JURNAL - Vachry Aditia Wanesa - NIM 3336160027
JURNAL - Vachry Aditia Wanesa - NIM 3336160027
ABSTRAK
Pendidikan merupakan hal penting yang harus diperoleh setiap manusia, terutama bangsa Indonesia.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi di dalam diri para peserta
didik. Demi terwujudnya tujuan penting dari pendidikan tersebut, maka perlu adanya sarana dan
prasarana yang memadai guna mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan baik. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa atau biasa disebut dengan UNTIRTA merupakan salah satu kampus negeri di
Provinsi Banten yang ikut berperan penting demi mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, UNTIRTA
telah memiliki beberapa fakultas dan jurusan didalamnya. Untuk merespon itu maka sarana prasarana
serta fasilitas sebagai penunjang dalam mewujudkan tujuan tersebut, perlu adanya pengembangan
Kampus Fakultas Teknik, dengan demikian rencana pengembangan merupakan dasar pemikiran bagi
perencanaan Pengembangan master plan. Pengembangan master plan kampus yang akan direncanakan
adalah penataan lingkungan kampus dan perluasan lahan kampus dengan penambahan bangunan baru.
Dari hasil penelitian pengembangan master plan Fakultas Teknik Untirta ini dapat disimpulkan bahwa
persen Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang direncanakan yaitu terhitung di angka 68% sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di daerah Kota Cilegon, serta dengan Kofisien Dasar Hijau
KDH yang direncanakan menghasilkan angka 32% dengan demikian persen KDH melampaui batas
minimum yang disyaratkan oleh Green Building Indonesia Council Indonesia (GBCI) maupun syarat
penilaian UI Green Metric World University Rangking dalam kriteria Green Kawasan maupun Green
Campus hal ini sejalan dengan visi universitas yang mengusung konsep Green Campus. Tata Ruang dan
letak bangunan yang dikonsep sedemikian rupa dengan mempertimbangkan aspek hukum maupun
standar yang berlaku telah menghasilkan penataan ruang yang lebih teratur dan efisien dengan membagi
zona berdasarkan fungsi dari bangunan yang akan direncanakan.
Kata kunci: Tata Ruang, Master Plan, Green Campus, Green Building,
kawasan perencanaan melalui survei survei lalu lintas kawasan dan SNI
instansional. tentang Geometrik Jalan Perkotaan
Menganalisis data yang diperoleh dan yang berlaku, menghasilkan lebar jalan
mengaplikasikan data lapangan ke studi utama yang direncanakan 7 m, jalur
literatur atau studi banding. Kemudian sepeda 1,5m dan trotoar 2,5 m.
analisis tersebut menjadi acuan untuk
membuat konsep perencanaan dan
perancangan. Selanjutnya menganalisis site
sesuai dengan analisis data yang telah
dilakukan di atas. Analisis site dilakukan
terhadap bentuk tapak dan lokasi site yang
ada sekarang.
Berikut merupakan diagram alur
penelitian yang dibuat penulis sebagai
gambaran singkat alur penelitian.
Gambar 2 Sirkulasi Site
Sumber: Analisa Penulis, 2021
dilakukan dengan maksud sebagai Untirta adalah 68% dan KDH adalah
dasar bagi pemberian arahan 32%
penyelenggaraan bangunan gedung
bertingkat tinggi dalam proses 5. Kesimpulan dan Saran
penyusunan keterangan rencana kota, 5.1 Kesimpulan
rekomendasi perizinan pemanfaatan Dari hasil penelitian pengembangan
ruang, evaluasi rencana teknis master plan Fakultas Teknik Untirta ini
bangunan gedung, dan kajian penataan dapat disimpulkan bahwa persen
bangunan dan lingkungan bagi Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang
penyelenggaraan bangunan gedung direncanakan yaitu terhitung di angka
bertingkat tinggi dengan persyaratan 68% sesuai dengan syarat dan ketentuan
bangunan adalah sebagai berikut: yang berlaku di daerah Kota Cilegon,
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) serta dengan Kofisien Dasar Hijau KDH
maksimal 80%; yang direncanakan menghasilkan angka
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 32% dengan demikian persen KDH
maksimal dihitung berdasarkan melampaui batas minimum yang
persentase KDB maksimal disyaratkan oleh Green Building
dikalikan dengan jumlah lantai Indonesia Council Indonesia (GBCI)
bangunan; maupun syarat penilaian UI Green
c. Koefisien Dasar Hijau (KDH) Metric World University Rangking dalam
ditetapkan sekurang-kurangnya kriteria Green Kawasan maupun Green
15%; Campus hal ini sejalan dengan visi
d. Koefisien Tapak Basemen (KTB) universitas yang mengusung konsep
ditetapkan setinggi-tingginya Green Campus.
85%. Tata Ruang dan letak bangunan yang
e. Garis Sempadan Bangunan dikonsep sedemikian rupa dengan
ditetapkan 8 m untuk bangunan mempertimbangkan aspek hukum
umum peruntukan Pendidikan maupun standar yang berlaku telah
f. Garis Sempadan Pipa Gas menghasilkan penataan ruang yang lebih
ditetapkan 15 m untuk Pipa teratur dan efisien dengan membagi zona
Transmisi tekanan gas 50-100 bar berdasarkan fungsi dari bangunan yang
g. Garis Sempadan Jalan ditetapkan akan direncanakan.
untuk Jalan Arteri Primer minimal
15 m. 5.2 Saran
Sedangkan menurut Permen PU No. Penelitian ini tentu masih menjadi
5 Tahun 2008, Ruang Terbuka Hijau awal dari terciptanya data perencanaan
(RTH) adalah 30% yang terdiri dari Pengembangan master plan kampus FT
20% RTH Publik dan 10% RTH privat. Untirta yang hebat dimasa yang akan
Sedangkan menurut Green Building datang. Untuk penelitian selanjutnya
Council Indonesia (GBCI) syarat penulis berharap peneliti selanjutnya
Ruang Terbuka Hijau adalah minimal dapat melakukan penelitian dibidang lain
25% dari luas keseluruhan lahan. dengan menjadikan penelitian ini sebagai
Berikut Perhitungan Persen KDB dan bagian dari pada rangkaian data
Persen KDH: perencaan kampus Fakultas Teknik
kedepan.
Koefisien Dasar Bangunan
45985 m2 6. Daftar Pustaka
%KDB= x100% = 68%
67617 m2
Akhsan, M. N., Sasmito, A., Proyoga, I.
Koefisien Dasar Hijau (2015). Perancangan Kawasan Gedung
%KDH = 100% - 68% = 32% Kampus Universitas Pandanaran (Dengan
Pendekatan Desain Arsitektur Modern).
Maka total seluruh KDB Semarang: Universitas Pandanaran.
perencanaan Gedung Fakultas Teknik