BAB II
LANDASAN TEORI
pondasi bawah adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan
Dapat dikatakan bahwa lapisan tanah dasar yang berfungsi sebagai penahan
dan yang mendukung seluruh konstruksi jalan, serta beban lain yang melintas
di atasnya.
kekuatan atau daya dukung terhadap beban kendaraan, tanah dasar juga harus
dasar yang mempunyai kekuatan dan stabilitas volume yang rendah akan
demikian perkerasan yang dibangun pada tanah dasar yang lemah dan mudah
jika suatu jalan dibangun pada tanah dasar yang baik maka umur dari jalan
tanah dasar, yaitu memiliki stabilitas dan daya dukung tanah yang optimal
7
serta tahan akan pengaruh cuaca yang berubah-ubah. Di samping dari fungsi
tanah dasar adalah bahan yang berfungsi sebagai penahan dan pendukung
beban yang timbul diatasnya, tanah dasar juga dapat dijadikan sebagai
padat yang tidak terikat secara kimia antara satu sama lain dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk yang berpartikel padat disertai dengan zat cair
tersebut.
dasar dari suatu perkerasan jalan. Tanah dasar meliputi seluruh bagian dari
pada jalan. Tanah dasar pada umumnya terdiri dari material permukaan
rencana jalan, tanah dasar dapat dibedakan menurut keduduknya yang akan
oleh keadaan atau sifat-sifat dari tanah dasar misalnya, kekuatan dari tanah
8
material tanah dasar memiliki sifat-sifat fisik dan kekuatan (daya dukung)
tersebut rusak.
dan sukar ditentukan secara pasti pada daerah dan macam tanah
kenyal yang besar selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari
tanah, keadaan dan klasifikasi tanah dan sifat penting tanah serta daya
dukung tanah.
lapisan tanah dasar, maka hal perlu dilakukan untuk meningkakatkan daya
atau memikul beban yang bekerja di atasnya yang disebut daya dukung tanah
tidak semua tanah dasar dasar memiliki daya dukung yang baik, oleh karena
memiliki daya dukung yang rendah, maka ada beberapa cara atau teknik
perbaikan tanah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Adapun
cara atau teknik yang dapat dilakukan dilapangan sesuai dengan keadaan
diperoleh dari mesin gilas. Dengan cara ini maka gaya geser tanah atau
permaebilitas tanah akan turun. Hasil yang dapat diperolah dengan cara
pori tanah
masa tanah, makin besar jumlah butir didalam tanah dengan ukuran yang
sama (misalnya mencapai 75%), maka tanah itu dinamakan bergradasi baik
perkerasan. Perbaikan dengan cara ini dilakukan apabila tanah asli tidak
dan jumlah tanah yang harus ditambah mencapai distribusi yang baik.
mencampur tanah asli yang bergradasi kurang baik dengan tanah yang
distribusi perbutiran tanah cukup baik, maka ruang kosong diantara butiran-
butiran yang akan di isi oleh gradasi dengan butiran yang lebih kecil,
permaebilitas semakin kecil atau mungkin akan bersifat kedap air. Tanah
12
pergeseran bidang kontak antara butir-butir tanah dan air bersifat sebagai
pelumas. Tanah yang memikul campuran gradasi yang baik dan dapat
𝑑 0,45
𝑃 = 100 (Braja M Das, 1998)
𝐷
Stabilitas dengan kapur dilakukan untuk tanah kohesif atau jenis tanah
yang mempunyai kadar lempung yang tinggi, karena tanah dengan kadar
lempung tinggi memiliki indeks plastisitas (IP) yang tinggi dan kadar ini akan
baik untuk material jalan. Tujuan utama dari stabilitas dengan tanah kapur
adalah untuk mereduksi harga IP yang baik untuk perkerasan adalah di bawah
10% dengan nilai liquid limid (LL) kurang dari 30% untuk material yang
lolos saringan no 40. Selain untuk mereduksi harga IP, reaksi peningkatan
antara kapur dan silika atau alumunium bebas yang terdapat pada tanah
lempung akan menghasilkan perbaikan daya dukung dan stabilitas tanah asli.
13
Untuk tanah berpasir dan berkerikil serta mengandung sedikit tanah yang
dengan cara membongkar atau mengganti tanah yang berasal dari daerah lain
yang mempunyai karekteristik yang lebih baik dari pada kondisi tanah pada
a. Sifat-sifat Tanah
Sifat-sifat fisis meliputi berat isi, angka pori, nilai sudut geser, dan berat
volume. Berat isi adalah berat tanah termasuk air dan udara dengan volume
total. Sudut geser terbentuk akibat dari gerak antara butiran-butiran tanah.
Berat volume adalah berat volume butiran tanah termasuk udara, dengan
pada lokasi yang akan dijadikan area proyek. Hal ini penting mengingat tanah
tertentu dan dari hasil survey lapangan dapatlah kita simpulkan apakah pada
Secara umum dari hasil survey lapangan dan test laboraturium tanah
b. Permaebilitas tanah
e. Klasifikasi Tanah
kohesif dan tanah tanah tidak kohesif (granular). Sifat-sifat tanah kohesif
dengan tanah non kohesif adalah bila butir-butir tanah akan terpisah-
didalam air.
yang non kohesif seperti pasir kasar, pasir sedang, kerikil, dan tidak berlaku
konstruksi, maka perlu dibentuk suatu klasifikasi tanah yang lebih lengkap
bersamaan.
System).
menjadi tujuh kelompok, yaitu A-1 sampai A-7. Dimana kelompok tanah A-1
sampai A-3 adalah tanah berbutir dengan tidak lebih dari 35% bahan lewat
saringan no 200. Kelompok tanah A-1 terdiri dari campuran kerikil, pasir
kasar, pasir halus yang bergradasi cukup baik dan bahan pengikat yang
mempunyai plastisitas yang sangat rendah. Kelompok A-1 terdiri dari sub
merupakan bahan yang bergradasi yang baik, sedangkan sub kelompok A-1b
terdiri dari pasir serta mempunyai nilai plastisitas (PI) <6. Kelompok A-2
merupakan bahan berbutir dengan jumlah bahan yang lewat saringan no 200
tidak lebih dari 35%. Tanah A-3 merupakan campuran pasir halus yang
bergradasi kurang baik dengan sebagian kecil terdiri dari bahan pasir kasar
Tanah A-4 sampai A-7 dianggap tanah berbutir halus dan semuanya
7 masih dibagi atas sub kelompok yaitu A-7-5 dimana PI < (LL-30) dan sub
terdiri dari sebuah prefiks dan sebuah sufiks. Prefiks berfungsi untuk
menunjukkan jenis tanah utama dan sufiks menunjukkan sub divisi didalam
Gradasi seragam U
Berlanau M
Lanau M
Lempung C LL 50% L
Organis O LL 50% H
Gambut P
Keterangan :
G = kerikil (Gravel)
S = Pasir (Sand)
M = Lanau (Silt/Moam)
C = Lempung (Clay)
O = Organik (Organic)
berikut :
18
no 200
4.
2. Lapisan kedap air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya tidak
tersebut.
aus.
19
dipikul oleh lapisan lain yang mempunyai daya dukung yang lebih
jelek.
1. Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
yang cukup kuat. Untuk lapisan pondasi atas tanpa bahan pengikat umumnya
menggunakan material dengan CBR >50% dan plastisitas indeks (IP) <4%.
Bahan-bahan alam seperti batu pecah, kerikil pecah, stabilitas tanah dengan
Lapisan perkerasan yang terletak antara lapisan pondasi atas dan tanah
ketanah dasar. Lapisan ini harus cukup kuat, mempunyai CBR 20%
dan IP ≤ 10%.
20
dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, tanah
yang didatangkan dari tempat lain dan dipadatkan atau tanah yang stabilisasi
dengan kapur atau bahan lainnya. Pemadatan yang baik diperoleh jika
dilakukan pada kadar air optimum dan diusahakan kadar air tersebut konstan
selama umur rencana. Hal ini dapat dicapai dengan perlengkapan drainase
adalah:
21
pemeriksaan CBR.
jenis dan kondisi tanah dasar disepanjang jalan, tentukan CBR segmen.
3. Tentukan nilai daya dukung tanah dasar (DDT) dari setiap nilai CBR
skala linier.
memperhatikan kondisi jalan yang berbeda antara jalan yang satu dengan
LER = LET x FP
Dimana :
FP = Faktor Penyesuaian
FP = UR/10
UR = Umur Rencana
dipergunakan.
Tabel 2.2 indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) (25)
(Asiyanto, 2008)
Laston ≥4 ≤ 1000
Tabel 2.3 Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IPt) (25) (Asiyanto,
2008)
10. Tentukan indeks tebal perkerasan (ITP). Pada konstruksi bertahap, ITP
ITP1 yaitu ITP untuk tahap pertama diperoleh dari nomogram dengan
menggunakan LER = 1,6 LER1 dan ITP1+2 yaitu ITP untuk tahap pertama
LER=2,5 LER2.
d. Fungsi jalan.
12. Tentukan koefisien kekuatan (a) dari setiap jenis lapisan perkerasan yang
dipilih.
Dimana :
a1, a2, a3 adalah kekuatan relatif dari tabel 3.3 untuk lapisan permukaan
(a1), lapisan pondasi atas (a2), dan lapisan pondasi bawah (a3).
untuk lapisan permukaan (D1), lapisan pondasi atas (D2), dan lapisan
>10,00 10 LASTON
10 LASTON ATAS
macadam.
15 LASTON
kosong pada tanah (Silvia Sukirman, 1992). Pemadatan tanah adalah suatu
proses yang dilakukan terhadap tanah untuk meningkatkan volume tanah dan
meningkatkan kekuatan tanah atau daya dukung tanah (Braja M Das 1988).
dasar adalah suatu proses untuk mengurangi pori-pori pada tanah, untuk
Hal ini dapat dicapai dengan cara memberikan eneri pada material
Untuk memadatkan hasil yang lebih baik, maka perlu diketahui kadar air yang
dikandung oleh tanah itu sendiri, di mana kadar air sangat berpengaruh pada
pekerjaan pemadatan.
28
Tanah yang kaku atau keras, sangat sukar untuk dipadatkan, maka
sebagai bahan pelumas untuk mengisi ruang-ruang pada tanah tersebut. Tetapi
tanah yang kadar airnya rendah, dipadatkan dengan memberi energi yang
cukup besar, hasil tanah tersebut adalah semakin padat (baik). Jadi tanah yang
mempunyai angka pori yang kecil, biasanya mempunyai berat isi kering yang
Makin baik radasi tanah berpasir, maka makin tinggi berat isi kering
maksimumnya, dan bila makin buruk gradasi butirannya makin rendah berat
isi kering maksimumnya. Untuk tanah kohesif dan bahan lempung, berat isi
air optimium dan berat isi kering maksimum berdasarkan percobaan dapat
dirapatkan pada sebuah cetakan (mould) yang isinya 1/30 ft2 (942,2 cm3).
Tanah yang sudah ditentukan dicampur dengan air yang kadar airnya
seberat 5,5 pound (2,45 kg) dengan tinggi jauh kira-kira 12 inc (30cm). Pada
cetakan yang sudah disediakan diisi tiga lapis tanah dengan tebal tiap lapisan
pemadatan selanjutnya dapat dilukiskan grafik antara kadar air dengan berat
isi kering.
Cetakan yang dipakai sama pada alat percobaan standart, bedanya percobaan
ini memakai alat pemukul lebih besar yaitu 10 pound dengan tinggi jauh 18
inc. Dalam proses percobaananya pada cetakan diisi dengan 5 lapisan dan
Dari hasil percobaan, akan ditemukan garfik dan dapat dilihat garis
yang disebut garis derajat kejenuhan 100%. Garis kejenuhan ini adalah garis
dicapai dengan kadar air tertentu, atau dengan kata lain pori-pori tanah sudah
adalah kadar air yang dikandung tanah dasar, ukuran dan gradasi tanah dasar
1977) :
Jenis tanah ditentukan oleh distribusi ukuran butir, bentuk, sfesifik berat
tanah dan jumlah mineral lempung yng dikandung oleh tanah. Jenis tanah
menentukan harga berat volume kering maksimum dan kadar air optimal dari
tanah tersebut. Kurva pemadatan tanah dari jenis tanah menyimpulkan ada
empat jenis tipe pemadatan tanah (Lee dan Sudkamp 1997). Adapun keempat
a. Kurva pemadatan tipe a, tife kurva ini hanya memiliki satu puncak.
puncak. Tipe kurva ini biasanya dijumpai pada jenis tanah yang
c. Kurva pemadatan tipe c, tipe kurva ini memiliki puncak ganda. Tipe
kurva ini biasanya dijumpai pada jenis tanah yang mempunyai batas
Tipe kurva ini biasanya dijumpai pada jenis tanah yang mempunyai
dipadatkan. Hal ini disebabkan oleh keadaan tanah dasar asli, serta keadaan
dibangun. Kadar air tanah memiliki variasi di dalam tanah dan variasi ini
Hubungan berat kering dengan tingkat kadar air suatu tanah serta
1977), yaitu :
Kondisi ini tercapai apabila kadar air yang terkandung didalam tanah
relatif rendah, dimana sebagian air terserap masuk kedalam butiran tanah.
Pada kondisi ini pemadatan dilakukan dengan cara menumbuk padat, dimana
saling bersinggungan satu sama lain. Dalam kondisi elastis, besar pori-pori
diantara butiran-butiran suatu tanah masih berisi udara, dan apabila kadar air
menurun.
semakin rendah.
pada butiran tanah, dan hampir jenuh berisi air akibat kadar air yang
semakin menurun, maka tanah tersebut mulai bersifat cair lekat. Hal ini
biasanya terjadi pada tanah yang berbutir halus seperti lanau dan lempung.
masa tanah, makin besar jumlah butir didalam tanah dengan ukuran yang
sama (misalnya mencapai 75%), maka tanah itu dinamakan bergradasi baik
graded).
kepadatan yang optimal untuk pembuatan tanah dasar jalan raya, maka
tanah semacam ini kurang baik digunakan. Tanah yang baik digunakan
untuk lapisan tanah dasar jalan raya adalah tanah yang bergradasi baik
butiranya dan rongga ini diisi oleh butiran yang lebih kecil lagi dan
tercapainya kestabilan tanah dapat diperoleh dari gejala lain yang terdapat
pada material alam itu sendiri, seperti daya ikat antara butiran-butiran tanah
sebagian dari material didalam masa. Tanah liat (clay) merupakan bahan
yang mempunyai daya ikat yang tinggi karena sifatnya yang kohesif.
Mengingat tanah yang kohesif tidak akan kita jumpai disetiap lapangan
pemeriksaan dilaboraturium.
(ft-lb / ft3)
1 20 9.900
2 25 12.375
3 30 14.850
4 50 24.750
dan meningkatkan daya dukung tanah dasar untuk menahan beban yang ada
pada tanah yang akan dipadatkan dengan cara menekan, menumbuk dan
menggetar.
1. Cara Menekan
udara yang berapa pada butiran tanah secara perlahan-lahan akan keluar
air dalam tanah. Pemadatan tanah dengan cara menekan umumnya digunakan
geser tanah.
a. Segment roller
c. Pneumatic roller.
2. Cara Menumbuk
lebih tinggi. Untuk gaya pembebanan tertentu, cara menumbuk padat akan
menghasilkan gradasi yang baik, misalnya butiran batu akan pecah yang
batu.
a. Compactor hammer
b. Tamper.
36
3. Cara Menggetar
terhadap tanah dengan cara menggetar tanah dengan menggunakan alat berat.
Alat pemadat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah vibrator ruller. Alat
pemadat ini akan menghasilkan tegangan (getaran yang besar) jika digunakan
akan terisi padat. Dengan cara ini butir-butir tanah akibat gaya berat dan
baik dan tepat untuk memadatkan tanah yang tidak mempunyai kohesi sperti
a. Vibrator roller