Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Independent Vol 5 No.

PENGGUNAAN GANJA DALAM ILMU PENGOBATAN MENURUT UNDANG-


UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
0leh

Enik Isnaini
Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan

Abstrak

Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran diri,
hilangnya rasa sakit dan dapat menyebabkan ketergantungan. Yang terbagi atas beberapa
golongan menurut jenis, turunan dan efeknya.Ganja sendiri merupakan tumbuhan budidaya
penghasil serat, namun lebih dikenal dengan kandungan zat narkotika yang terdapat pada
bijinya, yaitu tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euphoria (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Namun
ganja sendiri juga berguna dalam dunia kesehatan sebagai obat bius atau penenang untuk
penghilang rasa sakit pada pasien yang akan melakukan operasi, terapi ataupun dalam tahap
penyembuhan.Penggunanaan ganja dalam takaran yang tak tepat dan sembarangan bisa
menyebabkan banyak masalah kesehatan, itulah sebabnya penggunaan ganja dalam proses
penyembuhan dibidang kesehatan belum dapat diterapkan secara umum di Indonesia, serta
pandangan masyarakat akan ganja sebagai barang yang haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Penyalahgunaan tersebut tentunya merupakan tindakan kejahatan yang tidak sesuai dengan
aturan aturan yang berkaitan dengan narkotika yang diatur dalam Undang Undang nomor 35
tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam undang-undang tersebut mengatur tentang semua yang
berhubungan dengan narkotika mulai dari pengertian, jenis-jenis, zat apa saja yang
terkandung didalamnya, manfaat, efek yang ditimbulkan, golongan-golongan narkotika, dan
sanksi pidana yang dijatuhkan kepada para pelanggar yang menyalahgunakan narkotika.Maka
dari itu, masyarakat diminta terus berhati-hati dengan pergaulan sekitar agar tidak ikut
terjerumus dalam dunia narkotika yang membahayakan kesehatan tubuh hingga
membahayakan nyawa bagi para penggunanya.
Kata Kunci : Ganja, Dalam Ilmu Pengobatan, Undang – undang no.35 Tahun 2009.

A. Pendahuluan untuk membius pasien saat hendak


1. Latar Belakang menjalanioperasi atau obat-obatan untuk
Narkoba merupakan singkatan dari penyakit syaraf.Namun saat ini persepsi itu
narkotika dan obat berbahaya. Selain disalahartikan akibat penggunaan di luar
narkoba sinonim yang diperkenalkan fungsi dan dosis yang dianjurkan.
oleh Kementerian Kesehatan juga disebut
Napza yang merupakan singkatan Narkoba adalah zat atau obat yang
dari narkotika, psikotropika, dan zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
adiktif. baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau
Kedua istilah tersebut baik perubahan kesadaran diri, hilangnya rasa
"narkoba" ataupun "napza", mengacu pada sakit dan dapat menyebabkan
suatu senyawa yang memiliki risiko ketergantungan (Undang-Undang No. 35
kecanduan bagi penggunanya. Menurut tahun 2009). Narkotika dibagi menjadi dua
ahli kesehatan, narkoba sebenarnya adalah golongan sebagaimana tertulis dalam
senyawa psikotropika yang bisa gunakan

46 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang Berdasarkan Undang-Undang No.


termasuk jenis narkotika adalah: 22 Tahun 1997 yang memasukkan ganja ke
dalam kategori narkotika golongan I.
1) Tanaman papaverin, opium Penggunaan ganja terancam hukuman
mentah, opium masak (candu, maksimal 10 tahun penjara.sedangkan
jicing, jicingko), opium obat, menurut uu no.35 tahun 2009 tentang
morfina, kokaina, ekgonina, narkotika diancam dengan hukuman paling
tanaman ganja, dan damar ganja. lama 12 tahun.
2) Garam-garam dan turunan-turunan
dari morfin dan kokain, serta Pemerintah juga sudah pernah
campuran-campuran dan sediaan- mengatur secara khusus pertanian ganja
sediaan yang mengandung bahan lewat Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun
tersebut di atas. 1980 tentang Ketentuan Penanaman
Psikotropika adalah zat atau obat, Papaver, Koka, dan Ganja. Berdasarkan PP
baik alamiah maupun sintetis bukan ini lembaga pendidikan atau lembaga
narkotika, yang berdampak psikoaktif pengetahuan bisa menanam ganja setelah
melalui pengaruh pada susunan sistem memperoleh izin. Lembaga ini harus
saraf pusat yang menyebabkan perubahan membuat laporan setiap enam bulan sekali
pada aktivitas mental dan perilaku mengenai lokasi, luas tanaman, dan hasil.
(Undang-Undang No. 5/1997). Kalau ada kehilangan, lembaga dimaksud
harus melapor ke polisi.Secara umum
Tersedia empat golongan ganja tidak menimbulkan ketagihan
psikotropika menurut undang-undang (withdrawal) seperti halnya morfin. Bila
tersebut, namun setelah diundangkannya seorang pecandu morfin memutuskan
UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, untuk berhenti, dia akan merasakan rasa
maka psikotropika golongan I dan II sakit di tubuh, lazim disebut sakaw. Dari
dimasukkan ke dalam golongan narkotika. studi literatur, jelas Tomi, ganja hampir
Dengan demikian saat ini apabila sama dengan rokok. Ganja tidak pernah
membahas tentang psikotropika golongan menimbulkan overdosis dan tidak
III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5 menimbulkan sifat agresif. Tetapi semua
Tahun 1997 itu harus dibuktikan lewat penelitian
pungkasnya.
Ganja (Cannabis sativa
atauCannabis indica) adalah tumbuhan Selain efek negatif, ganja memiliki
budidaya penghasil serat, namun lebih dampak positif seperti tumbuhan yang
dikenal sebagai obat psikotropika karena ramah lingkungan, anti hama, mudah
adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol ditanam, dan memiliki banyak manfaat.
(THC, tetra-hydro-cannabinol yang dapat Dengan menurunkan kadar THC
membuat pemakainya mengalami euforia (Tetrahydrocannabinol) ganja dapat
(rasa senang yang berkepanjangan tanpa dimanfaatkan untuk membuat bahan
sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat tekstil, kertas, bahan pembuat makanan.
menjadi rokok mariyuana. Sementara kadar THC ganja yang tumbuh
di Indonesia belum terukur.THC
Tanaman semusim ini tingginya merupakan salah satu zat yang dapat
dapat mencapai 2 meter. Berdaun menjari menghilangkan rasa sakit, misalnya pada
dengan bunga jantan dan betina ada di penderita glukoma.THC memiliki efek
tanaman berbeda (berumah dua). analgesic, yang dalam dosis rendahnya saja
Bunganya kecil-kecil dalam dompolan di sudah berdampak bagi pasien. apabila
ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di kadar THC diperkaya, dapat menjadi lebih
pegunungan tropis dengan ketinggian di berguna untuk tujuan pengobatan. Selain
atas 1.000 meter di atas permukaan laut. itu dimasyarakat tradisonal opium, kokain,

47 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

dan ganja, digunakan sebagai pengobatan Pendekatan ini ialah pendekatan


tradisional. Dan dapat digunakan sebagai terhadap peraturan perundang-
penyedap masakan seperti di Aceh. undangan yang ada.
Selain itu digunakan
karena sifatnya sebagai pendekatan yang lainnya guna
halusinogen dan dapat menimbulkan mempermudah analisia ilmiah yang
euforia, efek negatif ganja adalah membuat dibutuhkandalam permasalahan ini
orang menjadi malas. Efek paling buruk dalam pendekatan penelitan yuridis
dari ganja karena menjadikan reaksi normatif.
pemakai lebih lambat, dan peganja
cenderung kurang waspada. 3. Bahan Hukum
Bahan hukum dari
Soal kemungkinan dilegalkannya
penelitian hukum normatif yang
ganja, dengan penggunaan yang
dikaji adalah bahan hukum yang
diawasi dan dibatasi bagi
berisi peraturan normative yaitu
pengobatan Pengguna ganja demi
bahan-bahan hukum yang terdiri
kepentingan penyembuhan atau
dari bahan hukum primer dan
obat seperti di beberapa negara
sekunder yaitu:
telah dilegalkan dengan catatan
c. Bahan Hukum Primer
tidak disalah gunakan.
1) Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun
2. Tujuan Penelitian
1945.
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
2) Kitab Undang-Undang
maka penulisan penelitian ini
Hukum Pidana (KUHP).
bertujuan untuk :
3) Undang-Undang No. 35
Tahun 2009 Tentang
c. Untuk mengetahui pengaturan
Narkotika
tentang penggunaan ganja untuk
4) Tentang Pelaksanaan
pengobatan.
Undang – Undang Nomor 35
Untuk mengetahui sanksi terhadap
Tahun 2009
pengguna ganja selain untuk
5) Tentang NarkotikaPeraturan
pengobatan.
Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun
B. Metode Penelitian
2013
1. Type Penelitian
d. Bahan Hukum Sekunder
Metode penelitian yang
1) Buku-buku tentang
dipakai adalah metode penelitian
Narkotika.
hukum normatif atau peneltian
2) Website resmi yang
hukum kepustakaan yaitu penelitian
membahas permasalahan ini.
hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti undang undang dan data
1. Metode Pengumpulan Data
sekunder.bahan –bahan tersebut
Dalam penelitian ini yang
disusun secara sistematis untuk
digunakan yang digunakan
memepercepat dalam mengambil
adalah penelitian hukum
simpulan dari permasalahan yang
normatif atau penelitian hukum
diteliti.
kepustakaan, maka dalam
pengumpulan bahan hukum
2. Pendekatan Masalah
penulis menggunakan bahan
Pendekatan masalah
hukum primer maupun bahan
penelitian ini menggunakan
hukum sekunder untuk
pendekatan yuridis normatif.

48 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

membahas permasalahan dalam gunakan untuk pengobatan istrinya


penelitian ini.Dengan begitu yang terkena
akan mempermudah dalam penyakit syringomyelia atau kista
menyelesaikan permasalahan di sumsum tulang belakang setelah
yang ada dan dapat perawatan konvensional dan
mempercepat proses penulisan alternative gagal.
penelitian ini. Karena tindakannya itu, Fidelis
2. Analisis yang digunakan adalah ditahan selama 32 hari. Ketika
analisis deskripstif , yang di suaminya ditahan, Yeni tidak
mulai dengan mengelompokkan mendapatkan pengobatan ekstrak
data yang dilakukan secara ganja sehingga meninggal. Meski
induksi sehingga memberikan menggunakan ganja untuk
hasil secara sempurna, untuk pengobatan istrinya, Fidelis tidak
memperoleh informasi yang ikut menggunakan ganja apalagi
akurat dengan begitu penelitian menjualnya.
dapat lebih terfokus pada
masalah yang spesifik.selain itu Sementara kepala BNN Jendral
dapat memudahkan penulis Budi Waseso menambahkan
dalam menganalisa data yang seandainya riset medis
sudah lengkap dan yang telah Kementerian Kesehatan terbukti
dikumpulkan. ekstrak ganja bermanfaat untuk
pengobatan, nanti akan ada
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan aturan khusus untuk hal
tersebut. "Nanti diatur dalam
Peraturan Penggunaan Ganja Undang-Undang cara
Dalam Ilmu Pengobatan menggunakan bagaimana,
Menurut Undang Undang nomor siapa yang boleh
35 Tahun 2009 Tentang menggunakan, yakinlah itu, kita
Narkotika. tidak boleh sembarangan. Kalau
Kasus Fidelis Ari untuk kebaikan pastilah kami
Sudewarto yang ditangkap karena ikuti," katanya.
kepemilikan ganja untuk
pengobatan istrinya mendapat Dalam sidang perdananya oleh
sorotan dari lembaga swadaya jaksa penuntut umum, Erhan
masyarakat Lingkar Ganja Lidiansyah menjelaskan Fidelis
Nusantara (LGN). Menurut LGN Ari dikenakan tiga pasal
yang melakukan dokumentasi sejak alternatif. Sejak pagi, ruang
2010, ganja berkhasiat dalam sidang tampak penuh sesak
pengobatan penyakit mematikan. pengunjung yang ingin
Namun, kata LGN, penggunaan menyaksikan proses
ganja dalam medis masih tabu di persidangan perdana Fidelis Ari
Indonesia. LGN berharap secara langsung. Fidelis Ari
pemerintah meninjau ulang tiba di Pengadilan Negeri (PN)
kebijakan narkotika. Sanggau, dengan pengawalan
Pada 19 Februari 2017, ketat oleh petugas
BNN menangkap Fidelis Ari menggunakan kendaraan roda
Sudewarto, warga Kabupaten empat milik Kejaksaan Negeri
Sanggau, Kalimantan Barat. Dia Sanggau untuk menjalani
dituduh menanam 39 batang ganja sidang perdananya, sekitar
di rumahnya. Ekstrak ganja itu dia pukul 10.45 Wib.

49 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

“Dalam dakwaannya, Fidelis (3) Pasien sebagaimana dimaksud


dikenakan tiga pasal yaitu, pada ayat (2) harus
dakwaan pertama pasal 113 mempunyai bukti yang sah bahwa
ayat 2, dakwaan kedua yaitu Narkotika yang
pasal 111 ayat 2 dan dakwaan dimiliki, disimpan, dan/atau dibawa
alternatif ketiga pasal 116 ayat untuk digunakan
1 dengan ancaman 5 tahun diperoleh secara sah sesuai dengan
hingga 20 tahun penjara,” ketentuan peraturan
ungkap Jaksa Penuntut Umum, perundang-undangan.
Erhan Lidiansyah, kepada Bak pedang bermata dua.
wartawan saat ditemui usai Demikianlah jika kita menggunakan
sidang. ganja sebagai obat medis di beberapa
negara, termasuk Indonesia. Di satu sisi,
Lanjutnya lagi, Erhan penggunaan Cannabis sativa untuk
Lidiansyah mengatakan saat ini pengobatan beberapa penyakit memang
pihaknya tetap mengikuti bermanfaat. Namun di sisi lain, legalitas
prosedur hukum. “Dakwaan hukum dilanggar dan efek samping
tadi kita tetapkan berdasarkan akibat penggunaan ganja medis masih
fakta, dimana ganja tersebut diperdebatkan.
digunakan terdakwa untuk Padahal, kebutuhan ganja
mengobati istrinya, kemudian sebagai salah satu obat dalam dunia
dari cara dia mengolahnya yang medis sudah ada sejak berabad-abad
kita katagorikan terdakwa lalu. Di dalam ganja, para peneliti
memproduksi menjadi ekstrak menemukan komponen zat aktif yang
yang sebelumnya dia dapatkan kemungkinan bisa membantu
dari membeli kepada orang pengobatan. Komponen itu ialah
lain,” ujarnya. senyawa kimia yang disebut
cannabinoids. Cannabinoids banyak
Di dalam undang – undang nomer ditemukan dalam ganja. Dua senyawa
35 tahun 2009 tentang narkotika di aktif cannabinoids yang sudah diteliti
bab ix yang menjelaskan tentang antara lain delta-9-
pengobatan dan rehabilitasi, di tetrahydrocannabinol (THC) dan
bagian satu di jelaskan mengenai cannabidiol (CBD).
pengobatan dan diatur dalam pasal Zat-zat tersebut konon bisa
53 ayat 1 sampai dengan ayat 3 membantu menyembuhkan dan
yang berbunyi sebagai berikut. mengurangi gejala penyakit tertentu
(1) Untuk kepentingan pengobatan seperti radang usus (inflammatory
dan berdasarkan indikasi bowel disease/IBD), kanker, juga dapat
medis, dokter dapat memberikan meningkatkan nafsu makan pada
Narkotika Golongan II penderita HIV/AIDS, hepatitis C,
atau Golongan III dalam jumlah gangguan stres, pascatrauma, glaukoma,
terbatas dan sediaan epilepsi, dan beberapa penyakit lain.
tertentu kepada pasien sesuai Meski penelitian soal manfaat
dengan ketentuan ganja untuk medis terhitung belum
peraturan perundang-undangan. begitu banyak, namun pada beberapa
(2) Pasien sebagaimana dimaksud studi kasus kecil, penggunaan ganja
pada ayat (1) dapat pada pasien kanker dikabarkan bisa
memiliki, menyimpan, dan/atau mengurangi mual dan pusing usai
membawa Narkotika menjalani kemoterapi.
untuk dirinya sendiri.

50 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

Para penderita kanker biasanya narkotika golongan I sebagaimana


„menikmati‟ pengobatan ganja melalui disebutkan dalam Daftar Narkotika
makanan seperti kue. Tetap, pemakaian Golongan I angka 8 Lampiran
ganja dalam makanan itu harus I Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
menggunakan izin tertentu. Pengawasan tentang Narkotika (“UU Narkotika”):
ketat atas penggunaan ganja sebagai UU Narkotika sendiri tidak
obat medis, tak lepas dari efek samping mencantumkan istilah
yang mungkin ditimbulkan. Pada “mengkonsumsi”. Beberapa pasal yang
kondisi pasien yang berbeda, dapat kita temui dalam UU Narkotika
penggunaan ganja bisa membuat ini mencantumkan istilah seperti:
perubahan mood seperti mendadak menggunakan, memiliki, menyimpan,
ceria, santai, mengantuk, atau justru jadi menguasai, menyediakan, menawarkan
cemas. Efek samping ini bisa bertahan 1 untuk dijual, menjual, membeli,
hingga 3 jam. menerima, menjadi perantara dalam jual
Sangat sulit memprediksi efek beli, menukar, atau menyerahkan.
ganja medis pada pasien karena Namun, bisa diartikan,
tanaman ganja punya banyak senyawa "mengonsumsi" adalah memiliki dan
aktif. Efek bisa dirasakan berbeda-beda menggunakan ganja untuk kepentingan
berdasarkan waktu pemakaian ganja pribadi, serta kepemilikan dan
dan dosis yang digunakan. penggunaan ganja tersebut tidak
Namun meski makin banyak negara termasuk sebagai yang diperbolehkan
yang melegalkan ganja untuk oleh UU Narkotika. Tak hanya itu,
kepentingan medis, di Indonesia biasanya, "mengonsumsi" ganja
ganja masih termasuk narkotika diartikan bahwa ganja sudah dalam
kelas I dan dilarang penggunaannya bentuk punting / linting ganja siap
dalam bentuk apapun.34 pakai.35
Atas perbuatan memiliki ganja, orang
SANKSI TERHADAP PENGGUNAAN tersebut dapat dipidana sebagaimana
GANJA SELAIN UNTUK terdapat dalam Pasal 112 Undang
PENGOBATAN MENURUT UNDANG Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang
– UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 Narkotika, yang berbunyi:
TENTANG NARKOTIKA (1) “Setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan,
Isu mengenai pemakaian ganja bisa menguasai, atau menyediakan
dibilang selalu menarik untuk dibahas. Narkotika Golongan I bukan tanaman,
Bahkan ada beberapa masyarakat yang dipidana dengan pidana penjara paling
pernah melakukan upaya untuk singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
melegalisasi ganja di Indonesia. 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
Tapi, berdasarkan peraturan perundang- paling sedikit Rp. 800.000.000,00
undangan di Indonesia, ganja masih (delapan ratus juta rupiah) dan paling
termasuk sebagai barang yang ilegal. banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan
Konsekuensinya, warga Indonesia yang miliar rupiah).
ketauan menggunakan ganja, bisa (2) Dalam hal perbuatan memiliki,
dijerat sanksi dan tindakan. Sanksi dan menyimpan, menguasai, atau
tindakan ini juga tentunya berlaku bagi menyediakan Narkotika Golongan I
semua warga Indonesia, baik yang bukan tanaman sebagaimana dimaksud
sudah dewasa, maupun pelajar. pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima)
Ganja merupakan salah satu jenis
35
https://www.kaskus.co.id/thread/51d6aa8f1dd719
34
https://kumparan.com/niken-nurani/mengulas- 3411000009/gimana-sanksinya-kalau-
penggunaan-ganja-di-dunia-medis mengonsumsi-ganja-cekidot/

51 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

gram, pelaku dipidana dengan pidana untuk dijual, menjual, membeli, menjadi
penjara seumur hidup atau pidana perantara dalam jual beli, menukar,
penjara paling singkat 5 (lima) tahun menyerahkan, atau menerima Narkotika
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun Golongan I sebagaimana dimaksud pada
dan pidana denda maksimum ayat (1) yang dalam bentuk tanaman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
ditambah 1/3 (sepertiga).” melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima)
Kemudian, atas penggunaan narkotika gram, pelaku dipidana dengan pidana
jenis ganja ini, ia dapat disebut sebagai mati, pidana penjara seumur hidup, atau
penyalahguna, yakni orang yang pidana penjara paling singkat 6 (enam)
menggunakan narkotika tanpa hak atau tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
melawan hukum. tahun dan pidana denda maksimum
Sebagai orang yang menggunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
narkotika tanpa hak atau melawan ditambah 1/3 (sepertiga).
hukum, orang tersebut dapat dipidana
berdasarkan Pasal 127 ayat (1) huruf a Pasal 116
UU Narkotika yang mengatakan bahwa (2) Dalam hal penggunaan narkotika
setiap penyalah guna narkotika terhadap orang lain atau pemberian
golongan I bagi diri sendiri dipidana Narkotika Golongan I untuk digunakan
dengan pidana penjara paling lama 4 orang lain sebagaimana dimaksud pada
(empat) tahun. Jika penyalah guna ayat (1) mengakibatkan orang lain mati
tersebut dapat dibuktikan atau terbukti atau cacat permanen, pelaku dipidana
sebagai korban penyalahgunaan dengan pidana mati, pidana penjara
narkotika, penyalah guna tersebut wajib seumur hidup, atau pidana penjara paling
menjalani rehabilitasi medis dan singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20
rehabilitasi sosial. (dua puluh) tahun dan pidana denda
Berikut beberapa pasal di dalam kitab maksimum sebagaimana dimaksud pada
undang undang hukum pidana (kuhp) ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
yang menjelaskan tentang sanksi pidana Pasal 118
bagi penyalahgunaan nerkotika. (2) Dalam hal perbuatan memproduksi,
Pasal 113 mengimpor, mengekspor, atau
(2) Dalam hal perbuatan memproduksi, menyalurkan Narkotika Golongan II
mengimpor, mengekspor, atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyalurkan Narkotika Golongan I beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana mati, pidana
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 penjara seumur hidup, atau pidana penjara
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
batang pohon atau dalam bentuk bukan lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, denda maksimum sebagaimana dimaksud
pelaku dipidana dengan pidana mati, pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
pidana penjara seumur hidup, atau pidana Pasal 119
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan (2) Dalam hal perbuatan menawarkan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
pidana denda maksimum sebagaimana menjadi perantara dalam jual beli,
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 menukar, atau menyerahkan Narkotika
(sepertiga). Golongan II sebagaimana dimaksud pada
Pasal 114 ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram,
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan pelaku dipidana dengan pidana mati,
pidana penjara seumur hidup, atau pidana

52 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan Pasal 144


paling lama 20 (dua puluh) tahun dan (2) Ancaman dengan tambahan 1/3
pidana denda maksimum sebagaimana (sepertiga) sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 ayat (1) tidak berlaku bagi pelaku tindak
(sepertiga). pidana yang dijatuhi dengan pidana mati,
pidana penjara seumur hidup, atau pidana
Pasal 121 penjara 20 (dua puluh) tahun.
(2) Dalam hal penggunaan Narkotika
terhadap orang lain atau pemberian
Narkotika Golongan II untuk digunakan D. PENUTUP (KESIMPULAN)
orang lain sebagaimana dimaksud pada 1. SIMPULAN
ayat (1) mengakibatkan orang lain mati Narkotika merupakan semua bahan
atau cacat permanen, pelaku dipidana obat yang mempunyai efek kerja yang
dengan pidana mati, pidana penjara bersifat membius, merangsang,
seumur hidup, atau pidana penjara paling ketagihan, dan menimbulkan daya
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 berkhayal yang mempunyai banyak
(dua puluh) tahun dan pidana denda macam dan jenisnya, sehingga dapat
maksimum sebagaimana dimaksud pada digolongkan menurut kegunaannya.
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Awalnya bahan obat ini digunakan
untuk bidang kesehatan dalam hal ini
Pasal 132
sebagai pereda rasa sakit untuk pasien
(3) Pemberatan pidana sebagaimana
yang akan menjalani operasi maupun
dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku bagi
pada proses terapi. Namun, ditangan
tindak pidana yang diancam
orang yang tidak tepat bahan obat ini
dengan pidana mati, pidana penjara
dipergunakan sebagai obat untuk
seumur hidup, atau pidana penjara 20 (dua
menenangkan diri dan berhalusinasi
puluh) tahun.
yang akan membuat pemakainya
Pasal 133 merasa tidak memiliki beban apapun
(1) Setiap orang yang menyuruh, memberi dalam hidup. Cara penggunaannya
atau menjanjikan sesuatu, memberikan pun berbeda-beda tergantung jenisnya.
kesempatan, menganjurkan, memberikan Pada beberapa tahun lalu sempat
kemudahan, memaksa dengan ancaman, dihebohkan dengan kasus penggunaan
memaksa dengan kekerasan, melakukan ganja sebagai media pengobatan oleh
tipu muslihat, atau membujuk anak yang seorang suami kepada istri. Proses
belum cukup umur untuk melakukan pengobatan itu berhasil
tindak pidana sebagaimana dimaksud menghilangkan rasa sakit yang
dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, diderita sang istri, namun pengobatan
Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, itu tidak didasari dengan resep dan
Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, anjuran dari dokter, sehingga sang
Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, suami ditangkap atas dasar
Pasal 126, dan Pasal 129 dipidana kepemilikan ganja dan dikenakan
dengan pidana mati atau pidana penjara Pasal 111 dan 116 UU nomor 35
seumur hidup, atau pidana penjara paling tentang Narkotika atas dasar
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 kepemilikan 39 batang pohon ganja.
(dua puluh) tahun dan pidana denda paling Akan tetapi pembelaan justru
sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar dilakukan oleh lembaga swadaya
rupiah) dan paling banyak masyarakat yaitu Lingkar Ganja
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar Nasional (LGN). Mereka menganggap
rupiah). bahwa apa yang dilakukan sang suami
tidak lah salah, karena melakukan
pengobatan kepada istri tanpa niat

53 | P a g e
Jurnal Independent Vol 5 No. 2

jahat dan telah menimbang segala kesehatan di Indonesia belumlah


resiko yang akan diterima. maksimal dan dianggap melanggar
Penggunaan ganja dalam ilmu hukum karena tidak ada aturan yang
kesehatan merupakan hal yang masih kuat dalam kegunaan ganja sebagai
dianggap tabu oleh sebagian media untuk kesehatan.
masyarakat di Indonesia. Selama ini
ganja memiliki reputasi buruk dalam
masalah kesehatan, karena disalah E. DAFTAR PUSTAKA
gunakan oleh pihak –pihak yang tidak
bertanggung jawab. Ganja - Kitab undang-undang hukum
memberikan rasa kecanduan, rasa pidana.
cemas, atau kerusakan pada otak yang - Undang undang nomor 35 tahun
berkaitan dengan ingatan. Ganja 2009 Tentang Narkotika
sendiri diatur dalam Undang Undang - http://halosehat.com/farmasi/aditif/
nomor 35 tahun 2009 tentang 20-jenis-jenis-narkoba-gambar-
Narkotika. Sanksi-sanksi yang efek-dampak-dan-pengertiannya (1
diberikan tidaklah ringan dan March,2015)
tergolong sangat berat karena - https://id.wikipedia.org/wiki/Narko
hukuman terberatnya ialah hukuman ba
mati bagi para Bandar dan - http://www.seputarpendidikan.com/
pengedarnya. 2017/01/10-pengertian-narkoba-
menurut-para-ahli.html
2. SARAN - http://www.seputarpendidikan.com/
Bagi para pihak yang dianggap 2017/01/10-pengertian-narkoba-
mempunyai kepentingan baik terhadap menurut-para-ahli.html
pengguanan ganja untuk kesehatan, - http://halosehat.com/farmasi/aditif/
diharapkan untuk melakukan 20-jenis-jenis-narkoba-gambar-
penelitian lebih terperinci terhadap efek-dampak-dan-pengertiannya
keuntungan dan manfaat yang - https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_
sebenarnya dari ganja dalam bidang kesehatan_masyarakat
kesehatan. Dan juga memberikan - https://kumparan.com/niken-
informasi serta pembelajaran kepada nurani/mengulas-penggunaan-
masyarakat luas tentang apa itu ganja ganja-di-dunia-medis
dan dampak yang akan ditimbulkan - https://www.merdeka.com/sehat/10
dari pengguanaan ganja yang tidak -manfaat-mengejutkan-ganja-
terkontrol. untuk-kesehatan.html
Bagi masyarakat awam, sebaiknya - https://www.kaskus.co.id/thread/51
jangan sampai mempunyai urusan d6aa8f1dd7193411000009/gimana-
apapun yang berkaitan dengan ganja sanksinya-kalau-mengonsumsi-
walaupun terdapat unsur dan niat baik ganja-cekidot/
kita untuk pemanfaatan ganja, namun
pemanfaatan ganja dalam dunia

54 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai