STIMULASI PERSEPSI
2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI UMUM
A. TOPIK
TAKSP : Stimulasi Persepsi Umum
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Surabaya mayoritas merawat pasien
dengandiagnosa medis skizofrenia. Pasien dengan skizofrenia 70 %
mengalami halusinasi dan 30 % mengalami waham.
Dikarenakan pasien di ruangan kutilang, banyak yang belum dapat
membedakanantara kenyataan dan bukan kenyataan, maka pasien yang sudah
koopereatif harusdiajarkan untuk membedakan persepsi nyata dengan yang
tidak nyata.
Berkenaan dengan itu, kami mahasiswa universitas muhammadiyah
surabaya akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulus Persepsi
Umum agar dapat memantapkan kemampuan klien dalam menghadapi
masalah kesehatan jiwanya yangnantinya bias dilakukan di rumahnya.
Dari data pengkajian di ruangan kutilang pada pasien sebanyak 49 orang,
80% mengalami halisinasi baik halusinasi pendengaran maupun halusinasi
penglihatan.Oleh karena itu akan dilaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi PersepsiUmum.
Dengan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Umum, klien
dilatihmempersiapkan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami. Di TAK Stimulasi Persepsi Umum ini pasien akan dievaluasi dan
ditingkatkan kemampuan perrsepsi klien tentang realita. Dengan adanya TAK
ini, diharapkan respon dalamkehidupan menjadi adaptif
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya
dengan tepat seperti :
- Klien mampu memberi menyebutkan apa yang klien lihat.
- Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan.
- Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat.
- Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV
yang ditonton, isi bacaan yang dibaca.
- Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat
klien lain.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami.
D. LANDASAN TEORI
Gangguan persepsi umum
1. Pengertian
` Persepsi adalah Proses penginterpretasian terhadap rangsangan yang
diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang
berarti dan merupakan aktivitas yang di intergrasikan dalam diri individu
Walgito (2001, dalam Sunaryo, 2004).
Proses persepsi dimulai dari objek yang menimbulkan stimulus yang
mengenai alat indera atau reseptor, dimana proses ini dinamakan proses
kealaman (fisik). Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh
saraf sensorik ke otak. Proses ini dinamakan proses fisiologi kemudian terjadi
suatu proses di dalam otak sehingga individu dapat menyadari sesuatu yang
diterima dengan reseptor itu, sebagai akibat dari stimulus yang diterima.
Proses yang terjadi di otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses
psikologis. Dengan demikian taraf terakhir dari persepsi adalah individu
menyadari tentang sesuatu yang diterima melalui alat indera atau reseptor
(Sunaryo, 2004).
Gangguan sensori persepsi merupakan gejala umum dari skizofrenia
terdapat dua jenis utama masalah perseptual yaitu Halusinasi dan Ilusi yang
didefinisikan sebagai pengalaman atau kesan sensori yang salah terhadap
stimulasi sensori (Rasmun, 2009).
2. Konsep terapi aktivitas kelompok
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
dan Laraia,2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai keadaannya, ketidaksamaan, kesukaan,
dan menarik (Yalom, 1995dalam Stuart dan Laraia, 2001). Semua Kondisi Ini
akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika kondisi ini akan memberikan
umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam
kelompok.
Terapi aktivitas kelompok(TAK) stimulasi persepsi umum adalah terapi
yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Dalam hal ini klien
di latih untuk mempersepsikan stimulus dari luar secara nyata. Untuk terapi ini
pasien seperti gangguan persepsi sensori halusinasi.
Halusinasi adalah suatu keadaan diman seseorang mengalami perubahan
dalam jumlah dan pola dari stimulus yang dating (di prakarsai dari internal
dan eksternal) disertai dengan respon menurun atau dilebih-lebihkan atau
kerusakan respon pada rangsangan ini (Townsed, 2005).
E. KLIEN
1. Kriteria Klien
- Klien yang mengalami gangguan persepsi sensori : halusinasi pada
tahap 1 dan 2
- Klien yang sudah kooperatoif
2. Proses Seleksi
- Mengkaji klien dengan tanda halusinasi
- Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan untuk memilih pasien
yang sesuai
- Membuat kontrak dengan pasien yang sudah dipilih
3. Data klien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
F. PENGORGANISASIAN
1. Sesi 1
Hari : Senin
Tanggal : 16 Maret 2009
Pukul : 10.30 WIB
Tempat : Ruang Kutilang RSJ Daerah Provinsi Lampung
Terapis
Leader :
Co leader :
Observer : a.
b.
Fasilitator : a.
b.
c.
d.
e.
Setting Tempat
2. Sesi 2
Hari :Senin
Tanggal :16 Maret 2009
Pukul :16.00 WIB
Tempat : Ruang Kutilang RSJ Daerah Provinsi Lampung
Terapis
Leader : David Faizul A
Co leader :
Observer : a.
b.
Fasilitator : a.
b.
c.
d.
e.
Setting tempat
- Terapis dan klien duduk membentuk lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
- Bagan Seetting
Keterangan :
⌂ : Leader
∆ : Co Leader
○ : Perawat/ Fasilitator
● : Pasien
☺: Observer
◙ : TV
3. Sesi 3
Hari : Selasa
Tanggal : 17 Maret 2009
Pukul : 10.30 WIB
Tempat : Ruang Kutilang RSJ Daerah Provinsi Lampung
Terapis
Leader : Eko Oktario N
Co leader :
Observer : a.
b.
Fasilitator : a.
b.
c.
d.
e.
Setting tempat
- Terapis dan lien duduk membentuk lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
- Bagan seetting
Keterangan :
⌂ : Leader
∆ : Co Leader
○ : Perawat/ Fasilitator
● : Pasien
☺: Observer
◙ : TV
Tugas Terapi
1) Tugas Leader
- Menyusun rencana TAK
- Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
- Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin
jalannya TAK
- Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
- Sebagai role model
- Memberi motivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberi reinforcement positif
- Evaluasi tindak lanjut
2) Tugas Co. Leader
- Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok
- Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
- Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
3) Tugas fasilitator
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota
kelompok untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
- Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok
4) Tugas Observer
- Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia), dinamika jalannya TAK, keadaan peserta (aktif, pasif,
kooperatif)
- Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses
hingga penutupan
- Memberikan umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator
tentang jalannya TAK
G. ANTISIPASI MASALAH
Apabila pada saat TAK berlangsung, pasien tidak mau untuk berbicara dan
tidak mau untuk melakukan apa yang di arahkan oleh leader maka :
- Leader harus memberikan pengarahan lebih baik dan
membujuk pasien.
- Fasilitator harus mengarahkan pasien agar dapat ikut serta
dalam TAK dandapat berbicara sesuai dengan apa yang
diarahkan oleh leader
Apabila pasaien tetap tidak mau berbicara maka pasien disarankanuntuk
menuliskannya.
Apabila pasien tidak dapat menulis, fasilitator akan
membantumenuliskannya
Dan apabila pasien ingin keluar ruangan TAK sebelum TAK selesai
maka :
- Leader harus mengingatkan pasien akan kontrak yang
sudah dilakukan di awal TAK
- Fasilitator harus dapat mngarahkan pasien dan
menyakinkan pasien untuk tetap ikut TAK
H. KEGIATAN
SESI 1
1. Persiapan
a. Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan
indikasi : Klien perubahan sensori persepsi dan klien menarik diri
yang telah mengikuti TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis
2. Perkenalan nama, dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien(beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV dan
bercakap-cakap tentang TV yang ditonton
2) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin pada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Tentukan acara televise yang menarik dan mudah dimengerti oleh
klien.
b. Beri kesempatan bagi klien untuk menonton acara TV selama 10
menit dansetelah itu TV dimatikan
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai acara TV yang telah
ditonton
d. Tanyakan pendapat klien lain, terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Beri pujian/ Penghargaan atas kemampuan klien memberi pujian
f. Ulangi c, d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk mkelatih kemampuan
mempersepsikan tayangan TV tertentu dan mendiskusikannya
pada orang lain.
2. Membuat jadwal nonton TV.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi
Sesi 1 : TAK Stimulasi Persepsi Umum
Kemampuan persiapan : Menonton TV
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
Memberi pendapat
1.
tentang nonton TV
Memberi tanggapan
2. terhadap pendapat
klien
Mengikuti kegiatan
3.
sampai selesai
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika
ditemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan.
SESI 2
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terpeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/Validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Menanyakan Penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca
majalah/Koran/artikel\
2) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
memintaizin pada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Tentukan bacaan yang akan dibaca.
b. Bacalah isi majalah/Koran/artikel/selama 10 menit (jika mungkin
berikanfoto kopi bacaan pada klien).
c. Tanyakan pendapat klien mengenai isi bacaan.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi
pendapat.
f. Ulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan tentang bacaan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca
danmendiskusikan pada orang lain.
2. Membuat jadawal membaca
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi
SESI 2 : TAK Stimulasi Persepsi Umum
Kemampuan persiapan : Bacaan
Memberi pendapat
1. tentang gambar yg
dilihat
Memberi tanggapan
2. terhadap pendapat
klien
Mengikuti kegiatan
3.
sampai selesai
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika
ditemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan.
I. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
a. Sesi 1
Contoh : Klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulusi persepsi (TV), klien
mampu dan benar memberikan pendapat tentang acara TV, tetapi belum
mau memberi tanggapan pada pendapat klien lain. Anjurkan menonton TV
bersama klien lain dan bercakap-cakap tentang acara TV (buat jadwal).
b. Sesi 2
Contoh catatan : Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi (baca) , klien
mampu memberi pendapat benar tentang bacaan dan memberikan
tanggapan terhadap pendapat klien lain sertamengikuti sampai selesai,
anjurkan klien membaca (buat jadwal).
c. Sesi 3
Contoh catatan : Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi(melihat
gambar), klien tidak mampu mempresepsikan dan memberi tanggapan,
namun mengikuti kegiatan sampai selesai. Anjurkan pasien mengikuti
TAK stimulasi sensoris.
Skenario :
“Suatu hari di Ruang Kutilang, RSJ X akan dilakukan Terapi Aktivitas
Kelompok pada klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi
penglihatan.” (posisi melingkar, duduk di kursi masing-masing kecuali
leader dalam posisi berdiri dan observer mengamati dari luar)
Leader : “Assalamu’alaikum wr. wb.”
Seluruh peserta : “Wa’alaikum salam wr. wb.”
L : “Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Astuti , bisa
dipanggil dengan suster Asti, disini saya akan bertugas sebagai pemimpin
pada kegiatan kita hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan kita hari ini,
saya ingin berkenalan terlebih dahulu dengan Bapak Ibu sekalian.
Dimulai dari sebelah kanan saya terlebih dahulu.”
CL : “Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Dhytha Pramastuti bisa
dipanggil suster Dhytha. Pada kesempatan kali ini saya bertugas sebagai
wakil ketua pada kegiatan kita hari ini.“
F : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Siti Rosita bisa dipanggil
suster Siti. Saya adalah fasilitator dari Nyonya Ira. Terima kasih.”
F : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Esther Theresa bisa dipanggil
Suster Esther, saya adalah fasilitator dari Nyonya Novi. Terima kasih.”
F3 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Yurika Sukma Pratiwi bisa
dipanggil suster Yuri. Saya adalah fasilitator dari Nyonya Aditya. Terima
kasih.”
F4 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Ketty Cahyaningsih bisa
dipanggil suster Ketty, saya adalah fasilitator dari Tuan Rossy. Terima
kasih.”
P1 : “Nama saya Ira Agung biasa dipanggil Ira, Hobinya shopping.”
P2 : “Nama akyu Novi Tasyriani biasa dipanggil Qyza…Q-y-z-a, Hobi
akyuu jalan-jalan.”
P3 : “Saya Aditya Matinda biasa dipanggil Tya, Saya suka menyanyi..
la.la.laa.laaaa.”
P4 : (Dengan gaya cool dan sedikit ketus) “Perkenalkan nama saya Rossy
Januar Halim panggil saya Rossy.. hobi saya membaca .”
L : Oke, baiklah..semua telah memperkenalkan dirinya masing-masing.
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari inii?”
All :”Alhamdulillah… baik sus..”
L :”Bapak/ibu sekalian tujuan kegiatan hari ini yaitu mengenal
halusinasi. Dalam kegiatan ini ada beberapa aturan yang harus kita taati
bersama, yaitu jika ada yang ingin meninggalkan kegiatan harus meminta
izin kepada saya selaku leader. Kegiatan ini berlangsung selama 45 menit,
setiap peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Dapat
dimengerti bapak/ibu?”
All :”Ya..sus”
L :”Bapak/ibu tahu ga halusinasi itu apa?”
P1 :”halusinasi itu apa yah? ehm gtw sus.. hiihiiii,,
(halusinasi..halusinasii..)
P2 :”halusinasi itu klo akyuu gaya-gaya gitu di depan kameraa (sqambil
bergaya sendiri di depan semua )
P3 :”iiihhh.. bukan tau!!!!! halusinasi itu..kalo ada bayangan gitu bukan
sus??
P4 : “halusinasi itu..ehhmm…. eheemm… eheem… ehmmm…. Ehmmm..
halusinasi itu… ehmmm
L :”baguuss,,hampir tepat jadi halusinasi itu adalah klo kita melihat
sesuatu tapi orang lain ga melihatnya seperti itulah halusinasi.” Coba
nyonya Ira pernah ga ibu melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa
melihat?”
P1 :”ooh pernah sus, saya pernah liat anak kecil lagi duduk halaman
belakang rumah, terus saya bilang ke dia kenapa duduk disana sendirian.
Terus ada teteh saya dibelakang. Besoknya saya ngelihat lagi sus.. ada
anak itu lagi mojok di ruang tamu, tapi kata suami saya ga ada orang
disana. Udah berapa kali saya melihat anak kecil itu sampai saya
berkenalan,ngobrol-ngobrol gituu..tapi ga tahu kenapa, suami saya
langsung membawa saya kesini”
L :”Terus gimana perasaan ibu waktu melihat anak kecil itu?”
P1 :”saya suka sama anak kecil itu, sus.. anak itu lucu, saya kan udah
lama mau punya anak lucu kayak anak itu.” Tapi semua orang dirumah
saya pada merasa aneh dan ga suka gitu.
L :”oh begitu.. Coba sekarang kita dengarkan cerita dari pak Rossy ?”
(Pak Rossy terdiam)
F4 : “Pak Rossy ayo ceritakan ke kita semua tentang halusinasi bapak”
(Pak Rossy geleng-geleng)
F4 : “Tidak apa-apa Pak. Ceritakan saja. Kita semua yang ada disini tidak
akan menceritakan cerita bapak kepada orang lain.”
P4 : “yakin?” (dengan nada ketus)
F4 : “Iya pak, percaya sama kita rahasia bapak terjamin kerahasiannya.
Benar kan ya Bapak Ibu sekalian?”
Semua peserta : “iyaa…Benar”
P4 : “Jadi gini, waktu saya lagi sendirian di kantor, waktu saya lembur,
saya melihat ada seorang teman yang sangat baik, dia mau membantu saya
menyelesaikan pekerjaan saya.”
(menundukkan muka)
L : ’’kalo boleh tau seperti apa orangya?’’
P4 : ”orangnya seumuran saya, dia dengan setia membantu pekerjaan
saya, disaat semua orang sudah pada pulang, dia selalu menemani saya,
sehingga saya tidak merasa sendirian.” Tapi,lama kelamaan saya merasa
takut sendiri.
L : ”kalau boleh tau, apa yang menyebabkan bapak menjadi takut?”
P4 : “Dia awalnya setia menemani saya bekerja..tapi lama kelamaan..dia
menuntun saya keluar gedung, dan seolah-olah mengajak saya untuk terjun
dari atas gedung. Sehingga ada satpam yang melihat saya dalam keadaan
ketakutan dan gelisah. Sehingga keluarga saya juga membawa saya
kemari.
L : ”Kapan biasanya bapak melihat orang tersebut?”
P4 : ”Awalnya pas lagi dikantor sewaktu saya lembur, sus. Saya pusing
banyak banget kerjaan di kantor sampai-sampai istri marah-marah ke saya
katanya saya gak memperhatikan keluarga.” (terlihat gelisah, duduk
tertunduk diam). Tapi sampai sekarang, orang itu terus ngikutin Saya. Tuh
dia ada di samping suster Ketty.”
F4 : “Di samping saya? (menoleh ke belakang). Saya tidak melihat ada
siapa-siapa di samping saya. Suster Asti, apa Anda melihat ada seseorang
di samping saya?”
L : “Saya juga tidak melihat ada seseorang di sana.”
ALL : “iya, ga ada orang kok... Ga ada tuh...”
P4 : “Tapi saya lihat…”
L : ”Baiklah. Bapak Rossi tenang ya… Tidak usah takut. Tidak ada yang
melihat seseorang di samping suster Ketty seperti yang Pak Rossi
ceritakan. Sekarang kita dengarkan cerita dari ibu Tya. Silakan Bu Tya.”
P3 : ”Cerita apa, Sus?”
F3 : ”Cerita tentang pengalaman halusinasi ibu?”
P3 : ”Ooo...yang bisa melihat cowok ganteng banget, sus. Bilangnya sih
dia suami saya. Kalau kemana-mana ngikutin saya terus, sus. Saya sih
percaya aja abis ganteng banget, sus.
L :”Cowok itu ngomong sesuatu gak, bu?”
P3 :”Gak, sus. Dia Cuma senyum aja. Saya tanya apa senyum terus.”
L :”Kapan biasanya bapak melihat cowok itu?”
P3 :”Setiap pulang kerja suka melihat cowok itu lagi duduk di ruang
tamu. Awalnya saya kaget kirain ada maling eh ternyata cowok itu. Kalau
ngada kerjaan di rumah. Lagi nyantai, sus. Tiba-tiba cowok itu ada
disebelah saya.”
L :”Bagaimana perasaan ibu saat melihat cowok itu?”
P3 :”kaget awalnya, ini cowok darimana. Tapi akhirnya seneng juga ada
yang nemenin.”
L :”ya, sekarang giliran ibu Qyza untuk cerita. Silahkan, bu.”
P2 :”apa? Cerita apa bu kepala?”
L :”Apakah ibu sering melihat bayangan-bayangan ?”
P2 :”hmmm…bayangan? Saya ga liat bayangan, Sus. Tapi saya suka
melihat ada seorang cewek seumuran saya,udah kayak sahabat saya
sendiri.”
L :”oh..emang dimana ibu suka melihat nya?”
P2 :”itu sus… dia berdiri di belakang suster. Sedang senyum melihat
kita semua disini”.
ALL :”(melihat ke arah belakang suster kepala)” mana? Mana? Kok saya
ga liat… (ekspresi pasien masing-masing dan fasilitator menenangkan
pasien nya)
P2 : “iihh,, itu ada.. ituuu.. mata kalian dimana sih, kok ga bisa liat
sahabat aku yang cantik itu…”
F2 : “Bu Qyza tenang yaa.. (menenangkan pasien). Coba ibu jelaskan
kembali seperti apa orang yang ibu lihat?”
P2 : “itu sus, dia temen aku dari sebelum aku masuk kesini, dia pake
baju merah, rambutnya panjang, dan selalu senyum sama aku…”
F2 : “Ibu Qyza, saya tidak melihat orang atau siapapun seperti yang ibu
ceritakan. Begitupun rekan-rekan yang lainnya.”
L : “Oke, baiklah.. semua harap tenang ya.. ”Ternyata pengalaman
bapak/ibu sangat menarik dan dari sana kita dapat mengambil pelajaran.
Disini saya akan mengajarkan bagaimana cara untuk mengontrol
halusinasi yang dialamii bapak/ibu sekarang ,besok dan selanjutnya
Sesi 1 : (Menonton tv)
L : “kita akan menggunakan terapi sinema menentukan acara televise yang
menarik dan mudah dimengerti, seperti berita banjir yang melanda daerah
jawat imur, kita akan memberi kesempatan untuk menonton acara TV
selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikan ya bapak/ibu apakah sudah
siap?”
All : “Sudahh...
(Setelah 10 menit berlangsung)
L : “setelah ini salah satu harus memberi pendapat mengenai acara TV
yang telah ditonton apakah ada yang sudah faham apa isi darii topik film
tadi?”
P2 : “ Saya sus faham isinya tentang berita banjir yang sangaat tinggi
airnya”
P4 : “Saya juga sus ada air yang menggenangi rumah-rumah orang
sampai masuk kedalam rumah “
L :” Baik bapak/ibu benar sekali berita tadi membahasa tentang banjir
yang sedang musim karena sekarang sering turun hujan ya?bener gak
P1 : “Bener sus sekarang sering hujan”
L :” Jawaban bapak/ibu sudah benar semuaa beri tepuk tangan untuk para
penjawab tadi setelah ini saya akan melakukan sesi yang kedua yaitu
membaca/memahami koran/majalah setujuu bapak/ibu?
All : “Setujuuuuuuu”