Efek Farmakologi Pegagan Centella Asiati
Efek Farmakologi Pegagan Centella Asiati
ABSTRAK
gunakan sebagai obat herbal berbagai macam penyakit diantaranya:
Pegagan telah lama digunaka
tekanan darah tinggi, diabetes,
s, sa
sariawan dan penambah daya ingat. Penelitia tian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cara penyediediaan dan lama pemberian pegagan untuk meeningkatkan daya ingat
unakan rancangan acak lengkap faktorial ya
tikus. Penelitian ini mengguna yang terdiri dari cara
penyediaan (ekstrak etanol daunun pegagan, daun segar dan rebusan) serta lam lama pemberian ekstrak
pegagan (28 hari dan 42 hari). Pe ulangan. Cara pemberian
Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ula
pegagan berupa daun segar dan rebusan diketahui dapat meningkatkann da daya ingat tikus yang
mengalami nekrosis sel otak, tida
dak berbeda nyata dengan cara pemberian ekstrkstrak.
ekstrak etanol) dan lama pembe berian ekstrak Ekstrak pegaganan dibuat dengan
(28 dan 42 hari) sehingga di didapatkan 10 menggunakan metodem odemaserasi serbuk daun
perlakuan kombinasi. pegagan dalam ethanol nol 70% selama 24 jam.
Kombinasi perlakuann tersebut Ekstrak disaring kemudi udian dipekatkan dengan
diantaranya: Kontrol Negatif ((K-), adalah menggunakan rotary ev evaporator suhu 40oC
tikus normal yang diberi akuade des selama 28 hingga didapat ekst kstrak pekat. Ektrak
hari dan 42 hari, Perlakuan I (P1), adalah kemudian ditambahkan hkan dengan 0,5 ml Na
tikus yang dikondisikan terkena na nenekrosis otak CMC 0,5% (Gupta and nd KKumar, 2003).
selanjutnya diberi ekstrak pega gagan dengan busan pegagan diperoleh
Untuk sediaan rebusa
dosis 300 mg/kgBB/hari selama ma 28 dan 42 dengan merebus 20 le lembar daun pegagan
hari, Perlakuan II (P2) adalah ah tikus yang dalam segelas air sam sampai menjadi ¼ - ½
dikondisikan terkena nekr
krosis otak Mardisiswoyo, 1985). Jika
gelas (50-100 ml) (Mard
selanjutnya diberi daun peg pegagan segar orang dewasa bera rat badan 70 kg
sebanyak 0,2 gram/kgBB/hari se selama 28 hari mengkonsumsi air rebu ebusan pegagan 3 kali
dan 42 hari, Perlakuan III (P3)) adalah tikus sehari sebanyak 150-3150-300 ml atau rata-rata
yang dikondisikan terkena ne nekrosis otak 225 ml berarti dosiss per kg BB adalah 3,2 ml.
selanjutnya diberi air rebusann da daun pegagan Daun pegagan segasegar atau lalapan biasa
sebanyak 3,2 ml/kgBB/hari sela selama 28 hari dikonsumsi oleh masy syarakat jawa sebagai
dan dan 42 hari, Kontrol Positif tif (K+) adalah kelengkapan sarapann atau makan siang,
tikus yang dikondisikan terkena na nenekrosis otak sebanyak kira-kira 70 g (Wijayakusuma,
hanya diberi akuades selama 28 dan 42 hari. 2006). Jika orang dewa wasa dengan BB 70 kg
Uji waktu retensi (Retention time me) didapatkan mengkonsumsi 70 g dau daun pegagan/hari maka
melalui pengurangan uji belaj lajar (learning diperoleh dosis 1 g/kgBkgBB. Larutan Na CMC
trial) dan uji retensi (Retention
on tri
trial). 0,5% dibuat dengann m melarutkan Na CMC
Perlakuan Hewan Coba.. P Penelitian ini sebanyak 500 mg dal dalam 10 ml aquadest
menggunakan 30 ekor tikus us putih be
betina strain panas, kemudian dibiarbiarkan selama 15 menit
wistar, umur 4 bulan dengan bera erat badan 200- sampai berwarna bening. Kemudian
250 g. Sebelum dilakukan perl perlakuan, tikus diencerkan dengan aqua quadest sampai volume
terlebih dahulu diaklimasi selam ama 2 minggu 100 ml. Pemberian pega gagan pada tikus betina
dan dilakukan penyerentakann birahidengan dilakukan selama 28 da dan 42 hari, sebanyak 1
cara tikus diinjeksi hormon on pr prostaglandin ml sesuai dosis yang dditentukan, 6 minggu
intramuskular 0,4 ml. an m
setelah injeksi alloxan monohidrat.
Proses pengkondisian nekrosi
krosis otak tikus Pengamatan Kema mampuan Daya Ingat.
dilakukan dengan cara tikusdiinj injeksi aloksan Perilaku belajar dan me mengingat tikus diukur
secara intravena dengan dosiss 65 mg/kg BB dengan alat uji meng enghindar pasif yang
selama 2 kali agar tikus terkenakena komplikasi dikembangkan dari meetode Jarvik. Alat uji
diabetes kronis.Sebelum induksi yang menghindar pasif modi odifikasi dari Jarvik
pertama dilakukan,terlebih da dahulu tikus tersusun atas 2 kamar, ar, kecil dan besar.
dipuasakan selama 1 hari. Kemudi udian induksi Kamar kecil ukuran 25×15x50 cm,
beruku
yang ke dua dilakukan sete setelah 7 hari transparan, terang (25 25 Watt) dengan lantai
kemudian. kawat paralel. Kamar bbesar gelap berukuran
Berdasarkan perhitungan konve konversi usia 50x50×50 cm dengann llantai anyaman kawat
manusia ke tikus, kurun waktu ktu komplikasi ukuran 1 cm dialiri arus rus listrik 5 mA. Kedua
diabetes kronis berupa kerusaka kan sel neuron kamar dihubungkan de dengan sebuah pintu
otak tikus yaitu selama 6 m minggu yang kecil (10x7,5cm). Tiku Tikus diletakkan dalam
diperoleh dari 10 tahun kurun un waktu pada kamar kecil dan diharap apkan secara pasif akan
manusia sama dengan 1 bulan an (4 minggu) memasuki kamar ge gelap melalui pintu
kurun waktu tikus (Djari, 2008 2008). Induksi penghubung. Ketika tik tikus memasuki kamar
nekrosis dilakukan dengan membi mbiarkan tikus gelap, maka hewan dik dikejutkan dengan arus
yang telah diberi aloksan selamaa 6 m minggu. listrik yang dialirkan meelalui lantai kamar.
LAMA RETENSI I b
600 b b
b
500
400
300
a
200
100
0
K+ P1 P2 P3 K-
LAMA RET
ETENSI 161.28 501.76 479.42 541.52 563.18
Gambar 1. Uji re hari
retensi I pada tikus yang diberi pegagan selama 28 ha