
mengembangkan potensi di dalam diri para dibutuhkan untuk pengembangan
peserta didik. Dengan pertumbuhan Kampus Fakultas Teknik?
kecerdasan dan potensi diri maka setiap b. Bagaimana merencanakan tata
anak bisa memiliki ilmu pengetahuan, ruang, bentuk, dan fungsi
kreativitas, sehat jasmani dan rohani, bangunan sesuai dengan
kepribadian yang baik, mandiri, dan ketentuan, kebutuhan?
menjadi anggota masyarakat yang c. Bagaimana menciptakan
bertanggung jawab. Demi terwujudnya keseimbangan dan keserasian
tujuan penting dari pendidikan tersebut, lingkungan kampus melalui
maka perlu adanya sarana dan prasarana keseimbangan fungsi dan
yang memadai guna mewujudkan sistem intensitas pembangunan ruang-
pendidikan yang bermutu dan baik. ruang di dalam lingkungan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kampus?
atau biasa disebut dengan UNTIRTA d. Bagaimana rencana induk
merupakan salah satu kampus negeri di /pengembangan master plan yang
Provinsi Banten yang ikut berperan penting baik, tepat, efisien, berwawasan
demi mewujudkan tri dharma perguruan dan yang sesuai dengan visi misi
tinggi, UNTIRTA telah memiliki beberapa universitas?
fakultas dan jurusan didalamnya, antara lain
Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan 1.2 Tujuan Penelitian
Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas a. Mengetahui banyak luasan yang
Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dibutuhkan untuk pengembangan
dan Politik, Fakultas Pertanian, dan Kampus Fakultas Teknik
Fakultas Kedokteran. b. Merencanakan tata ruang, bentuk,
Fakultas Teknik (FT) UNTIRTA dan fungsi bangunan sesuai
merupakan pendukung keberadaan dunia dengan ketentuan dan kebutuhan.
industri di Provinsi Banten. Pada saat ini c. Menciptakan keseimbangan dan
luas lahan yang telah digunakan kampus keserasian lingkungan kampus
Fakultas Teknik UNTIRTA adalah 2,5 Ha melalui keseimbangan fungsi dan
yang terdiri dari gedung kuliah, intensitas pembangunan ruang-
laboratorium, ruang jurusan, ruang ruang di dalam lingkungan
sekretariat, ruang dekanat, perpustakaan, kampus
masjid, kantin, ruang pkm, gedung pusat d. Tersedianya rencana induk
pelatihan (COE), aula dan sarana olahraga. /pengembangan master plan yang
Kebutuhan akan sarana dan prasarana baik, tepat, efisien, berwawasan
sebagai instrumen pendukung kampus tentu dan sesuai dengan visi misi
sangat diperlukan, melihat peningkatan universitas.
jumlah mahasiswa dan kebutuhan
penelitian semakin meningkat. Untuk 2. Tinjauan Pustaka
merespon itu maka sarana prasarana serta 2.1 Tata Ruang
fasilitas sebagai penunjang dalam Menurut D.A. Tisnaadmidjaja (1997),
mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya yang dimaksud dengan ruang adalah
pengembangan Kampus Fakultas Teknik, “wujud fisik wilayah dalam dimensi
dengan demikian rencana pengembangan geografis dan geometris yang merupakan
merupakan dasar pemikiran bagi wadah bagi manusia dalam melaksanakan
perencanaan pengembangan master plan. kegiatan kehidupannya dalam suatu
Pengembangan master plan kampus yang kualitas kehidupan yang layak”.
akan direncanakan adalah penataan
lingkungan kampus dan perluasan lahan

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

2.2 Green Building green campus yang terdiri dari berbagai


Menurut Rizki Andini dan kriteria yang dapat diwujudkan secara
Christiono Utomo (2014), Green bertahap. Didalam pedoman terdapat
Building didefinisikan sebagai sebuah Action Plan (Rencana Aksi) untuk
perencanaan dan perancangan mewujudkan green campus yang
bangunan melalui sebuah proses yang terbagi dalam berbagai elemen dapat
memeperhatikan lingkungan dan dilihat pada Tabel 1.
menggunakan sumber daya secara
efisien pada seluruh siklus hidup Tabel 1 Kriteria Green Campus
bangunan dari mulai pengolahan No Kriteria
tapak, perancangan, pembangunan, 1 Energy, Carbon, and Climate
penghunian, pemeliharaan, renovasi Change
dan perubahan bangunan. 2 Water
3 Waste
2.3 Prinsip Green Building 4 Biodiversity and Ecosystem
Menurut Stephen Sugiarto Services
Prasetyo dan Yusita Kusumarini 5 Planning, Design and
(2016) Prinsip dasar dari green Development
building adalah: 6 Procurement
a. Tepat Guna Lahan (Appropriate 7 Green Office
Site Development / ASD),
8 Green Laboratories
b. Konservasi dan Efisiensi Energi
9 Green IT
(Energy Efficiency and
10 Transport
Conservation / EEC),
Sumber : Greening University Toolkit
c. Konservasi Air (Water UNEP, 2013
Conservation / WAC),
d. Siklus dan Sumber Material Indikator terciptanya kawasan green
(Material Resources and Cycle / menurut Permen PU No. 5 Tahun 2008,
MRC), Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah
e. Kesehatan dan Kenyamanan 30% yang terdiri dari 20% RTH Publik
dalam Ruang (Indoor Health and dan 10% RTH privat. Sedangkan
Comfort / IHC), menurut Green Building Council
f. Manajemen Lingkungan Indonesia (GBCI) syarat Ruang
Bangunan (Building and Terbuka Hijau adalah minimal 25%
Environment Management / dari luas keseluruhan lahan.
BEM).
3. Metodologi Penelitian
2.4 Green Campus Metode pembahasan dilakukan
Green campus atau dikenal dengan metode deskriptif, yaitu
dengan kampus hijau adalah sebuah menguraikan dan menjelaskan data
konsep untuk membangun praktik kualitatif, kemudian dianalisa untuk
hidup berkelanjutan yang ramah memperoleh suatu kesimpulan.
lingkungan di lembaga pendidikan di Pengumpulan data diperoleh dengan cara
seluruh dunia. Tujuannya adalah mengumpulkan data primer dan data
untuk mengurangi dampak ecological sekunder. Data Primer adalah data-data dan
footprints dengan menerapkan fakta eksisting yang berkaitan dengan
prinsip-prinsip keberlanjutan di setiap lokasi terpilih untuk penyusunan
kelembagaan. (Kitbutzim College, Pengembangan master plan Kampus
2015). Fakultas Teknik yang didapatkan melalui
survey langsung ke lapangan. Data
2.5 Kriteria Green Campus sekunder adalah data-data tentang lokasi
UNEP (United Nations penataan yang didapatkan dari buku
Environment Programme) dalam kumpulan kebijakan dan literatur. Kegiatan
bukunya Greening University Toolkit pengumpulan data sekunder tentang kondisi
memberikan pedoman perwujudan

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

kawasan perencanaan melalui survei survei lalu lintas kawasan dan SNI
instansional. tentang Geometrik Jalan Perkotaan
Menganalisis data yang diperoleh dan yang berlaku, menghasilkan lebar jalan
mengaplikasikan data lapangan ke studi utama yang direncanakan 7 m, jalur
literatur atau studi banding. Kemudian sepeda 1,5m dan trotoar 2,5 m.
analisis tersebut menjadi acuan untuk
membuat konsep perencanaan dan
perancangan. Selanjutnya menganalisis site
sesuai dengan analisis data yang telah
dilakukan di atas. Analisis site dilakukan
terhadap bentuk tapak dan lokasi site yang
ada sekarang.
Berikut merupakan diagram alur
penelitian yang dibuat penulis sebagai
gambaran singkat alur penelitian.
Gambar 2 Sirkulasi Site
Sumber: Analisa Penulis, 2021

Gambar 2 Potongan Melintang Jalan


Sumber: Analisa Penulis, 2021
Gambar 1 Bagan Alur Penelitian 4.2 Rencana Zonasi Kawasan
Sumber: Analisa Penulis, 2021
Dalam perancangan ini memiliki
banyak aktifitas, fungsi, dan fasilitas
4. Analisa dan Pembahasan sehingga konsep yang digunakan
4.1 Rencana Sirkulasi dan Pencapaian adalah massa banyak yang terbagi
Site
menurut jenis kegiatan dan sifat dari
Pada jalur pengguna kawasan tiap-tiap bangunan. Dasar peletakan
kampus memiliki kebutuhan yang massa mengacu pada pembagian fase
tinggi akan transportasi umum sehingga yang telah ada dengan menghadirkan
pada muka site disediakan halte yang ciri tersendiri dalam bentukannya,
berfungsi sebagai area transisi. Mulai dengan mengelompokkan beberapa
dari gerbang masuk site juga disediakan fungsi bangunan yang disesuaikan
trotoar untuk pejalan kaki yang
dengan konsep pendalaman. Secara
digunakan untuk pencapaian pejalan
fungsi bangunan atau ruang zonasi
kaki menuju internal site yang
kawasan Kampus Fakultas Teknik
berorientasi terhadap kenyamanan dibagi menjadi 4 Zona diantaranya:
pejalan kaki disepanjang trotoar juga
disediakan kursi taman yang nyaman
diikuti dengan penghijauan disepanjang
trotoar. Serta disediakannya jalur
khusus sepeda agar pengguna kampus
yang memakai sepeda bisa secara
nyaman mengakses kawasan kampus.
Lebar jalan disesuaikan dengan data

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

Tabel 2 Zonasi Kawasan


No Kelompok Jenis aktivitas
aktivit
Aktivitas Belajar
as
Zona
1 Perkuliahan Aktivitas Pelatihan

Aktivitas Penelitian dan


Praktikum
Zona Aktivitas Perijinan
Fasilitas
2 Aktivitas Pengurusan
Jurusan
Aktivitas Administrasi
Aktivitas Rapat
Aktivitas Olahraga Gambar 5 Pemrograman Fasilitas
Kampus
Zona Aktivitas Pusat komersial
Fasilitas
Sumber: Analisa Penulis, 2021
3 Aktivitas Pertemuan
Fakultas
Aktivitas Sarana Ibadah Tabel 3 Pemrograman Fasilitas Kampus
Aktivitas Menginap No Jenis Bangunan Peruntukan
Aktivitar Pengolahan Limbah
1 Gedung Kegiatan Belajar dan
Aktivitas Penampungan Air
4 Zona Utilitas Perkuliahan Mengajar
Aktivitas Kontroling dan
Keamanan 2 Gedung Jurusan Kegiatan Praktikum
dan Laboratorium dan Penelitian
Sumber: Analisa Penulis, 2021 3 Gedung Dekanat Administrasi,
Perkantoran, Ruang
Dosen
4 Masjid Administrasi,
Perkantoran
5 Auditorium Pertemuan,
Pertunjukan, Sarana
Olahraga
6 Aula Pertemuan, Pertunjukan
7 Gedung Asrama Hunian Mahasiswa
Mahasiswa
8 Gedung Pengarsipan, Membaca,
Gambar 4 Zonasi Kawasan
Sumber: Analisa Penulis, 2021 Perpustakaan dan Pusat Pustaka dan
Lab. Bahasa Pengembangan Bahasa
4.3 Rencana Pemrograman Fasilitas 9 Kantin dan PKM Pusat Belanja, Makan,
Kampus dan Pusat Kegiatan
Pemrograman fasilitas kawasan Mahasiswa
dibuat sesuai kebutuhan aktivitas di 10 Sport Center Sarana Olahraga
dalam kampus. Jenis-jenis aktivitas 11 Pengelolaan Daur Ulang Sampah
dalam kampus, baik akademis maupun
Sampah
non-akademis akan menentukan
12 Tempat Tempat Sampah
fasilitas-fasilitas yang direncanakan
pada kawasan ini. Pemrograman Penampungan

fasilitas akan menentukan fungsi-fungsi Sampah


pada setiap banguna. 13 Pengelolaan Air Mengolah air kotor
menjadi bersih

Sumber: Analisa Penulis, 2021

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

4.4 Rencana Ruang Terbuka Hijau


Untuk menciptakan iklim mikro
yang cukup nyaman ruang dasar hijau
pada kawasan kampus direncanakan
dengan proporsi luas yang dominan.
salah satu strateginya adalah dengan
meletakkan hampir seluruh area parkir
di area basement maupun semi
basement bangunan-bangunan yang
ada. Dengan demikian area lantai dasar Gambar 7 Konsep Gedung Dekanat
pada kampus dapat lebih banyak Sumber: Analisa Penulis, 2021
dijadikan area ruang dasar hijau dan
resapan. Dalam rangka mencapai tujuan
kampus yang berkelanjutan,
perencanaan ruang dasar hijau menjadi
salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan. Ruang dasar hijau
berpotensi sebagai area pelestarian
sumber daya lingkungan, seperti air dan
energi.

Gambar 8 Konsep Arsitektur Atap


Bangunan
Sumber: Analisa Penulis, 2021

4.6 Konsep Sistem Struktur


Berdasarkan Perda Kota Cilegon
No. 3 Tahun 2011 Tentang Peraturan
Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon
Tahun 2010-2030, Pasal 26 Ayat 1b,
kawasan dengan kepadatan bangunan
sedang ditetapkan pada wilayah
kecamatan Pulomerak, Purwakarta,
Gambar 6 Rencana Ruang Terbuka Cibeber, dan Citangkil. Pasal 26 Ayat 2
Hijau pengembangan secara vertikal
Sumber: Analisa Penulis, 2021 diperkenankan pada kawasan yeng
ditetapkan berkepadatan sedang sampai
4.5 Konsep Bentuk tinggi, kecuali ditetapkan sebagai cagar
Karakter bangunan pada kawasan budaya atau kapasitas prasarananya
diarahkan untuk mengikuti karakter terbatas, atau tingkat pelayanan
utama yang telah diciptakan oleh jalannya rendah serta harus
bangunan-bangunan kampus mempertimbangkan daya dukung tanah
UNTIRTA dan Banten. Dasar konsep berdasarkan hasil studi kelayakan.
arsitektur dari perancangan Berdasarkan Perda Kota Cilegon
pengembangan master plan No. 5 Tahun 2012 Pasal 7 Ayat 5
pengembangan kampus Fakultas Zonasi gempa yang ada di Indonesia
Teknik Untirta ini adalah dengan berdasarkan tingkat kerawanan bahaya
menekankan pada pendekatan gempa terdiri dari Zona I sampai
kedaerahan dan futuristik. dengan Zona VI, atau yang ditetapkan
dalam pedoman/standar teknis. Kota
Cilegon berada dalam wilayah gempa
Zona IV.
Semua unsur struktur baik bagian
dari sub struktur maupun struktur

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

gedung harus diperhitungkan dapat


memikul pengaruh gempa rencana
sesuai dengan zona gempanya (zona
IV).
Sistem struktur utama bangunan
yang digunakan adalah sistem struktur
rangka ruang, yang terdiri dari kolom
dan balok beton bertulang dengan
dinding bata ringan sebagai pembentuk
ruangan.
Gambar 10 Sistem Pembuangan dan
4.7 Konsep Sistem Jaringan Listrik Plumbing
Sumber: Analisa Penulis, 2021
Pada siang hari, diutamakan
penerangan ruangan diperoleh secara
4.9 Sistem Transportasi pada Bangunan
alami sehingga dapat menghemat
Gedung
energi serta biaya. Sumber listrik yang
Perencanaan sistem transportasi
digunakan dalam perancangan Kampus
vertikal pada gedung 1-4 lantai
FT. Untirta ini adalah berasal dari PLN.
digunakan tangga sebagai alat
Selain itu persediaan listrik tenaga
transportasi vertikal, sedangkan
surya, tenaga angin, ataupun dari
peruntukan gedung diatas 4 lantai
pembangkit listrik tenaga biomassa
digunakan lift untuk menghubungkan
juga dapat dijadikan sumber energi
tiap lantai pada gedung.
listrik yang terbarukan serta ramah
lingkungan untuk mendukung program
4.10 Konsep Sistem Pengkondisian
green kawasan dan green campus.
Udara
Sistem penghawaan yang
digunakan adalah penghawaan aktif
dan penghawaan pasif, sitem
penghawaan pasif terdapat pada tiap
massa bangunan dengan memberikan
bukaan pada jendela yang dapat di
buka-tutup, untuk penghawaan aktif
menggunakan sistem AC split pada tiap
ruangan. Untuk ruang tertentu AC yang
Gambar 9 Konsep Jaringan Listrik digunakan adalah AC dengan sistem
Sumber: Analisa Penulis, 2021 terpusat, misalnya seperti ruang
pertemuan, ruang kelas, perkantoran
4.8 Konsep Sistem Pembuangan dan dan auditorium.
Plumbing
Sumber air bersih yang didapat dari 4.11 Konsep Jaringan Air Hujan
PDAM ditampung di reservoir bawah, Air hujan yang jatuh di kawasan
kemudian dipompa ke reservoir atas akan langsung dialirkan ke drainase-
masing-masing bangunan. Setelah itu drainase sepanjang sisi jalan atau
disebar ke tiap-tiap shaft dengan dibawah pedestrian. Pada setiap
menggunakan gravitasi. drainase terdapat sumur resapan serta
Sedangkan untuk air kotor yang disediakan juga kolam retensi lengkap
ada, dialirkan menuju instalasi dengan sistem pengolahan air yang
pengolahan limbah yang terletak di fungsinya adalah untuk memanfaatkan
area servis. Setelah mengalami proses air hujan agar bisa digunakan untuk
tertentu, air olahan bisa dibuang ke aktifitas sehari-hari kampus seperti
saluran drainase kota atau bisa untuk toilet, wudhu, penyiraman
digunakan kembali. tanaman dan lain-lain.

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

4.12 Konsep Pembuangan Sampah 5 Teknik Kimia 629 21


Sampah dibedakan menjadi 3 yaitu 6 Teknik Sipil 619 21
organik, non-organik, dan sampah B3 Sumber: Analisa Penulis, 2021
lalu disediakan disetiap sudut kampus
tempat sampah kemudian sampah bisa Kemudian untuk dapat mengetahui
ditampung di tempat pembuangan jumlah penguna kampus kita bisa
sampah sementara. Sampah yang telah menghitung dengan menjumlahkan
masuk tempat pembuangan sementara orang-orang yang akan menggunakan
bisa didaur ulang ataupun bisa kampus diantaranya yaitu Mahasiswa,
dimanfaatkan sebagai pupuk organik Dosen dan Staff, berikut adalah data
setelah melalui proses ditempat penjumlahan untuk pengguna kampus
pengolahan sampah kampus yang dapat dilihat pada tabel 5
dikelola oleh tim kebersihan dan prodi
Teknik Lingkungan. Tabel 5 Jumlah Pengguna Kampus
No Jumlah Pengguna Kampus
4.13 Konsep Sistem Penanggulangan
1 Mahasiswa 4580
Kebakaran
Perencanaan sistem pemadam 2 Dosen 153
kebakaran: 3 Staff 69
a. Tanda Exit atau Keluar Jumlah 4802
b. Pintu darurat dan Tangga darurat Sumber: Analisa Penulis, 2021
c. Smoke detector
d. Sprinkler 4.16 Konsep Perhitungan Besaran Ruang
e. Hydrant Tabel 6 Rekapitulasi Analisa Besaran
Ruang
4.14 Konsep Sistem Komunikasi No Uraian Luas Luas Jml
Perencanaan sistem jaringan Bangunan Bangunan Tapak Lt
(m2) (m2)
komunikasi meliputi: 1 Dekanat 1467 600 6
a. Telepon
b. Faximile 2 Auditorium 1209 1536 2

c. Local Area Network (LAN) 3 Perpustakaan 1968 768 2


sebagai jaringan komunikasi antar 4 Asrama 1998 448 6
staff Putra
d. Hotspot/WiFi, sebagai jaringan 5 Asrama Putri 1998 448 6
untuk layanan internet tanpa kabel 6 Masjid 787 560 2

7 Kantin dan 1254 1080 3


4.15 Analisa Jumlah Pengguna Kampus PKM
Pendekatan jumlah pengguna 8 Sport Center 830 830 1
kampus adalah salah satu cara Total Luasan 11511 6270
mengetahui perkiraan jumlah pengguna
Sumber: Analisa Penulis, 2021
kampus. Pendekatan dihitung dari
jumlah mahasiswa, dosen dan
4.17 Perhitungan Tapak
karyawan kampus.
Berdasarkan Peraturan Walikota
Jadi dapat diperkirakan jumlah
Kota Cilegon No. 24 Tahun 2012
pengguna kampus pada tahun 2030
Tentang Penyelengaraan Bangunan
adalah:
Gedung Bertingkat Tinggi, setiap orang
Tabel 4 Proyeksi Mahasiswa
No Proyeksi Mahasiswa Dosen
atau badan yang akan melaksanakan
2029/2030 (Rasio pendirian bangunan bertingkat tinggi
1:30) wajib mentaati ketentuan bangunan
1 Teknik Mesin 832 28
gedung bertingkat tinggi yang
2 Teknik Elektro 643 21 ditetapkan oleh Pemerintah Kota
3 Teknik Industri 597 20 Cilegon sebagaimana dalam Peraturan
4 Teknik Metalurgi 722 24 Walikota ini. Penetapan ketentuan
bangunan gedung bertingkat tinggi

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

dilakukan dengan maksud sebagai Untirta adalah 68% dan KDH adalah
dasar bagi pemberian arahan 32%
penyelenggaraan bangunan gedung
bertingkat tinggi dalam proses 5. Kesimpulan dan Saran
penyusunan keterangan rencana kota, 5.1 Kesimpulan
rekomendasi perizinan pemanfaatan Dari hasil penelitian pengembangan
ruang, evaluasi rencana teknis master plan Fakultas Teknik Untirta ini
bangunan gedung, dan kajian penataan dapat disimpulkan bahwa persen
bangunan dan lingkungan bagi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang
penyelenggaraan bangunan gedung direncanakan yaitu terhitung di angka
bertingkat tinggi dengan persyaratan 68% sesuai dengan syarat dan ketentuan
bangunan adalah sebagai berikut: yang berlaku di daerah Kota Cilegon,
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) serta dengan Kofisien Dasar Hijau KDH
maksimal 80%; yang direncanakan menghasilkan angka
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 32% dengan demikian persen KDH
maksimal dihitung berdasarkan melampaui batas minimum yang
persentase KDB maksimal disyaratkan oleh Green Building
dikalikan dengan jumlah lantai Indonesia Council Indonesia (GBCI)
bangunan; maupun syarat penilaian UI Green
c. Koefisien Dasar Hijau (KDH) Metric World University Rangking dalam
ditetapkan sekurang-kurangnya kriteria Green Kawasan maupun Green
15%; Campus hal ini sejalan dengan visi
d. Koefisien Tapak Basemen (KTB) universitas yang mengusung konsep
ditetapkan setinggi-tingginya Green Campus.
85%. Tata Ruang dan letak bangunan yang
e. Garis Sempadan Bangunan dikonsep sedemikian rupa dengan
ditetapkan 8 m untuk bangunan mempertimbangkan aspek hukum
umum peruntukan Pendidikan maupun standar yang berlaku telah
f. Garis Sempadan Pipa Gas menghasilkan penataan ruang yang lebih
ditetapkan 15 m untuk Pipa teratur dan efisien dengan membagi zona
Transmisi tekanan gas 50-100 bar berdasarkan fungsi dari bangunan yang
g. Garis Sempadan Jalan ditetapkan akan direncanakan.
untuk Jalan Arteri Primer minimal
15 m. 5.2 Saran
Sedangkan menurut Permen PU No. Penelitian ini tentu masih menjadi
5 Tahun 2008, Ruang Terbuka Hijau awal dari terciptanya data perencanaan
(RTH) adalah 30% yang terdiri dari Pengembangan master plan kampus FT
20% RTH Publik dan 10% RTH privat. Untirta yang hebat dimasa yang akan
Sedangkan menurut Green Building datang. Untuk penelitian selanjutnya
Council Indonesia (GBCI) syarat penulis berharap peneliti selanjutnya
Ruang Terbuka Hijau adalah minimal dapat melakukan penelitian dibidang lain
25% dari luas keseluruhan lahan. dengan menjadikan penelitian ini sebagai
Berikut Perhitungan Persen KDB dan bagian dari pada rangkaian data
Persen KDH: perencaan kampus Fakultas Teknik
kedepan.
Koefisien Dasar Bangunan
45985 m2 6. Daftar Pustaka
%KDB= x100% = 68%
67617 m2
Akhsan, M. N., Sasmito, A., Proyoga, I.
Koefisien Dasar Hijau (2015). Perancangan Kawasan Gedung
%KDH = 100% - 68% = 32% Kampus Universitas Pandanaran (Dengan
Pendekatan Desain Arsitektur Modern).
Maka total seluruh KDB Semarang: Universitas Pandanaran.
perencanaan Gedung Fakultas Teknik

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

Andini, Rizki. (2014). Analisa Pengaruh


Penerapan Konsep Green Building Direktorat Pengembangan Perangkat
Terhadap Keputusan Investasi pada Penilaian. (2015). Greenship Rating Tools
National Hospital Surabaya. Surabaya: untuk Kawasan. Greenship Version 1.0.
Institut Teknologi Sepuluh November. Jakarta: Green Building Council
Indonesia.
Asmara. M.K. (2014). Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan Kawasan Divisi Rating dan Teknologi. (2012).
Strategis Cilegon Timur, Kota Cilegon, Greenship Rating Tools untuk Ruang
Provinsi Banten. Jakarta: PT. Jakarta Dalam. Greenship Version 1.0. Jakarta:
Konsultindo. Green Building Council Indonesia.

Azizah, N. (2017). Kampus Fakultas Divisi Rating dan Teknologi. (2013).


Psikologi Universitas Diponegoro. , Greenship Rating Tools untuk Gedung
Semarang: Universitas Diponegoro. Baru. Greenship Version 1.2. Jakarta:
Green Building Council Indonesia.
Badan Nasional Standar Pendidikan.
(2009). Standar Sarana dan Prasarana Divisi Rating dan Teknologi. (2016).
Pendidikan Tinggi Program Sarjana. Greenship Rating Tools untuk Gedung
Jakarta: Badan Nasional Standar Terbangun. Greenship Version 1.1.
Pendidikan. Jakarta: Green Building Council
Indonesia.
Badan Nasional Standar Pendidikan.
(2011). Standar Sarana dan Prasarana Fauziyah, R. M. (2016). Fakultas Ilmu
Pendidikan Tinggi Program Pascasarjana. Kesehatan Universitas Esa Unggul di Kota
Jakarta: Badan Nasional Standar Harapan Indah, Bekasi. Semarang:
Pendidikan. Universitas Diponegoro.

Badan Standarisasi Nasional. (2011). SNI Fischer, M. P., Suardana, P. G. E. (2017).


Bidang Perpustakaan dan Kepustakaan Perencanaan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Kesehatan di Ruteng. Jurnal Anala Vol 1
perumahan di perkotaan. Perpustakaan No 17. Denpasar: Program Studi
Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Badan Standar Nasional Pendidikan. Dwijendra.

Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI Hamonagan, A. A. I., Sawardana, S. M.,


Geometri Jalan Perkotaan. Direktorat Yusiana, L. S. (2015). Konsep Desain
Jenderal Bina Marga, Departemen Lansekap Areal Selamat Datang Fakultas
Pekerjaan Umum. Jakarta: Badan Pertanian Universitas Udayana Kampus
Standarisasi Nasional. Bukit Jimbaran, Bali. Bali: Program Studi
Agroekoteknologi Fakulttas Pertanian,
BAPPEDA Kabupaten Bantul. (2018). Universitas Udayana.
Pengembangan master plan Islamic Center
Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Kementrian Pekerjaan Umum. (2008).
Pemerintah Kabupaten Bantul, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Yogyakarta. Nomor 5 Tahun 2008 Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Cahyano, A. (2014). Perancangan Sekolah Kawasan Perkotaan. Jakarta: Kementrian
Perfilman di Malang. Malang: Universitas Pekerjaan Umum.
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim .
Kementrian Pekerjaan Umum. (2012).
Dave, M., Gou, Z., Prasad, D., Li, F. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
(2014). Greening Universities Toolkit Nomor 5 Tahun 2013 Penanaman Pohon
V2.0. Nairobi, Kenya: United Nations pada Sistem Jaringan Jalan. Jakarta:
Environment Programme. Kementrian Pekerjaan Umum.

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

Technology International Journal of


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Humanities and Social Sciences Vol.7,
(2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan No.8. Kuwait: Kuwait Oil Company KSC.
Kebudayaan Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kementrian Neufert, Ernest. (1996). Data Arsitek Edisi
Pendidikan dan Kebudayaan. 33 Jilid 1. Jakarta: Erlangga (Alih bahasa
oleh Sunarto Tjahjadi).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2021). Peraturan Menteri Pendidikan dan Neufert, Ernest. (2002). Data Arsitek Edisi
Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2021 Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga (Alih
Tentang Standar Nasional Pendidikan bahasa oleh Sjamsu Amril).
Tinggi. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Purwanto, E., Bambang, S. (2017). Kajian
Pendidikan dan Kebudayaan. Tatanan Ruang Terbuka Hujau Terhadapa
Konsep Kampus Hijau di Kampus
Kementrian Riset, Teknologi dan Universitas Diponegoro Tembalang.
Pendidikan Tinggi. (2016). Peraturan Semarang: Departemen Arsitektur,
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Tinggi Nomor 50 Tahun 2016 Tentang
Registrasi Pendidik pada Perguruan Rahman, B. (2019). Analisis Respon
Tinggi. Jakarta: Kementrian Riset, Peletakan Vegetasi berdasarkan Fungsi
Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Vegetasi Terhadap Kondisi Tapak
Kawasan Kampus Unissula Semarang.
Kementrian Riset, Teknologi dan Jurnal Arsitektur Lansekap Vol.5, No.2.
Pendidikan Tinggi. (2018). Peraturan Semarang: Program Studi Perencanaan
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Wilayah dan Kota, Universitas Islam
Tinggi Nomor 50 Tahun 2018 Tentang Sultan Agung.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan Sari Handayani, Fitri Suryani. (2018).
Pendidikan Tinggi. Penerapan Value Engineering Pada Proyek
Bangunan Gedung Berdesain Green
Laksmi B.W. (2017). Masjid Agung Building Dengan Membandingkan
Banten: Perpaduan Tiga Budaya dalam Penggunaan Jenis Lampu. Jurnal Ikraith-
Satu Arsitektur. Bandung. Seminar Ikatan Teknologi, Vol. 2, No. 1. Jakarta:
Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia Universitas Persada Indonesia Y.A.I.
(IPLBI), A365-A368. Institut Teknologi
Bandung. Soedarsono, J. (2004). Rencana Induk
Pengembangan Kampus 2005-2015.
Lawson, Fred. (1981). Conference, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Convention and Exhibition Facilities.
London: The Architectural Press. Studio Akanoma. (2015). Pengembangan
master plan Konseptual Universitas Negeri
Littlefield, D. (2012). Metric Handbook Makassar. Bandung Barat: Studio
Planning and Design Fourth Edition. Akanoma.
London: The Achitectural Press.
UI Green Metric. (2019). World University
Mareditya, D. R. (2013). Master Plan Rangkings 2019. Depok: Universitas
Pengembangan Kampus Fakultas Teknik Indonesia.
UNTIRTA dan Fakultas Kedokteran
UNTIRTA. Cilegon: Universitas Sultan Unesco. (1975). Planing Building and
Ageng Tirtayasa. Facilities for Higher Education. Paris: The
Unesco Press.
Nahed Ayedh Al-Hajeri. (2013). Green
Building and Energy Saving. World Vale, Brenda dan Vale, Robert. (1991).
Academy of Science, Engineering and Green Architecture: Design for an

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi 2021

energyconscious future. London:


Abulfinch Press Book, Little, Brown and
Company.

Van de Ven. (1980). Space in Architecture,


the Evolution of a New Idea in The Theory
and History of Modern Movement.
Amsterdam: Van Gorcum, Assen.

| Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai