Teknik Konseling 1
Teknik Konseling 1
I. PENDAHULUAN
1. Sasaran counseling
2. Bagaimana menata ruang agar tercapai komunikasi yang optimal
3. Mengidentifikasi dan mengurangi barier fisik dan non fisik
1. Sasaran
2. Introduksi
3. Prime Questions
4. Final Verification
5. Show and Tell
Telah terbukti bahwa ketidak patuhan pasien akan instruksi pemakaian obat,
mengakibatkan pemborosan biaya obat, biaya pelayanan kesehatan, biaya
laboratorium dan kerugian lain berupa merosotnya kualitas hidup, berkurangnya
kontrol terhadap penyakit, mengurangnya produktivitas pasien, hilangnya gaji dan
sebagainya.
Kurang lebih 5% pasien rawat inap adalah pasien yang sakit akibat tidak taat
memakai obat sesuai instruksi.
Resep yang ditulis oleh dokter akan dilayani oleh Apoteker. Hal ini merupakan
kesempatan bagi Apoteker untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan kualitas
hidup pasien dengan menjalankan pharmaceutical care. Harapannya adalah makin
terlibat pasien dalam pengobatannya maka akan dicapai perbaikan kesehatan lebih
tinggi.
Sasaran dari teknik verbal interaktif ini beda dengan counseling secara tradisional.
Secara tradisional, apoteker sebagai guru, dan pasien sebagai murid yang pasif.
Dengan cara ini apoteker memastikan bahwa pasien memahami dengan benar
bagaimana memakai obatnya, bukan hanya memberi informasi.
Counseling Technique (HK 2005Page 3 of 15) 3
Apoteker akan menanyakan langsung dengan open ended questions , mengisi
kekurangan informasi bila perlu dan menyimpulkan secara singkat
Tingkat empati level kedua adalah yang disebut active listening termasuk
paraphrasing, mengulang kembali pernyataan pasien merefleksikan emosi dan situasi
lingkungan yang menciptakan emosi.
Respons empati menjelaskan ke pasien bahwa Anda mencoba memahami apa yang
terjadi dan bagaimana dia merasakannya. Bila kita akan memberikan counseling
sebaiknya waspada akan perasaan ini.
Bila Anda telah memanfaatkan empati secara afektif, Anda akan kaya kata kata untuk
menyatakan perasaan.
Basic Response
Farmasis: Anda sangat kecewa. Apa yang dapat saya bantu?
Pasien : Obat in terlalu mahal. Lebih mahal Rp 5.000 dibanding waktu lalu!!
Active Listening
Farmasis: Anda marah dan heran mengenai harga yang mahal dari obat ini?
Pasien : Ya betul. Ini adalah pemborosan dari penghasilan saya!
Farmasis: Kalau begitu Anda merasa sangat frustasi mengenai harga, karena Anda
tidak merasa membaik?
III. 2. Introduksi
Pertanyaan ini membuat pasien terlibat secara aktif dalam proses counseling.
Prime Questions dibuat sedemikian rupa menghindarkan rasa malu pasien, dengan
cara menanyakan bagaimana dokter menjelaskan, bukan bagaimana pengertian Anda.
Prime Questions
3. Apakah yang telah dijelaskan dokter mengenai harapan setelah minum obat ini?
Menurut dokter efek membaik yang bagaimana yang akan Anda alami ?
Bagaimana Anda tahu bahwa obat ini bekerja?
Menurut dokter efek samping yang bagaimana yang harus Anda waspadai?
Apakah yang harus Anda lakukan bila ada efek samping?
Kewaspadaan apakah yang harus dilakukan selama makan obat ini?
Apa yang akan Anda lakukan bila obat tidak bekerja?
Yang paling akhir dan paling penting dalam proses ini adalah Final Verification ,
mintalah kepada pasien untuk mengulang untuk Anda, bagaimana cara minum obat.
Farmasis:
Hanya untuk meyakinkan bahwa pesan saya tidak ada yang terlewat,
dapatkah Anda menceriterakan kembali cara Anda makan obat?
Dengan open ended questions , pernyataan ulang, dan penyimpulan akan mendorong
penyingkapan yang lebih lengkap akan kebutuhan informasi. Sebaliknya closed ended
questions dan leading/ restrictive questions akan membatasi respons pasien,
menghasilkan kesimpulan pemahaman pasien yang tidak akurat.
Bandingkan
Open- ended Questions :
Bagaimana dokter menjelaskan kepada Anda mengenai obat ini?
Dia mengatakan bahwa obat ini untuk rasa sakit di dada.
Closed- ended Questions
Apakah dokter menjelaskan mengenai obat ini?
Ya.
Pada saat mengumpulkan informasi mulailah dengan open ended questions, kemudian
diteruskan dengan pertanyaan yang lebih fokus untuk mendapatkan informasi yang
lebih detil. Misalnya: “ Bagaimana manfaat obat ini untuk rasa sakit di dada.?”
Jawaban ini akan cukup untuk menentukan apakah pasien cukup mempunyai
pemehaman mengenai manfaat dan tujuan minum obatnya.
Bandingkan
Open ended Questions
Bagaimana dokter menjelaskan kepada Anda mengenai cara pemakaian
obat Anda.
Dokter mengatakan bahwa saya harus minum satu tablet nitro bila dada
terasa sakit.
Closed ended Questions
Counseling Technique (HK 2005Page 7 of 15) 7
Apakah dokter menjelaskan bagaimana Anda memakai/minum obat?
Ya, dokter menjelaskan.
Closed ended Question hanya dipakai kalau jawaban open ended questions sangat
diragukan, juga bila pasien sama sekali segan menjawab atau apabila dibutuhkan hal
yang lebih detil.
Seperti closed ended question , cara ini akan mengurangi respons dari pasien. Cara ini
juga tidak memberikan jaminan mengenai pemahaman , sehingga sebaiknya tidak
dipakai.
Bandingkan
Open ended questionmemungkinkan pasien untuk merespons hal yang paling penting
bagi dia. Jawaban :”Bagaimana kesehatan Anda setelah minum obat?” dapat berkisar
mulai dari “Betul betul mengurangi rasa sakit” sampai “saya merasa lebih tidak
enak”, ini akan memberikan arahan yang jelas kepada pertanyaan berikutnya.
Saya mengharapkan Dr A. akan memberi saya aspirin lagi. Obat baru ini tidak
bekerja.
Waktu saya harus pindah dokter, saya pikir saya harus menjalankan banyak test
lagi, tetapi ternyata tidak, saya lega.
Anda lebih memilih aspirin dibanding apa yang Anda minum sekarang.
Anda kelihatan lega bahwa dokter baru tidak meminta Anda untuk mengambil test
lagi.
Ringkasan
Meringkas pemahaman Anda mengenai apa yang telah dijelaskan pasien ke Anda
memberikan kesempatan pada mereka untuk mengkoreksi pemahaman farmasis.
Pada counseling obat yang diulang, pasien dapat menyingkapkan pengalaman efek
samping dari obat. Farmasis kemudian meringkas pemahaman sebelum mengambil
langkah.
Farmasis:
Dari apa yang telah Anda ceriterakan kepada kami, ibu S, obat baru ini telah
menyebabkan merangsang saluran pencernaan Anda dan dapat menyebabkan Anda
agak pusing dan Anda khawatir Anda akan jatuh atau mengalamai kecelakaan lain
apabila obat ini diteruskan
Pustaka:
1. Pharmacist- Patient Consultation Program, PPCP-Unit I, An interactive to verify
Patient Understanding, National Healthcare Operations, Provided as an educational
service by Pfizer Inc, 1994
2. Ministry of Health, Singapore: “ Training Course for Trainers on Communication
Skills for Pharmacists and Pharmacy staff “, 1966.
Contoh 1:
Ny. Ahmad 50 tahunan, mengambil resep ulang untuk HCT 50mg. Ketika Farmasis
mengecek profil pasien, dia menemukan bahwa interfal pengambilan sesuai.
Farmasis:
Apa kabar ibu A, resep anda sudah siap. Sepertinya anda kelihatan baik-baik
saja. Apakah anda merasa sehat?
Ny A. :
Ya, cukup baik, tetapi agak lelah
Farmasis:
Sepertinya Kalium anda rendah. Anda diminta untuk minum orange juice atau
makan pisang tiap hari bukan? Anda pasti tidak melakukannya ya!
Ny. A:
(merasa malu mengakui bahwa lupa) Oh ya kadang-kadang
Farmasis:
Ya, ingat ya nanti. Kita ketemu lagi 3 bulan lagi kalau obat anda habis
Ny A. :
OK
Contoh 2
Farmasis:
Apa kabar ibu A. Bagaimana keadaan anda?
Ny A. :
Ya, cukup baik, tetapi agak lelah
Farmasis:
Oh saya maklum perasaan anda. Mari silakan masuk, kita akan ngobrol
sebentar untuk membicarakan obat anda, agar anda mendapatkan keuntungan
maksimal dari obat anda.
Ny. A:
Terimakasih.
Farmasis:
Anda telah minum obat selama ini. Bagaimana hasilnya menurut anda?
Ny A. :
Sepertinya OK. Tentu saja membantu mengeluarkam air seperti seharusnya.
Bahkan malam saya harus bangun untuk kencing, ini sangat melelahkan.
Farmasis:
Ya anda tadi cerita bahwa lelah. Tentu tidak nyaman ya tidur anda terganggu.
Ny.A:
Saya begitu capai, sampai saya hentikan beberapa hari, sehingga saya bisa
istirahat. Saya tahu ini tujuannya menjaga tekanan darah saya agar tetap
rendah. Sebab itu saya minum lagi setelah beberapa hari.
Farmasis:
Counseling Technique (HK 2005Page 10 of 15) 10
O begitu. Berapa lama anda menghentikan minum obat ini?
Ny. A:
Ya setiap beberapa minggu, kemudian kaki saya bengkak, kemudian saya
minum lagi.
Farmasis:
Wah agaknya tidak terlalu baik. Jadi masalahnya adalah anda lelah karena
sering terbangun untuk ke kamar mandi?
Ny A:
Ya
Farmasis:
Kapan anda minum obat HCT?
Ny.A:
Pagi hari, kalau lupa sesudah makan malam.
Farmasis:
Sekarang minum teratur setiap pagi. Karean bila malam minum maka akan
mengganggu tidur anda. Kelelahan anda dapat disebabkan karena tidur
terganggu atau juga karena kekurangan Kalium akibat dari HCT. Biasakan
minum orange juice atau pisang. Susah ya mengingat-ingat. Apakah anda
selama ini mengkonsumsinya?
Ny A:
Wah saya lupa sama sekali .
Farmasis:
Sebaiknya anda ke dokter, ceritakan apa yang anda rasakan. Ada pertanyaan
lagi?
Ny.A:
Rasanya tidak. Saya sekarang memahami. Minum obat tiap pagi, makan
pisang atau orange juice setiap hari. Rasanya saya tidak lagi akan terganggu
tidur saya.
Farmasis:
Baik kalau begitu. Sampai bertemu lain kali.
POST-TEST
1. Sarankan suatu solusi untuk mengatasi barier fisik yang ada di suatu apotek
2. Tulislah suatu open- ended question
3. Identifikasi 3 kata yang bias dipakai untuk closed- ended questions
4. Yang mana dari pertanyaan berikut yang bukan salah satu prime questions yang
seharusnya dipakai dalam counseling?
COUNSELING
Prime Questions
1. Apa yang telah dokter jelaskan mengenai obat Anda ?
2. Bagaiana dokter menjelaskan cara pemakaian obat Anda?
3. Apakah yang telah dijelaskan dokter mengenai harapan setelah minum
obat ini?
Final Verification
Hanya untuk meyakinkan bahwa pesan saya tidak ada yang terlewat,
dapatkah Anda menceriterakan kembali cara Anda makan obat?