Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No.

2 September 2018

Uji Kesukaan dan Organoleptik Terhadap 5 kemasan


dan Produk Kepulauan
Seribu Secara Deskriptif
Chondro Suryono1, Lestari Ningrum2
Triana Rosalina Dewi 3
1
Politeknik Pariwisata Prima Internasional, chondrostpt@yahoo.com
2
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, lestariningrum@stptrisakti.ac.id
3
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, trianadewi@stptrisakti.ac.id

ABSTRAK
Sudah menjadi budaya atau kebiasaan bagi wisata lokal melakukan aktifitas wisata membeli
makanan ringan baik sebagai makanan ringan dan sebagai oleh-oleh. Warga Kepulauan Seribu
Jakarta Utara melihat peluang besar dalam bisnis makanan ringan ini mengingat tingkat
kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu yang selalu tinggi terutama di akhir pekan (BAS, 25
Desember 2017). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei dan
menggunakan uji organoleptik dan uji hedonik. Penelitian dilakukan terhadap 5 produk UKM
Warga kepulauan seribu dengan berbahan dasar ikan selar, ikan teri, cumi dan buah sukun.
Konsumen tertarik untuk membeli makanan ringan karena penampilan kemasan yang menarik
serta merasakan produk makanan ringan yang enak. Wisatawan menyukai makanan ringan
dengan kemasan yang manarik. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui kemasan produk yang
disukai berwarna biru langit. Produk yang disukai dari produk krupuk dan Abon ikan selar
adalah aroma dan tekstur. Produk Stik berbahan cumi disukai pada rasa dan tekstur. Produk
sambal berbahan teri dan keripik bahan sukun disukai pada tekstur dan warna.
Kata Kunci: Kemasan, makanan, organoleptik, hedonik

ABSTRACT
It has become a cultural/ habit for local tourism to do tourism activities to buy snacks both as a
snack and as souvenirs. Residents of Thousand Islands North Jakarta see great opportunities in
this snack business considering the level of tourist visits to the Thousand Islands are always
high, especially on the weekends. This research is a descriptive research with survey method
and using organoleptic test and hedonic test. The study was conducted on 5 products of UKM of
the people of the thousand islands with the basis of selar fish, anchovy, squid and sukun fruits.
Consumers are interested in buying snacks because of the attractive packaging appearance and
tasty snack foods. Tourists like light meals with attractive packaging. From the results of this
study can be known packaging of the preferred product sky blue. The preferred products of
cracker and Abon fish products are aroma and texture. Stick with products made from squid are
favored on flavor and texture. Anchovy products and Sukun chips are preferred on texture and
color.
Keywords : Packaging, food, Organoleptic, Hedonic

Naskah diterima : 14 April 2018, Naskah dipublikasikan : 15 September 2018

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 95
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

PENDAHULUAN menginginkan usahanya berjalan terus, atau


Makanan merupakan salah satu mata rantai pelanggan mempunyai pandangan yang lebih
dari kegiatan industri pariwisata. Makanan baik terhadap perusahaan lain. Kotler dan
ringan umumnya diminati pengunjung sebagai Amstrong (2004,p5) mengungkapkan bahwa
oleh-oleh atau sekedar cemilan. Jumlah “Pemasaran adalah proses sosial dan
kunjungan ke kepulauan Seribu dalam data manajerial dimana individu dan kelompok
kunjungan pada 23-24 Desember 2017 memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
sebanyak 11.232 wisatawan yang datang inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
kesejumlah pulau di Kepulauan Seribu produk dan nilai dengan yang lain”.
(BAS,25 Desember 2017), merupakan pangsa Bauran Pemasaran
pasar yang cukup menjanjikan dan merupakan Salah satu strategi pemasaran yang digunakan
peluang bagai penduduk kepulauan Seribu adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran
khususnya wanita untuk memberdayakan ini merupakan strategi bagaimana suatu usaha
sumber daya alam dan keahlian dalam untuk dapat menarik pelanggan untuk mau
pengelolahan makanan ringan berupa produk membeli produk atau jasa suatu uasaha.
olahan dan kemasan. Dalam beberapa hasil Kotler dan Amstrong (2004,p56)
penelitian membuktikan bahwa kemasan yang mendefinisikan bauran pemasaran sebagai
di buat dengan menarik dapat mempengaruhi seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat
keputusan pembelian (Susetyarsi,2012). digunakan perusahaan untuk terus-menerus
Warna kemasan suatu produk oleh Yazid mencapai tujuan pemasarannya di pasar
(2016) dianggap penting untuk diteliti sasaran”.
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa
konsumen, Kertajaya (2008); Noviadji (2014) bauran pemasaran merupakan elemen elemen
menyatakan bahwa Packaging sells what it pemasaran yang mempengaruhi pasar, agar
protects, peran kemasan saat ini menjadi dapat menarik pasar sehingga mereka merasa
penting sebagai media komunikasi citra. puas dan perusahaan dapat meraih tujuan
Wahyuningtyas (2010) memandang perlu mereka.
melakukan uji coba organoleptik terhadap Kemasan
bahan dari kue, demikian juga dengan Pengemasan (packaging) merupakan Suatu
pentingnya melakukan uji hedonik pada proses perancangan dan pembuatan wadah
beberapa jenis makanan menurut Tarwendah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk
(2017); Ningrum (2017); Suradi (2007); dan suatu produk sehingga tampil menarik dan
Wahyuningtyas dkk (2014) dapat memperkuat untuk dapat menarik pelanggan membeli
hasil uji bagaimana daya terima konsumen produk tersebut.
terhadap produk-produk makanan yang Organoleptik
diteliti. Berdasarkan latar belakang, maka Uji organoleptik atau uji indera merupakan
kepulauan Seribu mulai memikirkan kemasan cara pengujian dengan menggunakan indera
yang menarik dari produksi makanan ringan manusia sebagai alat utama untuk pengukuran
yang dihasilkan, namun tetap masih daya penerimaan terhadap produk. Dalam
memerlukan tanggapan dari para konsumen. penilaian bahan pangan sifat yang
Target pasar potensial adalah kaum muda menentukan diterima atau tidak suatu produk
(Kertajaya,2008), maka dalam penelitian ini adalah sifat indrawinya. Indra yang digunakan
responden yang di jadikan sampel adalah dalam menilai sifat indrawi adalah indera
kaum muda. Tujuan penelitian, untuk penglihatan, peraba, pembau dan pengecap.
mengukur tingkat kesukaan konsumen Sedangkan kuesioner merupakan sebuah alat
(hedonik) dan penilaian konsumen dari segi bantu berupa daftar pertanyaan yang harus
organoleptik makanan ringan di Kepulauan diisi oleh orang (responden) yang akan
Seribu. diukur. (Rahayu, 2001; Churchill, 2005;
Ningrum. 2017,p 120).
KAJIAN LITERATUR Pada prinsipnya terdapat 3 jenis uji
Marketing organoleptik, yaitu uji pembedaan
Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat (discriminative test), uji deskripsi (descriptive
memberikan kepuasan kepada pelanggan jika test) dan uji afektif (affective test). Uji afektif

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 96
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

didasarkan pada pengukuran kesukaan (atau umum atau generalisasi. tekstur dari produk
penerimaan) atau pengukuran tingkat yang diuji.
kesukaan relatif. Pengujian Afektif yang Teknik sampling yang digunakan dalam
menguji kesukaan dan/atau penerimaan penelitian ini menggunakan non probability
terhadap suatu produk dan membutuhkan sampling dengan jenis aksidential, dimana
jumlah panelis tidak dilatih yang banyak yang responden yang di pilih berdasarkan
sering dianggap untuk mewakili kelompok kebetulan, dan didapat 46 sample mahasiswa
konsumen tertentu. Penelitian ini Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti jurusan
menggunakan uji afektif. diploma empat Perhotelan pada bulan Oktober
Hedonik tahun 2017, bersamaan dengan mahasiswa
Watts et. al, 1989, p.66; Ningrum, yang sedang mempelajari teknik uji coba
2017,p.120, mengungkapkan Teknik Uji dengan menggunakan organoleptik dan
Hedonik adalah “teknik yang dirancang untuk hedonik dalam mata kuliah Methodologi
mengukur tingkat keinginan suatu produk. penelitian. Panelis seperti yang diungkapkan
Skala kategori mulai dari yang sangat oleh Rahayu, 2001; Churchill, 2005;
berbeda, karena tidak menyukai atau tidak Ningrum, 2017,p.120, yaitu orang yang
menyukai, sangat tidak suka, dengan jumlah bertindak sebagai instrumen dalam menilai
kategori yang beragam. Panelis menunjukkan sifat organoleptik. Panelis yang di pilih dalam
tingkat kecintaan mereka terhadap masing- uji coba ini adalah panelis konsumen,
masing sampel dengan memilih kategori yang Sedangkan panelis konsumen menurut
sesuai”. Rahayu, 2001; Churchill, 2005; Ningrum,
Uji hedonik merupakan pengujian yang paling 2017,p.120, terdiri dari 30-100 orang yang
banyak digunakan untuk mengukur tingkat tergantung pada target pemasaran suatu
kesukaan terhadap produksi. Tingkat komoditi dan dapat ditentukan berdasarkan
kesukaan ini disebut skala hedonik, misalnya daerah atau kelompok tertentu, maka
sangat suka, suka, agak suka, agak tidak suka, mahasiswa sebagai panelis dianggap sebagai
tidak suka, sangat tidak suka dan lain-lain. panelis kategori konsumen.
Skala hedonik dapat direntangkan atau Hasil jawaban dari panelis akan diberikan
diciutkan menurut rentangan skala yang penilaian berdasarkan interval intrepretasi
dikehendaki. Dalam analisi datanya, skala sebagai berikut :
hedonik ditransformasikan ke dalam skala Untuk Aroma :
angka menurut tingkat kesukaan (dapat 5, 7 0 - 1,0 Sangat tidak sedap/ wangi
atau 9 tingkat kesukaan). Dengan data ini 1,1 - 2,0 tidak sedap/wangi
dapat dilakukan analisa statistik. 2,1 - 3,0 agak tidak sedap/wangi
Teknik Uji Hedonik dirancang untuk 3,1 - 4,0 sedap/wangi
mengukur tingkat kesukaan terhadap suatu 4,1 - 5,0 sangat sedap/ wangi
produk. Dalam melakukan pengolahan data Untuk Rasa :
hasil penelitian sifat organoleptik dapat 0 - 1,0 Sangat tidak gurih/ sangat
dianalisis dengan menggunakkan teknik tidak pedas
skoring (Amerine et al, 1995; Kusmayadi, 1,1 - 2,0 tidak gurih/tidak pedas
2004,3). Proses analisis data pada angket yang 2,1 - 3,0 agak gurih/ agakpedas
memiliki jawaban lebih dari 2 (dua) jawaban 3,1 - 4,0 gurih/ pedas
adalah dengan memberi nilai pada tiap 4,1 - 5,0 sangat gurih/ sangat pedas
pilihan. Untuk Tekstur:
0 - 1,0 Sangat tidak keras/tidak
METODE PENELITIAN renyah/tidak empuk
Penelitian ini menggunakan analisis 1,1 - 2,0 tidak empuk /renyah/empuk
deskriptif, menurut Sugiyono ,2008 adalah 2,1 - 3,0 agak keras/kurang
analisis yang digunakan untuk menganalisis renyah/kurang empuk
data dengan cara mendiskriptifkan atau 3,1 - 4,0 lembut/renyah/empuk
menggambarkan data yang telah terkumpul 4,1 - 5,0 sangat tidak keras/sangat
sebagaimana adanya tanpa bermaksud empuk/sangat renyah
membuat kesimpulan yang berlaku untuk

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 97
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

Untuk warna : memastikan responden menjawab secara


0 - 1,0 Sangat tidak menggugah konsisten pernyataan dalam kuesioner yang
selera diajukan, serta analisis deskriptif dilakukan
1,1 - 2,0 tidak menggugah selera untuk memberikan gambaran data tentang
2,1 - 3,0 agak menggugah selera nilai rata-rata yang diberikan responden
3,1 - 4,0 menggugah selera terhadap kemasan 5 produk milik Pemda
4,1 - 5,0 sangat menggugah selera Kepulauan Seribu melalui uji organoleptik
dan hedonik dari kemasan, warna, aroma, rasa
Instrumens yang digunakan dalam penelitian dan tekstur. Interpretasi Intrepretasi hasil
merupakan pengembangan dari teori interval nilai mean menurut Suharsimi, 2010,
organoleptik dari unsur warna, aroma, rasa 279-285, dilihat dari banyaknya kelas yang
dan tekstur serta pengembangan dari teori digunakan yaitu 5, maka perhitungan
hedonik, responden dimnta untuk menilai intervalnya didapat dengan rumus sebagau
tingkat kesukaannya terhadap warna, aroma, berikut :
rasa dan tekstur dari 5 produk hasil Kepulauan Hasil jawaban dari panelis akan diberikan
Seribu. penilaian untuk kemasan berdasarkan interval
Instrumen organoleptik untuk warna intrepretasi sebagai berikut :
menggunakan skala likert 5 tingkat, yaitu 0 - 1,0 Sangat tidak menarik untuk
sangat menggugah selera sampai dengan dibeli
sangat tidak menggugah selera, untuk aroma 1,1 - 2,0 tidak menarik untuk dibeli
menggunakan skala likert 5 tingkat. Pilihan 2,1 - 3,0 agak menarik untuk dibeli
jawaban untuk tes organoleptik disediakan 3,1 - 4,0 menarik untuk dibeli
lebih dari satu, untuk antisipasi pilihan sesuai 4,1 - 5,0 sangat menarik untuk dibeli
dengan jenis ke 5 produk yang berbeda-beda.
Instrumen hedonik menggunakan skala likert Penilaian yang diberikan untuk uji hedonik
dengan 5 tingkatan juga, yaitu dari sangat akan dihitung secara rata-rata (mean), dengan
suka sampai sangat tidak suka. memberikan interval intrepretasi terhadap
Ke empat unsur aroma, rasa, tekstur dan hasil mean sebagai berikut :
warna merupakan bagian dari organoleptik. 0 - 1,0 digolongkan sangat tidak suka
Uji organoleptik atau uji indera merupakan 1,1 - 2,0 digolongkan tidak suka
cara pengujian dengan menggunakan indera 2,1 - 3,0 digolongkan agak suka
manusia sebagai alat utama untuk pengukuran 3,1 - 4,0 digolongkan suka
daya penerimaan terhadap produk. Dalam 4,1 - 5,0 digolongkan sangat suka
penilaian bahan pangan sifat yang
menentukan diterima atau tidak suatu produk PEMBAHASAN
adalah sifat indrawinya. Indra yang digunakan Uji Reliabilitas
dalam menilai sifat indrawi adalah indera
penglihatan, peraba, pembau dan pengecap. Tabel 1.
Sedangkan kuesioner merupakan sebuah alat Hasil Uji Reliabelitas
bantu berupa daftar pertanyaan yang harus
diisi oleh orang (panelis) yang akan diukur Cronbach's N of Items
(Churchill, 2005). Alpha
Untuk instrumen dari segi kemasan, ,873 80
menggunakan skala likert 5 tingkatan juga Uji pertama yang dilakukan adalah uji
dari sangat menarik untuk dibeli sampai reliabilitas. Reliabilitas adalah ukuran yang
dengan sangat tidak menarik untuk dibeli. menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan
Kemasan merupakan bagian dari bauran dalam penelitian keperilaku-an mempunyai
pemasaran, yaitu packaging, hal ini dilakukan keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di
karena uji bertujuan untuk mendapatkan ukur melalui konsistensi hasil pengukuran
tanggapan dari panelis tentang penampilan dari waktu ke waktu jika fenomena yang
dari kemasan ke lima produk tersebut. diukur tidak berubah (Sekaran, 2006, p.40;
Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas, Sarjono 2011,35), yang menyatakan bahwa
tujuan uji reliabilitas adalah untuk suatu instrumen penelitian mengindikasikan

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 98
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

memiliki reliabilitas yang memadai jika laki-laki 16 34,8


koefisien alpha Cronbach lebih besar atau Valid perempuan 30 65,2
sama dengan 0,70. Pada tabel 1 terlihat hasil Total 46 100,0
Cronbach alfa dari 80 instrumen pernyataan
yang di minta untuk diisi sesuai penilaian dari Karakteristik jenis kelamin berbeda satu sama
panelis adalah 0,873, hal ini berarti bahwa ke lain baik dalam hal menilai dari panca indera
46 panelis dapat menjawab secara konsisten yang berdekatan dengan masalah selera.
dari pertanyaan satu ke pernyataan yang Perempuan dipercaya lebih mempunyai
lainnya. 80 items pernyataan keseluruhan dari sensitifitas yang lebih pada alat panca
items indikator dalam kuesioner baik tentang inderanya.
kemasan, organoleptik maupun tentang
hedonik. Tabel 4.
Kebiasaan Merokok
Data Biografi Responden
Frequency Percent
Tabel 2. Ya 4 8,7
Umur Valid Tidak 42 91,3
Total 46 100,0
Frequency Percent
15-49 Hasil data biografi panelis terbanyak tidak
Valid 46 100,0
tahun merokok, hal ini sangat baik dalam uji
organoleptik karena organ tubuh khususnya
Keseluruhan panelis memang sengaja dipilih mulut dan lidah sebagai alat perasa belum
dalam rentang usia tersebut. Umur merupakan banyak mengalami kerusakan karena tidak
variabel yang selalu diperhatikan pada setiap merokok dari pada panelis yang merokok.
penelitian. Umur menurut tingkat kedewasaan Rokok merupakan salah satu zat aditif yang
yaitu usia 0-14 tahun termasuk bayi dan anak- bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya
anak, usia 15-49 tahun termasuk orang muda kesehatan bagi individu dan masyarakat.
dan dewasa, dan usia 50 tahun ke atas Kandungan rokok yang berupa nikotin,
termasuk orang tua. Secara umum kondisi karbon monoksida, tar, arsenik, dll, dapat
fisik seseorang yang telah memasuki masa menyebabkan gangguan kesehatan (Sugeng
lanjut usia 52 mengalami penurunan. Hal ini D. Triswanto, 2007,p.68). Pada uji daya
dapat dilihat dari beberapa perubahan terima suatu produk pangan panelis dipilih
diantaranya perubahan panca indera yang orang yang tidak merokok. Zat-zat yang
meliputi penglihatan, pendengaran, terkandung di dalam rokok akan
penciuman, perasa. Perubahan-perubahan mempengaruhi indera perasa panelis. Panelis
tersebut pada umumnya mengarah pada yang mempunyai kebiasaan merokok akan
kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang mempengaruhi indera perasa panelis. Panelis
akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas yang mempunyai kebiasaan merokok akan
ekonomi dan sosial (Notoatmodjo, 2007,15). mempengaruhi daya terima, terutama pada
Pada uji daya terima, umur mempengaruhi aspek rasa (Bambang Kartika .,et.all, 1998,16;
hasil dan uji tersebut. Panelis dengan usia Laksmi,2012).
yang muda yaitu panelis umur 15-49 tahun
dengan usia yang tua akan berbeda terhadap Tabel 5.
penilaian daya terima. Pada panelis uji daya Kesehatan
terima sebaiknya panelis usia muda
(Kartika.,et.all 1998,1; Laksmi,2012). Frequency Percent
Tabel 3. Ya 6 13,0
Jenis Kelamin Valid tidak 40 87,0
Total 46 100,0
Frequen Percent
cy

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 99
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

Kondisi sehat merupakan kondisi normal dari


kehidupan manusia. Sehat meliputi kondisi Kemasan Kesukaan
fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan Produk
bukan sekedar tidak sakit atau cacat. Valid 46 46
Seseorang dalam kondisi sehat, semua indera N
Missing 0 0
yang dimiliki dalam kondisi normal. Berbeda Mean 3,91 3,63
dengan orang dalam keadaan sakit, salah satu
organ dalam tubuhnya mengalami
ketidaknormalan (Budioro,2000). Panelis
dalam kondisi sakit akan mempengaruhi
penilaian daya terima. Orang yang menderita
sakit terutama gangguan pada indera
sebaiknya tidak diikut sertakan karena
berpengaruh pada hasil uji daya terima yang
meliputi aspek rasa, warna, aroma, dan tekstur
(Bambang Kartika, 1998,16,et.all;
Laksmi,2012).
Gambar 1.
Produk Keripik Ikan Selar
Tabel 6.
Alergi makanan berbahan ikan/laut
Nilai rata-rata dari penilaian para panelis
terhadap kemasan produk berbahan dari ikan
Frequency Percent selar dalam bentuk panganan keripik ikan,
Ya 2 4,3 berada diangka 3,91, yang berarti menarik
Valid tidak 44 95,7 untuk dibeli, dan para panelis suka dengan
Total 46 100,0 kemasan produk ini. Maka dapat di asumsikan
bahwa kemasan untuk produk berbahan ikan
Sebaiknya seorang panelis tidak mempunyai selar ini dengan paduan warna biru langit
riwayat alergi terhadap bahan yang diujikan dapat menarik perhatian konsumen untuk
kepada mereka, karena dapat mempengaruhi membeli, tanpa/ belum merasakan produknya.
sedikit banyaknya terhadap penilaian mereka
pada uji hedoniknya. Tabel 9.
Hasil Mean pada kemasan Produk Stik
Tabel 7. Berbahan Dari Cumi
Keadaan Buta Warna
Kemasan Kesukaan
Frequency Percent Produk
0 1 2,2 Valid 46 46
ya 1 2,2 N
Valid Missing 0 0
tidak 44 95,7 Mean 3,48 3,52
Total 46 100,0

Keadaan buta warna juga sebaiknya tidak


menjadi panelis, ternyata panelis dalam uji ini
terdapat 1, namun tidak akan berpengarih
secara signifikan terhadap hasil uji.

Hasil nilai ‘mean’ pada 5 kemasan

Tabel 8.
Hasil Mean pada kemasan Produk Kemasan
Produk keripik
Berbahan Dari Ikan Selar Gambar 2.

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 100
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

Produk Stik Berbahan Cumi Kemasan Produk Kesukaan


Valid 46 46
Penilaian dari panelis untuk kemasan produk N
Missing 0 0
berbahan dari cumi mendapatkan nilai mean Mean 2,74 3,57
sebesar 3.48, yang berarti konsumen tertarik
untuk membeli begitu melihat kemasannya
dan suka dengan penampilan kemasan
tersebut, dengan warna coklat muda lembut,
design di tambah dengan gambar cumi kartun
dan contoh dari produknya, dan pemilihan
nama Cuzz Mi, ternyata menarik bagi
konsumen remaja dan usia produktif.

Tabel 10.
Hasil Mean pada kemasan ProdukAbon
Berbahan Dari Ikan Selar
Gambar 4.
Kemasan Produk Kesukaan Produk sambal berbahan Teri
Valid 46 46
Missing 0 0 Kemasan produk sambal berbahan dari ikan
Mean 3,46 3,46 Teri, mendapat penilaian nilai rata-rata 2,74,
yang berarti agak menarik untuk dibeli,
namun panelis suka terhadap penampilan
produk sambal teri yang mempunyai warna
dominan merah menyala, namun dari uji
kemasannya mereka belum sepenuhnya
tertarik untuk membeli.

Tabel 12.
Hasil Mean pada kemasan ProdukSambal
Berbahan Dari Sukun

Kemasan Produk Kesukaan


Valid 46 46
Gambar 3,
Missing 0 0
Produk Abon Berbahan Ikan Selar
Mean 3,39 3,46
Panelis memberikan penilaiannya secara rata-
rata terhadap kemasan produk abon dari bahan
ikan selar, dengan nilai 3.46, yang berarti
kemasan tersebut menarik bagi konsumen dan
mereka suka. Dengan warna kemasan
perpaduan warna coklat mudan dan tua serta
dengan design kotak kecil yang unik ditambah
dengan gambar kartun dari ikan selar yang
lucu ternyata dapat menarik perhatian panelis.

Tabel 11.
Hasil Mean pada kemasan ProdukSambal
Berbahan Dari Ikan Teri Gambar 5.
Produk Keripik Bahan Sukun

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 101
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

Pada kemasan keripik berbahan sukun dinilai KRUPUK BAHAN IKAN SELAR
manarik untuk dibeli oleh panelis (3.39), dan Organo Organo Organo Organo Hedoni
Hedonik Hedonik Hedoik
leptik leptik leptik leptik k
para panelis menyukainya, dengan warna
Kesukaa Kesukaa Kesukaa Kesukaa
coklat muda dan design minimalis baik warha Aroma
n
Rasa
n
Tekstur
n
Warna
n
N 46 46 46 46 46 46 46 46
dan tampilan gambar, mampu menarik Missin
0 0 0 0 0 0 0 0
perhatian para calon konsumen. g
Mea
Dari ke – 5 produk, kemasan yang paling n
2,76 2,72 2,70 2,59 2,74 2,74 2,48 2,65

tinggi dapat menarik perhatian panelis/


konsumen adalah pada produk Kemasan Panelis menilai uji organoleptik dari segi
Produk keripik berbahan ikan selar, yang aroma dengan nilai 2.76, berarti aroma produk
mempunyai tampilan warna biru langit keripik berbahan baku dari ikan selar bagi
ternyata mampu menarik perhatian panelis panelis kurang wangi. Dan untuk tingkat
untuk membeli. Dari kesukaan, diantara ke - kesukaan mereka juga menilai dalam level
5 produk UKM Warga kepulauan seribu juga agak suka. Perlu di cari penyebab mengapa
memilih pada produk yang sama berbahan penilaian panelis tidak pada range angka di
dari Ikan Selar, penilaian dapat berunsur 3.1 keatas, apakah penyebabnya adalah pada
subyektif dimana panelis mempunyai saat pengolahannya yang tidak maksimal
persepsi terhadap design kemasan, warna, menggunakan bumbu yang dapat memberikan
gambar yang berbeda-beda, namun di ke 46 aroma wangi, ataukah karena disebabkan
sampel panelis yang rata-rata usia produktif, produk tersimpan di kemasan dalam waktu
menyukai dan tertarik pada kemasan produk beberapa lama dapat mempengaruhi aroma
kerupuk ikan selar. produk tidak keluar, atau karena hal yang lain.
Penilaian pada rasa produk berbahan dari ikan
Hasil uji Organoleptik dan Hedonik pada selar, mendapat nilai rata-rata 2,7 dan tingkat
ke – 5 produk kesukaannya di angka 2,5. Hal ini menyatakan
Berikut akan ditampilkan hasil uji bahwa rasa produk ini agak gurih atau kurang
organoleptik, yang dilakukan dengan cara gurih sebagaimana halnya dengan produk
mencicipi dan mengkonsumsi produk dalam berbahan dasar ikan seharunya timbul rasa
jumlah sedikit sebagai sampel, dengan aturan gurih yang berasal dari ikannya tersebut.
mereka tidak dalam keadaan kenyang dan Penilaian yang belum maksimal ini perlu
lapar, dan setelah mencicipi produk panelis dikaji ulang penyebabnya, apakah karena
mentralisir panca pengecap mereka dengan disebabkan teknik pengolahannya atau yang
cara meminum sedikit air mineral dan lainnya.
seterusnya. Tekstur keripik ini juga dinilai belum baik
dengan nilai 2.7 maka tekstur dinilai agak
keras/kurang renyah/kurang empuk. Hal ini
juga sama harus di evaluasi, apakah setelah
digoreng tidak mengembang sehingga kurang
renyah yang dapat disebabkan proses
pembuatannya yang kurang berhasil untuk
sebuah produk keripik atau disebabkan hal
yang lainnya.
Dari warna, produk ini masih dinilai belum
dapat menggugah selera konsumen dan
mereka juga belum terlalu suka. Hal ini
terlihat dari warnanya yang pucat. Dari
Gambar 6. kemasan, produk ini dinilai paling menarik,
Proses Uji Organoleptik dan Hedonik namun sayang setelah di buka, dilihat dan
dirasakan penilaiannya tidak sebagus
Tabel 13. Hasil uji organoleptik dan hedonik penilaian pada kemasannya.
dari produk kerupuk ikan selar Secara marketing, apabila ingin meninggalkan
kesan setelah konsumen membeli dan

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 102
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

mengkonsumsi produk harus mendapatkan dinilai nilai kesukaan mereka lebih tinggi 1
nilai ‘aman’ dari panelis di level 3,1 keatas, level dengan rasa gurih yang mereka berikan.
dengan harapan konsumen agar terkesan Tekstur abon juga dinilai renyah dan mereka
dengan produk dan berkeinginan untuk suka, dan tingkat kesukaan yang mereka
membeli kembali. berikan untuk tekstur olebih rendah dalam 5
level diatas penilaian terhadap teksturnya.
Tabel 14. Untuk warna mereka memberikan penilaian
Hasil uji organoleptik dan kesukaan dari produk abon ikan selar ini menggugah selera
Produk Stik berbahan cumi dan mereka meyukainya.
Tabel 16.
STIK BAHAN CUMI Hasil uji organoleptik dan kesukaan dari
Organo
Hedonik
Organo
Hedonik
Organo
Hedoik
Organo Hedoni Produk sambal berbahan Teri
leptik leptik leptik leptik k
Kesukaa Kesukaa Kesukaa Kesukaa
Aroma Rasa Tekstur Warna
n n n n
SAMBAL BAHAN IKAN TERI
N 46 46 46 46 46 46 46 46
Missin Organo Organo Organo Organo Hedoni
0 0 0 0 0 0 0 0 Hedonik Hedonik Hedoik
g leptik leptik leptik leptik k
Mea Kesukaa Kesukaa Kesukaa Kesukaa
3,52 3,37 3,70 3,89 3,48 3,72 3,61 3,63 Aroma Rasa Tekstur Warna
n n n n n
N 46 46 46 46 46 46 46 46
Missin
0 0 0 0 0 0 0 0
Untuk aroma produk stik dari cumi dinilai g
Mea
oleh panelis/ konsumen sedap/ wangi dan n
3,28 2,87 3,87 2,87 3,87 3,02 3,15 3,02

mereka suka terhadap aroma produk stik cumi


ini. Begitu juga dengan rasa, panelis/ Untuk aroma produk sambal dari bahan ikan
konsumen menyatakan bahwa rasa stik cumi teri dinilai oleh panelis/ konsumen sedap/
gurih dan mereka suka dengan rasa gurih wangi dan mereka agak suka terhadap aroma
tersebut dan dapat dinilai nilai kesukaan produk sambal ini. Penilaian tingkat kesukaan
mereka lebih tinggi 1 level dengan rasa gurih mereka yang hanyak di level ‘agak’/ ‘kurang’,
yang mereka berikan. Tekstur stik juga dinilai juga perlu analisa. Tingkat kesukaan dapat
renyah dan mereka suka, dan tingkat kesukaan mempengaruhi perilaku membeli dan
yang mereka berikan untuk tekstur juga keputusan membeli mereka untuk berikutnya.
berada dalam 3 level diatas penilaian terhadap Begitu juga dengan rasa, panelis/ konsumen
teksturnya. Untuk warna mereka memberikan menyatakan bahwa rasa sambal terasapedas
penilaian produk stik cumi ini menggugah sesuai dengan level 3 yang diberikan untuk
selera dan mereka meyukainya. diujicobakan kepada panelis, dan ternyata
mereka hanya ‘agak’ suka dengan rasa pedas
Tabel 15. level 3, hal ini dapat disebabkan sebagian
Hasil uji organoleptik dan kesukaan dari besar panelis bukanlah konsumen yang
Produk Abon berbahan Ikan Selar menyukai rasa pedas. Tekstur sambal juga
dinilai lembut/ halus dan mereka suka. Maka
ABON BAHAN IKAN SELAR dari pengolahan sambal sudah dapat dikatakan
Organo
Hedonik
Organo
Hedonik
Organo
Hedoik
Organo Hedoni sesuai dengan selera konsumen dari
leptik leptik leptik leptik k
Aroma
Kesukaa
Rasa
Kesukaa
Tekstur
Kesukaa
Warna
Kesukaa teksturnya yang tidak kasar. Untuk warna
n n n n
N 46 46 46 46 46 46 46 46
mereka memberikan penilaian produk sambal
Missin
0 0 0 0 0 0 0 0
ini menggugah selera dan mereka
g
Mea meyukainya.
3,52 3,37 3,09 3,20 3,83 3,30 3,33 3,20
n

Tabel 17.
Untuk aroma produk abon dari bahan ikan Hasil uji organoleptik dan kesukaan dari
selar dinilai oleh panelis/ konsumen sedap/ Produk Keripik Bahan Sukun
wangi dan mereka suka terhadap aroma
produk abon ikan selar ini. Begitu juga KRIPIK BAHAN SUKUN
dengan rasa, panelis/ konsumen menyatakan Organo Organo Organo Organo Hedoni
Hedonik Hedonik Hedoik
bahwa rasa abon ikan selar gurih dan mereka leptik leptik leptik leptik k
Kesukaa Kesukaa Kesukaa Kesukaa
suka dengan rasa gurih tersebut dan dapat Aroma
n
Rasa
n
Tekstur
n
Warna
n

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 103
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

N 46 46 46 46 46 46 46 46
Missin
Churchill. Gilbert A, (2005). Dasar- dasar
0 0 0 0 0 0 0 0
g Riset Pemasaran. alih bahasa
Mea
n
3,72 4,07 3,57 3,98 3,83 4,13 3,74 4,00 Andrianti dkk. Jakarta:Erlangga

Untuk penilaian keripik sukun, aroma dinilai Kartika, B., P. Hastuti dan W. Supartono.
sedap/ wangi dan tingkat kesukaan mereka (1998). Pedoman Uji Inderawi Bahan
untuk produk keripik sukun ‘sangat suka’. Pangan. Pusat Antar Universitas
Rasa keripik sukun dinilai gurih dan tingkat Pangan dan Gizi Universitas Gadjah
kesukaan mereka lebih tinggi 4 level diatas Mada, Yogyakarta.
penilaian rasa gurih yang mereka berikan.
Tekstur dari keripik sukun dinilai renyah dan Kertajaya, Hermawan, (2008). New Wave
mereka sangat menyukainya. Demikian juga Marketing.The world is still round the
dari warna merka menilai warna keripik sukun market is already flat.Jakarta:PT.
menggugah selera dan mereka sangat Gramedia
menyukainya.
Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata
Deskriptif, Jakarta: PT Gramedia
PENUTUP Pustaka Utama.
Kemasan Produk keripik berbahan ikan selar,
yang mempunyai tampilan warna biru langit Kotler, P. and Gary Amstrong. (2004).
ternyata mampu menarik perhatian panelis Principles of Marketing. New Jersey:
untuk membeli. Dari kesukaan, diantara ke-5 Pearson Educaon, Inc.
produk, konsumen lebih menyukai produk
yang berbahan dari Ikan Selar. Laksmi, Restuning Tri. (2012). Daya Ikat
Dari hasil terendah penilaian kemasaan teri Air, Ph Dan Sifat Organoleptik
dapat disarankan seal penutup kemasan lebih Chicken Nugget Yang Disubstitusi
kuat. Untuk kesukaan produk Abon dan Dengan Telur Rebus. Indonesian
Sukun disarankan agar rasa perlu diinovasi Jurnal Of Food Technology Vol. 1
dengan berbagai rasa sesuai selera kekinian No.1 Tahun 2012 On Line At
konsumen. :Http://Ejournal-
S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Ijft
REFERENSI
Amerine, M.A., R.M. Pangborn, E.B. Ningrum, Lestari. (2017). How The Panelists
Rockssler. (1995). Principles of Votes Chicken Ballotine With Analog
Sensory Evaluation of Food, Chicken Turkey and Duck.
Academic Press, New York and International Journal of Innovative
London. Science and Research Technology.
Volume 2, Issue 4, April-2017. ISSN
BAS.( 25, Desember, 2017,). Tercatat 11 Ribu No: - 2165. www.ijisrt.com.
Pelancong Padati Kepulauan Seribu
Long Weekend Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan
Ini.Tribunnews.com.diakses 5 Maret Dan Perilaku Kesehatan. Rineka
2018. Cipta. Jakarta.
http://www.tribunnews.com/metropoli
tan/2017/12/25/tercatat-11-ribu- Noviadji, Benny Rahmawan. (2014). Desain
pelancong-padati-kepulauan-seribu- kemasan Tradisional dalam Konteks
long-weekend-ini Kekinian. Jurnal Fakultas Design.
Vol.1 Nomor 01.
Budioro, (2000), Pendidikan Kesehatan dan
Rahayu, W.P. (2001). Penuntun Praktikum
Perilaku Kesehatan Masyarakat,
Penilaian Organoleptik. Teknologi
Bandung: Yrama Karya.
Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 104
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

Pertanian Institut Pertanian. Bogor : Instant dan Instant. Binus Business


Bogor. Review Vol.1 No. 1 mei 2010:116-
125. P-ISSN:2087-1228, E-
Sarjono.Haryadi (2011). SPSS vs Lisrel ISSN:2476-9053
sebuah pengantar aplikasi untuk riset.
Jakarta : Salemba Empat. Wahyuningtyas,Trias Septyoari Putranto dan
Raden Nana Kusdiana. (2014).Uji
Sekaran,U. (2006). Research Methods for Kesukaan Hasil jadi Kue Brownies
Business. Edisi 4. Buku 2. Menggunakan Tepung Terigu dan
Jakarta:Salemba (Imprint:Salemba Tepung Gandum Utuh. Binus
Empat) Business Review Vol.5 No. 1 Mei
2014:57-65. P-ISSN:2087-1228, E-
Sugiyono. (2008), Metode Penelitian ISSN:2476-9053
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Watts et. All. (1989). Basic Sensory Methods
Suharsimi, Arikunto. (1992). Prosedur for Food Evaluation. Canada :
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. University of Manitob
Jakarta: Rineka Cipta
Yazid, R. K. (2016). Pengaruh Warna
Suradi,Kusmajadi. (2007), Tingkat kesukaan Kemasan, Bahan Kemasan, Desain
Bakso dari Berbagai Jenis Daging Kemasan Terhadap Perilaku
Melalui beberapa Pendekatan Statistik Pembelian Konsumen Mie Instan
(The Hedonic Scaling of Meatball Indomie Di Surabaya (Doctoral
form Various Kind of Meat on Dissertation, STIE Perbanas
Several Statistic Approached). Jurnal Surabaya).
Ilmu ternak. Vol.7. 1, 52-57.Juni
2007.
BIODATA PENULIS
Chondro Suryono, lulusan Doktor Pariwisata
Susetyarsi, Th.(2012). Kemasan Produk
dari Universitas Gadjah Mada tahun 2016,
Ditinjau Dari Bahan Kemasan,
mengampu mata kuliah Hospitality &
Bentuk Kemasan Dan Pelabelan Pada
Tourism Marketing, Manajemen Pelayanan,
Kemasan Pengaruhnya Terhadap
Teknik Supervisi dan melakukan proceeding
Keputusan Pembelian Pada Produk
dengan judul “Rural Tourism as a System
Minuman Mizone Di Kota Semarang.
Inovation:Social Tranformation in a Protected
Jurnal STIE Semarang, Vol 4, No 3,
Area, Atlantis Press (2017).
Edisi Oktober 2012 (Issn : 2252-
7826)
Lestari Ningrum, Lektor Kepala. Beberapa
Karya ilmiah hingga tahun 2017 adalah:
Tarwendah,Ivana Putri. (2017). Jurnal
“How The Panelists Votes Chicken Ballotine
Review:Studi Komparasi Atribut
With Analog Chicken Turkey and Duck” (The
Sensoris dan Kesadaran Merek
Journal of Innovative Science and Research
Produk Pangan (Comparative Study
Technology), Thomson Reuters :-
of Sensory Attributes and Brand
https://goo.gl/3bkzwv.
Awareness in Food product : A
“The Analysis of Tourism Travel Demand
Review. Jurnal Pangan dan
Model in Three Destination: Bandung,
Agroindustri Vol.5 No. 2:66-73, April
Lombok and Raja Ampat – Indonesia”
2017.
(Proceeding at ASEAN Tourism Research
Conference - Singapore),
Triswanto, Sugeng D. (2007). Stop Smoking.
“The Socialization Of ISO 9001 and SOP
Jakarta: Progresif Books.
Implementation Learning Process By Using
Kirkpatrick’s Model For Students’ Tourism”
Wahyuningtyas.(2010). Uji organoleptik Hasil
Jadi Kue Menggunakan Bahan Non

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 105
Jurnal Pariwisata, Vol. 5 No. 2 September 2018

(IOSR Journal Of Humanities And Social


Science),
“The Linkage of the Board of Directors and
the Status of Aviation Industry Licensing
Law” Jurnal Manajemen Transportasi &
Logistik (JMTranslog), And a book entitled
“Usaha Perjalanan Wisata dalam Perspeltif
Hukum Bisnis”/ (2004) ISBN , and Push and
Pull Factors for Medical Tourism Toward
Purchase Decision. 2017. Publish by Lambert
Academic Publising. ISBN 978-620-2-06764-
5.

Triana Rosalina Dewi, lulusan pasca sarjana


dari Universitas Muhammadiyah Jakarta
mengampu mata kuliah Ilmu Administrasi dan
Manajemen, Manajemen Sumber daya
Manusia serta Teknik Supervisi. Penelitian
terakhir berjudul The Role of Higher
Education in Tourism Village Capacity
Development n dalam Advances in
Economics, Business and Management
Research diterbitkan Atlantis Press. ISSN:
2352-5428

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 106

Anda mungkin juga menyukai