Anda di halaman 1dari 36

2.

5 Pegagan (Centella asiatica)

2.5.1 Deskripsi daun pegagan

Nama lain dari pegagan adalah daun kaki kuda (Indonesia), pegaga (Ujung
Pandang), antanan gede, antanan rambat, antanan (Sunda), dau tungke (Bugis),
gagan-gagan, kerak batok rendeng (Jawa), kosteosan, gan gagan (Madura), kori-
kori (Halmahera), taidah (Bali), dogauke (Papua), pegaga (Aceh), pegago
(Minang), kaki kuda (Melayu), sarowati (Maluku), Belele (Sasak), dan wisu-wisu
(Sulawesi).

Pegagan dengan nama latin Centella asiatica L Urb telah lama dimanfaatkan
sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar kering maupun yang
sudah dalam bentuk ramuan (jamu) (Septiatin, 2008) .

Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di


perkebunan, ladang, tepi jalan, pematang sawah ataupun diladang yang agak
basah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia tenggara,
termasuk Indonesia, India, Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar
ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini
selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan (Winarto & Surbakti, 2003).

Pegagan merupakan tanaman herbal menahun tanpa batang tetapi dengan


rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata dengan panjang antara 10 80
cm. Daun tunggal tersusun dalam roset yang terdiri dari 2 10 daun kadang-
kadang berambut, tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk
ginjal, lebar dan bundar dengan garis tengah 1 7 cm, pinggir daun beringgit
sampai bergerigi terutama kearah pangkal daun. Bunga kecil berwarna merah
jambu/kemerahan

berupa payung tunggal atau 3 5 bersama-sama keluar dari ketiak daun


kelopak, gagang perbungaan 5-50 mm lebih pendek dari tangkai daun (Septiatin,
2008).

Di China, tumbuhan ini digunakan sebagai tonikum dan pengobatan lepra.


Dengan karakternya yang dingin, tumbuhan ini juga digunakan sebagai anti-
infeksi, anti-toksik, antipiretik, dan diuretik. Dalam sistem pengobatan ayurvedic
di India, ini dibuat dalam bentuk sirup tanpa alkohol untuk pengobatan epilepsi.
Selain itu, di Thailand, juga digunakan sebagai tonikum dan obat diare. Di Sri
Lanka, tumbuhan ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran air
susu, sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengatasi lemah badan karena
faktor usia (Cygnus, 2008).

2.5.2 Toksonomi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Umbillales

Suku : Umbiliferaceae

Marga : Centella

Jenis : Centella asiatica Urb

2.5.3 Kandungan kimia dan efek farmakologis daun pegagan

Kandungan kimia tanaman pegagan antara lain senyawa saponin, termasuk


asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside,
brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, mesoinositol, centelloside,
carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin, pektin, gula, kalsium oksalat serta
garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium, fosfor, besi.
Kandungan aktif dari pegagan yaitu triterpenes asiatic acid dan madecassic acid,
bersama dengan ester glikosida triterpenoid disebut juga asiaticoside and
brahminoside (Permadi, 2006).
Efek farmakologis tanaman pegagan antara lain: memiliki fungsi membersihkan
darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun
panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan
syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif,
insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi
jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). Manfaat
pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki;
mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina
tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi (Desy, 2007). Zat asiaticoside,
saponin, ascatikosida, asam asiatat dan madekasat adalah bahan aktif yang
mampu memacu produksi kolagen dan bermanfaat sebagai protein pemacu
proses penyembuhan luka pada manusia (Kristina & Surachman, 2008). Secara
umum, efek zat aktif yang terkandung dalam tanaman pegagan, sebagai
berikut :

1. Asiaticoside

Memacu pertumbuhan dan metabolisme connective tissue (jaringan


penyambung, meningkatkan sintesis kolagen dan protein jaringan lain dengan
mengatur aksi fibroblas pada dinding vena dan menstimuli remodeling kolagen
di dan sekitar dinding vena, memperbaharui kolagen baik secara kualitas dan
kuantitas, meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit. Asiaticoside berperan
juga sebagai antiinflamasi (Herowati, 2001), mekanisme kerjanya dengan cara
menghambat aktivitas enzym siklooksigenase dan interleukin sehingga terjadi
hambatan pembentukan prostaglandin. Dan beberapa penelitian membuktikan
bahwa asiaticoside meningkatkan penyembuhan luka secara significant dan
berperan sebagai anti bakteri dengan menghancurkan lapisan lilin dari bakteri,
sehingga merusak bakteri (Permadi, 2006).

2. Madekasoside

Meningkatkan sekresi kolagen tipe III secara signifikan dalam waktu 72 jam.
Sintesis kolagen juga membutuhkan dukungan pasokan vitamin C, karena
vitamin ini mampu menstimulasi produksi RNA untuk kolagen dan menyumbang
sintesis hidroksiprolin dan hidroksilisin yang bertanggung jawab terhadap
struktur tiga dimensi kolagen (Herowati, 2001).

3. Triterpenoide
Menstimuli produksi kolagen dan membantu penyembuhan luka, meningkatkan
perbaikan luka, dengan reepitelisasi lebih baik dan normalisasi jaringan
penyambung perivaskular. Diikuti dengan peningkatan tonus dinding vena dan
elastisitas (Permadi, 2006).

4. Saponin

Membantu mencegah pembentukan scar yang berlebih, dengan mengatur dan


memperlambat produksi kolagen berlebihan (bahan untuk jaringan penyambung)
dan juga meningkatkan dosis antioksidan pada luka (Herowati, 2001). Saponin
juga berperan dalam menurunkan gejala inflamasi (Zulva, 2006).
Pemanfaatan Daun pegagan Sebagai Alternatif Makanan Ringan

PEMANFAATAN DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) SEBAGAI ALTERNATIF


MAKANAN RINGAN

OLEH :

Nur Dian Haznawati NIS. 4187

Sanisa Nawidiya NIS. 4234

Nilawati NIS. 4430

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH REMAJA SE-JAWA TENGAH

SMA NEGERI 2 PURBALINGGA

JL. RAYA PUCUNG RUMBAK TELP. (0281) 892180

PURBALINGGA

2011

LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) SEBAGAI ALTERNATIF


MAKANAN RINGAN

OLEH :

Nur Dian Haznawati NIS. 4187

Sanisa Nawidiya NIS. 4234

Nilawati NIS. 4430

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun Guna Mengikuti Lomba Karya Tulis remaja

Se - Jawa Tengah yang Diadakan Oleh Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi

Universitas Jendral soedirman Tahun 2011


Purbalingga, September 2011

Mengetahui,

Kepala SMA N 2 Purbalingga Guru Pembimbing

Dra. Nanik Indriyati Rahayu Cahya Rodinda, S.Si

NIP. 195806091983032004 NIP. 197603062007012009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga Karya Tulis Ilmiah berjudul
PEMANFAATAN DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) SEBAGAI ALTERNATIF
MAKANAN RINGAN dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis bermaksud memberi gambaran serta
dukungan terhadap pembuatan alternatif pengganti susu dalam rangka
mengurangi permasalahan ekonomi dan kesehatan masyarakat indonesia.

Ungkapan terimakasih penulis curahkan kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, diantaranya :

1. Guru pembimbing : Rahayu Cahya Rodinda, S.Si yang telah membimbing dan
membina kami, sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan Karya Tulis ini.

2. Kepala SMA Negeri 2 Purbalingga : Dra. Nanik Indriyati yang telah


memberikan kesempatan serta dukungan moril terhadap siswa - siswi SMA
Negeri 2 Purbalingga, sebagai bentuk kreatifitas siswa - siswinya.

3. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikann ya penulisan Karya Tulis


Ilmiah ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca, terlepas dari semua kelemahan yang ada karena
ketidaksempurnaan serta keterbatasan penulis sebagai seorang manusia.

Kritik dan saran mengenai Karya Tulis Ilmiah ini akan sangat membantu
untuk perbaikan selanjutnya. Penulis sadar dalam penulisan Kraya Tulis Ilmiah ini
masih sangat jauh dari sempurna. Terima kasih.

Purbalingga,12 September
2011
Penulis

RINGKASAN

Pegagan atau nama lainnya: antanan, panegowang, rendeng, caling rambut,


antenan gede, kos tekosan, pegaga, kori-kori bisa tumbuh hingga ketinggian
2.500 m diatas permukaan laut. Jenisnya tumbuhan tanpa batang, dengan
rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm.
Akarnya keluar dari setiap bonggol, dengan cabang yang akan membentuk
tumbuhan baru. Helai daun bersifat tunggal (satu), panjang tangkai sekitar 5-15
cm dengan bentuk ginjal manusia. Berbagai penelitian mengenai khasiat
pegagan telah banyak dilakukan. Manfaat yang berhubungan dengan fungsi
saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian.

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan


berbunga sepanjang tahun. Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid,
madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam
mineral ( seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit
vellarine dan zat samak. Melihat kandungan gizinya yang cukup tinggi,
persebarannya yang luas serta jumlahnya yang cukup banyak sepanjang tahun,
daun pegagan diolah sebagai makanan alternatif. Sehingga rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun
pegagan menjadi suatu produk makanan ringan sebagai salah satu usaha
menciptakan makanan alternatif yang bernilai gizi tinggi.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 September 2011 di ruang Lifeskill


SMA N 2 Purbalingga. Dengan tahap _ tahap sebagai berikut : tahap persiapan
(meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian), tahap pelaksanaan
(studi pustaka, pembuatan dan penyusunan instrument penelitian, pelaksanaan
penelitian), tahap penyelesaian (analisis data dan penyusunan laporan).

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan


berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Pegagan hijau sering
banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang
disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak
ternaungi.

Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya


menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus
aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan
sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini
dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,


madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid,
hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral ( seperti
garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat
samak. Melihat kandungan gizinya yang cukup tinggi, persebarannya yang luas
serta jumlahnya yang cukup banyak sepanjang tahun, daun pegagan diolah
sebagai makanan alternatif. Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk
lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya
untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body
lotion. Sampai saat ini pemanfaatan daun pegagan sebagai makanan alternative
masih sangat terbatas sehingga perlu diteliti kemungkinan pemanfaatan lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai beikut :

Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi suatu


produk makanan ringan sebagai salah satu usaha menciptakan makanan
alternatif yang bernilai gizi tinggi.

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi suatu produk
makanan ringan sebagai salah satu usaha menciptakan makanan alternatif yang
bernilai gizi tinggi

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat


bagaimana cara pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi suatu
produk makanan ringan, sehingga masyarakat mengenal lebih banyak produk
makanan alternatif yang bergizi.

E. Hipotesis

Daun pegagan dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi suatu produk


makanan ringan sebagai salah satu usaha menciptakan makanan alternatif yang
bernilai gizi tinggi.
BAB 2

TELAAH PUSTAKA

Ciri Ciri Umum Pegagan

Pegagan atau Centella asiatica bisa tumbuh hingga ketinggian 2.500 m


diatas permukaan laut. Jenisnya tumbuhan tanpa batang, dengan rimpang
pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. Akarnya
keluar dari setiap bonggol, dengan cabang yang akan membentuk tumbuhan
baru. Helai daun bersifat tunggal (satu), panjang tangkai sekitar 5-15 cm dengan
bentuk ginjal manusia. (Abu Usamah. 2009).

Taksonomi Pegagan adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledone

Ordo : Umbillales

Familia : Umbilliferae (Apiaceae)

Genus : Centella

Species : C. asiatica & Hydrocotyleasiatica

Nama Binominal : Centella asiatica (Bobcat. 2008)

Pegagan terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah
yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di
padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di
tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran
(sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.

Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang


pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm 80 cm, akar
keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru.
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm 15 cm berbentuk ginjal.
Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm 7 cm tersusun
dalam roset yang terdiri atas 2 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.
Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa
payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun.

Tangkai bunga 5 mm 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya


lonjong/pipih panjang 2 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. 1. Syarat
Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m 2.500 m di atas permukaan laut Curah
hujan tahunan : 1.500 mm 2.500 mm/tahun Bulan basah (di atas 100
mm/bulan) : 9 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan 4 bulan
Suhu udara : 20 C 25 C Kelembapan : tinggi Penyinaran : sedang b. Tanah
Tekstur : pasir sampai liat Drainase : sedang baik Kedalaman air tanah : 25 cm
50 cm dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : 5 cm 25 cm dari
permukaan tanah Kemasaman (pH) : 5 7 Kesuburan : sedang 2.

Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah Tanaman kaki kuda umumnya dikenal


sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian tanaman ini dapat diperbanyak
melalui stek batang. Buat lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm Stek
bibit ditanam pada lubang tersebut dengan dengan jarak tanam 1 m x 1 m.
Batangnya tumbuh merayap,menghasilkan cabang-cabang yang membentuk
rumpun yang menutupi tanah. Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-
kadang ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan teh (Nurudin Jauhari.
2011).

Manfaat Pegagan

Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya


menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus
aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan
sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini
dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri. (Solagracia. 2008)

Berikut ini merupakan unsur unsur yang terkandung dalam tanama


pegagan :

1. Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan


kuku, rambut, dan jaringan ikat.

2. Glikosida Saponin. Dengan pemakaian dosis tinggi mampu menghasilkan


efek pereda nyeri.

3. Saponin bermanfaat untuk mempengaruhi kolagen, misalnya dalam


menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

4. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa.

5. Senyawaan Glikosida Triterpenoida yang disebut asiaticoside dan


senyawaan sejenis, mempunyai manfaat sebagai anti lepra (Morbus Hansen).
6. Beberapa bahan aktif lainnya akan meningkatkan fungsi mental melalui
efek penenang, antistres, dan anticemas. (http://www.pegagan.org/)

BAB 3

METODE PENULISAN

Cara Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari sumber-sumber bacaan berupa jurnal, majalah, buku,


artikel ilmiah di internet dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik
yang di bahas.

Cara Pengolahan Data

Data, fakta atau informasi kualitatif dianalisis dengan analisis deskriptif


dalam bentuk teks.

Analisis dan Sintesis

Analisis dilakukan dengan cara membandingkan intisari intisari sumber


bacaan sebagai hasil pengolahan dan penafsiran data, fakta atau informasi.

Penarikan Simpulan

Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik


simpulan dari proposisi proposisi yang khusus yang kemudian di
generalisasikan.

Perumusan Saran
Perumusan saran dan rekomendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.

BAB 4

ISI

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 di ruang lifeskill SMA Negeri
2 Purbalingga dengan tahap sebagai berikut :

1. Tahap persiapan : meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal


penelitian.

2. Tahap pelaksanaan : studi pustaka, pembuatan dan penyusunan


instrument penelitian, pelaksanaan penelitian.

3. Tahap penyelesaian : analisis data dan penyusunan laporan.

B. Alat dan Bahan

Alat :

Penghalus bumbu

Wajan

Kompor

Baskom

Spatula

Sendok

Saringan

Bahan :

Daun pegagan

Air

Tepung beras
Tepung kanji

Bawang putih

Ketumbar

Garam

Minyak sayur

C. Cara Pembuatan

Pengumpulan daun pegagan

Pencucian daun pegagan

Pembuatan bumbu dengan menghaluskan bawang putih, ketumbar, garam,


dan penyedap rasa.

Pembuatan adonan dengan mencampurkan tepung beras, tepung kanji, dan


bumbu yang telah halus.

Memasukan daun pegagan kedalam adonan.

Memanaskan minyak diatas wajan dengan api kecil.

Proses penggorengan keripik daun pegagan.

Keripik daun pegagan siap disajikan.

D. Pembahasan

Tanaaman pegagan adalah sejenis tanaman liar dan dianggap sebagai


tanaman pengganggu. Tetapi selain sebagai tanaman pengganggu, pegagan
juga memiliki manfaat yang bergunapegagan adalah sejenis tanaman liar dan
dianggap sebagai tanaman pengganggu. Tetapi selain sebagai tanaman
pengganggu, pegagan juga memiliki manfaat yang berguna bagi manusia,
terutama untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa pegagan mengandung senyawa
glikosida triterpenoida, asiaticoside, dan senyawaan sejenis, pegagan secara
umum berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai
kerusakan akibat racun dan zat berbahaya. Sehingga sangat baik dikonsumsi
oleh masyarakat.

Seiring perkembangan jaman, tanaman pegagan semakin dikenal di


kalangan masyarakat. Melalui berbagai penelitian, diketahui bahwa pegagan
memiliki banyak manfaat dan khasiat. Sudah ada beberapa produk yang terbuat
dari tanaman ini, antara lain kapsul ekstrak pegagan, obat herbal, cream, salep,
dan body lotion. Pengolahan pegagan dalam bentuk obat herbal dipercaya
mampu menghambat prosees penuaan

Selain sebaagai tanaman obat, pegagan juga dapat di konsumsi,


misalnya diolah sebagai teh, maupun secara mentah, misalnya sebagai lalapan.
Disini peneliti mencoba untuk memberikan gamabaran pada masyarakat salah
satu contoh cara pengolahan daun pegagan menjadi sebuah makanan alternatif
yang mudah di olah dan cocok di lidah masyarakat umumnya. Yaitu pengolahan
daun pegagan menjadi keripik.

Seperti yang kita ketahui, tentu sangat banyak di jumpai berbagai


macam keripik dari berbagai jenis bahan, namun banyak masyarakat yang
jarang bahkan tidak tahu cara pemanfaatan dan pengolahan.keripik terutama
dari bahan yang mengandung banyak manfaat seperti dari tanaman pegagan ini

Apabila dibandingkan dengan keripik bayam, keripik daun pegagan


mampu mengimbangi baik dalam segi rasa, warna, maupun aroma. Dari segi
rasa, keripik pegagan sama gurihnya dengan keripik bayam. Akan tetapi zat
vellarine yang terkandung dalam daun pegagan memberikan rasa agak pahit.
Dalam segi warna dan aroma, keripik pegagan tidak kalah menarik dari keripik
bayam. Meski telah diolah menjadi makanan yang siap saji, namun kandungan
dalam keripik ini tidak banyak yang terbuang sia sia karena tidak banyak
mengalami proses pengolahan.

Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa daun pegagan selain
dianggap sebagai tanaman liar, tanaman ini juga berpotensi tinggi untuk di olah
sebagai obat ataupun makanan yang sangat berguna bagi masyarakat.
Pemanfaatan daun pegagan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi jenis
tanaman liar disekitar kita. Disamping itu, pengolahan pegagan sebagai keripik,
juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat dan juga sangat menguntungkan.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daun


pegagan berpotensi diolah menjadi makanan kecil sebagai salah satu usaha
menciptakan makanan alternatif yang memiliki banyak khasiat karena
kemampuan pegagan atau Centella asiatica menghancurkan berbagai bakteri
penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas
aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus
atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.

Apabila dibandingkan dengan jenis keripik lainnya, terutama keripik bayam,


keripik dari daun pegagan juga tidak bias diremehkan, baik dalam segi rasa,
warna, maupun aroma. Selain sebagai alternatif makanan kecil (cemilan),
produksi keripik daun pegagan juga dapat dekembangkan sebagai wira usaha.

Saran

1. Perlu diadakan penelitian mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam


keripik daun pegagan.

2. Perlu diadakan eksperimen lebih lanjut mengenai pemanfaatan daun


pegagan.

3. Apabila akan dikembangkan sebagai usaha,sebaiknya dilakukan penelitian


lebih lanjut mengenai stategi pengembangan usaha keripik daun pegagan.

DAFTAR PUSTAKA

Bobcat. 2008. Pegagan. http://bobcatreviewnat.blogspot.com/2008/02/pegagan-


centella-asiatica.html. di akses tanggal 10 September 2011

Sutomo. 2011. Kandungan Pegagan.


http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/06/kandungan-pegagan.html. diakses
tanggal 10 September 2011

Usamah, Abu. 2009. Khasiat Pegagan.


http://apotekherba.blogspot.com/2009/11/khasiat-pegagan.html. di akses
tanggal 10 September 2011

Solagracia. 2008. Kelemahan Obat Modern atau Obat Kimia.


http://solagracia1811.multiply.com/journal/item/7/Back_To_Nature. diakses
tanggal 10.9.2011

Wikipedia. 2011. Pegagan. http://id.wikipedia.org/wiki/Pegagan. diakses tanggal


10 September 2011

Jauhari, Nurudin . 2011. Tanaman obat Kaki kuda.


http://informasidantips.com/search/tanaman+kaki+kuda/. diakses tanggal 10
September 2011
BBPD Ketindan. 2011. Sekilas Tentang Pegagan Sebagai Tanaman Obat.
http://www.deptan.go.id/bpsdm/bbppketindan/index.php/artikel/223-sekilas-
tentang-pegagan-sebagai-tanaman-obat. diakses tanggal 10 sepetember 2011

Gunawan. 2011. Kapsul Pegagan Melancarkan Sirkulasi Darah Serta Penguat


Daya Ingat, Konsentrasi Dan Kecerdasan. http://www.pegagan.org. diakses
tanggal 12 September 2011
A.

JUDUL PROGRAM

PERMEN EKSTRAK PEGAGAN; NIKMAT, SEHAT, KAYA

MANFAAT

B.

LATAR BELAKANG

Pegagan merupakan tanaman liar merambat di tanah ya

ng biasa

hidup di pekarangan. Berdasarkan pengalaman dan pen

elitian, tanaman

pegagan ini sudah terbukti memiliki manfaat yang be

sar yaitu untuk

menambah memory otak, artinya tanaman pegagan ini d

apat menambah

kepintaran bagi pengkonsumsinya. Jaman dahulu, pega

gan sudah biasa

dijadikan sebagai lalap, terutama oleh masyarakat j

awa. Namun seiring

perkembangan jaman, masyarakat saat ini mulai gengs

i untuk

memanfaatkannya. Padahal menurut hasil berbagai pen

elitian yang juga

salah satunya dilakukan oleh Balai Penelitian Tanam

an Rempah dan Obat

(Balittro), tanaman pegagan ini selain bermanfaat u

ntuk menambah

memory otak juga memiliki banyak manfaat lain untuk

kesehatan,
beberapa diantaranya adalah menyembuhkan penyakit T

BC, reumatik,

demam, susah kencing, wasir, bisul, darah tinggi, l

iver, gangguan

metabolik; mengurangi kepikunan bagi orang tua, hal

tersebut karena

pegagan memiliki berbagai kandungan kimia yaitu

asiaticoside,

thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahm

oside, brahmic acid,

brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, cente

lloside, carotenoids,

hydrocotylin, vellarine

, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium

magnesium, kalsium dan besi. Dari kandungan dan man

faatnya tersebut,

maka permen ekstrak pegagan ini dapat dijadikan seb

agai alternatif

pengobatan herbal yang tidak memiliki efek samping

berbahaya, sekaligus

sebagai makanan pencerdas anak bangsa.

Kami mencoba untuk membuat pegagan tersebut menjadi

permen

karena permen merupakan makanan yang harganya terja

ngkau, dan tidak

membuat bosan orang yang mengkonsumsinya, sehingga

permen ekstrak
pegagan tersebut dapat disukai oleh semua kalangan

masyarakat dari

berbagai tingkat usia dan tingkat ekonomi. Apalagi

untuk mendapatkan

manfaat dari pegagan tersebut kita harus mengkonsum

sinya setiap hari.

Apabila masyarakat diharuskan mengkonsumsinya tiap

hari dalam bentuk

sayuran maka tidak menutup kemungkinan masyarakat a

kan malas

mengkonsumsinya karena bosan. Oleh karena itu, pemb

uatan pegagan

menjadi permen adalah suatu alternatif yang dapat m

enjadi solusi masalah

tersebut. Kekontinuan pengkonsumsian permen pegagan

ini tentunya akan

menuntut produsen untuk terus memproduksi permen te

rsebut demi

memenuhi kebutuhan konsumen akan permen tersebut. S

ehingga hal

tersebut akan membuat keberlanjutan usaha produksi

permen ini.

Pada kenyataannya, hampir semua jenis permen yang

beredar di

pasaran merupakan permen yang tidak memberikan manf

aat apapun bagi

konsumen kecuali kenikmatan rasa semata, bahkan ban

yak yang justru


menimbulkan efek negatif bagi kesehatan konsumen se

perti kerusakan

gigi. Maka dari itu kami mencoba membuat permen yan

g sehat, kaya

manfaat dan memiliki cita rasa yang tidak kalah sai

ng dengan permen

lainnya. Dilihat dari manfaat pegagan yang dapat me

nambah memori otak,

maka hal tersebut dapat membuka peluang usaha ini u

ntuk mendapatkan

profit yang besar karena para orang tua tentunya ak

an merekomendasikan

anak dan keluarganya untuk mengkonsumsi permen ini

karena para orang

tua pastinya menginginkan anaknya menjadi cerdas.

Selain itu tanaman pegagan ini dapat dibudidayakan

dengan mudah

pada tanah yang lembab dan subur. Di daerah sekitar

kami, di Yogyakarta,

kondisi tanahnya lembab dan subur serta masih banya

k lahan pekarangan

yang belum termanfaatkan secara optimal, sehingga m

endukung untuk

pembudidayaan tanaman pegagan.

C.

PERUMUSAN MASALAH

1.

Apakah permen pegagan yang memiliki cita rasa dan k


eunggulan

dalam manfaatnya dapat menghasilkan profit yang leb

ih besar

dibandingkan dengan permen lainnya.

D.

TUJUAN PROGRAM

1.

Untuk mendatangkan profit yang lebih besar dengan c

ara membuat

permen yang selain memiliki cita rasa juga memliki

manfaat bagi

kesehatan.

E.

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari program PKMK ini adalah

berupa permen

ekstrak pegagan yang memiliki cita rasa dan manfaat

bagi kesehatan.

F.

KEGUNAAN PROGRAM

1.

Bagi mahasiswa, dapat mengembangkan potensi dibidan

kewirausahaan.

2.

Bagi mahasiswa, akan menumbuhkan kepeduliannya terh

adap

kesehatan masyarakat.
3.

Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan kreativitas, kem

andirian, dan

kerja sama antar anggota kelompok dalam pelaksanaan

program.

4.

Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai alternatif

bahan pangan yang

sehat, nikmat, dan kaya manfaat.

5.

Bagi masyarakat, dapat dijadikan sebagai obat herba

l yang tidak

memiliki efek samping yang berbahaya.

6.

Bagi masyarakat, akan memunculkan peluang usaha dan

memperluas

lapangan kerja.

G.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Program PKM kami yang akan mencoba memproduksi perm

en

ekstrak pegagan dengan berbasis industri rumah tan

gga akan dilaksanakan

di desa............. Mengingat di desa tersebut memiliki ta

nah yang subur

dan masih banyak lahan (pekarangan) yang belum dima

nfaatkan secara

optimal sehingga cocok digunakan sebagai tempat bud


idaya tanaman

pegagan yang merupakan bahan baku pembuatan permen.

PERENCANAAN PRODUKSI.

Karena dalam pemroduksian permen ekstrak pegagan in

i kami

tidak menggunakan tenaga bayaran melainkan kami han

ya menggunakan

tenaga kami sendiri dan bantuan dari pihak keluarga

, maka biaya

pengeluaran dapat lebih ditekan. Kemudian, dari seg

i bahan baku yaitu

tanaman pegagan yang merupakan tanaman yang mudah d

ibudidayakan,

sehingga tidak memerlukan biaya yang terlampau besa

r untuk

mengadakan bahan baku tersebut. Selanjutnya, permen

merupakan salah

satu makanan yang disukai oleh semua orang dari ber

bagai tingkatan usia,

maupun tingkat ekonomi sehingga akan meningkatkan p

eluang usaha

kami, ditambah lagi, permen yang kami produksi memi

liki nilai lebih

apabila dibandingkan dengan permen-permen yang lain

, yaitu selain

memiliki cita rasa yang tinggi, permen ekstra pegag

an tersebut juga

memiliki berbagai kandungan manfaat bagi kesehatan,


terutama yang kami

tonjolkan disini adalah manfaatnya untuk menambah m

emory otak,

sehingga semua orang akan lebih tertarik untuk meng

konsumsi permen ini

karena tentunya semua orang menginginkan kepintaran

. Dengan kata lain,

permen ini memiliki nilai lebih untuk membantu menc

erdaskan anak

bangsa. Dan kami akan membuat permen ekstrak pegag

an ini setidaknya

dalam satu butir permen memiliki kandungan yang set

ara dengan 5 lembar

daun pegagan karena menurut pengalaman dan peneliti

an manfaat akan

optimal kita dapatkan apabila kita mengkonsumsinya

minimal 5 lembar

daun pegagan setiap hari.

Untuk pemasaran, kami akan memasarkan hasil produks

i kami

dengan cara menitipkannya di warung-warung, pada pe

dagang keliling dan

di kantin-kantin sekolah, tepatnya daerah pemasaran

kami yaitu di kota

Jogjakarta dan daerah Kretek Bantul. Untuk lebih me

narik minat

konsumen supaya membeli produk kami, selain dengan

harganya yang
standard, kami juga membuat variasi bentuk tampilan

permen, rasa serta

warnanya. Satu permen ekstrak pegagan akan kami kem

as dalam plastik

kecil, selanjutnya beberapa permen tersebut akan ka

mi kemas dalam

kemasan yang besar. Di dalam kemasan besar itulah t

erdapat permen

dengan aneka bentuk, rasa dan warna, sehingga konsu

men yang

mengkonsumsinya tidak merasa bosan jika ingin menko

nsumsinya tiap

hari demi mendapatkan manfaat yang diharapkan.

H.

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Metode pelaksanaan program kami untuk membuat 30 bu

tir bungkus

permen adalah sebagai berikut:

1.

Menyiapkan alat dan bahan

Alat:

a.

Blender

b.

Kain penyaring

c.

Sendok pengaduk

d.
Kompor

e.

Cetakan permen

f.

Wajan

g.

Baskom plastic

h.

Nampan

Bahan:

a.

Tanaman pegagan

b.

Gula pasir

c.

Cyclamate

d.

Rasa makanan

e.

Natrium benzoat

f.

Asam sitrat

g.

Air

h.

Sirup glukosa

2.

Mencuci tanaman pegagan sampai bersih sebanyak


....

3.

Memblender tanaman pegagan dengan ditambah air.

4.

Mengambil ekstrak pegagan dengan kain penyaring da

n disimpan di

dalam baskom.

5.

Melumerkan gula pasir, cyclamate, perasa makanan, n

atrium benzoat,

sirup glukosa dan asam sitrat di dalam wajan dengan

api sedang.

6.

Setelah gula mulai lumer, masukkan ekstrak pegagan

ke dalam wajan

dan diaduk sampai berbentuk caramel.

7.

Mengecilkan api kompor, lalu menuangkan caramel ter

sebut ke dalam

cetakan permen dengan cepat.

8.

Setelah permen mengering, mengambil permen tersebut

dari cetakan

dan memasukkannya dalam kemasan.

I.

JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Minggu ke

Bulan ke Kegiatan
1234

Pembudidayaan tanaman

pegagan

Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi

permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

2 Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi

permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi

permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi

permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi


permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

Panen tanaman pegagan dan

pengolahan pegagan menjadi

permen

Pemasaran permen ekstrak

pegagan

J.

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1.

Ketua Pelaksana Kegiatan

a.

Nama Lengkap : Purwanti Pratiwi Purbosari

b.

NIM : 07304241015

c.

Fak/ Program Studi : MIPA/ Pendidikan Biologi

d.

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e.

Waktu untuk kegiatan : ? jam/minggu

2.

Anggota Pelaksana

a.

Nama Lengkap : Fitria Kartika Wahyuni


b.

NIM : 07304241013

c.

Fak/ Program Studi : MIPA/ Pendidikan Biologi

d.

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e.

Waktu untuk kegiatan : ? jam/minggu

a.

Nama Lengkap : Nafiah Nuzi Manganti

b.

NIM : 07304241012

c.

Fak/ Program Studi : MIPA/ Pendidikan Biologi

d.

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e.

Waktu untuk kegiatan : ? jam/minggu

K.

NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1.

Nama Lengkap :

2.

NIP :

3.

Golongan Pangkat dan :

Jabatan Fungsional :

4.
Jabatan Struktural :

5.

Fakultas/Program Studi :

6.

Perguruan Tinggi :

7.

Bidang Keahlian :

8.

Waktu untuk kegiatan :

L.

BIAYA

1.

Biaya untuk pembudidayaan pegagan:

a.

Sewa Lahan = Rp 800.000,00

b.

Pengadaan bibit pegagan = Rp 100.000,00

c.

Perawatan dan penyiraman selama = Rp 900.000,00

6 bulan

d.

Plastik pembatas lahan = Rp 30.000,00

e.

Pupuk pemeliharaan tanaman = Rp 200.000,00

selama 6 bulan

f.

Ongkos pemasangan pagar pembatas = Rp 30.000,00

lahan tanaman pegagan


+

Rp 2.060.000,00

2.

Biaya untuk pembelian alat:

a.

Kompor minyak 2 buah @ Rp 150.000,00 = Rp 300.000,

00

b.

Nampan besar 2 buah @ Rp 25.000,00 = Rp 50.000,0

c.

Baskom besar 2 buah @ Rp 20.000,00 = Rp 40.000,0

d.

Blender 1 buah = Rp 300.000,00

e.

Cetakan permen = Rp 50.000,00

f.

Ember 2 buah @ Rp 25.000,00 = Rp 50.000,00

g.

Rantang alumunium 2 buah @ Rp15.000,00 = Rp 30.0

00,00

h.

Wajan 2 buah @ Rp 40.000,00 = Rp 80.000,00

i.

Sothil 2 buah @ Rp 10.000,00 = Rp 20.000,00

j.

Cibuk siram = Rp 5.000,00


k.

Gunting 3 buah @ Rp 10.000,00 = Rp 30.000,00

l.

Celemek 3 buah @ Rp 30.000,00 = Rp 90.000,00

m.

Timbangan = Rp 150.000,00

n.

Penutup kepala 3 buah @ Rp 10.000,00 = Rp 30.000

,00

o.

Sarung tangan 3 buah @ Rp 10.000,00 = Rp 30.000,

00

Rp 1.255.000,00

3.

Biaya untuk pembelian bahan baku:

a.

Gula pasir selama 6 bulan 42 kg = Rp 378.000,00

@ Rp 9.000,00

b.

Cyclamate = Rp

c.

Essen rasa buah = Rp

d.

Natrium benzoate = Rp

e.

Asam sitrat = Rp

f.
Sirup glukosa = Rp

Rp

4.

Biaya pembuatan kemasan selama 6 bulan:

a.

Plastik Kemasan permen = Rp 750.000,00

b.

Stiker kemasan = Rp 200.000,00

c.

Kardus untuk kemasan = Rp 10.000,00

d.

Kertas brosur dalam kemasan = Rp 150.000,00

e.

Pita pengikat kemasan = Rp 25.000,00

f.

Mika untuk kemasan = Rp 50.000,00

Rp 1.185.000,00

5.

Biaya bahan bakar selama 6 bulan:

Minyak tanah = Rp 375.000,00

6.

Biaya transport dan komunikasi = Rp 300.000,00

BIAYA TOTAL

Biaya pembudidayaan pegagan = Rp 2.060.000,00

Biaya pembelian alat = Rp 1.255.000,00

Biaya pembelian bahan baku = Rp


Biaya pembuatan kemasan = Rp 1.185.000,00

Biaya bahan bakar = Rp 375.000,00

Biaya transport dan komunikasi = Rp 300.000,00

Jumlah Rp 5.175.000,00

Perkiraan Hasil Penjualan Permen

Bulan I

a.

Gula pasir 2 kg @ Rp 9.000,00 Rp 18.000,00

b.

Sirup glukosa Rp 8.000,00

c.

Bahan lain Rp 6.000,00

d.

Kemasan 24 bungkus besar Rp 24.000,00

Rp 56.000,00

Pendapatan yang diperoleh bulan I (menghasilkan 500

butir permen):

500 butir permen x @ Rp 200,00 =Rp 100.000,00

Keuntungan bulan I = Hasil pendapatan modal I

= Rp 100.000,00 - Rp 56.000,00

= Rp 44.000,00

Bulan II

a.

Gula pasir 8 kg @ Rp 9.000,00 Rp 72.000,00

b.

Sirup glukosa Rp 32.000,00


c.

Bahan lain Rp 24.000,00

d.

Kemasan 67 bungkus besar Rp 67.000,00

Rp 195.000,00

Pendapatan yang diperoleh bulan I (menghasilkan 200

0 butir permen):

2000 butir permen x @ Rp 200,00 =Rp 400.000,00

Keuntungan bulan I = Hasil pendapatan modal I

= Rp 400.000,00 - Rp 195.000,00

= Rp 215.000,00

Untuk pendapatan bulan III sampai VI akan memperole

h laba yang sama

dengan bulan II. Jika usaha ini sudah berjalan, ben

ar-benar diterima oleh

masyarakat, jumlah produksinya besar, dan dengan be

rbagai inovasi baru,

maka tidak menutup kemungkinan usaha ini akan mengh

asilkan laba yang

sangat besar.

M.

LAMPIRAN

Daftar riwayat hidup ketua dan anggota pelaksana

pembantu pelaksana produksi.

Gallery

Anda mungkin juga menyukai