KONTAMINASI DALAM
PRODUKSI
Jenis Kontaminasi
• Kontaminan Fisik
• Kontaminan Kimia
• Kontaminan Biologi/Mikroba
Pengaruh Cemaran Mikroba pada Obat,
Makanan dan Kosmetika
• Kontaminasi mikroba pada bahan baku atau sediaan
menurunkan mutu karena
1. Terjadi perubahan warna, bau dan rasa
2. Terjadi bercak-bercak miselium
3. Terjadi kekeruhan, endapan, pembentukan gas
4. Terjadi perubahan pH
5. Terjadi hidrolisis atau penguraian lain dari bahan aktif
• Penyebab penguraian secara biokimia karena berbagai
enzim yang dikeluarkan oleh mikroba seperti :
amilase, protease, lipase, karboksilase, amidase, urease,
pektinase, dll
• Bahan-bahan yang dapat dirusak oleh aktivitas mikroba :
Bahan polimer organik, surfaktan kationik, anionik, non-ionik,
humektan, lemak dan minyak, zat pemanis, pengharum dan
pewarna, bahan aktif obat seperti alkaloida, analgetika,
barbiturat, steroida, berbagai antibiotika, zat pengawet dan
desinfektan.
• Toksin mikroba makanan berbahaya
Toksin mikroba obat dan kosmetika
1. Bahan Baku
Tergantung dari macam dan asalnya, pencemaran bahan
baku berbeda-beda. Bahan baku hasil sintesis/ekstrak bahan
alam yang sudah dimurnikan pada umumnya pencemaran
mikrobanya kecil, sedangkan bahan baku yang belum diolah
yang berasal dari bahan alam dapat terkontaminasi berat.
Grigo (1976) melaporkan kontaminasi mikroba pada 282 jenis
bahan baku dan membuat penggolongan bahan baku dalam 5
golongan berdasarkan Angka Lempeng Total yang ditemukan
:
Kategori 1 = bahan baku hasil sintesis atau ekstrak bahan alam
yang sudah dimurnikan, jumlah mikrobanya rata -
rata 10 cfu/g atau ml.
Kategori 2 = bahan baku berasal dari sintesis bahan alam, jumlah
mikrobanya rata-rata (103 cfu/g atau ml).
Kategori 3 = bahan baku dari ekstrak tanaman (104 cfu/g atau ml).
“Cap-liners” 96,4%
Yang paling
Botol plastik 94,8%
terkontaminasi
Penetes 93,6%
Tube metal lentur 89,7%
54,6% Lebih jarang
Botol gelas
33,5% terkontaminasi
Blister
- Semua yang terkontaminasi mempunyai ALT rendah,
hanya 2,54% mempunyai ALT >50 cfu per wadah