BAB I
PENDAHULUAN
statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari
sensus tersebut. Data yang didapat pada hari sensus dijadikan sebagai basis
unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian, dan migrasi. Proses
perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis. Permana, (2011)
suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini
mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu jumlah
yang tidak merata, Komposisi umur penduduk yang timpang dan Masalah
mobilitas penduduk.
1
2
secara kuantitias, belum lagi secara kualitas tidak didukung dengan jumlah
Kabupaten Muna Barat sebagai salah satu ibu kota kabupaten baru
yang massif termasuk di desa Kasimpa Jaya sebagai salah satu desa penopang
ibu kota Kabupaten. Kabupeten Muna Barat juga merupakan wilayah yang
yang didominasi pada tipologi yang seimbang antara sifat kekotaan dan
Giyarsih (2010).
skala lokal dan regional yang secara langsung maupun tidak langsung telah
luasan lahan pertanian di wilayah peri urban adalah suatu keniscayaan, akibat
bahan pangan yang terus menerus di satu sisi. Di sisi lain, tuntutan terhadap
bahan pangan dan meningkatnya tuntutan akan bahan pangan atau disparitas
antara produksi dan konsumsi yang akan semakin lebar. Pada saat ini saja
sumber pangan atau beras sudah mulai diperoleh dengan impor dari daerah
lain. Kondisi ini terjadi karena lahan pertanian di desa Kasimpa Jaya
4
salah satunya adalah dengan peningkatan kuota impor terhadap pangan atau
akan menjadi sangat krusial. Oleh karena itu maka sangat penting bagi
barang dan permintaan pangan. namun disisi lain juga harus memperhatikan
tentang luas panen terus berkurang tanpa adanya solusi maka tidak dapat
berikut :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pertumbuhan penduduk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang
berdomisili kurang dari 6 bulan dengan tujuan untuk menetap (BPS, 2014 :
berasal dari Bahasa Yunani, demos yang berarti rakyat dan grafein yang
penduduk.
adalah ilmu yang memperlajari secara statistik dan matematik tentang besar,
wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka
6
7
perubahan penduduk atau dengan perkataan lain segala hal yang berhubungan
2. Pertumbuhan Penduduk
Malthus dalam bukunya yang berjudul principles of population dikutip
manusia. Malthus salah satu orang yang pesimis terhadap masa depan
manusia. Hal itu didasari dari kenyataan bahwa lahan pertanian sebagai salah
pangan bagi manusia. Salah satu saran Malthus agar manusia terhindar dari
sehingga bahaya kerawanan pangan dapat teratasi. Kebijakan lain yang dapat
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
spesies, tetapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
1) Tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, pada tahap ini tingkat
pertumbuhan penduduk juga terlalu tinggi. Tentu pada situasi ini tidak
9
nyaman karena banyak yang lahir dan meninggal pada usia yang relatif
tingkat kehidupan yang lebih baik, tetapi mulai muncul berbagai masalah
3) Penurunan tingkat kelahiran, pada tahap ini tingkat kematian masih terus
menurun dan tingkat kelahiran mulai menurun pula, dan hasil akhirnya
tanggungan usia kerja produktif yang tinggi serta migrasi desa ke kota
mulai menghilang.
tahunnya. Sebagai salah satu desa yang akan diteliti Desa Kasimpa jaya
dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 sebanyak 2.105 dan pada tahun
2017 dan pada tahun 2018 dengan jumalah 2136 dapat dihitung tentang
𝑝𝑡 1
𝑃𝑡 = 𝑃0 (1 + 𝑟)𝑡 atau r = ( ) −1
𝑝0 𝑡
Keterangan:
t = jangka waktu
jumlah (215,27 ju ta jiwa), Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar
11
demografi yakni:
mati satu kali tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
dua orang (suami dan istri). Masalah yang lain yang di jumpai dalam
menjanda.
bervariasi. Variasi tersebut tidak hanya terdapat pada arus migrasi antar
wilayah pada negara yang sama, tetapi juga pada migrasi antar Negara.
4. Masalah Kependudukan
Permasalahan kependudukan telah menjadi masalah penting bagi
261.890.900 jiwa pada tahun 2017 (Badan Pusat Statistik [BPS], 2013).
Selain jumlah penduduk yang tinggi tersebut, Total Fertility Rate (TFR)
Indonesia masih berada pada angka 2,6 di tahun 2012. Menurut data United
Nations (UN), angka TFR Indonesia tersebut tergolong tinggi. Meskipun pada
tahun 2015 sudah mengalami sedikit penurunan menjadi sebesar 2,5, tetapi
TFR tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara lain,
misalnya dua kali lebih tinggi dari TFR Singapura, 1,25 kali lebih tinggi dari
level fertility ketika TFR berada pada angka 2,1. Ini berarti bahwa Indonesia
pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu
kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila
tidak segera ditanggulangi, tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih
B. Konsep Lahan
1. Pengertian Lahan
kehidupan manusia mempunyai arti yang sangat penting, oleh karena sebagian
mengetahui dalam arti apa istilah tanah itu digunakan. Tanah adalah tempat
penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui usaha pertanian dan
atau perkebunan sehingga pada akhirnya tanah pulalah yang menjadi tempat
benda penyusun biosfer yang dapat dianggap bersifat menetap atau berpindah
binatang, dan berbagai akibat kegiatan manusia pada masa lalu maupun
lahan oleh manusia pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
yang mempengaruhi.
hampir serupa dengan sebelumnya bahwa lahan adalah bagian dari bentang
pengertian yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi oleh berbagai
aktivitas flora, fauna, dan manusia baik di masa lalu maupun sekarang.
rawa dan pasang surut, atau tindakan konservasi tanah, akan memberikan
Penggunaan lahan yang ada pada saat sekarang, merupakan pertanda yang
dinamis dari adanya eksploitasi oleh manusia baik secara perorangan maupun
penggunaan lahan umum dan penggunaan lahan khusus atau tipe penggunaan
lahan.
rincian teknis yang didasarkan pada keadaan fisik dan sosial dari satu jenis
yang dicerminkan oleh keadaan topografi, tanah, hidrologi, dan iklim, serta
dinamika yang terjadi khususnya erosi, banjir dan lainnya. Kombinasi karakter
sifat fisik statis dan dinamik dipakai untuk menentukan kelas kemampuan
untuk budidaya intensif hingga tidak intensif, sedangkan kelas VIII, pilihan
tinggalnya.
18
2. Fungsi Lahan
Menurut FAO (1995) dalam Djayanegara A (2013), lahan
a. Fungsi produksi
bakar kayu dan bahan-bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara
tambak ikan
kaca dan menentukan neraca energi global berupa pantulan, serapan dan
c. Fungsi hidrologi
Lahan mengatur simpanan dan aliran sumberdaya air tanah dan air
d. Fungsi penyimpanan
fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan
potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai
akan banyak hal sebagai suatu perubahan baik dari segi pembangunan dan
sulit dihindari.
sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang
terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan juga dapat
faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan
terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di
21
mengarah ke hal yang bersifat negatif bagi ekosistem lingkungan alam sawah
itu sendiri.
kenyatanaan bahwa lahan pertaian sebagai salah satu faktor produksi utama
faktor. Ada tiga faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan
sawah, yaitu :
1. Faktor eksternal
2. Faktor internal
22
Faktor ini lebih melihat sisi yang disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi
3. Faktor kebijakan
Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri terutama terkait
dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran, dan akurasi objek lahan
kawasan perumahan atau industri di suatu lokasi alih fungsi lahan, maka
lahan.
dikemukakan Rustiadi, Ernan (2010) Dari satu sisi, proses alih fungsi lahan
tercermin dari :
23
kapita, serta;
lahan atau konveksi lahan dikemukakakan oleh Pakpahan yang dikutip oleh
b. Pertumbuhan Penduduk
c. Arus Urbanisasi
konveksi lahan atau alih fungsi lahan cukup kompleks sehingga lahan
Pulau Jawa menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Di satu sisi alih fungsi
jasa konstruksi, dan industri, akan tetapi juga menimbulkan dampak negatif
fitrianingsih, 2017 dampak negatif akibat alih fungsi lahan, antara lain:
sawah baru yang sangat besar biayanya di luar Pulau Jawa seperti di
dari pemilikan tanah dan bagaimana tanah tersebut diakses oleh orang lain.
“mertelu”. Demikian juga munculnya sistem tanah baru yaitu sistem sewa
dan sistem jual gadai. Perubahan terjadi karena meningkatnya nilai lahan
dipandang dari dua sisi. Pertama, dari fungsinya lahan sawah diperuntukan
sistem irigasi. Volume produksi yang hilang akibat konversi lahan sawah
ditentukan oleh pola tanam yang diterapkan di lahan sawah yang belum
dari berusaha tani. Dari segi produksi, dengan terkonversinya lahan sawah
maka akan menghilangkan hasil produksi pertanian sebanyak luas lahan yang
pada usaha tani, serta peluang pendapatan dan kegiatan ekonomi yang
ketersediaan lapangan kerja baru bagi sejumlah petani terutama buruh tani
yang terkena imbas oleh alih fungsi tersebut serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
D. Penelitian Terdahulu
1. Alif Noor Anna dan Retno Woro Kaeksi (2010) melakukan penelitian di
Baki (1,41 %), Kartasura (1,39 %), dan Sukoharjo (1,21 %). Adanya
Bandung sangat rawan terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian,
potensi alih fungsi lahan ini terjadi akibat cukup tingginya laju
Kabupaten Bandung.
29
merupakan akibat dari proses demografi yang berupa natalitas, mortalitas, dan
migrasi. Tingkat kelahiran yang semakin tinggi berjalan seiring dengan usia
ada. Alih fungsi lahan yang terjadi tidak terlepas dari kepentingan berbagai
Laju alih fungsi lahan yang tinggi pada daerah pusat perekonomian
penguasaan lahan oleh petani. Keadaan tersebut jelas tidak kondusif bagi
30
jangka panjang.
petani sendiri yang kurang memiliki motivasi atau keinginan cukup kuat untuk
Pertumbuhan PendudukPenduduk
Pertumbuhan Desa Kasimpa Jaya
BAB III
METODE PENELITIAN
Kecamatan Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat yang akan dilakukan pada
B. Jenis Penelitian
Untuk itu peneliti memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya
aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat di balik empirikal. Oleh karena
31
32
itu bahwa kualitas nilai atau makana hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan
a. Populasi
Menurut Silalahi (2012: 253), populasi adalah jumlah total dari seluruh
unit atau elemen yang akan diteliti dan darinya sampel dipilih. Populasi dapat
peristiwa atau laporan semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara
spesifik dan tidak mendua. Oleh karena itu, pada penelitian ini ditentukan
b. Sampel
Menurut Silalahi (2012: 254), sampel adalah satu subset atau tiap
bagian dari populasi yang dipilih untuk diteliti. Hasil pemilihan sampel dapat
untuk dijangkau, dan membutuhkan biaya besar serta waktu yang lama.
Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan dengan cara observasi,
data yang diperoleh dari hasil dokumentasi di tempat penelitian berupa Data
berikut:
pencaharian.
34
kualitatif.
N = Jumlah responden
100%= presentase
G. Instrument Penelitian
Barat.
35
Migration=OM).
3. Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan
masa lalu dan masa kini, yang bersifat mantap atau mendaur.