Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana situasi akademik dan belajar di universitas?

Apa perbedaan dunia akademik dengan dunia sekolah?

Ada banyak perbedaan pembelajaran antara di universitas dan di sekolah. Proses


pembelajaran di universitas lebih menekankan aspek akademik yang memiliki karakteristik
yang berbeda dengan di sekolah. Contohnya banyak model yang dikembangkan di perguruan
tinggi agar kelas lebih hidup. Proporsi guru dan murid disekolah bisa dikatakan seimbang
yaitu 50% - 50%. Sementara di universitas pembelajaran yang terjadi antara dosen dan
mahasiswa, proporsinya adalah dosen hanya sekitar 25% dan 75% pembelajaran dilakukan
secara mandiri oleh mahasiswa. Dari segi pembelajarannya

Dari segi tradisi, disekolah tidak mengenal kebebasan mimbar akademik. Sedangkan
dikampus kita mengenal itu, yaitu kebebasan untuk mengutarakan gagasan, ide, pandangan
tertentu mengenai sebuah perspektif keilmuan yang dijamin secara penuh untuk disampaikan
oleh para civitas akademika di kampus.

Tantangan pembelajaran apa sih di universitas yang menjadikan universitas lebih greget?

Ada 2 hal yang menjadikan pembelajaran di kampus akademik lebih menantang dibanding
pembelajaran disekolah , yaitu

1. Tingkat kemandirian maahasiswa dijamin sepenuhnya untuk melakukan eksplorasi


pengetahuan dan curiousity(keingintahuan) mahasiswa menjadi kunci proses
pembelajaran. Intinya kunci sukses belajar ada pada pilihan akademik mahasiswa.
2. Tantangan yang bersifat teknis. Terkait situasi tertentu oleh perguruan tinggi.
Sekarang kita menghadapi situasi pandemic covid – 19, yang merupakan situasi yang
menantang yang dihadapi perguruan tinggi dan sekolah. Yaitu diharuskan melakukan
transformasi digital yang memadai di dunia pendidikan. UIN Walisongo telah
menjawab tangtangan ini dengan adanya infrastruktur akademik yang memadai.

Tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran daring:

1. Mengenai kesiapan mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran daring. Dari awal


mahasiswa diminta mengubah mindset bahwa sekarang kita dituntut untuk melakukan
proses migrasi dari cara hidup konvensional menjadi digital.Kita harus mengubah
mindset kita menjadi digital mindset
2. Keterampilan khusus yang dimiliki mahasiswa, maka kecakapan bidang IT terutama
untuk menggunakan sarana – sarana pembelajaran harus dipelajari dengan benar.ikuti
panduan yang ada mengenai bagaimana cara mengakses sintem informasi di
akademik yang kita miliki.
3. Kesiapan finansial. Harus dipastikan saat pembelajaran berlangsung,dengan modal
yang sudah disiapkan. Dibandingkan dengan pembelajaran offline, biaya nya tidak
terlalu senjang.
4. Tantangan infrastruktur, yaitu tidak semua daerah memiliki infrastruktur yang
memadai dari segi meratanya jaringan internet. Di UIN walisongo sudah memiliki e-
learning walisongo dan we-learn yang sudah digunakan untuk proses pembelajaran di
kampus kita. \yang bisa diakses kapan saja.

Fitur akademik yang ada di UIN Walisongo

UINWalisongo termasuk uin yang cepat bertransformasi mengikutiperkembangan IPTEK.


Dengan infrastruktur yang cukup memadai, Sekarang ada 33 sistem yang terintegrasi untuk
mahasiswa baik akademik maupun non akademik.

Dari saat mendaftar sampai dengan ujian skripsi atau disertasi bisa menggunakan fasikitas
yang dimiliki uin walisongo semarang. UIN Walisongo semarang memiliki sistem informasi
akademik yang didalamnya terdapat perwalian,daftar mata kuliah,mendaftar ujian skripsi, dll.
UIn juga memiliki pelayanan bahasa melalui fasilitas massive online open course yaitu
kursus online yang bissa diikuti oleh banyak orang secara massive. Memiliki sistem
pelayanan aduan, ketika ada complain, adanya problem pada layanan di dunia mahasiswa
bisa melapor disana. Banyak sistem yang bisa digunakan mahasiswa untuk proses belajar.
Uin juga punya e-journal yang berjumlah 8 jurnal yang bisa diakses mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Uin juga memiliki e-library dan e-book yang kaya informasi pengetahuan yang
bisa digunakan untuk belajar mahasiswa. Ada juga laboratorium yang ada pada semua
fakultas dan prodi. Fasilitas – fasilitas ini bisa menjadi sistem yang mendukung mahasiswa
untuk belajar dengan baik di uin walisongo semarang.

Budaya kampus uin wlaisongo

Telah dirumuskan TRI ETIKA Kampus yaitu


1. Etika diniyah, yaitu mahasiswa harusmenjalankan kehidupan sesuai prinsip – prinsip
keagamaan yang dikembangkan. Setiap mahasiswa dan civitas akademika uin harus
taat menjalankan kehidupan beragama secara baik.
2. Etika ukhuwah, menjaga interaksi, keharmonisan dengan baik. Etika ukhuwah
menjadi prinsip penting ketika menjalankan pendidikan di kampus kita.
3. Etika ilmiyah dimana setiap mahasiswa atau dosen harus menjalankan kehidupan
akademik berdasarkan prinsip – prinsip ilmiah. Diantara prinsip – prinsip ilmiah yaitu
menjaga prinsip objektivitas yang menunjukkan bahwa civitas akademika itu selalu
menunjukkan prinsip berpikir objektif tidak semata – matamengikuti yang disukai dan
tidak mengikuti yang tidak disukai.yang kedua selalu berpikir kritis setiap
menghadapi keadaan sehingga tidak menerima setiap informasi yang diterima, bila
perlu mencari informasi bandingan yang digunakan untuk perbandingan untuk
mengambil keputusan akademik dan ilmiah yang dibutuhkan. Selalu bersifat kreatif,
mahasiswa dan dosen harus mengembangkan cara – cara agar ilmu terus berkembang
terus menerus. Bersifat inovatif yaitu memperbarui setiap ilmu yang dikembangkan.

kiat sukses kuliah

1. Mahasiswa harus meluruskan niat tentang belajar di kampus. Niatkan dalam rangka
melaksanakan perintah agama yaitu menghilangkan kebodohan dan mencari ridho
allah
2. Sungguh – sungguh dalam belajar
3. Harus menjaga sensitivitas dalam persoalan sosial dan berbangsa.
4. Harus memiliki tanggung jawab sosial untuk memperbaiki keadaan.
5. Untuk aktif dalam akademikmaupun non akademik

4 hal yang harus diperoleh saat belajar di kampus

1. Pengetahuan yang bagus


2. Sikap yang bagus
3. Keterampilan yang memadai
4. Pengalaman menjalani hidup dengan peran penting sebagai masyarakat

Anda mungkin juga menyukai