Abstrak
Melalui sejumlah karya sastranya, Y.B. Mangunwijaya meletakkan impian-impiannya tentang
keindonesiaan. Impian-impian itu bermuara pada gagasan tentang peradaban Indonesia yang
dicita-rasai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab. Melalui tokoh-tokoh ciptaannya,
Mangunwijaya mengemas kisah-kisah kemanusiaan itu. Cerpen ‘Pohon Durian Kek Kopral’
merupakan sebuah karya cerpen tematik yang berangkat dari realitas keindonesiaan yang hendak
bergerak lebih selangkah dari peradaban yang syarat dengan perendahan harkat dan martabat
kemanusiaan. Baginya, Indonesia harus terus bergerak, berubah dan berbuah. Pergerakan dan
perubahan itu pada akhirnya bermuara pada kebaikan hidup bersama, sebagai cita-cita bersama
dan perjuangan bersama. Tulisan ini merupakan sebuah hasil pembacaan atas teks sastra Y.B.
Mangunwijaya yang berjudul ‘Pohon Durian Kek Kopral’. Pembacaan atas teks ini didukung
pula oleh sejumlah pustaka yang menjadi rujukan dalam tulisan ini. Karenanya, karya tulis ini
merupakan sebuah hasil studi pustaka. Pembacaan itu sendiri bermula dari proses ‘membaca
kenyataan’, ‘memandang tantangan’ keindonesiaan, dan ‘membaca kenyataan itu sekali lagi’
dalam terang sumber-sumber pustaka yang menjadi rujukan.
3. Penutup
Hemat saya, sastra adalah cermin kemanusian. Membaca sastra berarti membaca
kehidupan kemanusiaan. Karena itu, manusia yang akrab sastra adalah manusia yang tahu
kemanusiaannya dan mengenali jati dirinya. Sastra memuat juga ideal-ideal pengarang tentang
sebuah tatanan kehidupan. Mengarungi sastra berarti mencari ideal-ideal kehidupan yang selaras
dengan cita-cita kemanusiaan. Karena itu, membaca sastra berarti bergulat dengan tatanan-
tatanan kehidupan yang ditawarkan pengarang demi integritas sebuah kehidupan.
‘Pohon Durian Kek Kopral’, sebagai sebuah karya sastra, juga mengemban misi
kemanusiaan itu. Melalui cerpen singkat ini, Mangunwijaya menggagaskan cita-cita peradaban
kemanusiaan Indonesia. Mengarungi dan masuk ke kedalaman ‘Pohon Durian Kek Kopral’
pembaca akan menjumpai idealisme kemanusiaan itu sembari membangun mimpi tentang
peradaban kemanusiaan Indonesia yang lebih baik dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Asvi Warman. The History of Violence and the State in Indonesia, CRISE Working Paper
No. 54 Juni 2008.
Cady, Linell E. dan Sheldon W. Simon (eds.). Reflections on the nexus of religion and violence,
(Routledge: New York, 2007).
Kleden, Paul Budi. Dialog Antaragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead
(Ledalero: Maumere, 2002).
Metz, J.B. Diagnosen zur Zeit, (Düsseldorf: Patmos 1994).
Offen, Karen. “Defining Feminism: A Comparative Historical Approach” (The University of
Chicago Press: Jurnal Signs, Vol. 14, No. 1, 1988).
Satha-Anand, Chaiwat. “Barangsiapa Memelihara Kehidupan...”Esai-esai tentang Nirkekerasan
dan Kewajiban Islam, disunting oleh Ihsan Ali-Fauzi, Rizal Panggabean dan Irsyad
Rafsadi (PUSAD: Jakarta, 2015).
Suseno, Franz Magnis. Etika Dasar, (Kanisius, Yogyakarta:1987).
Sutrisno, Mudji. Membaca Rupa Wajah Kebudayaan (Kanisius: Yogyakarta, 2014)
Shahrur, Muhammad. Metodologi Fiqih Islam Kontemporer (Kalimedia: Yogyakarta, 2015).
Tong, Rosemarie. Feminist Thought-A More Comprehensive Introduction (United States of
America: Westview Press, 2009).
Varshney, Ashutosh, Rizal Panggabean dan Mohammad Zulfan, Patterns of Collective Violence
in Indonesia (1990-2003), (Jakarta, UNSFIR, 2004).
van Klinken, Gerry. Communal Violence and Democratization. Small Town Wars (Routledge:
New York, 2007).