Anda di halaman 1dari 3

Nama : Iis Istiharoh

NPM : 201714500365

Kelas : R7E

1. PT. Indo Fresh merupakan importir buah-buahan segar yang berlokasi di Kawasan Industri
Jatake, Tangerang, Jawa Barat. Perusahaan tersebutsepakat membeli 300 ton buah-buahan
segar dari SuperFruit, PteThailanddengan Term: DAT(CY UTC1, Tanjung Priok Port,
Jakarta) Incoterms 2010. Pengiriman buah tersebut menggunakan 6x 40’ RF. Barang telah
tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 5 Januari 2020.Namun importir belum
menyelesaikan perijinan terkait impor buah. Hal tersebut menyebabkan barang tertahan di
Pelabuhan Tanjung Priokhingga beberapa hari. Berdasarkan kasus diatas :(Bobot Nilai 25)

a. Dimana titik penyerahan barang antara eksportir dengan importir terjadi?Jelaskan !

b. Siapa yang membayar biaya penumpukan di pelabuhan Tanjung Priok hingga barang dapat
di keluarkandari daerah pabean?Jelaskan !

c. Akibatdari tertahannya kargo oleh pihak Bea dan Cukai. Ada 2 kontainer yang berisi buah
ditemukan busuk. Atas kejadian tersebut,maka pihak mana yang menanggung
resikokerusakan?Jelaskan !

Jawaban :

a. Serah terima di UTC1, Tanjung Priok Port, Jakarta. Karena serah terima barang
terjadi diterminal pelabuhan tujuan (pelabuhan importir).
Perlu di ingat UTC1 itu Salah satu nama terminal yang ada di pelabuhan Tanjung
Priok.
b. Yang membayar biaya penumpukan (storage/sewa gudang) Importir yaitu PT.
Indofresh karena barang sudah diserah terimakan. Dan juga ini kesalahan pihak
importir yang belum menyelesaikan perijinan terkait impor barang tersebut.
c. Importir yaitu PT. Indofresh yang menanggung resiko kerusakan karena barangnya
sudah diserah terimakan

2. PT. Tupperware Indonesia sepakat dengan eksportir yang berasal dari China, yaitu
Plasticware, Lte untuk menggunakan cara pembayaran Letter of Credit.Ketika importir akan
membuka Letter of Creditke Bank Pembuka, dokumen permohonan Letter of Credit ditolak
dengan alasan adanya kesalahan penulisan dan ketidak sesuaian antara Letter of Credit
dengan dokumen Invoice. Berdasarkan informasi diatas, maka dampak apa yang akan timbul
dari kasus tersebut? Jelaskan !(Bobot Nilai 25)

Jawaban :

Untuk kasus Tupperware ini,


Pengajuan pembukaan Letter of Credit harus memperhatikan kesesuaian antara berkas
yang diajukan dengan dokumen pendukung misalnya yaitu Invoice. Apabila ada
kesalahan dalam pengetikan atau typo contoh (10.000 Kg ditulis 100.000 kg) maka
dokumen tersebut tidak dapat diproses. Nah kemudian, Untuk kasus yang dialami
oleh Tupperware ini maka dampaknya adalah pengajuan pembukaan Letter of Credit
otomatis ditolak oleh pihak bank. Adapun Solusinya yaitu Tupperware harus
mengajukan berkas yang sesuai antara draft Letter Of Credit dengan invoice. Dalam
Letter Of Credit dokumen bisa atau boleh dikoreksi atau bahkan perbaiki namun
memakan waktu dan ada tambahan biayanya.

3. Dalam kehidupan ini, banyak sekali ancaman dan bahaya yang mengelilingi kita yang
biasanya disebut dengan resiko. Untuk mengurangi resiko kerusakan atau kehilangan barang
yang mungkin terjadi dalam kegiatan Perdagangan Luar Negeri, maka importir wajib
mengasuransikan barangnya. Jika Anda menjadi importir tekstil yang membeli produk dari
salah satu perusahaan di India. Maka jenis pertanggungan yang seperti apa yang Anda pilih?
Mengingat perairan India terkenal dengan perompaknya, Jelaskan alasan Anda ! (Bobot Nilai
25)
Jawaban :
Jika dapat dilihat dengan kasus dia atas yang lebih relevan adalah jika memilih with
average, mengapa demikian ? karena apabila saya sebagai importir tekstil dan mengimpor
dari salah satu perusahaan di India yang terkenal dengan perompakannya di perairan India,
saya akan pilih pertanggungan With Average, dengan alasan agar mendapat asuransi
kerugian yang terjadi selama pelayaran.

4. Dalam proses pengeluaran barang di kantor Bea dan Cukai, tidak hanya dokumen inti yang
dibutuhkan tetapi juga dokumen penunjang antara lain dokumen yang terkait dengan
perijinan suatu barang, misalnya Surat Rekomendasi dari BPOM terkait impor makanan,
minuman dan obat. Menurut pendapat Anda, pihak manakah yang bertugas mengurus
perijinan dokumen tersebut? Jika barang sudah tiba dipelabuhan namun dokumen perijinan
belum ada, apakah barang dapat dikeluarkan dari daerah pabean? Jelaskan ! (Bobot Nilai 25)

Jawaban :
Pihak yang mengurus perijinan dokumen makanan atau minuman dan obat tersebut
adalah pihak dari BPOM yang akan memberikan dan mendapatkan izin beredar atau tidak,
dapat izin import atau tidak, dan pihak Pejabat Bea dan Cukai dan Perusahaan Jasa Penitipan
(PJT). Kemudian apabila barangnya sudah diba di pelabuhan maka dokumen tersebut harus
di persiapkan, bila tidak di persiapkan maka barang yang tadi tidak dapat di keluarkan dari
daerah pabean tersebut, karena bila ada surat dan tidak ada surat nya tetap melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu dan yang lebih terpenting adalah pemeriksaan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB).

Anda mungkin juga menyukai