MANGUNWIJAYA
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. (lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei
1929 meninggal di Jakarta, 10 Februari 1999 pada umur 69 tahun), dikenal sebagai rohaniwan,
budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela wong cilik (bahasa Jawa untuk "rakyat kecil").
Ia juga dikenal dengan panggilan populernya, Rama Mangun (atau dibaca "Romo Mangun"
dalam bahasa Jawa). Romo Mangun adalah anak sulung dari 12 bersaudara pasangan suami istri
Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah.
Dalam bidang arsitektur, ia juga kerap dijuluki sebagai bapak arsitektur modern
Indonesia. Salah satu penghargaan yang pernah diterimanya adalah Penghargaan Aga Khan
untuk Arsitektur, yang merupakan penghargaan tertinggi karya arsitektural di dunia berkembang,
untuk rancangan permukiman di tepi Kali Code, Yogyakarta. Ia juga menerima The Ruth and
Ralph Erskine Fellowship pada tahun 1995, sebagai bukti dari dedikasinya terhadap wong cilik.
Hasil jerih payahnya untuk mengubah perumahan miskin di sepanjang tepi Kali Code
mengangkatnya sebagai salah satu arsitek terbaik di Indonesia.Menurut Erwinthon P.
Napitupulu, penulis buku tentang Romo Mangun yang akan diluncurkan pada akhir tahun 2011,
Romo Mangun termasuk dalam daftar 10 arsitek Indonesia terbaik.
Rama Mangun meninggal pada hari Rabu, 10 Februari 1999 pukul 14:10 WIB di Rumah
Sakit St. Carolus, Jakarta, setelah terkena serangan jantung saat berbicara di Hotel Le Meridien,
Jakarta. Ia dimakamkan di makam biara komunitasnya di Kentungan, Yogyakarta.
Berikut pendidikan, karya, dan penghargaan yang telah diraih oleh Romo Mangun.
PENDIDIKAN
KARYA ARSITEKTUR
PENGHARGAAN