Anda di halaman 1dari 5

ISBN: 978-602-72245-1-3

Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education


Makassar, 26 Agustus 2016
M

agan (Centella asiatica (L.) Urban) Seba


Efek Farmakologi Pegag Sebagai Suplemen
Pemacu Daya Ingat
BAYYINATUL MU UCHTAROMAH1 DAN LENY RUSVITA U UMAMI1
1
Jurusa
usan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
ng
Universitass Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Em
Email: bayyinatul_uin@yahoo.co.id

ABSTRAK
gunakan sebagai obat herbal berbagai macam penyakit diantaranya:
Pegagan telah lama digunaka
tekanan darah tinggi, diabetes,
s, sa
sariawan dan penambah daya ingat. Penelitia tian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cara penyediediaan dan lama pemberian pegagan untuk meeningkatkan daya ingat
unakan rancangan acak lengkap faktorial ya
tikus. Penelitian ini mengguna yang terdiri dari cara
penyediaan (ekstrak etanol daunun pegagan, daun segar dan rebusan) serta lam lama pemberian ekstrak
pegagan (28 hari dan 42 hari). Pe ulangan. Cara pemberian
Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ula
pegagan berupa daun segar dan rebusan diketahui dapat meningkatkann da daya ingat tikus yang
mengalami nekrosis sel otak, tida
dak berbeda nyata dengan cara pemberian ekstrkstrak.

Kata kunci: ekstraksi, pegagan,


n, da
daya ingat

PENDAHULUAN (asiaticoside) yang te terkandung di dalam


Obat-obatan tradisional sa saat ini telah pegagandiketahui mel elancarkan peredaran
menjadi andalan masyarakat Indone
ndonesia dalam darah otak. Adanya senyawa triterpenoid
mengatasi berbagai penyakit.. P Pegagan (C. khususnyaasiatic acid dan
dalam pegagan khusus
asiatica) adalah jenis herbal yyang saat ini asiaticoside menjadi ddasar berkembangnya
mengundang banyak perhatiann pa para ilmuwan herbal ini dalam menga ngatasi pernyakit yang
untuk diteliti. Penelitian yang di
dilakukan oleh berhubungan dengann ota
otak (Lee, et al., 2000).
Annisa (2006) membuktikan te tentang peran Masyarakat Indonndonesia yang telah
pegagan dalam memacu kecaka kapan kognitif memanfaatkan pegagan an secara turun-temurun
dan kadar neurotransmiter monoa onoamine pada adalah masyarakat Sasa sak Lombok, Bengkulu
hipokampus tikus serta meni ningkatkan ² dan Jawa. Mereka meengkonsumsi pegagan
amyloid hipokampus pada
da penderita dalam bentuk segar se sebagai lalapan untuk
Alzheimer (Dhanasekaran, n, 2007). makan pagi atau siang,, ssedangkan rebusannya
Efek pegagan lain yang pe pernah diteliti banyak digunakan untuk mengobati berbagai
yaitu antipiretik, antispasmodik,
odik, anti toksik, penyakit termasuk peny nyakit penurunan daya
diuretik, sedatif, menyembuhkabuhkan penyakit ingat. Namun demikiann sampai saat ini belum
lepra, dan psoriasis (Winartoo da dan Surbakti, ada bukti ilmiah tent ntang efek komsumsi
2003). Efek tersebut diakiba kibatkan oleh pegagan sebagaimana kkebiasaan masyarakat
senyawa yang terkandung di dal dalamnya yaitu tersebutterhadap kemam mpuan daya ingat. Oleh
asiatikosida, saponin, madekosida, atas, pada penelitian ini
karena hal tersebut di at
centelosida, asam asiatat dan madekasat. bertujuan untuk membu buktikan efekpemberian
Peran senyawa tersebut dapat m meningkatkan pegagan segar dan re rebusan dibandingkan
produksi kolagen dan prosess pe penyembuhan dengan ekstrak dalam memacu kemampuan
luka (Kristina, 2008). daya ingat pada hewann ccoba tikus.
Kemampuan pegagann dalam
meregenerasi jaringan neuron on otak yang METODE PENELITIA IAN
mengalami nekrosis menjadika dikan pegagan Rancangan Penel elitian. Penelitian ini
banyak dipilih untuk mengatasi si pe
penyakit yang menggunakan rancanga ngan acak lengkap
berhubungan dengan kemampuan puan daya ingat. terdiri dari 2 faktoryaitu
(RAL)faktorial yang ter
Selain itu kandungan triterpenoipenoid saponin egar, air rebusan dan
sediaan pegagan (sega

eknologi, UIN Alauddin Makassar


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek 262
ISBN: 978-602-72245-1-3
Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education
Makassar, 26 Agustus 2016
M

ekstrak etanol) dan lama pembe berian ekstrak Ekstrak pegaganan dibuat dengan
(28 dan 42 hari) sehingga di didapatkan 10 menggunakan metodem odemaserasi serbuk daun
perlakuan kombinasi. pegagan dalam ethanol nol 70% selama 24 jam.
Kombinasi perlakuann tersebut Ekstrak disaring kemudi udian dipekatkan dengan
diantaranya: Kontrol Negatif ((K-), adalah menggunakan rotary ev evaporator suhu 40oC
tikus normal yang diberi akuade des selama 28 hingga didapat ekst kstrak pekat. Ektrak
hari dan 42 hari, Perlakuan I (P1), adalah kemudian ditambahkan hkan dengan 0,5 ml Na
tikus yang dikondisikan terkena na nenekrosis otak CMC 0,5% (Gupta and nd KKumar, 2003).
selanjutnya diberi ekstrak pega gagan dengan busan pegagan diperoleh
Untuk sediaan rebusa
dosis 300 mg/kgBB/hari selama ma 28 dan 42 dengan merebus 20 le lembar daun pegagan
hari, Perlakuan II (P2) adalah ah tikus yang dalam segelas air sam sampai menjadi ¼ - ½
dikondisikan terkena nekr
krosis otak Mardisiswoyo, 1985). Jika
gelas (50-100 ml) (Mard
selanjutnya diberi daun peg pegagan segar orang dewasa bera rat badan 70 kg
sebanyak 0,2 gram/kgBB/hari se selama 28 hari mengkonsumsi air rebu ebusan pegagan 3 kali
dan 42 hari, Perlakuan III (P3)) adalah tikus sehari sebanyak 150-3150-300 ml atau rata-rata
yang dikondisikan terkena ne nekrosis otak 225 ml berarti dosiss per kg BB adalah 3,2 ml.
selanjutnya diberi air rebusann da daun pegagan Daun pegagan segasegar atau lalapan biasa
sebanyak 3,2 ml/kgBB/hari sela selama 28 hari dikonsumsi oleh masy syarakat jawa sebagai
dan dan 42 hari, Kontrol Positif tif (K+) adalah kelengkapan sarapann atau makan siang,
tikus yang dikondisikan terkena na nenekrosis otak sebanyak kira-kira 70 g (Wijayakusuma,
hanya diberi akuades selama 28 dan 42 hari. 2006). Jika orang dewa wasa dengan BB 70 kg
Uji waktu retensi (Retention time me) didapatkan mengkonsumsi 70 g dau daun pegagan/hari maka
melalui pengurangan uji belaj lajar (learning diperoleh dosis 1 g/kgBkgBB. Larutan Na CMC
trial) dan uji retensi (Retention
on tri
trial). 0,5% dibuat dengann m melarutkan Na CMC
Perlakuan Hewan Coba.. P Penelitian ini sebanyak 500 mg dal dalam 10 ml aquadest
menggunakan 30 ekor tikus us putih be
betina strain panas, kemudian dibiarbiarkan selama 15 menit
wistar, umur 4 bulan dengan bera erat badan 200- sampai berwarna bening. Kemudian
250 g. Sebelum dilakukan perl perlakuan, tikus diencerkan dengan aqua quadest sampai volume
terlebih dahulu diaklimasi selam ama 2 minggu 100 ml. Pemberian pega gagan pada tikus betina
dan dilakukan penyerentakann birahidengan dilakukan selama 28 da dan 42 hari, sebanyak 1
cara tikus diinjeksi hormon on pr prostaglandin ml sesuai dosis yang dditentukan, 6 minggu
intramuskular 0,4 ml. an m
setelah injeksi alloxan monohidrat.
Proses pengkondisian nekrosi
krosis otak tikus Pengamatan Kema mampuan Daya Ingat.
dilakukan dengan cara tikusdiinj injeksi aloksan Perilaku belajar dan me mengingat tikus diukur
secara intravena dengan dosiss 65 mg/kg BB dengan alat uji meng enghindar pasif yang
selama 2 kali agar tikus terkenakena komplikasi dikembangkan dari meetode Jarvik. Alat uji
diabetes kronis.Sebelum induksi yang menghindar pasif modi odifikasi dari Jarvik
pertama dilakukan,terlebih da dahulu tikus tersusun atas 2 kamar, ar, kecil dan besar.
dipuasakan selama 1 hari. Kemudi udian induksi Kamar kecil ukuran 25×15x50 cm,
beruku
yang ke dua dilakukan sete setelah 7 hari transparan, terang (25 25 Watt) dengan lantai
kemudian. kawat paralel. Kamar bbesar gelap berukuran
Berdasarkan perhitungan konve konversi usia 50x50×50 cm dengann llantai anyaman kawat
manusia ke tikus, kurun waktu ktu komplikasi ukuran 1 cm dialiri arus rus listrik 5 mA. Kedua
diabetes kronis berupa kerusaka kan sel neuron kamar dihubungkan de dengan sebuah pintu
otak tikus yaitu selama 6 m minggu yang kecil (10x7,5cm). Tiku Tikus diletakkan dalam
diperoleh dari 10 tahun kurun un waktu pada kamar kecil dan diharap apkan secara pasif akan
manusia sama dengan 1 bulan an (4 minggu) memasuki kamar ge gelap melalui pintu
kurun waktu tikus (Djari, 2008 2008). Induksi penghubung. Ketika tik tikus memasuki kamar
nekrosis dilakukan dengan membi mbiarkan tikus gelap, maka hewan dik dikejutkan dengan arus
yang telah diberi aloksan selamaa 6 m minggu. listrik yang dialirkan meelalui lantai kamar.

eknologi, UIN Alauddin Makassar


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek 263
ISBN: 978-602-72245-1-3
Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education
Makassar, 26 Agustus 2016
M

Pengujian terdiri atas uji be


belajar dan uji Data dianalisis dengan
Analisis Data. Da
retensi. Jarak waktu antara kedua
dua uji adalah ANOVA menggunakan an program SPSS 16.
24 jam, yang menunjukkann kemampuan Uji lanjut dilakukann de
dengan BNJ 1% jika
mengingat jangka pendek tikus.
kus. Waktu yang terdapat perbedaan yyang nyata diantara
dibutuhkan tikus sejak dari ka kamar kecil, perlakuan.
sampai masuk ke dalam ruang ge gelap dicatat,
kemudian diberi kejutan aliran an listrik pada HASIL DAN PEMBAH AHASAN
kakinya 1 kali selama 10 de detik. Setelah Kemampuan mengin gingat tikus ditunjukkan
perlakuan tersebut tikus diinjeksi
ksi skopolamin oleh Lama retensi (Re (Retention time). Hasil
secara intraperitonial. 24 jam am kemudian analisis statistik m menunjukkan adanya
dilakukan uji retensi. Lama rretensi yang pengaruh cara penyediadiaan pegagan terhadap
didapat mengindikasikan selisih sih waktu uji kemampuan daya inga gat tikus putih (Rattus
belajar dan waktu uji retensi sehi
sehingga dapat norvegicus), tetapi lamlama pemberian serta
diasumsikan sebagai kemampuan puan belajar dan interaksi cara penyediaa
aan dan lama pemberian
mengingat. Waktu pengukurann selama 600 pegagan tidak berpengaruh
ber terhadap
detik. Kemampuan mengingatt di dikategorikan kemampuan daya ingat gat tikus putih (Rattus
baik bila pada uji retensi subj subjek belum norvegicus).
memasuki kamar gelap sampai 600 detik serta
bila RT - LT > 0.

LAMA RETENSI I b
600 b b
b
500
400
300
a
200
100
0
K+ P1 P2 P3 K-
LAMA RET
ETENSI 161.28 501.76 479.42 541.52 563.18
Gambar 1. Uji re hari
retensi I pada tikus yang diberi pegagan selama 28 ha

Pada uji retensi I, Tikus


us normal (K-) terhadap peningkatann ke
kemampuan mengingat
terbukti memiliki waktu retensi
nsi yyang terbesar. tikus putih (R.norvegic
gicus), sedangkan lama
Hal ini mengindikasikan bahwahwa tikus sehat pemberiandan interaksi ksinya tidak berefek
(normal) memiliki kemampuan puan mengingat terhadap kemampuann m mengingat tikus. Hasil
yang paling baik. Sedangkann ttikus dengan uji lanjut membuktikan
kan bahwa tikus normal
nekrosis sel neuron otak yang di diberi ekstrak (K-) mempunyai waktu ktu retensi yang paling
pegagan (P1),daun segar (P2), da
dan air rebusan tinggi, tidak berbeda ny
nyata dengan pemberian
(P3) juga menunjukkan hasil sil yang sama ekstrak pegagan (P1), ), segar (P2) dan air
dengan tikus sehat. Pemberiann ke
ketiga macam rebusan (P3), tetapi pi be
berbeda dengan tikus
sediaan pegagan pada tikus kus yyang terkena yang mengalami ne nekrosis otak tanpa
nekrosis sel otak menunjukka ukkan adanya pemberian pegagann (K+). Hal ini
perbaikan kemampuan mengingat menunjukkan bahwa pada uji retensi I
dibandingkan dengan tikus nekr krosis sel otak maupun II, berbagai carara penyediaan pegagan
yang tidak mendapatkan treatm tment pegagan tetap dapat memacu da daya ingat pada tikus
(K+). yang mengalami nekrosiosis sel otak.
Uji retensi II membuktibuktikan bahwa
terdapat efek cara penyediaa diaan pegagan

eknologi, UIN Alauddin Makassar


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek 264
ISBN: 978-602-72245-1-3
Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education
Makassar, 26 Agustus 2016
M

700 LAMA RETENSI II


b b b
600 b
500
400
300
200 a
100
0
K+ P1 P2 P3 K
K-
LAMA RETENSII 139.84 520.02 572.07 565.09 586.25
Gambar 2. Uji retens
nsi II pada tikus yang diberi ekstrak pegagan selam
ma 28 hari

Lama pemberian ekstrak pega


pegagan selama dalam otak (Hernande ndez and Avila, 2007;
28 hari terbukti memacu daya ya ingat tikus, Wibowo, 2008).
tidak berbeda dengan lama pembe berian 42 hari. Kehilangan kemam ampuan kognitif yang
Menunjukkan bahwa lama pembe berian ekstrak diatur oleh serebelum iini adalah akibat fatal
pegagan selama 28 hari lebih efefektif daripada krosis. Peran serebelum
yang disebabkan nekros
42 hari. Hasil penelitian yan ang dilakukan ini sangatlah esensi nsial dalam proses
Gupta and Kumar (2003) jugaa m menunjukkan pembentukan memori ori. Serebelum yang
hal yang sama. Pene
nelitian ini kehilangan sel piram midnya menyebabkan
mengindikasikan bahwa pembe berian ekstrak gangguan memori pa pada seseorang yang
pegagan yang makin lama tida tidak terbukti kurangnya level dentate
ditandai dengan berkur
semakin meningkatkan daya inga gat tikus. gyrus dan daerah CA33 hipokampus. Hal ini
Perlakuan pemberian aloksa loksan tanpa dapat berakibat padaa terganggunya sistem
treatment pegagan (K+) memiliki
iki kemampuan limbic (Wibowo, 2011). ).
daya ingat terendah dibandingka kan perlakuan Berdasarkan hasil
hasi penelitian ini
lain. Aloksan terbukti mengganggggu kerja sel ² didapatkan bahwa ti tiga macam sediaan
pankreas dan pada akhirnya me mengakibatkan dari bentuk ekstrak (P1),
pegagan yang terdiri dar
produksi insulin terganggu. Pende
nderita diabetes daun segar (P2), m maupun air rebusan
memiliki resiko rusaknya pembul
buluh aorta dan (P3)memeiliki lama wak aktu retensi yang tidak
pembuluh vena. Gangguan pem pembuluh darah berbeda nyata secara ra statistik. Hasil ini
vena pada otak memacu terjadiny
dinya kerusakan mengindikasikan bahw hwa bentuk sediaan
sel otak. Aloksan adalah salah lah satu jenis pegagan yang selama ma ini diwarisi oleh
radikal bebas yang dapat merusa
rusak potensial ndonesia (Bengkulu, Jawa
masyarakat lokal indone
membran sel otak. Efek toksi oksik aloksan dan Lombok) sama-sa sama berkhasiat untuk
dimulai dari radikal bebas yan ang terbentuk memperbaiki nekrosiss ssel otak dan memacu
karena reaksi redoks yang pa pada akhirnya daya ingat.
menyebabkan nekrosis pada da sel otak. Kemampuan pega gagan untuk memacu
Banyaknya sel otak yang ne nekrosis ini daya ingat diduga disebsebabkan oleh senyawa
menyebabkan penyakit deme mensia yang triterpenoid saponinn (asiaticoside) yang
dewasa ini sering menyerangg masyarakat terkandung didalamnya ya (Kumar dan Gupta,
(Swansom, 2006). 2006). Senyawa ini diketahui dapat
Sebuah pengobatan sangatngat diperlukan memperbaiki kerusaka kan pembuluh darah
dalam menangani penyakit di diabetes yang sehingga memperlancar ar peredaran darah ke
telah kronis, karena jika terlarlambat dapat otak dan mampu m meregenerasi sel dan
meningkatkan resiko kematiann se sel otak. Sel- penyembuhkan luka (Febrianika, 2008).
sel otak yang abnormal pada akhirnya Proses ini diawali olehh ppenghambatan Na+ K+
berisiko menghambat jalannya ya messenger ATPase pada otak yyang mengakibatkan
depolarisasi kalsium di dalam retikulum

eknologi, UIN Alauddin Makassar


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek 265
ISBN: 978-602-72245-1-3
Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education
Makassar, 26 Agustus 2016
M

endoplasma (RE). Depola


polarisasi RE icular
Intracerebroventricul Streptozotocin
menyebabkan tersekresinya aseti
setilkolin secara Model of Alzheim mer s Disease in Rats,
terus-menerus yang me
mengakibatkan Clin Exp. Pharmac acol. Physiol, 30: 336-
neurotransmisi kolinergik sentral
ral tetap stabil 342.
sehingga terjadi peningkatann daya ingat Herlina. 2010. Penga garuh Triterpen Total
(Herlina, 2010). Pegagan (Centella la asiatica (L) Urban)
Terhadap Fungsi si K Kognitif Belajar dan
KESIMPULAN Mengingat pada Me Mencit. Jurusan Kimia
Berdasarkan hasil di atass da
dapat diambil FMIPA, Universitastas Sriwijaya, Sumatera
kesimpulan bahwa pegaga
agan dapat a. ((C)10:06-06.
Selatan, Indonesia.
meregenerasi sel otak nekrosiss se
sehingga dapat vila J. 2007. Tauopathies.
Hernandez, F and Avila
memperbaiki daya ingat. Mac Macam sediaan Cellular Molecularar Life Sciences. Vol 64.
pegagan baik dalam bentukekst
ukekstrak, segar No 33.
maupun rebusan (pengolaha
olahan secara Kristina, N. N. dan Dedi , S. 2008.
tradisional) sama-sama mampupu m meningkatkan Tunas dan Aklimatisasi
Multiplikasi Tuna
daya ingat tikus yang mengala
ngalami nekrosis Pegagan (Centella la asiatica L.) periode
otak hingga mendekati kemam ampuan tikus kultur lima tahun jurnal littri vol. 14, no.
normal. littri ISSN 0853-8212.
1: 30 - 35 jurnal litt
Lee, M.K, Kim, S.R.,., Sung S.H., Lim D.,
DAFTAR PUSTAKA Kim H., Choi H.,., Park H.K., Je S., Ki
Annisa, R.F. 2006. Pengaruh
ngaruh Pemberian Asiatic acid Derivatives
Y.C., 2000, Asiat
Ekstrak Air Daun Pegagan gagan (Centella Protect Culturedd C Cortical Neuros from
asiatica) Terhadap Kemampuan nduced exitotoxicty. Res.
Glutamate Induced
Kognifitif Dan Kadar N Neutransmiter Coummun. Mol. Pathol. Pharmacol.
Monoamine Pada Hipokam pokampus Tikus 2000; 108:7586.
(Rattus norvegicus L). Skripsi
kripsi. Bandung: Mardisiswoyo, S., & Ra Rajak mangun sudarso,
ITB. H. 1985. Cabe Puy Puyang Warisan Nenek
Dhanasekaran, M. 2007. Cent entella asiatica Moyang. Jakarta: BaBalai Pustaka.
Extract Selectively Decreases
ses ² Amyloid Swamson, J.W. 200 2006. Diabetes and
Levels in Hipokampus of Alzheimer s sistance Increases Risk.
Alzheimer s Resistanc
Disease Animal Model. Dal Dalam Jurnal oclinic.com.
http://www.mayocli Diakses
Phytotherapy Research. US SA : A & M pada tanggal 22 oktobe
oktober 2011.
Texas University System HS SC College of Wijayakusuma, H. dann Dalimartha, S. 2006.
Medicine. Ramuan Tradisional
onal Untuk Pengobatan
Djari, P. 2005. Pengaruh ngaruh Pemberian karta: Penebar Swadaya.
Darah Tinggi. Jakar
Antioksidan Likopen, Karot Karoten dan Wibowo, B. A. 2008. Aplikasi Vitamin E
Vitamin C dalam Melawan an Sinar UV. Terhadap Tikus kus Penderita Diabetes
Artikel Penelitian Bag. Bioki
iokimia UMM. Melitus: Histomorfol
orfologi Organ Otak dan
Malang: UMM Press. Ginjal. Fakultas Ke
Kedokteran Hewan. IPB
Febrianika, A.C. 2008. Pengaruh
ngaruh Urutan Bogor.
Penambahan dan Konsentrasi rasi Avicel pH- Wibowo, D. S. 2011. Neuroanatomi untuk
102 dan Laktosa terhadap dap Sifat Fisik Mahasiswa Kedok
edokteran. Malang:
Tablet Ekstrak Herba Pegagan
gagan (Centella Banyumedia Publishi
ublishing.
asiatica [L] Urban). Skripsiipsi Surakarta: Winarto, W. P dann M. Surbakti.. 2003.
Universitas Muhammadiyahh S Surakarta. Khasiat dan Manfaat
anfaat Pegagan: Tanaman
Gupta, Y.K., dan M.H.V. Kum Kumar. 2003. Penambah Dayaa Ingat. AgroMedia.
Effect of Centella asiatica on Cognition Jakarta.
and Oxidative Stress
ss in an

eknologi, UIN Alauddin Makassar


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Tek 266

Anda mungkin juga menyukai